Prodi Manajemen Pendidikan Islam Semester 4 Oleh : 1. Arin Rahmatun Nisa 2. Miftahun Nila Salsabila 3. Siska Dewi Anggraini 4. Tsamrotul Fuada
Review isi buku meliputi :
Judul buku : Manajemen Pemberdayaan Pada Pendidikan Nonformal
Penulis : Dr. Abdul Rahmat, S.Sos,I.,M.Pd Penerbit : Ideas Publishing, September 2018 Tebal buku : 15 X 23 cm Jumlah Halaman : 205 hlm Kelemahan buku : Kelebihan buku : Sinopsis : Lahirnya Pendidikan Nonformal Kemunculan pendidikan nonformal sekitar akhir tahun 60-an hingga awal tahun 70-an sebagaimana dalam bukunya Philip Coombs dan Manzoor A., P.H. (1985) The World Crisis In Education1 disebabkan oleh adanya kebutuhan akan pendidikan yang begitu luas terutama di negara-negara berkembang. Pendidikan nonformal adalah setiap kesempatan diman terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan dan latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya bahkan masyarakatnya dan negaranya. Dasar Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal 1. Aspek pelestarian budaya 2. Aspek teoritis 3. Dasar pijakan 4. Aspek kebutuhan terhadap Pendidikan 5. Keterbatasan lembaga pendidikan sekolah Pendidikan nonformal bertujuan : 1. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayat guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. 2. Memenuhi warga belajar agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah, atau melanjutkan dan/atau jenjang yang lebih tinggi. 3. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah Keunggulan Pendidikan Nonformal Dapat Kita Lihat Sebagai Berikut: 1. Dari segi biaya relatif lebih murah, karena program-program yang dilakukan waktu lebih singkat dibandingkan pendidikan formal. 2. Bahan ajar dapat memamfaatkan yang terdapat pada lingkungan. 3. Program pembelajaran dapat langsung disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik/masyarakat secara kongkrit. 4. Pola pengajaran berkenaan langsung dari pelaku-pelaku yang sudah berhasil pada dunia kerja. 5. Pengorganisasian program pendidikan dilakukan dengan memanfaatkan pengalaman belajar peserta didik. 6. Nara sumber sebagai fasilitator. 7. Memiliki program yang fleksibel sesuai dengan perkembangan budaya lokal. 8. Swadaya masyarakat dapat diberdayakan lebih maksiamal.
Pengelolaan Pendidikan Nonformal
A. Hakikat Manajemen Manajemen sebagai sebuah ilmu karena telah dapat memenuhi kaidah-kaidah keilmuan, yaitu dapat diuraikan secara sistematis, mengandung prinsip, dalil, rumus, hukum dan teori yang diperoleh dari hasil pengalaman, pengamatan, pemikiran dan penelitian secara objektif, universal serta dapat dibuktikan kebenaranya berdasarkan kenyataan yang ada. Artinya ilmu, adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan diajarkan sedangkan hakekat ilmu, adalah sebagai suatu kenyataan yang objektif, logis dan universal. B. Manajemen Pendidikan Nonformal Perencanaan program pendidikan nonformal dalam rangka mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahan masalah guna memenuhi kebutuhan pendidikan secara realistis harus berpedoman kepada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan secara jelas dan terinci. Berbagai tujuan yang telah ditetapkan akan menentukan pula pola pendekatan perencanaannya. Fungsi-fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, monitoring dan evaluasi serta pengendalian dari penggunaan sumber daya untuk mengerjakan tujuan-tujuan kinerja manajemen.
Pengembangan Program Pada Pendidikan Nonformal
Program-program pendidikan nonfomal mendasarkan dirinya terhadap visi, misi, nonformal sebagai berikut: 1. Visi Pendidikan Nonformal Mewujudkan Masyarakat Pembelajar Sepanjang Hayat. 2. Misi Pendidikan Nonformal Meningkatkan kualitas keterampilan, kecakapan hidup dan profesionalitas, bagi anggota masyarakat yang membutuhkan dalam rangka meraih kesejahteraan jasmani dan rohani, dengan menerapkan prinsip belajar sepanjang hayat dan untuk meningkatkan daya saing bangsa di era global. Perencanan Program Pendidikan Nonformal Aspek-aspek perencanaan tersebut yaitu: 1. Perencanaan sebagai suatu peroses 2. Perencanaan berorientasi masa depan Fungsi perencanaan mengharuskan manajer untuk membuat keputusan sedikitnya mengenai 4 elemen dasar rencana, yaitu : tujuan, tindakan, sumberdaya dan implementasi. 1. Tujuan, menetapkan kondisi masa depan yang diharapkan seorang manajer untuk dicapai 2. Tindakan, adalah sarana (aktivitas) khusus yang direncanakan untuk mencapai tujuan. 3. Sumberdaya merupakan rangkaian tindakan, suatu rencana harus menetapkan macam dan banyaknya sumberdaya yang diperlukan, sumberdaya potensial dan alokasi sumberdaya. 4. Implementasi, melibatkan penugasan dan arahan personel untuk melaksanakan rencana artinya sebuah rencana harus memasukan cara dan sarana untuk mengimplementasikan tindakan-tindakan yang dimaksud Perencanaan Strategis dan analisis SWOT Pentingnya Perencanaan Strategis: 1. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan – perencanaan lainnya. 2. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lainnya. 3. Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan organisasi SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic planning) guna mengetahui peta faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan atau unit bisnis sehingga menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk memberi masukan terhadap pengambilan keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil keputusan Tujuan Analisis SWOT 1. Memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan kesempatan yang ada 2. Meminimalisasi Kelemahan dan mengeliminasi ancaman Memahami Masalah Sosial Masyarakat Ada banyak faktor yang mempengaruhi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Faktor sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain-lain mempengaruhi hubungan antar anggota masyarakat. Desain Program Pemberdayaan Dengan Kerangka Kerja Logis (Logframe) A. LOGFRAME adalah gambaran tahapan dalam benak pikiran kita yang masuk akal, logis dan sederhana untuk merencanakan pemecahan suatu maslaah di masyarakat. Pendek kata LOGFRAME merupakan sebuah alat sederhana yang akan membantu kita dalam : 1. Mengorganisir pemikiran 2. Menghubungkan/mengkaitkan kegiatan dan investasi dengan hasil yang diharapkan 3. Menentukan/menetapkan indikator kinerja/ pelaksanaan 4. Mengalokasikan setiap tanggung jawab 5. Mengkomunikasikan informasi tentang proyek secara ringkas, padat dan jelas B. Manfaat Pendekatan Logframe Manfaat penting pendekatan LogFrame adalah : 1. LogFrame menggabungkan semua komponenkomponen penting proyek atau program ke dalam sebuah pernyataan 2. LogFrame memenuhi persyaratan perancangan proyek yang baik dan memberikan beberapa kemungkinan jawaban terhadap berbagai kelemahan perancngan proyek pada masa lalu 3. LogFrame mudah dipelajari dan mudah digunakan 4. LogFrame tidak memerlukan tambahan waktu atau upaya yang lebih banyak dalam pengelolaan proyek, tetapi malah menguranginya 5. LogFrame dapat digunakan secara internal untuk proses perancangan dan penilaiaan dan dapat pula digunakan secara eksternal dengan para konsultan yang bekerja untuk lembaga-lembaga pengembangan 6. LogFrame mengantisipasi implementasi 7. LogFrame menyusun suatu kerangka kerja untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dimana hasil yang direncanakan dapat diperbandingkan dengan hasil yang dicapai sesungguhnya 8. LogFrame membantu terjalinnya komunikasi antara para penyundang dana/donor dan para pelaksana proyek 9. LogFrame membutuhkan suatu proses secara tim dengan kepemimpinan yang baik dan keterampilanketerampilan memfasilitasi yang baik pula supaya sangat efektif 10. Proses penyusunan LogFrame memerlukan keterampilan memfasilitasi yang kuat guna menjamin munculnya partisipasi nyata oleh para stakeholder yang sesuai 11. Keseluruhan budaya LogFrame bisa merupakan sesuatu yang masih asing Evaluasi Program Pendidikan Nonformal Ada tiga tahap rangkaian evaluasi program yaitu: (1) menyatakan pertanyaan serta menspesifikasikan informasi yang hendak diperoleh. (2) mencari data yang relevan dengan penelitian (3) menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan untuk melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan program tersebut.