Anda di halaman 1dari 7

CATATAN INDIVIDU MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Nama : Yusriyyah Mardhiyyah Salmaa


Kelas : 5 b
NIM : 11210183000033

1. Pengertian perencanaan pembelajaran


Menurut Ali (Ananda, 2019), perencanaan pembelajaran merupakan perumusan yang akan dilakukan
guru dan murid dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan sebelum dilaksanakannya
pembelajaran secara nyata. Selanjutnya, menurut Nana dan Sukirman (Fauzan, 2017), perencanaan
pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan, dan pengembangan dari kurikulum. Guru penting
merencanakan pembelajaran selain berpedoman kepada kurikulum juga harus menyesuaikannya pada
situasi dan kondisi.
Definisi lain menyebutkan bahwa perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan
menyeimbangkan perubahan. Dari rumusan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pembelajaran merupakan suatu cara untuk membuat susunan kegiatan pengajaran yang ingin dicapai
agar berjalan lebih baik, disertai dengan langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang
terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran
yang dimaksud menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti: program tahunan, program semester,
silabus, RPP, dan KBM. (Fauza 2020)
Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan.
Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan itu pada dasarnya suatu
proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan.1 Pendapat di atas
menggambarkan bahwa setiap perencanaan dimulai dengan menetapkan target atau tujuan yang akan
dicapai, selanjutnya berdasarkan penetapan target atau tujuan tersebut dirumuskan bagaimana
mencapainya. Sejalan dengan itu, Terry (1993) mengatakan bahwa perencanaan adalah penetapan
kegiatan yang harus dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.Reigeluth sebagaimana dikutif
Salma (2007) membedakan perencanaan dengan pengembangan. Ia menyatakan pengembangan adalah
penerapan kisi-kisi perencanaan di lapangan. Kemudian setelah uji coba selesai, maka perencanaan
tersebut diperbaiki atau diperbarui sesuai dengan masukan yang telah diperoleh. (nasution 2017)
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional
tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan
yang harus dilaksanakansebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi
dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya
dokumen yang berisi tentang hal-hal diatas, sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.. (Sri Putrianingsih 2021)
Sementara itu menurut Ali sebagaimana dikutip Majid (2005:20) perencanaan pembelajaran adalah
rumusan-rumusan tentang apa yang akan dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan sebelum kegiatan belajar-mengajar sesungguhnya dilaksanakan. Dalam hal ini
perencanaan merupakan suatu sistem yang menjelaskan adanya analisis atas semua komponen yang
benar-benar harus saling terkait secara fungsi untuk mencapai tujuan. (ananda 2018)
Program perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran pada
komponen yang digunakan. Adapun, isi program perencanaan yang dibuat sebagai berikut.
1. Tujuan apa yang diinginkan/ bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan
pendukung.
2. Program-program dan layanan-layanan/bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan
layanan-layanan pendukung.
3. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku,
kompetensi, maupun kepuasan mereka/siswa.
4. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
5. Bangunan fisik, mencakup tentang cara-cara penggunaan pada distribusi dan kaitannya dengan
pengembangan psikologi.
6. Konteks sosial/elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
pembelajaran.
Perencanaan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan dalam merencanakan komponen-
komponen atau unsur-unsur pengajaran yang disusun secara optimal dan efisien sehingga dapat
mencapai hasil yang maksimal. Unsur-unsur perencanaan yang dimaksud sebagai berikut.
1. Tujuan-tujuan program
2. Seleksi dasar
3. Seleksi dasar kegiatan belajar-mengajar
4. Rasional dan pendekatan terhadap evaluasi
5. Karakteristik-karakteristik siswa
6. Situasi kelas
7. Sistem penunjang administrasi
8. Karakteristik-karakteristik guru
9. Gaya implementasi
Selain itu, perencanaan memiliki karakteristik khusus sebagai berikut.
1. Mengutamakan nilai-nilai manusia.
2. Memberikan kesempatan yang luas kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya.
3. Bersifat Kompherensif dan sistematis, dalam arti tidak terkotakkotak, tetapi menyeluruh dan
terpadu serta disusun secara logis dan sistematis.
4. Berorientasi pada tujuan, artinya perencanaan itu hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Menggunakan sumber yang tersedia.
6. Bersifat dinamis dan fleksibel. (ibrahim 2014)
2. Lingkup Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran atau disebut juga desain instruksional merupakan kegiatan organisasi
instruksional, yang dimaksud dengan organisasi instruksional adalah perencanaan pembelajaran
mengoordinasikan kompenen-komponen pembelajaran atau disebut juga dengan desain instruksional.
Komponen organisasi instruksional yang dimaksud, yaitu:

a. Tujuan pembelajaran
- Tujuan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi yang bersifat operasional yang ditargetkan
atau dicapai oleh murid dalam RPP. Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis,
yaitu: tujuan pembelajaran pada aspek sikap (meskipun bukan suatu keharusan), tujuan pembelajaran
pada sapek pengetahuan, dan tujuan pembelajaran pada aspek keterampilan. Ketiga klasifikasi ini
lingkupnya sama dengan klasifikasi pada standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
dasar. (Fauza 2020)
Tujuan pembelajaran adalah guru membantu muridnya belajar agar mencapai hasil yang diterapkan
bisa tercapai dalam suatu pengajaran atau pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan.
(ibrahim 2014)
b. Manfaat rancana pembelajaran
- Melalui perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan oleh perancang pembelajaran. Perbaikan mutu pembelajaran haruslah diawali dari perbaikan
perencanaan pembelajaran. (nasution 2017)
- Melalui proses perencanaan yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat
untung-untungan.
- Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Seorang perencana yang baik akan dapat memprediksi
kesulitan apa yang akan dihadapi oleh siswa dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Dengan
perencanaan yang matang guru akan dengan mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin
timbul.
- Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Seiring dengan perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak sekali sumber-sumber belajar yang mengandung
berbagai informasi, sehingga siswa akan dihadapkan pada kesulitan memilih sumber belajar yang
dianggap cocok dengan tujuan pembelajaran.
- Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya, proses
pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan
terorganisir. (Sri Putrianingsih 2021)
- Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya proses
pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan
terorganisir. Dengan demikian untuk dapat menggunakan waktu seefektif mungkin untuk keberhasilan
proses pembelajaran. Mengapa demikian? Sebab melalui perencanaan yang matang maka guru akan
bekerja setahap demi tahap untuk menuju perubahan yang diinginkan sesuai dengan tujuan (Sanjaya,
2013:33). (ananda 2018)
c. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi
pelajaran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Menurut Subject Centered Teaching, keberhasilan
suatu proses pembelajaran ditentukan oleh seberapa banyak murid dapat menguasai materi kurikulum.
Dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran adalah segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks)
yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai murid
dan digunakan dalam proses pembelajaran (Prastowo, 2017). (Fauza 2020)
d. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara, teknik yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau
menyajikan bahan pelajaran kepada murid dalam proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
hendak pula memperhatikan metode apa yang digunakan untuk mempermudah penyampaian materi
kepada murid, karena dengan menggunakan metode yang tepat dan akurat maka tujuan dan sasaran yang
telah kita rancang dapat mudah terlaksana.
Istilah metodologi perlu dipahami lebih lanjut, secar harfiah kata metodologi berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri dari kata ”mefha” dan ”hodos”. Kata ”mefha” yang berarti melalui, sedangkan
”hodos” yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi metodologi pendidikan adalah jalan yang kita lalui untuk
memberi pemahaman atau pengertian kepada anak didik, atau segala macam pelajaran yang diberikan.
Berikut ini beberapa metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran, sebagai berikut.
1. Metode Ceramah Metode ceramah merupakan cara penyampaian materi ilmu pengetahuan dan
agama kepada anak didik yang dilakukan secara lisan. Yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah
mudah dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (anak didik) untuk melakukan hal-hal yang baik
dan benar dari isi ceramah yang disampaikan.
2. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab merupakan metode yang diterapkan oleh pendidik/guru
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik untuk dijawab. Metode ini
dimaksudkan agar dapat merangsang siswa untuk berpikir dan membimbingnya dalam mencapai
kebenaran pengetahuan.
3. Metode Tulisan Metode tulisan merupakan metode mendidik dengan huruf atau simbol apapun.
Metode tulisan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk mengetahui
segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.
4. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan salah satu metode pengajaran yang mendidik dalam
mengupayakan mencari dan memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang anak atau lebih lebih
yang masingmasing menjuahkan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
5. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Metode pemecahan masalah (Problem Solving)
merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memerhatikan,
menelaah, dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai
upaya memecahkan masalah.
6. Metode Kisah Metode kisah merupakan salah satu metode yang memberikan kesan dalam pada
jiwa seseorang (anak didik), sehingga dapat meubah hati nuraninya dan berupaya melakukan hal-hal
yang baik dan menjauhkan dari perbuatan yang buruk sebagai dampak dari kisah-kisah itu, apalagi
penyampaian kisah-kisah tersebut dilakukan dengan cara yang menyentuh hati.
7. Metode Perumpamaan Metode perumpamaan merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengungkapkan suatu sikap dan hakikat realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan dengan
menstabilkan sesuatu, seperti mengumpamakan sesuatu yang rasional abstrak atau sesuatu yang bisa
diindrakan. (ibrahim 2014)
e. langkah langkah pembelajaran
Setelah melakukan perencanaan tujuan, materi, dan metode yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran selanjutnya membuat langkah-langkah interaksi selama proses pembelajaran. Apakah
hanya menggunakan interaksi yang terbatas seperti pembelajaran di dalam laboratorium, atau
menggunakan interaksi dua arah seperti ketika melakukan pembelajaran di kelas yang melibatkan murid
dan guru aktif selama pembelajaran berlangsung. (Fauza 2020)
f. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi adalah salah satu komponen yang memiliki peran yang sangat penting dalam suatu
rangkaian kegiatan pembelajaran. Melalui evaluasi bukan saja guru dapat mengumpulkan informasi
tentang berbagai kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai umpan balik untuk perbaikan kegiatan
pembelajaran selanjutnya. Kemudian berkaitan dengan perencanaan pembelajaran yang telah dilakukan
evaluasi dapat menjadi tolok ukur tercapai atau tidaknya hasil pembelajaran berdasarkan tujuan yang
telah dirancang di awal dan menjadi penilaian terhadap perencanaan.
Secara etimologi "evaluasi" berasal dan bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value yang
berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut alqiamah atau altaqdir’ yang bermakna
penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut
dengan al-taqdir altarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian
mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Secara terminologi, beberapa ahli
memberikan pendapat tentang pengertian evaluasi diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan
bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu
(Ramayulis, 2002).
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan
sadar oleh guru dengan tujuan untuk memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar siswa dan
memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Dengan
kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui bahan bahan pelajaran yang
disampaikan apakah sudah dikuasi oleh siswa ataukah belum. Selain itu, apakah kegiatan pegajaran
yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum. Menurut Sudirman N,
dkk, bahwa tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah:
1. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.
2. Memahami siswa
3. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran (Ina Magdalena 2010)

3. Urgensi dan manfaat perencananaan pembelajaran


Perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan
murid dalam proses pembelajaran. Secara ideal, tujuan perencanaan pembelajarann adalah sepenuhnya
mengetahui bahan dan materi ajar metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran
menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan
membelajarkan murid sesuai yang diprogramkan (R.A. Suryani & Mushlih, 2019). (Fauza 2020)

Oleh karena itu, perencanaan sebagai langkah pertama dalam kegiatan pembelajaran, ia menempati
posisi yang sangat penting dan sangat menentukan. Adapun urgensi perencanaan pembelajaran adalah
untuk:
a. Menunjukkan arah kegiatan pembelajaran.
b. Memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pembelajaran.
c. Menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d. Menentukan skala prioritas pembelajaran.
e. Menentukan alat pengukur atau standar pembelajaran.
f. Mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja, sasaran, dan
kegiatan usaha yang dilakukan dalam pembelajaran.Adapun manfaat dalam pembuatan perencanaan
pembelajaran, di antaranya:
a) Sebagai petujuk arah kegiatan dalam mencapai sasaran tujuan pembelajaran.
b) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran.
c) Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid.
d) Sebagai alat mengukur efektif tidaknya suatu program pembelajaran.
e) Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja dalam proses
pengimplementasian suatu program pembelajaran. f) Dapat dipikirkan segala macam hal yang
berkaitan masalah efisiensi dari penggunaan waktu, tenaga, pembiayaan, serta fasilitas pendukung
yang digunakan lainnya dalam menjalankan suatu program pembelajaran (Marwiyah, dkk., 2018).
(Fauza 2020)

DAFTAR PUSTAKA

ananda, Rusydi. Rencana pembelajaran. medan: LPPI, 2018.


Fauza, Maulana arafat lubis. Perencanaan pembelajaran SD/MI. Jakarta : Prenadamedia grup, 2020.
ibrahim, Nini. Rencana pembelajaran teoristis dan praktis. jakara: Mitra abadi, 2014.
Ina Magdalena, Hadana Nur Fauzi, & Raafiza Putri. “PENTINGNYA EVALUASI DALAM
PEMBELAJARAN DAN AKIBAT MEMANIPULASINYA.” Jurnal Pendidikan dan Sains,
2010: 246, 247.
nasution, Wahyudin nur. “Perencanaan pembelajaran : Pengertian, tujuan, prosedur.” ITTIHAD, 2017:
187.
Sri Putrianingsih, Ali Muchasan, M. Syarif. “Peran perencanaan pembelajaran terhadap kualitas
pengajaran.” Inovatif, 2021: 211.

Anda mungkin juga menyukai