Anda di halaman 1dari 17

MPKP

Model Team
Kelompok 2
Definisi MPKP
adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-
nilai profesional), yang memfasilitasi perawat
profesional, mengatur pemberian asuhan
keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan
tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).
Tujuan MPKP
• Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
• Mengurangi konflik, tumpang tindih dan
kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan
oleh tim keperawatan.
• Menciptakan kemandirian dalam memberikan
asuhan keperawatan.
• Memberikan pedoman dalam menentukan
kebijakan dan keputusan.
Pilar – Pilar dalam Model Praktik
Keperawatan Professional (MPKP)
• Pilar I : Pendekatan Manajemen (manajemen
approach)
• Pilar II: Sistem Penghargaan (Compensatory
Reward)
• Pilar III: Hubungan Profesional
• Pilar IV: Manajemen Asuhan Keperawatan

Definisi Metode Team
Metode tim merupakan metode pemberian asuhan
keperawatan, yaitu seorang perawat profesional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif (Douglas, 1992).
Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa
setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi
dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan sehingga pada perawat timbul
motivasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan
keperawatan meningkat.
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan
keperawatan adalah untuk memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif
pasien sehingga pasien merasa puas
Gambaran Model Team
• Ketua Tim harus dapat membuat keputusan
tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan
evaluasi asuhan keperawatan.
• Komunikasi yang efektif penting agar
kontinuitas rencana asuhan keperawatan
terjamin.
• Anggota tim harus menghargai kepemimpinan
ketua tim. Ketua tim membantu anggotanya
untuk memahami dan melakukan tugas sesuai
dengan kemampuan mereka.
• Peran kepala ruangan penting dalam metode
tim, metode tim akan berhasil baik, apabila
didukung oleh kepala ruangan.
Konsep Metode Team
• Ketua tim sebagai perawat professional harus
mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan.
• Pentingnya komunikasi yang efektif agar
kontinuitas rencana keperawatan terjamin.
• Anggota tim harus menghargai kepemimpinan
ketua tim.
• Peran kepala ruangan penting dalam model tim.
Model tim akan berhasil bila didukung oleh kepala
ruangan.
Prinsip Team Keperawatan
• Suatu model yang dilakukan oleh suatu team terhadap
satu atau kelompok klien/pasien
• Team dipimpin oleh seorang perawat yang mempunyai
kemampuan yg baik dalam komunikasi dan memimpin.
• Team dapat terdiri dari pelaksana asuhan dengan level
kemampuan yang berbeda tetapi semua aktivitas team
harus terkoordinasi secara baik.
• Semua anggota team harus paham terhadap
permasalahan klien-intervensi dan dampaknya-
karenannya dibutuhkan care conference secara periodik
dan berkesinambungan.
Tanggung jawab perawat dalam Model
Asuhan Keperawatan Profesional

1. Tanggung jawab anggota tim:


•Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah
tanggung jawabnya.
•Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim
•Memberi laporan

2. Tanggung jawab ketua tim:


•Membuat perencanaan
•Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
•Mengetahui dan dapat menilai kondisi pasien
•Mengembangkan kemampuan anggota
Lanjutan....
3. Tanggung jawab kepala ruangan :
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pengarahan
• Pengawasan
Kelebihan Metode Team
• Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang
komprehensif dan holistik.
• Menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang
dapat dipertanggung jawabkan
• Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat
ditekan melalui rapat tim, cara ini efektif untuk
belajar.
• Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan
interpersonal
• Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota
tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif.
Kekurangan Metode Team
• Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk
koordinasi dan supervisi anggota tim dan harus
mempunyai keterampilan yang tinggi baik perawat
pemimpin maupun perawat klinik
• Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi
keperawatan bila konsepnya tidak di implementasikan
dengan total.
• Membutuhkan banyak kerjasama dan komunikasi
• Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi
sibuk rapat tim ditiadakan/terburu-buru sehingga dapat
mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar
anggota tim terganggu

SISTEM ASUHAN KEPERAWATAN “TEAM
NURSING”
Kasus
Rumah Sakit Bina sehat adalah rumah sakit terbesar di
Mojokerto yang setiap harinya pasiennya selalu banyak, Di RS
Bina sehat tepatnya di ruang Mawar yang mempunyai 20
ruang rawat inap menerapkan Model penugasan keperawatan
profesional model pengelolaan model tim. Pada suatu hari di
ruang mawar mendapat 2 pasien yaitu dengan kasus Tn. Hanif
(47 tahun) dengan diagnose medis Asma bronkial. Keadaan
umum: lemah, komposmentis, pucat, anemis, TD: 100/60, N:
80X/menit, RR: 25x/menit, S: 37oC. Keluhan nyeri dada dan
sesak nafas. Tindakan yang sudah diberikan adalah memberikan
O2 Rencana yang akan dilakukan: memeriksa TTV dan
mengajarkan batuk efektif. Anak Juhardina (12 tahun) dengan
diagnose medis diare. Keadaan umum : lemah, pucat, anemis,
TD : 110/70, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S: 37oC. Keluhan
nyeri abdomen. Diagnosa keperawatan deficit volume cairan bd
kehilangan volume cairan secara aktif. Rencana yang sudah
dilakukan monitor tanda-tanda vital dan nutrisi. Rencana yang
belum dilakukan adalah pemberian cairan IV

Anda mungkin juga menyukai