Anda di halaman 1dari 10

KODE ETIK PROFESI KONSELOR

INDONESIA
(ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING
INDONESIA)

 Fitria Martanti
 Nurlaziah Hayati
 M Yusuf Hiayatullah
PENGERTIAN
 Etika adalah suatu sistem prinsip moral,
etika suatu budaya.Aturan tentang tindakan
yang dianut berkenaan dengan perilaku
suatu kelas manusia, kelompok, atau
budaya tertentu.
 Etika Profesi Bimbingan dan Konseling
adalah kaidah-kaidah perilaku yang menjadi
rujukan bagi konselor dalam melaksanakan
tugas atau tanggung
jawabnya memberikan layanan bimbingan
dan konseling kepada konseli.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
 Kode etik profesi memberikan pedoman
bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
 Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
 Kode etik profesi mencegah campur tangan
pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI KONSELOR
 Melindungi konselor yang menjadi anggota asosiasi
dan konseli sebagai penerima layanan.
 Mendukung misi Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia.
 Kode etik merupakan prinsip-prinsip yang
memberikan panduan perilaku yang etis bagi
konselor dalam memberikan layanan bimbingan
dan konseling.
 Kode etik membantu konselor dalam membangun
kegiatan layanan yang profesional.
 Kode etik menjadi landasan dalam menghadapi
dan menyelesaikan keluhan serta permasalahan
yang datang dari anggota asosiasi.
DASAR KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN
DAN KONSELING

 Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (pasal 28 ayat 1, 2 dan 3 tentang
standar pendidik dan tenaga kependidikan)
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
74 Tahun 2008 tentang Guru.
KUALIFIKASI SEORANG KONSELOR
 Sarjana pendidikan (S-1) dalam
bidang Bimbingan dan Konseling.
 Berpendidikan profesi konselor (PPK).
KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR
 Memahami Secara Mendalam Konseli
yang Hendak Dilayani
 Menguasai Landasan Teoretik
Bimbingan dan Konseling
 Menyelenggarakan Bimbingan dan
Konseling yang Memandirikan
 Mengembangkan Pribadi dan
Profesionalitas Secara Berkelanjutan
USAHA ABKIN MENGEMBANGKAN
PROFESI
 Menyiapkan pendidikan profesi konselor.
 Menyusun kompetensi konselor (2001).

 Menata pendidik profesional


konselor(2007).
 Menyelenggarakan layanan BK dalam jalur
pendidikan formal (2007).
USAHA LANJUTAN YANG DILAKUKAN ABKIN
 Sertifikasi guru bimbingan dan konseling.
 Rancangan permendiknas tentang pendidikan profesi
konselor (2007).
 Pelantikan lulusan pendidikan profesi konselor (UNP)
dan sertifikasi jalur pendidikan (UNJ).
 Fasilitasi pengembangan kurikulum BK/profesi (Kaprodi
dan pakar BK serta ABKIN).
 Pengangkatan guru BK ke Dinas Pendidikan dan Bupati.
 Masukan terhadap rancangan pedoman pelaksanaan
tugas guru dan pengawas, khusus tentang BK.
 Beban kerja / jam kerja dan ratio guru BK atau konselor.
 Partisipasi dalam musibah, khususnya bencana alam.
ADA PERTANYAAN???

Anda mungkin juga menyukai