Disusun Oleh :
Dosen Pengampuh:
Lena Marianti, M, Pd
2
BAB I
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH
3
tujuan yang ingin di capai, untuk mencapainya makadi perlukan adanya kegiatan
manajemen sehingga tujuan dapat di capai secara efektif dan efesien.
Kegiatan manajemen bimbingan konseling dikatan produktif apabila dapat
menghasilkan keluaran baik secara kualitas dan kuantitas.
Adapun tujuan bimbingan dan konseling itu sendiri adalah terbagi kedalam
dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Diantaranya adalah:
a. Tujuan umum program bimbingan dan konseling yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut:
a) Agar para siswa dapat memperkembangkan pengertian dan
pemahaman dirinya untuk mencapai kemajuan di sekolah.
b) Agar siswa dapat memperkembangkan pengetahuan tentang dunia
kerja, kesempatan kerja, serta rasa tanggung jawab dalam meraih peluang dan
memilih suatu kesempatan kerja tertentu, sesuai dengan tingkat pendidikan dan
keterampilan yang dipersyaratkan.
c) Agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan untuk memilih,
dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang
peluang dan kesempatan yang ada secara tepat dan bertanggung jawab.
d) Agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan
dan harga diri orang lain.
b. Tujuan khusus program bimbingan dan konseling yang ingin
dicapai diantaranya:
a) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan
dalam memahami dirinya sendiri.
b) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan
didalam memahami lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga, dan
kehidupan masyarakat yang lebih luas.
c) Agar para siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan,
dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya baik itu
menyangkut masalah pribadi, belajar, sosial, dan karir.
d) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi dan
menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam bidang pendidikan dan
dalam lapangan kerja secara tepat.
4
C. Fungsi-Fungsi Manajemen Bimbingan Konseling di Sekolah
Fungsi dalam manjemen merupakan tugas-tugas tertentu yang harus
dilaksanakan yang dapat memberikan persyaratan pelaksanaan atau pekerjaan
yang harus diperhatikan oleh seseorang atau suatu sisitem artinya dengan
pelaksaan fungsi-fungsi tersebut maka pekerjaan akan diselesaikan dengan hasil
yang memuaskan.
Secara tersirat fungsi-fungsi manejem bimbingan konseling yaitu:
Perencanaan
Perencanaan merupakan proses penetapan tujuan kegiatan dan memilih
cara atau strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian
Pengorganisasian program layanan bimbingan konseling sekolah adalah
upaya melibatkan oarang-orang ke dalam organisasi bimbingan di sekolah.
Pelaksanaan langsung dengan orang lain dalam satu organisasi.
Pelaksanaan merupakan kegiatan yang paling utama dalam kegiatan
manjemen bimbingan konseling di sekolah, karena pelaksanaan nya menekankan
pad kegiatan yang berhubungan
Evaluasi
Depdiknas menjelaskan tentang fungsi evaluasi bimbingan dan konseling
yaitu memberikan umpan balik kepada guru pembimbing atau konselor untuk
memperbaikiatau mengembangkan proga, bimbingan konseling, memberikan
informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua
peserta didik tentang perkembangan sikap dan perilaku atu tingkat ketecapaian
tugas-tugas perkembangn peserta didik, agar secara bersinergi dan berkolaborasi
meningkatkan kualitas program bimbingan konseling di sekolah.
5
b) Pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan rencana kegiatan
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling.
a) Pengorganisasian berarti suatu bentuk kegiatan yang mengatur cara
kerja, prosedur dan pola kerja kegiatan layanan BK.
b) Manfaat pengorganisasian
c) Tiap personel BK menyadari tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
d) Terhindar dari tumpang tindih tugas.
e) Terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur
f) Terjadi kelancaran, efisiensi dan efektivitas.
g) Tujuan Pengorganisasian, merupakan manifestasi dari tujuan BK
itu sendiri.
h) Implementasi pengorganisasian dalam Bimbingan dan Konseling.T
anpa pengorganisasian, BK tidak akan terlaksana secara sistematis, tidak ada
suatu koordinasi, perencanaan, sasaran yang jelas, serta kepemimpinan yang
proporsional dan profesional.
b. Prinsip pengelolaan.
6
a. Perencanaan, penyusunan program bimbingan dan konseling perlu
di dasrkan atas kebutuhan siswa yang di peroleh dari pemgumpulan data.
b. Pengorganisasian, kegiatan administratif manajemen bimbingan
konseling tidak berakhir setelah perencanaan terssusn selanjutnya adalah
melaksanakan perencanaan tersebut secara operasional.
c. Pelaksanaan, pelaksanaan adalah perwujusdan dalam tindakan dari
rencana yang telah digariskan guna mencapai tujuan atau target orrganisasi yang
telah digariskan.
d. Pengawasan, pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara
dan pelaratan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah di tetapkan.
e. Evaluasi, evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan mengintrerprestasikan informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan suatu program dengan kriteria tertentu untuk
keperluan pembuatan keputusan.
7
n bekerja. Layanan konseling yang diberikan kepada peserta didik untuk belajar
dengan efektif. Efektivitas konseling dapat tercapai bila seorang konselor atau
guru pembimbing melaksanakan pola 17 Bk, antara lain:
Dari gambar di di atas dapat kita jelaskan bahwa pola 17 plus Bk sebagai
berikut:
1. Bimbingan pribadi adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi
yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimilki
2. Bimbingan sosial adalah bimbingna yang diberikan kepada siswa
untuk mengenal lingkungannya sehingga mampu bersoaialisasi dengan baik dan
menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
3. Bimbingan belajar adalah bimbigan yang diberiakn kepada siswa
untuk dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin
tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
8
4. Bimbingan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada
siswa untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan
dengan dunia pendidikan maupun dunia karir
a. Layanan Orientasi
Layanan informasi berarti memberikan informasi seluas-luasnya kepada
peserta didik berkait dengan kegiatan akademis dan non akademis untuk masa
skarang dan masa yang akan datang. Meliputi bidang pibadi, sosial, belajar dan
karir. Contoh :Pada saat melaksanakan pendidikan di SMK, peserta didik tidak
hanya teori tapi dapat langsung peraktek kelapangan, contohny jurusan
perhotelan, mereka terjun kehotelnya langsung. Dan lulus dari sekolah tersebut
sudah siap bekerja. Semua bermanfaat bagi peserta didik dan telah mengenal
dunia kerja sebelumnya.
b. Layanan Penenmpatan Dan Penyaluran
Layanan penempatan adalah upaya terencana dan sistematis untuk
menempatkan siswa pada suatu posisi atau tempat yang sesuai dengan bakat minat
dan kemampuannya. Sedangkan penyaluran adalh upaya untuk menyalurkan bakat
minat dan potensi siswa secara optimal. Contoh :Peserta didik harus pandai
menempatkan diri dalam penyaluran bakatnya, contohnya peserta didik yang
kuliah di jurusan bimbingan dan konseling
c. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran adalah layanan yan diberikan kepada siswa agar
siswa mampu mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik. Layanan
pembelajaran berarti upaya membangkitkan siswa agar tumbuh keinginan untuk
terus belajar. Juga menanamkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Belajar
adalah kebutuhan. Contoh : Memberikan motivasi agar anak giat belajar dan
memberi contoh kepada peserta didik jika dia rajin belajar maka akan mendapt
efek yang baik pada nilainya dan jika dia tidak belajar maka akan membuat
nilainya buruk.
9
hubungan ini masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat
mungkin dengan kekuatan klien sendiri.
Contoh :Peserta didik harus memiliki rasa percaya diri bahwa dia bisa
memberikan pendapatnya di depan umum, Peserta didik yang kurang percaya diri
harus melihat peserta didik yang memiliki percaya agar dapat memicu dirinya bisa
lebih percaya diri.
e. Layanan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok
individu. Keuntungan dari bentuk layanan ini adalah dengan satu kali pemberian
layanan, telah memberikan manfaat atau jasa kepada sekelompok orang. Layanan
ini guna unutk mengatasi masalah yang relatif sama, sehingga mereka tidak
memiliki hambatan unutk mengembnagkan segenap potensi yang dimiliki. Contoh
: Dampak buruk membolos; Aka merugukan diri sendiri, tertinggal
materipelajaran, akan terpenagruh pada orang-orang yang berprilaku negatife
yang dapat mempengaruhi dan merusak masa depan peserta didik tersebut.
f. Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah layanan yang diberikan kepada sekelompok
siswa baik ada masalah ataupun tidak ada masalah. Jumlah anggota berkisar
antara 10 sampai 30 orang. Keanggotaan kelompok bisa anggota tetap ataupun
tidak tetap. Dalam pelaksaan anggota tetap. Contoh : Peserta didik dapt
menceritaka semua maslah yang di hadapinya. Tetapi tak hanya maslah saja
mungkin kesenangan dan kebahagian yang dirasakan bisa diceritaka semua
kepada bimbingan kelompok agar dapat membuat peserta didik lainnya mendapat
contoh.
Dalam pola bimbingan konseling juga mempunyai kegiatan pendukung
yaitu sebagai berikut :
10
siswa. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik
test dan teknik non test.
3. Konferenis kasus diselenggarakan untuk membicarakan kasus yang
dialami siswa. Kasus tersebut biasanya melibatkan banyak pihak, sehingga
pemecahannya juga memerlukan keterlibatan beberapa pihak.
4. Kunjungan rumah adalah kegiatan pembimbing atau konselor
mengunjungitempat tinggal orang tua atau wali siswa. Penanganan masalah siswa
seringkali memerlukan pemahaman lebih jauh tentang keadaan dirumah, sehingga
diperlukan kunjungan langsung kerumah untuk melihat kondisi yang
sesungguhnya. Kunjungan rumah hanya dilakukan pada siswa-siswa tertentu yang
memang diperlukan untuk itu.
5. Alih tangan kasus adalh kegiatan pembimbing melimpahkan
penanganan suatu kasus dari seorang konselor kepada pihak lain yang dianggap
memilki kemampuan dan kewenangan yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi siswa.
11
H. Program Manajemen Bimbingan Konseling Sekolah
Menurut penjelasan pasal 54 (6) pp nomor 74 tahun 2008, yang di maksud
dengan mengampu layanan bimbingan dan konseling adalah pemberian perhatian,
prngarahan, pengendalian, dan pengawasan peserta didik yang dapat di
laksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perorangan atau kelompok bagi yang di anggap perlu dan yang memerlukan.
Yang mana dapat kita ketahuai bahwa program bimbingan konseling yang
ada di sekolah itu meliputi beberpa program yaitu :
a. Progam tahunan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing masing kelas.
b. Program sementara, yaitu program bimbingan dan konseling
melipurti seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jembatan
program tahunan .
c. Program bulanan, yaitu program bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabatan program bulanan.
Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen
pelayanan, yaitu:
a. pelayanan dasar
Pelayanan dasar di selenggarakan untuk mencapai tujuan agar konseling
mampu memperoleh tingkat perkembangan normal yang di tunjukan dengan
memiliki mental yang sehat, terampil, memahami dirinya, memahami kondis
lingkungnya, dan kondis sosial budaya.
b. pelayanan responsif
pelayanan responsef merupakan proses bantuan yang di berikan guru
bimbingan dan konseling/ konselor kepada peserta didik sebagi konseli yang
sedang menhadapi masalah.
c. pelayanan individual
perencaan individual merupakan pelayanan bimbingan dan konseling
yang sangat penting untuk memfasilitasi konseli agar ia mampu menyusun
program yang berkaitan dengan masa depannya.
d. pelayanan dukungan sistem.
12
Menurut Tri Sukitman (2015:33) Progam ini memberikan dukungan
kepada guru bimbingan dan konseling /konselor dalam mempelancar
penyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling bagi para pesta didik
sebagi konseling.
13
PROGRAM MINGGUAN LAYANAN KONSELING
KELAS :X
KONSELOR :
14
Perorangan kebutuhan
15
PROGRAM KERJA BULANAN BIMBINGAN KONSELING
SMA DARMARAJA
TAHUN 2012/2013
BULAN : JULI
SEMESTER :I
KELAS :X
KONSELOR : …………………………………..
3. Pemahaman diri
Layaan informasi - Memahami prestasi
input dan autcome
sekolajh 1 x 45
- Analisis hasil ujian menit
nasional siswasmp
- Analisa prestasi output
Himpunan data smp
- Analisa outcome siswa
SMP
Absesnsi dan
catatan masalah
16
CONTOH PROGRAM SEMESTER LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
17
untuk dapat dapat
membantu membantu
peserta peserta didik
didik
9. Layanan Upaya Upaya Upaya mendamaikan pihak-pihak
Mediasi mendamaik mendamaikan tertentu (peserta didik) yang
an pihak- pihak-pihak berselisih
pihak tertentu
tertentu (peserta didik)
(peserta yang
didik) yang berselisih
berselisih
10. Aplikasi Intrument Intrument tes Intrument tes dan non tes untuk
Instrumenta tes dan non dan non tes mengungkapkan kondisi dan
si tes untuk untuk masalah peserta didik
mengungka mengungkapk
pkan an kondisi dan
kondisi dan masalah
masalah peserta didik
peserta
didik
11. Himpunan Data Data Data perkembangan, kondisi dan
Data perkembang perkembanga lingkungan pribadi/sosial/belajar/
an, kondisi n, kondisi dan karir
dan lingkungan
lingkungan pribadi/sosial/
pribadi/sosi belajar/ karir
al/belajar/
karir
12. Konferensi Pembahasan Pembahasan Pembahasan kasus-kasus tertentu
Kasus kasus-kasus kasus-kasus yang dialami peserta didik
tertentu tertentu yang
yang dialami
dialami peserta didik
peserta
didik
13. Kunjungan Pertemuan Pertemuan Pertemuan dengan orang tua,
Rumah dengan dengan orang keluarga peserta didik yang
orang tua, tua, keluarga mengalami masalah
keluarga peserta didik pribadi/sosial/belajar/karir.
peserta yang
didik yang mengalami
mengalami masalah
masalah pribadi/sosial/
pribadi/sosi belajar/karir.
al/belajar/ka
rir.
14. Alih tangan Pendalaman Pendalaman Pendalaman penanganan masalah
18
Kasus penanganan penanganan pribadi/sosial/belajar/karir
masalah masalah
pribadi/sosi pribadi/sosial/
al/belajar/ka belajar/karir
rir
19
konseling dari Kepala
dan Komite
Sekolah
Terpenuhin
ya
kebutuhan
sarana yang
5 VII Juli
menunjang
keberhasila
Pengadaan sarana / n layanan
prasarana BK BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta
didik/konse
li memiliki
Tuhan selalu hadir Pemaha kesadaran
V VII Juli
dalam hidupku man untuk
beribadah
pada Tuhan
YME
Peserta
didik/konse
li memiliki
Cara Belajar di Pemaha pemahaman
V VII Juli
sekolah baru man tentang cara
belajar di
SMP/MTs
yang baik
Peserta
didik/konse
li mudah
Adaptasi di
Pemaha beradaptasi
lingkungan sekolah V VII Agst
man dengan
baru
lingkungan
sekolah
baru
Peserta
didik/konse
li dapat
Pemaha mengidentif
Cita-cita karirku V VII Agst
man ikasi cita-
cita yang
sesuai
dengan
20
dirinya
Peserta
didik/konse
li mampu
Pemaha mengatur
Cara mengatur waktu V VII Sept.
man jadwal
kegiatan
sehari-hari
dengan baik
Peserta
didik/konse
Pemaha li memiliki
Disiplin diri V VII Sept.
man disiplin diri
dalam
kehidupan
Peserta
didik/konse
Pemaha li mampu
Potensi diri V VII Oktb
man menggali
Potensi Diri
Sendiri
Peserta
didik/konse
li memiliki
Kesadaran
Manusia sebagai Pemaha
V sebagai VII Oktb.
makhluk social man
makhluk
sosial yang
harus
berinteraksi
Peserta
didik/konse
li
Bersyukur dengan Pemaha
V memahami VII Novb.
hati yang ikhlas man
berbagai
macam
beaKonseli
Peserta
didik/konse
Kiat mencari dan Pemaha li mampu
V VII Novb.
disenangi teman man menjaga
kesehatan
diri
Pemaha Peserta
Nilai suatu sikap
V man didik/konse VII Desb.
kejujuran
dan li memiliki
21
penceg pemahaman
ahan bahaya
rokok dan
narkoba
Peserta
didik/konse
Pentingnya disiplin Pemaha li dapat
V VII Desb.
belajar man melakukan
disiplin
belajar
Peserta
didik/konse
Pemaha
li dapat
man
Bahaya rokok dan menghindar
V dan VII Desb.
dampaknya i bahaya
penceg
atau
ahan
dampak
rokok
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta
didik/konse
Langkahku tanggung Pemaha li memiliki
V VII
jawabku man sikap yang
bertanggun
g jawab
Peserta
didik/konse
li memiliki
Saya cinta budaya Pemah kesadaran
V VII
sendiri aman mencintai
budaya
indonesia
tercinta
c. Papan
Bimbingan
Peserta
Pemaha didik/konse
Tips dan Trik Sukses man li
Juli –
dalam Pengembangan V V V V dan memperole VII Desb
diri penceg h informasi
ahan melalui
media tulis
Peserta
didik/konse
d. Pengemb. Media Pemaha Juli –
V V V V li VII Desb
BK man
memperole
h informasi
22
yang
bermanfaat
bagi dirinya
Peserta
didik/konse
li
Pemaha Juli –
e. Leafleat V V V V memperole VII Desb
man
h informasi
melalui
media cetak
LAYANAN
2
RESPONSIF
Terbantuny
a peserta
didik dalam
mengatasi
1. Konseling Pengent Juli –
hambatan/ VII Desb
Individual asan
memecahka
n masalah
yang
dialaminya
Terbantuny
a
memecahka
2. Konseling Pengent n masalah Juli –
VII Desb
Kelompok asan peserta
didik
melalui
kelompok
Terbantuny
a
Pemaha
memberika
man
n informasi Juli –
3. Konsultasi dan VII Desb
yang
pengent
dibutuhkan
asan
oleh peserta
didik
Diperolehn
ya
kesepakatan
Pengent bersama Juli –
4. Konferensi Kasus VII Desb
asan mengenai
masalah
peserta
didik
23
Terentaskan
nya
masalah
konseli
yang terkait
Pengent Juli –
5. Advokasi dengan VII Desb
asan
pihak lain
agar hak-
hak konseli
tetap
terlindungi
Terselengga
ranya
layanan
6. Konseling Pengent Bimbingan Juli –
VII Desb
elektronik asan dan
Konseling
yang lebih
efektif
Tertampung
Pemaha nya
man masalah
Juli –
7. Kotak masalah dan peserta VII Desb
pengent didik/konse
asan li yang
introvert
Terentaskan
nya
masalah
Pemaha konseli
PEMINATAN DAN man yang terkait
3 PERENC. dan dengan VII
INDIVIDUAL pengent pemilihan
asan jurusan dan
rencana
karir masa
depan
DUKUNGAN
4
SISTEM
Pengumpul
a. Melaksanakan dan an data dan
menindaklanjuti kebutuhan
assesmen peserta
didik
Mengetahui
b. Kunjungan rumah langsung
kondisi
24
peserta
didik di
lingkungan
rumah
Pertanggun
c. Menyusun dan gjawaban
melaporkan program kinerja
bimbingan dan kepada
konseling kepala
sekolah
Penilaian
ketercapaia
n program
d. Membuat evaluasi layanan
bimbingan
dan
konseling
Bukti fisik
e. Melaksanakan
pelaksanaan
administrasi
bimbingan
bimbingan dan
dan
konsleing
konseling
Pengemban
f. Pengembangan
gan diri /
keprofesian konselor
profesi
I. BK Komprehensif
Bimbingan dan konseling komprehensifmerupakan sistem kegiatan
yang digunakan untuk membnantu klien dalam mengembangkan potensi
drinya seoptimal mungkin. Oleh karena itu, siwa perlu diberikan layanan
bimbingan konseling yang komprehensif dalam perkembangannya.
(sutrirna,2013).
Selain itu juga, program bimbingan dan konseling sekolah di
rancang untuk menjamin bahwa setiap siswa memilki hak yang sama
komprehensif.
25
a) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir
serta kehidupannya di masa yang akan datang;
b) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin;
c) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan kerjanya;
d) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun
lingkungan kerja.
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif
a) Pemahaman, yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
b) Preventif, yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisi-pasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
c) Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang mem-fasilitasi
perkembangan siswa.
d) Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat
kuratif.
e) Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan
minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
f) Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan
khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan
program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat
kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa). Penyesuaian, yaitu
fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat
menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program
g) pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
26
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN 2017-
2018
E Topik Empati
H Waktu 1 x 45 menit
L Uraian Kegiatan
M 1. Tahap Awal
27
langkah-langkah kelompok yaitu :
kegiatan kelompok
- Konselor menjelaskan alur drama yaitu cerita
tentang 5 orang sahabat yang sangat erat
kemudian salah satu dari mereka mengalami
kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit,
ketika teman yang kecelakaan tersebut ingin
dijenguk oleh teman-temannya ternyata empat
temannya sulit mendapatkan waktu yang sesuai
karena mereka memiliki kesibukan masing-
masing, sampai akhirnya teman yang ekcelakaan
tersebut meninggal dunia dan tidak sempat
dijenguk selama dia sakit.
d. Tahap peralihan
Guru BK menanyakan a. Guru BK menanyakan kesiapan kelompok dalam
kalau-kalau ada siswa melaksanakan kegiatan kelompok
yang belum mengerti b. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada
dan memberikan setiap kelompok tentang hal-hal yang belum
penjelasannya mereka pahami
c. Guru BK menjelaskan kembali secara singkat
(Storming) tentang tugas dan tanggung jawab peserta dalam
melakukan kegiatan
Guru BK menyiapkan a. Guru BK menanyakan kesiapan para pesera
28
siswa untuk melakukan untuk melaksanakan tugas
komitmen tentang b. Setelah semua siswapeserta menyatakan siap,
kegiatan yang akan kemudian guru BK memulai masuk ke tahap kerja
dilakukannya
(Norming)
2. Tahap Inti/Kerja
Proses/kegiatan yang- Peserta didik secara berkelompok dalam waktu 5
dialami peserta didik menit untuk dapat mengidentifikasi tokoh dalam
dalam suatu kegiatan cerita
bimbingan berdasarkan
teknik tertentu - Menentukan siapa yang akan berperan sesuai
dengan tokoh yang ada
(Eksperientasi)
- Menentukan skenario cerita
- Menampilkan drama
Pengungkapan 1. Identifikasi
perasaan, pemikiran
dan pengalaman - Bagaimana perasaan peserta didik saat
tentang aoa yang memerankan perannya masing-masing?
terjadi dalam kegiatan
- Bagaimana perasaan peserta didik saat
bimbingan (refleksi)
berdiskusi kelompok?
2. Analisis
29
3. Generalisasi
M Evaluasi
30
BAB II
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM PERUSAHAN
A. Pendekatan Konsep
B. Konsep Kinerja.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanaan tugas dibanding
dengan berbagai kemungkinan , seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama
(Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd.Basri: 2004). Sebagai pembanding ada
beberapa pengertian berikut ini akan memperkaya wawasan kita tentang kinerja.
1. Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada
tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta(Stolovich
and Keeps: 1992).
2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada
diri pekerja (Griffin: 1987).
31
3. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy and Premeaux: 1993).
4. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan
dan tingkat kemampuan tertentu. Kesedian dan keterampilan seseorang tidaklah
cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa
yang akan dan bagaimana mengerjakannya (Hersey and Blanchrd: 1993).
5. Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau Ability (A),
motivasi atau mativation (M) dan kesempatan atau opportunity (O), yaitu kinerja
= f (A x M x O). Artinya: kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi
dan kesempatan (Robbins: 1996). Kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
32
Fungsi-Fungsi Konseling,Yakni:
33
penentraman hati, komunikasi, pengenduran ketegangan emosional, penjernihan
pemikiran, dan reorientasi dalam dunia kerja. Dalam situs artikel Job Loker
konselor ini sangat membantu karyawan menghadapi persoalan non-teknis di
perusahaan. Bisa saja itu berarti atasan yang tidak menyenangkan, kolega yang
ternyata tidak suportif, atau bahkan kebijakan-kebijakan perusahaan yang dirasa
malah merugikan. Dengan jawaban yang memuaskan, karyawan akan menjadi
lega dan dapat melanjutkan pekerjaannya dengan nyaman, ujung-ujungnya
peningkatan produktivitas. Begitu pula sebaliknya, tanpa ada penyelesaian
terhadap masalah non-teknis, hal itu bakal terus-menerus menjadi beban pikiran
dan akhirnya malah menurunkan produktivitas. Hal yang terakhir malah
merugikan perusahaan. Pada prakteknya kegiatan konseling dan diadakan baik
kapan saja (open door policy) maupun saat penilaian kinerja (appraisal). Kedua
hal ini tentu ada untung maupun ruginya. Prinsip yang pertama tentunya bakal
lebih bermanfaat karena permasalahan dapat segera terselesaikan. Karyawan juga
tidak merasa sungkan untuk melakukan curhat dengan konselornya. Sayangnya,
karena kebanyakan konselor juga merupakan manajer fungsional, ada risiko
bahwa waktunya tersita untuk kegiatan konseling seperti ini dan malah membuat
pekerjaan sehari-hari menjadi terbengkalai. Prinsip yang kedua biasanya lebih
umum diterapkan di sini. Di waktu-waktu tertentu saat penilaian kinerja,
karyawan akan diberi kesempatan untuk mengutarakan uneg-unegnya. Ini juga
merupakan
Masukan bagi perusahaan, apa saja yang sudah berjalan baik dan apa pula
yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Kelemahannya tentu saja jika ada
permasalahan harus menunggu sampai masa penilaian tiba. Di sisi lain, saat
penilaian merupakan saat khusus sehingga konselor dapat fokus dengan
kegiatannya ini dan dapat optimal memberikan saran ataupun nasihat. Seorang
konselor harus bisa secara jernih melihat duduk persoalan, bukan malah
memperkeruh. Plus konselor juga dituntut untuk dapat memberikan saran dan
nasihat yang obyektif. Bisa jadi diperlukan suatu pelatihan khusus, terutama yang
berkaitan dengan ilmu phiskologi, supaya manajer teknis sekalipun mampu
mengemban tugas dan wewenang ini.
34
Tipe-Tipe Konseling. Berdasarkan besarnya pengarahan yang diberikan
dalam proses konseling, tipe konseling terbagi 3, yaitu:
Tipe ini tidak sepenuhnya terpusat pada karyawan dan tidak sepenuhnya
terpusat pada pembimbing; tetapi mengintegrasikan berbagai gagasan,
pengetahuan, pandangan dan nilai-nilai kedua partisipan dalam hubungan
konseling. Oleh karena itu, cooperative counseling mengkombinasikan berbagai
kebaikan kedua tipe konseling lainnya. Pentingnya Peran Penyelia. Jantung
seluruh perusahaan, kecil maupun besar, industri, bisnis hotel dan restauran, jasa
telekomunikasi, perbankan, jasa angkutan ataupun bisnis lainnya, adalah
penyelianya. Perusahaan menugaskan dan membebankan penyelia untuk
mendapatkan hasil atau kinerja bagi perusahaan melalui orang lain. Mereka
bekerja sebagai pemandu, pemimpin, pembuat keputusan dan mendorong
karyawannya. Mereka juga berfungsi sebagai pelatih, pendorong, penasihat, dan
pengukur dalam usaha untuk hasil atau kinerja yang diinginkan oleh perusahaan.
Penyelia adalah penyalur perubahan dan perkembangan perusahaan; tanpa
mereka, perusahaan akan mundur; tanpa mereka perusahaan tak akan mungkin
maju. Dengan demikian kesuksesan Penyelia mengubah dari memanage ke
pelatihan kinerja karyawan tergantung dari:
35
1. Kepiawaian penyelia dalam mengembangkan keahlian timbal balik.
1. Kemampuan.
36
dan berbudaya, serta berdaya saing tinggi dan berwawasan iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi). Untuk itu karyawan atau tenaga kerja perlu
memperoleh bimbingan dan penyuluhan ( konseling), dengan konseling yang
efektip karyawan dapat menjalankan tugasnya menghasilkan kinerja yang baik
sesuai tujuan perusahaan. Di dalam pelaksanaan konseling akan terlihat masalah-
masalah misalnya: apakah karyawan tersebut perlu atau tidak untuk mengikuti
kesempatan pendidikan dan pelatihan guna memperoleh pengetahuan yang luas
dan memperoleh keterampilan dalam menjalankan tugasnya, dan mempunyai
sikap untuk beradaptasi pada berbagai perubahan dan persoalan yang kompleks.
Dalam melaksanakan program konseling peran penyelia sangat diperlukan sekali,
karena mereka bekerja sebagai pemandu, pemimpin, pembuat keputusan dan
mendorong karyawannya. Mereka juga berfungsi sebagai pelatih, pendorong,
penasihat, dan pengukur dalam usaha untuk hasil atau kinerja yang diinginkan
oleh perusahaan.
37
BAB III
38
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata
guidance berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti menunjukkan,
membimbing, menuntun atau membantu. Secara umum bimbingan dapat diartikan
sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Namun, meskipun demikian tidak berarti
semua bantuan atau tuntunan adalah bimbingan.
Bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman diri,
penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari
bahasa latin counselium, artinya bersama atau bicara bersama. Pengertian
berbicara bersama-sama dalam hal ini adalah pembicaraan konselor dengan
seorang atau beberapa klien. Dengan demikian, counselium berarti dengan atau
berasama yang dirangkai denan menerima atau memahami. Konselin dapat
diartikan sebagai bantuan yan diberikan inividu dalam memecahkan masalah
kehidupannya denan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan
individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
39
B. Fungsi Manajemen Bimbingan Konseling
Ada empat fungsi utama dalam manajemen:
1. Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk megantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan srategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas tinggi
4. Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
2. Tujuan Khusus
Pelayanan Konseling di penjara secara khusus bertujuan agar individu
(penghuni penjara) dapat:
40
c) Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, yaitu keputusan-
keputusan yang di buat atas pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan
lingkungan sebagaimana telah disebutkan pada butir a dan b. Dengan pemahaman
tersebut individu penghuni penjara dapat menyesuaikan antara keadaan diri yang
dimiliki dengan keadaan lingkungan yang telah dipahaminya.
d) Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,
baik pada saat ini (ketika masih menghuni penjara) maupun ketika sesudah keluar
dari penjara.
D. Fungsi Konseling di Penjara
Beberapa fungsi konseling yang diselenggarakan oleh Konselor di penjara,
antara lain:
1. Fungsi Pemahaman
Bagian pertama dan paling awal harus dilakukan oleh petugas bimbingan
adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang di bimbingnya. Kegiatan
ini merupakan usaha bagaimana mengungkapkan dan memahami apa masalah dan
kesulitan yang dihadapi apa dan bagaimana kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan individu. Hal ini diperoleh melalui berbagai keterangan mengenai
individu yang bersangkutan, baik dengan menggunakan alat atau prosedur yang
sudah baku maupun yang belum baku.
41
2. Fungsi Pemecahan (pemberian bantuan) Pembinaan
Fungsi pemecahan adalah kegiatan bimbingan yang mengarah pada usaha
mengatasi sesegera mungkin berbagai masalah atau kesulitan yang dialami
individu sebagai narapidana penghuni penjara, maupun mempersiapkan
mentalnya ketika akan bebas dari penjara.
Dua hal yang harus dilakukan oleh pembimbing berkaitan dengan fungsi
pembinaan di penjara, yaitu;
3. Fungsi Pengembangan
Pelayanan konseling bukan sekedar mengatasi kesulitan yang di alami
individu, tetapi juga berusaha agar individu dapat mengembangkan segenap
potensi yang dimilikinya. Fungsi ini dapat dilakukan antara lain dengan
menyalurkan bakat, kemampuan, dan minat melalui kegiatan yang dilakukan atau
diajarkan, seperti kegiatan olah raga, kerajinan tangan, industri kecil, jurnalistik
dan lain sebagainya.
42
F. Tugas Badan Narkotika Nasional
Badan Narkotika Nasional, mempunyai beberapa tugas antara lain:
43
d) Pelaksanaan fasilitasi dan pengoordinasian wadah peran serta
masyarakat.
e) Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan
peredaran gelap narkoba.
f) Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di bidang
narkoba.
g) Pengoordinasian instansi pemerintah terkait maupun komponen
masyarakat dalam pelaksaan rehabilitasi dan penyatuan kembali kedalam
masyarakat serta perawatan lanjutan bagi penyalahgunaan dan atau pecandu
narkoba.
h) Pengoordinasian peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial pecandu narkoba yang diselemggarakan oleh
pemerintah maupun masyarakat.
i) Peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahgunaan dan
atau pecandu narkoba berbasis komunitas terapeutik atau metode lain yang teruji
keberhasilannya.
j) Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan di
lingkungan BNN.
k) Pelaksanan pengujian narkoba.
l) Pengembangan labolaturium uji narkoba.
H. Kewenangan Badan Narkotika Nasional
Kewenangan BNN secara umum terlihat secara implisit pada tugasnya,
namun kewenangan yang di khususkan oleh undang-undang adalah tugas dalam
melaksanakan pemberantasan jaringan sindikat narkoba, BNN berwenang
melakukan penyelidikan dan penyidikan.
44