Anda di halaman 1dari 22

PENGONTROLAN DAN EVALUASI

DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Oleh
Kelompok 4
Nizar Fauziah (1301460015)
Khoirotun Nimah
(1301460022)
Dina Alvania Melyna (1301460025)
Aprilia Surya A.
( 1301460032)
Titis Elija
(1301460043)
Mahfud Ardiansyah (1301460053)
Yogi Ariviandi (1301460054)

POKOK BAHASAN

Definisi pengontrolan dan evaluasi


Standar pengawasan
Tujuan pengawasan
Manfaat pengawasan
Obyek pengawasan
Proses pengawasan
Tahapan proses pengawasan
Cara mendapatkan data saat melakukan pengawasan
Jenis-jenis pengawasan
Macam-macam evaluasi
Metode evaluasi
Hubungan Fungsi Pengawasan & Evalasi dengan Fungsi Manajemen
Lainnya
Riset

DEFINISI PENGONTROLAN DAN EVALUASI

Dalam manajemen, pengawasan (controlling)


merupakan suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah
kegiatan operasional (actuating) di lapangan sesuai
dengan rencana (planning) yang telah ditetapkan
dalam mencapai tujuan (goal) dari organisasi
evaluasi merupakan satu metode untuk mengetahui
dan menilai efektivitas suatu program dengan
membandingkan kriteria yang telah ditentukan atau
tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang dicapai.
Bila dilihat secara keseluruhan, kegiatan monitoring
dan evaluasi ditujukan untuk pembinaan suatu
program.

PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN

Pengawasanyang dilakukan oleh


pimpinan harus dimengerti oleh staf
dan hasilnya mudah diukur.
Berorientasi pada tujuan
Mengacu pada kriteria keberhasilan
Mengacu pada asas manfaat
Dilakukan secara obyektif

KARAKTERISTIK SISTEM
PENGAWASAN

menunjukan sifat dari aktivitas,


melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera,
memandang ke depan,
menunjukan permainan pada titik-titik kritis,
objektif,
fleksibel,
menunjukkan pola organisasi,
ekonomis ,
dapat dimengerti ,
menunjukkan tindakan perbaikan

STANDAR PENGAWASAN

Standar norma
Standar ini dibuat berdasarkan pengalaman
staf melaksanakan kegiatan program yang
sejenis atau yang dilaksanakan dalam situasi
yang sama di masa lalu.
Standar kriteria
Standar ini diterapkan untuk kegiatan
pelayanan oleh petugas yang sudah
mendapatkan pelatihan. Standar ini terkait
dengan tingkat profesionalisme staf.

TUJUAN PENGAWASAN

Tujuan utama dari pengawasan adalah


untuk mencegah adanya
penyimpangan atau setidaknya
memperkecil kesalahan yang mungkin
akan terjadi.

MANFAAT PENGAWASAN

Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan


oleh staf, pakah sesuai dengan standar atau rencana kerja
Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada
pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya
mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara
efisien.
Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan,
dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.

PROSES PENGAWASAN

Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf


atau organisasi
Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok
ukur(standar) /rencana kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya, dan
menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut
untuk menetapkan langkah-langkah intervensi.

OBYEK PENGAWASAN

kuantitas dan kualitas barang atau jasa.


Pengawasan ini bersifat fisik.
Keuangan.
Pelaksanaan program dilapangan sesuai
dengan RKO yang dibuat oleh tiap-tiap staf.
Obyek yang bersifat strategis.
Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain
yang terkait.

TAHAPAN PROSES PENGAWASAN

menurut T. Hani Handoko proses pengawasan


memiliki lima tahapan, yaitu:
1. penetapan standar pelaksanaan;
2. penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;
3. pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;
4. pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan
standar dan penganalisaan penyimpanganpenyimpangan; dan
5. pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.


CARA MENDAPATKAN DATA PADA SAAT MELAKUKAN PENGAWASAN

Pengamatan langsung
Pengamatan lisan
Pengamatan tertulis

JENIS-JENIS PENGAWASAN

Pengawasan fungsiomal (struktural


Pengawasan publik.
Pengawasan non fungsional.

MACAM-MACAM EVALUASI

Evaluasi Personil ; Penilaian


Kinerja
Supervisi
Manajemen Mutu

METODE EVALUASI

Catatan Anecdotal
Penilaian Diri Sendiri
Check list
Peer Review
Rating scales
Metode manajemen berdasarkan sasaran
(Management By Objective-MBO)
Critical incident

Hubungan

Fungsi Pengawasan & Evalasi dengan Fungsi


Manajemen Lainnya
Monitoring

Pengawasan

Mengukur Hasil

Pencatata

Pengorganisasia
n

Penggerakan
dan
pelaksanaan

n&
supervisi
pelaporan

Perencanaan

Analisis

Tolok ukur

data
Membandingkan
Hasil
Analisis

tidak

Dalam batas

ya

Program
dilanjutkan

data
Penyimpangan

RISET

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi


kinerja mutu pelayanan di RSUD Dr M.Haulussy Ambon.
Peneltian ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan
observasi. Sampel adalah enam ruang rawat inap yang
mempunyai risiko infeksi nosokomial dengan responden semua
perawat pada ruang-ruang rawat tersebut. Data dianalisis
dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square
dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebagian besar kinerja mutu pelayanan
adalah baik (74,8%). Selanjutnya variabel Peran Manajemen
Keperawatan dengan faktor-faktor Perencanaan,
Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan dan variabel
Clinical Governance dengan faktor-faktor Standar Keperawatan,
Indikator Keperawatan dan Audit Keperawatan mempengaruhi
Kinerja Mutu Pelayanan dengan indikator Flebitis dan Infeksi
Luka Operasi.

TUJUAN KHUSUS

Menganalisis pengaruh faktor peran


manajemen keperawatan, yaitu
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap
kinerja mutu pelayanan dengan
indikator flebitis dan infeksi luka
operasi di RSUD Dr. M. Haulussy
Ambon.

HASIL PENELITIAN

Peran Manajemen Keperawatan Terhadap Kinerja Mutu


Pelayanan
Pengawasan
Sebagian besar responden yaitu 72 orang (69,9%) menjawab
pelaksanaan pengawasan keperawatan adalah baik dan sebanyak
31 orang (30,1%) menjawab kurang.
Responden dengan kinerja mutu pelayanan yang baik menyatakan
bahwa pengawasan keperawatan adalah baik sebesar 82,4% (61
orang) dibandingkan dengan yang menyatakan bahwa
pengawasan keperawatan kurang sebesar 55,2% (16 orang.
Sedangkan responden dengan kinerja mutu pelayanan kurang
menyatakan pengawasan keperawatan baik sebesar 17,6% (13
orang) dibandingkan dengan yang menyatakan pengawasan
keperawatan kurang yaitu sebesar 44,8% (13 orang).
Hasil uji statistik dengan chi-square di peroleh nilai p = 0,004
(p<), yang berarti ada pengaruh antara pengawasan dan kinerja
mutu pelayanan.

PEMBAHASAN

hasil dari pengawasan yang dilakukan menunjukkan


kesesuian dengan hipotesa yaitu adanya pengaruh peran
pengawasan dengan kinerja mutu pelayanan.
Tindakan yang dilakukan ini juga sudah sesuai dengan
tahapan-tahapan proses pengawasan yaitu:

penetapan standar pelaksanaan; yaitu SOP


penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan; menentukan
rancangan penellitian, lokasi dan waktu penelitian, populais
dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
dan teknik analiisa data
pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata; maelaksanakan
kegiatan penelitian
pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar;

CONT...

Namun dalam tindakan pengawasan


yang dilakukan ada tahapan yang belum
dilaksanakan yaitu tidak melakukan:

penganalisaan penyimpangan-penyimpangan
yaitu peneliti tidak menganalisa hasil riset
dengan indikator pada tujuan penelitian
pengambilan tindakan koreksi , peneliti tidak
melakukan evaluasi terhadap manajemen
keperawatan sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemen.

THANK

Anda mungkin juga menyukai