Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

“ETIKA MANAJEMEN PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :
Winda Apriyani, M.Pd

Disusun Oleh :
Tasya Nur Galita (2011260008)
Rika Ayu Lestari (2011260005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TADRIS IPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. atas
segala ridho dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan. Shalawat serta
salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
perubahan yang tak terhingga dalam kehidupan ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada ibu
Winda Apriyani, M.Pd sebagai dosen pengampu pada mata kuliah
Manajemen Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul “Etika Manajemen Pendidikan”. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai pengertian Etika, pendidikan, Etika pendidikan,
Etika manajemen, ruang lingkup Etika pendidikan, obyek Etika pendidikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Namun demikian, penulis berharap
tulisan ini dapat memberi manfaat untuk pembaca, terutama dalam menambah
pengetahuan tentang kalimat efektif kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan laporan di masa yang akan datang.

Bengkulu, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Etika dan Pengembangannya..........................................................................................5
B. Etika Manajemen Pendidikan.........................................................................................6
C. Etika Menjamin Peningkatan Kualitas Manajemen Pendidikan.....................................7
D. Ruang Lingkup Etika Pendidikan...................................................................................8
E. Obyek Etika Pendidikan..................................................................................................8
F. Penerapan Etika Manajemen Pendidikan........................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika Pendidikan dalam arti luas memiliki tujuan menciptakan generasi yang
emansipatoris, terbebas dari belenggu keterbelakangan serta berbagai problem-
problem sosial dalam masyarakat yang dapat menyebabkan terhambatnya
kesejahteraan bersama. Dikarenakan hal tersebut maka diperlukan adanya suatu
sistem kenegaraan atau sistem poliltik yang mengatur pendidikan tersebut sesuai
dengan tujuan yang telah terjabarkan diatas.
Tujuan pendidikan menciptakan generasi yang cerdas, namun juga memiliki
etika (moral) yang dapat membantunya dalam bersosialisasi dalam masyarakat,
karena itulah pendidikan secara idealnya bersumber atas landasan lokal (lingkungan
dan situasi sekarang) berkaitan dengan kebutuhan masyarakatnya dan
memperhitungkan motif-motif sosial ekonomi, kultur dan politis yang terdapat pada
situasi tersebut. Sehingga dapat mempersiapkan individu untuk menghadapi masa-
masa yang akan terus berubah kedepannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penyusunan makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian Etika?
2. Bagaimana pengertian pendidikan?
3. Bagaimana pengertian Etika pendidikan ?
4. Bagaimana pengertian Etika manajemen?
5. Bagaimana ruang lingkup Etika pendidikan ?
6. Bagaimana obyek Etika pendidikan ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Etika?
2. Mengetahui pengertian pendidikan?
3. Mengetahui pengertian Etika pendidikan ?
4. Mengetahui pengertian Etika manajemen?
5. Mengetahui ruang lingkup Etika pendidikan ?
6. Mengetahui obyek Etika pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika dan Pengembangannya


Dalam bahasa Inggris ada tiga istilah yaitu ethic, ethical, dan ethics, yang
ketiga-tiganya istilah itu sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata
etika saja, padahal masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri.
 Ethic ialah etika : Ethics (singular / tunggal) = suatu prinsip moral, aturan atau
cara berperilaku.
 Ethics (plural / jamak) = moral prinsip-prinsip yang dipengaruhi oleh perilaku
pribadi.
 Ethical ialah ber-etika atau yang bertalian dengan etika.
 Kata ethic berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu :
1. Ethos = Characteristic spirit, as of a people; yaitu the moral factor which
influences a man’s action (faktor moral yang mempengaruhi perbuatan
orang)
2. Ethikos = penggunaan karakter, kebiasaan, kecenderungan dan sikap. Jadi
secara etimologi ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang
adat istiadat.
Etika adalah ilmu yang membahas dan mengkaji secara kritis persoalan benar
dan salah secara moral tentang bagaiman harus bertindak dalam situasi konkrit, etika
berupa refleksi kritis untuk menentukan pilihan, sikap dan bertindak secara benar
ketika terjadi dilema dalam menentukan kegardaan moral yang sama-sama sah dalam
kehidupan. Sedangkan moral bukanlah ilmu untuk menelaah tetapi ia menjadi obyek
dari etika, ketika etika berfungsi sebagai ilmu yang menelaah.
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaaan, dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu
masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itu
sering di nyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha manusia melestarikan hidupnya
Etika pendidikan, yaitu ilmu atau pelajaran etika, mengenai teori bagaimana
seharusnya berperilaku atau berbuat dan tidak berbuat terhadap orang lain, khususnya
dalam praktik pendidikan. Etika pendidikan berisi aturan perilaku yang diterima
secara sosial yang memberi tekanan pejabat- pejabat pendidikan untuk memelihara
kesadaran nilai yang tinggi dan jujur serta adil dalam memberi layanan kepada publik.
Antara etika dan pendidikan itu sangatlah erat dikarenakan etika itu mengakaji
bagaimana cara pembelajaran yang benar sedangkan pendidikan adalah usaha
manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaaan, disini jelas disebutkan ketika seseorang ingin memiliki
pendidikan maka orang tersebut harus memiliki etika yang baik agar dapat diterima
oleh masyarakat.

B. Etika Manajemen Pendidikan


Etika (etics) adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang
mengisi suatuindividu, kelompok atau masyarakat. Etika juga diartikan sebagai sistem
dari prinsip- prinsip moral atau aturan untuk bertindak (rule of conduct ). Etika
menyangkut perilaku, perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa penting dalam
hidupnya. Isu etika hadir dalam sebuah situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau sebuah organisasi dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi
yang lain. Jadi etika manajemen merupakan Standar kelayakan pengelolaan yang
memenuhi kriteria Etika.
Meski banyak orang memandang bahwa etika pendidikan adalah suatu konsep
yang membingungkan karena sulit untuk didefinisikan atau diukur, dan para ahli pun
selalu mempunyai pandangan yang berbeda terhadap etika. Namun dapat dirasakan
bahwa etika bisa membedakan hal-hal yang ada dalam penyelenggaraan pendidikan,
misalnya dalam manajemen pendidikan yang memenuhi etika, kualitaslah yang
membedakan keberhasilan dan kegagalan. Karena itu mencari sumber kualitas dalam
manajemen pendidikan adalah suatu pernyataan yang penting dalam penyelenggaraan
pendidikan yang memenuhi etika. Kualitas manajemen pendidikan menjadi
pembahasan penting dalam mengkaji manajemen pendidikan khususnya pada tataran
satuan pendidikan. Karena kualitas akan memberi indikasi apakah manajemen
pendidikan dilakukan secara efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan atau tidak,
kemudian apakah stakeholders merasa puas atau tidak.
Demikian pula terhadap pendidikan yang menghasilkan produk SDM yang
harus berkualitas pula. Problematika yang dihadapi saat ini adalah apakah lembaga
pendidikan telah memperhatikan, menerapkan, dan menjaga kualitasnya
menghasilkan lulusan yang kompetitif baik tingkat regional maupun global. Problema
ini tentu secara etika dijawab dengan manajemen pendidikan yang berkualitas
memenuhi standar yang dipersyaratkan.Manajemen pendidikan yang tidak berkualitas
berarti tidak memenuhi etika, jadi etika menjamin adanya kualitas manajemen
pendidikan yang memberi kepuasan pada stakeholders karena mampu meningkatkan
kualitas SDM.

C. Etika Menjamin Peningkatan Kualitas Manajemen Pendidikan


Membicarakan masalah kualitas adalah pembicaraan yang hangat dan tiada
henti terus menerus. Karena membicarakan kualitas berkaitan dengan performa
lembaga apakah memberi manfaat atau tidak bagi para penggunanya. Oleh karena itu,
menjamin kualitas manajemen pendidikan adalah bagian dari etika pendidikan.
Kualitas Manajemen akan mempengaruhi kualitas lulusan, jika kualitas layanan
belajar memenuhi standar yang ditentukan, maka dimungkinkan kualitas lulusan akan
kompetitif. Kualitas layanan itu dimulai dari layanan dinas pendidikan terhadap
sekolah, layanan sekolah terhadap guru dan tenaga kependidikan, dan pada akhirnya
layanan guru sebagai pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar pada
semua institusi sekolah.
Pembicaraan tentang produk pendidikan selalu berkisar pada ’’hasil belajar”
baik berupa perolehan nilai maupun keterampilan yang dimiliki. Dalam hal ini, secara
khusus kualitas hasil belajar menjadi landasan performasi institusi adalah perilaku
disiplin dalam proses pembelajaran. Permasalahannya adalah sulit menemukan
definisi yang tepat pada pendidikan praktis, subjek jaminan kualitas adalah produk
yang memberi kepuasan pengguna jasa yaitu peserta didik dan orang tua peserta
didik. Jaminan kualitas proses memerlukan prosedur, yang pertama spesifikasi
kontrol suplai sumber daya, dan kedua spesifikasi standar material yang diperlukan
dan proses penggunaannya. Karakteristik kualitas pelayanan pembelajaran sulit
didefinisikan karena merupakan produk psikologi sangat dekat pada elemen subyektif.
Pelayanan di arahkan dari orang per orang yang memerlukan kualitas interaksi
dengan memberikan peluang untuk melakukan evaluasi. Pelayanan dan produksi
pendidikan berbeda dengan pelayanan pada perusahaan (goods) yaitu :
1. Setiap interaksi yang terjadi adalah berbeda, sehingga kualitas interaksi ditentukan
oleh pelanggan. Sedangkan kualitas jasa ditentukan oleh kedua belah pihak yaitu
produsen pemberi jasa dan pelanggan yang menerima atau memakai jasa.
2. Waktu merupakan elemen penting dari kualitas jasa.
3. Jasa tidak dapat diperbaiki, karena itu penting standar jasa yang diberikan sejak
awal penanganannya harus sudah benar. Kemungkinan tertinggi kesalahan
pelayanan jasa adalah pada manusia.
4. Jasa merupakan produk tidak berwujud (intangibel), dengan demikian sulit
menjelaskan pelanggan potensial dan apa diinginkannya dari jasa yang diberikan
secara tepat, maka jalan keluarnya jasa memfokuskan pada proses dari pada
produk, bukan apa produk itu tetapi bagaimana produk itu dapat diterima.

D. Ruang Lingkup Etika Pendidikan


Ruang lingkup etika pendidikan tidak memberikan arahan yang khusus atau
pedomaan yang tegas terhadap pokok-pokok bahasannya, tetapi secara umum ruang
lingkup etika adalah sebagai berikut :
1. Sejarah tentang tingkah laku manusia
2. Cara-cara menghukum, menilai baik dan buruknya suatu pengajaran atau
pekerjaan
3. Etika menyelidiki faktor-faktor penting yang mencetak, mempengaruhi dan
mendorong lahirnya tingkah laku manusia, meliputi faktor manusia itu sendiri,
fitrahnya atau nalurinya, adat kebisaanya, lingkungannya, kehendak, cita-
citanya, suara hatinya, motif yang mendorongnya, perbuatan dan masalah
pendidikan
4. Etika menerangkan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurut ajaran
islam etika yang baik itu harus bersumber pada al Qur’an dan hadits Nabi
5. Etika menegaskan arti dan tujuan hidup yang sebenarnya, sehingga dapatlah
manusia terangsang secara aktif mengerjakan kebaikan dan menjauhkan segala
kelakuan yang buruk dan tercela.

E. Obyek Etika Pendidikan


Obyek Etika Pendidikan adalah setiap tingkah laku atau perbuatan manusia
yang berkaitan dengan norma yang belaku di masyarakat, sehingga dapat dikatakan
bahwasannya tingkah laku manusia itu, baik yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak, dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan, tempat penilaian terhadap
norma yang berlaku di masyarakat. Perbuatan menjadi obyek ketika etika mencoba
atau menerapkan teori nilai.
Perpaduan antara nilai dengan perbuatan sebagai pelaksanaannya
menghasilkan sesuatu yang disebut moral atau kesusilaan. Perbuatan yang dapat
dihubungkan dengan nilai etis adalah:
1. Perbuatan oleh diri sendiri baik dalam keadaan sadar maupun tidak.
2. Perbuatan oleh pengaruh orang lain bisa berupa saran, anjuran, nasehat, tekanan,
paksaan, peringatan, ataupun ancaman.
Menurut pendapat Dr. Achmad Amin yang mengemukakan bahwa perbuatan
yang dimaksud sebagai obyek etika ialah perbuatan sadar baik oleh diri sendiri atau
pengaruh orang lain yang dilandasi oleh kehendak bebas dan disertai niat dalam batin.

F. Penerapan Etika Manajemen Pendidikan


Sebagai tenaga pendidik profesional harus melakukan dua hal yaitu :
1. Pertimbangan kebijakan yang luas dan penuh pertimbangan intelijen dalam
menentukan apa yang harus dilakukan.
2. Untuk menjustikasi profesional sebagai harapan membuat profesi itu menjadi
otonomi dan meningkatkan pertimbangan dan tanggung jawab di tangan orang
professional. Artinya pendidik professional bukan berada di bawah yang lain
sebagai anggota kelompom bekerja sama secara tim, dengan kata lain profesi
adalah tergantung begaimana fungsi perofesi itu dilakukan dan dibentuk.
Karakteristik profesi yang benar adalah munculnya “organisasi profesi yang kuat”
yang memfasilitasi secara penuh apa yang menjadi karakteristik sendiri. Jabatan
kependidikan dan profesi pendidikan akan membuat keseimbangan antara
permintaan jabatan kependidikan secara umum dengan spesialisasi professional
pendidikan secara khusus.
Nampaknya mudah mengatakan, tetapi dalam kenyataan elemen jabatan
pendidikan dan profesi pendidikan ini membuat suatu konflik sitausi di dalam intern
sendiri dengan adanya kesenjangan penekanan tujuan. Tekanan perbedaan ini terlihat
pada penekanan servis professional untuk pendidikan di satu sisi dan birokrasi
pendidikan di sisi lai, dan ini meningkatkan konflik di dalam pendidikan yang
member dampak terhadap profesi pendidikan dan tenaga pendidikan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno, kata yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, kebiasaan, adat, akhlaq,
watak, perasaan, cara berfikir. Dalam bentuk jamak (taetha) artinya adalah: adat
kebiasaan. Etika pendidikan adalah suatu poses pendidikan berjalan sesuai etika di
masyarakat, sebab ketika suatu pendidikan berbeda dengan sistem yang berlaku di
masyarakat, maka pendidikan tersebut tidak akan bisa berkembang bahkan dijauhi
oleh masyarakat dan akhirnya akan kehilangan eksistensinya.

B. Saran
Demikianlah makalah Manajemen Pendidikan ini, makalah ini tentunya masih
banyak kekurangan yang harus dilengkapi, untuk mencapai kesempurnaan. Kami
hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan, untuk itu penulis mohon
dengan segala kerendahan hati, untuk memberikan saran dan kritiknya yang bersifat
membangun, dengan harapan agar laporan ini bisa lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Fadel. Makalah Etika Manajemen. Diakses Melalui


Http://Kabarmakalah.Blogspot.Com/2016/11/Makalah-Etika-Pendidikan.Html. Pada
Tanggal 27 November 2021 pukul 11.38 WIB
Admin. 2016. Makalah: Etika Pendidikan. Diakses melalui
Http://Kabarmakalah.Blogspot.Com/2016/11/Makalah-Etika-Pendidikan.Html. Pada
tanggal 27 November 2021 pukul 10.12 WIB

Anda mungkin juga menyukai