Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHIN


PERGAULAN BEBAS

DISUSUN OLEH :
Aura Jafar
Dinda Wahyuni
Novi Aminarti
Mutmainnah
Syahrul Ramadhan
Muh. Reski
Ihkwan Alfariza
KATA PENGANTAR

Pujidan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Pergaulan Bebas” sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda
Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam yang berilmu seperti
sekarang ini.

Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah
sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar buat mereka yang telah
berjasa membantu kami selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan luput dari
perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu,
dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.

Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para
pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

Indonesia, Maret 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas………………………………………………………………………….

B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan……………………………………………………………….

1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh…………………………………………………………….

2. Kurangnya Perhatian Oran Tua……………………………………………………………………

3. Pelampiasan Diri…………………………………………………………………………………………...

4. Salah Bergaul…………………………………………………………………………………………………

5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma……………………………………………………………..

6. Perubahan Zaman………………………………………………………………………………………….

7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan……………………………………………………………..

8. Faktor Budaya………………………………………………………………………………………………

9. Faktor Keseimbangan Hidup…………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………………………………………………….

• Daftar Pustaka…………………..………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke
dalam lembah perzinaan (seks bebas), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul,
faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Di samping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal
dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang
ketat. Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka
hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apa pun itulah yang ada di benak mereka semua.
Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan
ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar
agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya. Mereka pun melakukan hal itu dengan
pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka. Untuk itu saya mencoba
mengangkat judul bahaya pergaulan bebas, agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang
untuk menghindari pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.

B. Rumusan Masalah
• Apa pengertian pergaulan bebas?
• Apa faktor-faktor penyebab pergaulan dan seks bebas?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah hak asasi manusia
setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu merupakan pelanggaran HAM. Jadi pergaulan
antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
norma kesopanan, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun
teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.

Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan
yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas atau bisa juga
disebut pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh positif atau
pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif yang dimaksud di sini adalah bebas
bisa berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit
putih berteman dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia, dan lain
sebagainya.

Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus menjadi salah satu bentuk
perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari
media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri
yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang
bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan

Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak bagi masyarakat
terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas
norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam
pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita
terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang
mereka sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.

Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah merambat sampai
ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup
seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin
serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang
duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah
terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan dikatakan gaul
oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah
bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan
siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma
agama dan norma hukum yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir panjang ke depan sebelum melakukan
sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan
orang lain. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah
sebagai berikut:
1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam
menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang
dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para
remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama
adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan di
luar agama tentu sangat minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda
menjalani hidup. Orang muda yang imannya tidak andal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan
dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.

Sebaliknya yang imannya andal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai
sejahtera. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup
mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga
dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut ke dalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

2. Kurangnya Perhatian Orang Tua

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua sangat
diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua
sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta
pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam pergaulan bebas. Tetapi ada juga anak
yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang
cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk akan
senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan
pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3. Pelampiasan Diri

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja
perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka
dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
4. Salah Bergaul

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa. Apabila seorang
remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti
memilih masa depan, maka siapa pun yang ingin masa depannya cerah di tengah arus globalisasi, serta
luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan
rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya
adalah westernisasi budaya. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus disesuaikan
dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada. Perubahan zaman faktor ini juga adalah
hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja.

6. Perubahan Zaman

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal
dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda
dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

6. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan

Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya memang memiliki
kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan, dan
melakukan segala sesuatu. Misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum
penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal
yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga
sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin
mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
8. Faktor Budaya

Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda jaman
sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah
waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul,
mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.

9. Faktor Keseimbangan Hidup


Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan sedang mekar-
mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak didukung prinsip-prinsip rohani yang
kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari seorang senior yang andal akan berakibat fatal.
Maka banyak kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan
yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas atau bisa juga
disebut pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh positif atau
pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif yang dimaksud di sini adalah bebas
bisa berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit
putih berteman dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia dan lain
sebagainya.

Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri
dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang dilakukannya
akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang
tidak teratur.

C. Saran

Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan dalam
membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai
persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.

Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri
sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta
bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.

• Daftar Pustaka

Https://do.lalacomputer.com

Anda mungkin juga menyukai