Oleh :
NIM : PO530333319798
TINGKAT : 1A
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati akan menerima segala bentuk kritikan yang bersifat
membangun dan saran-saran yang akhirnya dapat memberikan manfaat bagi makalah
ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………......2
DAFTAR ISI………………………………………………………..…3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………............................5
B. Rumusan Masalah……………………………………………..6
C. Tujuan ……………………………………………………..…...6
D. Manfaat………………………………………………….……..7
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian…………………………………………………..…9
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………….17
B. Saran …………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..19
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.
5. Mengetahui hukum seks bebas dalam agama islam.
D. Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari makalah ini adalah kita bisa menambahkan
pengetahuan positif kita tentang apa itu seks bebas di kalangan remaja, faktor apa
yang mendorong seorang remaja melakukan seks,bahaya dari seks tersebut. Edukasi
ini bisa kita jadikan pedomandi masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas
itu adalah salah satu ssbentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering
kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan
beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
Pertama, adanya kasih sayang, perhatian dari orangtua dalam hal apa pun
serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang. Salah satu faktor terbesar yang
mengakibatkan remaja terjerumus ke dalam perilaku seks bebas adalah kurangnya
kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. Peranan agama dan keluarga sangat
penting untuk mengantisipasi perilaku remaja.
Kedua, melakukan pengawasan secara intensif dan selektif terhadap media
massa dan komunikasi. Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk
mengetahui, mencoba, dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan
elektronik, yang mengakibatkan remaja sering kali terpicu untuk mengikuti seperti
yang ada dalam tayangan tersebut. Karena itu, diperlukan adanya pengawasan,
misalnya dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan itu.
Sebuah studi terbaru bahkan menemukan masih ada anak muda yang
melakukan hubungan seks penetrasi tanpa menggunakan kondom. Penelitian yang
dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia lewat mereka alat kontrasepsi Durex
terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33 persen remaja
pernah melakukan hubungan seks penetrasi.Dari hasil tersebut, 58 persennya
melakukan penetrasi di usia 18 sampai 20 tahun. Selain itu, para peserta survei ini
adalah mereka yang belum menikah.Hasil temuan dari survei yang dilakukan secara
daring ini juga menemukan bahwa dari 33 persen remaja tadi, setengahnya tidak
menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
(https://m.liputan6.com/health/read/4016841/riset-33-persen-remaja-indonesia-
lakukan-hubungan-seks-penetrasi-sebelum-nikah)
Bayi malang ditemukan, Jumat (25/10/2019) sekitar pukul 06.30 Wita oleh warga
sekitar, Helena Penlaana (43) ditemani Miks Penlaana (30) dan warga lainnya.
Saat ditemukan, tali pusar bayi itu belum terpotong dan tanpa suatu helai kain yang
membungkus tubuhnya.
"Pelaku diamankan pada Jumat (25/10/2019) malam dan merupakan mahasiswa di
salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang," kata Kapolres Kupang Kota, AKBP
Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu
Bobby Jacob Mooynafi, SH., M.Hum saat ditemui di Mapolres Kupang Kota, Rabu
(30/10/2019).
Berdasarkan keterangan DEM kepada pihak kepolisian, pelaku yang baru 5 bulan
tinggal di Kota Kupang mengaku telah hamil.
Ia datang ke Kota Kupang untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
"Pelaku sudah hamil sekitar 4 bulan saat masih berada di kampung halamannya. Dia
(pelaku) kuliah seperti biasa saat dalam kondisi hamil," ujarnya.
DEM mengaku hamil saat masih di Kabupaten Alor dari hubungannya dengan sang
pacar.
Namun, saat ini sang pacar sulit dihubungi padahal DEM sudah menginformasikan
terkait kehamilannya.
Usia kandungan pelaku semakin bertambah hingga saat kejadian, korban mengalami
sakit perut dan menuju ke kamar mandi kosannya pada Jumat malam sekitar pukul
02.00 Wita.
Saat itulah pelaku bersalin, dan karena panik serta takut, pelaku membuang bayinya di
sebuah lubang galian tepat di sebelah kos miliknya.
"Setelah itu, pelaku kembali beristirahat hingga paginya di wilayah itu heboh karena
penemuan bayi," paparnya.
Pelaku diketahui berada di lokasi dan turut menyaksikan proses penemuan bayi
tersebut, namun tidak mengakui perbuatannya.
Ia kembali beraktivitas seperti biasa serta pergi ke kampusnya untuk kuliah.
(https://www.tribunnews.com/regional/2019/10/31/pembuang-bayi-di-kupang-
berstatus-mahasiswi-lapor-rektor-karena-merasa-ketakutan)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan banyak
faktor, yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut
membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang
bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam berpacaran. Para remaja
dan mahasiswa berpacaran tidak mempunyai batasan serta etika sehingga dalam
berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan dampak positif seperti halnya
seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir
bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja
yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah
artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para
remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa yang
terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar nikah dapat
berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena tidak
siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma
yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan
pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha
untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi
muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke
depan.
B. Saran
Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu diperhatikan adalah :
1) Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seks bebas.
2) Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar
lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan
mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga
dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan
tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut
ambil bagian dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan
energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis
secara langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/erfidw/seks-bebas-41879732
https://id.scribd.com/doc/220022730/Faktor-Penyebab-Terjadinya-Seks-
Bebas-pada-remaja
https://intisari.grid.id/amp/0363893/mencegah-perilaku-seks-bebas
https://m.liputan6.com/health/read/4016841/riset-33-persen-remaja-
indonesia-lakukan-hubungan-seks-penetrasi-sebelum-nikah