Anda di halaman 1dari 4

RESUME PERTEMUAN KE-3

NAMA : AYU RAHMAWATI

NIM : 221340076

KELAS : BKI/3/C

KONSEP DAN PERMASALAHAN ADMINISTRASI

A. Konsep Administrasi
prinsip-prinsip manajemen bimbingan dan konseling meliputi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading), dan pengawas (controlling). Pola manajemen bimbingan dan konseling inin terbagi
menjdi dua bagian, yaitu pola profesional dan pola non-profesional. Aspek yang mendukung dalam
kelancaran manajemen bimbingan dan konseling diantaranya ; perencanaan program bimbingan
dan konseling, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling, dan supervisi kegiatan
bimbingan dan konseling..
B. Proses Administrasi
Proses administrasi terdiri dari serangkaian tahapan yang akan membantu kita mencapai tujuan
yang diusulkan. Proses administrasi berlangsung terus menerus. Ini bukan tentang melakukan
setiap tahapan dan semuanya berakhir di sana. Ketika satu siklus berakhir, ia melanjutkan ke siklus
berikutnya. Biasanya digunakan untuk tujuan umum perusahaan, tujuan tertentu atau bahkan untuk
proyek-proyek kecil.
Langkah-langkah yang diambil dalam proses administari pada dasarnya terdiri dari:
1. Perumusan dan Penentuan Tujuan Akhir
Para ahli teori dan praktisi mengakui bahwa suatu organisasi didirikan dan pengelolaannya
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan. Mula-mula tujuan ditentukan
oleh para pendiri organisasi, kemudian para anggota organisasi yang kemudian bergabung
dengannya berusaha mencapai tujuan tersebut.
2. Tentang strategi organisasi
Digunakan dalam konteks administratif, istilah strategi identik dengan kebijakan dasar. Suatu
strategi ditentukan setelah melalui dua tahapan sebelumnya, yaitu tahap persiapan dan tahap
pembentukan.
3. Membuat dan menetapkan rencana
Rencana adalah keputusan yang dibuat sekarang dan dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu. Sebagai strategi terperinci, rencana tersebut memerlukan jawaban spesifik terhadap
enam pertanyaan, yaitu:
a. Apa yang akan dilakukan.
b. Dimana berbagai kegiatan akan berlangsung.
c. Kapan aktivitas-aktivitas yang berbeda ini akan dilakukan?
d. Metode dan teknik kerja apa yang akan diterapkan.
e. Siapa yang akan melakukan apa dan
f. Mengapa kita harus melakukan semua ini
4. Menyusun program kerja
Sebuah rencana, betapapun komprehensifnya, tetap perlu dijabarkan secara sistematis. Hasil
pengembangan ini berupa program kerja yang detail.
5. Kegiatan pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan fungsi organik kedua dari manajemen setelah perencanaan.
6. Kegiatan penggerakan.
Sebagai langkah dan fungsi organik, mobilisasi sangatlah penting namun sekaligus paling sulit
dilaksanakan.
7. Penyelenggaraan kegiatan operasional
Pelaksanaan seluruh kegiatan operasional merupakan indikator terpenting untuk menentukan
apakah strategi sudah tepat, apakah rencana sudah komprehensif, sistematis atau tidaknya
program kerja, struktur dan jenisnya.
8. Hakikat Pengawasan dalam Proses Administrasi.
Konon melalui pemantauan kita bisa mengecek apakah hal-hal yang ada dalam rencana itu
terlaksana dengan baik atau tidak.
9. Penilaian Sebagai Langkah dalam Proses Administrasi
Evaluasi diartikan sebagai keseluruhan kegiatan untuk membandingkan hasil aktual yang
dicapai dengan hasil yang seharusnya dicapai berdasarkan strategi, rencana, dan program kerja
yang telah ditetapkan sebelumnya.
10. Penciptaan dan Pemanfaatan Sistem Umpan Balik
Yang dimaksud dengan sistem umpan balik yang andal adalah seperangkat cara, metode, dan
teknik untuk menyampaikan informasi yang akurat, terkini, lengkap, dan dapat diandalkan
tentang segala sesuatu yang telah dan tidak terjadi dalam fungsi organisasi, terkait dengan
semua tahapan.
C. Personil Pelaksana Administrasi
Personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah segenap unsur yang
terkait dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dengan koordinator dan
guru pembimbing/ konselor sebagai pelaksana utamanya.
1. Kepala Sekolah & Wakilnya, sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara
menyeluruh.
2. Konselor dan Guru Pembimbing, tugas yang harus dilaksanakan cukup banyak dan
kompleks karena merupakan inti pelaksanaan.
3. Guru Mata Pelajaran
4. Wali Kelas
5. Staff Administrasi
D. Kegiatan Administrasi
Umumnya kegiatan ini sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan, Dalam kaitan dengan kegiatan
bimbingan konseling kegiatan ini biasanya sudah tertuang dalam program tahunan, semester,
bulanan, mingguan dan satuan pelayanan.
E. Masalah dan Solusi
Setiap kegiatan tidak akan luput dari masalah yang sering kali timbul secara tiba-tiba, termasuk
dalam kegiatan administrasi. Kesalahan atau masalah bisa saja muncul baik dari kesalahan data,
kekeliruan dalam pengambilan keputusan dan lain sebagainya. Jadi untuk meminimalisir ataupun
untuk menemukan solusi atas masalah tersebut perlu evaluasi dan perbaikan dari sistem
administrasi yang dirasa kurang tepat dan mungkin menjadi sumber masalahnya.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin Yusak. 2005. “Administrasi Pendidikan”, Pustaka Setia, Bandung.


Dewa Ketut Sukardi. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunawan Ary H. 1996 .“Administrasi pendidikan sekolah” . Rineka Cipta: Jakarta.
H.M. Daryanto, Drs. Administrasi pendidikan. 2001. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Thantawi R. MA. 1995. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Pamator Pressindo
Tohirin. 2009. Bimbingan dan Koseling Di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gibson, Robert L dan Marianne, Bimbingan dan konseling, yogyakarta : Pustaka Pelajar Hidayat
Hikmat. Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia
Heru Mugiarso, Bimbingan dan Konseling, Semarang: Universitas Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai