SEBAGAI ADMINISTRATOR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Apakah fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai administrator pendidikan
Apakah fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan
C. Tujuan Peulisan
1. Membuat perencanaan
Perencanaan yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah, diantaranya adalah menyusun
program tahunan sekolah, yang mencakup program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian,
keuangan, dan penyediaan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Perencanaan ini selanjutnya
dituangkan dalam rencana tahunan sekolah yang dijabarkan dalam dua program semester.
Program pengajaran
Kesiswaan
Kepegawaian
Keuangan
Pengoordinasian organisasi sekolah ini merupakan wewenang dari kepala sekolah. Dalam
melakukan pengoordinasian ini sebaiknya juga kepala sekolah kerja sama dengan
berbagai bagian dalam organisasi agar pengoordinasian yang dilakukan dapat
menyelesaikan semua hambatan dan halangan yang ada.
Supervisi adalah salah satu tugas pokok dalam administrasi pendidikan bukan hanya
merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga
tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya.
Supervisi
Untuk menjawab pertanyaan apakah yang dilakukan seorang kepala sekolah sebagai
supervisor, kita perlu kembali mengingat pengertian supervisi. Supervisi adalah
aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan pendidikan.Melihat pengertian tersebut, maka tugas kepala sekolah
sebagai supervisor berarti bahwa ia harus meneliti, mencari dan menentukan syarat-
syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya. Kepala sekolah harus
dapat meneliti syarat-syarat mana yang telah ada dan tercukupi, dan mana yang belum
ada atau kurang secara maksimal.
Prinsip Supervisi
Dari uraian di atas kita ketahui betapa banyak dan besar tanggung jawab kepala
sekolah sebagai supervisor. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan oleh Moh. Rifai,
MA. untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaik-baiknya, kepala sekolah
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
9) Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan (ingat bahwa
supervisi tidak sama dengan inspeksi).
10) Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh lekas
merasa kecewa.
11) Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif.
Apabila prinsip-prinsip supervisi di atas diperhatikan dan benar-benar dilakukan oleh kepala
sekolah, kiranya dapat diharapkan setiap sekolah akan berangsur-angsur maju dan
berkembang sebagai alat yang benar-benar memenuhi syarat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Akan tetapi kesanggupan dan kemampuan seorang kepala sekolah dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya
supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi itu antara lain:
3. Pembinaan Kurikulum
Tugas lain dari seorang kepala sekolah sebagai supervisor yang perlu dibicarakan
tersendiri adalah masalah pembinaan kurikulum sekolah. Sebenarnya apa pembinaan
kurikulum, tidak terlepas dari keseluruhan fungsi supervisi yang dijalankan oleh
kepala sekolah. Dapat dikatakan bahwa semua tugas kepala sekolah sebagai
supervisor harus selalu berlandaskan pada kurikulum sekolah. Bukankah merupakan
pedoman segala kegiatan sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan di
sekolah.
Beberapa hal yang merupakan tugas kepala sekolah yang juga merupakan teknik
supervisi kepala sekolah sebagai supervisor dalam rangka pembinaan kurikulum
sekolah antara lain dapat dikemukakan di sini:
o Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru untuk dapat meneliti dan
memilih bahan-bahan mana yang baik yang sesuai dengan perkembangan anak dan
tuntutan kehidupan dalam masyarakat. Dapat dilakukan misal percakapan pribadi
(individu conference).
o Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur: mengunjungi guru sedang
mengajar untuk meneliti bagaimana metode mengajarnya, kemudian mengadakan diskusi
dengan guru yang bersangkutan (dilakukan seinformal mungkin).
o Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter class visit). Hal ini harus
direncanakan sebelumnya dengan sebaik-baiknya sehingga guru yang akan diserahi
mengajar dan dilihat oleh guru-guru lain itu benar-benar dapat mempersiapkan diri.
o Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan menyusun suatu silabus mata pelajaran
yang akan diajarkan, dengan berpedoman pada rencana pelajaran/kurikulum yang
berlaku di sekolah itu.
o Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru mengadakan penilaian cara dan hasil,
kerjanya dengan meneliti kembali hal-hal yang pernah diajarkan (sesuai dengan silabus),
untuk selanjutnya mengadakan perbaikan-perbaikan dalam tahun ajaran berikutnya.
o Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian bersama guru-guru mengenai situasi
dan kondisi sekolah pada umumnya dan usaha memperbaikinya. (Sebagai pedoman
untuk membuat program sekolah untuk tahun berikutnya).
Telah kita maklumi bahwa tugas kepala sekolah itu sedemikian banyak dan tanggung
jawanya sedemikian besar. Maka tidak sembarang orang patut menjadi kepala sekolah. Untuk
dapat menjadi kepala sekolah harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di samping syarat yang
berupa ijazah (yang merupakan syarat formal) persyaratan pengalaman kerja dan kepribadian
harus dipenuhi pula.
Disamping ijazah dan pengalaman kerja, ada syarat lain yang tidak kurang pentingnya, yaitu
persyaratan kepribadian dan kecakapan yang dimilikinya. Seorang kepala sekolah hendaknya
memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan kepemimpinan yang akan dipegangnya. Ia
hendaknya memiliki sifat-sifat jujur, adil dan dapat dipercaya, suka menolong dan membantu
guru dalam menjalankan tugas dan mengatasi kesulitan-kesulitan, bersifat supel dan ramah
mempunyai sifat tegas dan konsekuen yang tidak kaku. Seorang kepala sekolah harus berjiwa
nasional dan memiliki falsafah hidup yang sesuai dengan falsafah dan dasar negara kita.
Jika kita simpulkan apa yang telah diuraikan di atas, maka syarat seorang kepala sekolah
adalah sebagai berikut:
1) Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
2) Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan
sekolah yang dipimpinnya.
3) Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian
yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.
5) Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan
sekolahnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas kepala sekolah sebagai administrator yaitu sebagai berikut : Membuat perencanaan,
Menyusun struktur organisasi sekolah , Mengatur kepegawaian dalam organisasi sekolah,
Sebagai koordinator dalam organisasi sekolah.
Tugas kepala sekolah sebagai supervisi : Pembinaan kurikulum sekolah dan Pembagian tugas
kepada guru
B. Saran
Adapun saran yang disampaikan penulis yaitu diharapkan kepada pembaca agar
mempergunakan makalah ini sebagai bahan kajian dalam memahami administrasi pendidikan
khususnya masalah fungsi dan tanggungjawab kepala sekolah sebagai administrator dan
superior pendidikan