Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat
dan tuntunan-NYA kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan MAKALAH HIPOFISA
ini.
Penulis menyadari bahwa, dalam proses pembuatan MAKALAH ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun dari segi penulisannya, untuk itu penulis dengan hati
tebuka menerima kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan MAKALAH ini.Semoga MAKALAH ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Cianjur, 2021
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
A. Definisi...................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa
Hiperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau
hormon hipofisis lainnya sering dikeluarkan dalam kadar yang lebih rendah. (Asuhan
36).
Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan
lobus posterior (belakang).Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa)
dengan cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh
darah yang secara langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior
(neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kelenjar Hipofisis ?
2. Apa saja Jenis- jenis kelenjar Hipofisis ?
3. Hormon – hormon apa yang terdapat di dalam kelenjar Hipofisis ?
4. Apa itu Gangguan Hiperpituitary Hipofisis ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari kelenjar Hipofisis
2. Mengetahui jenis-jenis kelenjar Hipofisis
3. Mengetahui hormon-hormon yang terdapat dalam kelenjar Hipofisis
4. Mengetahui gangguan hiperpituitary hipofisis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kelenjar hipofisis (pituitari) merupakan kelenjar kecil, garis tengahnya kurang
dari 1 cm, dan berat sekitar 0,5 sampai 1 gram yang terletak dalam sel latursica pada
basis otak dan dihungkan dengan hipotalamus oleh tungkai pituitaria, atau
infundibulum hipotalami. Kelenjar hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa
hipofisis tulang sfenoid. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus,
yaitu anterior, posterior dan pars intermedia (bagian di antara kedua lobus). Untuk
memudahkan mempelajarinya fungsinya maka hanya dilihat menjadi dua bagian, yaitu
lobus anterior dan posterior.
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3
cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia),
dan bagian posterior.
2. Interstitial Cell
Stimulating Hormone
Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi
(ICSH) testosteron dan androgen.
Hormon Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating
Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara
Hormon) menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
Hormon Fungsi
Oksitosin Pelepasan oksitosin dipengaruhi oleh hisapan dan persalinan.
Sel targetnya adalah uterus dan payudara.
Fungsinya :
Ø Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama
proses melahirkan. dan setelah persalinan untuk mencegah
perdarahan.
Ø merangsang kontraksi sel-sel tertentu di payudara yang
mengelilingi kelenjar susu.
Pengisapan puting susu merangsang pelepasan oksitosin oleh
hipofisa. Sel-sel di dalam payudara berkontraksi, sehingga air
susu mengalir dari dalam payudara ke puting susu.
Hormon ADH Pelepasan ADH dipengaruhi keadaan kurang cairan/dehidrasi. Sel
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh hipotalamus. Jika
cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan mensekresikan ADH untuk
melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari
hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali
seimbang. Selain itu, karena cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat
pekat.
Jika seseorang buang air kecil terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya
mengalami gangguan sebab ADH tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut
diabetes insipidus.
Nyeri kepala dapat timbul dan dapat diobati dengan analgetik nonnarkotik tau
cordein. Nyeri kepala persisten atau rigiditas nuchal (kaku kuduk) dapat memberikan
petunjuk akan adanya meningitis dan hal ini harus segera dilaporkan. Karena
kemungkinan terjadinya risiko infeksi, maka antibiotik profilaktif dapat diberikan saat
preoperatif atau postoperatif.
b. Terapi radiasi
Indikasi radiasi adalah sebagai terapi pilihan secara tunggal, kalau tindakan
operasi tidak memungkinkan, dan menyertai tindakan pembedahan kalau masih
terdapat gejala akut setelah terapi pembedahan dilaksanakan.Radiasi memberikan
manfaat pengecilan tumor, menurunkan kadar GH , tetapi dapat pula mempengaruhi
fungsi hipofisis. Penurunan kadar GH umumnya mempunyai korelasi dengan lamanya
radiasi dilaksanakan. Eastment dkk menyebutkan bahwa, terjadi penurunan GH 50%
dari kadar sebelum disinar (base line level), setelah penyinaran dalam kurun waktu 2
tahun, dan 75% setelah 5 tahun penyinaran.
6. Pemberian Obat
Bromocriptine ( parloden ) : suatu dopamine. Merupakan obat pilihan pada
kelebihan prolaktin. Pada mikroadenoma, prolaktin dapat normal kembali. Juga
diberikan pada klien dengan akromegali, untuk mengurangi ukuran tumor.Observasi
efek samping pemberian bromokriptin seperti: hipotensi ortostatik, iritasi lambung,
mual, kram abdomen, konstipasi, bila ada efek samping di atas kolaborasi dengan
dokter, berikan obat-obatan setelah klien makan (tidak diberikan di antara waktu
makan).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter
1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars
intermedia), dan bagian posterior.
Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan
lobus posterior (belakang).Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa)
dengan cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh
darah yang secara langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior
(neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.
DAFTAR PUSTAKA