Anda di halaman 1dari 40

A.

PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelayanan bimbingan dan konseling terlaksana melalui sejumlah kegiatan


bimbingan. Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan melalui suatu program
bimbingan (guidance program). Secara umum program bimbingan merupakan suatu
rancangan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu. Rancangan atau rencana kegiatan tersebut disusun secara sistematis,
terorganisasi dan terkoordinasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam penyusunan
program bimbingan dan konseling, harus melibatkan berbagai pihak terkait
(stakeholders) seperti orang tua dan masyarakat, karena manfaat layanan bimbingan
dan konseling dapat dirasakan oleh berbagai pihak tersebut.

Berkenaan dengan perencanaan program bimbingan dan konseling, perlu


dilakukan dan dipersiapkan hal sebagai berikut:

a. Studi Kelayakan.

Studi kelayakan merupakan refleksi tentang alasan-alasan mengapa


diperlukan suatu program bimbingan dan konseling Studi kelayakan juga perlu
dilakukan untuk melihat program mana yang lebih layak untuk dilaksanakan
dalam bentuk layanan bimbingan dan konseling.

b. Penyediaan Sarana Fisik dan Teknik.

Program bimbingan dan konseling perlu didukung oleh sarana fisik dan
teknis. Sarana fisik adalah semua peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan
dalam rangka penyusunan program bimbingan dan konseling seperti: ruangan
kerja tenaga bimbingan beserta peralatannya seperti: almari data, perpustakaan
bimbingan dan konseling, ruang konsultasi, peralatan administrasi dan lain-lain.
Sarana teknis seperti: alat-alat atau instrument yang diperlukan untuk
melaksanakan pelayanan bimbingan seperti tes baku, daftar check list, angket,
format, daftar penilaian, kartu pribadi dan lain sebagainya.

c. Penentuan Sarana Personil dan Pembagian Tugas

Selain sarana fisik dan teknis, penyusunan rencana program bimbingan


dan konseling juga membutuhkan sarana personil. Sarana personil dalam
penyusunan rencana program bimbingan dan konseling adalah orang-orang yang
bisa dilibatkan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling dan
pembagian tugas masing-masing.

d. Kegiatan-kegiatan Penunjang

Dalam penyusunan rencana program bimbingan dan konseling diperlukan


kegiatan-kegiatan pendukung terutama pertemuan komponen-komponen yang
terlibat didalam rencana program pelayanan bimbingan dan konseling.

Dalam merencanakan suatu program, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu:

a. Proses pembuatan program


b. Identifikasi program
c. Langkah-langkah dalam penyusunan rencana program
d. Penjadwalan rencana program

a. Proses Pembuatan Program

Dalam proses pembuatan program dapat kita kemukakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan atas fakta yang objektif, rasional dan pertimbangan-


pertimbangan terhadap perkembangan kegiatan.
2. Sasaran yang ingin dicapai harus jelas.
3. 5W + H : What (Apa), Why (Kenapa), Who (Siapa), Where (Dimana),
When (Kapan) dan How (Bagaimana).
4. Harus dipertimbangkan kebijaksanaan organisasi.
5. Antara satu kegiatan dengan kegiatan yang saling mengisi dan berkaitan.
6. Tidak kaku dalam batas-batas tertentu sesuai dengan perkembangan.
7. Mudah dipahami dan penafsiran harus sama oleh pelaksana kegiatan.

Penyusunan program bimbingan dan konseling umumnya mengikuti


empat langkah pokok, yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana
kerja, pelaksanaan kegiatan dan penilaian kegiatan. Keempat langkah di atas
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sebaiknya dilakukan secara
berkesinambungan.
Pertama, identinfikasi kebutuhan. Program yang baik adalah program
yang sesuai (match) kebutuhan konseli seperti: Kebutuhan aktualisasi diri
dan pemenuhan diri (self actualization needs) seperti pengembangan potensi
diri. Kebutuhan harga diri (esteem needs) seperti status atau kedudukan,
kepercayaan diri, pengakuan, reputasi, kehormatan diri dan penghargaan.
Kebutuhan social (social needs) seperti cinta, persahabatan, perasaan
memiliki, kekeluargaan dan asosiasi. Kebutuhan keamanan dan rasa aman
(safety and security needs) seperti perlindungan dan stabilitas. Kebutuhan
fisiolgis (physiological needs) seperti makan, minum, perumahan, seks dan
istirahat, Semua kebutuhan di atas perlu di analisis untuk ditetapkan
kebutuhan mana yang akan diprioritaskan untuk diberikan pelayanan
bimbingan konseling.

Kedua, penyusunan rencana kegiatan. Rencana kegiatan bimbingan


disusun atas dasar jenis-jenis dan prioritas kebutuhan konseli. Selain itu,
rencana kegiatan bimbingan juga harus disesuaikan dan diintegrasikan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya serta disusun secara spesifik
dan realistis.

Ketiga, pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan merupakan


realisasi rencana program bimbingan yang telah disusun. Dalam kaitannya,
buat format monitoring dan kembangkan dalam rangka pencatatan proses
kegiatan (proses bimbingan).

Keempat, penilaian kegiatan. Penilaian dilakukan mencakup semua


kegiatan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian
dilakukan pada setiap tahap kegiatan dalam keseluruhan program. Hasil
penilaian merupakan gambaran tentang proses seluruh hsil yang dicapai
disertai dengan rekomendasi tentang kegiatan berikutnya (follow up).

Penyusunan program bimbingan dapat dikerjakan oleh tenaga ahli


bimbingan atau konselor dan melibatkan tenaga bimbingan yang lain.
Penyusunan program bimbingan harus merujuk kepada kebutuhan konseli.
Dalam menyusun rencana program bimbingan dan konseling, harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pola dasar yang mana yang sebaiknya dipegang dan strategi mana yang
paling tepat untuk diterapkan
2. Bidang-bidang atau jenis layanan mana yang sesuai untuk melayani
kebutuhan konseli.
3. Pengaturan pelayanan konsultasi
4. Cara mengevaluasi program
5. Penetapan alih kasus atau tindak lanjut.

b. Identifikasi Program

Dari sekian banyak bidang atau seksi dalam perencanaan program


harus diidentifikasi menurut:

1. Bidang kegiatan
2. Jenis kegiatan
3. Sub.jenis kegiatan
4. Bentuk kegiatan

Berdasarkan Misi Universitas akan diambil salah satu bagian yaitu


kegiatan dalam bentuk pendidikan dan penalaran.

1. Bidang kegiatan : Pendidikan dan Penalaran


2. Jenis kegiatan : - Pendidikan
3. Bentuk kegiatan : - Diklat, dll
4. Jenis kegiatan : - Penalaran
5. Bentuk kegiatan : - Seminar, Lokakarya, dll

c. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Rencana Program

Dalam merencanakan suatu rencana program beberapa langkah yang


harus kita perhatikan, yaitu :

1) Sasaran yang ingin dicapai harus diketahui dan ditetapkan.


2) Kumpulkan data atau informasi yang diperlukan.
3) Analisa data dan informasi terhadap sasaran atau permasalahan yang
terjadi.
4) Identifikasi faktor-faktor apa saja yang akan menjadi penghambat dan
penunjang.
5) Buat alternatif rencana program, dari masing-masing alternatif tersebut
tetapkan yang terbaik.
6) Rencana program harus terperinci, yaitu terdiri dari waktu, pendanaan,
pelaksanaan dan lain-lain.

d. Penjadwalan Rencana Program

Penjadwalan program merupakan aspek penting dari suatu


perencanaan program, karena dalam suatu penjadwalan tersebut lebih
memfokuskan kepada identifikasi terhadap sesuatu yang harus atau ingin
dilakukan, kapan untuk dimulai dan kapan harus selesai. Penjadwalan ini
sangat membantu dalam hal pelaksanaan, monitoring kegiatan, dan evaluasi
suatu program. Dalam penjadwalan suatu rencana program beberapa hal
harus kita pedomani :

1. Identifikasi seluruh kegiatan yang direncanakan.


2. Prioritaskan program.
3. Tentukan kegiatan yang telah dirinci.
4. Tentukan lama waktu dan waktu pelaksanaan.
5. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan tahun anggaran
6. Evaluasi jadwal yang telah disusun.

Dari keempat hal tersebut diatas, walaupun perencanaan program


yang disusun terlihat baik dan rapi, dalam pelaksanaannya belum tentu
demikian. Seorang pemimpin atau ketua organisasi harus dapat memperkecil
kendala-kendala yang datang baik dari dalam maupun dari luar organisasi.
Kendala yang datang dari dalam organisasi adalah kuranganya pengertian
dan pemahaman, kesadaran dan tanggung jawab, waktu dan pendanaan, pola
manajemen. Sedangkan yang datang dari luar organisasi seperti
peraturan/ketentuan-ketentuan (birokrasi) yang berlaku, faktor sosial, faktor
politik dan faktor ekonomi.
Organisasi merupakan sistem yang kompleks dan multidimensi,
dalam hal ini dituntut kemampuan pengelolaan menghadapi dan mengatasi
bermacam tantangan atau hambatan dan perubahan baik dari dalam maupun
dari luar. Semakin kritis dan dinamis kehidupan kampus, semakin cepat dan
besar terjadinya perubahan, berarti strategi-strategi yang tepat sangat
diharapkan sekali.

Strategi merupakan suatu arah dan kebijaksanaan untuk pencapaian


tujuan organisasi, yang melibatkan peran dan tanggung jawab anggota.
Dalam menetapkan strategi ini kurun waktu pelaksanaan kita tetapkan
berdasarkan program jangka panjang dan jangka pendek. Dalam
perencanaan ini harus dapat dilaksanakan serta di-implementasikan secara
konsisten, dan hasil yang ingin dicapai benar-benar memenuhi sasaran yang
akhirnya akan dievaluasi keberhasilannya.

Setelah program direncanakan, apakah benar-benar telah evektif.


Dalam menilai suatu perencanaan evektif atau tidak dapat kita perhatikan
yaitu : manfaat dari hasil yang dicapai terhadap yang kita harapkan apakah
sesuai dengan sasaran, dari manfaat yang kita harapkan bagaimana
pemanfaatan dana, efisiensi, evektifitas dan pengelolaan. Untuk
pencapaiannya dibutuhkan pengendalian atau monitoring dan pengawasan
secara 3S (sebelum, selama dan sesudah) kegiatan berlangsung.

Secara makro keberhasilan organisasi dalam melaksanakan program


dapat dinilai dari:

1. Hasil yang dicapai.


2. Keterlibatan anggota (sumber daya anggota).
3. Manajemen atau sistem pengelolaan.
4. Lingkungan dimana kegiatan dilaksanakan.

B. Materi Program BK
Program bimbingan dan konseling untuk setiap periode berisikan materi yang
merupakan sinkronisasi dari unsur-unsur :
a. Tugas perkembangan siswa yang mendapatkan layanan\
Materi-materi tersebut yang meliputi juga materi pendidikan budi
pekerti, mengarah kepada pemahaman diri siswa dan lingkungannya. Serta
pengembangan diri dan arah karir siswa.
Adapun tugas-tugas perkembangan siswa sesuai dengan tahap
perkembangannya, adalah sebagai berikut:
Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP):
1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
yang Maha esa
2. Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku
3. Mencapai kemandirian emosional
4. Mengembangkan keterampilan intelektual
5. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab
6. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
7. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
8. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis
9. Memiliki wawasan persiapan karir
10. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita (Soeharto, 1998:32-34)

b. Bidang-bidang bimbingan

1. Bidang Pengembangan kehidupan pribadi :


yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan
minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.

2. Bidang Pengembangan kehidupan sosial :


yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial
yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Bidang Pengembangan kemampuan belajar,
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah
dan belajar secara mandiri.

4. Bidang Pengembangan karir :


yaitu bidang pelayanan yang memBantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karir.

c. Jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.


a) Jenis - jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Layanan Orientasi

Fungsi layanan orientasi memberikan pemahaman bagi siswa


supaya bisa mengenal lingkungan baru, termasuk lingkungan sekolah dan
semua objek yang dipelajari, sekaligus mempermudah maupun
memperlancar siswa dalam mengenal lingkungan baru.

Layanan orientasi berjalan dua kali per tahun, yaitu tiap awal
semester. Tujuan layanan tersebut yaitu supaya para siswa bisa
beradaptasi dengan lingkungan baru secara memadai, fungsinya untuk
pencegahan juga pemahaman.

2. Layanan Informasi

Layanan ini membantu para siswa agar bisa menerima maupun


memahami semua informasi, termasuk informasi diri, sosial, belajar,
berkarir, bergaul, juga pendidikan lanjutan. Pemberian layanan informasi
yaitu membantu supaya siswa bisa mempertimbangkan atau memutuskan
suatu hal secara tepat tentang masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun
karir karena informasi yang diperoleh sudah cukup.

Pemberian layanan informasi fungsinya adalah pencegahan dan


pemahaman.
3. Layanan Pembelajaran

Layanan bimbingan dan konseling di sekolah juga membantu


supaya siswa bisa mengembangkan sikap dan punya kebiasaan belajar
baik. Sehingga, siswa bisa menguasai materi belajar maupun penguasan
kompetensi cocok sesuai kemampuan dan kecepatan diri dalam berbagai
aspek tujuan maupun kegiatan belajar lainnya. Layanan pembelajaran
berperan untuk pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan ini berfungsi supaya para siswa bisa mendapatkan


penempatan juga penyaluran dalam kelas, kelompok belajar, program
latihan, program studi, magang, kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakat,
potensi, minat, juga kondisi pribadi. Tujuannya supaya siswa bisa
mengembangkan seluruh bakatnya, minatnya, juga potensi lainnya.

Layanan penempatan dan penyaluran pada bimbingan dan


konseling fungsinya adalah untuk pengembangan siswa.

5. Layanan Penguasaan Konten

Adalah layanan yang sangat membantu siswa dalam menguasai


sebuah konten, misalnya kompetensi tertentu ataupun kebiasaan yang
sangat bermanfaat. Sehingga, menjadi pribadi dengan kemampuan yang
lebih baik baik di lingkungan sekolah, masyarakat, dan juga keluarga.

6. Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling dan bimbingan berikutnya yaitu layanan yang


memungkinkan siswa memperoleh bimbingan langsung saat tatap muka,
per individu, dengan bantuan guru ahli untuk membicarakan dan mencari
solusi masalah agar perkembangan siswa lebih baik.
Tujuan layanan konseling perorangan yaitu siswa bisa
menyelesaikan masalah dan berfungsi sebagai pengentasan ataupun
advokasi.

7. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan pada bagian bimbingan konseling ini membantu sejumlah


siswa bersama-sama dalam kelompok untuk mendapatkan bahan dan
penjelasan tentang pokok bahasan. Tujuannya agar siswa lebih paham dan
mampu berkembang secara sosial.

Sehingga tidak hanya menjadi seorang siswa yang memperoleh


dukungan sosial, tapi juga bisa mengembangkan kemampuan dalam
kegiatan belajar, karir, juga mengambil keputusan dalam dinamika
kelompok. Layanan tersebut fungsinya adalah pemahaman dan
pengembangan siswa.

8. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling ini adalah layanan yang membantu para siswa


termasuk anggota kelompok supaya mendapatkan peluang pembahasan
dan juga pengentasan berbagai masalah pribadi dalam dinamika
kelompok. Pembahasan masalah tersebut adalah untuk masalah pribadi
yang dialami oleh masing-masing anggota. Fungsinya adalah untuk
pengentasan dan juga advokasi.

9. Layanan Konsultasi

Layanan konsultasi yaitu layanan dimana para siswa bisa


memperoleh pemahaman, pengetahuan, dan berbagai cara yang perlu
dilakukan supaya bisa menangani masalah atau kondisinya. Konsultasi
pada program BK yaitu proses dalam bimbingan teknis bagi konselor,
orang tua, konselor dan administrator supaya bisa melakukan identifikasi
dan juga perbaikan masalah.

Selain itu, tujuannya adalah sebagai konseling atau psikoterapi,


karena konsultasi yang berjalan bukan merupakan layanan langsung untuk
klien tapi secara tidak langsung bisa memberikan layanan bagi klien
dengan menggunakan bantuan dari orang lain.

10. Layanan Mediasi

Bagian terakhir tentang layanan bimbingan dan konseling di


sekolah yaitu berupa layanan mediasi. Tujuannya adalah supaya siswa
bisa menyelesaikan masalah, perselisihan, serta perbaikan hubungan antar
siswa. Mediator dalam layanan tersebut yaitu konselor.

Semua jenis layanan bimbingan konseling dapat dilakukan oleh


guru BK atau konselor di sekolah. Semua layanan tersebut ditujukan
untuk pengembangan diri siswa agar lebih baik.

b) Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling

Untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan seperti yang


telah dikemukakan di atas, perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung
Dalam hal ini, terdapat lima jenis kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling, yaitu:

1. Aplikasi Instrumentasi Data

Aplikasi instrumentasi data adalah kegiatan untuk mengumpulkan


data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta
didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuan untuk
memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya dan memahami
karakteristik lingkungan. Fungsi kegiatan ini adalah pemahaman dan
klasifikasi data serta sumber-sumbernya, menetapkan bentuk himpunan
data,

Yang perlu diperhatikan dalam aplikasi instrumentasi ini adalah:


a). Materi yang hendak diungkapkan, b). bentuk instrument yang hendak
digunakan. Dan juga dibantu dengan responden yang bertugas untuk
mengerjakan instrument baik tes maupun non-tes melalui
pengadministrasi yang diselenggarakan oleh Konselor.
Konselor sebagai pengguna hasil instrument digunakan dalam
melaksanakan layanan konseling. Untuk tes psikologis Konselor dapat
bekerjasama dengan psikolog (kolaborasi professional).

Aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung


penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung mulai dari
perencanaan program, penetapan inidividu, menetapkan materi layanan,
sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program.

Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah

1) Perencanaan

Menetapkan objek yang akan diukur, menetapkan subjek,


menetapkan/menyusun instrument, menetapkan prosedur, menetapkan
fasilitas, menyiapkan kelengkapan administratif.

2) Pelaksanaan

Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi


instrumentasi, mengorganisasikan kegiatan instrument,
pengadministrasi, mengolah jawaban intrumen, menafsirkan dan
menetapkan arah penggunaan hasil intrumen.

3) Evaluasi dan Analisis

Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur,


melaksanakan evaluasi dan mengolah serta menafsirkan hasil evaluasi.
Serta menganalisis dengan Menetapkan norma/standar analisis,
melakukan asanalisis dan menafsirkan hasil analisis.

4) Tindak Lanjut

Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi instrumentasi,


mengkomunikasikan rencana tindak lanjut dan melaksanakan tindak
lanjut. Dan juga menyusun laporan aplikasi instrumentasi,
menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.

2. Himpunan Data
Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data
dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta
didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini memiliki fungsi
pemahaman.Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini
memiliki fungsi pemahaman.

Konselor sebagai penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi:


Menghimpun data, mengembangkan data dan menggunakan data

Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah

1) Perencanaan

Menetapkan jenismenetapkan dan manata fasilitas, menetapkan


mekanisme pengisian, pemeliharaan dan penggunaan serta menyiapkan
kelengkapan administrative.

2) Pelaksanaan

Memetik dan memasukkan ke dalam HD sesuai dengan


klasifikasi, memanfaatkan data, memelihara dan mengembangkan HD.

3) Evaluasi dan Analisis

Mengkaji evisiensi sistematika dan penggunaan fasilitas yang


digunakan, memerikasa kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan
kemanfaatan HD, serta melaksanakan analisis terhadap hasil evaluasi
berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktualan, kemanfaatan
dan efisiensi penyelenggaraannya.

4) Tindak Lanjut

Dalam hal ini adalah mengembangkan himpunan data yang


mencakup: bentuk, klasifikasi dan sistematika data, kelengkapan,
keakuratan, ketepatan dan keaktualan data, kemanfaatan data,
Penggunaan teknologi. Data yang terhimpun harus dimanfaatkan untuk
sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
Teknis penyelenggaraan serta menyusun laporan HD, menyampaikan
laporan dan mendokumentasi laporan.

3. Konferensi Kasus

Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan


peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat
terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh
keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan
memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan
permasalahan klien.Kegiatan konferensi kasus memiliki fungsi
pemahaman dan pengentasan.

Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah :

1) Perencanaan

Konferensi kasus harus dibicarakan terlebih dahulu dan


mendapat persetujuan dari klien yang bermasalah. Dan seluruh peserta
pertemuan harus diyakinkan oleh konselor dan memiliki sikap yang
teguh untuk merahasiakan segenap aspek dari kasus yang dibicarakan.

2) Pelaksanaan

Konselor harus mengarahkan pembicaraan sehingga seluruh


peserta dapat mengemukakan data atau keterangan yang mereka
ketahui dan mengembangkan pikiran untuk memecahkan masalah
siswa.

3) Analisis dan Evaluasi

Hasil yang diharapkan dari konferensi kasus yang sukses


apabila konselor memperoleh data atau keterangan tambahan yang
amat berarti bagi pemecahan masalah siswa dan terbangunnya
komitmen seluruh peserta pertemuan untuk menyokong upaya
pengentasan masalah siswa.

4) Tindak Lanjut
Seluruh hasil pertemuan dicatat dan didokumentasikan secara
rapi oleh konselor dan sebanyak-banyaknya dipergunakan untuk
menunjang jenis-jenis layanan masalah siswa yang bersangkutan.

4. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data,


keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua
sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan
membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan
permasalahan klien. Kegiatan kunjungan rumah memiliki fungsi
pemahaman dan pengentasan.

Dalam hal ini Kasus Diidentifikasi terlebih dahulu dan dianalisis


perlu tidak diadakannya Kunjungan Rumah sebagai tindak lanjut dari
penanganan kasus tersebut. KR menjangkau lapangan permasalahan klien
yang menjangkau kehidupan keluarga dan terlaksanakan yaitu
menghubungi pihak-pihak terkait dengan keluarga. Materi yang perlu
diperhatikan dihadapan orang tua tidak boleh melanggar asas kerahasiaan
klien, dan intinya semata-mata untuk memperdalam masalah klien, serta
tidak merugikan klien. Peran klien sendiri sangat penting dalam kegiatan
ini, yaitu klien menyetujui Kunjungan Rumah yang akan dilakukan
konselor dan mempertimbangkan perlu tidaknya ia terlibat saat kunjungan
rumah.

Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah

1) Perencanaan

Menetapkan kasus yang memerlukan KR, meyakinkan klien akan


KR, menyiapkan data dan informasi yang akan dikomunikasikan dengan
keluarga, menetapkan materi KR dan meyiapkan kelengkapan
administrasi.

2) Pelaksanaan
Pelaksanaannya adalah mengkomunikasikan rencana pelaksanaan
KR, melakukan KR berupa: Bertemu anggota keluarga (ortu/wal),
Membahas masalah klien, Melengkapi data, Mengembangkan
komitmen, Menyelenggarakan konseling keluarga , dan merekam dan
menyimpulkan hasil KR

3) Evaluasi dan Analisis

Mengevaluasi proses pelaksanaan KR, mengevaluasi


kelengkapan dan keakurautan data hasil KR serta komitmen ortu/wali,
mengevaluasi penggunaan data dalam rangka pengentasan masalah
klien. Dan menganalisis terhadap efektifitas penggunaan hasil KR
terhadap penanganan kasus.

4) Tindak Lanjut

Tindakan selanjutnya adalah mempertimbangkan apakah perlu


dilaksanakan KR ulang atau lanjutan dan mempertimbangkan tindak
lanjut layanan dengan menggunakan hasil KR yang lebih lengkap dan
akurat. Serta menyusun laporan KR, menyampaikan laporan dan
mendokumentasi laporan.

5. Alih Tangan Kasus.

Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh


penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami
klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih
kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta
ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang
dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten. Fungsi kegiatan ini adalah
pengentasan.

Sebelum di-ATK-kan maka Konselor hendaknya memperhatikan


keadaan kenormalan klien dan subtansi masalah klien. Yang harus
dipertimbangkan dalam Alih tangan kasus ini adalah karena masalah yang
ada bukan lagi wewenang Konselor. Konselor melakukan kontak awal
dengan ahli lain, melalui cara yang cepat dan tepat. Jika ditanggapi positif
oleh ahli lain yang dihubungi, maka klien bertemu dengan ahli lain tersebut
dengan membawa surat pengantar jika diperlukan.

Operasionalisasi yang perlu dilakukan dalam Alih tangan kasus ini adalah

1) Perencanaan

Menetapkan kasus yang akan di ATK, meyakinkan klien akan


ATK, menghubung ahli lain yang menjadi arah ATK, menyiapkan
materi ATK dan kelengkapan administratif.

2) Pelaksanaan

Mengkomunikasikan rencana ATK kepada pihak terkait dan


mengalihtangankan klien kepada pihak terkait itu.

3) Evaluasi dan Analisis

Membahas hasil ATK melalui: Klien, laporan dari ahli lain dan
analisis hasil ATK kemudian mengkaji hasil ATK terhadap
pengentasan masalah klien. Serta Melakukan analisis terhadap
efektifitas ATK terhadap pengentsan masalah klien secara menyeluruh.

4) Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang dilakukan adalah menyelenggarakan layanan


lanjutan oleh konselor jika diperlukan atau klien memerlukan ATK ke
ahli lain lagi. Serta Menyusun laporan kegiatan ATK, menyampaikan
laporan dan mendokumentasi laporan.

6. Operasionalisasi dan penggunaan hasil kegiatan pendukung

Kegiatan pendukung berfungsi mendukung/membantu


penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan konseling. Dalam kaitan ini,
perlu diingatkan bahwa terlaksananya layanan bimbingan dan konseling
adalah lebih utama daripada kegiatan-kegiatan pendukung. Hal ini tidak
berarti bahwa kegiatan pendukung menjadi kurang penting dan tidak perlu
dilaksanakan.

Kegiatan pendukung sangat tetap penting dan perlu dilaksanakan


dengan sebaik-baiknya, tetapi kesibukan pelaksanaan kegiatan pendukung
jangan sampai mendesak dan mengecilkan penyelenggaraan layanan
bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih utama itu. Keadaan yang
terbaik adalah apabila segenap layanan bimbingan dan konseling dapat
terselenggara secara penuh dengan memperoleh sokongan dari kegiatan-
kegiatan pendukung yang terselenggara dengan baik.
Program Bulanan

PROGRAM BULANAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Sekolah : SMP Yapemri Depok Tahun Pelajaran : 2022 /2023


Kelas / Semester : IX / Ganjil Konselor : Syaefudin Zuhri, S.Pd.

MATERI BIDANG PENGEMBANGAN


Semester Ganjil
NO KEGIATAN Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI

1 2 3 4 5 6 7 8

 Pekerjaan yang
berkaitan
 Pengenalan
Layanan dengan
1 lingkungan
Orientasi kesehatan yang
sekolah
mendukung
cita-cita

2 Layanan
Informasi
 Cara  Cara  Dampak  Peminatan
menghilangkan mengatasi menyontek dalam
rasa bosan perbedaan pada saat kurikulum
pendapat
dalam belajar ulangan bagi 2013
 Cara
 Jenis-jenis melepaskan masa depan
pekerjaan yang diri dari
memiliki lingkungan
prospek bagus pertemanan
yang kurang
di masa depan
mendukung
cita-cita
 Pergaulan
bebas

 Teknik-teknik  Perencanaan  Pengaruh


belajar pemilihan pendidikan
pendidikan dengan
lanjutan keberhasilan
Layanan karir
3 Penempatan dan  Cara
Penyaluran mengatasi
rasa bimbang
 Menumbuhka
n sikap
optimis
terhadap
masa depan

 Cara  Cara  Cara belajar


mengendalika menyalurkan melalui tutor
Layanan n diri, bakat yang sebaya
4 Penguasaan berpikir dan mengarah ke
Konten bersikap karir tertentu
positif  Meningkatkan
rasa percaya
diri berbicara
dengan lawan
jenis
 Ragu pada  Ragu pada  Ragu pada  Ragu pada  Ragu pada
tercapainya tercapainya tercapainya tercapainya tercapainya
cita-cita karena cita-cita cita-cita karena cita-cita cita-cita
orang tua tidak karena orang orang tua tidak karena orang karena orang
sejalan tua tidak sejalan tua tidak tua tidak
 Minder dengan sejalan  Minder dengan sejalan sejalan
teman sekelas  Minder teman sekelas  Minder  Minder
Layanan  Orang tua dengan teman  Orang tua dengan teman dengan teman
5 Konseling kurang sejalan sekelas kurang sejalan sekelas sekelas
Perorangan terhadap  Orang tua terhadap  Orang tua  Orang tua
kegiatan belajar kurang sejalan kegiatan belajar kurang sejalan kurang
 Bingung belum terhadap  Bingung belum terhadap sejalan
memiliki cita- kegiatan memiliki cita- kegiatan terhadap
cita belajar cita belajar kegiatan
 Bingung  Bingung belajar
belum belum  Bingung
memiliki cita- memiliki cita- belum
cita cita memiliki cita-
cita

 Cara  Cara  Cara  Cara  Cara


Layanan mengendalikan mengendalika mengendalikan mengendalika mengendalika
6 Bimbingan perasaan cinta n perasaan perasaan cinta n perasaan n perasaan
Kelompok dan pacaran cinta dan dan pacaran cinta dan cinta dan
pacaran pacaran pacaran

7 Layanan
konseling
 Pernyataan  Pernyataan  Pernyataan  Pernyataan  Pernyataan
cinta ditolak cinta ditolak cinta ditolak cinta ditolak cinta ditolak
secara terang- secara terang- secara terang- secara terang- secara terang-
terangan terangan terangan terangan terangan
 Khawatir tugas-  Khawatir  Khawatir tugas-  Khawatir  Khawatir
tugas pelajaran tugas-tugas tugas pelajaran tugas-tugas tugas-tugas
hasilnya kurang pelajaran hasilnya kurang pelajaran pelajaran
memuaskan hasilnya memuaskan hasilnya hasilnya
Kelompok  Khawatir tidak kurang  Khawatir tidak kurang kurang
mampu memuaskan mampu memuaskan memuaskan
menamatkan  Khawatir tidak menamatkan  Khawatir tidak  Khawatir
sekolah dan mampu sekolah dan mampu tidak mampu
harus segera menamatkan harus segera menamatkan menamatkan
bekerja sekolah dan bekerja sekolah dan sekolah dan
harus segera harus segera harus segera
bekerja bekerja bekerja

8 Layanan
Konsultasi
 Ingin  Ingin  Ingin  Ingin  Ingin
membantu membantu membantu membantu membantu
kawan akrab kawan akrab kawan akrab kawan akrab kawan akrab
yang baru saja yang baru saja yang baru saja yang baru saja yang baru
diputus oleh diputus oleh diputus oleh diputus oleh saja diputus
pacarnya pacarnya pacarnya pacarnya oleh pacarnya
 Memiliki teman  Memiliki  Memiliki teman  Memiliki  Memiliki
yang setiap hari teman yang yang setiap hari teman yang teman yang
melemahkan setiap hari melemahkan setiap hari setiap hari
semangat melemahkan semangat melemahkan melemahkan
belajar semangat belajar semangat semangat
 Ingin belajar  Ingin belajar belajar
membantu  Ingin membantu  Ingin  Ingin
teman yang membantu teman yang membantu membantu
mengatasi teman yang mengatasi teman yang teman yang
kesulitan mengatasi kesulitan mengatasi mengatasi
memperoleh kesulitan memperoleh kesulitan kesulitan
informasi memperoleh informasi memperoleh memperoleh
tentang informasi tentang informasi informasi
pendidikan tentang pendidikan tentang tentang
lanjutan pendidikan lanjutan pendidikan pendidikan
 Memiliki teman lanjutan  Memiliki teman lanjutan lanjutan
yang selalu  Memiliki yang selalu  Memiliki  Memiliki
mengeluhkan teman yang mengeluhkan teman yang teman yang
dirinya selalu dirinya selalu selalu
memiliki tubuh mengeluhkan memiliki tubuh mengeluhkan mengeluhkan
terlalu gemuk dirinya terlalu gemuk dirinya dirinya
atau kurus memiliki atau kurus memiliki memiliki
 Mempunyai tubuh terlalu  Mempunyai tubuh terlalu tubuh terlalu
teman yang gemuk atau teman yang gemuk atau gemuk atau
tidak berminat kurus tidak berminat kurus kurus
melanjutkan melanjutkan
 Mempunyai  Mempunyai  Mempunyai
sekolah sekolah
teman yang teman yang teman yang
tidak berminat tidak berminat tidak berminat
melanjutkan melanjutkan melanjutkan
sekolah sekolah sekolah

9 Layanan Mediasi

 Orang tua tidak  Orang tua  Orang tua tidak  Orang tua  Orang tua
sejalan pada tidak sejalan sejalan pada tidak sejalan tidak sejalan
rencana pilihan pada rencana rencana pilihan pada rencana pada rencana
pendidikan pilihan pendidikan pilihan pilihan
lanjutan siswa pendidikan lanjutan siswa pendidikan pendidikan
 Siswa dipaksa lanjutan siswa  Siswa dipaksa lanjutan siswa lanjutan
mengikuti  Siswa dipaksa mengikuti  Siswa dipaksa siswa
pilihan karir mengikuti pilihan karir mengikuti  Siswa
orang tua pilihan karir orang tua pilihan karir dipaksa
 Sedih karena orang tua  Sedih karena orang tua mengikuti
memiliki  Sedih karena memiliki  Sedih karena pilihan karir
masalah dengan memiliki masalah dengan memiliki orang tua
salah seorang masalah salah seorang masalah  Sedih karena
guru mata dengan salah guru mata dengan salah memiliki
pelajaran seorang guru pelajaran seorang guru masalah
mata pelajaran mata pelajaran dengan salah
seorang guru
mata
pelajaran

 Pendampingan  Pendampinga  Pendampingan  Pendamping


 Pendampinga
dan n dan dan an dan
 Pendampingan n dan
pembibingan pembibingan pembibingan pembibingan
Layanan dan pembibingan
10 bagi siswa yang bagi siswa bagi siswa bagi siswa
Advokasi pembibingan bagi siswa
mengalami yang yang yang
bagi siswa yang yang
permasalahan mengalami mengalami mengalami
mengalami mengalami
permasalahan permasalahan permasalaha
permasalahan permasalahan
n

11 Aplikasi  Menggunakan  Menggunaka


Instrumentasi AKS dan n AKS dan
sosiometri  Menggunakan  Menggunakan  Menggunakan sosiometri  Menggunakan
AKS dan AKSdan AKS dan AKS dan
sosdiometri sosiometri sosiometri untuk sosiometri
untuk untuk untuk untuk untuk
mengungkapk
mengungkapka mengungkapka mengungkapk mengungkapka mengungkapk
an kondisi
n kondisi dan n kondisi dan an kondisi dan n kondisi dan an kondisi dan
dan
permasalahan permasalahan permasalahan permasalahan permasalahan
permasalahan
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
peserta didik

 Pembahasan
kasus-kasus  Pembahasan
 Pembahasan tertentu yang  Pembahasan kasus-kasus  Pembahasan
kasus-kasus dialami kasus-kasus tertentu yang kasus-kasus
12 Konferensi Kasus tertentu yang tertentu yang tertentu yang
peserta didik dialami
dialami peserta dialami peserta peserta didik dialami
didik didik peserta didik

 Pertemuan  Pertemuan  Pertemuan


dengan orang dengan orang dengan orang  Pertemuan  Pertemuan
Kunjungan tua, keluarga tua, keluarga tua, keluarga dengan orang dengan orang
13 peserta didik peserta didik peserta didik tua, keluarga tua, keluarga
Rumah
yang yang yang peserta didik peserta didik
mengalami mengalami mengalami yang yang
masalah masalah masalah mengalami mengalami
masalah masalah
14 Himpunan Data  Mengumpulkan  Mengumpulkan  Mengumpulka  Mengumpulkan  Mengumpulka  Mengumpulk
informasi yang informasi yang n informasi informasi yang n informasi an informasi
berkaitan berkaitan yang berkaitan berkaitan yang berkaitan yang
dengan dengan dengan dengan dengan berkaitan
permasalahan permasalahan permasalahan permasalahan permasalahan dengan
siswa melalui siswa melalui siswa melalui siswa melalui siswa melalui permasalahan
data siswa baik data siswa baik data siswa data siswa baik data siswa siswa melalui
dari buku dari buku baik dari buku dari buku baik dari buku data siswa
penghubung, penghubung, penghubung, penghubung, penghubung, baik dari
buku
penghubung,
kartu kartu kartu
kartu kartu kartu
konseling/kart konseling/kart konseling/kar
konseling/kartu konseling/kartu konseling/kartu
u peribadi, u peribadi, tu peribadi,
peribadi, peribadi, peribadi,
catatan catatan catatan
catatan anekdot, catatan anekdot, catatan anekdot,
anekdot, anekdot, anekdot,
observasi, observasi, observasi,
observasi, observasi, observasi,
sosiometri dan sosiometri dan sosiometri dan
sosiometri dan sosiometri dan sosiometri
lain-lain lain-lain lain-lain
lain-lain lain-lain dan lain-lain

Depok, 14 Juli 2022


Mengetahui:
Kepala SMP Yapemri Depok, Guru BK,

Drs. Hadiyono, M.Pd Syaefudin Zuhri, S.Pd


NIP. NIP.
Program Mingguan

PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA SEKOLAH : SMP Yapemri Depok MINGGU / BULAN : I / Agustus

KELAS : IX 1 dan 2 KONSELOR : Syaefudin Zuhri, S.Pd

MATERI BIDANG PENGEMBANGAN


NO KEGIATAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR

1 2 3 4 5 6

1 Layanan Orientasi - - - -

- Cara menghilangkan rasa - -


2 Layanan Informasi
bosan dalam belajar

Layanan - - - -
3 Penempatan dan
penyaluran

Layanan Penguasaan Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
4
konten
Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
5 perorangan cita karena orang tua tidak kelas terhadap kegiatan belajar
sejalan

Layanan Bimbingan Cara mengendalikan perasaan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok cinta dan pacaran

Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial  Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya kurang
memuaskan
7  Khawatir tidak mampu
menamatkan sekolah dan
harus segera bekerja

Masalah Pribadi  Ingin membantu kawan Masalah belajar Masalah karir


akrab yang baru saja
diputus oleh pacarnya
 Memiliki teman yang setiap
hari melemahkan semangat
8 Layanan Konsultasi belajar
 Memiliki teman yang selalu
mengeluhkan dirinya
memiliki tubuh gemuk atau
kurus

9 Layanan Mediasi  Orang tua tidak sejalan Masalah sosial  Orang tua tidak sejalan  Siswa dipaksa
pada rencana pilihan pada rencana pilihan mengikuti pilihan karir
pendidikan lanjutan siswa pendidikan lanjutan orang tua
 Sedih karena memiliki siswa  Orang tua tidak sejalan
masalah dengan salah  Sedih karena memiliki pada rencana pilihan
seorang guru mata masalah dengan salah pendidikan lanjutan
pelajaran seorang guru mata siswa
pelajaran  Sedih karena memiliki
masalah dengan salah
seorang guru mata
pelajaran

10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi

12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Depok, 14 Juli 2022


Mengetahui:
Kepala SMP Yapemri Depok, Guru BK,

Drs. Hadiyono, M.Pd Syaefudin Zuhri, S.Pd


NIP. NIP.
PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA SEKOLAH : SMP Yapemri Depok MINGGU / BULAN : I / Agustus

KELAS : IX 1 dan 2 KONSELOR : Syaefudin Zuhri, S.Pd

MATERI BIDANG PENGEMBANGAN


NO KEGIATAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR

1 2 3 4 5 6

1 Layanan Orientasi - - - -

- - - Jenis-jenis pekerjaan yang


2 Layanan Informasi memiliki prospek bagus
di masa depan

Layanan - - - -
3 Penempatan dan
penyaluran

Layanan Penguasaan Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
4
konten

5 Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
perorangan cita karena orang tua tidak
sejalan kelas terhadap kegiatan belajar

Layanan Bimbingan Cara mengendalikan perasaan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok cinta dan pacaran

Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial  Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya kurang
memuaskan
7  Khawatir tidak mampu
menamatkan sekolah dan
harus segera bekerja

Masalah Pribadi  Ingin membantu kawan Masalah belajar Masalah karir


akrab yang baru saja
diputus oleh pacarnya
 Memiliki teman yang setiap
hari melemahkan semangat
8 Layanan Konsultasi belajar
 Memiliki teman yang selalu
mengeluhkan dirinya
memiliki tubuh gemuk atau
kurus

9 Layanan Mediasi  Orang tua tidak sejalan Masalah sosial  Orang tua tidak sejalan  Siswa dipaksa
pada rencana pilihan pada rencana pilihan mengikuti pilihan karir
pendidikan lanjutan siswa pendidikan lanjutan orang tua
 Sedih karena memiliki siswa  Orang tua tidak sejalan
masalah dengan salah  Sedih karena memiliki pada rencana pilihan
seorang guru mata masalah dengan salah pendidikan lanjutan
pelajaran seorang guru mata siswa
pelajaran  Sedih karena memiliki
masalah dengan salah
seorang guru mata
pelajaran

10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi

12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Depok, 14 Juli 2022


Mengetahui:
Kepala SMP Yapemri Depok, Guru BK,

Drs. Hadiyono, M.Pd Syaefudin Zuhri, S.Pd


NIP. NIP.
PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA SEKOLAH : SMP Yapemri Depok MINGGU / BULAN : I / Agustus

KELAS : IX 1 dan 2 KONSELOR : Syaefudin Zuhri, S.Pd

MATERI BIDANG PENGEMBANGAN


NO KEGIATAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR

1 2 3 4 5 6

Pekerjaan yang berkaitan - - -


1 Layanan Orientasi dengan kesehatan yang
mendukung cita-cita

2 Layanan Informasi - - - -

Layanan - - - -
3 Penempatan dan
penyaluran

Layanan Penguasaan Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
4
konten

5 Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
perorangan cita karena orang tua tidak
sejalan kelas terhadap kegiatan belajar

Layanan Bimbingan Cara mengendalikan perasaan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok cinta dan pacaran

Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial  Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya kurang
memuaskan
7  Khawatir tidak mampu
menamatkan sekolah dan
harus segera bekerja

Masalah Pribadi  Ingin membantu kawan Masalah belajar Masalah karir


akrab yang baru saja
diputus oleh pacarnya
 Memiliki teman yang setiap
hari melemahkan semangat
8 Layanan Konsultasi belajar
 Memiliki teman yang selalu
mengeluhkan dirinya
memiliki tubuh gemuk atau
kurus

9 Layanan Mediasi  Orang tua tidak sejalan Masalah sosial  Orang tua tidak sejalan  Siswa dipaksa
pada rencana pilihan pada rencana pilihan mengikuti pilihan karir
pendidikan lanjutan siswa pendidikan lanjutan orang tua
 Sedih karena memiliki siswa  Orang tua tidak sejalan
masalah dengan salah  Sedih karena memiliki pada rencana pilihan
seorang guru mata masalah dengan salah pendidikan lanjutan
pelajaran seorang guru mata siswa
pelajaran  Sedih karena memiliki
masalah dengan salah
seorang guru mata
pelajaran

10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi

12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Depok, 14 Juli 2022


Mengetahui:
Kepala SMP Yapemri Depok, Guru BK,

Drs. Hadiyono, M.Pd Syaefudin Zuhri, S.Pd


NIP. NIP.
PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA SEKOLAH : SMP Yapemri Depok MINGGU / BULAN : I / Agustus

KELAS : IX 1 dan 2 KONSELOR : Syaefudin Zuhri, S.Pd

MATERI BIDANG PENGEMBANGAN


NO KEGIATAN
PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR

1 2 3 4 5 6

1 Layanan Orientasi - - - -

2 Layanan Informasi - - - -

Layanan - - Teknik-teknik belajar -


3 Penempatan dan
penyaluran

Layanan Penguasaan Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
4
konten

Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
5 perorangan cita karena orang tua tidak kelas terhadap kegiatan belajar
sejalan
Layanan Bimbingan Cara mengendalikan perasaan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok cinta dan pacaran

Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial  Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya kurang
memuaskan
7  Khawatir tidak mampu
menamatkan sekolah dan
harus segera bekerja

Masalah Pribadi  Ingin membantu kawan Masalah belajar Masalah karir


akrab yang baru saja
diputus oleh pacarnya
 Memiliki teman yang setiap
hari melemahkan semangat
8 Layanan Konsultasi belajar
 Memiliki teman yang selalu
mengeluhkan dirinya
memiliki tubuh gemuk atau
kurus

 Orang tua tidak sejalan Masalah sosial  Orang tua tidak sejalan  Siswa dipaksa
pada rencana pilihan pada rencana pilihan mengikuti pilihan karir
pendidikan lanjutan siswa pendidikan lanjutan orang tua
 Sedih karena memiliki siswa  Orang tua tidak sejalan
masalah dengan salah  Sedih karena memiliki pada rencana pilihan
seorang guru mata masalah dengan salah pendidikan lanjutan
9 Layanan Mediasi
pelajaran seorang guru mata siswa
pelajaran  Sedih karena memiliki
masalah dengan salah
seorang guru mata
pelajaran
10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi

12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir

Depok, 14 Juli 2022


Mengetahui:
Kepala SMP Yapemri Depok, Guru BK,

Drs. Hadiyono, M.Pd Syaefudin Zuhri, S.Pd


NIP. NIP.
Program Harian BK

Program Harian
Pelayanan Konseling di SMP Yapemri Depok
Tahun Pelajaran 2022/2023
Hari : Rabu
Tanggal : 16 November 2022

Sasaran Materi Kegiatan


No Waktu Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan
Kegiatan Kegiatan Pelayanan
1 Meningkatkan
prestasi belajar
Guru MP dan peserta didik,
Kepala Kegiatan
06.30-06.45 berkaitan Briefing Pagi Sound system Ruang Guru
BK Sekolah Rutin
program
pengayaan dan
remidial
2 Mengecek
ketidakhadiran
Daftar peserta
peserta didik Absensi Kegiatan
06.50-08.00 Peserta didik didik dan alat Sekolah Guru BK
dengan Harian Rutin
tulis
mendatangi
kelas – kelas
3 Kegiatan tugas Buku layanan
Kegiatan
08.05-10.00 Guru BK harian selama MGBK agenda kinerj, Ruang BK Guru BK
Mingguan
sepekan notulen
4 Mengecek
Peserta didik ketidakhadiran
Layanan Daftar no. Guru BK/
10.05-11.30 peserta didik Sekolah Insidental
dan orang tua Mediasi Telp Walikelas
melalui
absensi harian
5 Mengundang
peserta didik
tertentu untuk Bimbingan
Peserta didik memberi teman dan Lingkungan
11.30-12.00 Data Riwayat Guru BK Insidental
tertentu layanan pada Konseling Sekolah
teman sebaya, individu
saat jam
istirahat
6 12.00-12.30 Istirahat
7 Merekap hasil Buku layanan
kegiatan agenda
Sistem Kegiatan
12.30-14.00 Guru BK agenda harian, kinerja, Sekolah Guru BK
manajemen Rutin
mengisi buku notulen dan
layanan kasus alat tulis

Mengetahui Depok, 16 November 2022


Kepala Sekolah SMP Yapemri Guru BK
Depok

Drs. Hadiyono, M.Pd Syaefudin Zuhri, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai