Volume III, Nomor 2, November 2018; p-ISSN: 2541-2051; online -ISSN: 2541-3961
Available online at http://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan
Fathor Rachman
INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep
Email: efrachman81@gmail.com
Abstract
Learning planning is the process of making decisions on the results of rational thinking about
specific learning goals and objectives, namely changes in behavior and a series of activities that
should be carried out as an effort to achieve these objectives by utilizing all potential and
existing learning resources. Scientific learning is student-centered learning, where students are
required to find material related to certain subjects themselves. There are 5 scientific learning
steps, namely: observing, asking, experimenting, associating / processing information /
reasoning, and communicating. The implementation of learning planning manifested in the
form of a learning plan can be made for one year called the annual program, in one semester
called the semester and daily program called the learning unit program.
yang akan datang dalam rangka pencapaian fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang
2
tujuan yang telah ditentukan”. akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan
Anderson dan Bowman dalam bukunya
kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam
Teoritical Consideration in Educational Planning
batas-batas yang dapat diterima yang akan
seperti yang dikutip oleh Ahmad Rohani dan
digunakan dalam penyelesaian.4 Berkaitan
Abu Ahmadi, berpendapat:
dengan pengertian perencanaan pembelajaran,
“Perencanaan/rancangan adalah proses
para ahli memiliki pendapat berlainan meskipun
mempersiapkan seperangkat putusan bagi
memiliki tujuan yang sama, diantaranya adalah:
perbuatan dimasa datang”.3 Perencanaan
Branch yang mengartikan perencanaan
menjadi fungsi organik pertama karena
pembelajaran sebagai suatu sistem yang berisi
merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan
prosedur untuk mengembangkan pendidikan
pelaksanaan selanjutnya. Alasannya bahwa
dengan cara yang konsisten dan reliable. Ritchy
tanpa adanya rencana, maka tidak ada dasar
memberi arti perencanaan pembelajaran sebagai
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
ilmu yang merancang detail secara spesifik
dalam rangka usaha pencapaian tujuan.
untuk pengembangan, evaluasi dan
bahwa perencanaan merupakan proses yang pengetahuan diantara satuan besar dan kecil
berisi kegiatan-kegiatan berupa pemikiran, persoalan pokok. Sementara Smith & Ragan
perhitungan, pemilihan, penentuan dsb. Yang menyebut rencana pembelajaran sebagai proses
semuanya itu dilakukan dalam rangka sistematis dalam mengartikan prinsip belajar
tercapainya tujuan tertentu. Pada hakekatnya dan pembelajaran kedalam rancangan untuk
keputusan atas sejumlah alternative (pilihan) informasi dan evaluasi.5 Menurut Sagala, dalam
mengenai sasaran dan cara-cara yang akan konteks pembelajaran, perencanaan diartikan
dilaksanakan di masa yang akan datang guna sebagai proses penyesuaian materi pelajaran,
pemantauan dan penilaiannya atas hasil pendekatan atau metode pembelajaran, dalam
pelaksanaannya, yang dilakukan secara suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan
sistematis dan dan berkesinambungan. pada masa satu semester yang akan datang
untuk mencapai tujuan yang ditentukan.6
Cunningham dalam Hamzah
mengemukakan bahwa perencanaan adalah Dari beberapa definisi di atas dapat
sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya tersebut dengan memanfaatkan segala potensi
menitikberatkan pada kegiatan guru atau dan sumber belajar yang ada. Hasil dari proses
kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa pengambilan keputusan tersebut adalah
secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan
pembelajaran yang telah ditentukan. acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Tujuan dari pembelajaran adalah
perubahan perilaku siswa baik perubahan Dari pengertian tersebut, maka dapat
perilaku dalam bidang kognitif, afektif, maupun diketahui bahwa perencanaan pembelajaran
psikomotorik. Pengembangan perilaku dalam mempunyai karakteristik sebagai berikut:
bidang kognitif adalah pengembangan
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil
kemampuan intelektual siswa, misalnya
dari proses berpikir, artinya suatu
kemampuan penambahan pemahaman, dan
perencanaan pembelajaran tidak disusun
informasi agar pengetahuan menjadi lebih baik.
sembarangan tetapi dengan
Pengembangan perilaku dalam bidang afektif
mempertimbangkan segala aspek yang
adalah pengembangan sikap siswa terhadap
mungkin dapat berpengaruh, dan segala
bahan dan proses pembelajaran, maupun
sumber daya yang tersedia yang dapat
pengembangan sikap sesuai dengan norma-
mendukung keberhasilan proses
norma yang berlaku di
pembelajaran.
masyarakat. Pengembangan perilaku dalam
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk
bidang psikomotor adalah pengembangan
mengubah perilaku siswa sesuai dengan
kemampuan menggunakan otot atau alat
tujuan yang hendak dicapai. Sehingga
tertentu, maupun menggunakan potensi otak
ketercapaian tujuan merupakan fokus utama
untuk memecahkan permasalahan tertentu.
dalam perencanaan pembelajaran.
Dari pengertian perencanaan dan 3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang
pembelajaran yang telah diuraikan di atas, rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan
maka juga dapat disimpulkan pengertian dari untuk mencapai tujuan. Perencanaan
perencanaan pembelajaran adalah proses pembelajaran dapat berfungsi sebagai
pengambilan keputusan hasil berpikir secara pedoman dalam mendesain pembelajaran
rasional tentang sasaran dan tujuan sesuai dengan kebutuhan.
pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah
laku serta rangkaian kegiatan yang hatus
dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan
ada perencanan yang baik, tidak hanya siswa 7. Sebagai acuan untuk melaksanakan proses
yang akan tidak terarah dalam proses belajarnya belajar mengajar di kelas agar dapat
tapi guru juga tidak akan terkontrol, dan bisa berjalan lebih efektif dan efisien.7
Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai Kondisi sosio budaya tersebut misalnya
budaya, nilai moral, nilai refigius, maupun sistem nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita-
gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas cita. Terhadap kondisi sosio budaya ymg
dan mantab akan memberikan motivasi yang mendukung pelaksanaan rencana, hendaknya
kuat untuk menghasilkan rencana yang sebaik- telah direncanakan cara memanfaatkan secara
baiknya. maksimal faktor pendukung itu. Sedangkan
terhadap kondisi sosio budaya yang
2. Perencanaan hendaknya berangkat dari
menghambat, hendaknyta telah direncanakan
tujuan umum.
cara untuk mengantisipasinya dan menekannya
dengan sumber daya dan dana yang tersedia. kemungkinan penyimpangan dari rencana
Dalam hal sumber daya, hendaknya sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi di
Pembelajaran merupakan proses ilmiah, tinggi tarafnya dari pada penemuan secara
karena sifatnya mencari kebenaran yang coba dan ralat. Dalam spekulasi seseorang
universal. Maka dari itu, Kurikulum 2013 dibimbing oleh suatu pertimbangan,
dalam pembelajaran dan pendekatan ilmiah tetapi dikerjakan dalam suasana yang
(scientifik)13 dipakai dalam pembelajaran. penuh resiko. Penemuan dengan cara ini
yang terpusat pada siswa, dimana siswa dituntut 4. Kebenaran melalui kewibawaan.
untuk menemukan sendiri materi yang berkaitan Kebenaran ini berasal dari pendapat orang-
dengan mata pelajaran tertentu. Dalam orang yang dianggap berwibawa, yaitu
kriteria scientifik, para ilmuwan lebih pada pendapat orang yang dianggap
reasoning)14 daripada penalaran deduktif (deductive berusaha menggunakan kebenaran ini dan
Observasi atau mengamati yaitu dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
pengamatan dan pencatatan secara sistematik Untuk itu peserta didik dapat membaca buku
terhadap gejala yang tampak pada objek. yang lebih banyak, memperhatikan fenomena
Observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
terhadap sesuatu objek dengan menggunakan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
seluruh alat indera.21 Observasi merupakan terkumpul sejumlah informasi lalu kemudian
pengamatan terhadap obyek penelitian yang Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas
tidak langsung.22 Observasi dilakukan untuk eksperimen, membaca sumber lain selain buku
menggali data dari sumber data yang berupa teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas
peristiwa, tempat, benda, serta rekaman dan wawancara dengan nara sumber dan
gambar.23 sebagainya.24
peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang
sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru dianut dalam Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik dengan program tahunan, dalam satu semester
merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu yang disebut dengan program semester dan
dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus harian yang disebut dengan program satuan
lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah pembelajaran.
proses berfikir yang logis dan sistematis atas
1 . Penyusunan Program Tahunan.
fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Program tahunan merupakan program
Penalaran dimaksud merupakan penalaran umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas,
ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran
tidak bermanfaat, namun dalam proses yang bersangkutan.25 Program ini perlu
pembelajaran hendaknya diminimalisir dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
seminimal mungkin. sebelum tahun ajaran, karena merupakan
pedoman bagi pengembangan program-
5. Membangun jejaring (networking) /
program berikutnya, yakni program semester,
Mengkomunikasikan (comunicating)
program mingguan, dan program harian atau
Pada pendekatan scientific guru diharapkan program pembelajaran setiap kompetensi dasar.
memberi kesempatan kepada peserta didik
2. Penyusunan Program Semester
untuk membangun jejaring atau
mengkomunikasikan apa yang telah mereka Program semester berisikan garis-garis
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui besar mengenai hal-hal yang hendak
menuliskan atau menceritakan apa yang dilaksanakan dan dicapai dalam semester
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, tersebut.26 Program semester ini merupakan
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil penjabaran dari program tahunan. Pada
tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh umumnya program semester ini berisikan
guru sebagai hasil belajar peserta didik atau tentang bulan, pokok bahasan yang hendak
kelompok peserta didik tersebut. disampaikan, waktu yang direncanakan dan
keterangan-keterangan.
pencapaian hasil belajar siswa pada setiap disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
semester yang diprogram dan menentukan karakteristik sekolah atau madrasah, kebutuhan
alokasi waktu setiap kemampuan dasar peserta didik dan masyarakat serta ketentuan
berdasarkan kalender pendidikan yang dari pemerintah atau pemerintah daerah.
ditetapkan.
Labosky, Vicky Kubler, Nona Lyons, Narrative (Bandung: UPI PRESS, 2008), 15
8 Uno, Perencanaan Pembelajaran…, 23
Inquiry in Practice: Advancingthe Knowledge of