MATA KULIAH
SAIFUN
ENDANG SUSANTI SIANIPAR
MUNIR
Program Studi
Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan
Universitas Negeri Medan
( UNIMED )
1. Konsep Administrasi/Manajemen
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti to
conduct or to carry on, to direct (Webster Super New School and Office Dictionary), dalam
Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan Mengurus, mengatur, melaksanakan,
mengelola(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced
Learners Dictionary mengartikan Manage sebagai to succed in doing something especially
something difficult.. Management the act of running and controlling business or similar
organization sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan
sebagai Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran(Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian
manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa
pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Tabel 1.
Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi
N
o
Pengertian Administrasi/manajemen
Pendapat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
N
o
Pengertian Administrasi/manajemen
Pendapat
1999:5
dan
prilaku
administrasi),
hal
ini
makin
memperkuat
bahwa
N
o
Pendapat
1.
2.
N
o
Pendapat
3.
4.
5.
6.
SDM
SB
SFD
Fungsi
TPP
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan
Kelembagaan
Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen dengan bidang
garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB), dan Sumber Fasilitas dan
Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang dikerjakan dalam konteks manajemen
pendidikan dalam upaya untuk mencapai Tujuan Pendidikan secara Produktif (TPP) baik
untuk perorangan maupun kelembagaan.
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka kelembagaan
dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini
sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi
(Institutional level), tingkatan manajerial (managerial level), dan tingkatan teknis (technical
level) (Murphy dan Louis, 1999).
Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah)
dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan
organisasi lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan
mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus ditanganinya juga
cukup banyak dan kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan, dan manusia yang
terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah
Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed. 1999:515)
Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk
keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative capital
2. Human capital
3. Financial capital
4. Social capital
5. Political capital
modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat modal lainnya
untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan, modal manusia
adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi
kepentingan proses pendidikan/pembelajaran, modal keuangan adalah dana yang diperlukan
untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan, modal sosial adalah ikatan
kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan modal
politik
adalah
dasar
pendidikan/pembelajaran.
otoritas
legal
yang
dimiliki
untuk
melakukan
proses
atau
lebih
untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditentukan
sebelumnya
(Siagian,1974:2).
Dalam teori administrasi dan manajemen klasik mengemukakan bahwa administrasi sebagai
proses diterapkan dalam konsep kehidupan manusia yang menekankan rasionalisme dan
bentuk organisasi kerja sama manusia.
Manajemen telah dipratekkan oleh masyarakat kuno, namun relative sporadis dan
tanpa upaya yang sistematis dalam mempelajari manajemen. Dalam perkembangannya
kemudian manajemen klasik dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni :
1. Manajemen Klasik yang pelopornya adalah Robert Owen dan Charles
Babbage
2. Manajemen Ilmiah yang pelopornya adalah Federick Winslow Taylor dan
Hendri L. Gantt
3.
Teori Manajemen Organisasi yang pelopornya adalah Henry Fayol dan Mark
Parker Follet
1.Proses, dalam hal ini dunia pendidikan menghendaki kegiatan yang sistematis dalam
pengelolaannya terutama pada manajemen pendidikan Islam diharapkan pengelolaan
lembaga-lembaganya dilakukan dengan Islami dengan sifat inklusif dan ekslusif.
2. Sumber, sumber belajar mencakup guru/ustadz/ dosen/ siswa/ santri / mahasiswa.
3.Bahan, meliputi perpustakaan, buku paket
4.Lingkungan, segala hal yang mengarah pada masyarakat
5.Alat dan peralatan, seperti laboratorium
6.Aktivitas, keadaan sosio-politik, sosio-kultural sosio-ekonomi, sosio-religius dll.
E. Konsep Manajemen Strategik dan Manajemen Mutu
Manajemen Strategik merupakan proses pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh yang berkenaan dengan aspek penting dalam kehidupan
organisasi. Manajemen merupakan upaya untuk mengatur sebuah organisasi agar memiliki
nilai yang tinggi dalam segala aspek positif.
Adapun konsep-konsep manajemen mutu adalah: quality planning, quality control
dan quality improvement.
F. Nilai-nilai Manajemen Kontemporer dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam
Seperti dikemukakan diatas bahwa dalam manajemen kontemporer ditemukan
pendekatan-pendekatan baru. Maka dapat dikaitkan bahwa dalam penyelenggaraan
pendidikan Islam dapat diterapkan pendekatan system dimana setiap personil dalam lembaga
pendidikan memiliki system atau bagian-bagian yang saling terkait, artinya diperlukan
kerjasama dalam mengembangkan norma dan nilai-nilai yang Islami namun dalam
penyelenggaraannya pendidikan Islam harus tetap memperhatikan situasi dan kondisi baik
internal maupun eksternal para peserta didik.
G. Fungsi-Fungsi Administrasi Dan Manajemen Pendidikan
Ngalim Purwanto membagi fungsi administrasi pendidikan :
1. Perencanaan (Planing), merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
administrasi. Tanpa perencanaan pelaksanaan kegiatan akan mengalami kesulitan dan
bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
perencanaan,
kesesuaian
perencanaan
dengan
tim
yang
pengorganisasian.
23) pengorganisasian
merupakan kegiatan dasar dari manajemen, dilaksanakan untuk mengatur seluruh unsureunsur yang dibutuhkan termasuk manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
sukses.
I. Implementasi Fungsi Administrasi Dan Manajemen Pada Lembaga Pendidikan Islami
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan
Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang
terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islami secara efektif dan efesien. Adapun
pendekatan implikasi terkait yang membentuk satu kesatuan dalam manajemen pendidikan
Islam :
1.
2.
3.
selama sesuai dengan nilai, realita dan kultur lembaga pendidikan Islam, ekslusif,
menjadi objek langsung dari kajian terfokus pada buku-buku manajemen
pendidikan.
4.
5.
6.
7.
materi yang disampaikan. Artinya setiap personal dalam pelaksanaan pendidikan sangat
diperlukan partisipasinya demi tercapinya mutu pendidikan yang diharapkan.
L.
Perangkat
Administrative
Dalam
Mendukung
Penyelenggaraan
Pembelajaran
3. Tahap pelaksanaan ( melakukan supervise guru, dan bimbingan guru oleh kepala madrasah).
4. Tahap pengendalian ( evaluasi kepala madrasah terhadap kinerja guru, hasil evaluasi harus
benar-benar diperbaiki dan dilaksanakan).