Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SITEM HORMON

DISUSUN

OLEH : KELOMPOK

SYAMSINAR (20010036 )

APRISILLIA ( 2021007 )

AKADEMIK KEBIDANAN MENARA


BUNDA KOLAKA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, dan karunia-
Nya lah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “ Sistem Endokrin “.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan baik
langsung maupun tidak langsung akan tetapi, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Namun kami
menyadari banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ..............................................................................................................1

2. Rumusan Masalah .........................................................................................................2

3. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2. 1. Pengertian Sistem hormon ......................................................................................3

2. 2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem hormon ............................................................4

2. 3. Fungsi dari Kelenjar hormon....................................................................................13

2. 4. Cara Kerja Sistem hormon........................................................................................13

2. 5. Kelainan pada Sistem hormon. ...............................................................................14


BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ...................................................................................................................17

2. Saran ............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Kelenjar hormon atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Secara umum sistem hormon adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari, kelenjar ancreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid
dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise
posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau
diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila
sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar hormon melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar endokrin
ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar
lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam
duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
 Jika kelenjar hormon mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih
banyak atau lebih sedikit hormon.

1
1. 2 Rumusan Masalah

1. 2. 1 Apa yang dimaksud dengan sistem hormon ?

1. 2. 2 Apa saja jenis-jenis kelenjar dalam sistem hormon?

1. 2. 3 Apa saja fungsi dari sistem hormon?

1. 2. 4 Bagaimana cara kerja sistem hormon?

1. 2. 5 Apa saja kelainan dalam sistem hormon?

1. 3 Tujuan Penulisan

1. 3. 1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem hormon

1. 3. 2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem hormon

1. 3. 3 Untuk mengetahui apa saja fungsi dari sistem hormon

1. 3. 4 Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem hormon

1. 3. 5 Untuk mengetahui apa saja kelainan dalam sistem hormon


BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Sistem hormon

Sistem hormon adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan
cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan
sel kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon.
Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek regulatorik
spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh kelenjar endokrin, diangkut
oleh darah ke jaringan sasaran untuk mengetahui/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem
saraf, mempunyai pranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar
endokrin mengeluarkan suatu zat disebut hormon.

Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam
aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya
khasiat itu (menurut Starling). kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa
hormon adalah zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya
diberikan dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung
disekresikan ke dalam pembuluh darah, dan disalurkan langsung ke tempat yang
membutuhkan. Setibanya di tempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan spesifik
mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.
2. 2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem hormon

2. 2. 1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar
yang menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk
mengatur satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3 cm
dengan bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam,
yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars intermedia dan hipofisis posterior.

Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta fungsinya


adalah sebagai berikut:

a. Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk mengatur pertumbuhan &


perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa, apabila kekurangan hormon maka
akan kerdil sedangkan apabila kelebihan akan menyebabkan gigantisme.
b. Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan dari
kelenjar tiroid agar tidak terserang penyakit gondok.
c. Hormon Adrenocorticotropic – Hormon ini bertugas untuk mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan dari kulit ginjal serta merangsang aktivitas kelenjar adrenal.
d. Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu wanita pada proses
kelahiran dan juga sekresi susu.
e. Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada warna kulit pada
mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat menyebabkan kulit hitam.
f. Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah dalam tubuh serta
menurunkan volume urine tubuh.
2. 2. 2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan,
tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada
kelenjar ini dibuat dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif
diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang
mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama dan tidak segera
ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x
lipat dari normal.

Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan triiodontironim.


Dimana kedua hormon ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengatur
metabolisme, perkembangan, pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan
tetapi terdapat 1 hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin.
Kalsitonin ini memiliki fungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh,
caranya adalah dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang terdapat pada
tulang.

2. 2. 3. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid


dengan jumlah 4 buah. Adapun fungsi kelenjar ini adalah:

a. Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang


terdapat pada cairan ekstraseluler dengan mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
b. Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
c. Untuk mengatur metabolisme fosfor
d. Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar
kalsium dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan


terserang penyakit tetanus dan apabila seseorang kelebihan hormon ini maka akan
menyebabkan terjadinya pengendapan kapur pada ginjal.
2. 2. 4. Kelenjar Adrenalin ( Kelenjar Suprarenalis )

Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya
menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar
suprarenalis, dimana nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian
utama, yaitu korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah. Adapun
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya metabolisme ion anorganik


b. Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses metabolimse glukosa
( baca : Metabolisme Karbohidrat )
c. Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi arteri, mengontrol
pembuluh darah pada otak dan otot, merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula
darah dan ikut merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.

Cara kerja kelenjar adrenalin

Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan efek
pada hipotalamus untuk mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf,
kemudian korteks adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas
sebagai respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon
katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan mengontrol respon dari medulla
adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama dibandingkan respon
medulla adrenal.

2. 2. 5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam
pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya
disekitar trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya
proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga
menghasilkan hormon pertumbuhan yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah
dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak akan berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus
adalah:

a. Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup.


b. Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin.
c. Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai perangsang limfosit tubuh.

2. 2. 6. Kelenjar Pinealis

Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita.
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon
ini bergantung dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari,
kelenjar ini akan menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan
menghasilkan banyak.

Fungsi kelenjar pinealis

Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin memiliki fungsi sebagai


antioksidan tubuh yang efektif untuk memberikan perlindungan pada sistem saraf otak
dari serangan radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan pengaruh
pada siklus pada seseorang, maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur
lagi atau kebiasaan makan pada seseorang.

2. 2. 7. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang
bertugas untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami
kekurangan insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan
terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel
yang memiliki fungsi masing masing, sel tersebut adalah :

a. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon,
selain itu juga dapat menurunkan kadar glukosa tubuh.
b. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan
glukagon dan meningkatkan glukosa.
c. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi
tugasnya.

2. 2. 8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )

Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini
menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan
perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan
pada perempuan menghasilkan hormon progresteron dan estrogen.

Fungsi kelenjar kelamin

Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga
metabolisme pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu jenis
kelamin pada janin dan mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi
hormon progresteron utamanya adalah untuk mematangkan sel induk wanita,
mempertahankan status kehamilan dan meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu
fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada payudara, memberikan
karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan anabolisme protein
tubuh dan membantu dalam pembentukan tulang.

2. 3 Fungsi dari Kelenjar hormon

2. 3. 1 Penghasil Hormon – Kelenjar hormon bertugas untuk menghasilkan berbagai


macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila
diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.

2. 3. 2 Mengontrol Aktivitas – Kelenjar hormon bertugas untuk mengontrol aktivitas


dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
2. 3. 3 Merangsang Aktivitas – Kelenjar hormon juga bertugas untuk merangsang
aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan
menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.

2. 3. 4 Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar hormon juga mempengaruhi pertumbuhan


jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.

2. 3. 5 Mengatur Metabolisme – Kelenjar hormon juga berfungsi untuk mengatur


metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk
meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.

2. 3. 6 Metabolisme Zat – Kelenjar hormon bertugas untuk mempengaruhi fungsi


metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat
aranga dalam tubuh untuk agar optimal.

2. 4 Cara Kerja Sistem hoemon

Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem endokrin mengontrol
pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk memproduksi hormon
yang membantu mengontrol fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol
keseluruhan proses vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu
struktur yang paling rumit dalam tubuh manusia.

Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang
digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh. Hormon ini digunakan untuk segala
sesuatu dari pertumbuhan dan pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme
tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang
mempengaruhi beragam jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.

2. 5 Kelainan pada Sistem hormon

2. 5. 1 Gangguan pertumbuhan, seseorang yang kelebihan hormon pertumbuhan akan


mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada anak-anak kelebihan hormon
pertumbuhan disebut gigantisme dan pada orang dewasa disebut ackromegali.
Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia akan mengalami
kekerdilan.

2. 5. 2 Hyperprolactinemia, sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini bisa


menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu (galactoorhea) meski tidak
mengandung atau tidak menstruasi (amemorrhea).

2. 5. 3 Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme,) akibat kekurangan sekresi Hormon


Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Keadaan ini biasanya
sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan jumlah sperma yang
normal.

2. 5. 4 Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid
yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan
meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan
banyak sistem dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.

Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang disekresi dari


kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan melambatkan proses-proses
dalam tubuh dan mungkin mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah,
kulit menjadi kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak,
penyakit ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya masa balig.

2. 5. 5 Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita dijumpai.
Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi apabila pankreas gagal
menghasilkan insulin yang mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat
badan tidak mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing manis
ini bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan,
amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.

2. 5. 6 Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur
tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak
faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen pada masa
menopaus wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring
bertambhnya usia.

2. 5. 7 Sindrom Ovari Polisistik, PholycysticOvary Syndrome (PCOS) adalah penyakit


endokrin yang menyerang lebih kurang 5% jumlah wanita. Wanita yang
mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks lelaki (endogren) yang
berlebihan. Hal ini bisa menghalangi proses ovulasi dan menyebabkan
ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin mengalami gangguan
menstruasi atau malah tidak menstruasi, tidak subur, rambut yang tumbuh
berlebihan. Penyakit ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jangka
panjang pada wanita.

2. 5. 8 Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen, testosteron,


dan progesteron semakin berkurang dan akhirnya sama sekali berhenti
produksi. Kekurangan estrogen menyebabkan badan terasa panas, berpeluh,
emosi tidak stabil, murung, vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi,
dsb. Ada banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi seperti penyakit
kardiovaskular meningkat, kegemukan, perubahan tingkat kolesterol, risiko
osteoporosis meningkat, penyakit Alzhiemer, dsb.

2. 5. 9 Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon antidiuresis.


Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari atau kelenjar pituitari
posterior. Penderita yang mengidap diabetes insipidus ini selalu merasa dahaga
dan sering kencing.

2. 5. 10 Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat rusaknya fungsi


korteks adrenal dan secara langsung mengakibatkan kekurangan
pengeluaran/sekresi hormon kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya antara
lain: badan lemah, penat, kekurangan/turunnya berat badan, murung, lesu,
muntah-muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan keseimbangan
inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. 2 Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia

Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan &
kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC

Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan , Jakarta : EGC

http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-Pada-Manusia-
adalah.html

http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia

https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN

Anda mungkin juga menyukai