Oleh:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
S.Tr KEPERAWATAN
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan Makalah Tugas Psikologi dengan judul “Proses Sensorik Motorik” dengan
tepat waktu tanpa hambatan yang berarti.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi penugasan kelompok dari dosen pengampu Mata
Kuliah Psikologi a/n I Nengah Sumitra, SST.,S.Kep.,Ns.,M.Kes . Bahan pembuatan makalah
ini kami peroleh melalui jurnal, ebook, dan bahan ajar psikologi. Semoga dengan pembuatan
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta menjadi reverensi dalam pembuatan
tugas-tugas lainnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………………1
1.1.Latar Belakang……………………………………………………………………………..1
1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………….1
1.3.Tujuan……………………………………………………………………………………...1
BAB II Pembahasan……………………………………………………………………………2
2.1. Pengertian…………………………………………………………………………………2
2.2. Organ Tubuh yang Penting………………………………………………………………..2
2.3. Fungsi Sistem Sensorik Tubuh……………………………………………………………4
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Sensorik Motorik……………………………………………4
2.5. Hubungan Sistem Sensorik Motorik………………………………………………………5
2.6. Gangguan karena Proses Sensorik Motorik……………………………………………….5
BAB III Penutup……………………………………………………………………………….6
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………...6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.5.Hubungan Sistem Sensorik-Motorik
Suatu tindakan dapat kita lakukan secara sadar melalui adanya rangsangan melalui
pusat saraf terlebih dahulu, yaitu otak. Jadi, di sini antara saraf sensoris dan motoris
akan saling berhubungan satu dengan yang lainnya agar kita dapat melakukan
tindakan. Suatu rangsangan akan diterima oleh reseptor, kemudian akan diteruskan ke
otak melalui saraf sensoris. Dari otak, rangsangan diteruskan melalui saraf motorik
menuju efektor. Alimin dan Heryati (2010) menyatakan, gerakan (motorik) dan
pengindraan merupakan dasar proses pengertian, misalnya pada proses berbicara
terdapat dua proses yaitu proses sensoris dan motoris(judarwanto 2009). Aspek
sensoris meliputi pendengaran, pengelihatan, dan rasa raba. Berfungsi untuk
memahami apa yang di dengar, dilihat, dan dirasa. Aspek motorik yaitu mengatur
laring, alat-alat untuk artikulasi, dan laring yang bertanggung jawab untuk
pengeluaran suara.
2.6.Gangguan karena Proses Sensorik Motorik
Sunaryo (2004) menyebutkan ada empat jenis gangguan yang dapat mempengaruhi
perilaku akibat penyimpangan proses sensoris yaitu:
1. Osilasi, terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralih, sehingga
menyebabkan kesan yang selalu berubah.
2. Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi, sehingga terjadi kesalahan kesan
(kesalahan pengamatan)
3. Halusinasi, terjadi bila yang bersangkutan memiliki kesan tertentu akibat
kesalahan pengamatan tanpa objektifitas pengindraan dan tidak disertai stimulus
fisik yang ade kuat.
4. Kamuflase, terjadi apabila dalam suatu objek dibuat sedemikian rupa, sehingga
rangsangannya menyerupai rangsangan latar belakang.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Proses sensoris (Menurut Sunaryo (2004) adalah proses masuknya rangsangan melalui
alat indra ke otak yang kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan
perbuatan. Proses sensoris juga disebut pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan menggunakan alat indra. Organ tubuh yang berperan penting dalam
proses sensorik motorik: visual (pengelihatan), pendengaran, penciuman, pengecapan,
indra kulit.
Pada dasarnya, fungsi sensoris tubuh adalah menyeleksi seluruh stimulus yang masuk
ke dalam tubuh manusia. Atkinson dkk. (2012) mengungkapkan bahwa berkenaan dengan
fungsi sensoris tubuh ada dua sifat umum semua modalitas sensorik yaitu : modalitas
sensorik pada tingkat psikologis dan pada tingkat biologis. Ada tiga fungsi sistem sensoris
tubuh, yakni :
A. Menempatkan manusia berhubungan dengan lingkungan sekitarnya,
B. Fungsi proteksi (mempertahankan diri dari bahaya)
C. Sebagai proses pemasukan informasi.
Gangguan karena Proses Sensorik Motorik menurut Sunaryo (2004) menyebutkan ada
empat jenis gangguan yang dapat mempengaruhi perilaku akibat penyimpangan proses
sensoris yaitu:
1. Osilasi, terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralih, sehingga
menyebabkan kesan yang selalu berubah.
2. Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi, sehingga terjadi kesalahan kesan (kesalahan
pengamatan)
3. Halusinasi, terjadi bila yang bersangkutan memiliki kesan tertentu akibat kesalahan
pengamatan tanpa objektifitas pengindraan dan tidak disertai stimulus fisik yang ade
kuat.
4. Kamuflase, terjadi apabila dalam suatu objek dibuat sedemikian rupa, sehingga
rangsangannya menyerupai rangsangan latar belakang.
6
DAFTAR PUSTAKA