“ SEKS BEBAS “
OLEH :
KELOMPOK 3
AULIA NURUL FADILLA
DERBI CLARA DOMINIQUE
ANITA
MERI
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan karuniaNyalah kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Seks Bebas” tanpa hambatan apapun. Oleh sebab
itu, kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebaik-
baiknya untuk menambah wawasan para pembaca.
Dengan demikian pada makalah ini kelompok kami berharap supaya
para remaja mengerti tentang bahayanya seks bebas bagi kalangan remaja,
dan masyarakat umum lainnya agar negara kita mendapatkan pemuda-
pemudi sebagai penerus generasi di era globalisasi sekarang ini.
Walaupun demikian, kelompok kami menyadari bahwa ada kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan dengan makalah ini anak-
anak remaja dan semuanya menyadari akibat-akibat dari pergaulan bebas
yang cenderung bersifat negatif.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. .............................................................................. 1
1.2 Permasalahan. ................................................................................ 2
1.3 Tujuan permasalahan...................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bahaya seks bebas. ....................................................................... 4
2.2 Menghindari seks bebas ................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat
penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan
jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah
seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang
lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali.
Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat
remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan
dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki
informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri (Handbook
of Adolecent psychology: 1980). Tentu saja hal tersebut akan sangat
berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan
dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar remaja
kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan,
seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan seksual
terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan seksual tersebut.
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang
berada dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari
berbagai informasi mengenai hal tersebut. Dari sumber informasi yang
berhasil mereka dapatkan, pada umumnya hanya sedikit remaja yang
mendapatkan seluk beluk seksual dari orang tuanya. Oleh karena itu remaja
mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber informasi yang mungkin
dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan tinggi, membahas
dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau internet.
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh
dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru
sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Disaat remajalah
proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit,
sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka
mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa
beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat
menjerumuskan. Rasa ingin tahu dari para remaja kadang-kadang kurang
disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan.
Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai
manusia dewasa, kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol
dari pihak yang lebih tua (dalam hal ini orang tua), berkembangnya naruli seks
akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder, ditambah kurangnya informasi
mengenai seks dari sekolah/lembaga formal serta bertubi-tubinya berbagai
informasi seks dari media massa yang tidak sesuai dengan norma yang
dianut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah
cinta dan seks begitu kompleks dan menimbulkan gesekan-gesekan dengan
orang tua ataupun lingkungan keluarganya.
Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan kaum
pendidik bersikap lebih tanggap dalam menjaga dan mendidik anak dan
remaja agar ekstra berhati-hati terhadap gejala-gejala sosial, terutama yang
berkaitan dengan masalah seksual, yang berlangsung saat ini. Seiring
perkembangan yang terjadi sudah saatnya pemberian penerangan dan
pengetahuan masalah seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan.
Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas
merupakan suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan
sendirinya setelah mereka menikah sehingga dianggap suatu hal tabu untuk
dibicarakan secara terbuka, nampaknya secara perlahan-lahan harus diubah.
Sudah saatnya pandangan semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja
sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang hamil di luar nikah, aborsi,
penyakit kelamin, dll, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang
sering terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai
seksualitas.
Arus modernisasi juga berdampak negatif di kalangan remaja. Banyak
diantaranya yang telah melakukan seks bebas. Pendidikan seks dan
dampaknya masih kurang diperkenalkan kepada remaja Indonesia. Sebagian
kecil remaja Indonesia telah melakukan seks bebas terhadap pacar atau
temanya. Akses informasi yang begitu cepat melalui internet, komik dewasa,
Film dan game menyerbu remaja yang dikemas sedemikian rupa sehingga
perbuatan seks dianggap lumrah dan menyenangkan.
1.2 Permasalahan
Dalam penulisan makalah ini, penulis merumuskan masalah yang di
hadapi adalah apa bahaya seks bebas dan bagaimana menghindari seks
bebas ?.
3.1 Kesimpulan
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual
yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Ada beberapa faktor penyebab
remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah menonton film porno,
pengaruh pergaulan bebas, penyaluran hasrat seksual, dan kurangnya peran
dan perhatian orang tua kepada anaknya.
Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks
bebas dikalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual
(sipilis, HIV/AIDS, dll). Cara menghindari seks bebas yaitu melalui pendidikan
seks, pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi
fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan sebagainya. Salah satu
bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah pencegahan seks
bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.
3.2 Saran
1. Tingkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial.
3. Hindari pergaulan bebas yang dapat menjurus ke dalam perilaku seks bebas.
4. Katakan "tidak", jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi
batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai "bukti cinta",
jangan dipenuhi, karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat !!, sekali
wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena
norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan
kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa
dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat
ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/hadi.asp.www.google.com.www.wikipediaseksbebas.co.id
https://id.scribd.com/248184064/Makalah-Seks-Bebas
https://eprints.umpo.ac.id/5045/2/BAB%201.pdf