Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN KURIKULUM SETELAH KEMERDEKAAN (1945-SEKARANG)

Dibuat untuk memenuhi penilaian matakuliah Kurikulum Perencanaan Pembelajaran

Dosen pengampu :

Yos Sudaman, S, Pd., M.Pd


Mia Fahmiati S,pd,M.pd

Disusun oleh :

Azhelya Syabila Nayla (23023055)

JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah- langkah
tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Pengaturan ini
dituangkan dalam bentuk perencanaan pembelajaran. Setiap perencanaan selalu
berkenaan dengan proyeksi atau perkiraan mengenai apa yang akan dilakukan.
Demikian halnya dalam perencanaan pembelajaran, di dalamnya harus dilakukan proses
memperkirakan (memproyeksikan) mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada
waktu melaksanakan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan
secara efektif. Mengingat pelaksanaan pembelajaran adalah mengkoordinasi unsur-
unsur (komponen) pembelajaran, maka isi perencanaan pun pada hakekatnya mengatur
dan menetapkan unsur-unsur tersebut. Unsur yang dimaksud antara lain tujuan, bahan
atau isi, metode, dan alat, serta evaluasi/penilaian.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang dibuat
guru, oleh karena itu, komponen-komponen dalam perencanaan pembelajaran harus
disusun atau dikembangkan secara sistematis dan sistemik. Dalam membuat
perencanaan pembelajaran ini guru harus berorientasi pada kurikulum yang berlaku.
Banyak guru yang membuat perencanaan pembelajaran hanya sekedar untuk memenuhi
persyaratan administrasi belaka. Namun, guru yang seperti itu sebenarnya bukanlah
guru yang diharapkan. Dengan merencanakan terlebih dahulu apa yang akan diajarkan
kepada para siswa, sebenarnya kita sudah mempunyai itikad baik yaitu mengharapkan
proses belajar-mengajar berjalan secara terarah, jelas tujuannya, demi memperoleh hasil
yang maksimal.

Dalam bahan belajar mandiri (BBM) ini, Anda akan mempelajari hal-hal fundamental
secara teoritis dan hal-hal praktis operasional yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu kegiatan pembelajaran. Hal-hal tersebut sangat penting untuk Anda
pahami dan Anda kuasai sehingga memiliki pemahaman yang komprehensif tentang
teori dan praktek perencanaan pembelajaran pendidikan dasar yang akan sangat
bermanfaat bagi peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran pendidikan dasar.
Kegiatan perencanaan pembelajaran ini merupakan bagian yang sangat penting yang
akan menjadi ukuran berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah proses, cara,
perbuatan
merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Jadi, perencanaan pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses pemecahan masalah dengan mempersiapkan secara
sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Perencanaan pembelajaran adalah proses yang sistematis untuk merancang suatu


rencana yang mencakup tujuan, strategi, materi, evaluasi, dan sumber daya lainnya
yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Hal ini
melibatkan identifikasi kebutuhan siswa, pemilihan metode pengajaran yang sesuai,
serta pengaturan sumber daya untuk mendukung proses pembelajaran secara efektif
dan efisien.

Perencanaan pembelajaran secara rinci melibatkan beberapa tahapan yang terstruktur:

1. Identifikasi Kebutuhan: Mengumpulkan informasi tentang karakteristik siswa, tujuan pembelajaran,


dan konteks pembelajaran yang relevan.

2. Penetapan Tujuan Pembelajaran: Menetapkan tujuan yang jelas dan terukur yang ingin dicapai oleh
siswa setelah menyelesaikan pembelajaran.

3. Pemilihan Metode Pembelajaran: Memilih strategi, teknik, dan pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan materi pembelajaran.

4. Perancangan Materi Pembelajaran: Membuat atau memilih materi pembelajaran yang relevan,
menarik, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Penyusunan Rencana Pembelajaran: Menyusun rencana pembelajaran yang mencakup urutan


kegiatan, alokasi waktu, dan pengaturan sumber daya yang diperlukan.

6.Pengembangan Evaluasi: Merancang instrumen evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan


pembelajaran dan mendapatkan umpan balik tentang efektivitas pembelajaran.

7.Implementasi Pembelajaran: Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun dengan


memanfaatkan metode, materi, dan sumber daya yang telah dipersiapkan.

8. Evaluasi dan Penyempurnaan: Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, mengidentifikasi


kekuatan dan kelemahan, serta melakukan perbaikan untuk perencanaan pembelajaran di masa depan.

Perencanaan pembelajaran yang rinci dan terstruktur membantu memastikan bahwa pembelajaran
berlangsung secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

B. Fungsi perencanaan pembelajaran yang rinci meliputi:

1. Mengarahkan Pembelajaran: Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik membantu mengarahkan
proses pembelajaran agar fokus pada pencapaian hasil yang diinginkan.

2. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya: Dengan merencanakan secara rinci, penggunaan


sumber daya seperti waktu, materi, dan tenaga pengajar dapat dioptimalkan sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih efisien.

3. Menyesuaikan Pembelajaran dengan Kebutuhan Siswa: Perencanaan yang rinci memungkinkan


guru untuk memperhatikan kebutuhan, minat, dan karakteristik siswa, sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan secara individual atau kelompok.
4. Mengukur Pencapaian Pembelajaran: Dengan merencanakan evaluasi yang sesuai, perencanaan
pembelajaran membantu guru dalam mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan
memberikan umpan balik untuk peningkatan di masa depan.

5. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Proses perencanaan yang rinci memungkinkan guru untuk
merancang pengalaman pembelajaran yang menarik, bermakna, dan relevan bagi siswa, sehingga
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

6.Memfasilitasi Kolaborasi: Dengan merencanakan secara rinci, guru dapat mengoordinasikan


kolaborasi antara sesama guru, siswa, dan pihak lain yang terlibat dalam proses pembelajaran.

7. Mengurangi Ketidakpastian: Perencanaan yang terstruktur membantu mengurangi ketidakpastian


dalam proses pembelajaran dengan menyediakan kerangka kerja yang jelas dan terukur bagi semua
pihak yang terlibat.

8. Mendorong Refleksi dan Penyempurnaan: Proses perencanaan yang melibatkan evaluasi dan
refleksi membantu guru untuk terus belajar dan meningkatkan praktik pembelajaran mereka di masa
depan.

C.Definisi perencaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran rinci adalah proses yang terstruktur dan sistematis untuk merencanakan setiap aspek
dari pembelajaran. Ini melibatkan:

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Menetapkan tujuan yang jelas dan terukur yang ingin dicapai oleh siswa.

2. Pemilihan Metode Pembelajaran: Memilih strategi, teknik, dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.

3. Perancangan Materi Pembelajaran: Membuat atau memilih materi pembelajaran yang relevan, menarik, dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Penyusunan Rencana Pembelajaran: Menyusun rencana pembelajaran yang mencakup urutan kegiatan,
alokasi waktu, dan pengaturan sumber daya yang diperlukan.

5. Pengembangan Evaluasi: Merancang instrumen evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran
dan mendapatkan umpan balik tentang efektivitas pembelajaran.

6. Implementasi Pembelajaran: Melaksanakan rencana pembelajaran dengan memanfaatkan metode, materi, dan
sumber daya yang telah dipersiapkan.

7. Evaluasi dan Penyempurnaan: Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta melakukan perbaikan untuk perencanaan pembelajaran di masa depan.

Perencanaan pembelajaran yang rinci memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pembelajaran telah
dipertimbangkan dengan baik, sehingga menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan efisien bagi
siswa.

D. Prinsip perencaan pembelajaran


Pada pokoknya prinsip-prinsip dalam pembuatan perencaan pembelajaran antara lain:

1. Memperhatikan karakteristik anak: Dalam perencaan pembelajaran (desain


instruksional) harus memperhatikan kondisi yang ada dalam diri siswa dan kondisi yang
ada di luar diri siswa.

2. Berorientasi pada kurikulum yang berlaku: Perencanaan yang dibuat oleh guru
seperti dalam bentuk silahus maupun dalam bentuk rencana pelaksanaan pembalajaran
harus disusun dan dikembangkan berdasarkan pada kurikulum yang berlaku.

3. Sistematika kegiatan pembelajaran: Urutan kegiatan pembelajaran dikembangkan


secara sistematis dengan mempertimbangkan urutan dari yang mudah menuju yang
lebih sulit, dari yang bersifat sederhana menuju yang lebih kompleks.

4. Melengkapi pernecaan pembelajaran :Yaitu dengan menambah instrumen-


instrumen pembelajaran, misalnya lebar kerja siswa, format isian, lembar catatan
tertentu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

5. Bersifat fleksibel (dinamis):Perencaan pembelajaran: disesuaikan dengan situasi


dan kondisi saat berlangsungnya pembelajaran.

6. Berdasarkan pendekatan sistem : Artinya setiap unsur perwncaan pembelajaran yang


dikembangkan harus merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan memiliki
keterpaduan

E. Tujuan perencaan pembelajaran

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil dengan
optimal. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan itu ialah guru tersebut
senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis besarnya,
perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Sagala
(2003) bahwa:

“Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga


mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembelajaran, meneliti dan
menemukan pemecahan masalah pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan
pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan
penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar
bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai
yang diprogramkan”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa tujuan perencanaan itu


memungkinkan guru memilih metoda mana yang sesuai sehingga proses pembelajaran
itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap
pemilihan metoda berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang
dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini juga sekaligus
mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan

siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa
pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar
pembelajaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaiman yang tertuang dalam
kurikulum.

Disamping pendapat tentang tujuan perencanaan di atas, terdapat juga beberapa fungsi
perencanaan seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2001) bahwa pada garis
besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut:

1) Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah
dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakssiswaan untuk mencapai
tujuan itu.

2) Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya


terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

3) Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan


prosedur yang dipergunakan.

4) Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat--


minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5) Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan
adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.

6) Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan


bahan-bahan yang up to date kepada siswa.

Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka secara hakiki tujuan yang paling
mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk
bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran, sedangkan fungsi dari perencanaan adalah:

1) Mengorganisasikandanmengakomodasikankebutuhansiswasecaraspesifik.
2) Membantugurudalammemetakantujuanyanghendakdicapai
3) Membantu guru, dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam
mengajar

Anda mungkin juga menyukai