Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Cimanggung
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Taufik
dan Hidayah – Nya saya dapat menyusun program kerja Bimbingan dan Konseling untuk
Tahun Pelajaran 2020-2021 walau belum sempurna.
Dengan program kerja ini, saya selaku guru bimbingan konseling / konselor
berharap bisa menyelenggarakan rangkaian tugas dan kewajiban dalam melaksanakan
seluruh kegiatan layanan bimbingan dan konseling , untuk membantu mencerdaskan anak
bangsa melalui bimbingan yang meliputi bidang Pribadi, Sosial, Akademik dan Karir.
Semoga program yang telah saya buat bisa memenuhi seluruh kebutuhan siswa
dan sekolah dengan pelaksanaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada
saat ini di sekolah.
Dukungan dan kerjasama dari segenap personal sekolah, terutama kepala sekolah,
guru mata pelajaran dan wali kelas sangat saya harapkan untuk membantu pencapaian
tujuan dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing.
Yayah K Sundari, S. Pd
NIP. 19680306 199203 1 011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Penyusunan
1. Landasan Yuridis
Secara yuridis keberadaan konselor dalam sistem pendidikan
nasional dinyatakan dalam :
a. UU RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 Tentang Standar Pendidikan
Nasional
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia N0. 34
Tahun 2006 Tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang memiliki
Potensi Kecerdasan dan / atau Bakat Istimewa.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 Tentang
Pembinaan Kesiswaan.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.
2. Landasan Filosofis
Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: philos berarti
cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap
kebijaksanaan. Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat
memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam
melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa
dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.
a. Hakikat Manusia
Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat (Victor Frankl,
Patterson, Alblaster & Lukes, Thompson & Rudolph, dalam Prayitno dan
Erman Amti, 2004:140) telah mendeskripsikan tentang hakikat manusia
sebagai berikut :
1) Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan
mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan
dirinya.
2) Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang
dihadapinya apabila dia berusaha memanfaatkan kemampuan-
kemampuan yang ada pada dirinya.
3) Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan
menjadikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan
4) Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan
buruk dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan
menghindarkan atau setidak-tidaknya mengontrol keburukan.
5) Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang
harus dikaji secara mendalam.
6) Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan
kebahagiaan manusia terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas
kehidupannya sendiri.
7) Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan
kehidupannya sendiri.
8) Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya
untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut
perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia
berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu adan
akan menjadi apa manusia itu.
9) Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan
dalam suasana apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik
untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan
sesuatu.
3. Landasan Psikologis
Secara Psikologis, layanan bimbingan konseling merupakan suatu
layanan yang mempelajari perilaku siswa yang dapat diamati dan dinilai
secara objektif dalam mencapai kemampuan kognitif atau kecerdasan,
kemampuan affektif (kecerdasan emosi) serta keterampilan psikomotorik.
Secara psikologis, setiap individu dalam menjalani kehidupannya
harus melewati tugas-tugas perkembangannya. Setiap memasuki fase
perkembangan, maka akan terjadi perubahan pada diri siswa, dan itu dapat
dilihat dari perilaku yang ditampilkannya.
Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat dijadikan
sebagai landasan psikologis layanan bimbingan konseling diantaranya :
a. Teori dari McCandless tentang pentingnya dorongan biologis dan
kultural dalam perkembangan individu;
b. Teori dari Freud tentang dorongan seksual;
c. Teori dari Erickson tentang perkembangan psiko-sosial;
d. Teori dari Piaget tentang perkembangan kognitif;
e. Teori dari Kohlberg tentang perkembangan moral;
f. Teori dari Zunker tentang perkembangan karier;
g. Teori dari Buhler tentang perkembangan sosial; dan
h. Teori dari Havighurst tentang tugas-tugas perkembangan individu
semenjak masa bayi sampai dengan masa dewasa.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus memahami
berbagai aspek perkembangan individu yang dilayaninya sekaligus
dapat melihat arah perkembangan individu itu di masa depan, serta
keterkaitannya dengan faktor pembawaan dan lingkungan.
a. Motif dan Motivasi
Motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakan
seseorang berperilaku, baik motif primer maupun motif sekunder
Selanjutnya motif tersebut diaktifkan dan digerakkan baik dari
dalam maupun dari luar diri individu menjadi bentuk perilaku atau
aktivitas tertentu yang mengarah pada satu tujua,
b. Pembawaan dan Lingkungantu yang dibawa sejak lahir dan
merupakan hasil dari keturunan yang mencakup aspek psiko-fisik
Pembawaan bersifat potensial yang perlu dikembangkan dan untuk
mengoptimalkan dan mewujudkan bergantung pada lingkungan
dimana individu itu berada.
c. Perkembangan Individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan
berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi
hingga akhir hayatnya, diantaranya mencakup aspek fisik dan
psikomotorik, bahasa dan kognitif, moral soaial dan emosi.
Beberapa teori perkembangan individu yang dapat dijadikan
rujukan adalah : (1) Teori Freud tentang dorongan seksual, (2)
Teori Ericson tentang perkembangan psiko-sosial, (3) Teori Peaget
tentang perkembangan kognitif, ($) Teori Kohlberg tentang
perkembangan moral, (5) Teori Havighurst tentang tugas
perkembangan individu.
d. Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari
psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang
tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya,
dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan
mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar
adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan
memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu. Penguasaan yang
baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang baru itulah
tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor/keterampilan. Untuk terjadinya proses belajar
diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang
dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya.
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar
terdapat beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan,
diantaranya adalah : (1) Teori Belajar Behaviorisme; (2) Teori
Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3) Teori
Belajar Gestalt. Dewasa ini mulai berkembang teori belajar
alternatif konstruktivisme.
e. Kepribadian
Abin Syamsuddin, 2003 (dalam artikel Akhmad Sudrajat, 2008)
mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup:
1) Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika
perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau
pendapat.
2) Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat
lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang
datang dari lingkungan.
3) Sikap sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif
atau ambivalen.
4) Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional
terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
tersinggung, sedih, atau putus asa.
5) Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima
resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti
mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan
diri dari resiko yang dihadapi.
6) Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan
hubungan interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau
tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
5. Landasan Religius
Dalam landasan religius Bimbingan dan Konseling diperlukan
penekanan pada 3 hal pokok, yaitu; (a) Keyakinan bahwa manusia dan
seluruh alam adalah mahluk Tuhan, (b) Sikap yang mendorong
perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan kearah dan sesuai
dengan kaidah-kaidah agama, dan (c) Upaya yang memungkinkan
berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat
budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama
untuk membentuk perkembangan dan pemecahan masalah individu.
a. Manusia sebagai Mahluk Tuhan
Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki sisi-sisi
kemanusiaan. Sisi-sisi kemanusiaan tersebut tdiak boleh dibiarkan
agar tidak mengarah pada hal-hal negatif. Perlu adanya bimbingan
yang akan mengarahkan sisi-sisi kemanusiaan tersebut pada hal-hal
positif.
b. Sikap Keberagamaan
Agama yang menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat
menjadi isi dari sikap keberagamaan. Sikap keberagamaan tersebut
pertama difokuskan pada agama itu sendiri, agama harus dipandang
sebagai pedoman penting dalam hidup, nilai-nilainya harus diresapi
dan diamalkan. Kedua, menyikapi peningkatan iptek sebagai upaya
lanjut dari penyeimbang kehidupan dunia dan akhirat.
c. Peranan Agama
Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar,
tidak dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang yang
bebas dan berhak mengambil keputusan sendiri sehingga agama
dapat berperan positif dalam konseling yang dilakukan agama
sebagai pedoman hidup ia memiliki fungsi memelihara fitrah,
memelihara jiwa, memelihara akal dan memelihara keturunan.
6. Landasan Pedagogis
Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau
dari tiga segi, yaitu:
a. Pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan bimbingan
merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan;
b. Pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling; dan
c. Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan
konseling.
C. Visi dan Misi BK SMPN 1 Cimanggung
Visi dan Misi BK disesuaikan dengan Visi dan Misi SMP Negeri 1 Cimanggung.
Adapun Visi dan Misi SMP Negeri 1 Cimanggung adalah :
Visi : Mewujudkan sumber daya manusia berakhlak mulia dan
berprestasi
Misi : 1. Menciptakan lingkungan sekolah yang religius
2. Meningkatkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
4. Meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi dana
D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam meraih visi dan misi :
1. Terealisasinya siswa yang cerdas dapat diikutsertakan dalam lomba bidang
akademik
2. Terealisasinya siswa yang terampil dapat dikutsertakan dalam lomba bidang
non akademik
3. Terealisasinya perilaku siswa yang penuh tatakrama, taat pada aturan, tidak
melanggar norma etika dan norma agama.
4. Terealisasinya pembiasaan siswa dalam melaksanakan bimbingan agama, di
sekolah seperti berdo’a bersama, sholat berjamaah, membaca Al Qur’an,
menutup aurat (bagi perempuan), pesantern kilat
5. Terealisasinya pelaksanaan Ekstrakurikuler yang didukung sarana dan
prasarana yang memadai.
6. Terealisasinya hubungan sosial siswa yang harmonis,, toleransi dan
kekeluargaan
7. Terealisasinya emosi siswa yang stabil, mampu mengendalikan diri.
8. Terealisasinya siswa yang mandiri dan bertanggung jawab dalam menentukan
arah masa depan
9. Terealisasi segala kegiatan siswa dengan transparansi dana yang efektif dan
efisien
BAB II
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN
SMP NEGERI 1 CIMANGGUNG
Tabel 2.3
Jumlah Guru Per Mata Pelajaran
b. Kebutuhan Sekolah
Melihat karakteristik sekolah di atas, maka SMP Negeri 1
Darmaraja memiliki kebutuhan :
1. Penyediaan sarana dan prasarana yang belum lengkap, agar KBM bisa
berjalan dengan lancar
2. Menambah tenaga Guru BK (konselor), mengingat tenaga BK yang
ada tidak seimbang dengan jumlah siswa (seharusnya 1 : 250 siswa)
3. Meningkatkan sumber daya manusia ( guru dan staf administrasi )
untuk menjadi tenaga yang berkompeten dan profesinal dalam
bidangnya.
4. Menggunakan kemampuan pendidik sesuai dengan keahliannya
5. Pengadaan biaya, mengingat banyak kebutuhan yang tidak tertutupi
oleh dana BOS
6. Kerjasama dan koordinasi yang sinergis antara Kepala Sekolah, Guru
Mata Pelajaran, Guru BK, dan Staf TU dalam melaksanakan program
sekolah.
7. Membuat program kerja yang jelas dan terarah dari seluruh unit yang
terkait untuk mencapai visi dan misi sekolah
8. Keteladana guru untuk menjadi figur yang bisa dibanggakan baik dari
kemampuan maupun keterampilan
9. Kebersamaan untuk membangun mental dan spiritual siswa mencapai
tingkat kemandirian
10. Menegakkan kedisiplinan dan kesadaran hukum yang berlaku
2. Karakteristik dan Kebutuhan Siswa SMP Negeri 1 Cimanggung
a. Karakteristik Siswa
1) Jumlah Siswa
Jumlah siswa saat ini di SMP Negeri 1 Cimanggung adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.4
Jumlah Siswa
Tabel 2.5
Perilaku Siswa Bermasalah
3) Potensi Ekonomi
Pekerjaan atau profesi orang tua siswa SMP Negeri 1
Cimanggung beragam. Ada PNS, Guru, Petani, Buruh, Wiraswasta
dan sebagainya. Semua itu bisa dijadikan peta kekuatan sekolah
dalam melaksanakan pendidikan di SMP Negeri 1 Cimanggung.
Berdasarkan hasil analisis realitas data sosial ekonomi orang
tua siswa, kemampuan orang tua dalam membiayai anak-anaknya
dapat ditemukan 85 % mampu membiayai pendidikan anaknya di
SMP dan 15 % termasuk golongan keluarga kurang mampu atau
keluarga miskin.
Tabel 2.6
Data Pekerjaan Orang Tua Siswa
KLS Jml Tani Buruh PNS Polri Dag Wiraswa Peg. Lain
Siswa /TNI ang sta Swasta
VII 351 121 78 23 3 76 22 23 62
VIII 320 134 67 27 1 93 31 4 18
IX 279 87 15 15 - 25 133 11 44
Tabel 2.7
Data Penghasilan Orang Tua Siswa
Tabel 2.8
Data Pendidikan Orang Tua Siswa
Tabel 2.9
Kebutuhan Siswa SMPN 1 Cimanggung
A. Kalender Akademik
1. Perhitungan alokasi waktu
Banyaknya minggu Efektif dan minggu Tidak Efektif dalam semester ganjil
dan semester genap tahun pelajaran 2020 - 2021 :
Tabel 3.1
Jumlah Minggu Efektif dan Tidak Efektif
JUMLAH 24 16 8
Januari 2021 4 3 1
Pebruari 2021 4 4
Genap Maret 2021 5 3 2
April 2021 4 2 2
Mei 2021 5 3 2
Juni 2021 2 2
JUMLAH 24 15 9
Tabel 3.2
Pengasuhan Peserta Didik
Tabel 3.3
Jumlah Siswa Asuh
b. Tujuan
Untuk membantu semua siswa agar :
1) Memiliki pemahaman tentang diri ( bakat, minat, kemampuan, emosi,
sikap) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan
agama)
2) Mampu mengembangkan ketrampilan untuk mengidentifikasi
tanggung jawab bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya.
3) Mampu menangani masalah atau memenuhi kebutuhannya.
4) Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.
c. Materi
Materi layanan menyangkut aspek-aspek Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir
yang mencakup pengembangan :
1) Fungsi agama bagi kehidupan
2) Motivasi berprestasi
3) Ketrampilan mengambil keputusan
4) Ketrampilan memecahkan masalah
5) Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
6) Pemilihan teman sebaya
7) Pemilihan sekolah lanjutan
8) Pemahaman diri
d. Strategi
Strategi yang digunakan dalam layanan dasar bimbingan adalah :
1) Bimbingan Klasikal
Program yang dirancang konselor secara terjadwal untuk
melakukan kontak langsung dengan siswa di kelas. Kegiatan ini
bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat ).
Mengingat BK SMP Negeri 1 Cimanggung belum memiliki jam
tatap muka ke kelas, maka bimbingan klasikal dilakukan dengan
memburu kelas kosong saat guru tidak haadir ke kelas.
2) Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui
kelompok-kelompok kecil. Topik yang didiskusikan adalah
masalah yang bersifat umum dan tidak rahasia, seperti : cara-cara
belajar yang efektif, kiat menghadapi ujian dan mengelola stress.
Tujuan bimbingan kelompok mengembangkan keterampilan atau
perilaku baru yang lebih efektif dan produktif.
3) Pelayanan Orientasi
Kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan
sekolah untuk mempermudah berperannya mereka di lingkungan
tersebut. Materi layanan orientasi mencakup organisasi sekolah,
staf dan guru-guru, kurikulum, program BK, ekstrakurikuler, sarana
dan prasarana sekolah, tata tertib sekolah.
4) Pelayanan Informasi
Pemberian informasi tentang berbagai hal yang perlu dipandang
bermanfaat bagi siswa melalui komunikasi langsung maupun tidak
langsung, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, internet
2. Layanan Responsif
a. Pengertian
Yaitu pemberian bantuan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan
dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika
tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses
pencapaian tugas perkembangan.
b. Tujuan
Untuk membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan
memecahkan masalah yang dialaminya yang berkaitan dengan masalah
sosial-pribadi, karir atau masalah pendidikannya.
c. Materi
Materi layanan responsif tergantung masalah atau kebutuhan siswa
yang berkaitan dengan berbagai hal yang dialami atau dirasakan
mengganggu kenyamanan hidupnya. Masalah siswa pada umumnya
tidak mudah diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui
gejala-gejala perilaku yang ditampilkannya.
d. Strategi
1) Konseling Individual dan Kelompok
Layanan konseling ditujukan untuk membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai
tugas-tugas perkembangannya. Melalui konseling siswa dibantu
untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan
alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara
tepat.
2) Referal
Apabila konselor kurang mampu untuk menangansi masalah
siswa, maka sebaiknya direferal atau dialihtangankan pada pihak
lain yang lebih berwenang, seperti dokter atau kepolisisan.
3) Konsultasi
Konselor menerima pelayanan konsultasi dengan guru, orang tua,
kepala sekolah untuk membangun kesamaan persepsi dalam
memberikan bimbingan kepada siswa, menciptakan lingkungan
yang kondusif, melakukan referal dan meningkatkan kualitas
program bimbingan dan konseling.
4) Kunjungan Rumah
Kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang siswa
yang sedang ditangani dalam upaya mengentaskan masalahnya
melalui kunjungan ke rumahnya.
5) Konferansi Kasus
Kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalam suatu
pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan siswa.
b. Tujuan
Layanan Perencanaan Individual bertujuan untuk membantu siswa :
a) Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya.
b) Mampu merumuskan tujuan, perencanaan atau pengelolaan terhadap
perkembangan dirinya yang menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar
dan karir.
c) Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan
rencana yang telah dirumuskannya.
c. Materi
Materi layanan perencanaan individual berkaitan erat dengan
pengembangan aspek pribadi- sosial, akademik dan karir.
1) Pribadi- sosial mencakup pengembangan konsep diri yang positif
dan pengembangan ketrampilan sosial yang efektif.
2) Akademik, mencakup pemanfaatan ketrampilan belajar, pelihan
sekolah lanjutan dan memahami nilai belajar sepanjang hayat
3) Karir, mencakup eksplorasi peluang karir, eksplorasi latihan
pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang
positif.
d. Strategi
Konselor membantu siswa menganalisis kekuatan dan kelemahan
dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh menyangkut aspek
pribadi, sosial, akademik dan karir sehingga siswa memiliki pemahaman,
penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Layanan
ini dapat dilakukan melalui layanan penempatan.
b. Riset dan
Pengembangan
Konselor berusaha melakukan penelitian baik berupa studi kasus ataupun
penelitian tindakan bimbingan dan konseling.
c. Manajemen
Program
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan
tercipta, terselenggara dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem
pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas,
sistematis dan terarah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling harus
ditempatkan sebagai bagian terpadu dari seluruh program sekolah dengan
dukungan sarana dan pembiayaan.
C. Kalender Kegiatan
Rencana pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan konseling di SMP
Negeri 1 Cimanggung Tahun Pelajaran 2020 – 2021 telah dituangkan dalam
bentuk Program Kerja Tahunan serta Program Kerja Semester Ganjil dan
Semester Genap berikut ini.
Program tersebut merupakan landasan konselor dalam menjalankan
pelaksanaan layanan bimbingan konseling selama satu tahun pelajaran.
Rincian waktu disesuaikan dengan kalender akademik dan program sekolah.
D. Jadwal Kegiatan
Berdasarkan komponen di atas, maka dapat dibuat jadwal kegiatan
layanan bimbingan konseling sebagai berikut :
Tabel 3.5
Jadwal Kegiatan Layanan BK
E. Pembiayaan
Perencanaan anggaran merupakan komponen penting dari manajemen
bimbingan dan konseling. Tanpa dukungan biaya tak mungkin program akan
terlaksana dengan baik.
Biaya yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan layanan BK sepenuhnya
menjadi tanggung jawab sekolah dari dana BOS yang sudah dianggarkan di dalam
RAKS.
Berikut ini anggaran dana yang dibutuhkan selama tahun pelajaran 2020 –
2021 :
Tabel 3.6
Anggaran Biaya BK
F. Sarana Prasarana
Penyediaan sarana dan prasaran merupakan aspek yang sangat penting
dalam keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Kebutuhan sarana dan prasana memerupakan bagian dari program BK
yang harus direalisasikan keberadaannya.oleh pihak sekolah..
Di bawah ini data sarana yang dibutuhkan oleh BK SMP Negeri 1
Cimanggung.
Tabel 3.7
Sarana BK
a. Evaluasi Program
Dalam evaluasi program diberi instrumen untuk mengetahui :
1) Tingkat keterlaksaan program
2) Kesesuaian program dengan pelaksanaan.
3) Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan
pelayanan bimbingan, perubahan siswa pencapaian tugas-tugas
perkembangan dan hasil belajar, serta keberhasilan siswa dalam
menamatkan sekolah.
4) Hambatan-hambatan yang dijumpai
5) Dampak pelayanan bimbingan terhadap kegiatan belajar
mengajar.
6) Respon siswa, personil sekolah, orang tua dan masyarakat
terhadap pelayanan bimbingan.
2. Analisis
Analisis merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang telah dilakukan, dengan
harapan
a. Analisis Program
Setelah di evaluasi, program dianalisis dengan tujuan :
1) Menemukan faktor penghambat keberhasilan program
2) Menggantikan program yang tidak berhasil dengan program
yang lebih baik.
3) Mampu merencanakan program yang benar – benar menjadi
kebutuhan baik oleh siswa maupun sekolah
A. Kesimpulan
Pada dasarnya tujuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
adalah untuk membantu para siswa menemukan jati diri, mengenal lingkungan
dan merencanakan masa depannya agar mereka mampu mengembangkan
potensi diri seoptimal mungkin dengan tidak melupakan hakekatnya sebagai
Mahluk Tuhan, Mahluk Individu dan Mahluk Sosial.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu adanya kerjasama yang baik
antara kepala sekolah, guru pengajar, personel sekolah, orang tua dan
konselor sebagai guru pembimbing dalam memahami kebutuhan dan
karakteristik siswa yang unik dan beragam sehingga mereka mampu mencapai
tugas-tugas perkembangan secara utuh sesuai standar kompetensi kemandirian
yang harus dicapai dan terhindar dari masalah-masalah yang menghambat
perkembangan dirinya.
.Dalam pelaksanaannya kami menggunakan seluruh komponen
Bimbingan dan Konseling, meliputi komponen layanan dasar bimbingan
(Pribadi, Sosial, Akademik dan Karir), Layanan Responsif, Layanan
Perencanaan Individual dan Layanan Dukungan Sistem. Strategi Layanan
Bimbingan menggunakan Bimbingan Klasikal, Bimbingan Kelompok,
Konseling Individual dan Konseling Kelompok, Layanan Orientasi, Pelayanan
Informasi, Referal, Konsultasi, Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah,
Bimbingan Teman Sebaya, dan Pelayanan Pengumpulan Data. Semua itu kami
lakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan oleh sekolah terhadap keberhasilan siswa didik.
Kami sadar sebaik apapun penyusunan program kerja Bimbingan dan
Konseling apabila tidak didukung oleh berbagai pihak terkait, tak mungkin
program ini bisa berjalan dengan baik sesuai harapan. Untuk itu kami sangat
mengharapkan dukungan dan kerjasama yang baik dalam melaksanakan
program layanan bimbingan dan konseling ini demi terwujudnya tujuan
pendidikan.
B. Saran
Program Bimbingan dan Konseling akan terlaksana dengan baik apabila
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami sarankan :
1. Kepada Ibu Kepala Sekolah agar melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten Sumedang mengirimkan seorang tenaga konselor
ke SMP Negeri 1 Cimanggung mengingat jumlah siswa yang ada tidak
seimbang dengan pelayanan yang diberikan oleh konselor yang ada saat
ini.
2. Kepada Ibu Kepala Sekolah agar melengkapi
sarana yang belum tersedia, demi lancarnya sebuah proses pendidikan.
3. Kepada seluruh Bapak dan Ibu wali kelas dan
guru mata pelajaran SMP Negeri 1 Cimanggung agar lebih meningkatkan
kerjasama dengan pihak BK dalam membimbing dan menangani siswa
menjadi pribadi yang mandiri dan berkembang sesuai harapan.
4. Kepada seluruh personil sekolah agar mau
mendukung dan melaksanakan apa yang telah menjadi kesepakatan
bersama untuk meraih visi dan misi sekolah.
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK
TINGKAT SMP / MTs