Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR ISI .......................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Endokrin ..........................................................................................3
2.2 Fungsi Sistem Endokrin.................................................................................................3
2.3 Kelenjar Pada sistem endokrin Manusia .......................................................................5
2.4 Mekanisme Kerja Endokrin ...........................................................................................19
2.5 Pensinyalan system endokrin.........................................................................................20
2.6 Mal fungsi system endokrin ..........................................................................................21
2.7 Faktor yang mempengaruhi system endokrin ................................................................21
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan ....................................................................................................................24
3.2.Saran ..............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk


digunanakn di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar
dan bekerja didalam tubuh.

Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu.
terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat adalah:
Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka.
Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah menuju penkreas
untuk menimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus,
diangkut kekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan pankreas
sehingga timbul sekresi enzim.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian dari sistem endokrin ?

2. Apa fungsi dari sistem endokrin ?

3. Kelenjar apa yang ada pada sistem endokrin manusia& bagaimana mekanisme kerja
sistem endokrin?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem endokrin.

2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem endokrin.

3. Untuk mengetahui kelenjar yang ada pada sistem endokrin manusia.

4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja sistem endokrin pada manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Endokrin


Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh
adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel
mikro yang sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh
kapiler.

Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif (hormone), yang
dilepaskan melaluai darah. Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur
seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ
tersebut.

Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan satu
macam hormon tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.

2.2 Fungsi Sistem Endokrin


Seiring dengan saraf, sistem endokrin berfungsi untuk mempertahankan hemostasis
selama istirahat dan olahraga. Saraf dan sistem endokrin juga bekerja sama unttuk memulai
dan mengendalikan gerakan, dan semua gerakan yang melibatkan proses fisiologis. Dimana
sistem saraf bertindak cepat (hamper seketika) menyampaikan pesan impulls saraf , sistem
endokrin memiliki respon lebih lambat tapi lebih tahan lama dari impuls sistem saraf.

Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi
yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara
umum fungsi kelenjar endokrin adalah:

1. Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam


jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh
tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari
kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.

3
3. Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas
kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari
rangsangan tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan
pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme
dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa
dalam tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme
lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar
optimal.
Sedangkan fungsi dari hormone adalah :
· Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses metabolism, proses
oksidatif, perkembangan seksual.
· Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (hemeotasis).

4
2.3 Kelenjar Pada sistem endokrin Manusia

Pada sistem endokrin terdapat beberapa kelenjar yaitu :

1. Kelenjar Hipofisis (pituitari)

Merupakan kelenjar kecil,garis tengahnya kurang dari 1 cm dan berat sekitar 0,5 sampai 1
gram yang terletak dalam sel latursica pada basis otak dan dihubungkan dengan hipotalamus
oleh tangkai pituitaria,atau infundibulum hipotalami.

5
Pembagian hormon hipofisis

Secara fisiologis dibagi dalam dua bagian :

a. Hipofisis anterior, juga dikenal sebagai adehipofisis

Sekresi hipofisis anterior diatur oleh hormon yang dinamakan “releasing” dan “inhibitory
hormones (“ faktor”) hipotalamus” yang disekresi dalam hipotalamus sendiri dan kemudian
dihantarkan ke hipofisis anterior melalui pembuluh darah kecil yang dinamakan pembuluh
portal hipotalamik-hipofisial. Kelenjar hipofisis anterior terdiri atas beberapa jenis sel

b. Hipofisis posterior, juga dikenal sebagai sebagai neurohipofisis.

Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus dan
berakhir pada hipofisis posterior. Kelenjar hipofisis posterior, juga dinamakan neurohipofisis,
terutama terdiri atas sel-sel seperti sel glia yang dinamakan pituisis. Ujung-ujung saraf
merupakan tombol-tombol bolusa yang terletak pada permukaan kapiler, tempat mereka
menyekresi hormon-hormon hipofisis posterior:

(1) Hormon antidiuretik (ADH), juga dinamakan vasopresin dan

(2) Oksitosin. Kedua hormon ini merupakan polipeptida kecil, masing-masing mengandung
sembilan asam amino. Mereka identik satu sama lain kecuali untuk dua asam amino.

Hipothalamus menghasilkan :

- Releasing hormon (RH) : merangsang hipofisis anterior

- Inhibitory hormon (IH) : menghambat hipofisis anterior

Jadi ada RH dan HI yang spesifik untuk masing-masing hormon hormon

Misalnya : ada GH-RH dan GH-IH dll.

1)Hormon Hiposisis Anterior

a.Growth Hormone (GH) atau somatotropic hormone

(STH) Adalah sejenis hormon protein yang mengandalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh
dengan merangsang seluruh jaringan tubuh untuk menambah ukuran sel dan memperbanyak
mitosis sehingga jumlah sel bertambah.

6
 Dampak akibat Kelebihan dan kekurangan hormone :

1. Kekurangan Hormon Pertumbuhan

-Dwarfism (cebol)
yaitu gangguan pertumbuhan akibat gangguan pada fungsi hormon pertumbuhan / growth
hormone. Gejalanya berupa badan pendek, gemuk, muka dan suara imatur (tampak seperti
anak kecil), pematangan tulang yang terlambat, lipolisis (proses pemecahan lemak tubuh)
yang berkurang, peningkatan kolesterol total / LDL, dan hipoglikemia. Biasanya intelengensia
/ IQ tetap normal kecuali sering terkena serangan hipoglikemia berat yang berulang.Hormon
pertumbuhan ini diproduksi oleh somatrotop (bagian dari sel asidofilik) yang ada di kelenjar
hipofisis.

2. KelebihanHormon

- Gigantisme

Kelebihan hormon pertumbuhan/growth hormone disebut dengan gigantisme


(berperawakan raksasa). Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormon
pertumbuhan terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masa
pertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormon pertumbuhan terutama adalah tumor
pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormon pertumbuhan.

7
Ciri utama gigantisme:adalah perawakan yang tinggi hingga mencapai 2 meter atau
lebih dengan proporsi tubuh yang normal. Hal ini terjadi karena jaringan lunak seperti otot
dan lainnya tetap tumbuh. gigantisme dapat disertai gangguan penglihatan bila tumor
membesar hingga menekan khiasma optikum yang merupakan jalur saraf mata.
Yang lebih bahaya adalah bila kelebihan hormon pertumbuhan terjadi setelah masa
pertumbuhan lewat atau lempeng epifisis menutup karena akan menimbulkan penebalan
tulang terutama pada tulang akral tanpa diikuti pertumbuhan jaringan lunak di sekitarnya yang
disebut akromegali.

Penebalan tulang terutama pada wajah dan anggota gerak. Akibat penonjolan tulang
rahang dan pipi, bentuk wajah menjadi kasar secara perlahan dan tampak seperti
monyet.Tangan dan kaki membesar dan jari-jari tangan kaki dan tangan sangat menebal.
Sering terjadi gangguan saraf perifer akibat penekanan saraf oleh jaringan yang menebal. Dan
karena hormon pertumbuhan mempengaruhi metabolisme beberapa zat penting tubuh,
penderita sering mengalami problem metabolisme termasuk diabetes mellitus.

b. TSH (Thyroid Stimulating Hormone : hormone perangsang thyroid )

Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah laring sebelah kanan dan kiri depan trakea, menyekresi
tiroksin, triyodotironin, yang mempunyai efek nyata pada kecepatan metabolisme.
Berfungsiuntukmerangsang produksi dan sekresi hormon tiroid.

8
 Dampak Kelebihan danKekurangan
o Dampak Kelebihan Hormon

 Gemetara tau tremor.


 Mengalami kerontokan rambut.
 Menjadi gugup atau gelisah.
 Sulit berkonsentrasi.
 Tubuh mengeluarkan keringatsecaraberlebih.
 Sensitif atau tidaktahan dengans uhupanas.
 Gelisahdansusahtidur.
 Mudahlelah.
 Detakjantungmenjadicepat.

o DampakKekuranganHormon
 Mengalami metabolisme tubuh yang lambat.
 Mudah mengalami kenaikan berat badan.
 Mudah lelah.
 Gangguan memori.
 Susah buang air besar atau konstipasi.
 Terlalu peka terhadap udara dingin.
 Detak jantung lebih lambat dibandingkan kondisi normal.
 Memiliki kulit kering.

c. ACTH (adrenocorticotropic hormone), Adrenocorticotropin, corticotropin

1) Pengaturan

- Pengaturan sekresi kortisol hambir seluruhnya diatur oleh hormon adrenokortikotropin


(ACTH) yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior

- Hormon ini juga dunamkan kartikotropin dan adrenokortokotropin, yang juga


meningkatkan pembentukan androgen adrenal oleh korteks adrenal.

- ACTH dalam jimlah sedikit dibutuhkan untuk sekresi aldosteron, memberikan peranan
permisif yang memungkinkan faktor lain yang lebih penting untuk menimbulkan
pengaturannya yang lebih kuat.

d.Hormon perangsang folikel (FSH: follicle stimilating hormon) dan luteinizing hormon (LH)
1) Efek fisiologis FSH
9
- Pada perempuan FSH menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium dan membantu
menstimulasi produksi estrogen ovarium.
- Pada laki-laki, merangsang pertumbuhan dan perkembangan spermatozoa dalam
tubulus seminiferus testis
2) Efek fisiologis LH
- Pada perempuan, LH bekerja sama dengan FSH, menstimulasi produksi estrogen. LH
bertanggung jawab untuk ovulasi dan sekresi progesteron dari folikel yang ruptur
- Pada laki-lai, LH menstimulasi sel-sel interstitiel tubulus seminiferus testis untuk
memproduksi androgen (testoteron)
e. Prolaktin
Disekresi selama masa kehamilan dan saat menyusui setelah melahirkan. Efek fisiologis
- Prolaktin memicu dan mempertahankan sekresi air susu dari kelenjar mammae yang
sebelumnya juga telah dipersiapkan untuk laktasi melalui kerja hormon lain.
- Penghisapan payudara,Hipersekresi, menyebabkan retensi air, difusi cairan tubuh, dan
peningkatan volume darah.

 DampakKelebihandanKekuranganHormon
o Kelebihan hormon prolaktin (hiperprolaktinemia)

Pada wanita hamil dan menyusui, tingginya kadar hormone prolaktin adalah hal yang normal.
Namun di luaritu, keadaan tersebut bias menjadi pertanda adanya suatu penyakit, seperti
tumor jinak prolaktinoma yang terdapat di kelenjar hipofisis (pituitary gland), atau efek dari
penggunaan obat tertentu. Berlebihnya hormone prolaktind alam tubuh dapat menyebabkan
kemandulan, penurunan gairah seksual, tulang keropos, vagina kering, menstruasi yang tidak
teratur atau bahkan terhenti sama sekali, keluarnya ASI saat tidak hamil ataupun menyusui,
disfungsi ereksi, pembesaran payudara pada pria, dan berkurangnya massa otot serta jumlah
rambut

10
o Kekurangan hormon prolaktin (hipoprolaktinemia)

Tidak cukupnya jumlah hormone prolaktin dalam tubuh sangat jarang terjadi. Keadaan ini
dapat disebabkan karena kurang aktifnya kelenjar hipofisis (hipopituitarisme).
Hipoprolaktinemia terdeteksi setelah melahirkan, di mana penderita tidak dapat memproduksi
ASI dalam jumlah yang cukup. Ada dugaan bahwa rendahnya kadar hormone prolactin juga
dapat menyebabkan penurunan system kekebalan tubuh.

2.Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui sebuah ismus
yang sempit. Organ terletak di atas permukaan anterior kartologo tiroid trachea, tepat di
bawah laring.
Pembentukan dan pelepasan
Kelenjar tiroid mendeteksi dua jenis hormone, yaitu :
⁻ Tiroksin atau tetraiodotironin (T4), 90% dari seluruh sekresi kelenjar tiroid

