Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari pembuatan dari makalah ini adalah :

 Mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran seni rupa


 mengetahui apa yang dimaksud dengan Perencanaan pembelajaran seni rupa
 mengetahui apa yang dimaksud dengan Pelaksanaan pembelajaran seni rupa
 mengetahui apa yang dimaksud dengan Penilaian pembelajaran seni rupa

PERENCANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA

Gunningham dalam Uno mengemukakan bahwa perencanaan adalah salah satu dari memilih dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi dan hipotesis untuk masa depan yang akan datang
untuk memvisualisasikan dan merumuskan hasil yang diinginkan, urutan aktivitas dan perilaku yang
diperlukan dalam penggunaan yang dapat diterima. dalam peraturan.

Menurut Uno, perencanaan dapat diartikan sebagai salah satu upaya untuk memastikan bahwa suatu
kegiatan berjalan dengan baik, berbagai langkah antisipasi untuk meminimalkan penyimpangan yang
terjadi sehingga kegiatan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah berdasarkan fakta-fakta di lapangan
dengan mempertimbangkan berbagai hal yang mendukung dan yang mungkin dapat menghambat
tujuan tertentu, sehingga dengan konsepsi ini, bahwa suatu kegiatan dapat berfungsi secara efektif.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana pembelajaran seni rupa
seperti yang dijelaskan dalam Ismiyanto, yakni:

(1) Aspek kurikulum;

(2) Aspek kedudukan guru;

(3) Aspek kedudukan murid; dan

(4) Aspek lingkungan belajar.

1. Aspek kurikulum

Kurikulum sebagai alat pendidikan disusun dan untuk manfaat bagi kepentingan peserta didik dan
sekaligus menjadi pedoman bagi guru dalam perencanaan pembelajaran.

Ketika guru merancang pembelajaran, mereka dapat langsung memperhitungkan faktor-faktor


penentu psikologis, sosiologis, ilmiah, dan teknologi yang terjadi di sekolah masing-masing.
Berdasarkan standar kompetensi dan landasan, guru dapat memilih, menentukan dan
mengembangkan bahan ajar.

Selain itu, hasil pengembangan dan pengorganisasian bahan ajar dapat menjadi pedoman tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian hasil pembelajaran, pemilihan dan penentuan metode
belajar mengajar dan kegiatan, penyusunan alat penilaian , pemilihan media ajar, penentuan waktu
belajar mengajar, sampai dengan penentuan biaya yang dibutuhkan.

2. Aspek kedudukan guru

Guru adalah salah satu unsur pembelajaran yang harus berperan aktif, bekerja secara profesional
dalam sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakat. Sebagai perencana pembelajaran, guru
berkewajiban mereview program yang menjadi pedoman. Dalam pengertian ini guru harus
melakukan kritik terhadap kurikulum, untuk kemudian mengidentifikasi pengalaman yang sesuai
dengan tingkat kematangan siswa, kemudian merumuskan mengembangkan bahan ajar.

3. Aspek kedudukan murid

Pembuatan skenario pembelajaran, keluasan dan kedalaman bahan ajar, serta kegiatan pembelajaran
harus disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak, agar bahan ajar dan metode
pembelajaran tersebut sesuai dengan kondisi anak..

4. Aspek lingkungan belajar

Pembelajaran dalam pendidikan formal berlangsung di sekolah, maka lingkungan belajar dalam hal
ini mengacu pada sekolah yang iklim dan fasilitasnya dirancang untuk mewarnai kegiatan
pembelajaran. Mulai dari gedung sekolah, lingkungan alam dan sosial budaya sekolah, media
pembelajaran dan sarana prasarana lainnya. 

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa membuat rencana pemahaman aspek
pembelajaran dapat membantu guru dalam membuat RPP. Guru tidak boleh mengabaikan hal-hal
tersebut, termasuk memahami komponen pembelajaran. 

Komponen pembelajaran adalah susunan perangkat yang ada di dalam pembelajaran dan yang
digunakan untuk pembelajaran untuk tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran merupakan unsur awal
terpenting yang harus dirumuskan oleh guru dalam merencanakan pembelajaran. Perumusan tujuan
pembelajaran harus mampu menggambarkan perilaku hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar.

Perumusan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan program yang berlaku.Dalam KTSP terdapat
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi dasar untuk merumuskan tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian hasil belajar. Perumusan tujuan pembelajaran harus terukur
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan guru, pemilihan bahan ajar, perumusan rencana
kegiatan belajar mengajar dan penyusunan alat penilaian .

Bahan ajar Ismiyanto adalah “sesuatu yang harus ditangani dan disajikan oleh guru agar siswa dapat
memahaminya guna mencapai hasil belajar yang diharapkan”. Beberapa unsur yang perlu
diperhatikan dalam menentukan bahan ajar, yaitu:  

(1) dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran,

(2) disesuaikan dengan tingkat kematangan siswa,

(3) bahan ajar yang disusun secara sistematis dan

(4) Materi pembelajaran harus memuat muatan faktual atau konseptual.  

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami aspek perencanaan pembelajaran dan komponen
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang baik dan sistematis diharapkan dapat meningkatkan
proses belajar mengajar. 

Perencanaan pembelajaran seni rupa memiliki beberapa strategi yang dapat diterapkan pada
pembelajaran seni rupa. Diambil dari segi pengaturan guru dan siswa, pembelajaran seni rupa untuk
siswa dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran :
1. Strategi Pembelajaran Team Teaching

Strategi pembelajaran team teaching atau pembelajaran tim dicapai dengan melibatkan dua orang
atau lebih sebagai guru atau tutor. Strategi pembelajaran menggunakan team teaching merupakan
cara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kolaborasi yang dihasilkan oleh guru.
Pada pembelajaran seni rupa, team teaching dapat membagi tugasnya untuk menjadi fasilitator dan
pemberi materi. Ketika pemberi materi menyampaikan materi seni, fasilitator dapat membimbing
mahasiswa dalam realisasi karya. Peran fasilitator hanya membantu ketika siswa mengalami
kesulitan, bukan mengerjakan karya untuk siswa.

2. Strategi Pembelajaran Heuristik

Strategi pembelajaran heuristik merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Peran
guru dalam strategi pembelajaran ini adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar
siswa berani untuk bereksplorasi dalam menuangkan imajinasinya ke dalam karya yang dibuatnya.
Metode ekspresi bebas memberikan keluasaan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan dan
imajinasinya ke dalam penciptaan karya seni.

3. Strategi Pembelajaran Terbuka

Strategi pembelajaran terbuka merupakan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan


pada siswa untuk memberikan konstribusi dalam merancang atau menentukan komponen-
komponen dalam proses pembelajaran. Peranan guru dalam strategi pembelajaran ini adalah sebagai
fasilitator sekaligus sebagai pemberi batasan kepada siswa. Strategi pembelajaran terbuka biasanya
diimplementasikan dalam metode eskpresi bebas dan metode kerja kelompok.

4. Motorskills Strategies

Motorskills strategies, atau strategi pembelajaran keterampilan motorik, adalah strategi


pembelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan gerakan-gerakan yang terkoordinasi untuk
menghasilkan produk pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran motorik cocok digunakan dalam
pembelajaran seni siswa, karena pembelajaran seni menuntut keterampilan koordinasi motorik siswa
untuk menciptakan karya yang sesuai dengan kemampuan siswa. 

Anda mungkin juga menyukai