Anda di halaman 1dari 11

Makalah Tentang

Seks Bebas

Dibuat oleh :
- Arvio Nathanael / 5
- Bernardus Igansio / 6
- Bryan Axel F / 7
- Elbert Sugiarto S / 10
- Lusianus Fernando D / 13

SMA FONS VITAE 1


2020 – 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“Seks Bebas” tanpa
hambatan apapun. Oleh sebab itu, kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat
digunakan sebaik-baiknya untuk menambah wawasan para pembaca.

Dengan demikian pada makalah ini kelompok kami berharap supaya para remaja
mengerti tentang bahayanya seks bebas bagi kalangan remaja, dan masyarakat umum lainnya
agar negara kita mendapatkan pemuda-pemudi sebagai penerus generasidi era globalisasi
sekarang ini.

Walaupun demikian, kelompok kami menyadari bahwa ada kekurangan


dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan dengan makalah ini anak-anak remaja dan
semuanya menyadari akibat-akibat dari pergaulan bebas yang cenderung bersifat negatif.
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL  ................................................................................................        i
KATA PENGANTAR............................................................................................        ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................        iii

BAB I:  PENDAHULUAN...................................................................................        1
1.1     Latar Belakang......................................................................................        1
  1.2 Tujuan Penulisan Makalah.....................................................................        1

BAB II: PEMBAHASAN.....................................................................................        2


2.1  Defenisi seks bebas................................................................................        2
2.2  Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas.............................................        3
2.3  Akibat Dari Seks Bebas.........................................................................        3
2.4  Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas.....................................................        4
2.5  Akibat kalau sekolah banyak seks bebas........................................        5 

BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN............................................................        6


3.1     Kesimpulan...........................................................................................        6
3.2     Saran   ..................................................................................................        6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Di era gobalisasi seperti sekarang, remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi.
Karena globalisasi ini di ibaratkan sebagai kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-
kebudayaan asing yang masuk di Indonesia, sementara budaya tersebut banyak yang tidak
cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan seks. Pada saat ini, kebebasan
bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap
kesehatan reproduksi.  Mereka (para remaja) tidak memikirkan akibat dari perbuatan tersebut.
Selain itu, Banyaknya media remaja yang sering menyajikan budaya barat semakin
mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif) alias bebas berbuat selama tidak
mengganggu orang lain. Termasuk dalam urusan seks. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak
adanya budaya serta norma-norma yang mereka junjung, sedangkan di Indonesia sendiri ada
budaya serta norma-norma yang harus kita junjung hal tersebut seharusnya dapat menjauhkan
diri kita dari seks bebas.

1.2  TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas penulis berharap para pembaca
dapat:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.


2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.
5. Mengetahui akibat kalau disekolah banyak seks bebas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFENISI SEKS BEBAS


Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana“bebas”yang dimaksud adalah melewati batas-batas
norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari
media massa.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-
coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pada umumnya remaja melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya, karna kebanyakan
dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah seseorang yang berhak mendapatkan
segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan
bebas. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Dari
sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dalam budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja untuk
mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi jalan halal yang
dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari
uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut
tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu.
Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu,
dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan.
Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita,
sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran.
Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung
selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka
seorang remaja akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.

Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas di media
massa. Remaja adalah individu yang emosionalnya rentan tidak terkontrol oleh perlindungan
diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-
teman yang bergaul bebas membuat semakin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia
dalam kemajuan bangsa. Dimasa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, di sanalah
para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas.

2.2. PENYEBAB SEKS BEBAS


 Pengaruh/akibat tontonan.
Semua yang ditonton seseorang, berhubungan erat dengan pembentukan perilaku,
terutama tayangan film dan sinetron televisi maupun layar lebar.
 Faktor lingkungan keluaga dan pergaulan.
 Lingkungan keluarga
Cukup tidaknya Pendidikan agama, keteladanan,dll yang diberikan orangtua
kepada anak menjadi hak anak dari orangtua
 Lingkungan pergaulan
Tekanan dalam pergaulan remaja yang kurang baik dapat berpengaruh kurang
baik juga terhadap kehidupannya. Tekanan dari teman yang telah melakukan
hubungan seks pada teman yang belum melakukan sangatlah kuat. Inilah yang
membuat banyak kalangan remaja terlibat dalam pergaulan seks bebas
 Rasa penasaran terhadap seks
Terdapat rasa penasaran tinggi terhadap seks pada usia remaja. Biasanya informasi
didapat dari teman-teman yang terkadang juga tidak jelas. Rasa penasaran ini yang
mendorong seseorang untuk melakukan percobaan yang menjurus pada seks bebas.
 Pelampiasan diri
Factor yang datang dari diri sendiri dan juga dari luar. Misalnya seorang remaja yang
terlanjur melakukan hubungan seks atau dilecehkan secara seksual membuat mereka
putus asa karena sudah tidak ada yang dapat dibanggakan dari dirinya. Rasa putus asa
dan tidak adanya dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat mengakibatkan
menjadi terjerumus dalam pergaulan dan kehidupan seks bebas.

2.3. DAMPAK SEKS BEBAS


 Dampak fisik:
 Klamidia : Pada pria bergejala berupa peradangan pada saluran kencing,
demam, keluarnya cairan dari penis, rasa sakit/berat pada kantong buah zakar.
Pada wanita berupa infeksi saluran kemih dan serviks, infeksi di Rahim,
iritasi, keluarnya cairan tidak biasa dari vagina, rasa panas saat buang air kecil,
sakit perut bagian bawah, perdarahan di luar menstruasi.
 Sifilis : Tibulnya luka kecil di dalam/sekitar alat kelamin, anus, atau mulut.
Dapat menyebabkan kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung,
kerusakan hati, lumpuh, kematian.
 Gonore (kencing bernanah) : Sakit saat buang air kecil, keluarnya nanah pada
ujung penis/vagina, dan nyeri di bagian kelamin.
 Candida (Infeksi jamur) : Infeksi yang pada wanita akan menyebabkan rasa
gatal pada area vagina, pada pria muncul warna merah pada ujung penis. Jika
sudah parah akan tampak seperti luka bakar.
 Kutil kelamin : Gejala ditandai dengan adanya sekumpulan kutil di sekitar alat
kelamin, anus, dan pantat, serta dalam vagina yang mengakibatkan rasa gatal
dan nyeri.
 Herpes simplex : penyakit yang muncul dengan gejala terdapat bintil kecil
yang bergerombol yang menular melalui ciuman atau hubungan seksual
dengan penderita, dan melakukan seks oral atau anal.
 Hepatitis B : Ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual, muntah, sakit
perut, demam, dan diare. Ditularkan melalui air mani, darah, dan cairan
vagina.
 Kutu kelamin : Ditularkan melalui kontak antara rambut kemaluan yang akan
menyebabkan gatal di sekitar area kelamin
 HIV/AIDS : Ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam/
aliran darah dengan cairan yang mengandung virus HIV yang dapat berupa
darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.
 Dampak Psikologis
 Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan penyakit seksual
 Merasa menyesal dan bersalah akan perbuatannya
 Mempengaruhi perkembangan karakter : Saat seseorang memperlakukan
orang lain sebagai objek seksual, rasa hormat terhadap diri sendiri akan hilang,
dan tidak dapat membedakan yang benar dan salah demi kesenangan pribadi.
 Sulit memiliki hubungan yang serius : kesulitan mempercayai hubungan di
masa depan akibat dari hubungan singkat yang tercipta dari seks bebas
 Depresi
 Kehamilan di usia muda

2.4. CARA MENGATASI / MENCEGAH SEKS BEBAS

Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa
upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:

1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.


2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
3. Menanamkan Nila Ketimuran.

Kalangan remaja kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-
nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang
juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas
agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas
pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan
muda akan berpikir seribu kali untuk terjun keseksbebas.

4. Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.

Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang


seksual seperti bergaul sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.

5. Pendidikan seks (Sex Education).

Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia,
bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang
agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik,
benar dan legal.

6. Penyuluhan tentang seks bebas.

Dalam penyuluhan tersebut dapat dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja
dan mahasiswa tentang sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat
menghindarikan diri dari hal-hal yang akan membawa mereka pada seks bebas.

7. Menegakkan Aturan Hukum.

Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering digunakan
oleh para kaula muda untuk berpacaran.

8. Pacaran sehat.

Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang
melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat
tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks tetapi pacar sebagai pemberi
motivasi.

9. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam
sebagai salah satu solusi atas seksbebas.Karena pada dasarnya pacaran yang baik adalah
pacaran setelah menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.

2.5. AKIBAT KALAU DISEKOLAH BANYAK SEKS BEBAS


 Hilangnya harga diri
 Prestasi menurun
 Tekanan Batin
 Tercorengnya Nama Baik Keluarga
 Terjangkit Penyakit
 Hamil di Luar Nikah
 Aborsi dan Bunuh Diri
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Terjadinya seks bebas di kalangan  remaja dikarenakan banyak faktor, yang paling


utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas,
sehingga banyak remaja yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam
berpacaran. Para remaja berpacaran tidak mempunyai batasan serta etika sehingga dalam
berpacaran lebih banyak dampak negatife dibandingkan dampak positif seperti halnya seks
bebas. Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui
seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya
dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri
maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku
sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil
diluar nikah. Selain itu, hamil diluar nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik
melalui aborsi ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar
nikah) tersebut. Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan
seks diluar nikah.

3.2. SARAN

Permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha
untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda
kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.
Beberapa saran tentang seks bebasyang perlu diperhatikan adalah :

1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar
lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan
mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga
dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan
tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut
ambil bagian dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan
energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis
secara langsung, misalnya dengan kegiatan.Keolahragaan, pecinta alam, dan kegiatan-
kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai