Anda di halaman 1dari 25

SISTEM ENDORKIN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Anfisman dengan dosen pengampu
Rian Maulana Yusup, S.Kep, Ners.

Disusun oleh :
WINDI ROHAYATI
01022320

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS YPIB MAJALENGKA
TAHUN AJARAN 2022 – 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat,
dan karunia-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “
Sistem Endokrin “.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami berbagai
hambatan baik langsung maupun tidak langsung akan tetapi, berkat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu
dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan terimakasih.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Namun kami menyadari banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang
kami miliki, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Majalengka, 11 Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ..............................................................................................................1

2. Rumusan Masalah .........................................................................................................2

3. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2. 1. Pengertian Sistem Endokrin ......................................................................................3

2. 2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem Endokrin ............................................................4

2. 3. Fungsi dari Kelenjar Endokrin ................................................................................13

2. 4. Cara Kerja Sistem Endokrin .....................................................................................13

2. 5. Kelainan pada Sistem Endokrin ...............................................................................14


BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ...................................................................................................................17

2. Saran ............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................18

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang


nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam
jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya
disebut hormon.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar
tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar ancreas, kelenjar kelamin, kelenjar
suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam
kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.
Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika
keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini
sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya
bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter
yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah .
Kelenjar endokrin ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan
endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya,
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam duktus pada permukaan
tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan traktusintestinal.
 Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon
di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus
diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke
waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
1

1. 2 Rumusan Masalah

1. 2. 1 Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin ?

1. 2. 2 Apa saja jenis-jenis kelenjar dalam sistem endokrin?

1. 2. 3 Apa saja fungsi dari sistem endokrin?

1. 2. 4 Bagaimana cara kerja sistem endokrin?

1. 2. 5 Apa saja kelainan dalam sistem endokrin?

1. 3 Tujuan Penulisan

1. 3. 1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem endokrin

1. 3. 2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem endokrin

1. 3. 3 Untuk mengetahui apa saja fungsi dari sistem endokrin

1. 3. 4 Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem endokrin

1. 3. 5 Untuk mengetahui apa saja kelainan dalam sistem endokrin


2

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Sistem Endokrin

Sistem
endokrin
adalah
suatu
sistem
yang
bekerja
dengan

perantaraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.


Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim
hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar
dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan sel
kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya
disebut hormon. Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ
yang memiliki efek regulatorik spesifik terhadap aktivitas organ tertentu,
yang disekresi oleh kelenjar endokrin, diangkut oleh darah ke jaringan
sasaran untuk mengetahui/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran. Sistem
endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan
sistem saraf, mempunyai pranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-
organ tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat disebut hormon.

Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel


khusus ke dalam aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap
(responsive cells) tempat terjadinya khasiat itu (menurut Starling).
kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa hormon adalah
zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya diberikan
dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung
disekresikan ke dalam pembuluh darah, dan disalurkan langsung ke tempat
yang membutuhkan. Setibanya di tempat organ tujuan, hormon melakukan
kegiatan spesifik mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.

2. 2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem Endokrin

2. 2. 1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland
merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak hormon yang
masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu
sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3
cm dengan bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri
terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars
intermedia dan hipofisis posterior.

Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis


berserta fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk


mengatur pertumbuhan & perkembangan manusia dari bayi
sampai dewasa, apabila kekurangan hormon maka akan
kerdil sedangkan apabila kelebihan akan menyebabkan
gigantisme.
b. Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan
dan perkembangan dari kelenjar tiroid agar tidak terserang
penyakit gondok.
c. Hormon Adrenocorticotropic – Hormon ini bertugas untuk
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari kulit ginjal
serta merangsang aktivitas kelenjar adrenal.
d. Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu
wanita pada proses kelahiran dan juga sekresi susu.
e. Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada
warna kulit pada mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat
menyebabkan kulit hitam.
f. Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah
dalam tubuh serta menurunkan volume urine tubuh.

2. 2. 2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan


di bagian leher depan, tepatnya berada dibawah jakun dan
terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat
dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif
diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu,
apabila seseorang mengalami kekurangan yodium dalam jangka
waktu yang lama dan tidak segera ditangani, maka akan
menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x
lipat dari normal.
Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin
dan triiodontironim. Dimana kedua hormon ini memiliki fungsi
yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme, perkembangan,
pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi
terdapat 1 hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang
bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki fungsi untuk
menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah
dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang terdapat
pada tulang.

2. 2. 3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di
belakang kelenjar tiroid dengan jumlah 4 buah. Adapun fungsi
kelenjar ini adalah:

a. Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion


kalsium yang terdapat pada cairan ekstraseluler dengan
mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
b. Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
c. Untuk mengatur metabolisme fosfor
d. Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga
dapat menurunkan kadar kalsium dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini,


maka akan menyebabkan terserang penyakit tetanus dan apabila
seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan
terjadinya pengendapan kapur pada ginjal.
2. 2. 4. Kelenjar Adrenalin ( Kelenjar Suprarenalis )

Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal


dengan bentuknya menyerupai bola. Pada masing masing ginjal
manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya
kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu
korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah. Adapun
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya
adalah sebagai berikut:

a. Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya


metabolisme ion anorganik
b. Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses
metabolimse glukosa ( baca : Metabolisme Karbohidrat )
c. Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi
arteri, mengontrol pembuluh darah pada otak dan otot,
merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula darah dan
ikut merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.

Cara kerja kelenjar adrenalin

Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam


akan memberikan efek pada hipotalamus untuk mengaktifkan
medula adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks adrenal
dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas sebagai
respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi
hormon katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan
mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon tersebut
berlangsung lebih lama dibandingkan respon medulla adrenal.

8
2. 2. 5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki


peran penting dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat
ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar trakea.
Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan
berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali
ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon pertumbuhan
yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti
hormon pertumbuhan tidak akan berfungsi. Adapun fungsi
kelenjar timus adalah:

a. Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup.


b. Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin.
c. Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai
perangsang limfosit tubuh.
9

2. 2. 6. Kelenjar Pinealis

Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di


dekat pusat otak kita. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang
bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung
dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang
hari, kelenjar ini akan menghasilkan sedikit melatonin, akan
tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.

Fungsi kelenjar pinealis

Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin


memiliki fungsi sebagai antioksidan tubuh yang efektif untuk
memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari serangan
radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan
pengaruh pada siklus pada seseorang, maksudnya disini adalah
siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan makan
pada seseorang.

10

2. 2. 7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk
menghasilkan insulin yang bertugas untuk mengatur tingkat
glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan
insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi
rentan terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas
ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing masing,
sel tersebut adalah :

a. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta


meningkatkan glukagon, selain itu juga dapat menurunkan
kadar glukosa tubuh.
b. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain
itu juga dapat menurunkan glukagon dan meningkatkan
glukosa.
c. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum
diketahui secara pasti fungsi tugasnya.

11
2. 2. 8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )

Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad


merupakan kelenjar yang bertanggung jawab atas pertumbuhan
pada manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan
beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki
dan perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan
hormon testosteron, sedangkan pada perempuan menghasilkan
hormon progresteron dan estrogen.

Fungsi kelenjar kelamin

Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah


untuk menjaga metabolisme pria, selain itu juga memiliki
pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan
mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi
hormon progresteron utamanya adalah untuk mematangkan sel
induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen
adalah sebagai pencegah nyeri pada payudara, memberikan
karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan
anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan
tulang.

12

2. 3 Fungsi dari Kelenjar Endokrin

2. 3. 1 Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk


menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang nantinya akan
disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh
tertentu.

2. 3. 2 Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk


mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi
dengan normal dan maksimal.

2. 3. 3 Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk


merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian
disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari
rangsangan tersebut.

2. 3. 4 Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi


pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan tersebut
berfungsi maksimal.

2. 3. 5 Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk


mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta
bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan
pada usus halus.

2. 3. 6 Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk


mempengaruhi fungsi metabolisme lemak, vitamin,
metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh
untuk agar optimal.
2. 4 Cara Kerja Sistem Endokrin

Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem


endokrin mengontrol pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung
jawab untuk memproduksi hormon yang membantu mengontrol fungsi
tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol keseluruhan proses
vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu
struktur yang paling rumit dalam tubuh manusia.

13

Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis


tertentu yang digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh.
Hormon ini digunakan untuk segala sesuatu dari pertumbuhan dan
pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme tubuh. Kelenjar
dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang
mempengaruhi beragam jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.

2. 5 Kelainan pada Sistem Endokrin

2. 5. 1 Gangguan pertumbuhan, seseorang yang kelebihan hormon


pertumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa.
Pada anak-anak kelebihan hormon pertumbuhan disebut
gigantisme dan pada orang dewasa disebut ackromegali.
Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia
akan mengalami kekerdilan.

2. 5. 2 Hyperprolactinemia, sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini


bisa menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu
(galactoorhea) meski tidak mengandung atau tidak
menstruasi (amemorrhea).
2. 5. 3 Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme,) akibat kekurangan
sekresi Hormon Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang
Folikel (FSH). Keadaan ini biasanya sering dialami pria, yakni
berupa kegagalan menghasilkan jumlah sperma yang normal.

2. 5. 4 Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari


kelenjar tiroid yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal
ini akan menyebabkan badan meningkatkan keadaan metabolik
yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan banyak sistem
dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.

14

Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang


disekresi dari kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan
melambatkan proses-proses dalam tubuh dan mungkin
mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah, kulit menjadi
kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak,
penyakit ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan
telatnya masa balig.

2. 5. 5 Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering


kita dijumpai. Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama
terjadi apabila pankreas gagal menghasilkan insulin yang
mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat badan tidak
mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing
manis ini bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan
kerusakan saraf, kebutaan, amputasi kaki, sakit jantung, serta
stroke.
2. 5. 6 Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini
terjadi bila struktur tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan
seperti retak atau patah. Banyak faktor penyebabnya, termasuk
kekurangan hormon estrogen pada masa menopaus wanita, atau
kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring
bertambhnya usia.

2. 5. 7 Sindrom Ovari Polisistik, PholycysticOvary Syndrome (PCOS)


adalah penyakit endokrin yang menyerang lebih kurang 5%
jumlah wanita. Wanita yang mengalami PCOS ini menghasilkan
jumlah hormon seks lelaki (endogren) yang berlebihan. Hal ini
bisa menghalangi proses ovulasi dan menyebabkan
ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin mengalami
gangguan menstruasi atau malah tidak menstruasi, tidak subur,
rambut yang tumbuh berlebihan. Penyakit ini bisa
mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.

15

2. 5. 8 Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen,


testosteron, dan progesteron semakin berkurang dan akhirnya
sama sekali berhenti produksi. Kekurangan estrogen
menyebabkan badan terasa panas, berpeluh, emosi tidak stabil,
murung, vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi, dsb.
Ada banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi seperti
penyakit kardiovaskular meningkat, kegemukan, perubahan
tingkat kolesterol, risiko osteoporosis meningkat, penyakit
Alzhiemer, dsb.
2. 5. 9 Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon
antidiuresis. Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari
atau kelenjar pituitari posterior. Penderita yang mengidap
diabetes insipidus ini selalu merasa dahaga dan sering kencing.

2. 5. 10 Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat


rusaknya fungsi korteks adrenal dan secara langsung
mengakibatkan kekurangan pengeluaran/sekresi hormon
kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya antara lain: badan
lemah, penat, kekurangan/turunnya berat badan, murung, lesu,
muntah-muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.

16

BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol


dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan keseimbangan inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu
sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu mensekresikan
hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan
reproduksi.
3. 2 Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,


baik karena faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau
kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar
selalu dapat beraktivitas dengan baik.

17

DAFTAR PUSTAKA

Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta :


Gramedia
Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk
keperawatan & kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC

Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan ,
Jakarta : EGC

http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-
Pada-Manusia-adalah.html

http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia

https://www.academia.edu/24486012/
ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN

18

Anda mungkin juga menyukai