Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 4

MATA KULIAH

TEORI ADMINISTRASI DAN


MANAJEMEN
PENDIDIKAN
NAMA DOSEN :
Dr. Yasaratodo Wau. M.Pd
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd
Dr. Irsan Rangkuti, M.Si, M.Pd

SAIFUN
ENDANG SUSANTI SIANIPAR
MUNIR

Program Studi

Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan
Universitas Negeri Medan
( UNIMED )

KONSEP DAN PERAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


PENDIDIKAN DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN
PADA SATUAN PENDIDIKAN
A. Makna, Konsep Dan Istilah Administrasi Dan Manajemen Pendidikan
Dalam pembahasan ini, konsep administrasi dipandang sama dengan konsep
Manajemen. Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan,
secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang diterapkan
dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang berkaitan dengan
pendidikan. Oleh karena itu pemahaman tentang manajemen pendidikan menuntut pula
pemahaman tentang manajemen secara umum.

1. Konsep Administrasi/Manajemen

Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti to
conduct or to carry on, to direct (Webster Super New School and Office Dictionary), dalam
Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan Mengurus, mengatur, melaksanakan,
mengelola(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced
Learners Dictionary mengartikan Manage sebagai to succed in doing something especially
something difficult.. Management the act of running and controlling business or similar
organization sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan
sebagai Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran(Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian
manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa
pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Tabel 1.
Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi

N
o

Pengertian Administrasi/manajemen

Pendapat

1.

The most comporehensive definition views management as (Lester Robert


an integrating process by which authorized individual Bittel (Ed), 1978 :
create, maintain, and operate an organization in the selection 640)
an accomplishment of its aims

2.

Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan (Prajudi


daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu Atmosudirdjo,198
perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau 2 : 124)
menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu

3.

Management is the use of people and other resources to ( Boone& Kurtz.


accomplish objective
1984 : 4)

4.

.. management-the function of getting things done through (Harold Koontz,


people
Cyril ODonnel:3)

5.

Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang (George R. Terry,


terdiri
dari
tindsakan-tindakan
:
Perencanaan, 1986:4)
pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaransasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain

6.

Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau (Sondang P.


ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka Siagian. 1997 : 5)
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen
merupakan alat pelaksana utama administrasi

7.

Management is the process of efficiently achieving the De


objectives of the organization with and through people
Cenzo&Robbin

N
o

Pengertian Administrasi/manajemen

Pendapat

1999:5

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan


formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni
bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan
memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang
dikemukakan oleh G.R Terry menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi
nomor lima dari Sondang P Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen
hubungannya dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa
prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain
3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap organisasi
termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk
mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam
pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui
tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan
menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna
pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.

2. Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan

Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum maka pemahaman


tentang manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi prinsip serta fungsifungsinya nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan terlihat dalam substansi yang
dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan hadir dalam
tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi pendidikan (geografi,
demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang
garapan Administrasi); dan (3) substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya,
asas-asasnya,

dan

prilaku

administrasi),

hal

ini

makin

memperkuat

bahwa

manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling


berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif
terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi
perkembangan teori dalam hal manajemen/administrasi.
Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi Pendidikan berikut ini akan
dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para ahli.
Dalam hubungan ini penulis mengambil pendapat yang mempersamakan antara Manajemen
dan Administrasi terlepas dari kontroversi tentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua
istilah itu dapat dipertukarkan dengan makna yang sama.
Tabel 2.
Pendapat Pakar tentang Administrasi/manajemen Pendidikan

N
o

Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan

Pendapat

1.

Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai Djaman Satori,


keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan (1980: 4)
semua sumber personil dan materil yang tersedia dan
sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien

2.

Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai Made Pidarta,

N
o

Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan

Pendapat

aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar (1988:4)


terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukan sebelumnya

3.

Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, Biro Perencanaan


peng-organisasian,
memimpin,
mengendalikan Depdikbud,
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk (1993:4)
mencapai
tujuan
pendidikan,
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
mengembangkan
manusia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang
luhur,
memiliki
pengetahuan,
keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap,
mandiri,
serta
bertanggung
jawab
kemasyarakat dan kebangsaan

4.

educational administration is a social process that take Castetter.


place within the context of social system
(1996:198)

5.

Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses Soebagio


perencanaan,
pengorganisasian,
memimpin, Atmodiwirio.
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya (2000:23)
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

6.

Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari Engkoswara


bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan (2001:2)
yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana
menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut
serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama

Dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen/administrasi


pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau administrasi
dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia
pendidikan, fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan
seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial
tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda
dari manajemen dalam bidang lain.
Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja manajemen pendidikan dapat digambarkan
secara skematik sebagai berikut :
Perorangan
Garapan

SDM

SB

SFD

Fungsi
TPP
Perencanaan

Pelaksanaan

Pengawasan
Kelembagaan
Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen dengan bidang
garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB), dan Sumber Fasilitas dan
Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang dikerjakan dalam konteks manajemen
pendidikan dalam upaya untuk mencapai Tujuan Pendidikan secara Produktif (TPP) baik
untuk perorangan maupun kelembagaan.
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka kelembagaan
dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini
sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi
(Institutional level), tingkatan manajerial (managerial level), dan tingkatan teknis (technical
level) (Murphy dan Louis, 1999).
Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah)
dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan
organisasi lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan
mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus ditanganinya juga
cukup banyak dan kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan, dan manusia yang
terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah
Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed. 1999:515)
Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk
keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative capital
2. Human capital
3. Financial capital
4. Social capital
5. Political capital
modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat modal lainnya
untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan, modal manusia
adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi
kepentingan proses pendidikan/pembelajaran, modal keuangan adalah dana yang diperlukan
untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan, modal sosial adalah ikatan
kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan modal
politik

adalah

dasar

pendidikan/pembelajaran.

otoritas

legal

yang

dimiliki

untuk

melakukan

proses

Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah satu


fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, hal
ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari
suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang
melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik
karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah (Hoy dan
Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan
faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah
pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam
suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian
tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak
manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat
kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat,
sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan
dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini
Administrasi sekolah sebagai suatu peristiwa mengkoordinasikan kegiatan yang saling
bergantung dari orang-orang dan kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan bersama
pendidikan anak-anak.(Oteng Sutisna,1983:17). Administrasi sekolah adalah keseluruhan
proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan
yang sesuai baik personal maupun materil dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama
seefektif dan seefesien mungkin. (Mohammad Rifai,1972:51).
Syaiful Sagala memberikan defenisi manajemen pendidikan diartikan sebagai suatu
proses pendayagunaan sumber daya sekolah melalui kegiatan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara lebih efektif dan efesien dengan
segala aspeknya dengan menggunakan semua potensi yang tersedia agar tujuan organisasi
secara efektif dan efesien serta produktivitas sekolah yang bermutu. (Syaiful Sagala,
2009:55).
Sementara Mujamil Qamar mendefenisikan Manajemen Pendidikan Islam adalah
suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati
sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam
secara efektif dan efesien. (Mujamil Qamar,2007:10).
B. Teori dan Konsep-konsep Administrasi dan Manajemen Dari Klasik ke Modern

Siagian menjelaskan bahwa teori administrasi sebagai keseluruhan proses pelaksanaan


keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang
manusia

atau

lebih

untuk

mencapai

tujuan

yang

telah

ditentukan

sebelumnya

(Siagian,1974:2).
Dalam teori administrasi dan manajemen klasik mengemukakan bahwa administrasi sebagai
proses diterapkan dalam konsep kehidupan manusia yang menekankan rasionalisme dan
bentuk organisasi kerja sama manusia.
Manajemen telah dipratekkan oleh masyarakat kuno, namun relative sporadis dan
tanpa upaya yang sistematis dalam mempelajari manajemen. Dalam perkembangannya
kemudian manajemen klasik dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni :
1. Manajemen Klasik yang pelopornya adalah Robert Owen dan Charles
Babbage
2. Manajemen Ilmiah yang pelopornya adalah Federick Winslow Taylor dan
Hendri L. Gantt
3.

Teori Manajemen Organisasi yang pelopornya adalah Henry Fayol dan Mark
Parker Follet

C. Prinsip-prinsip Administrasi Manajemen Berdasar Perkembangan Teori dan Konsep


Prinsip-prinsip manajemen adalah;
1. Setiap orang harus memiliki tugas harian yang jelas dan harus diselesaikan pada hari
itu juga
2. Pekerja harus diberikan kondisi-kondisi yang baku dalam penyelesaian tugastugasnya
3. Pembayaran upah disesuaikan dengan apresiasi kerja para karyawan/pekerja.
4. Kegagalan yang diakibatkan oleh pekerja ditanggungjawapi sendiri oleh pekerja yang
melakukan kegagalan
5. Dalam organisasi yang besar sangat diperlukan keahlian.
D. Penerapan Prinsip-Prinsip Teori dan Konsep Administrasi Manajemen pada Dunia
Pendidikan
Dalam penerapan prinsip dan konsep manajemen dalam dunia pendidikan dapat
dilihat dari :

1.Proses, dalam hal ini dunia pendidikan menghendaki kegiatan yang sistematis dalam
pengelolaannya terutama pada manajemen pendidikan Islam diharapkan pengelolaan
lembaga-lembaganya dilakukan dengan Islami dengan sifat inklusif dan ekslusif.
2. Sumber, sumber belajar mencakup guru/ustadz/ dosen/ siswa/ santri / mahasiswa.
3.Bahan, meliputi perpustakaan, buku paket
4.Lingkungan, segala hal yang mengarah pada masyarakat
5.Alat dan peralatan, seperti laboratorium
6.Aktivitas, keadaan sosio-politik, sosio-kultural sosio-ekonomi, sosio-religius dll.
E. Konsep Manajemen Strategik dan Manajemen Mutu
Manajemen Strategik merupakan proses pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh yang berkenaan dengan aspek penting dalam kehidupan
organisasi. Manajemen merupakan upaya untuk mengatur sebuah organisasi agar memiliki
nilai yang tinggi dalam segala aspek positif.
Adapun konsep-konsep manajemen mutu adalah: quality planning, quality control
dan quality improvement.
F. Nilai-nilai Manajemen Kontemporer dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam
Seperti dikemukakan diatas bahwa dalam manajemen kontemporer ditemukan
pendekatan-pendekatan baru. Maka dapat dikaitkan bahwa dalam penyelenggaraan
pendidikan Islam dapat diterapkan pendekatan system dimana setiap personil dalam lembaga
pendidikan memiliki system atau bagian-bagian yang saling terkait, artinya diperlukan
kerjasama dalam mengembangkan norma dan nilai-nilai yang Islami namun dalam
penyelenggaraannya pendidikan Islam harus tetap memperhatikan situasi dan kondisi baik
internal maupun eksternal para peserta didik.
G. Fungsi-Fungsi Administrasi Dan Manajemen Pendidikan
Ngalim Purwanto membagi fungsi administrasi pendidikan :
1. Perencanaan (Planing), merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
administrasi. Tanpa perencanaan pelaksanaan kegiatan akan mengalami kesulitan dan
bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Pengorganisasian (Organizing), merupakan aktivitas menyusun dan membentuk


hubungan-hubungan kerja antara orang-orang, sehingga terwujud suatu kesatuan
usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
3. Pengkoodinasian (Coordinating), adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam
tindakan. Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, materil, pikiran, teknikteknik dan tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai
tujuan.
4. Komunikasi (Comunication), adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap
dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
5. Supervisi (Controling),aktivitas-aktivitas untuk menentukan tentang kondisi syarat
yang essensil yang akan menjaminnya tujuan pendidikan.
6. Evaluasi, aktivitas penilaian untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai.
(Ngalim Purwanto:1987,29-32).
Segala fungsi administrasi dan manajemen sebaiknya diimplementasikan pada
organisasi atau lembaga pendidikan Islam untuk pencapaian tujuan pendidikan Islam dalam
melahirkan generasi-generasi yang Islami. Ramaliyus (2008: 362) mengatakan bahwa
pengertian yang sama dengan manajemen adalah al tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan
derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam al Quran seperti firman
allah dalam QS. As Sajdah : 5
Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, Kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
H. Fungsi Administrasi Dan Manajemen Persfektif Pendidikan Islam
Berbicara tentang fungsi administrasi dan manajemen pendidikan Islam tidak terlepas
dari fungsi administasi/ manajemen secara umum seperti yang dikemukakan Henry Fayol
seorang Industriawan Prancis, fungsi manajemen itu adalah merancang dan mengendalikan .
Menurut Mahdi Ibrahim (1997: 63) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan yakni ;
Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
Ketepatan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggungjawab operasional
agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai

Keterkaitan antara aspek-aspek amaliyah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat,


mempetimbangkan

perencanaan,

kesesuaian

perencanaan

dengan

tim

yang

bertanggungjawab terhadap mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa


dicapai dalam kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam
merealisasikan tujuan.
Kemampuan organisatoris penanggungjawab operasional
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan menurut Ramaliyus (2008: 27) adalah:
1. Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif
2. Penetapan tujuan sebagai pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil pendidikan
3. Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan
4. Penyerahan tanggungjawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja
Selanjutnya,

pengorganisasian.

Menurut Terry (2006:

23) pengorganisasian

merupakan kegiatan dasar dari manajemen, dilaksanakan untuk mengatur seluruh unsureunsur yang dibutuhkan termasuk manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
sukses.
I. Implementasi Fungsi Administrasi Dan Manajemen Pada Lembaga Pendidikan Islami
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan
Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang
terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islami secara efektif dan efesien. Adapun
pendekatan implikasi terkait yang membentuk satu kesatuan dalam manajemen pendidikan
Islam :
1.

Proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami., seperti penekanan


kepada penghargaan, mashlahat, kualitas, kemajuan dan pemberdayaan yang
didasari oleh pesan Al Qyran dan Hadits.

2.

Lembaga pendidikan Islam, menunjukkan objek dari manajemen secara khusus


diarahkan untuk menangani lembaga pendidikan Islam segala keunikannya, seperti
memaparkan pengelolaan manajemen pesantren, madrasah, perguruan tinggi Islam.

3.

Proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara inklusif ; kaedah-kaedeh


manejerial berdasarkan buku bisa dipakai untuk pengelolaan pendidikan Islam

selama sesuai dengan nilai, realita dan kultur lembaga pendidikan Islam, ekslusif,
menjadi objek langsung dari kajian terfokus pada buku-buku manajemen
pendidikan.
4.

Lembaga pendidikan Islam mengandung arti strategi satu pembeda antara


administrasi dengan manajemen.

5.

Sumber belajar , manusia (guru, siswa), bahan (literature/ perpustakaan),


Lingkungan (masyarakat), alat dan peralatan seperti laboratorium, aktivitas (sosial,
ekonomi, sosial-religius) yang dihadapi lembaga pendidikan Islam.

6.

Tujuan pendidikan Islam.

7.

Efektif dan efesien. (Mujamil Qamar: 2007,10-12).

J. Tugas Dan Peranan Masing-Masing Personal Pendidikan Dalam Penyelenggaraan Kegiatan


Pembelajaran
a. Kepala Sekolah; berperan sebagai supervisor Manager dan administrator
Evaluator Fasilitator/Komunikator Motivator
b. Guru, berperan sebagai pengembang dan transformator ilmu kepada para peserta
didik. Guru juga mempunya peran sebagai motivator, supervisor dan evaluator
terhadap perkembangan psikologi dan ilmu para peserta didik.
c. Siswa berperan sebagai peserta didik yang mempunyai tugas untuk belajar dengan
sungguh-sungguh agar menjadi manusia yang beriman dan berilmu serta mampu
mengembangkannya sebagai proses awal kembali dalam menciptakan manusiamanusia yang berguna.
d. Orang tua/ wali siswa/ masyarakat dan lingkungan juga mempunyai tugas sebagai
pengawas kegiatan yang ada dalam sebuah lembaga pendidikan.
K. Hubungan Antar Personal Dalam Pelaksanaan Pendidikan
Hubungan yang kondusif sangat diharapkan antar personal pendidikan karena tanpa
hubungan yang baik maka pelaksanaan pendidikan tidak mungkin dapat berjalan dengan
baik. Misalnya guru selain sebagai pendidik dan pemimpin bagi siswanya ia juga sebagai
pembantu pelaksana administrasi pendidikan, sehingga diperlukan kerjasama yang baik antar
kepala sekolah dengan guru, siswa dan orangtua serta masyrakat sekitarnya, guru juga
demikian harus menjalin silaturahmi dengan orang tua siswa agar lebih mudah memahami
psikologi peserta didik yang mana hal ini sangat membantu dalam upaya peningkatan mutu

materi yang disampaikan. Artinya setiap personal dalam pelaksanaan pendidikan sangat
diperlukan partisipasinya demi tercapinya mutu pendidikan yang diharapkan.

L.

Perangkat

Administrative

Dalam

Mendukung

Penyelenggaraan

Pembelajaran

Perangkat tersebut mencakup kurikulum, program semester dan program tahunan,


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
Daya Serap, Ananlisis hasil belajar, program perbaikan dan pengayaan atau remedial, dan
daftar nilai (evaluasi).
M. Prinsip-Prinsip Yang Harus Diterapkan Dalam Mendukung Penyelenggaraan Kegiatan
Pembelajaran
Prinsip-prinsip yang harus diterapkan adalah:
1. Tujuan harus jelas, diperkuat oleh pemikiran yang rasional
2. Program dimulai dari yang sederhana, didasarkan pada data-data yang empirik
3. Program yang disusun harus sinkron dengan tujuan nyang dirumuskan
4. Program harus menyangkut segala aspek/ menyeluruh
5. Koordinasi dengan para pelaksana kegiatan program pendidikan
6. Dipayungi oleh al Quran dan hadits (khusus lembaga pendidikan Islam), artinya
sesuai dengan norma dan nilai syariah Islam
M. Pengelolaan Dan Pengembangan Adminstrasi Kurikulum
Untuk menjamin efektivitas pengembangan administrasi kurikulum dan program
pengajaran dalam MBM, kepala sekolah sebagai pengelola program pengajaran bersama
dengan guru-guru harus menjabarkan isi kurikulum secara lebih rinci dan operasional ke
dalam program tahunan, catur wulan dan bulanan. Adapun program mingguan atau program
satuan pelajaran, wajib dikembangkan guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar.
Pengembangan administrasi kurikulum yaitu :
1. Tahap perencanaan ( Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Sillabus, RPP, Kelender
Pendidikan).
2.

Tahap pengorganisasian dan koordinasi (pembagian tugas, penyusunan jadwal mengajar,


penyusunan remedial, ekstrakurikuler, penyegaran guru).

3. Tahap pelaksanaan ( melakukan supervise guru, dan bimbingan guru oleh kepala madrasah).

4. Tahap pengendalian ( evaluasi kepala madrasah terhadap kinerja guru, hasil evaluasi harus
benar-benar diperbaiki dan dilaksanakan).

N. Pengelolaan Dan Pengembangan Administrasi Peserta Didik


Tanggungjawab kepala sekolah dalam mengelola bidang kesiswaan berkaitan dengan
hal-hal berikut :
1. Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu.
2. Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan penunjukkan murid ke kelas dan program studi.
3. Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar
4. Program supervisi bagi murid yang mempunyai kelainan, seperti pengajaran,
perbaikan dan pengajaran luar biasa.
5. Pengendalian disiplin murid.
6. Program bimbingan dan penyuluhan.
7. Program kesehatan dan keamanan.
8. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional. (Sutisna,1989:46).
O. Kriteria Kualitas Manajemen
Pemberdayaan sekolah merupakan alternative paling tepat untuk mewujudkan sekolah
yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi. Kriteria kualitas manajemen yakni
menentukan formulasi strategic criteria manajemen mutu yaitu;
1. Perumusan misi
2. Asesmen lingkungan eksternal yakni mendayagunakan sumber daya sekolah secara
optimal
3. Perumusan tujuan khusus
4. Penentuan strategi
P. Kriteria Kualitas Kendali Mutu
Kriteria kualitas kendali mutu berdasarkan implementasi manajemen menurut Satori
(Pedoman Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, 2001; 5) bertujuan untuk;
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengelola dan memberdayakan potensi sumber daya yang tersedia

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan


melalui pengambilan keputusan bersama.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah tentang mutu sekolah.
4. Meningaktkan kompetensi yang sehat antar sekolah.

Anda mungkin juga menyukai