Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

Oleh

Chania Julia Putri ( 18078029 )

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam proses pendidikan, karena melalui kegiatan belajar ini
diharapkan dapat dicapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku
dalam diri siswa, juga menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa mencapai hasil belajar yang
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Proses pembelajaran terjadi karena ada
tujuan yang hendak dicapai. Akan tetapi banyak seorang guru gagal dalam pembelajaran, seperti banyak
siswa yang tidak mencapai tujuan yang diharapkan.

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil. Salah satu faktor yang
dapat membawa keberhasilan itu, adalah adanya perencanaan pembelajaran yang dibuat guru
sebelumnya. Melalui perencanaan yang maksimal, seorang guru dapat menentukan strategi apa yang
digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perencanaan dapat menghindarkan kegagalan
pembelajaran.

Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa pasti akan menghadapi beberapa
masalah pembelajaran. Hal tersebut akan berdampak pada kegagalan pembelajaran. Melalui
perencanaan yang baik, setidaknya dapat mengantisipasi atau meminimalisir permasalahan-
permasalahan yang nantinya akan muncul, sehingga pembelajaran berjalan normal dan keberhasilan
pembelajaran tercapai.

Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis Proses pembelajaran tidak
berlangsung seadanya, akan tetapi berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian guru
dapat menggunakan waktu secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan keberhasilan
pembelajaran. Hal tersebut dapat berlangsung melalui perencanaan pembelajaran yang baik.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apa yang dimaksud
Perencanaan Pengajaran/Perencanaan Pembelajaran?Bagaimana bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menurut KTSP? Bagaimana bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menurut Kurikulum 2013? Bagaimana bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut Surat
Edaran Mendikbud No.14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP?
II. PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran, metode yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, bahan materi yang
akan disajikan, cara menyampaikannya, persiapan alat atau media yang digunakan. Perencanaan
pembelajaran menjadikan guru dapat mempersiapkan dan menentukan tindakan apa yang akan
dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif.

Bunghart dan Trull dalam ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa ?Perencanaan adalah awal dari semua
proses yang rasional, daan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan
dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran. Perencanaan
pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokassi waktu yang
akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan?.

Pengertian tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Nana Sudjana (1998, 2000:61) yang
mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang
akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan
merespon) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan (tujuan ), isi kegiatan
(materi) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta bagaimana mengukurnya (evaluasi)
menjadi jelas dan sistematis?. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan
menetapkan komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.

Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: ?Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar?.

B.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri dari 3 (tiga) dokumen. Dokumen 1 yang
disebut Buku I, dokumen 2 disebut Buku II, dan dokumen 3 disebut Buku III.. Buku I KTSP sekurang-
kurangnya berisi Visi, Misi, Tujuan, Pengaturan Beban Mengajar dan Kalender Pendidikan Satuan
Pendidikan, Buku II KTSP berisi Silabus yang idealnya dikembangkan oleh satuan pendidikan apabila
sudah mampu mengembangkan sendiri. Buku III KTSP berisi RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran)
yang harus disusun oleh satuan pendidikan sesuai dengan potensi peserta didik, minat dan bakat
peserta didik dalam pembelajaran. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 61 Tahun 2014 halaman 3, bahwa Buku II KTSP sudah disusun oleh pemerintah. Adapun Buku I
merupakan tanggung jawab kepala madrasah/sekolah, dan Buku III tanggung jawab masing-masing
guru/tenaga pendidik.

Dalam menyusun KTSP acuan yang paling utama ialah bahwa sekolah harus mengutamakan potensi
peserta didik, perkembangan zaman, tantangan, kebutuhan dan lingkungan peserta didik secara umum.
Peserta didik harus dijadikan tujuan utama atau pusat untuk mengembangkan potensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, menjadi siswa yang
kreatif, inovatif, cakap, kreatif, mandiri, berwawasan global dan tentunya demokratis dan tanggung
jawab.

Selanjutnya prinsip penyusunan KTSP harus memperhatikan berbagai karakter peserta didik yang
berasal dari lingkungan/daerah heterogen, jenjang pendidikan dan jenis pendidikan, tidak ada
diskriminatif terhadap agama, suku dan ras. KTSP harus lebih relevan dengan kebutuhan kehidupan yang
sedang dan akan dihadapi oleh peserta didik.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hu?kum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pem?belajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk ter?
laksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompe?tensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK,
KD, ma?teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen?capaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sum?ber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lu?lusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Ting?kat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang ber?tanggung jawab di
bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pen?didikan
untuk SMA dan SMK, serta departemen yang me?nangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk
MI, MTs, MA, dan MAK.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses bahwa RPP dijabarkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru
merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan.

Balai Diklat Keagamaan Makassar Kementerian Agama RI

Perencanaan Pengajaran dalam Pembelajaran

Perencanaan Pengajaran dalam Pembelajaran

Jumat, 29 Mei 2020

Kategori : Artikel Ilmiah

68224 kali dibaca

PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

Oleh : Fachri

Widyaiswara Madya BDK Makassar

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam proses pendidikan, karena melalui kegiatan belajar ini
diharapkan dapat dicapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku
dalam diri siswa, juga menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa mencapai hasil belajar yang
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Proses pembelajaran terjadi karena ada
tujuan yang hendak dicapai. Akan tetapi banyak seorang guru gagal dalam pembelajaran, seperti banyak
siswa yang tidak mencapai tujuan yang diharapkan.

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil. Salah satu faktor yang
dapat membawa keberhasilan itu, adalah adanya perencanaan pembelajaran yang dibuat guru
sebelumnya. Melalui perencanaan yang maksimal, seorang guru dapat menentukan strategi apa yang
digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perencanaan dapat menghindarkan kegagalan
pembelajaran.

Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa pasti akan menghadapi beberapa
masalah pembelajaran. Hal tersebut akan berdampak pada kegagalan pembelajaran. Melalui
perencanaan yang baik, setidaknya dapat mengantisipasi atau meminimalisir permasalahan-
permasalahan yang nantinya akan muncul, sehingga pembelajaran berjalan normal dan keberhasilan
pembelajaran tercapai.

Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis Proses pembelajaran tidak
berlangsung seadanya, akan tetapi berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian guru
dapat menggunakan waktu secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan keberhasilan
pembelajaran. Hal tersebut dapat berlangsung melalui perencanaan pembelajaran yang baik.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apa yang dimaksud
Perencanaan Pengajaran/Perencanaan Pembelajaran?Bagaimana bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menurut KTSP? Bagaimana bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menurut Kurikulum 2013? Bagaimana bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut Surat
Edaran Mendikbud No.14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP?
II. PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran, metode yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, bahan materi yang
akan disajikan, cara menyampaikannya, persiapan alat atau media yang digunakan. Perencanaan
pembelajaran menjadikan guru dapat mempersiapkan dan menentukan tindakan apa yang akan
dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif.

Wina Sanjaya menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan
hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan
perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut
dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan
keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen dan dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan
dan pedoman dalam melaksnakan proses pembelajaran.

Bunghart dan Trull dalam ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa ?Perencanaan adalah awal dari semua
proses yang rasional, daan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan
dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran. Perencanaan
pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokassi waktu yang
akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan?.

Pengertian tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Nana Sudjana (1998, 2000:61) yang
mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang
akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan
merespon) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan (tujuan ), isi kegiatan
(materi) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta bagaimana mengukurnya (evaluasi)
menjadi jelas dan sistematis?. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan
menetapkan komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: ?Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar?.

Dalam al-Qur?an QS. al-Hasyr (59) :18

Terjemahnya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ; dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Quraish Shihab dalam tafsir ?al-Misbah?, menafsirkan bahwa ayat tersebut berbicara mengenai
perencanaan. Beliau mengatakan bahwa kata ?waltandzur? nafsumma koddamat lighod?, mempunyai
arti bahwa manusia harus memikirkan terhadap dirinya dan merencanakan dari segala apa yang
menyertai perbuatan selama hidupnya, sehingga ia akan memperoleh kenikmatan dalam kehidupan ini.

Ayat al-Qur?an diatas menekankan tentang proses pencapaian tujuan dari perencanaan yang tidak
boleh melihat hanya di satu waktu saja. Di ayat tersebut Allah menegaskan kepada orang-orang beriman
bahwa sebagai bentuk takwa kepada-Nya, kita haruslah memperhatikan segala perbutan yang
dilakukan. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar perencanaan dimana tujuan dalam pelaksanaan
perencanaan adalah tujuan jangka panjang dan berkelanjutan serta orientasi pelaksanaannya pun harus
memiliki pengaruh positif, termasuk dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran sebelum
pembelajaran dilakukan.

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri dari 3 (tiga) dokumen. Dokumen 1 yang
disebut Buku I, dokumen 2 disebut Buku II, dan dokumen 3 disebut Buku III.. Buku I KTSP sekurang-
kurangnya berisi Visi, Misi, Tujuan, Pengaturan Beban Mengajar dan Kalender Pendidikan Satuan
Pendidikan, Buku II KTSP berisi Silabus yang idealnya dikembangkan oleh satuan pendidikan apabila
sudah mampu mengembangkan sendiri. Buku III KTSP berisi RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran)
yang harus disusun oleh satuan pendidikan sesuai dengan potensi peserta didik, minat dan bakat
peserta didik dalam pembelajaran. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 61 Tahun 2014 halaman 3, bahwa Buku II KTSP sudah disusun oleh pemerintah. Adapun Buku I
merupakan tanggung jawab kepala madrasah/sekolah, dan Buku III tanggung jawab masing-masing
guru/tenaga pendidik.

Dalam menyusun KTSP acuan yang paling utama ialah bahwa sekolah harus mengutamakan potensi
peserta didik, perkembangan zaman, tantangan, kebutuhan dan lingkungan peserta didik secara umum.
Peserta didik harus dijadikan tujuan utama atau pusat untuk mengembangkan potensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, menjadi siswa yang
kreatif, inovatif, cakap, kreatif, mandiri, berwawasan global dan tentunya demokratis dan tanggung
jawab.

Selanjutnya prinsip penyusunan KTSP harus memperhatikan berbagai karakter peserta didik yang
berasal dari lingkungan/daerah heterogen, jenjang pendidikan dan jenis pendidikan, tidak ada
diskriminatif terhadap agama, suku dan ras. KTSP harus lebih relevan dengan kebutuhan kehidupan yang
sedang dan akan dihadapi oleh peserta didik.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hu?kum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pem?belajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk ter?
laksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompe?tensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK,
KD, ma?teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen?capaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sum?ber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lu?lusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Ting?kat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang ber?tanggung jawab di
bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pen?didikan
untuk SMA dan SMK, serta departemen yang me?nangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk
MI, MTs, MA, dan MAK.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses bahwa RPP dijabarkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru
merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan.

Komponen RPP adalah:

1. Identitas mata pelajaran, meliputi:


a. Satuan pendidikan,
b. Kelas,
c. Semester,
d. Program studi,
e. Mata pelajaran atau tema pelajaran,
f. Jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran
4. Indikator pencapaian kompetensi
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan
5. Tujuan pembelajaran
menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai
dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi
7. Alokasi waktu
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
8. Metode pembelajaran
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan
metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik
dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. Kegiatan pembelajaran

No Kegiatan Komponen
Keterampilan (lihat
komponen stiap
ketemapilan)

Guru Siswa

1 Membuka Pelajaran

Mengucapkan salam
Mengambil absen

Apersepsi (menanyakan materi


minggu lalu)

Menyampaikan tujuan pembelajaran


No Kegiatan Komponen
Keterampilan (lihat
komponen stiap
ketemapilan)

2 Keingiatan Inti

Memberikan materi Keterampilan


menjelasakan

Keterampilaan
bertanya
Memberikan pertanyaan

Menyempurnakan jawaban

Memberikan contoh nyata sesuai


dengan materi pembelajaran

3. Menutup Pembelajaran

Menyampaikan kesimpulan materi

Menanyakan apa yang masih ingin


bertanya

Memberikan tugas

Menutup pembelajaran dengan


berdoa

Anda mungkin juga menyukai