Anda di halaman 1dari 44

POPULASI

DAN
SAMPLING

Khotimah, S. Kep., Ns., M. Kes


POPULASI PENELITIAN
• Berasal dari kata population, yang berarti jumlah penduduk.
• Merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,
dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
• all the units of analysis to which a hypothesis applies (Seluruh unit analisis yang
tercakup dalam hipotesis)
• Wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono)
• Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.
(Riduwan, tita lestari)
• Objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah penelitian
POPULASI PENELITIAN
• Populasi : Himpunan dari unit/individu yang
mempunyai ciri-ciri YANG SAMA

• Populasi harus didefinisikan dengan jelas : APA/SIAPA


(Isi/Content), DIMANA (Luas/Extent), KAPAN
(Waktu/Time)

• Populasi penelitian terdiri dari:


1. Populasi target
2. Populasi terjangkau
POPULASI TARGET : Populasi yang diminati dalam
studi (biasanya dibatasi ruang dan waktu)
Misal : Penderita TBC di Surabaya tahun 2002

POPULASI TERJANGKAU : Populasi yang dapat


dijangkau/diakses dalam studi (subset populasi
target)
Misal : Studi dilakukan pada penderita TBC di RS
Soetomo Surabaya
PEMBAGIAN SIFAT POPULASI
• Populasi Homogen
• Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu
mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
• Ciri : tidak ada perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda
• Contoh : Air

• Populasi Heterogen
• Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi
sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
PEMBAGIAN JENIS POPULASI
• Populasi Terbatas (Finit)
• Mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif
sehingga dapat dihitung jumlahnya.
• Contohnya :
• Jumlah penduduk kota Padang 800.000 jiwa
• Jumlah mahasiswa Sastra 300 orang.

• Populasi Tak Terbatas /Tak Terhingga (infinit)


• Sumber datanya tidak dapat ditentukan batasan-batasannya
sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
• Contoh :
• Berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama
• Jumlah gelandangan di Indonesia.
• Ada kemungkinan populasi sangat besar atau
tidak diketahui secara pasti besarnya, dan
(biasanya) keterbatasan waktu, biaya dan
tenaga, maka biasanya penelitian tidak
dilakukan terhadap seluruh elemen populasi.
• Maka dapat diambil sebagian dari populasi
yang disebut sampel
POPULASI SAMPLING

SAMPEL

GENERALISASI/
INFERENSI
INFERENSI
= GENERALISASI
• Penarikan kesimpulan mengenai keadaan populasi (nilai parameter)
berdasarkan sampel (statistik)

• Syarat : Sampel representatif


1. Besar sampel
2. Cara pengambilan sampel
3. Ciri-ciri populasi dalam sampel
SAMPEL PENELITIAN
• Sampel adalah Bagian dari populasi (sebagian atau wakil
populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian
dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh populasi. (Suharsimi Arikunto)
• Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono).
• Bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti.
• a portion of a population (Sebagian dari Populasi)
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
(TEHNIK SAMPLING)
• Cara mengambil sampel yang representatif dari populasi.
• Teknik pengambilan sampel :
• Probability sampling
• Teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
• Non probability sampling
• Teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan pada setiap anggota
populasi untuk dijadikan anggota sampel.
TEKNIK SAMPLING

Teknik Sampling

Probability Non Probability

1. Sampling acidental
1. Simple random sampling
2. Purposive sampling
2. Sistematic random sampling
3. Sampling kuota
3. Stratified random sampling
4. Sistematic sampling
4. Cluster random sampling
5. Sampling jenuh
5. Area Sampling
6. Snowball sampling
TEHNIK SAMPLING
• Sampel probabilitas (random, acak)
 Bisa digeneralisasi ke populasi
 Setiap elemen memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi sampel

• Sampel non probabilitas (non random, tak acak)


 Tidak bisa digeneralisasi
 Elemen populasi tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi sampel
SAMPLING PROBABILITY (RANDOM)

1. Sampling random sederhana


(Simple Random Sampling)

2. Sampling random sistematik


(Systematic Random Sampling)

3. Sampling random berstrata


(Stratified Random Sampling)

4. Sampling random rumpun (Cluster


Random Sampling)

5. Area Sampling
PROBABILITY SAMPLING
1. SIMPLE RANDOM SAMPLING
• Cara pengambilan sampel dengan cara acak
• Dapat dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.
• Teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama
kepada populasi untuk dijadikan sampel
 Kelebihan: kemampuan generalisasi hasil penemuan tinggi
 Prosedurnya :
 Susun “sampling frame”
 Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
 Tentukan alat pemilihan sampel (bilangan random, computer, kalkulator, lotre)
 Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi
17

SIMPLE RANDOM SAMPLING


• Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
• Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
• Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar
untuk pengambilan sampel.

Populasi
Sampel
Contoh
Misal dari populasi petani yang dianggap homogeny sebanyak 1000 orang
diambil sampel sebanyak 30 orang dengan menggunakan tabel bilangan
random.
• Pertama, buat kerangka sampel yaitu daftar nama petani yang diberi
nomor 0001 hingga 1000.
• Untuk pemberian nomor, perlu diperhatikan jumlah digit di populasi, karena
besar populasi adalah 1000 maka jumlah digit adalah 4. Maka nomor awal
dimulai dengan 0001 bukan 1, 01, ataupun 001. Ini untuk mempertahankan
prinsip ”equal probability”.
• Selanjutnya peneliti bisa menggunakan tabel bilangan random dengan
menjatuhkan pensil di area table bilangan random. Kemudian dilihat, ujung
pensil jatuh dinomor terdekat berapa.
2. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING
• Mirip simple random sampling
• Menggunakan cara sistematis
• unit sampel 1: diambil secara simple random
• dari i unit yang pertama
• Unit sampel 2, 3, ….. dstnya secara sistematis
• dengan interval tertentu
• Interval (i) = N/n
3. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
• Populasi bisa dipisah menurut stratifikas tertentu (strata menurut karakteristik yang
mempengaruhi outcome)
• Strata :
 subpopulasi dari populasi awal
 tiap strata homogen
 antar strata heterogen

 Kelemahan:
 Stratified harus memiliki arti tertentu
 lebih memakan waktu dibandingkan dengan simple random sampling
 kerangka populasi untuk tiap kelompok/strata diperlukan.

Contoh : bumil dibagi menjadi 3 strata : bumil kaya, bumil cukup kaya, dan bumil
miskin Dari setiap stratum yang dibentuk, dipilih sampel secara acak.
Prosedurnya :
1. Siapkan “sampling frame”
2. Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki
3. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum
4. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.

• Stratified random sampling ada 2 metode:


1. Propotionat Stratified random sampling
2. Dispropotionat Stratified random sampling
Propotionat Stratified random sampling

• Populasi yang memiliki strata atau tingkatan dan setiap


tingkatan memiliki karakteristik sendiri
• Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak
dan berstrata secara proporsional,
• Sampling ini dilakukan apabila anggota populasinya
heterogen.
• Contoh :Jumlah mahasiswa S1 Keperawatan :
• Tingkat 1: 450 orang = 45% = 45 org
• Tingkat 2 : 300 orang = 30% = 30 org
• Tingkat 3 :200 = 20% = 20 org
• Tingkat 4 : 50 = 5 % = 5 orang
Dispropotionat Stratified random sampling

• Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak


dan berstrata tetapi tidak proporsional pembagiannya
• Dilakukan apabila populasi heterogen.
• Jumlah pegawai :
• Kepala dinas : 1 org = 1 orang
• Kabag : 3 orang = 3 orang
• Kasubag : 5 orang = 5 orang
• Pegawai : 50 orang = 10 orang
28

STRATIFIED RANDOM SAMPLING

Strata Anggota Populasi Persentase Sampel Sampel Non


(%) proporsional proporsional

1 2 3 4 = (3 x 50) 5

SD 150 37,5 19 18

SMP 125 31,25 16 15

SMU 122 30,5 15 14

Sarjana 3 0,75 0 3

Jumlah 400 100 50 50


4. CLUSTER RANDOM SAMPLING
• Populasi bisa dipisah menurut rumpun/cluster tertentu
• Cluster/rumpun/gugus:
 subpopulasi dari populasi awal
 tiap rumpun heterogen
 antar rumpun homogen

 Kelebihan: Dalam cluster geografis , biaya pengumpulan datanya rendah

 Kelemahan: Paling kurang dapat diandalkan & kurang efisien diantara desain
probabilitas lainnya karena sub-sub dari kelompok lebih cenderung homogen
daripada heterogen.

Contoh : rumpun (blok) rumah (RT, RW) kloter jamaah haji


Prosedur cluster sampling:

• Susun sampling frame berdasarkan gugus


• Tentukan berapa gugus yang akan diambil sebagai sampel
• Pilih gugus sebagai sampel dengan cara acak
• Teliti setiap sampel yang ada dalam gugus sampel
31

CLUSTER SAMPLING
• Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Yang membedakan adalah jika
pada stratified anggota populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota
dalam satu cluster bersifat heterogen

Surabaya
Surabaya Barat Surabaya
Surabaya Timur Surabaya Selatan
•Surabaya Utara Sidoarjo
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Gresik
Bangkalan
Lamongan
5. AREA SAMPLING
• Cluster sampling dalam suatu daerah/lokasi tertentu
• Teknik sampling dengan cara mengambil wakil dari setiap daerah/wilayah
geografis yang ada.
• Kab/kota  kecamatan  kel/negara  rt  rw  kepala keluarga.

• Kelebihan: Biayanya efektif, berguna untuk keputusan yang berhubungan


dengan lokasi tertentu
• Kelemahan: Memakan waktu untuk mengumpulkan data dari suatu lokasi.
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
(NON RANDOM)
• Tidak bertujuan generalisasi/inferensi
• Analisis deskriptif
• Macam :
1. Accidental Sampling
2. Judgmental (Purposive) Sampling
3. Quota Sampling
4. Sistematik Sampling
5. Sampling jenuh
6. Snowball Sampling
1. SAMPLING AKSIDENTAL
• Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden
di jadikan sampel.
• Siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan
peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang
tersebut dapat digunakan sebagai responden.
• Disebut juga: accidental sampling – tidak disengaja – atau
juga convenience sampling
 Anggota populasi yang paling mudah ditemui dipilih sebagai subyek

 Kelebihan: Cepat, mudah, tidak mahal


 Kelemahan: Tidak dapat digeneralisasikan sama sekali

 Sampling ini biasanya digunakan untuk penelitian penjajagan, yang


kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara
acak (random).

Contoh :
Pendapat pengunjung KFC Plaza Surabaya, maka diambil siapa saja
yang datang ke KFC PS.
2. PURPOSIVE SAMPLING
• Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-
kriteria tertentu

Judgement Sampling:
1. Subyek dipilih berdasarkan karakteristik tertentu
2. Kelemahan: Kemampuan generalisasinya dipertanyakan, tidak dapat
digeneralisasikan ke seluruh popolasi
3. SAMPLING KUOTA
• Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu
pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok
terpenuhi, maka peneltian belum dianggap selesai.

• Kelebihan: Sangat berguna bila sampel minoritas


• Kelemahan: Tidak dapat digeneralisasikan dengan mudah

Contoh :
Akan diteliti 100 orang mahasiswa keperawatan, dengan kuota 10 orang
yang akan diteliti, maka peneliti bebas memilih 10 orang yang akan dijadikan
sampel.
4.SAMPLING SISTEMATIS
(NON PROBABILITY)
• Urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel
diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang
seragam.
• Populasi diberi nomor urut, lalu diambil nomor urut genap, ganjil atau
kelipatan (tergantung peneliti)
5. SAMPLING JENUH
• Teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai
sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Dilakukan jika populasi
kurang dari 30 orang.
6. SNOWBALL SAMPLING
• Teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil
tetapi makin lama makin banyak; berhenti sampai informasi yang
didapatkan dinilai telah cukup.
• Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk di
identifikasi.

• Kelemahan: Keterwakilan dari karakteristik yang jarang tidak terlihat dalam


pemilihan sampel

• Metode ini biasa digunakan untuk meneliti kelompok eksklusif (tertutup) misalnya:
gay, lesbian, pecandu narkotik, dll.
A

B1 B2 B3

C1 C2 C3 C4 C5 C6
TUGAS KELOMPOK
(MAKS. 3 ORANG)
• Buatlah masing-masing 3 contoh dari setiap tipe teknik sampling yang telah
anda pelajari.
• Bacalah 6 skripsi dan jelaskan Desain, populasi, jumlah sampel, dan cara
mendapatkan sampel dari masing-masing skripsi tersebut.
• Setiap kelompok tidak boleh membaca skripsi yang sama.
• Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Anda mungkin juga menyukai