MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ARIF NURHIDAYAT
142012015113P
2. HASAN MUAFFA
142012015111P
3. SITI YULIANI
142012015114P
4. SYUKRI
142012015112P
5. SINGGIH MUHOLIL
142012015124P
142012015102P
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan
Rahmat
dan
Karunia-Nya
sehingga
Makalah
Manajemen
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan 2
B. Komponen (5 W + 1 H) dan Kriteria Perencanaan (S : Sistematis, M :
Measurable, A : Accountable, R : Realistsi, T
: Orientasi pd
waktu)Komponen (5 W + 1 H)................................................................5
C. Lingkup aplikasi rencana strategi............................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan
baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk
memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena
itu, organisasi harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
sebelum melakukan proses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi,
sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam
jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di
masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen,
karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusankeputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan
firasat (dugaan).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan?
2. Bagaimana Komponen (5 W + 1 H) dan Kriteria Perencanaan (S :
Sistematis, M : Measurable, A : Accountable, R : Realistsi, T : Orientasi
pd waktu) dalam manajemen keperawatan ?
3. Bagaimana lingkup aplikasi rencana strategi kabid, kepala bangsal, pj
shift, kepala tim dan pembimbing klinik ?
4. Bagaimana metode perhitungan tenaga keperawatan di rumah sakit ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perencanaan dalam bidang
manajemen keperawatan, komponen dan kriteria dalam perencanaan
keperawatan, tugas-tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan yang ada di
rumah sakit serta perhitungan tenaga keperawatan yang dibutuhkan di sebuah
rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan
1. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi
melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan
manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Manajemen mempunyai 4 fungsi yaitu :
a. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan
menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui
perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas staf. Dengan tugastugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk
melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya
yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas-tugasnya.
b. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan
manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang
dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien untuk
mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan
adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka
mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas-tugasnya sesuai
dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan
sumber daya yang tersedia.
d. Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk
mengamati secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang
sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan
yang terjadi.
2. Pengertian Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan,
dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana
informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana
2. Measurable (M)
Kata yang kedua menekankan pentingnya kriteria yang digunakan
untuk mengukur besarnya kemajuan yang dibuat dalam mencapai target.
Filosofi yang melatar-belakangi poin ini adalah: Jika target tidak dapat
diukur, mustahil untuk mengetahui apakah anda telah membuat kemajuan
dalam mencapai tujuan akhirnya. Mengukur kemajuan akan membantu
tim untuk tetap berada dalam jalur yang benar, menepati tenggat waktu,
dan merasakan semangat dan euforia ketika memperoleh hasil yang
menggembirakan di setiap pencapaian yang membawa mereka lebih dekat
kepada tujuan.
Target yang terukur akan mampu menjawab salah satu pertanyaan:
- Berapa banyak?
- Bagaimana anda mengetahui bahwa target tersebut telah tercapai?
3. Attainable
Kata yang ketiga menekankan bahwa target harus realistis dan dapat
dicapai. Target tidak boleh dibuat terlalu mudah (untuk performa standar
tim anda), tapi juga tidak boleh terlalu sulit sehingga terasa mustahil untuk
dicapai. Target yang ditetapkan akan dapat dicapai jika: anda telah
menentukan apa yang paling penting, lalu mampu membayangkan
langkah-demi-langkah untuk mewujudkannya. Untuk itu, anda akan
mengembangkan perilaku, kemampuan, keahlian, dan kapasitas finansial
untuk mencapainya.
Target yang attainable akan menjawab pertanyaan seperti:
- How: Bagaimana target tersebut akan dicapai?
4. Relevant
Kata keempat menekankan pentingnya memilih target yang tepat.
Target yang dibuat oleh bank manager untuk membuat 50 sandwich isi
mentega kacang dan jeli sebelum jam 2 siang bisa jadi merupakan target
yang Spesifik, Measurable, Attainable, dan Timely, namun tidak Relevan.
Seringkali anda membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk mencapai
target: sumber daya, masukan dari Champion, dan apapun yang dapat
membantu meruntuhkan tembok penghalang. Target yang relevan untuk
atasan anda, tim anda, dan organisasi anda akan mendapatkan dukungan
yang anda butuhkan itu.
Target yang relevan, jika tercapai, akan mendorong tim,
departemen, dan organisasi lebih maju. Sebuah target yang mendukung
atau selaras dengan target-target lainnya akan dianggap sebagai target yang
relevan.
Sebuah target yang relevan akan memberikan jawaban ya untuk
semua pertanyaan ini:
- Apakah target ini layak diperjuangkan?
- Apakah target ini ada di waktu yang tepat?
7
- Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target anda yang lain?
- Apakah anda orang yang tepat untuk mengejar target ini?
5. Timely
Kata kelima menekankan pentingnya menepatkan target dengan
kerangka waktu, yaitu memberikan deadline pencapaian target. Komitmen
kepada deadline akan membantu tim untuk tetap fokus menjalankan
pekerjaan untuk memenuhi target tepat waktu, atau bahkan lebih cepat. Ini
adalah bagian dari filosofi SMART yang melindungi target dari serangan
krisis sehari-hari yang biasa terjadi dalam organisasi. Target dengan
tenggat waktu akan menimbulkan urgensi.
Target dengan tenggat waktu akan menjawab pertanyaan berikut:
- Kapan?
- Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 bulan dari sekarang?
- Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 minggu dari
sekarang?
- Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) hari ini?
C. Lingkup aplikasi rencana strategi
1. Kepala Bidang
b. Tanggung Jawab
Secara struktural Kepala Bidang Perawatan bertanggung jawab
kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik dalam:
1) Pelaksanaan Asuhan keperawatan
2) Kualitas Asuhan Keperawatan
3) Ketersediaan standar asuhan keperawatan
4) Pengembangan SDM Keperawatan
5) Usulan dan rekomendasi penempatan SDM Keperawatan
c. Wewenang
Kepala Bidang Perawatan dalam melaksanakan tugasnya
mempunyai wewenang:
1) Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan Asuhan
Keperawatan
2) Melakukan supervisi dalam rangka menjaga mutu Asuhan
Keperawatan
3) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan
4) Mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan Pelaksanaan
Asuhan Keperawatan.
5) Memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan khususnya
yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.
c. Uraian Tugas
1) Melaksanakan Fungsi Perencanaan, meliputi:.
Menyusun program pengembangan Staf k
10
11
3. Pj Shift
Seorang perawat profesional yang diberi wewenag dan tanggung jawab
oleh kepala ruangan dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan
diruang perawatan pada shift pagi/sore/malam.
Uraian tugas
a. Tugas pokok : membantu kepala ruangan dalam mengelola dan
mengawasi pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga
b. Tugas pelengkap :
12
13
a.
b.
c.
d.
14
2) Mendiskusikan
e.
f.
TM/TT TPP/TT
1/(4-7) (3-4)/2
1/9
1/1
1/15
1/2
Disesuaikan
TPNP/TT
1/3
1/5
1/6
15
TNM/TT
1/1
3/4
2/3
Keterangan :
TM = Tenaga Medis
TT = Tempat Tidur
TPP = Tenaga Para Medis Perawatan
TPNP = tenaga para medis non perawatan
TNP = tenaga non medis
Secara umum penetapan jumlah tenaga keperawatan dijabarkan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan Derajat Ketergantungan Klien dengan menggunakan
Rumus Douglas (1984).
Menurut Douglas (1994) Loveridge & Cummings (1996)
klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3 katagori. yaitu :
1) Minimal care memerlukan waktu 12 jam / 24 jam. 2)Partial care
memerlukan waktu 34 jam/24 jam. 3) Total care memerlukan waktu lebih
dari 5 jam
Sebagai contoh, suatu ruang rawat dengan 22 klien (3 klien dengan
klasifikasi minimal, 14 klien dengan klasifikasi parsial dan 5 klien dengan
perawatan total) maka jumlah perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi
ialah:
Jumlah
KLASIFIKASI PASIEN
Minimal
Klien
Parsial
Total
Pagi
Siang
Malam
Pagi
Siang
Malam
Pagi
Siang
Malam
0,17
0,14
0,07
0,27
0,15
0,10
0,36
0,30
0,20
0,34
0,28
0,14
0,54
0,30
0,20
0,72
0,60
0,40
0,51
0,42
0,21
0,81
0,45
0,30
0,108
0,90
0,60
Dst
16
17
No
Jenis/kategori
Rata-rata
pasien/hari
18
Rata-rata jam
pwt/pasien/hari
Jml jam
perawat/hari
Pasien peny.dalam
1.
10
3,5
35
32
10
10
4,5
13,5
2,5
2,5
Pasien bedah
2.
Pasien gawat
3.
Pasien anak
4.
Pasien kebid.
5.
Jumlah
23
Ket. :
Jadi jlm tenaga kep. Yg diperlukan adalah :
jumlah jam perawatan
93
= =13 perawat
= jam kerja efektif per shift 7
93,0
rawat
20
2.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui
upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen
keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Manajemen mempunyai 4 fungsi yaitu : Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Actuating (directing, commanding,
coordinating) atau penggerakkan, Controling (pengawasan, monitoring).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Ada suatu target yang akan dicapai yaitu program. Di dalam suatu
perencanaan ada 5W dan 1H yaitu What, where, who, when. Why dan How.
Disamping itu terdapat juga SMART, SMART adalah filosofi yang digunakan
untuk membantu anda menetapkan target dan tujuan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22