Nama, umur (lebih sering terjadi pada pasien umur 45 tahun keatas), jenis kelamin burung bukanomor
registrasi medik, diagnosa medik.
B) keluhan utama
pasien merasakan nyeri pada daerah kepala dan tengkuk, pada kasus hipertensi berat pasien dapat
merasakan nyeri pada tungkai serta dyspnea
C) riwayat kesehatan
pasien biasanya mengatakan sakit pada daerah kepala pusing mata berkunang-kunang nafsu makan
berkurang, pada sebagian kasus hipertensi berat pasien merasakan dispnea dan adanya penggunaan
otot bantu pernafasan
pasien biasanya memiliki kebiasaan merokok, dan sering mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung garam dan kolesterol, pasien memiliki riwayat obesitas dengan kurangnya pola aktivitas
sehari-hari, ada sebagian kasus hipertensi sekunder pasien memiliki riwayat penyakit lain yang
menyertai penyakit hipertensi seperti penyakit ginjal dan DM serta penyakit jantung
biasanya pada pasien dengan hipertensi, memiliki riwayat kesehatan keluarga yang terkena hipertensi
dan adanya penyakit keturunan yang dapat menyebabkan seseorang menderita hipertensi sekunder
4. Riwayat psikososial
pada hipertensi ringan pasien hampir tidak mengalami gangguan psikososial, berbeda pada pasien
dengan hipertensi berat yang lebih memberikan efek pada kondisi psikososial pasien yang berupa
adanya perubahan kepribadian pada pasien berupa pasien menjadi anxietas dan depresi, euphoria, dan
marah kronis. Dalam hal ini hipertensi berat juga dapat memberikan dampak kepada keluarga di mana
secara langsung pasien tidak dapat bekerja dan beraktivitas mandiri serta pasien perlu mendapatkan
perawatan di rumah sakit yang dapat membebani keuangan keluarga.
5. Riwayat spiritual
nilai keagamaan pada pasien dengan hipertensi ringan biasanya dalam keadaan baik dan dikarenakan
pada pasien ini seluruh sistem organ masih berfungsi dengan baik dalam beberapa kasus seperti potensi
sekunder dan hipertensi berat kebanyakan pasien menjadi depresi dan mengalami gangguan spiritual
6.ADL
a. Nutrisi
makanan yang biasa dikonsumsi mencakup makanan tinggi natrium seperti makanan awetan, tinggi
lemak, tinggi kolesterol, mual, muntah, perubahan berat badan (meningkatkan atau menurunkan)
riwayat penggunaan diuretik
b. Eliminasi
biasanya pada pasien dengan hipertensi tidak mengalami gangguan pada pola eliminasi kecuali
hipertensi yang diderita sudah menyerang target organ seperti ginjal dan akan mengakibatkan gangguan
pada proses eliminasi urine
c. Personal hygiene
pada pasien dengan hipertensi ringan tidak mengalami gangguan pada proses personal hygiene dalam
beberapa kasus pada pasien dengan hipertensi berat dengan komplikasi mengakibatkan pasien
mengalami gangguan dalam pemenuhan personal hygiene nya, contohnya pada pasien dengan stroke
yang menyerang organ otak mengakibatkan pasien mengalami kelumpuhan sehingga pasien tidak dapat
melakukan aktivitas personal hygiene dengan mandiri
d. istirahat tidur
aktivitas istirahat pada pasien hipertensi ringan, aktivitas pasien dalam keadaan baik, pada kasus
hipertensi berat terjadinya kelemahan fisik, letih, nafas pendek,gaya hidup monoton dengan frekuensi
jantung meningkat, perubahan trauma jantung dan takipnea
7. Pengkajian persistem
pada pasien dengan hipertensi biasanya memiliki berat badan yang normal atau melebihi indeks massa
tubuh, berat badan normal, tekanan darah >140/100mmhg, nadi >100x/menit, frekuensi napas 16-
20x/menit pada hipertensi berat terjadi pernafasan takipnea,ortopnea, dypsnea nocturnal paroksimal,
suhu tubuh 36, 2-37C keadaan umum pasien compos mentis pada kasus hipertensi berat dengan
komplikasi dapat mengakibatkan pasien mengalami gangguan kesadaran dan sampai pada koma,
contohnya stroke hemoragik
b. Sistem penglihatan
Pada pasien dengan hipertensi memiliki sistem penglihatan yangbaik, ada kasus hipertensi berat pasien
mengalami penglihatan kabur dan dapat terjadinya anemis pada konjungtiva
c. Sistem pendengaran
Pada pasien hipertensi pasien tidak mengalami gangguan pada fungsi pendengaran dan fungsi
keseimbangan
d. Sistem wicara
pada pasien dengan hipertensi ringan tidak mengalami gangguan pada sistem wicara. Pada kasus
hipertensi berat terjadinya gangguan Pola atau isi bicara dan orientasi bicara
e. Sistem pernafasan
Secara umum baik dengan frekuensi napas 16-20x/menit dengan irama teratur, pada kasus hipertensi
tertentu seperti bertensi berat pasien mengalami gangguan sistem pernafasan seperti takipnea, dyspnea
dan ortopnea,adanya distress pernafasan atau penggunaan otot-otot pernafasan pada hipertensi berat,
pernafasan >20x/menit dengan irama pernafasan tidak teratur, kedalaman nafas cepat dan dangkal,
adanya batuk dan terdapat sputum pada batuk pasien sehingga mengakibatkan sumbatan jalan nafas
dan terdapat bunyi mengi
f. Sistem kardiovaskuler
1) sirkulasi perifer
Secara umum keadaan sirkulasi perifer pada pasien dengan hipertensi ringan dalam keadaan normal
dengan frekuensi nadi 60-100x/menit, irama teratur titik pada kasus hipertensi berat frekuensi nadi
pasien dapat mencapai > 100x/menit, irama tidak teratur dan lemah, TD >140/100mmhg, terjadinya
distensi Vena jugularis dan pasien mengalami hipotermi warna kulit pucat (sianosis). Edema terjadi
dengan hipertensi sekunder dari ginjal, pada hipertensi berat, kecepatan pengisian kapiler dapat
menurun sehingga capilarirefil >3detik
2) sirkulasi jantung
pada kasus hipertensi ringan, sirkulasi jantung dalam keadaan normal dengan kecepatan dan jantung
apikal teratur dan terdapat bunyi jantung tambahan adanya nyeri dada pada kasus hipertensi sekunder
dengan komplikasi kelainan jantung.
g. Sistem hematologi
Pasien mengalami gangguan hematologi pada hipertensi berat yang ditandai dengan keadaan umum
pucat, pendarahan yang mengakibatkan stroke dikarenakan obstruksi dan pecahnya pembuluh darah
Pada hipertensi ringan adanya rasa nyeri pada daerah kepala dan tengkuk kesadaran compos mentis
pada hipertensi berat kesadaran dapat menurun menjadi koma, refleks fisiologi meliputi refleks bisep
refleks dan trisep ekstensi serta refleks patologis negatif
i. Sistem pencernaan
sistem pencernaan pada pasien hipertensi dalam keadaan baik, pada kasus hipertensi berat dengan
komplikasi menyerang organ pada abdomen mengakibatkan pasien mengalami nyeri pada daerah
abdomen
j. Sistem endokrin
Pada pasien dengan hipertensi tidak mengalami gangguan pada sistem endokrin
k. Sistem urogenital
Terjadinya perubahan pola kamih pada hipertensisekunder yang menyerang organ ginjal sehingga
menyebabkan Terjadinya berkemih yang sering terjadi pada malam hari
l. Sistem integumen
turgor kulit buruk pada hipertensi berat dan adanya udema ada hipertensi sekunder di daerah
ekstremitas
m. Sistem muskuloskeletal
Pada hipertensi ringan pasien tidak mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletal, tetapi pada
hipertensi berat pasien mengalami kesulitan dalam bergerak dan kelemahan otot
Asuhan keperawatan
Identitas klien
Riwayat keperawatan
B. Riwayat kesehatan sekarang: pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala susah untuk makan,
meriang demam naik turun pasien tampak meriang keadaan nyeri dapat di kategorikan sebagai berikut
C. riwayat kesehatan masa lalu: pasien pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri kaki kiri
bagian atas sampai ke lutut dan memiliki riwayat jantung
pasien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit yang menjadi faktor resiko
terjadinya penyakit pada pasien
E. Riwayat psikososial
2. Pola komunikasi: baik, pasien memiliki komunikasi yang baik dengan suami dan keluarga besar pasien
5. Sistem kepercayaan :
Pola kebiasaan
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
warna urin kuning dan jumlah urin yang keluar sediki dan tidak ada
BAK dirumah lebih kurang 2 x sehari dan pengeluaran urin sedikit dengan
warna urin kuning dan tidak ada keluhan saat mengeluarkan urin. Dalam
tidak sama sekali dengan konsistensi feses padat, berbeda dengan keadaan
dirumah 2 x sehari dengan konsisensi padat dan tidak ada keluhan ketika
ВАВ.
c. Personal hyginc
sehari dan hal tersebut dilakukan dengan dibantu oleh keluarga pasien
sehari.
Tidak ada perbedaan pola tidur dirumah dan dirumah dakit bagi pasien
dimana waktu tidur dirumah dan dirumah sakit pada pasien I dam yaitu 6-
e. Pola aktivitas
pasien dirumah tidak terkontrol dan menjadi faktor resiko penyakit yang
4. Pengkajian fisik
Frekuensi nafas pasien 20 x menit suhu tubuh pasien dalam batas normal
b. Sistem pengelihatan
Posisi mata klien I simetris antara kiri dan kanan dengan kelopak mata
c. Sistem pendengaran
Keadaan daun telinga pasien simetris antara kiri dan kanan dengan kondisi
telinga tengah sedikit kotor, tidak terdapatnya cairan dalam telinga dengan
pada psien I.
d. Sistem wicara
e. Sistem pernafasan
Keadaan jalan nafas pasien baik, tidak mengalami sumbatan dari cairan
dan benda padat, tidak adanya penggunaan otot bantu nafas pada pasien
seputum, tidak adanya darah ketika pasien batuk dan suara nafas klien
vaskuler
f. Sistem kardiovaskuler
Frekuensi nadi pasien 78 x/mnt dengan irama regular dan lemah dengan
dengan temperatur kulit 36,9 C. warna kulit gelap dengan adanya edema
8. Sirkulasi jantung
pasien yang diperiksa oleh penulis yaitu kecepatan denyut apical teratur
dengan bunyi jantung S1, S2 normal dengan irama teratur dan pasien fidak
h. Sistem hematologi
Pasien I mengalami nyeri atau pusing kepala dengan kualitas nyeri seperti
tertusuk benda tajam dan region nyeri di daerah frontal kepala dengan
skala nyeri 4 dan durasi waktu terjadinya nyeri lebih kurang 5 menit.
menit. reflex fisiologis pasien yang terdiri dari biceps dan triceps secara
berturut turut adalh fleksi dan ekstensi dan tidak adanya refleks patologis
yang terjadi.
Sistem pencernaan
feses padat dan ketika dilakukan palpasi pada bagian abdomen tidak
k. Sistem Endokrin
didapatkan hasil tidak adnya pembesaran kelenjar tiroid dan tidak adanya
1.
Sistem urogenital
BAK dengan warna urin kuning dan tidak adanya distensi kandung kemih,
m. Sistem integument
keadaan turgor kulit pasien baik dengan warna kulit gelap dan keadaan
kulit terdapat luka tidak ada dan gatal-gatal pada kuli tidak ada serta
kondisi kuli pasien baik. Tidak adanya kelainan pada kulit dan terjadinya
udem pada daerah kulit yang terpasan infus dan pada daerah ekstremitas
atas dan bawah, keadaan tekstur rambut pasien baik dan kebersihan
n. Sistem muskuloskeletal
keadaan pasie yang lemah yang ditandai dengan pasien sering berbaring
di tempa tidur dan sulit untuk melakukan kegiatan yang berat.