Anda di halaman 1dari 4

"Model-model dan bentuk praktek keperawatan profesional"

Pengertian
  Model praktek keperawatan adalah deskripsi atau gambaran dari praktik keperawatan yang
nyata dan akurat berdasarkan pada filosofi, konsep dan teori keperawatan.
Tujuan model keperawatan
  Tujuan dari model keperawatan antara lain sebagai berikut :
§  Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
§  Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan
oleh tim keperawatan
§  Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan
§  Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan
§  Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap
anggota tim keperawatan

Macam-macam model praktek keperawatan


1. Metode Keperawatan Primer
  Merupakan sistem dimana seorang perawat bertanggung jawab selama 24 jam sehari, 7 hari
per minggu, ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara komprehensif,
individual dan konsisten. Metode ini membutuhkan pengetahuan keperawatan yang baik dan
ketrampilan manajemen.
  Perawat primer mempunyai tugas mengkaji dan membuat prioritas setiap kebutuhan pasien,
mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mengembangkan rencana keperawatan dan
implementasi tindakan keperawatan, mengevaluasi keefektivitasan perawatan. Sementara
perawat yang lain menjalankan tindakan keperawatan, perawat primer mengkoordinasi
perawatan dan menginformasikan tentang kesehatan pasien kepada perawat atau tenaga
kesehatan lainnya.
2. Metode tim
  Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien.  Perawat ruangan dibagi
menjadi 2-3 tim/ group yang terdiri dari tenaga profesional, tehnikal dan pembantu dalam
satu grup kecil yang saling membantu dan melengkapi.
Kelebihan metode tim :
1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
3) Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikan
kepuasan kepada anggota tim
Kelemahan metode tim :
 Komunikasi antar anggota tim terutama dalam bentuk konferensi tim membutuhkan waktu,
dimana sulit melaksanakannya pada waktu-waktu sibuk.
Konsep metode tim :
Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai tekhnik
kepemimpinan
Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin
Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim
Peran kepala ruang penting dalam model tim. Karena model tim akan berhasil baik bila
didukung oleh kepala ruang
Tanggung jawab anggota tim :
·         Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dibawah tanggung jawabnya
·         Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim
·         Memberikan laporan
Tanggung jawab ketua tim :
·         Membuat perencanaan
·         Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
·         Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien
·         Mengembangkan kemampuan anggota
·         Menyelenggarakan konferensi
Tanggung jawab kepala ruang :
§  Menentukan standar pelaksanaan kerja
§  Supervisi dan evaluasi tugas staf
§  Memberi pengarahan ketua tim

Uraian tugas kepala ruang pada Metode Tim


a. Perencanaan
Menunjukan ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing-masing
Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien
Mengatur penugasan dan atau penjadwalan bersama ketua tim
Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
Mengikuti visite doktet untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis, program
pengobatan dan mendiskusikan tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri dan membantu membimbing
terhadap peserta didik keperawatan
Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan RS.
b. Pengorganisasian
Merumuskan metode penugasan yang digunakan
Merumuskan tujuan metode penugasan
Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
Membuat rentang kendali kepala ruangan, membawahi 2 ketua tim dan ketua tim membawahi
2-3 perawat
Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
Mangatur dan mengendalikan tenaga keperawatan : membuat proses dinas, mengatur tenaga
yang ada setiap hari, dll.
Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek
Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada ditempat kepada ketua tim
Memberikan wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien
Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya
Mengidentifikasi masalah dan cara penanganannya
c. Pengarahan
Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
Memberi pujian kepada anggota yang melaksanakan tugas dengan baik
Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan
keperawatan pasien
Melibatkan bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
d. Pengawasan
Melalui komunikasi : Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun
pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
Melalui superfisi : Yaitu pengawasan langsung dan tidak langsung.
Evaluasi : Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.

Anda mungkin juga menyukai