SITEM HORMON
DISUSUN
OLEH : KELOMPOK
SYAMSINAR (20010036 )
APRISILLIA ( 2021007 )
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, dan karunia-
Nya lah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “ Sistem Endokrin “.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan baik
langsung maupun tidak langsung akan tetapi, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Namun kami
menyadari banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ...................................................................................................................17
2. Saran ............................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kelenjar hormon atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Secara umum sistem hormon adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari, kelenjar ancreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid
dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise
posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau
diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila
sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar hormon melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar endokrin
ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar
lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam
duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
Jika kelenjar hormon mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih
banyak atau lebih sedikit hormon.
1
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Sistem hormon adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan
cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan
sel kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon.
Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek regulatorik
spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh kelenjar endokrin, diangkut
oleh darah ke jaringan sasaran untuk mengetahui/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem
saraf, mempunyai pranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar
endokrin mengeluarkan suatu zat disebut hormon.
Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam
aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya
khasiat itu (menurut Starling). kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa
hormon adalah zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya
diberikan dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung
disekresikan ke dalam pembuluh darah, dan disalurkan langsung ke tempat yang
membutuhkan. Setibanya di tempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan spesifik
mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.
2. 2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem hormon
2. 2. 1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar
yang menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk
mengatur satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3 cm
dengan bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam,
yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars intermedia dan hipofisis posterior.
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan,
tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada
kelenjar ini dibuat dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif
diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang
mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama dan tidak segera
ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x
lipat dari normal.
2. 2. 3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya
menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar
suprarenalis, dimana nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian
utama, yaitu korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah. Adapun
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:
Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan efek
pada hipotalamus untuk mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf,
kemudian korteks adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas
sebagai respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon
katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan mengontrol respon dari medulla
adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama dibandingkan respon
medulla adrenal.
2. 2. 5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam
pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya
disekitar trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya
proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga
menghasilkan hormon pertumbuhan yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah
dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak akan berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus
adalah:
2. 2. 6. Kelenjar Pinealis
Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita.
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon
ini bergantung dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari,
kelenjar ini akan menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan
menghasilkan banyak.
2. 2. 7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang
bertugas untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami
kekurangan insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan
terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel
yang memiliki fungsi masing masing, sel tersebut adalah :
a. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon,
selain itu juga dapat menurunkan kadar glukosa tubuh.
b. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan
glukagon dan meningkatkan glukosa.
c. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi
tugasnya.
Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini
menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan
perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan
pada perempuan menghasilkan hormon progresteron dan estrogen.
Fungsi kelenjar kelamin
Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga
metabolisme pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu jenis
kelamin pada janin dan mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi
hormon progresteron utamanya adalah untuk mematangkan sel induk wanita,
mempertahankan status kehamilan dan meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu
fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada payudara, memberikan
karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan anabolisme protein
tubuh dan membantu dalam pembentukan tulang.
Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem endokrin mengontrol
pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk memproduksi hormon
yang membantu mengontrol fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol
keseluruhan proses vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu
struktur yang paling rumit dalam tubuh manusia.
Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang
digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh. Hormon ini digunakan untuk segala
sesuatu dari pertumbuhan dan pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme
tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang
mempengaruhi beragam jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.
2. 5. 4 Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid
yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan
meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan
banyak sistem dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.
2. 5. 5 Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita dijumpai.
Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi apabila pankreas gagal
menghasilkan insulin yang mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat
badan tidak mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing manis
ini bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan,
amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.
2. 5. 6 Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur
tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak
faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen pada masa
menopaus wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring
bertambhnya usia.
3. 1 Kesimpulan
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan keseimbangan
inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. 2 Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia
Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan &
kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC
Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan , Jakarta : EGC
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-Pada-Manusia-
adalah.html
http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia
https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN