Anda di halaman 1dari 11

PERGAULAN BEBAS

Oleh:
Intan Nelli Ulandari(15)
XII MIPA 5

SMA NEGERI 1 TANGGUL


Tahun pelajan 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang “Pergaulan Bebas” sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda
Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam
yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu kami selama proses
pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.

Tanggul,10 Agustus 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas..................................................................... 2
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan........................................................... 3
C. Bahaya yang Ditimbulkan dari Pergaulan Bebas..................................... 6
D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas..................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda
dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan (seks bebas),
disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama
masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-
batas pergaulan antara pria dan wanita.Anak remaja sekarang banyak
menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu
kalau kita bebas melakukan perbuatan apa pun itulah yang ada di benak
mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang
adalah seks bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu
karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks
bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu
mereka bergerak dan ingin mencobanya. Mereka pun melakukan hal itu
dengan pasangannya. Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya
pergaulan bebas, agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang
untuk menghindari pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu remaja?
2. Apa pengertian pergaulan bebas?
3. Apa faktor-faktor penyebab pergaulan bebas dan seks bebas?
4. Apa dampak hukumnya?
5. Apa akibat yang di timbulkan?
6. Bagaimana solusi mencegah pergaulan bebas dan seks bebas?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal
itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya
pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan
sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut pergaulan
liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh
positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif
yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan
tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman
dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia.
Dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus
menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol
oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas

2
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini
memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa
kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah
ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja
dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah
penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah
yang hamil di luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat begitu
mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA
saja, namun sudah merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja
mengaku pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas
remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang
semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih
bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau mahasiswa. Namun
dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas
adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.
Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan di katakan gaul oleh teman-temannya
tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah
bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita
boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh
dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum
yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir
panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita
ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks
bebas adalah sebagai berikut:

3
1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua
3. Pelampiasan Diri
4. Salah Bergaul
5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma
6. Perubahan Zaman
7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan
8. Faktor Budaya
9. Faktor Keseimbangan Hidup

C. Bahaya yang Ditimbulkan dari Pergaulan Bebas


Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan
berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental.
Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu
semua hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang dilakukannya akan
membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit
karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka
pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental
yang lembek, berpikirnya tidak stabil dan kepribadiannya akan terus
menyimpang dari segi moral dan akhirnya akan menyalahi aturan etika dan
estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang
mengarahkan.
Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat
menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi
bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di
dalam keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan
tentunya ini sangat tidak baik, sehingga mengakibatkan anak remaja sering
keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama

4
teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman
keras, mengonsumsi narkoba dan narkotika.
Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas
apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana ke semuanya itu hanya
untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam
kehidupannya. Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering
bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu di tempat ibadah ataupun
di tempat lainnya, yang mana nantinya apa pun yang dilakukan oleh orang
dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja.
Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan
buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap
remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun
mengganggu ketenteraman masyarakat mereka dianggap remaja yang
memiliki moral rusak. Pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas


1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika
Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama
guru, orang tua dan tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan
hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang
baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban
dan tanpa mengikuti orang lain.
2. Penyuluhan pada Remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat
anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga
variasi dan penyimpangannya yang masih dianggap dalam batas-batas

5
normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan latar belakang
norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya
pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan
sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut pergaulan
liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh
positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif
yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan
tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman
dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia
dan lain sebagainya.
Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan
berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental.
Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu
semua hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang dilakukannya akan
membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit
karena gaya hidup yang tidak teratur.

B. Saran
1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi
tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja
dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi
pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas,
belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan
ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul
dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada
perilaku seks bebas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan. Jakarta: PT Gramedia.

Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan Mandiri. Yogyakarta:


Dozz Publisher.

Kartono, Kartini. 1988. Psikologi Remaja. Bandung: PT. Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai