Disusun Oleh
Kelompok 12
SEMESTER V-3
PEMATANGSIANTAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari bapak Dr. Ahmad Fithrianto, S. Ag, MA, pada mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran PAI. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
BAB III.............................................................................................................. 13
PENUTUP ......................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah
melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan
mutu pembelajaran, guru diharapkan mampu mengembangkan dan memilih
strategi yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran. Suasana belajar siswa
sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan kesanggupan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar
interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa
untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai
adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu
menyelenggarankan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
1
mengoptimalkan perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian,
minat, bakat, keterampilan fisik, dsb. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang
dimiliki peserta didik tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan
program pembelajaran pengayaan dan remedial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian program pengayaan?
2. Apa fungsi dan tujuan pengayaan?
3. Apa pengertian program remedial?
4. Apa fungsi dan tujuan remedial?
5. Apa bentuk-bentuk kegiatan program pengayaan dan remedial?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian program pengayaan.
2. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan pengayaan.
3. Dapat mengetahui pengertian remedial.
4. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan remedial.
5. Dapat mengetahui bentuk-bentuk kegiatan program pengayaan dan
remedial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mukhtar dan Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial: Teori dan
PenerapannyadalamPembelajaran.Jakarta: PT. NimasMultima. ISBN: 979-9005-88-4. Hal.6
2
Masbur. 2012. Remedial Teaching sebagaiSuatu Solusi:
SuatuAnalitisTeoritis. JurnalIlmiah DIDAKTIKA. Vol 12(2). ISSN: 1411-612x.hal.356
3
Tynan, Bernadette. 2005. Melatih Anak BerpikirJenius: Menemukan dan
MengembangkanBakat yang Ada pada Setiap Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.hal.46
3
kurikulumnya, tapi anda tidak mengenalnya sebagai program pengayaan.
Mungkin anda mendengar istilah perjalanan belajar (study tour) keteater dan
tempat tempat wisatabersejarah atau program pertukaran pelajar. Semua itu
adalah bentuk program pengayaan.
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok
cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya sehingga mereka
memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang lebih baik. Secara
umum kegiatan pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan
pesertadidik yang telah melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. 4
Untuk melayani para siswa yang memiliki kemampuan unggul, dapat
dilakukan program pengayaan, yaitu memberikan tugas-tugas tambahan yang
relevan dengan bidang studi yang diterimanya. Tugas-tugas tambahan itu, seperti
membaca buku-buku yang isinya relevan dengan mata pelajaran yang sedang
dipelajari, dan mengerjakan soal-soal tambahan. Model pengayaan ini dapat
memenuhi harapan atau kebutuhan siswa dalam mengembangkan kemampuan
intelektualnya, dengan tidak memisahkan mereka dari teman-teman sekelasnya. 5
4
Rohmah,K.N., dkk. 2016. Rancangan Buku Pengayaan Pengetahuan “Kajian Fisis
Lubang Hitam”.Vol.5. p-ISSN: 2339-0654.hal.42
5
Yusuf,LN,S. 2012. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian IV Pendidikan Lintas
Bidang: Pendidikan Anak Berbakat. Bandung: PT IMPERIAL BHAKTI UTAMA. ISBN: 978-
979-16173-0-7.hal.171
4
pokok fungsi ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan di adakannya
pengayaan.
Menurut dalam Antari Secara umum tujuan program pengayaan untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang atau telah
dipelajarinya serta agar siswa dapat belajar secara optimal baik dalam hal
pendayagunaan kemampuannya maupun perolehan dari hasil belajar.
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015
menyatakan bahwa Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta
didik yang telah mencapai ketuntasan sehingga mereka dapat mengoptimalkan
perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan
berupaya mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan seni,
keterampilan gerak, dsb.
Menurut Mukhtar dan Rusmini menyatakan bahwa evaluasi yang
dilakukan terhadap program belajar tuntas dengan program perbaikan (remedial)
dan program pengayaan (enrichment) di dalamnya, menunjukkan bahwa para
siswa yang mengikuti program ini secara umum dapat belajar dengan lebih baik
dan memiliki tingkat pencapaian yang lebih tinggi, serta mereka mempunyai rasa
percaya diri terhadap kemampuan belajar dan keberadaan diri mereka sebagai
pelajar.
Program pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan berpikir,
kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimen, inovasi, penemuan,
keterampilan seni, keterampilan gerak, dan sebagainya. Pengayaan memberikan
pelayanan kepada peserta didik yang lebih cepat menguasai materi dengan
tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas
optimal dalam belajarnya. 6
Menurut Wu Pengayaan "mengacu pada pengalaman pendidikan yang
lebih kaya dan lebih bervariasi, kurikulum yang dimodifikasi untuk memberikan
6
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
5
kedalaman dan keluasan yang lebih besar daripada yang umumnya disediakan"
(Davis &Rimm, 2004, p.120). Program-program semacam itu dimaksudkan untuk
memperluas kegiatan dan kurikulum kelas, dan untuk memasukkan lebih banyak
materi dan informasi yang tidak ada dalam pembelajaran dalam kelas biasa
(Piirto, 1999). Davis dan Rimm (2004) memberikan daftar kategori yang berguna
mengenai program pengayaan sebagaiberikut:
1. Pencapaian maksimum keterampilan dasar, berdasarkan kebutuhan.
2. Konten dan sumberdaya di luar kurikulum yang ditentukan.
3. Paparan berbagai bidang studi.
4. Konten yang dipilih siswa, termasuk pendalaman studi.
5. Kompleksitas konten yang tinggi- teori, generalisasi, dan aplikasi.
6. Pemikiran kreatif dan pemecahan masalah
7. Keterampilan berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis, perpustakaan, dan
keterampilan penelitian
8. Pengembangan afektif, termasuk pemahaman diri dan pengembangan
etika
9. Pengembangan motivasi akademik, pengarahan diri-sendiri, dan aspirasi
karir yang tinggi
10. Pengembangan keterampilan komputer.
6
kegiatan atau pembelajaran, sehingga istilah yang digunakan adalah kegiatan
remedial atau pembelajaran remedial.
7
berbagai aspek kesulitan proses pembelajaran, mulai dari rumusan indikator hasil
belajar, materi ajar, pengalaman belajar, penilaian dan evaluasi, serta tindak lanjut
pembelajaran. Rumusan kompetensi dan indikator hasil belajar untuk remedial
dibuat berdasarkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Selanjutnya guru
mengorganisasi dan mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan taraf
kemampuan siswa, memilih dan menerapkan alat dan berbagai media serta
sumber belajar untuk memudahkan siswa belajar, memilih dan menetapkan
pengalaman belajar yang sesuai.
8
c. Menyesuaikan Pembelajaran dengan Karakteristik Siswa (Fungsi
Penyesuaian)
9
f. Membantu Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Aspek Sosial-Pribadi
(Fungsi Terapeutik).
1. Belajar Kelompok
10
2. Belajar Mandiri
4. Pemadatan kurikulum
11
2. Tutorial. Yaitu memberikan bimbingan pembelajaran dalam bentuk
pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan dan motivasi agar para
siswa belajar secara efektif dan efisien.
3. Memberikan pekerjaan rumah. Dengan pemberian tugas rumah,
diharapkan siswa akan membuka kembali catatannya kemudian
mempelajarinya untuk menyelesaikan tugas rumah tersebut. Dengan cara
ini, siswa akan berusaha lebih memahami pelajaran tersebut, agar bisa
mengejar tugas rumah yang diberikan gurunya.
4. Diskusi kelompok. Remedial teaching dapat dilakukan dengan cara
diskusi kelompok yaitu dengan membentuk kelompok yang terdiri atas 5-
10 anak, untuk mendiskusikan suatu masalah secara bersama-sama, dan
diharapkan dengan diskusi tersebut persoalan akan lebih mudah
dipecahkan.
5. Penggunaan lembar kerja. Penyediaan lembar kerja untuk dikerjakan
siswa di rumah, membuat siswa untuk belajar kembali. Dan hal ini akan
membuat siswa lebih memahami materi pelajaran.
6. Penggunaan alat-alat audio visual. Remedial teaching dapat dilakukan
dengan menggunakan media. Karena dengan media, pelajaran akan lebih
menarik dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Adapun alat-alat audio
visual yang dapat digunakan sebagai sumber pengajaran adalah radio, tape
recorder, laboratorium bahasa, film bingkai, OHP dan lain-lain.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14