Anda di halaman 1dari 44

MANAJEMEN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

Manajemen Bimbingan Konseling Sekolah


Manajemen Bimbingan Konseling Perusahan
Manajemen Bimbingan Konseling BNN

Disusun Oleh :

Rizki Amelia Putri ( 1655200095 )

Dosen Pengampuh:

Lena Marianti, M, Pd

Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
2018
DAFTAR ISI

BAB I : MANAJEMEN BK DALAM SEKOLAH ........................... 3-30

BAB II : MANAJEMEN BK DALAM PERUSAHAAN .................. 31-37

BAB III : MANAJEMEN BK DALAM BNN .................................... 38-44

2
BAB I
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH

A. Pengetian Manajemen Bimbingan konseling di sekolah


Bimbingan dan Konseling diselenggarakan di sekolah sebagai bagian dari
keseluruhan usaha sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sebagai
sub-sistem pendidikan di sekolah, bimbingan dan konseling dalam
pelaksanaannya tidak pernah lepas dari perencanaan yang seksama dan bersistem.
Bimbingan dan Konseling memiliki konsep dan peran yang ideal, karena
dengan berfungsinya bimbingan dan konsling secara optimal semua kebutuhan
dan permasalah siswa di sekolah akan dapat ditangani dengan baik. Suatu
program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan
tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu system
manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu adalah ditemukannya
kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya yang ada.
Pada prinsipnya manajemen memuat makna segala upaya menggerakkan
individu atau kelompok untuk bekerja sama dalam mendayagunakan sumber daya
dalam suatu system untuk mencapai tujuan. Apabila diterapkan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah, maka manajemen bimbingan dan konseling
adalah segala upaya atau cara yang digunakan untuk mendayagunakan secara
optimal semua komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) dan
system informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan.
Prinsip-prinsip dalam Manajemen Pelayanan Bimbingan dan konseling
meliputi : planning, organizing, staffing, leading & controlling. Manajemen
bimbingan dan konseling merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus
dikuasai oleh konselor.
B. Tujuan Manajemen Bimbingan Koseling Di Sekolah
Manajemen bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengembangkan dir
i konseli (peserta didik) secara efektik dan efesien. Setiap organisasi mempunyai

3
tujuan yang ingin di capai, untuk mencapainya makadi perlukan adanya kegiatan
manajemen sehingga tujuan dapat di capai secara efektif dan efesien.
Kegiatan manajemen bimbingan konseling dikatan produktif apabila dapat
menghasilkan keluaran baik secara kualitas dan kuantitas.
Adapun tujuan bimbingan dan konseling itu sendiri adalah terbagi kedalam
dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Diantaranya adalah:
a. Tujuan umum program bimbingan dan konseling yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut:
a) Agar para siswa dapat memperkembangkan pengertian dan
pemahaman dirinya untuk mencapai kemajuan di sekolah.
b) Agar siswa dapat memperkembangkan pengetahuan tentang dunia
kerja, kesempatan kerja, serta rasa tanggung jawab dalam meraih peluang dan
memilih suatu kesempatan kerja tertentu, sesuai dengan tingkat pendidikan dan
keterampilan yang dipersyaratkan.
c) Agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan untuk memilih,
dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang
peluang dan kesempatan yang ada secara tepat dan bertanggung jawab.
d) Agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan
dan harga diri orang lain.
b. Tujuan khusus program bimbingan dan konseling yang ingin
dicapai diantaranya:
a) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan
dalam memahami dirinya sendiri.
b) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan
didalam memahami lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga, dan
kehidupan masyarakat yang lebih luas.
c) Agar para siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan,
dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya baik itu
menyangkut masalah pribadi, belajar, sosial, dan karir.
d) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi dan
menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam bidang pendidikan dan
dalam lapangan kerja secara tepat.

4
C. Fungsi-Fungsi Manajemen Bimbingan Konseling di Sekolah
Fungsi dalam manjemen merupakan tugas-tugas tertentu yang harus
dilaksanakan yang dapat memberikan persyaratan pelaksanaan atau pekerjaan
yang harus diperhatikan oleh seseorang atau suatu sisitem artinya dengan
pelaksaan fungsi-fungsi tersebut maka pekerjaan akan diselesaikan dengan hasil
yang memuaskan.
Secara tersirat fungsi-fungsi manejem bimbingan konseling yaitu:
 Perencanaan
Perencanaan merupakan proses penetapan tujuan kegiatan dan memilih
cara atau strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
 Pengorganisasian
Pengorganisasian program layanan bimbingan konseling sekolah adalah
upaya melibatkan oarang-orang ke dalam organisasi bimbingan di sekolah.
 Pelaksanaan langsung dengan orang lain dalam satu organisasi.
Pelaksanaan merupakan kegiatan yang paling utama dalam kegiatan
manjemen bimbingan konseling di sekolah, karena pelaksanaan nya menekankan
pad kegiatan yang berhubungan
 Evaluasi
Depdiknas menjelaskan tentang fungsi evaluasi bimbingan dan konseling
yaitu memberikan umpan balik kepada guru pembimbing atau konselor untuk
memperbaikiatau mengembangkan proga, bimbingan konseling, memberikan
informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua
peserta didik tentang perkembangan sikap dan perilaku atu tingkat ketecapaian
tugas-tugas perkembangn peserta didik, agar secara bersinergi dan berkolaborasi
meningkatkan kualitas program bimbingan konseling di sekolah.

D. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Manajemen BK di


Sekolah
 Perencanaan program dan pengaturan waktu pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling.
a) Persiapan pelaksanaan

5
b) Pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan rencana kegiatan
 Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling.
a) Pengorganisasian berarti suatu bentuk kegiatan yang mengatur cara
kerja, prosedur dan pola kerja kegiatan layanan BK.
b) Manfaat pengorganisasian
c) Tiap personel BK menyadari tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
d) Terhindar dari tumpang tindih tugas.
e) Terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur
f) Terjadi kelancaran, efisiensi dan efektivitas.
g) Tujuan Pengorganisasian, merupakan manifestasi dari tujuan BK
itu sendiri.
h) Implementasi pengorganisasian dalam Bimbingan dan Konseling.T
anpa pengorganisasian, BK tidak akan terlaksana secara sistematis, tidak ada
suatu koordinasi, perencanaan, sasaran yang jelas, serta kepemimpinan yang
proporsional dan profesional.

E. Prinsip-Prinsip Manajemen Bimbing Konseling Di Sekolah

Manajemen bimbingan dan konseling disekolah perlu memperhatikan

prinsip-prinsip manajemen agar tujuan dari manajemen dapat tercapai, menurut

hikmat menyatakan ada lima prinsip dalam pengolaan manajemen yaitu:

a. Prinsip efisien dan efektivitas

b. Prinsip pengelolaan.

c. Prinsip pengutaman tugas pengelolaan.

d. Prinsip kepemimpinan yang efektif.

e. Prinsip kerja sama.

Agar dalam pelaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah


berjalan afektif dan efesien diperlukan prinsip manajemen sebagai berikut:

6
a. Perencanaan, penyusunan program bimbingan dan konseling perlu
di dasrkan atas kebutuhan siswa yang di peroleh dari pemgumpulan data.
b. Pengorganisasian, kegiatan administratif manajemen bimbingan
konseling tidak berakhir setelah perencanaan terssusn selanjutnya adalah
melaksanakan perencanaan tersebut secara operasional.
c. Pelaksanaan, pelaksanaan adalah perwujusdan dalam tindakan dari
rencana yang telah digariskan guna mencapai tujuan atau target orrganisasi yang
telah digariskan.
d. Pengawasan, pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara
dan pelaratan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah di tetapkan.
e. Evaluasi, evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan mengintrerprestasikan informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan suatu program dengan kriteria tertentu untuk
keperluan pembuatan keputusan.

F. Pola Manajemen Pelayanan Bimbingan Konseling di sekolah


Pola manajemen pelayanan bimbingan konseling adalah kerangka
hubungan struktural antara berbagai bidang atau berbagai kedudukan dalam
pelayanan bimbingan dan konseling di antaranya:
a. Pola manajemen atau struktural organisasi pelayanan bimbingan
konseling yang menempatkan kepala sekolah sebagai pembimbing utama.
b. Pola manajemen pelayanan bimbingan konseling yang
menempatkan wakilkepala sekolah sebagi pembingbing utama.
c. Pola manajemen pelyanan bimbingan konseling yang
menempatkan guru BK sebagai pembimbing utama.
d. Pola manajemen pelayaan bimbingan konseling yang memiliki
beberapa orang petugas BK (menganut pola profesional).
Selain itu juga Program layanan bimbingan konseling tidak dapat berjalan
dengan efektif apabila tidak didukung dengan profesionalismenya guru BK
tersebut dalam melayani siswanya dengan terprogram secara
efektif apabila kurang atau tidak didukung faktor lain, misalnya faktor pengalama

7
n bekerja. Layanan konseling yang diberikan kepada peserta didik untuk belajar
dengan efektif. Efektivitas konseling dapat tercapai bila seorang konselor atau
guru pembimbing melaksanakan pola 17 Bk, antara lain:

Dari gambar di di atas dapat kita jelaskan bahwa pola 17 plus Bk sebagai
berikut:
1. Bimbingan pribadi adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi
yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimilki
2. Bimbingan sosial adalah bimbingna yang diberikan kepada siswa
untuk mengenal lingkungannya sehingga mampu bersoaialisasi dengan baik dan
menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
3. Bimbingan belajar adalah bimbigan yang diberiakn kepada siswa
untuk dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin
tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

8
4. Bimbingan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada
siswa untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan
dengan dunia pendidikan maupun dunia karir
a. Layanan Orientasi
Layanan informasi berarti memberikan informasi seluas-luasnya kepada
peserta didik berkait dengan kegiatan akademis dan non akademis untuk masa
skarang dan masa yang akan datang. Meliputi bidang pibadi, sosial, belajar dan
karir. Contoh :Pada saat melaksanakan pendidikan di SMK, peserta didik tidak
hanya teori tapi dapat langsung peraktek kelapangan, contohny jurusan
perhotelan, mereka terjun kehotelnya langsung. Dan lulus dari sekolah tersebut
sudah siap bekerja. Semua bermanfaat bagi peserta didik dan telah mengenal
dunia kerja sebelumnya.
b. Layanan Penenmpatan Dan Penyaluran
Layanan penempatan adalah upaya terencana dan sistematis untuk
menempatkan siswa pada suatu posisi atau tempat yang sesuai dengan bakat minat
dan kemampuannya. Sedangkan penyaluran adalh upaya untuk menyalurkan bakat
minat dan potensi siswa secara optimal. Contoh :Peserta didik harus pandai
menempatkan diri dalam penyaluran bakatnya, contohnya peserta didik yang
kuliah di jurusan bimbingan dan konseling
c. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran adalah layanan yan diberikan kepada siswa agar
siswa mampu mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik. Layanan
pembelajaran berarti upaya membangkitkan siswa agar tumbuh keinginan untuk
terus belajar. Juga menanamkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Belajar
adalah kebutuhan. Contoh : Memberikan motivasi agar anak giat belajar dan
memberi contoh kepada peserta didik jika dia rajin belajar maka akan mendapt
efek yang baik pada nilainya dan jika dia tidak belajar maka akan membuat
nilainya buruk.

d. Layanan Konseling Perorangan


Layanan konseling perorangan merupakan merupakan bentuk pelayanan
khusus berupa hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien.dalam

9
hubungan ini masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat
mungkin dengan kekuatan klien sendiri.
Contoh :Peserta didik harus memiliki rasa percaya diri bahwa dia bisa
memberikan pendapatnya di depan umum, Peserta didik yang kurang percaya diri
harus melihat peserta didik yang memiliki percaya agar dapat memicu dirinya bisa
lebih percaya diri.
e. Layanan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok
individu. Keuntungan dari bentuk layanan ini adalah dengan satu kali pemberian
layanan, telah memberikan manfaat atau jasa kepada sekelompok orang. Layanan
ini guna unutk mengatasi masalah yang relatif sama, sehingga mereka tidak
memiliki hambatan unutk mengembnagkan segenap potensi yang dimiliki. Contoh
: Dampak buruk membolos; Aka merugukan diri sendiri, tertinggal
materipelajaran, akan terpenagruh pada orang-orang yang berprilaku negatife
yang dapat mempengaruhi dan merusak masa depan peserta didik tersebut.
f. Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah layanan yang diberikan kepada sekelompok
siswa baik ada masalah ataupun tidak ada masalah. Jumlah anggota berkisar
antara 10 sampai 30 orang. Keanggotaan kelompok bisa anggota tetap ataupun
tidak tetap. Dalam pelaksaan anggota tetap. Contoh : Peserta didik dapt
menceritaka semua maslah yang di hadapinya. Tetapi tak hanya maslah saja
mungkin kesenangan dan kebahagian yang dirasakan bisa diceritaka semua
kepada bimbingan kelompok agar dapat membuat peserta didik lainnya mendapat
contoh.
Dalam pola bimbingan konseling juga mempunyai kegiatan pendukung
yaitu sebagai berikut :

1. Instrumentasi pendidikan adalah jenis instrumen baik berupa test


maupun non test guna menjaring data dna mencatat segala keterangan siswa
dalam proses bimbingan. Data dan keterangan yang perlu dijaring meliputi data
statis maupun data dinamis.
2. Himpuna data atau pengumpulan data adalah kegiatan
mengumpulkan menyeleksikan, menata dna menyimpan data serta keterangan

10
siswa. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik
test dan teknik non test.
3. Konferenis kasus diselenggarakan untuk membicarakan kasus yang
dialami siswa. Kasus tersebut biasanya melibatkan banyak pihak, sehingga
pemecahannya juga memerlukan keterlibatan beberapa pihak.
4. Kunjungan rumah adalah kegiatan pembimbing atau konselor
mengunjungitempat tinggal orang tua atau wali siswa. Penanganan masalah siswa
seringkali memerlukan pemahaman lebih jauh tentang keadaan dirumah, sehingga
diperlukan kunjungan langsung kerumah untuk melihat kondisi yang
sesungguhnya. Kunjungan rumah hanya dilakukan pada siswa-siswa tertentu yang
memang diperlukan untuk itu.
5. Alih tangan kasus adalh kegiatan pembimbing melimpahkan
penanganan suatu kasus dari seorang konselor kepada pihak lain yang dianggap
memilki kemampuan dan kewenangan yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi siswa.

G. Pentingnya Manajemen Dalam Bimbingan Konseling Sekolah


Pelayanan bimbingan konseling di sekolah juga memerlukan manajemen
agar tercapai efesiensi dan fektifitas serta tecapainya tujuan yang telah di
tetapkan, karena perlunya pelayanan bimbingan konseling bimbingan konseling
di sekolah yang di latarbelakangi oleh faktor perkembangan pendidikan di
sekolah, faktor sosial kultural, dan faktor perbedaan individu.
Oleh sebab itu ada dua alasan yang mengapa manajemen di perlukan
termasuk dalam bimbingan konseling.
a. Semaua aktivitas sebuah lembaga di semua bidang mengarah
kepada tujuan.
b. Sebuah lembaga itu memerlukan keterlibatan manusia dan sumber
daya lain (dalam jumlah besar) untruk mencapai tujuan.
Dalam bimbingan konseling manajemen sangat diperlukan untuk
tercapainya tujuan karena pelaksanaan BK harus di kelola dengan baik sesuai
dengan program yang ada dalam BK sekolah.

11
H. Program Manajemen Bimbingan Konseling Sekolah
Menurut penjelasan pasal 54 (6) pp nomor 74 tahun 2008, yang di maksud
dengan mengampu layanan bimbingan dan konseling adalah pemberian perhatian,
prngarahan, pengendalian, dan pengawasan peserta didik yang dapat di
laksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perorangan atau kelompok bagi yang di anggap perlu dan yang memerlukan.
Yang mana dapat kita ketahuai bahwa program bimbingan konseling yang
ada di sekolah itu meliputi beberpa program yaitu :
a. Progam tahunan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing masing kelas.
b. Program sementara, yaitu program bimbingan dan konseling
melipurti seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jembatan
program tahunan .
c. Program bulanan, yaitu program bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabatan program bulanan.
Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen
pelayanan, yaitu:
a. pelayanan dasar
Pelayanan dasar di selenggarakan untuk mencapai tujuan agar konseling
mampu memperoleh tingkat perkembangan normal yang di tunjukan dengan
memiliki mental yang sehat, terampil, memahami dirinya, memahami kondis
lingkungnya, dan kondis sosial budaya.
b. pelayanan responsif
pelayanan responsef merupakan proses bantuan yang di berikan guru
bimbingan dan konseling/ konselor kepada peserta didik sebagi konseli yang
sedang menhadapi masalah.
c. pelayanan individual
perencaan individual merupakan pelayanan bimbingan dan konseling
yang sangat penting untuk memfasilitasi konseli agar ia mampu menyusun
program yang berkaitan dengan masa depannya.
d. pelayanan dukungan sistem.

12
Menurut Tri Sukitman (2015:33) Progam ini memberikan dukungan
kepada guru bimbingan dan konseling /konselor dalam mempelancar
penyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling bagi para pesta didik
sebagi konseling.

13
PROGRAM MINGGUAN LAYANAN KONSELING

BULAN JULI 2009

NAMA SEKOLAH : SMA N 1 CEPER

KELAS :X

KONSELOR :

MATERI BIDANG LAYANAN BK


KEGIATAN DAN
NO MINGGU MINGGU
JENIS LAYANAN BK MINGGU III MINGGU IV
I II
1 2 3 4 5 6
1 Adminitrasi ke BK an ....... .......  Inventarisai  Penyususnan
kebutuhan program
materi semester dan
layanan program
konseling bulanan
 Inventarisasi layanan BK
kebutuhan  Menyusun
ATK program
layanan mingguan
konseling layanan BK
 Penyusunan  Daftar siswa
program asuh
tahunan  Buat blangko
layanan BK album siswa

2 Layanan Orentasi ....... .........  MOS


(panitia
sekolah)
3 Layanan Informasi ....... ......... Pelayanan BK Ekstrakurikuler di
dalam KTSP SMA N 1 Ceper

4 Layanan Penempatan / ....... ........ Penampatan .......


Penyaluran siswa dalam
tempat duduk
dikelas

5 Layanan penguasaan ........ ...... Pelayanan BK Ekstrakurikuler di


Konten dalam KTSP SMA N 1 Ceper

6 Layanan konseling ......... ........ Sesuai Sesuai kebutuhan

14
Perorangan kebutuhan

7 Layanan bimbingan ........ ........ Klasikal sesuai Klasikal sesuai


kelompok jadwal dari jadwal dari
sekolah sekolah
8 Layanan konseling ....... ........ Sesuai Sesuai kebutuhan
Kelompok kebutuhan
9 Layanan konsultasi ......... ......... Sesuai Sesuai kebutuhan
kebutuhan
10 Layanan mediasi ........ .......... Sesuai Seleksi beasiswa
kebutuhan BSKKM

11 Aplikasi instrumen ........ ..........  Angket


isisan album
siswa

12 Himpunan data ...... ........ ............ ...........

13 Konferensi kasus ........ .......... Sesuai Sesuai kebutuhan


kebutuhan

14 Kunjungan rumah ........ .......... Sesuai Sesuai kebutuhan


kebutuhan

15 Tampilan kepustakaan ........ .......... Sesuai Sesuai kebutuhan


kebutuhan

16 Alih tangan kasus ........ .......... Sesuai Sesuai kebutuhan


kebutuhan

15
PROGRAM KERJA BULANAN BIMBINGAN KONSELING
SMA DARMARAJA
TAHUN 2012/2013

BULAN : JULI
SEMESTER :I
KELAS :X
KONSELOR : …………………………………..

MINGGU JENIS LAYANAN MATERI WAKTU KETERANGAN


KE

4, 5 Layanan orientasi1. Prestasi sekolah 1 x 45


2. Visi dan misi sekolah menit

3. Pemahaman diri
Layaan informasi - Memahami prestasi
input dan autcome
sekolajh 1 x 45
- Analisis hasil ujian menit
nasional siswasmp
- Analisa prestasi output
Himpunan data smp
- Analisa outcome siswa
SMP

Absesnsi dan
catatan masalah

16
CONTOH PROGRAM SEMESTER LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH : SMP Negeri 16 Mataram


SEMESTER : I
KELAS : VII (Tujuh)
BULAN : Juli s/d Des. 2017
KONSELOR : Indah Setiawati, S.Pd

Materi Bidang Pengembangan


No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2017)
Bulan I Bulan II Bulan III
1 2 3 4 5
1. Layanan Fasilitas Lingkungan Fasilitas perpustakaan;
Orientasi olahraga sosial laboratorium
dan rekreasi
2. Layanan Informasi Informasi Informasi perkembagan diri
Informasi karir terkait potensi diri
dengan
jurusan di
SMP
3. Layanan Penempatan Penempatan/p Penempatan/penyaluran sesuai
Penempatan /penyaluran enyaluran kebutuhan siswa
/ Penyaluran sesuai sesuai
kebutuhan kebutuhan
siswa siswa

4. Layanan Kompetensi Kompetensi Kompetensi dan kemampuan


Penguasaan dan dan kebiasaan kebiasaan kegiatan belajar
Konten kebiasaan kehidupan
kehidupan pribadi/sosial
pribadi/sosi
al

5. Layanan Masalah Masalah Masalah pribadi


Konseling pribadi pribadi
Individu
6. Layanan Topik Topik Topik tentang: Kemampuan sosial
Bimbingan tentang: tentang:
Kelompok Tahun Kemampuan
ajaran baru diri
7. Layanan Masalah Masalah Masalah
Bimbingan pribadi/sosi pribadi/sosial/ pribadi/sosial/belajar/karir
Kelompok al/belajar/ka belajar/karir
rir
8. Layanan Pemberdaya Pemberdayaa Pemberdayaan pihak tertentu
Konsultasi an pihak n pihak untuk dapat membantu peserta
tertentu tertentu untuk didik

17
untuk dapat dapat
membantu membantu
peserta peserta didik
didik
9. Layanan Upaya Upaya Upaya mendamaikan pihak-pihak
Mediasi mendamaik mendamaikan tertentu (peserta didik) yang
an pihak- pihak-pihak berselisih
pihak tertentu
tertentu (peserta didik)
(peserta yang
didik) yang berselisih
berselisih
10. Aplikasi Intrument Intrument tes Intrument tes dan non tes untuk
Instrumenta tes dan non dan non tes mengungkapkan kondisi dan
si tes untuk untuk masalah peserta didik
mengungka mengungkapk
pkan an kondisi dan
kondisi dan masalah
masalah peserta didik
peserta
didik
11. Himpunan Data Data Data perkembangan, kondisi dan
Data perkembang perkembanga lingkungan pribadi/sosial/belajar/
an, kondisi n, kondisi dan karir
dan lingkungan
lingkungan pribadi/sosial/
pribadi/sosi belajar/ karir
al/belajar/
karir
12. Konferensi Pembahasan Pembahasan Pembahasan kasus-kasus tertentu
Kasus kasus-kasus kasus-kasus yang dialami peserta didik
tertentu tertentu yang
yang dialami
dialami peserta didik
peserta
didik
13. Kunjungan Pertemuan Pertemuan Pertemuan dengan orang tua,
Rumah dengan dengan orang keluarga peserta didik yang
orang tua, tua, keluarga mengalami masalah
keluarga peserta didik pribadi/sosial/belajar/karir.
peserta yang
didik yang mengalami
mengalami masalah
masalah pribadi/sosial/
pribadi/sosi belajar/karir.
al/belajar/ka
rir.
14. Alih tangan Pendalaman Pendalaman Pendalaman penanganan masalah

18
Kasus penanganan penanganan pribadi/sosial/belajar/karir
masalah masalah
pribadi/sosi pribadi/sosial/
al/belajar/ka belajar/karir
rir

Mataram, 05 Juli 2017


Konselor Sekolah

Indah Setiawati, S.Pd

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING

SMP NEGERI ................


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Bidang
N Jenis Fungsi
Bimbingan Tujuan Sasaran Waktu
o Kegiatan/Layanan BK
P S B K
A. PERSIAPAN
Tercapainy
a efektivitas
Pembagian tugas
layanan VII, VIII,
1 guru bimbingan dan Juli
bimbingan IX
konseling/konselor
dan
konseling
Terungkapn
ya
kebutuhan VII, VIII,
2 Juli
Assesmen kebutuhan peserta IX
(Angket Masalah didik/konse
Konseli) li
Layanan
bimbingan
dan
konseling
3 VII Juli
lebih
Menyusun program terarah dan
bimbingan dan tetap
konseling sasaran
Konsultasi program Mendapat
4 VII Juli
bimbingan dan dukungan

19
konseling dari Kepala
dan Komite
Sekolah
Terpenuhin
ya
kebutuhan
sarana yang
5 VII Juli
menunjang
keberhasila
Pengadaan sarana / n layanan
prasarana BK BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta
didik/konse
li memiliki
Tuhan selalu hadir Pemaha kesadaran
V VII Juli
dalam hidupku man untuk
beribadah
pada Tuhan
YME
Peserta
didik/konse
li memiliki
Cara Belajar di Pemaha pemahaman
V VII Juli
sekolah baru man tentang cara
belajar di
SMP/MTs
yang baik
Peserta
didik/konse
li mudah
Adaptasi di
Pemaha beradaptasi
lingkungan sekolah V VII Agst
man dengan
baru
lingkungan
sekolah
baru
Peserta
didik/konse
li dapat
Pemaha mengidentif
Cita-cita karirku V VII Agst
man ikasi cita-
cita yang
sesuai
dengan

20
dirinya

Peserta
didik/konse
li mampu
Pemaha mengatur
Cara mengatur waktu V VII Sept.
man jadwal
kegiatan
sehari-hari
dengan baik
Peserta
didik/konse
Pemaha li memiliki
Disiplin diri V VII Sept.
man disiplin diri
dalam
kehidupan
Peserta
didik/konse
Pemaha li mampu
Potensi diri V VII Oktb
man menggali
Potensi Diri
Sendiri
Peserta
didik/konse
li memiliki
Kesadaran
Manusia sebagai Pemaha
V sebagai VII Oktb.
makhluk social man
makhluk
sosial yang
harus
berinteraksi
Peserta
didik/konse
li
Bersyukur dengan Pemaha
V memahami VII Novb.
hati yang ikhlas man
berbagai
macam
beaKonseli
Peserta
didik/konse
Kiat mencari dan Pemaha li mampu
V VII Novb.
disenangi teman man menjaga
kesehatan
diri
Pemaha Peserta
Nilai suatu sikap
V man didik/konse VII Desb.
kejujuran
dan li memiliki

21
penceg pemahaman
ahan bahaya
rokok dan
narkoba
Peserta
didik/konse
Pentingnya disiplin Pemaha li dapat
V VII Desb.
belajar man melakukan
disiplin
belajar
Peserta
didik/konse
Pemaha
li dapat
man
Bahaya rokok dan menghindar
V dan VII Desb.
dampaknya i bahaya
penceg
atau
ahan
dampak
rokok
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta
didik/konse
Langkahku tanggung Pemaha li memiliki
V VII
jawabku man sikap yang
bertanggun
g jawab
Peserta
didik/konse
li memiliki
Saya cinta budaya Pemah kesadaran
V VII
sendiri aman mencintai
budaya
indonesia
tercinta
c. Papan
Bimbingan
Peserta
Pemaha didik/konse
Tips dan Trik Sukses man li
Juli –
dalam Pengembangan V V V V dan memperole VII Desb
diri penceg h informasi
ahan melalui
media tulis
Peserta
didik/konse
d. Pengemb. Media Pemaha Juli –
V V V V li VII Desb
BK man
memperole
h informasi

22
yang
bermanfaat
bagi dirinya
Peserta
didik/konse
li
Pemaha Juli –
e. Leafleat V V V V memperole VII Desb
man
h informasi
melalui
media cetak
LAYANAN
2
RESPONSIF
Terbantuny
a peserta
didik dalam
mengatasi
1. Konseling Pengent Juli –
hambatan/ VII Desb
Individual asan
memecahka
n masalah
yang
dialaminya
Terbantuny
a
memecahka
2. Konseling Pengent n masalah Juli –
VII Desb
Kelompok asan peserta
didik
melalui
kelompok
Terbantuny
a
Pemaha
memberika
man
n informasi Juli –
3. Konsultasi dan VII Desb
yang
pengent
dibutuhkan
asan
oleh peserta
didik
Diperolehn
ya
kesepakatan
Pengent bersama Juli –
4. Konferensi Kasus VII Desb
asan mengenai
masalah
peserta
didik

23
Terentaskan
nya
masalah
konseli
yang terkait
Pengent Juli –
5. Advokasi dengan VII Desb
asan
pihak lain
agar hak-
hak konseli
tetap
terlindungi
Terselengga
ranya
layanan
6. Konseling Pengent Bimbingan Juli –
VII Desb
elektronik asan dan
Konseling
yang lebih
efektif
Tertampung
Pemaha nya
man masalah
Juli –
7. Kotak masalah dan peserta VII Desb
pengent didik/konse
asan li yang
introvert
Terentaskan
nya
masalah
Pemaha konseli
PEMINATAN DAN man yang terkait
3 PERENC. dan dengan VII
INDIVIDUAL pengent pemilihan
asan jurusan dan
rencana
karir masa
depan

DUKUNGAN
4
SISTEM
Pengumpul
a. Melaksanakan dan an data dan
menindaklanjuti kebutuhan
assesmen peserta
didik
Mengetahui
b. Kunjungan rumah langsung
kondisi

24
peserta
didik di
lingkungan
rumah
Pertanggun
c. Menyusun dan gjawaban
melaporkan program kinerja
bimbingan dan kepada
konseling kepala
sekolah
Penilaian
ketercapaia
n program
d. Membuat evaluasi layanan
bimbingan
dan
konseling
Bukti fisik
e. Melaksanakan
pelaksanaan
administrasi
bimbingan
bimbingan dan
dan
konsleing
konseling
Pengemban
f. Pengembangan
gan diri /
keprofesian konselor
profesi

I. BK Komprehensif
Bimbingan dan konseling komprehensifmerupakan sistem kegiatan
yang digunakan untuk membnantu klien dalam mengembangkan potensi
drinya seoptimal mungkin. Oleh karena itu, siwa perlu diberikan layanan
bimbingan konseling yang komprehensif dalam perkembangannya.
(sutrirna,2013).
Selain itu juga, program bimbingan dan konseling sekolah di

rancang untuk menjamin bahwa setiap siswa memilki hak yang sama

untuk memperoleh manfaat program bimbingan dan konseling

komprehensif.

A. Tujuan Bimbingan dan Konseling Komprehensif


Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat.

25
a) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir
serta kehidupannya di masa yang akan datang;
b) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin;
c) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan kerjanya;
d) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun
lingkungan kerja.
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif
a) Pemahaman, yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
b) Preventif, yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisi-pasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
c) Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang mem-fasilitasi
perkembangan siswa.
d) Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat
kuratif.
e) Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan
minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
f) Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan
khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan
program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat
kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa). Penyesuaian, yaitu
fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat
menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program
g) pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.

26
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN 2017-
2018

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Layanan Sosial

C Fungsi Layanan Pengembangan

D Tujuan Mempererat jalinan perhabatan yang lebih akrab


dengan memperhatikan norma yang berlaku

E Topik Empati

F Sasaran Layanan Peserta didik kelas XI Analis Kesehatan

G Metode dan Teknik Role Play

H Waktu 1 x 45 menit

I Media/Alat Papan nama pemeran, Script drama,


memanfaatkan media di kelas

J Tanggal Pelaksanaan Selasa, 8 Agustus 2017

K Sumber Bacaan http://www.psikoterapis.com?en cara-


mengenalkan-empati-pada-anak%2C75

L Uraian Kegiatan

M 1. Tahap Awal

a. Pernyataan tujuan Konselor menyatakan tujuan bimbingan kelompok


agar siswa dapat mengembangkan sikap empati
terhadap oranglain.

b. Penjelasan tentang Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan

27
langkah-langkah kelompok yaitu :
kegiatan kelompok
- Konselor menjelaskan alur drama yaitu cerita
tentang 5 orang sahabat yang sangat erat
kemudian salah satu dari mereka mengalami
kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit,
ketika teman yang kecelakaan tersebut ingin
dijenguk oleh teman-temannya ternyata empat
temannya sulit mendapatkan waktu yang sesuai
karena mereka memiliki kesibukan masing-
masing, sampai akhirnya teman yang ekcelakaan
tersebut meninggal dunia dan tidak sempat
dijenguk selama dia sakit.

- Peserta didik dibagi kelompok menjadi 4


kelompok

- Masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit


untuk menidentifikasi tokoh dalam
cerita, mendiskusikan pembagian peran, setting,
alur dan hal-hal yang akan digunakan dalam
penampilan drama.

c. Mengarahkan kegiatan Konselor melakukan ice breaking dan


mempersilahkan peserta didik untuk bersiap
melakukan aktifitas bimbingan kelo mpok

d. Tahap peralihan
Guru BK menanyakan a. Guru BK menanyakan kesiapan kelompok dalam
kalau-kalau ada siswa melaksanakan kegiatan kelompok
yang belum mengerti b. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada
dan memberikan setiap kelompok tentang hal-hal yang belum
penjelasannya mereka pahami
c. Guru BK menjelaskan kembali secara singkat
(Storming) tentang tugas dan tanggung jawab peserta dalam
melakukan kegiatan
Guru BK menyiapkan a. Guru BK menanyakan kesiapan para pesera

28
siswa untuk melakukan untuk melaksanakan tugas
komitmen tentang b. Setelah semua siswapeserta menyatakan siap,
kegiatan yang akan kemudian guru BK memulai masuk ke tahap kerja
dilakukannya

(Norming)

2. Tahap Inti/Kerja
Proses/kegiatan yang- Peserta didik secara berkelompok dalam waktu 5
dialami peserta didik menit untuk dapat mengidentifikasi tokoh dalam
dalam suatu kegiatan cerita
bimbingan berdasarkan
teknik tertentu - Menentukan siapa yang akan berperan sesuai
dengan tokoh yang ada
(Eksperientasi)
- Menentukan skenario cerita

- Menampilkan drama

Pengungkapan 1. Identifikasi
perasaan, pemikiran
dan pengalaman - Bagaimana perasaan peserta didik saat
tentang aoa yang memerankan perannya masing-masing?
terjadi dalam kegiatan
- Bagaimana perasaan peserta didik saat
bimbingan (refleksi)
berdiskusi kelompok?

- Apakah peserta didik dapat bekerjasama dengan


baik?

- Apakah peserta didik dapat membedakan antara


simpati dan empati?

2. Analisis

- Apakah peserta didik memahami pentingnya


empati?

29
3. Generalisasi

- Bagaimana langkah-langkah anda untuk


mengembangkan kemampuan berempati?

3. Tahap Pengakhiran (Terminasi)

Menutup Kegiatan dan a. Guru BK memberikan penguatan terhadap


Tindak Lanjut aspek-aspek yang ditemukan oleh peserta dalam
suatu kerja kelompok

b. Merencanakan tindak lanjut, yaitu


mengembangkan aspek kerjasama

c. Menutup kegiatan layanan secara simpatik


(Framming)

M Evaluasi

1. Evaluasi Proses a. Guru BK terlibat dalam menumbuhkan


antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan

b. Guru BK membangun dinamika kelompok

c. Guru BK memberikan penguatan dalam


membuat langkah yang akan dilakukannya

2. Evaluasi Hasil a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap


pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok

b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah


bimbingan kelompok

c. Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru BK

30
BAB II
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM PERUSAHAN
A. Pendekatan Konsep

Pengertian Konseling (Pembimbingan Dan Penyuluhan). Konseling


adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan dengan maksud
pokok untuk membantu karyawan tersebut agar dapat menangani masalah secara
lebih baik. Atau dengan kata lain, konseling bertujuan untuk membuat orang-
orang menjadi lebih efektip dalam memecahkan masalah-masalah mereka.(T.
Hani Handoko: 2000). Berdnard & Fullmer (1969) menjelaskan konseling
meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-
kebutuhan motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu
individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut. Prayitno
& Amti (2004) menjelaskan definisi konseling sebagai proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut klien)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Jadi konseling
adalah suatu proses bantuan suatu organisasi atau perusahaan dengan
menyediakan sarana bimbingan untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan karyawan melalui wawancara konselor guna mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi karyawan.

B. Konsep Kinerja.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanaan tugas dibanding
dengan berbagai kemungkinan , seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama
(Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd.Basri: 2004). Sebagai pembanding ada
beberapa pengertian berikut ini akan memperkaya wawasan kita tentang kinerja.
1. Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada
tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta(Stolovich
and Keeps: 1992).
2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada
diri pekerja (Griffin: 1987).

31
3. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy and Premeaux: 1993).
4. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan
dan tingkat kemampuan tertentu. Kesedian dan keterampilan seseorang tidaklah
cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa
yang akan dan bagaimana mengerjakannya (Hersey and Blanchrd: 1993).
5. Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau Ability (A),
motivasi atau mativation (M) dan kesempatan atau opportunity (O), yaitu kinerja
= f (A x M x O). Artinya: kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi
dan kesempatan (Robbins: 1996). Kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

Pentingnya Program Konseling Kerja Awalnya karyawan dilihat sebagai ”


Human Resources” dimana manusia dipandang sebagai 'orang yang
menghasilkan'. Namun saat ini banyak perusahaan yang melihat posisi karyawan
sebagai ”Human Capital”, dimana karyawan sebagai modal penting yang dimiliki
dalam suatu organisasi. Paradigma ini membuat posisi karyawan dalam
perusahaan menjadi penting sehingga kualitas karyawan harus terus diperhatikan.
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas mereka adalah interaksi mereka
dengan pekerjaannya. Jika interaksi yang terjadi tidak sejalan maka akan
menimbulkan masalah. Masalah tersebut dapat diminimalisasi dan diselesaikan
dengan melakukan konseling kerja, yang bertujuan untuk memberikan insigh
tdalam menemukan pemecahan masalah yang sedang dihadapi.( Copyright 2007
© PT. Maxima Performa Indonesia). Dengan demikian konseling merupakan
pusat pengembangan pekerja atau karyawan dan manajemen. Semua penyelia
yang terlibat dalam beberapa aktivitas bisa dimasukkan dalam konseling yang
sama seperti bagian dari masa kerja normal mereka. Salah satu tujuan penting
konseling bagi penyelia adalah menyampaikan kepada karyawan agar menerima
sebagian tanggung jawab untuk mengembangkan diri mereka sendiri.

32
Fungsi-Fungsi Konseling,Yakni:

1. Pemberian Nasehat. Proses konseling sering berupa pemberian nasehat


kepada karyawan dengan maksud untuk mengarahkan mereka dalam pelaksanaan
serangkaian kegiatan yang diinginkan.

2. Penentraman Hati. Pengalaman konseling bisa menentramkan hati


karyawan, karena mereka diyakinkan kemampuannya untuk mengerjakan
serangkaian kegiatan dan mendorong untuk mencobanya.

3. Komunikasi. Konseling adalah suatu proses komunikasi. Ini


menciptakan komunikasi ke atas ke manajemen, dan juga memberikan
kesempatan kepada pembimbing untuk menginterpretasikan masalah-maslah
manajemen dan menjelaskan berbagai pandangan kepada para karyawan.

4. Pengenduran Ketegangan Emosional. Orang cenderung menjadi kendur


ketegangan emosionalnya bila mereka mempunyai kesempatan untuk membahas
masalah-masalah mereka dengan orang lain.

5. Penjernihan Pemikiran. Pembahasan masalah-masalah secara serius


dengan orang lain akan membantu seseorang untuk berpikir lebih jernih tentang
berbagai masalah mereka.

6. Reorientasi. Reorientasi mencakup pengubahan berbagai tujuan dan


nilai karyawan. Konseling yang mendalam oleh para psikolog atau psikiatrik,
dalam praktek, sering sangat membantu para karyawan merubah nilai-nilai
mereka. Sebagai contoh, mereka lebih menyadari keterbatasan-keterbatasan
mereka.

Peran Konselor Dalam Konseling Karyawan. Berdasarkan penjelasan di


atas peran konselor atau pembimbing sangat penting sekali dalam dunia kerja,
khususnya mengenai pengembangan karier dan kesehatan mental karyawan
supaya karyawan merasa nyaman dengan diri dan lingkungannya, memiliki
pandangan yang objektip dan positif terhadap orang lain, sehingga mampu
memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Dengan demikian bila hal tersebut di
atas tercapai fungsi-fungsi konseling dapat Memberikan pemberian nasehat,

33
penentraman hati, komunikasi, pengenduran ketegangan emosional, penjernihan
pemikiran, dan reorientasi dalam dunia kerja. Dalam situs artikel Job Loker
konselor ini sangat membantu karyawan menghadapi persoalan non-teknis di
perusahaan. Bisa saja itu berarti atasan yang tidak menyenangkan, kolega yang
ternyata tidak suportif, atau bahkan kebijakan-kebijakan perusahaan yang dirasa
malah merugikan. Dengan jawaban yang memuaskan, karyawan akan menjadi
lega dan dapat melanjutkan pekerjaannya dengan nyaman, ujung-ujungnya
peningkatan produktivitas. Begitu pula sebaliknya, tanpa ada penyelesaian
terhadap masalah non-teknis, hal itu bakal terus-menerus menjadi beban pikiran
dan akhirnya malah menurunkan produktivitas. Hal yang terakhir malah
merugikan perusahaan. Pada prakteknya kegiatan konseling dan diadakan baik
kapan saja (open door policy) maupun saat penilaian kinerja (appraisal). Kedua
hal ini tentu ada untung maupun ruginya. Prinsip yang pertama tentunya bakal
lebih bermanfaat karena permasalahan dapat segera terselesaikan. Karyawan juga
tidak merasa sungkan untuk melakukan curhat dengan konselornya. Sayangnya,
karena kebanyakan konselor juga merupakan manajer fungsional, ada risiko
bahwa waktunya tersita untuk kegiatan konseling seperti ini dan malah membuat
pekerjaan sehari-hari menjadi terbengkalai. Prinsip yang kedua biasanya lebih
umum diterapkan di sini. Di waktu-waktu tertentu saat penilaian kinerja,
karyawan akan diberi kesempatan untuk mengutarakan uneg-unegnya. Ini juga
merupakan

Masukan bagi perusahaan, apa saja yang sudah berjalan baik dan apa pula
yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Kelemahannya tentu saja jika ada
permasalahan harus menunggu sampai masa penilaian tiba. Di sisi lain, saat
penilaian merupakan saat khusus sehingga konselor dapat fokus dengan
kegiatannya ini dan dapat optimal memberikan saran ataupun nasihat. Seorang
konselor harus bisa secara jernih melihat duduk persoalan, bukan malah
memperkeruh. Plus konselor juga dituntut untuk dapat memberikan saran dan
nasihat yang obyektif. Bisa jadi diperlukan suatu pelatihan khusus, terutama yang
berkaitan dengan ilmu phiskologi, supaya manajer teknis sekalipun mampu
mengemban tugas dan wewenang ini.

34
Tipe-Tipe Konseling. Berdasarkan besarnya pengarahan yang diberikan
dalam proses konseling, tipe konseling terbagi 3, yaitu:

1. Directive Conseling. Adalah proses mendengarkan masalah-maslah


emosional karyawan, memutuskan dengan karyawan apa yang seharusnya
dilakukan, dan kemudian memberitahukan dan memotivasi karyawan untuk
melaksanakan hal itu.

2. Nondirective Conseling (Client-Centered Conseling). Adalah suatu


proses mendengarkan secara penuh perhatian dan mendorong karyawan untuk
menjelaskan masalah-masalah yang menyusahkan mereka, memahaminya dan
menentukan penyelesaian- penyelesaian yang tepat Jadi, nondirective counseling
terpusat pada karyawan (conselee) bukan pada pembimbing (conselor).

3. Cooperative Counseling. Adalah hubungan timbal balik antara


pembimbing dan karyawan yang mengembangkan pertukaran gagasan secara
kooperatip untuk membantu pemecahan masalah-masalah karyawan.

Tipe ini tidak sepenuhnya terpusat pada karyawan dan tidak sepenuhnya
terpusat pada pembimbing; tetapi mengintegrasikan berbagai gagasan,
pengetahuan, pandangan dan nilai-nilai kedua partisipan dalam hubungan
konseling. Oleh karena itu, cooperative counseling mengkombinasikan berbagai
kebaikan kedua tipe konseling lainnya. Pentingnya Peran Penyelia. Jantung
seluruh perusahaan, kecil maupun besar, industri, bisnis hotel dan restauran, jasa
telekomunikasi, perbankan, jasa angkutan ataupun bisnis lainnya, adalah
penyelianya. Perusahaan menugaskan dan membebankan penyelia untuk
mendapatkan hasil atau kinerja bagi perusahaan melalui orang lain. Mereka
bekerja sebagai pemandu, pemimpin, pembuat keputusan dan mendorong
karyawannya. Mereka juga berfungsi sebagai pelatih, pendorong, penasihat, dan
pengukur dalam usaha untuk hasil atau kinerja yang diinginkan oleh perusahaan.
Penyelia adalah penyalur perubahan dan perkembangan perusahaan; tanpa
mereka, perusahaan akan mundur; tanpa mereka perusahaan tak akan mungkin
maju. Dengan demikian kesuksesan Penyelia mengubah dari memanage ke
pelatihan kinerja karyawan tergantung dari:

35
1. Kepiawaian penyelia dalam mengembangkan keahlian timbal balik.

2. Pemberian penghargaan kerpada karyawan sebagai penghormatan diri.

3. Penyelia sebagai pelatih.

4. Penyelia sebagai penasehat.

Pada hakekatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang


dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan
kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu. Dari pandangan tersebut kinerja
mempunya 4 aspek, yaitu:

1. Kemampuan.

2. Penerimaan tujuan perusahaan.

3. Tingkatan tujuan yang dicapai.

4. Interaksi antara tujuan dan kemampuan para karyawan dalam


perusahaan, dimana masing-masing elemen tersebut berpengaruh terhadap kinerja
seseorang.

Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan kinerja seorang karyawan,


pengetahuan di bidang tugas pekerja yang bersangkutan sangat penting.

Berdasarkan kajian di atas peran program konseling bagi karyawan sangat


penting sekali dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Program konseling
merupakan kegiatan personalia yang mempunyai pengaruh langsung pada kinerja,
kepuasan kerja, motivasi dan reaksi terhadap stress. Bila konseling tidak berhasil
dan karyawan tetap tidak berprestasi kerja, berbagai bentuk tindakan
pendisiplinan mungkin diperlukan sesuai dengan tingkat kesalahan karyawan.

Peran Konseling Terhadap Kinerja Pada Perusahaan Untuk menjawab


tantangan globalisasi, perusahaan perlu memberikan konseling kepada tenaga
kerja/karyawan dalam membangun kualitas sumberdaya manusia yang bermoral

36
dan berbudaya, serta berdaya saing tinggi dan berwawasan iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi). Untuk itu karyawan atau tenaga kerja perlu
memperoleh bimbingan dan penyuluhan ( konseling), dengan konseling yang
efektip karyawan dapat menjalankan tugasnya menghasilkan kinerja yang baik
sesuai tujuan perusahaan. Di dalam pelaksanaan konseling akan terlihat masalah-
masalah misalnya: apakah karyawan tersebut perlu atau tidak untuk mengikuti
kesempatan pendidikan dan pelatihan guna memperoleh pengetahuan yang luas
dan memperoleh keterampilan dalam menjalankan tugasnya, dan mempunyai
sikap untuk beradaptasi pada berbagai perubahan dan persoalan yang kompleks.
Dalam melaksanakan program konseling peran penyelia sangat diperlukan sekali,
karena mereka bekerja sebagai pemandu, pemimpin, pembuat keputusan dan
mendorong karyawannya. Mereka juga berfungsi sebagai pelatih, pendorong,
penasihat, dan pengukur dalam usaha untuk hasil atau kinerja yang diinginkan
oleh perusahaan.

37
BAB III

MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM BNN

A. Pengertian Manajemen Bimbingan Konseling


Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa inggris, yaitu kata kerja
to manage yang berarti mengatur. Sinonimnya antara lain to hand (mengurus), to
control (memeriksa), to guide (memimpin). Dengan demikian secara bahasa
manajemen berarti pengurusan, pengendalian, dan pemimpin.

Pengertian manajemen secara terminologi, menurut Daft “manajemen is


the attainmentof organizational goal in an effective and efficient manner throught
planning, organizing, leading and controlling organizational resources”.
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan suatu cara yang efisien
dan efektif melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian sumber daya organisasi.

Menurut Herujitto, manajemen memiliki tiga arti. Pertama, sebagai


pengelolaan, pengendalian, atau penanganan. Kedua, perlakuan secara terampil
untuk menangani sesuatu berupa skillful treatment. Ketiga, gabungan dari dua
pengertian tersebut yang berhubungan dengan pengelolaan suatu perusahaan
rumah tangga atau suatu bentuk kerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Pemaparan diatas mendefinisikan manajemen adalah sebuah proses efisien


untuk mencapai tujuan organisasi dan peibatan individu. Guna mencapai tujuan
ini, manajemen secara khusus membutuhkan koordinasi dari beberapa komponen
penting yang kita sebut fungsi. Fungsi penting dari manajemen yang diperlukan
adalah planning, organizing, leading, and controlling.

Menurut GR Terry (dalam Fatah Syukur) manajemen adalah suatu proses


yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasin,
pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.

Dari uraian diatas, dapat disempulkan, bahwa:

1. Manajemen merupakan usaha atau tindakan kea rah pencapaian


tujuan.
2. Manajemen merupakan system kerja sama.
3. Manajemen melibatkan secara optimal kontribusi orang-orang,
dana fisik, dan sumber-sumber lainnya.

38
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata
guidance berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti menunjukkan,
membimbing, menuntun atau membantu. Secara umum bimbingan dapat diartikan
sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Namun, meskipun demikian tidak berarti
semua bantuan atau tuntunan adalah bimbingan.

Bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman diri,
penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

Bimbingan yaitu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan


sistematis dari pembimbing kepada terbimbing. Pemahaman diri, penerimaan diri,
pengarahan diri dan perwujudan diri. Dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaiam diri dengan lingkungan.

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki


maupun perempuan yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang
memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap umur untuk membantunya
mengembangkan aktivitas-aktivitas hidupnya sendiri, mengembangkan arah
pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri dan memikul bebannya sendiri.

Menurut Murniati bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan


pada siswa dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan dan kenyatan
tentang adanya kesulitan yang dihadapimya dalam rangka perkembangannya yang
optimal, sehingga dapat memahami diri, mengarahkan diri, dan bertindak serta
bersikap sesuai dengan tuntunan dan keadan lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat.

Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari
bahasa latin counselium, artinya bersama atau bicara bersama. Pengertian
berbicara bersama-sama dalam hal ini adalah pembicaraan konselor dengan
seorang atau beberapa klien. Dengan demikian, counselium berarti dengan atau
berasama yang dirangkai denan menerima atau memahami. Konselin dapat
diartikan sebagai bantuan yan diberikan inividu dalam memecahkan masalah
kehidupannya denan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan
individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui


wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
mengalami masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi oleh konseli.

39
B. Fungsi Manajemen Bimbingan Konseling
Ada empat fungsi utama dalam manajemen:
1. Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk megantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan srategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas tinggi
4. Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

C. Tujuan Konseling di Penjara


1. Tujuan Umum
Secara umum pelayanan konseling di penjara bertujuan agar setelah
mendapatkan pelayanan konseling, individu dapat mengembangkan potensi
(bakat, kemampuan, dan nilai-nilai luhur) yang dimiliki secara optimal.

2. Tujuan Khusus
Pelayanan Konseling di penjara secara khusus bertujuan agar individu
(penghuni penjara) dapat:

a) Memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala kelebihan dan


kekurangan yang ada pada dirinya berkenaan dengan bakat, kemampuan, minat,
sikap, perasaan dalam kaitan dengan posisinya sekarang sebagai penghuni penjara
posisi dan kesiapannya sesudah bebas dari penjara.
b) Memahami lingkungannya dengan baik, utamanya adalah lingkungan
sosial di dalam penjara, dan juga lingkungan sosial kelak yang dihadapinya.

40
c) Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, yaitu keputusan-
keputusan yang di buat atas pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan
lingkungan sebagaimana telah disebutkan pada butir a dan b. Dengan pemahaman
tersebut individu penghuni penjara dapat menyesuaikan antara keadaan diri yang
dimiliki dengan keadaan lingkungan yang telah dipahaminya.
d) Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,
baik pada saat ini (ketika masih menghuni penjara) maupun ketika sesudah keluar
dari penjara.
D. Fungsi Konseling di Penjara
Beberapa fungsi konseling yang diselenggarakan oleh Konselor di penjara,
antara lain:

1. Fungsi Pemahaman
Bagian pertama dan paling awal harus dilakukan oleh petugas bimbingan
adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang di bimbingnya. Kegiatan
ini merupakan usaha bagaimana mengungkapkan dan memahami apa masalah dan
kesulitan yang dihadapi apa dan bagaimana kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan individu. Hal ini diperoleh melalui berbagai keterangan mengenai
individu yang bersangkutan, baik dengan menggunakan alat atau prosedur yang
sudah baku maupun yang belum baku.

Bagi penghuni penjara, fungsi pemahaman secara garis besar dibagi


menjadi dua yaitu:

a) Pemahaman Mengenai Klien


Pemahaman mengenai klien merupakan titik tolak upaya pemberian
bantuan terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat
memberikan layanan tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu
memahami individu yang akan dibantu itu.

b) Pemahaman Mengenai Masalah Klien


Pelayanan Bimbingan dan Konseling apabila telah menuju pada
penanggulangan masalah klien, sebagai langkah awal perlu adanya pemahaman
terhadap suatu masalah sebagai suatu hal yang wajib. Pemahaman terhadap
masalah ini antara lain menyangkut jenis masalah, intensitas, sangkut-paut, sebab-
sebabnya dan kemungkinan berkembangnya (kalau tidak segera diatasi). Akibat
dari“tidak memahami masalah” adalah kemungkinan semakin berkembangnya
masalah-masalah itu pada diri individu, serta kerugian secara potensial dapat
timbul oleh masalah yang semakin besar.

41
2. Fungsi Pemecahan (pemberian bantuan) Pembinaan
Fungsi pemecahan adalah kegiatan bimbingan yang mengarah pada usaha
mengatasi sesegera mungkin berbagai masalah atau kesulitan yang dialami
individu sebagai narapidana penghuni penjara, maupun mempersiapkan
mentalnya ketika akan bebas dari penjara.
Dua hal yang harus dilakukan oleh pembimbing berkaitan dengan fungsi
pembinaan di penjara, yaitu;

a) Mempersiapkan kondisi mental akan adanya perbedaan situasi


antara keadaan di luar, dengan keadaan di dalam penjara (dalam hal ini, terutama
bagi narapidana yang baru pertama kali masuk penjara.
b) Mempersiapkan kondisi mental masyarakat bagi bekas penghuni
penjara.
Persiapan kondisi mental antara lain dilakukan dengan pembinaan rohani
sesuai agama mereka untuk menyadarkan atas kesalahan yang telah dilakukannya.
Pembinaan rohani diharapkan dapat mengubah tingkah laku mereka nanti
sehingga dapat diterima masyarakat.

3. Fungsi Pengembangan
Pelayanan konseling bukan sekedar mengatasi kesulitan yang di alami
individu, tetapi juga berusaha agar individu dapat mengembangkan segenap
potensi yang dimilikinya. Fungsi ini dapat dilakukan antara lain dengan
menyalurkan bakat, kemampuan, dan minat melalui kegiatan yang dilakukan atau
diajarkan, seperti kegiatan olah raga, kerajinan tangan, industri kecil, jurnalistik
dan lain sebagainya.

E. Pengertian Badan Narkotika Nasional


Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah Lembaga Pemerintahan Non
Kementrian (LPNK) yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
prikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alkohol dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Presiden melalui korrdinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
BNN dipimpin oleh seorang Kepala.

42
F. Tugas Badan Narkotika Nasional
Badan Narkotika Nasional, mempunyai beberapa tugas antara lain:

a) Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasiomal mengenai


pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
b) Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba.
c) Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba.
d) Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial pecandu narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun masyarakat.
e) Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
f) Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat
dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba.
g) Melakukan kerjasama bilateral dan multilateral baik regional
maupun internasional, guna mencegah dan memberantas peredaran gelap narkoba.
h) Mengembangkan labolaturium narkotika dan prekursor narkotika.
i) Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap
perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
j) Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanakan tugas dan
wewenang.
G. Fungsi Badan Narkotika Nasional
Dalam melaksanakan tugasnya, BNN menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan, perencanaan, program dan anggran BNN


b) Pengoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen
masyarakat dalam rangka penyusunan dan perumusan serta pelaksanaan kebijakan
nasioanal.
c) Penyelengaaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di
lingkungan BNN.

43
d) Pelaksanaan fasilitasi dan pengoordinasian wadah peran serta
masyarakat.
e) Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan
peredaran gelap narkoba.
f) Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di bidang
narkoba.
g) Pengoordinasian instansi pemerintah terkait maupun komponen
masyarakat dalam pelaksaan rehabilitasi dan penyatuan kembali kedalam
masyarakat serta perawatan lanjutan bagi penyalahgunaan dan atau pecandu
narkoba.
h) Pengoordinasian peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial pecandu narkoba yang diselemggarakan oleh
pemerintah maupun masyarakat.
i) Peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahgunaan dan
atau pecandu narkoba berbasis komunitas terapeutik atau metode lain yang teruji
keberhasilannya.
j) Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan di
lingkungan BNN.
k) Pelaksanan pengujian narkoba.
l) Pengembangan labolaturium uji narkoba.
H. Kewenangan Badan Narkotika Nasional
Kewenangan BNN secara umum terlihat secara implisit pada tugasnya,
namun kewenangan yang di khususkan oleh undang-undang adalah tugas dalam
melaksanakan pemberantasan jaringan sindikat narkoba, BNN berwenang
melakukan penyelidikan dan penyidikan.

44

Anda mungkin juga menyukai