Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERGAULAN BEBAS

Disusun oleh :
1. Tasya Ramadhani Putri
2. Ragil Nur Wahid F
3. Muhammad Fadlan

Kelas Vlll (C)


KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
Makalah Pergaulan Bebas ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Makalah PJOK
yang berjudul Makalah Pergaulan Bebas ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
Pergaulan Bebas ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Pergaulan Bebas ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
Indonesia, April 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan
1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua
3. Pelampiasan Diri
4. Salah Bergaul
5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma
6. Perubahan Zaman
7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan
8. Faktor Budaya
9. Faktor Keseimbangan Hidup
C. Dampak Pergaulan Bebas
D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas
1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika
2. Penyuluhan pada Remaja

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak
sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke
dalam lembah perzinaan (seks bebas), disebabkan
terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul,
faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Di samping itu
didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal
dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan
masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti
pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu
kalau kita bebas melakukan perbuatan apa pun itulah
yang ada di benak mereka semua. Salah satu contoh
yang selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks
bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan
memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin
mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka
melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya
nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya. Mereka
pun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan
istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.
Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya
pergaulan bebas, agar para pembaca terkhusus untuk
para remaja sekarang untuk menghindari pergaulan
bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.

B.Rumusan Masalah
Apa pengertian pergaulan bebas?
Apa faktor-faktor penyebab pergaulan dan seks bebas?
Apa bahaya dan dampak pergaulan bebas?
Bagaimana solusi dan upaya mencegah pergaulan dan
seks bebas?

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial
yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain,
dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga
adalah hak asasi manusia setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu merupakan pelanggaran
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas,
tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama,
norma budaya, norma kesopanan, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-
aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.

Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai


melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk
dari pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut
pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan
bebas bisa membawa pengaruh positif atau pun
pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri.
Positif yang dimaksud di sini adalah bebas bisa
berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda
bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih
berteman dengan orang kulit hitam, orang Indonesia
berteman dengan orang Malaysia, dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut
telah menjerumus menjadi salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah
individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol
oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga,
kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan
teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.

B.Faktor-faktor Penyebab Pergaulan


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang
telah maju ini memiliki dampak bagi masyarakat
terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini.
Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas
norma yang telah ditetapkan. Telah banyak
penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam
pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak
aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita
terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil
di luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka
sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus
orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan
anak SMA saja, namun sudah merambat sampai ke
anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah
melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup seks
bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-
kosan tampaknya berkembang semakin serius. Rata-
rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih
bersekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga
terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP).

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam


pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah
terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.
Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan dikatakan gaul
oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan
akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul
adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam
bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun
asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap
berpegang teguh kepada norma-norma agama dan
norma hukum yang berlaku, karena gaul tidak harus
melakukan seks bebas.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan


berpikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu
hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan
buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja
untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:

1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh


Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai
dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam
menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa
dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang
dapat melakukan seks bebas karena kurangnya
keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para
remaja dan mahasiswa harus meningkatkan
pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama
adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan
tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan di luar
agama tentu sangat minim. Ini sebenarnya faktor
terpenting dalam membekali orang muda menjalani
hidup. Orang muda yang imannya tidak andal, memiliki
kecenderungan untuk tidak berjalan dalam jalan Tuhan,
termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.

Sebaliknya yang imannya andal dan berjalan dalam


jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup
seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan
kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan
hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk
kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.
Tetapi pada remaja yang ikut ke dalam pergaulan bebas
ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan
mana yang tidak.

2. Kurangnya Perhatian Orang Tua


Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan
seorang anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan
oleh seseorang karena orang tualah yang paling dekat
dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh
pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang
memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang
anak akan mudah terjerumus dalam pergaulan bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki
kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah
memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan
yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki
kepribadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan
perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan
meninggalkan penyesalan pada akhir perbuatan remaja
atau mahasiswa tersebut.

3. Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya
karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan
biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya
tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari
pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam
pergaulan bebas.

4. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi
para remaja dan mahasiswa. Apabila seorang remaja
atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka
akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih
masa depan, maka siapa pun yang ingin masa depannya
cerah di tengah arus globalisasi, serta luas ilmu dan
wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih
teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya
jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan
kemaksiatan.

5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma


Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada
sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi budaya. Boleh saja kita mengikuti
modernisasi namun tetap harus disesuaikan dengan
norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
Perubahan zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup
kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan
remaja.

6. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun
ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan
globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk
meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan
kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk
bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan


Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi
orang muda pada umumnya memang memiliki
kecenderungan belum memiliki modal yang cukup
dalam mempertimbangkan, memutuskan, dan
melakukan segala sesuatu. Misalnya pengalaman belum
cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh,
pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan
bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang
sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya
akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering
terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi
kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu
yang baru yang belum pernah dirasakan atau
dialaminya.

8. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan
bebas adalah budaya orang muda jaman sekarang.
Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka.
Mereka mengatakan sekaranglah waktunya bergaul
sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng.
Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya
bergaul sebebas-bebasnya.

9. Faktor Keseimbangan Hidup


Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme,
semangat yang sedang bertumbuh dan sedang mekar-
mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi
ini jika tidak didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat,
penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari
seorang senior yang andal akan berakibat fatal. Maka
banyak kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.

C. Dampak Pergaulan Bebas


Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang
dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan
sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun
perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan
akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa
dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan
remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-
mental yang lembek, berpikirnya tidak stabil dan
kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral
dan akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika.
Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang
mengarahkan.

Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang


nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan
oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi
ketidakharmonisan di dalam keluarga, komunikasi
antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya
ini sangat tidak baik, sehingga mengakibatkan anak
remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya
untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman
keras, mengonsumsi narkoba dan narkotika.

Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu


serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja.
Yang mana ke semuanya itu hanya untuk melampiaskan
rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi
dalam kehidupannya. Di dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu
orang dewasa atau para orang tua, baik itu di tempat
ibadah ataupun di tempat lainnya, yang mana nantinya
apa pun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun
orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja.
Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan
dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga.
Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang
sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun
mengganggu ketenteraman masyarakat mereka
dianggap remaja yang memiliki moral rusak.
Pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek dan untuk merubah semuanya menjadi
normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.

D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas


1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika
Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga,
kerja sama guru, orang tua dan tokoh masyarakat.
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya
kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan
kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil
keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa
harga diri, mengembangkan ketrampilan
berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa
beban dan tanpa mengikuti orang lain.

2. Penyuluhan pada Remaja


Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara
singkat anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi
hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya
yang masih dianggap dalam batas-batas normal perlu
dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan latar
belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama
dan pandangan masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk
dari pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut
pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan
bebas bisa membawa pengaruh positif atau pun
pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri.
Positif yang dimaksud di sini adalah bebas bisa
berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda
bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih
berteman dengan orang kulit hitam, orang Indonesia
berteman dengan orang Malaysia dan lain sebagainya.

Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang


dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan
sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun
perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan
akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa
dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.

B.Saran
Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik
untuk anak tetapi tetap memperhatikan dalam
membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi
pacaran agar terhindar dari seks bebas.
Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan
arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri
sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya
dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul
dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar
dan terjerumus pada perilaku seks bebas.

DAFTAR PUSTAKA
Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan.
Jakarta: PT Gramedia.

Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan


Mandiri. Yogyakarta: Dozz Publisher

Anda mungkin juga menyukai