Anda di halaman 1dari 18

DESAIN PROGRAM PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Fithrianto, S. Ag, MA

Disusun Oleh

Kelompok 12

Ronauli Yanti Ritonga (20.02.0069)

Gilang Mahardika (20.02.0071)

Rehana Khalidaziyah (20.02.0145)

SEMESTER V-3

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI0 “UISU”

PEMATANGSIANTAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

Hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul


“Desain Program Pengayaan dan Remedial” tepat waktunya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari bapak Dr. Ahmad Fithrianto, S. Ag, MA, pada mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran PAI. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.

Pematangsiantar, 3 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Pengertian Program Pengayaan ................................................................. 3

B. Fungsi dan tujuan pengayaan ..................................................................... 4

C. Pengertian Program Remedial ................................................................... 6

D. Fungsi dan Tujuan Remedial ..................................................................... 7

E. Bentuk-bentuk Desain Kegiatan Program Pengayaan dan Remedial .......... 10

BAB III.............................................................................................................. 13

PENUTUP ......................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah
melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan
mutu pembelajaran, guru diharapkan mampu mengembangkan dan memilih
strategi yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran. Suasana belajar siswa
sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan kesanggupan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.

Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan


pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya
menarik dan terpusat pada siswa, maka motivasi dan perhatian siswa akan
terbangkitkan sehingga akan terjadi pendekatan interaksi siswa dengan siswa dan
siswa dengan guru sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat.

Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar
interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa
untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai
adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu
menyelenggarankan program pembelajaran remedial atau perbaikan.

Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak


jarang pula dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk

1
mengoptimalkan perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian,
minat, bakat, keterampilan fisik, dsb. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang
dimiliki peserta didik tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan
program pembelajaran pengayaan dan remedial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian program pengayaan?
2. Apa fungsi dan tujuan pengayaan?
3. Apa pengertian program remedial?
4. Apa fungsi dan tujuan remedial?
5. Apa bentuk-bentuk kegiatan program pengayaan dan remedial?

C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian program pengayaan.
2. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan pengayaan.
3. Dapat mengetahui pengertian remedial.
4. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan remedial.
5. Dapat mengetahui bentuk-bentuk kegiatan program pengayaan dan
remedial.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Pengayaan

Istilah pengayaan ini sudah menyiratkan “kecukupan”, artinya bahwa


siswa yang hendak diberikan pengayaan itu sudah memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai materi yang diajarkan. Program pengayaan ini merupakan suatu
program belajar yang disusun dengan menggunakan materi “di atas program
standar” untuk para siswa yang di nilai memiliki kemampuan belajar yang lebih
tinggi dari pada yang dituntut oleh program belajar yang standar. 1
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan KebudayaanTahun 2015
menyatakan bahwa Pembelajaran pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan
kepada pesertadidik yang telah melampaui ketuntasan minimal yang ditentukan
oleh pendidik sehingga dapat lebih optimal.
Menurut Masbur Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan atau
memperluas ilmu pengetahuan siswa dengan memberi tugas tambahan, baiktugas
yang dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas. 2
Menurut Tynan pengayaan bertumpang tindih dengan akselerasi karena
keduanya merupakan kesempatan mengembangkan bakat anak diluar jalursekolah
yang normal. 3 Tapi program pengayaan tidak sama dengan akselerasi belajar.
Lebih tepatnya program pengayaan membantu anak anda menjelajahi masalah
dengan lebih dalam dan luas dibandingkan yang biasa mereka dapatkan di
sekolah. Biasanya sekolah mengadakan program pengayaan didalam

1
Mukhtar dan Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial: Teori dan
PenerapannyadalamPembelajaran.Jakarta: PT. NimasMultima. ISBN: 979-9005-88-4. Hal.6
2
Masbur. 2012. Remedial Teaching sebagaiSuatu Solusi:
SuatuAnalitisTeoritis. JurnalIlmiah DIDAKTIKA. Vol 12(2). ISSN: 1411-612x.hal.356
3
Tynan, Bernadette. 2005. Melatih Anak BerpikirJenius: Menemukan dan
MengembangkanBakat yang Ada pada Setiap Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.hal.46

3
kurikulumnya, tapi anda tidak mengenalnya sebagai program pengayaan.
Mungkin anda mendengar istilah perjalanan belajar (study tour) keteater dan
tempat tempat wisatabersejarah atau program pertukaran pelajar. Semua itu
adalah bentuk program pengayaan.
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok
cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya sehingga mereka
memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang lebih baik. Secara
umum kegiatan pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan
pesertadidik yang telah melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. 4
Untuk melayani para siswa yang memiliki kemampuan unggul, dapat
dilakukan program pengayaan, yaitu memberikan tugas-tugas tambahan yang
relevan dengan bidang studi yang diterimanya. Tugas-tugas tambahan itu, seperti
membaca buku-buku yang isinya relevan dengan mata pelajaran yang sedang
dipelajari, dan mengerjakan soal-soal tambahan. Model pengayaan ini dapat
memenuhi harapan atau kebutuhan siswa dalam mengembangkan kemampuan
intelektualnya, dengan tidak memisahkan mereka dari teman-teman sekelasnya. 5

B. Fungsi dan tujuan pengayaan

Menurut Masbur Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses


belajar mengajar. Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam segimetode yang
dipergunakan dalam pengajaran remedial sehingga hasil yang diperoleh lebih
banyak, lebih dalam atau dengan singkat prestasi belajarnya lebih kaya. Adanya
daya dukung fasilitas teknis, serta sarana penunjang yang diperlukan. Sasaran

4
Rohmah,K.N., dkk. 2016. Rancangan Buku Pengayaan Pengetahuan “Kajian Fisis
Lubang Hitam”.Vol.5. p-ISSN: 2339-0654.hal.42
5
Yusuf,LN,S. 2012. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian IV Pendidikan Lintas
Bidang: Pendidikan Anak Berbakat. Bandung: PT IMPERIAL BHAKTI UTAMA. ISBN: 978-
979-16173-0-7.hal.171

4
pokok fungsi ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan di adakannya
pengayaan.
Menurut dalam Antari Secara umum tujuan program pengayaan untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang atau telah
dipelajarinya serta agar siswa dapat belajar secara optimal baik dalam hal
pendayagunaan kemampuannya maupun perolehan dari hasil belajar.
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015
menyatakan bahwa Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta
didik yang telah mencapai ketuntasan sehingga mereka dapat mengoptimalkan
perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan
berupaya mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan seni,
keterampilan gerak, dsb.
Menurut Mukhtar dan Rusmini menyatakan bahwa evaluasi yang
dilakukan terhadap program belajar tuntas dengan program perbaikan (remedial)
dan program pengayaan (enrichment) di dalamnya, menunjukkan bahwa para
siswa yang mengikuti program ini secara umum dapat belajar dengan lebih baik
dan memiliki tingkat pencapaian yang lebih tinggi, serta mereka mempunyai rasa
percaya diri terhadap kemampuan belajar dan keberadaan diri mereka sebagai
pelajar.
Program pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan berpikir,
kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimen, inovasi, penemuan,
keterampilan seni, keterampilan gerak, dan sebagainya. Pengayaan memberikan
pelayanan kepada peserta didik yang lebih cepat menguasai materi dengan
tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas
optimal dalam belajarnya. 6
Menurut Wu Pengayaan "mengacu pada pengalaman pendidikan yang
lebih kaya dan lebih bervariasi, kurikulum yang dimodifikasi untuk memberikan

6
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020

5
kedalaman dan keluasan yang lebih besar daripada yang umumnya disediakan"
(Davis &Rimm, 2004, p.120). Program-program semacam itu dimaksudkan untuk
memperluas kegiatan dan kurikulum kelas, dan untuk memasukkan lebih banyak
materi dan informasi yang tidak ada dalam pembelajaran dalam kelas biasa
(Piirto, 1999). Davis dan Rimm (2004) memberikan daftar kategori yang berguna
mengenai program pengayaan sebagaiberikut:
1. Pencapaian maksimum keterampilan dasar, berdasarkan kebutuhan.
2. Konten dan sumberdaya di luar kurikulum yang ditentukan.
3. Paparan berbagai bidang studi.
4. Konten yang dipilih siswa, termasuk pendalaman studi.
5. Kompleksitas konten yang tinggi- teori, generalisasi, dan aplikasi.
6. Pemikiran kreatif dan pemecahan masalah
7. Keterampilan berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis, perpustakaan, dan
keterampilan penelitian
8. Pengembangan afektif, termasuk pemahaman diri dan pengembangan
etika
9. Pengembangan motivasi akademik, pengarahan diri-sendiri, dan aspirasi
karir yang tinggi
10. Pengembangan keterampilan komputer.

C. Pengertian Program Remedial

Istilah remedial berasal dar bahasa inggris


yaitu Remediation. Kata Remediation berakar dai kata “to remedy”, yang
bermakna “menyembuhkan”. Jadi remidiasi ditekankan pada proses
“penyembuhan”. Sementara itu kata remedial merupakan kata sifat, sehingga
dalam bahasa inggris selalu dibandingkan dengan kata benda, misalnya “remedial
work”, yang berarti pekerjaan penyembuhan. Dalam bahasa indonesia yang baik
dan benar, kata remedial tidak berdiri sendiri tetapi disandingkan dengan kata

6
kegiatan atau pembelajaran, sehingga istilah yang digunakan adalah kegiatan
remedial atau pembelajaran remedial.

Pembelajaran remedial adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk


membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi
pembelajaran. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang
diberikan kepada sisiwa untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga
mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Pembelajaran remedial adalah
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri oleh
penilaian untuk mengukur kembali tinggat ketuntasan peserta didik.
Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar
konpetensi yang ditentukan, hanya waktu pencapaiannya yang berbeda. Oleh
karenanya perlu adanya program pembelajaran remedial (perbaikan). Metode
yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, latar belakang
kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan tujuan pembelajarannya pun
dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik.
Pada pembelajaran remedial, media belajar harus betul-betul disiapkan
guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami pelajaran yang
dirasa sulit. Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran remedial pun perlu
disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

D. Fungsi dan Tujuan Remedial

Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, fungsi kegiatan remedial


adalah sebagai berikut:

a. Memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru (Fungsi


Korektif)

Fungsi korektif ini dilaksanakan guru berdasarkan hasil kesulitan belajar


siswa yang diketemukan. Bertolak dari hasil analisis tersebut, guru memperbaiki

7
berbagai aspek kesulitan proses pembelajaran, mulai dari rumusan indikator hasil
belajar, materi ajar, pengalaman belajar, penilaian dan evaluasi, serta tindak lanjut
pembelajaran. Rumusan kompetensi dan indikator hasil belajar untuk remedial
dibuat berdasarkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Selanjutnya guru
mengorganisasi dan mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan taraf
kemampuan siswa, memilih dan menerapkan alat dan berbagai media serta
sumber belajar untuk memudahkan siswa belajar, memilih dan menetapkan
pengalaman belajar yang sesuai.

b. Meningkatkan pemahaman guru dan siswa terhadap kelebihan dan


kekurangan dirinya (Fungsi Pemahaman)

Kegiatan remedial memberikan pemahaman lebih baik kepada siswa


maupun guru. Bagi seorang guru yang akan melaksanakan kegiatan remedial
terlebih dulu harus memahami kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran
yang dilakukannya. Untuk kepentingan itu maka guru terlebih dulu mengevaluasi
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Dari evaluasi tersebut akan
diketahui apakah strategi dan metode pembalajarannya sudah tepat, apakah
pengalaman belajar yang dipilih sudah sudah sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa, apakah media dan alat yang digunakan sudah membantu mempermudah
pemahaman siswa. Dari hasil evaluasi inilah guru memperbaiki proses
pembelajarannya.

Pemahaman yang diharapkan terbentuk pada diri siswa dari kegiatan


remedial adalah siswa memahami kelebihan dan kelemahan cara belajarnya.
Apakah selama pembelajaran siswa sudah berperan aktif apa belum, Apakah
sudah mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh apa belum, Nah dari
pemahaman akan kelemahan dan kelebihan dirinya ini siswa akan dengan
kesadaran sendiri memperbaiki sikap dan cara belajarnya sehingga dapat
mencapai hasil belajar yang lebih baik.

8
c. Menyesuaikan Pembelajaran dengan Karakteristik Siswa (Fungsi
Penyesuaian)

Fungsi penyesuaian dalam kegiatan remedial adalah penyesuaian guru


terhadap karakteritik siswa. Untuk menentukan hasil belajar siswa dan materi
pembelajaran disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Kegiatan
pembelajaran guru harus menerapkan kekuatan yang dimiliki individu siswa
melalui penggunaan berbagai metode dan alat/media pembelajaran.

d. Mempercepat Penguasaan Siswa terhadap Materi Pelajaran (Fungsi


Akselerasi)

Kegiatan remedial mempunyai fungsi akselerasi terhadap pembelajaran


karena siswa dapat dipercepat penguasaan terhadap materi pelajaran melalui
penambahan waktu dan frekuensi pembelajaran. Tanpa penambahan frekuensi
pembelajaran maka siswa akan semakin tertinggal jauh dari teman-temannya yang
telah menguasai materi pelajaran.

e. Memperkaya Pemahaman Siswa tentang Materi Pembelajaran


(Fungsi Pengayaan)

Fungsi pengayaan menurut Mulyadi dimaksudkan agar pembelajaran


remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan pelajaran yang tidak
dismpaikan dalam pelajaran reguler dapat diperoleh melalui pembelajaran
remedial. Pengayaan lain adalah dalam segimetode dan alat yang dipergunakan
dalam pembelajaran remedial.

Pendapat Mulyadi diatas sependapat dengan pendapat Abu Alumardi dan


Widodo Supriyono bahwa maksud pembelajaran remedial itu dapat memperkaya
proses belajar mengajar. Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam pengajaran
perbaikan, sehingga hasil yang diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan
singkat prestasi belajarnya lebih kaya.

9
f. Membantu Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Aspek Sosial-Pribadi
(Fungsi Terapeutik).

Fungsi teurapeutik ditunjukkan dengan kegiatan membatu siswa yang


mengalami kesulitan dalam aspek sosial dan pribadi. Perlu diketahui bahwa siswa
yang merasa kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah diri atau
terisolasi dalam pergaulan dari teman-temannya. Guru yang membantu siswa
mencapai prestasi belajar yang lebih baik melalui kegiatan remedial berarti guru
telah membantu siswa meningkatkan rasa percaya dirinya. Tumbuhnya rasa
percaya diri ini membuat siswa menjadi tidak merasa rendah diri lagi dan dapat
bergaul dengan teman-temannya.

E. Bentuk-bentuk Desain Kegiatan Program Pengayaan dan Remedial

1. Bentuk kegiatan Program Pengayaan

Pelaksanaan program pengayaan dapat dilakukan melalui cara-cara berikut.

1. Belajar Kelompok

Belajar kelompok adalah sekelompok peserta didik yang memiliki minat


tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di
perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran
sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.

Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa


pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat
diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.

10
2. Belajar Mandiri

Belajar Mandiri adalah secara mandiri peserta didik belajar mengenai


sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, atau pun penelitian


ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan
tersebut diminati secara individu.

3. Pembelajaran Berbasis Tema

Pembelajaran berbasis tema adalah pembelajaran dengan cara memadukan


kurikulum di bawah tema besar, sehingga peserta didik dapat mempelajari
hubungan antar berbagai disiplin ilmu.

4. Pemadatan kurikulum

dilakukan dengan memberikan pembelajaran hanya pada bagiab materi


yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian akan tersedia waktu
bagi peserta didik untuk memperoleh materi baru atau bekerja proyek
secara mandiri sesuai kapasitasnya.

2. Bentuk kegiatan Program Remedial

Menurut Ahmadi dan Supriyono (1990) serta Muhaimin dan Rahman


(1996), terdapat beberapa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk
pelaksanaan pembelajaran remedial, yaitu:

1. Mengajarkan kembali (reteaching). Yaitu perbaikan dilakukan dengan


jalan mengajar kembali bahan yang telah dipelajari terhadap siswa yang
masih belum menguasai pelajaran. Hal ini lebih sering dilakukan oleh guru
pada umumnya.

11
2. Tutorial. Yaitu memberikan bimbingan pembelajaran dalam bentuk
pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan dan motivasi agar para
siswa belajar secara efektif dan efisien.
3. Memberikan pekerjaan rumah. Dengan pemberian tugas rumah,
diharapkan siswa akan membuka kembali catatannya kemudian
mempelajarinya untuk menyelesaikan tugas rumah tersebut. Dengan cara
ini, siswa akan berusaha lebih memahami pelajaran tersebut, agar bisa
mengejar tugas rumah yang diberikan gurunya.
4. Diskusi kelompok. Remedial teaching dapat dilakukan dengan cara
diskusi kelompok yaitu dengan membentuk kelompok yang terdiri atas 5-
10 anak, untuk mendiskusikan suatu masalah secara bersama-sama, dan
diharapkan dengan diskusi tersebut persoalan akan lebih mudah
dipecahkan.
5. Penggunaan lembar kerja. Penyediaan lembar kerja untuk dikerjakan
siswa di rumah, membuat siswa untuk belajar kembali. Dan hal ini akan
membuat siswa lebih memahami materi pelajaran.
6. Penggunaan alat-alat audio visual. Remedial teaching dapat dilakukan
dengan menggunakan media. Karena dengan media, pelajaran akan lebih
menarik dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Adapun alat-alat audio
visual yang dapat digunakan sebagai sumber pengajaran adalah radio, tape
recorder, laboratorium bahasa, film bingkai, OHP dan lain-lain.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah pengayaan ini sudah menyiratkan “kecukupan”, artinya bahwa


siswa yang hendak diberikan pengayaan itu sudah memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai materi yang diajarkan. Program pengayaan ini merupakan suatu
program belajar yang disusun dengan menggunakan materi “di atas program
standar” untuk para siswa yang di nilai memiliki kemampuan belajar yang lebih
tinggi dari pada yang dituntut oleh program belajar yang standar.

Pembelajaran remedial adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk membantu


siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran.
Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada
sisiwa untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria
ketuntasan yang ditetapkan. Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan KD tertentu,
menggunakan berbagai metode yang diakhiri oleh penilaian untuk mengukur
kembali tinggat ketuntasan peserta didik.

Bentuk-bentuk kegiatan pengayaan yaitu: 1. Belajar kelompok, 2. Belajar


mandiri, 3. Pembelajaran berbasis tema, dan 4. Pemadatan kurikulum.

Bentuk-bentuk kegiatan remedial yaitu: 1. Mengerjakan kembali, 2.


Tutorial, 3. Memberikan pekerjaan rumah, 4. Diskusi kelompok, 5. Penggunaan
lembar kerja, dan 6. Penggunaan alat-alat video visual.

13
DAFTAR PUSTAKA

Masbur. 2012. Remedial Teaching sebagaiSuatu Solusi: Suatu Analitis


Teoritis. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol 12(2). ISSN: 1411-612x.

Mukhtar dan Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial: Teori dan Penerapannya


dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. NimasMultima. ISBN: 979-9005-88-4.

Pangastikawati, Luthfiani. 2017.Penyusunan Modul Pengayaan Keaneka


ragaman Jenis Echinodermata Pantai Drini Gunung kidul Bagi Siswa Kelas
X SMA. Jurnal Prodi Pendidikan Biologi. Vol.6(2).

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendididkan


Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.2013. Panduan Teknis
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan di Sekolah Dasar. Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendididkan
Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar: Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai