Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN NEONATUS DARI


INTRA KE EKSTRA UTERUS

( KELENJAR ENDOKRIN )

Dosen Pengampu : Dr. Arif Rahmansyah

OLEH

NAMA : NURRAIHAN

NIM : 062402S23026

KELAS : I/A

AKADEMIK KEBIDANAN (AKBID) SURYA MANDIRI BIMA

TAHUN AKADEMIK 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatNya, kami
dapat menyelesaikan makalah kelenjar endokrin. Makalah ini terdiri dari tiga bab, dimana
secara garis besar masing-masing bab membahas: pada bab I pendahuluan berisikan latar
belakang, rumusan masalah dan tujuan, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis membuka diri menerima berbagai saran dan
kritik demi perbaikan di masa mendatang.

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang......................................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................1
Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Apa yang di maksud dengan Endokrin .................................................2
Apa fungsi Endokrin ............................................................................2
Kelenjar-kelenjar apa saja yang ada dalam Endokrin ..........................2
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………11
Saran…………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah nama organ endokrin,
sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjar melalui satu saluran, tetapi langsung masuk ke
dalam darah yang beredar di dalam kelenjar. Kata “endokrin” berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“sekresi ke dalam”; zat aktif utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata Yunani yang
berarti “merangsang”. Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal,sedangkan
yang lain lagi dua atau beberapa jenis hormon: misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa
jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain, karena itulah maka kelenjar hipofisis
dilukiskan sebagai ”kelenjar pemimpin tubuh”.

Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata maupun
invertebrata. Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih dikenal sebagai super
sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk menyelenggarakan fungsi kendali
dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada umumnya, sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan
berbagai fungsi fisiologi tubuh, antara lain aktivitas metabolisme, osmoregulasi, pencernaan,
pertumbuhan dan reproduksi.

B. Rumusan Masalah
a) Apa yang di maksud dengan Endokrin ?
b) Apa fungsi Endokrin ?
c) Kelenjar-kelenjar apa saja yang ada dalam Endokrin ?
d) Penyakit-penyakit apa saja yang terjadi pada kelainan hormone ?

C. Tujuan
a) Untuk mengetahui tentang pengertian Sistem Endokrin.
b) Untuk mengetahui fungsi kelenjar endokrin.
c) Untuk mengetahui kelenjar-kelenjar yang ada dalam endokrin.
d) Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang terjadi pada kelainan hormon.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelenjar Endokrin

Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal)
disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda
misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Kelenjar Endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya
langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran
dan hasil sekresinya disebut hormon.

B. Fungsi Sistem Endokrin

a. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan-
jaringan dalam tubuh tertentu.
b. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
c. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
d. Merangsang pertumbuhan jaringan.
e. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.
f. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.

C. bagian-bagian kelenjar Endokrin

1. Kelenjar Hipofisis
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur
bertulang (sela tursika) di dasar otak. Hipofisis mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar
endokrin lainnya, sehingga disebut kelenjar pemimpin, atau master of gland. kelenjar hipofisis terdiri
dari dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus posterior. Kelenjar ini dapat di sebut pula sebgai
kelenjar “penguasa” “atau master gland”. Kelenjar hipofisis berasal dari dua jaringa terpisah yaitu:

 Nerohipofisis
Bagian kelenjar hipofisi ini berasal dari lanjutan jaringan otak, sehingga strukturnya
mirip jaringan saraf. Sel-sel penghasil hormon tidak ada di bagian hipofisis
melainkan di otak. Sel-sel penghasilnya adalah sel saraf yang juga mempunyai
tonjololan sebagai akson. Horomon yanh dihasilkan diangkut melalui akson dan
dilepaskan dari uung-ujung akson yang berada dalam nero hipofisis. Hormon utama
yang dihasilkan nerohipofisis yaitu oksitosin yang mengatur kontraksi otot-otot

2
dinding uterus. Hormon kedua yaitu vasopressin mengatur kontraksi otot arteri kecil
sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Disamping itu vasopressin merangsang
pipa-pipa nefron dalam ginjal untuk menyerap kembali air yang disaring, sehingga air
kemih menjadi pekat
 Adenohiposisi
Bagian kelenjar ini bukan berasal dari jaringan saraf melainkan berasal dari atap
rongga mulut dalam perkembangannya. Tonjolan dari atap rongga mulut tersebut
kemudian melepaskan diri dan bersatu dengan nerohipofisis yang berada di
belakangnya. Walaupun adenohipofisis merupakan sebuah kelenjar, namun
sebenarnya mengandung berbagai sel-sel kelenjar yang masing-masing menghasilkan
jenis hormone yang berbeda. Hormone-hormon tersebut mempunyai sasaran kelenjar
endokrin yang lain di luar hipofisis. Di antara hormone-hormon yang di lepaskan
yaitu :
1. Hormon Tirotrofik
Mempunyai sasaran kelenjar tiroid, sehingga kelenjar tersebut di
rangsang menghasilkan hormonnya.
2. Hormon Adrenokortikotrofik (ACTH)
Hormone ini mempunyai sasaran korteks kelenjar adrenal agar korteks
kelenjar adrenal menghasilkan hormone-hormonenya.
3. Hormon Gonadotrofik dan Gonadotrofin
Hormone ini mempunyai sasaran gonade sebagai kelenjar endokrin.
Paling sedikit ada dua jenis hormone yang termasuk gonadotrofin yaitu :
FSH (Follicle Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormon)
FSH pada wanita merangsang perkembangan sel-sel folikel dalam
ovarium untuk berkembang dan menghasilkan hormone wanita, pada
laki-laki FSH di sebut dengan ICSH ( Interstitial Cell Stimulating
Hormon) yang merangsang sel-sel dalam jaringan testis untuk
menghasilkan hormone testosterone
4. Hormon Somatotrofin
hormone ini di sebut sebagai hormone pertumbuhan karena melalui
kartilagi epifisialis pada tulang panjang, sel-sel kartilsgo membela diri
sehingga tulang-tulang panjang bertambah panjang, jadi sasaran hormone
ini bukan kelenjar endokrin
5. Hormon prolaktin
Di hasilkan oleh adenohipofisis, juga mempunyai sasaran bukan kelenjar
endokrin, mealinkan kelenjar susu. Pada wanita yang bersalin kelenjar

3
susu nya di rangsang hormon prolaktin sehingga wanita tersebut
menghasilkan air susu untuk baiknya.
 Hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian dari batang otak sehingga jaringan ini termasuk dalam sistem
saraf otak. Namun sel-sel saraf dalam hipotalamus mampuh menghasilkan bahan kimia yang
dapat mempengaruhi sel-sel kelenjar endokrin. Dengan demikian, hipotalamus dapat di
anggap sebagai kelenjar endokrin yang hormonnya mempuinyai sasaran kelenjar hipofisis
karena kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin juga maka hormone yang di lepas
kelenjar hipofisis di namakan factor pelepas hormone atau hormone releasing factor. Setiap
hormone yang di hasilkan kelenjar hipofisis di lepaskan oleh pengaruh factor pelepas
hormone dari hipotalamus.

 Kelenjar Endokrin Khusus

 KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama
oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di
dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding Taring.
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini
dapat memproduksi hormon tiroksin.
Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan
mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium
silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu;
Koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui
saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2) Mengatur penggunaan oksidasi.
3) Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4) Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5) Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema. Hiperfungsi
menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter.
Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon
tirotropik.

4
Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan
susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan
oksigen dan mengatur pengeluaran karbondioksida
Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi
mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental
dan fisik, pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses metabolik mundur
dan terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir dan berbicara
lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-badan di bawah normal dan denyut
nadi perlahan.
Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana semua gejalanya
merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi,
berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.
Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai
penyakit trauma atau gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau
aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.
 KELENJAR PARATIROID
Kelenjar paratiorid Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini
bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para
tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi
mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani
dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan
membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua
millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang
kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferior
Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia
mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan
kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar.
Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan
kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian
kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya
diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.

5
Fungsi paratiroid;

- Mengatur metabolisme fospor.


- Mengatur kadar kalsium darah.
Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Hiperfungsi, mengakibatkan kelainan-kelainan
seperti; Kelemahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu
juga dalam urin, dekolsifikasi dan deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan. Kelainan-
kelainan di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid dan merupakan hormon utama yang
mengatur metabolisme kalsium untuk mempertahankan kadar kalsium plasma dalam batas normal.
Pada keadaan hipokalsemi (kadar kalsium darah yang rendah). Sekresi hormon paratiroid berlangsung
3 tahap.

1) Tahap dini berlangsung dalam beberapa menit, merupakan respon cepat dari sel- sel paratiroid
melepaskan hormone paratiroid yang sudah tersedia dalam sel dalam keadaan hipokalsemi.
2) Tahap kedua terjadi beberapa jam kemudian merupakan aktivitas sel kelenjar paratiroid
menghasilkan hormone paratiroid lebih banyak.
3) Tahap ketiga apabila hipokalsemi masih masih berlangsung maka dalam beberapa hari akan terjadi
replica sel untuk memperbanyak masa sel kelenjar paratiroid.
 KELENJAR ADRENAL
Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan.
Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian
yaitu:

- Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks.
- Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar
endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes, "ginjal").

Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas)
ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan
mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram. Kelenjar ini
berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal sebagai topi.

Kelenjar adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit yang menghasilkan hormon yang
saling berkaitan. Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing Hormone), yang
merangsang kelenjar hipofisa untuk melepaskan kortikotropin, yang mengatur pembentukan
kortikosteroid oleh kelenjar adrenal.

6
Fungsi kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun hipotalamus gagal membentuk hormon
yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Kekurangan atau kelebihan setiap hormon kelenjar
adrenal bisa menyebabkan penyakit yang serius yaitu Penyakit Addison.

a. KELENJAR TIMUS
Kelenjar timus Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya
dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun.

Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira 10grarn atau
lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;

- Mengaktifkan pertumbuhan badan.


- Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
b. KELENJAR PINEALIS / EPIFISE
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah
Gemara. Terletak dekat korpus.

Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam
membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

c. KELENJAR PANKREAS
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan
beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.

Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat
turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.

Fungsi hormon insulin : Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai
pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan
lemak.

Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian
kedua pankreas.

Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat
dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang
lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.

7
Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi,
rnenghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.

d. KELENJAR KELAMIN
Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon testosteron.
Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan
lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-
laki.

Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus.

Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan
uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.

 Kelainan-kelainan pada sistem hormone


1. Penyakit Addison
Penyakit di mana terjadi sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi
misalnya Karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
 Gejala-gelajanya berupa :
a. Berkuranganya foulme dan tekanan darah karena turunnya kadar Na + dan
folume air dari cairan tubuh.
b. Hipoliglikaemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stres, sehingga
penderita mudah shock dan terjadi kematian hanya karena stres kecil saja
misalnya flu atau kelaparan
c. Lesumental dan fisik
2. Sindrom Cusing
Kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi yang berlebihan dari
glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemberian
obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan .
 Gejala-gejalanya berupa:
a. Otot-otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein
b. Osteoporosis
c. Luka yang sulit sembuh
d. Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)

3. Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat
kekurangan enzim pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar
ACTH meningkat dan zona retikularis diransang untuk mensekresi androgen yang

8
menyebabkan timbulnya tanda-tanda kelainan sekunder pria pada seseorang wanita yang
disebut firilisme yaitu timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot-otot
tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis
dan kadang-kadang kebotakan.
Pada pria dibawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda-tanda
kelamin sekunder dibawah umur. Pada pria dewasa gejala-gejala diatas tertutup oleh
tanda-tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosteron. tetapi bila timbul
sekresi yang berlebihan dari estrogen dan progesteron timbul tanda-tanda kelamin
sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada
wanita).
4. Peokromositosoma
Tumor adrenal medula yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin
dengan akibat sebagai berikut;
a. Basal metabolisme meningkat.
b. Glokosa darah meningkat
c. Jantung berdebar
d. Tekanan darah meninggi
e. Berkurangnya fungsi saluran pencernaan
f. Keringat pada telapak tangan
Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah. Pengobatannya
melalui operasi
5. Struma
Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian
depan. Penyebab struma antara lain, peradangan, tumor ataupun difesiensi yodium. Pada
difisiensi yodium, stroma terjadi kerena T 4 dan T3 menurun, kadar THSH meningkat, hal
ini merangsang sel-sel folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.
6. Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan anak,
hipotiroidea menimbulkan kretisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan
tulang dan otot terhambat, disertai kemunduran mental karena sel-sel otak kurang
berkembang. Bila terjadi pada orang dewasa hipotiroidea menimbulkan miksedema.
Gejala-gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah,
denyut jantung lambat, lambat fisik dan mental.
Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat
dihindari dengan komsumsi garam beryodium.
7. Hipertiroidea

9
Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala-gejalanya
berupa berat badab menurun, gemetaran, berkeringat, dan nafsu makan besar.
8. Diabetes militus
Diabetes militus adalah penyakit yang disebabkan karena kelainan hormone yang
mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Prnyakit ini
timbul ketika did slam darah tidak terdapat cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh tidak
dapat bereaksi secara normal terhadap insulin. Penderita diabetes mellitus ini dapat
meninggal karena penyakit yang di deritanya atau karena komplikasi yang di timbulkan
oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung, dan gangguan
saraf.terdapat dua macam tipe diabetes mellitus :
- Tipe 1 (insulin dependent) diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel-sel beta
pancreas karena infeksi virus, atau kerusakan gen. diabetes tipe 1 ini biasanya
timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplamen
insulin yang di berikan dengan cara penyuntikan.
- Tipe 2 timbul karena sel-sel tubuh tidak mampuh bereaksi terhadap insulin
walaupun sel-sel beta pancreas memproduksi cukup insulin. Penyakit ini bersifat
menurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor insulin
pada sel.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Endokrin adalah kelenjar yang tidak memiki
saluran keluar yang berari saluran buntu mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang
beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut
hormon.
2. Endokrin berfungsi sebagai pengontrol aktifitas kelenjar tubuh, perangsang jaringan tubuh,
perangsang pertumbuhan jaringan, dan mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang,
vitamin, mineral dan air.
3. bagian-bagian endokrin yaitu : Kelenjar Hipofisis, Kelenjar Hipotalamus, Kelenjar Tiroid, Kelenjar
Paratiroid,Kelenjar Adrenal, Kelenjar Tumus, Kelanjar pancreas, Kelenjar kelamin, dan Kelenjar
Langerhans.
4. ada beberapa macam penyakit yang di sebabkan oleh kelainan Hormon yaitu :
a. Penyakit Addison
b. Sindron Cushing
c. Sindron Adrenogenital
d. Peokromositoma
e. Struma
f. Hipotiroidea
g. Hipertiroidea
h. Diabetes Melitus

11
DAFTAR PUSTAKA

Irianto K.2004.Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.Bandung.CV Yrama Widya.
Sadani Z.P. 2012. ENDOKRIN. http://zakirputrasadani.wordpress.com/2012/01/17/56/. Diakses 25
April 2013 13.38 pm
Ranranni. 2012. Hipotalamus-Hipofisis. http://hellodancingducks.blogspot.com/2012/07/ maybe-
help-hipotalamus-hipofisis.html . diakses 25 April 2013 13.40 pm
Syamsul S.P. 2012. Jenis-Jenis Hormon. http://sulpi-hanriani.blogspot.com/2012/02/jenis-jenis-
hormon.html. diakses 25 April 2013 13.41 pm
Mubarok U. 2013. Kelenjar Adrenal dan Hipertiroid. http://ujangmubarok.blogspot
.com/2013/01/kelenjar-adrenal-dan-hipertiroid.html. diakses 25 April 2013 13.43 pm
Anonymous . tanpa tahun. Sistem Endokrin Manusia. http://maryabidan.wordpress.com/sistem-
endokrin-pada-manusia/, diakses 25 April 2013 13.48 pm

12

Anda mungkin juga menyukai