⁻ Triodotironin (T3), sekresi dalam jumlah kecil

11
3.Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing berukuran sebesar biji
apel, terletak pada permukaan terior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid oleh
kapsul jaringan ikat. Selama bertahun-tahun telah diketahui bahwa peningkatan aktifitas
kelenjar paratiroid menyebabkan absorpsi garam-garam kalsium yang cepat dari tulang
dengan akibat hiperkalsemia pada cairan ekstrasel; sebaliknya , hipofungsi kelenjar paratiroid
menyebabkan hipokalsemia, sering dengan akibat tetani. Hormone paratiroid juga penting
pada metabolism posfat serta metabolisme kalsium.
(a)Anatomi Fisiologi Kelenjar Paratiroid

Dalam keadaan normal terdapat empat kelenjar paratiroid pada manusia; kelenjar ini terletak
tepat di belakang tiap kutub atas dan tiap di belakang kutub bawh setiap kelenjar tiroid. Setiap
kelenjar paratiroid kira-kira panjang 6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm dan mempunyai
gambaran makroskopik lemak coklat tua; oleh karena itu kelenjar paratiroid sukar ditentukan
tempatnya.
(b)Efek Fisiologis

Paratiroid mengendalikan keseimbangan kalsium dan Fosfat dalam tubuh melalui


peningkatan kadar fosfat darah.
⁻ Ion kalsium sangat penting untuk pembentukkan tulang dan gigi, koagulasi darah, kontraksi
otot, dan kemampuan neuromoskular yang normal.

⁻ Ion fosfat sangat penting untuk metabolism sellule, sistem buffer asam basa tubuh, juga
sebagai komponen nukleotida dan membrane sel.

(c)Abnormaltas sekresi

12
⁻Hipersekresi

Penyebab hiperparairoidisme biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid.
⁻Hiposekresi

⁻Bila kelenjar paratiroid tidak mensekresi hormone paratiroid dalam jumlah cukup, osteoklast
tulang hamper tidak aktif s1ama sekali

⁻Rickets terutama pada anak-anak sebagai akibat defisiensi kalsium atau fosfat dalam cairan
ekstrasel. Biasanya disebabkan karena kekurangan kalsium atau fosfat dalam diet.

Kelenjar kalsitonin
Kira-kira 20 tahun yang lalu, ditemukan suatu hormone baru yang mempunyai efek
pada kalsium darah yang berlawanan dengan efek hormone paratiroid yang ditemukan pada
beberapa binatang rendah, dan mula-mula diduga disekresi oleh kelenjar paratiroid. Hormone
ini diberi nama kalsitinin karena ia menurunkan konsentrasi ion kalsium darah. Kalsitonin
mengurangi konsentrasi kalsium plasma dalam tiga ara :
1. Efek segera untuk mengurangi aktifitas osteoksalat

2. Efek kedua, yang dapat dilihat sekitar satu jam, adalah peningkatan aktivitas osteoblastik

3. Efek ketiga dan terlama kalsitonin adalah mencegah pembentukan osteoksalat baru dari sel
osteoprogenitor.

13
4.Kelenjar Adrenal

Adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang terutama pada jaringan
adipose. Organ ini berada di kutup atas ginjal. Hormon yang dihasilkan adalah
(a) Hormonn medular, yang disekresi oleh sel-sel kromatin medulla adrenal untuk merespon
stimulus preganglion simpatis. Hormone ini antara lain katekolamin, epineprin.

Secara umum fungsi hormone ini adaah untuk mempersiapkan tubuh terhadap aktivitas fisik
yayng merespon stress,kegembiraan,cedera, latihan dan penurunan kadar gula darah.
(b)Hormon kortikal adrenal, kelenjar adrenal terletak pada kutub superior kedua ginjal,
masing-masing terdiri atas dua bagian,medulla adrenal I dan korteks. Medulla adrenal secara
fungsional berhubungan dengan susunan saraf simpatis dan ia mensekresi
hormone Efinefrin dan norefinefrin akibat rangsangan simpatis.

14
5.Pankreas Endokrin

Sel endokrin dapat ditemukan dalam pulau Langerhans, yaitu kumpulan sel kecil yang
tersebar diseluruh sel organ. Ada empat jenis sel penghasil hormone yang teridentifikasi
dalam pulau-pulau tersebut yaitu:
1.Sel alfa, mensekresi glucagon yang meningkatkan kadar gula darah.

2.Sel mensekresi insulin, yang menurunkan kadar gula darah.

3. Sel delta mensekresi somatostatin atau hormone penghalang hormone pertumbuhan Yang
menghambat sekrasi glucagon dan insulin.

4.Sel F, mensekresi polipotida pancreas, sejenis hormone pencernaan untuk fungsi yang tidak
jelas yang dilepaskan setelah makan.

15
6.Kelenjar Pineal

Kelenjar tpineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak dilangit-langit ventrikel ketiga otak.
Kelenjar ini terdiri dari Pinealosit dan sel neuroblia penopang.
Hormon yang disekresi melatonin yang memiliki beberapa efek yaitu
⁻ Pada binatang percobaan mempengaruhi fungsi endokrin kelenjar tiroid, korteks adrenal dan
gonad serta mempengaruhi perilaku perkawinan mereka.

⁻Pada manusia sepertinnya memiliki efek inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan
menghambat produksi melanin oleh melanosin di kulit.

16
7.Kelenjar Timus

Kelenjar timus terletak didalam toraks, kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakea. Warnanya
kemerah-merahandan terdiri atas dua lobus. Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan
ada hubungannya dengan produksi antibodi.
Faktor yang diproduksi oleh kelenjar ini adalah meliputi enam peptide,yang secara kolektif
disebut timosin. Fungsi dari timosin adalah:
1.Mengendalikan perkembangan sistem imun dependen timus dengan menstimulasi
diferensiasi dan ploriferasi sel limfosit T

2.Mungkin berperan dalam penyakit imunodefisiensi, seperti agamaglobulinemmia, yaitu


ketidak maupun total untuk memproduksi antibodi.

17
8.Kelenjar Kelamin (Gonad)

Gonad merupakan organ reproduksi (seks) utama, terdiri atas testis pada pria dan
ovarium pada wanita. Selain sebagai kelenjar eksokrin untuk menghasilkan sperma, testis
juga berperan sebagai kelenjar endokrin dalam mensekresikan hormon testosteron (androgen).
Kelenjar kelamin terbagi atas dua yaitu kelenjar kelamin pada wanita dan pada pria
berikut akan saya jelaskan dalam table bagian dan fungsinya.

Kelamin Hormon Fungsi dan Peranan

Pria Testosterone Menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder


pada pria.

Wanita Progesterone Penebalan dinding rahim (endometrium) agar siap


menerima sel telur yang sudah mengalami
pembuahan.

Estrogen Proses pembentukan dan pematangan sel ovum (sel


telur) serta pengatur cirri kelamin sekunder pada
wanita.

18
2.4 Mekanisme Kerja Endokrin
Berikut mekanisme kerja hormone secara spesifik :

1. Stimulasi kerja enzim yang ada dalam sel. Aktivasi enzim melibatkan system reseptor
terikat membrane (pembawa pesan kedua).

a. Molekul-molekul dari berbagai hormone protein dan polipeptida (pembawa pesan pertama)
berikatan dengan reseptor tetap pada permukaan sel yang spesifik terhadap hormone tersebut.

b. Kompleks hormone reseptor menstimulasi pemebentukan adenosine 3,5 – monofosfat


siklik (cAMP) sebagai pengantar pesan kedua, yang dapat menyampaikan pesan pertama dari
berbagai hormone.

1)Sintesis cAMP melibatkan lebih dari satu G-protein terikat membrane, yang termasuk
keluarga protein regulator pengikat nukelotida guanine.

2)G-protein mengalami perubahan bentuk, sehingga guanosin difosfat(GDP) yang tidak aktif
dapat diganti dengan enzim pengaktivasi, guanosin trifosfat (GTP).

3)Kompleks G-protein-GTP mengaktivasi enzim adenilat siklase, untuk memproduksi cAMP.

c.Setiap molekul cAMP mengaktivasi berbagai moleki cAMP-dependen protein kinase yang
sesuai.

1)Enzim protein kinase mengkatalisis rreaksi fosforilasi khusu (transfer gugus fosfat) untuk
enzim kunci dalam sitoplasma.

2)Setiap molekul protein kinase mengaktivasi berbagai molekul yang sesuai dengan
enzimnya. Dengan demikian, suatu konsentrasi rendah dari hormone yang bersirkulasi dapat
diperkuat sehingga mengakibatkan aktivitas enzim intraseluler utama

d.Aktivasi enzim oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis dan reaksi kimia,
bergantung pada sifat bawaan sel.

e.cAMP terurai dengan cepat oleh enzim intraseluler fosfodisterase. Ini akan membatasi
durasi efek cAMP.

19
2.Aktivasi gen melibatkan system reseptor intraselular

a.Hormone steroid, hormone tiroid, dan beberapa jenis hormone polipeptida, menembus
membrane untuk masuk ke dalam sel. Hormone tersebut berikatan dengan reseptor internal
bergerak dalam sitoplasma atau nucleus sel.

b.Kompleks reseptor-hormon bergerak ke DNA di sisi atau di dekat gen yang transkripsinya
distimulasi oleh hormone. Disisi ini, kompleks akan berikatan dengan reseptor DNA spesifik
untuk hormone.

c.Gen kemudian diaktivasi oleh kompleks ini untuk membentuk transkripsi mRNA yang akan
berdifusi ke dalam sitoplasma.

d.mRNA kemudian ditransisi menjadi protein dan enzim yang memicu respons selular
terhadap hormone.

2.5 Pensinyalan dalam Sistem Endokrin

Bagaimana sistem endokrin bekerja dengan sinyal? Kelenjar dari sistem endokrin menerima
sinyal dari rangsangan luar. Ketika kelenjar tertentu menentukan saatnya untuk melepaskan
hormon, itu sinyal kelenjar lain dan agen penghasil hormon untuk juga melepaskan sinyal. Ini
disebut sumbu.

Setiap kelenjar dan organ bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya, jika
seseorang dirangsang dari beberapa bentuk kegembiraan, hipotalamus mengirim sinyal ke
kelenjar pituitari, yang pada gilirannya mengirimkan sinyal untuk menghasilkan adrenalin di
kelenjar adrenal. Hormon sekunder juga dilepaskan selama proses ini yang berdampak pada
sistem, pencernaan, dan pengeluaran energi kekebalan tubuh.

Tambahan jenis sinyal endokrin ada pada tingkat sel. Sementara ini masih bekerja dengan
hormon, tingkat produksi jauh lebih kecil dari sumbu sinyal. Sinyal autokrin terjadi dalam sel
itu sendiri, ketika hormon dilepaskan melalui pesan kimia yang mengikat dengan reseptor,
menciptakan perubahan dalam sel. Pensinyalan Juxtacrine terjadi antara sel-sel yang
berdekatan dengan membran plasma dalam kontak dengan satu sama lain. Hal ini
menyebabkan tindakan dalam sel yang berdekatan atau dalam kedua sel.

20
2.6 Malfungsi dalam sistem endokrin

Umumnya, ada yang salah dengan sistem endokrin yang dapat mempengaruhi cara kelenjar
bekerja dan dengan demikian seluruh tubuh manusia pada umumnya. Berbagai macam
gangguan dan penyakit dapat berkembang baik selama waktu atau tiba-tiba yang
menyebabkan masalah drastis. Di antara contoh yang paling umum dari gangguan ini adalah
diabetes, hipotiroidisme, obesitas dan pengembangan gondok.

Kondisi ini dikenal sebagai endokrinopati dan dibagi menjadi tiga format yang berbeda:
primer, sekunder, dan tersier. Endokrinopati utama adalah hasil dari kegagalan kelenjar untuk
memproduksi hormon. Kondisi sekunder yang terkait hanya dengan kelenjar pituitari, sering
disebabkan oleh tumor yang dikenal sebagai adenoma. kondisi tersier adalah di mana
hipotalamus gagal berfungsi dengan benar. Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan
kelenjar skala besar.

Bagaimana cara kerja sistem endokrin ketika penyakit berkembang? Berbagai situasi dapat
muncul ketika seseorang mengembangkan Endokrinopati. Yang paling umum adalah produksi
hormon tidak teratur, salah menafsirkan sinyal atau melepaskan terlalu banyak hormon pada
satu waktu. Namun, kondisi lain seperti pembesaran atau hilangnya kelenjar dapat
menyebabkan masalah ini.

2.7 Faktor yang mempengaruhi system endokrin

Setiap tubuh seseorng pasti mengalami perubahan dan akan mempengaruhi fungsi
sistem endokrin dan sekresi hormon. Berubahnya tingkat hormon bisa dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti sters, infeksi, penuaan, genetik, dan lingkunagn yang bisa merusak
kesimbangan badan. Bila sistem endokrin tidak seimbang ia akan tergangu dan tidak dapat
berfungsi dengan baik, hal ini akan menyebabkan ketidak seimbangan hormon dan bisa
merusak kesehatan kita lewat beragam cara.

21
Tubuh semua orang mengalami perubahan, ada yang secara alami dan ada yang tidak.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kelenjar ndokrin termasuk penuaan, penyakit dan
kondisi tertentu, stres, lingkungan dan genetik.

1. Penuaan

Penuaan memepengaruhi ovarium wanita dan hasil dalam monopause.


Biasanya anatara 50 – 55 tahun pada monopause indung telur berhenti
mempengaruhi ekstrogen dan progesteron dan tidak lagi memiliki sebuah
tempat telur. Ketika ini terjadi periode menstruasi berehenti.

2. Penyakit dan kondisi

Penyakit kronis dan kondisi lain dapat mempengaruhi fungsi sistem


endokren manusia dalam beberapa cara. Setelah hormon mengahasilkan
efek merekan pada organ target mereka. Hati dan ginjal adalah organ
utama yang memecah hormon. Kemampuan untuk memecah hormon
mungkin akan menurun pada orang yang memeliki penyakit jantung
kronis, hati, atau penyakit ginjal.

22
3. Stres

Ketegangan fisik atau mental dapat memicu setres. Respon stres adalah
konflek dan dapat mempengaruhi jantung, ginjal, hati.dan fungsi sistem
endokrin banyak faktor yang mempengaruhi stres, tapi stres fisik yang
paling penting. Agar tubuh dapat merespon dan mengatasi stres fisik
kelenjar adrenal menghasilkan banyak kartisol. Kelenjar adrenal tidak
menanggapi ini bisa menjadi masalah yang mengancam jiwa.

4. Genetika

Sistem endokrin anda dapat di pengaruhi oleh gen. Gen adalah unit,
informasiturun-temurun yang di warisi dari orang tua ke anak. Gen yang
terkandung dalam kromosom. Jumlah kromosom normal 46 ( 23 pasang ).
Kadang-kadang kromosom bertambah, hilang, atau rusak dapat
mengakibatkan penyakit/kondisi yang mempengaruhi produksi hormon
atau fungsinya. Gen juga dapat menempatkan pada peningkatan resiko
untuk penyakit tertentu, seperti kanker payudara. Perempuan yang
mewarisi mutasi pada gen BRCA1 atau gen BRCA2 menghadapi resiko
lebih tinggi terkena kanker payudara dan kanker ovarium di bandingkan
populasi umum.

23
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
1. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.

2.Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu


mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.

3.Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya hipofisis anterior posterior,
kelenjar thyroid, empat kelenjar parathyroid, dua kelenjar edrenal, pulau langerhans, dua
ovarium, dua testis, kelenjar pineal, kelenjar timus.

4.Mekanisme kelenjar endokrin pertama akan mengeluarkan hormone bila ada stimulus atau
rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh darah menuju kelenjar-
kelenjar yang sesuai sehingga bagian tubuh yang sesuai tersebut akan merespon.

3.2.Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan.
Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://dianasrinurse.blogspot.com/

https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-sistem-endokrin-pada-manusia/16999/2

http://qienazone.blogspot.com/2012/04/hormon-hipotalamus-dan-hormon-hipofisis.html

https://budisma.net/2015/06/cara-kerja-sistem-endokrin.html

https://alkafyuone.wordpress.com/2013/06/02/sistem-hormonal-pada-manusia/

25

Anda mungkin juga menyukai