Anda di halaman 1dari 41

PROGRAM

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2020 - 2021

SMP NEGERI 1 CIMANGGUNG


JL. PARAKANMUNCANG – SIMPANG KM 23
Smpn1cimanggung@gmai.com
LEMBAR PENGESAHAN

Program Kerja Bimbingan dan Konseling


Tahun Pelajaran 2020 - 2021 telah disetujui dan dapat dilaksanakan
Sesuai jadwal kegiatan yang telah ditentukan

Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Cimanggung

ENI HENIAWATI, M.Pd


NIP. 19650401 198412 2 002
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Taufik
dan Hidayah – Nya saya dapat menyusun program kerja Bimbingan dan Konseling untuk
Tahun Pelajaran 2020-2021 walau belum sempurna.
Dengan program kerja ini, saya selaku guru bimbingan konseling / konselor
berharap bisa menyelenggarakan rangkaian tugas dan kewajiban dalam melaksanakan
seluruh kegiatan layanan bimbingan dan konseling , untuk membantu mencerdaskan anak
bangsa melalui bimbingan yang meliputi bidang Pribadi, Sosial, Akademik dan Karir.
Semoga program yang telah saya buat bisa memenuhi seluruh kebutuhan siswa
dan sekolah dengan pelaksanaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada
saat ini di sekolah.
Dukungan dan kerjasama dari segenap personal sekolah, terutama kepala sekolah,
guru mata pelajaran dan wali kelas sangat saya harapkan untuk membantu pencapaian
tujuan dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing.

Cimangung, Juli 2020


Penyusun

Yayah K Sundari, S. Pd
NIP. 19680306 199203 1 011
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan


konseling, yaitu dari pendekatan yang berorientasi tradisional, remedial, klinis dan
terpusat pada konselor kepada pendekatan yang berorientasi perkembangan
(Developmental Guidance and Counseling) atau bimbingan dan konseling
komprehensif (Comprehensive Guidance and Counseling). Pelayanan bimbingan
dan konseling komprehensif didasarkan kepada upaya pencapaian tugas
perkembangan, pengembangan potensi dan pengentasan masalah-masalah siswa.
Tugas-tugas perkembangan dirumuskan sebagai standar kompetensi yang harus
dicapai siswa, sehingga pendekatan ini disebut juga bimbingan dan konseling
berbasis standar (Standard Based Guidance and Counseling ). Standar dimaksud
adalah standar kompetensi kemandirian.
Standar kompetensi kemandirian peserta didik dalam layanan bimbingan
dan konseling di SMP adalah :
1. Landasan Hidup Religius
2. Landasan Perilaku Etis
3. Kematanagn Emosi
4. Kematangan Intelektual
5. Kesadaran Tanggung Jawab Sosial
6. Kesadaran Gender
7. Pengembangan Pribadi
8. Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku Ekonomis)
9. Wawasan dan Kesiapan Karir
10. Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan kolaborasi antara
konselor dengan para personal sekolah ( kepala sekolah, guru dan staf
administrasi, orangtua siswa dan pihak terkait lainnya (dokter, psikolog, dsb.)
Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di sekolah secara
keseluruhan dalam upaya membantu para siswa agar dapat mengembangkan atau
mewujudkan potensi dirinya secara penuh, baik menyangkut aspek pribadi, sosial,
belajar maupun karir.
Perubahan kurikulum dari KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan )
ke Kurikulum 2013 menyebabkan terjadinya perubahan pada komponen materi
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam pengembangan Kurikulum 2013 terdapat tantangan internal, yaitu
bahwa pada tahun 2010 sampai 2045 Indonesia perlu mempersiapkan SDM
menjadi Generasi Emas, generasi produktif, generasi inovatif, dan generasi kreatif.
Guna mewujudkan proses pendidikan yang baik serta mempersiapkan SDM yang
unggul, maka Kurikulum 2013 memberi kesempatan yang luas kepada peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan dan minatnya. Di samping itu generasi
Indonesia harus memiliki minat yang luasdalam kehidupan, kesiapan untuk
bekerja, kecerdasan yang sesuai dengan bakat dan minatnya, serta tanggung jawab
terhadap lingkungannya.
Penelusuran minat ditujukan untuk membantu pemahaman peserta didik
mengenai arah minatnya. Oleh karena itu, penelusuran minat perlu dikenalkan
secara dini, bertahap, berkesinambungan melalui layanan bimbingan konseling
agar peserta didik tidak mengalami hambatan dan kesulitan dalam memilih
jurusan dan kelanjutan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Penelusuran minat peserta didik SMP merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari program layanan Bimbingan Konseling, artinya program BK
harus memuat layanan peminatan peserta didik, terkait dengan peminatan
akademik, peminatan vokasional, peminatan pendalaman dan lintas mata
pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Semua program tersebut menjadi
tanggung jawab penuh guru BK (konselor) di setiap satuan pendidikan.

B. Dasar Penyusunan
1. Landasan Yuridis
Secara yuridis keberadaan konselor dalam sistem pendidikan
nasional dinyatakan dalam :
a. UU RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 Tentang Standar Pendidikan
Nasional
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia N0. 34
Tahun 2006 Tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang memiliki
Potensi Kecerdasan dan / atau Bakat Istimewa.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 Tentang
Pembinaan Kesiswaan.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.

2. Landasan Filosofis
Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: philos berarti
cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap
kebijaksanaan. Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat
memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam
melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa
dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.
a. Hakikat Manusia
Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat (Victor Frankl,
Patterson, Alblaster & Lukes, Thompson & Rudolph, dalam Prayitno dan
Erman Amti, 2004:140) telah mendeskripsikan tentang hakikat manusia
sebagai berikut :
1) Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan
mempergunakan ilmu untuk meningkatkan   perkembangan
dirinya.
2) Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang
dihadapinya apabila dia berusaha    memanfaatkan kemampuan-
kemampuan yang ada pada dirinya.
3) Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan
menjadikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan
4) Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan
buruk dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan
menghindarkan atau setidak-tidaknya mengontrol keburukan.
5) Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang
harus dikaji secara mendalam.
6) Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan
kebahagiaan manusia terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas
kehidupannya sendiri.
7) Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan
kehidupannya sendiri.
8) Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya
untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut
perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia
berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu adan
akan menjadi apa manusia itu.
9) Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan
dalam suasana apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik
untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan
sesuatu.

b. Tujuan dan Tugas Kehidupan


Witner dan Sweeney (dalam Prayitno dan Erman Anti, 2002)
mengemukakan bahwa ciri-ciri hidup sehat ditandai dengan 5 kategori,
yaitu:
1) Spiritualitas
Agama sebagai sumber inti dari hidup sehat. Agama sebagai
sumber moral, etika dan aturan-aturan formal berfungsi untuk
melindungi dan melestarikan kebenaran dan kesucian hidup
manusia.
2) Pengaturan diri
Seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada dirinya terdapat
ciri-ciri (a) rasa diri berguna, (b) pengendalian diri, (c) pandangan
realistik, (d) spontanitas dan kepekaan emosional, e5) kemampuan
rekayasa intelektual, (f) pemecahan masalah, (g) kreatif, (h)
kemampuan berhumor dan, (i) kebugaran jasmani dan kebiasaan
hidup sehat.
3) Bekerja
Untuk memperoleh keuntungan ekonomis, psikologis dan sosial
yang kesemuanya itu akan menunjang kehidupan yang sehat bagi
diri sendiri dan orang lain.
4) Persahabatan
Persahabatan memberikan 3 keutamaan dalam hidup yaitu (a)
dukungan emosional (b) dukungan material, dan (c) dukungan
informasi.
5) Cinta
Penelitian flanagan 1978 (dalam Prayitno dan Erman Anti,
2004:144) menemukan bahwa pasangan hidup suami istri, anak dan
teman merupakan tiga pilar utama bagi keseluruhan pencipta
kebahagiaan manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
Paparan tentang hakikat, tujuan dan tugas kehidupan manusia
diatas mempunyai implikasi kepada layanan bimbingan dan
konseling.

3. Landasan Psikologis
Secara Psikologis, layanan bimbingan konseling merupakan suatu
layanan yang mempelajari perilaku siswa yang dapat diamati dan dinilai
secara objektif dalam mencapai kemampuan kognitif atau kecerdasan,
kemampuan affektif (kecerdasan emosi) serta keterampilan psikomotorik.
Secara psikologis, setiap individu dalam menjalani kehidupannya
harus melewati tugas-tugas perkembangannya. Setiap memasuki fase
perkembangan, maka akan terjadi perubahan pada diri siswa, dan itu dapat
dilihat dari perilaku yang ditampilkannya.
Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat dijadikan
sebagai landasan psikologis layanan bimbingan konseling diantaranya :
a. Teori dari McCandless tentang pentingnya dorongan biologis dan
kultural dalam perkembangan individu;
b. Teori dari Freud tentang dorongan seksual;
c. Teori dari Erickson tentang perkembangan psiko-sosial;
d. Teori dari Piaget tentang perkembangan kognitif;
e. Teori dari Kohlberg tentang perkembangan moral;
f. Teori dari Zunker tentang perkembangan karier;
g. Teori dari Buhler tentang perkembangan sosial; dan
h. Teori dari Havighurst tentang tugas-tugas perkembangan individu
semenjak masa bayi sampai dengan masa dewasa.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus memahami
berbagai aspek perkembangan individu yang dilayaninya sekaligus
dapat melihat arah perkembangan individu itu di masa depan, serta
keterkaitannya dengan faktor pembawaan dan lingkungan.
a. Motif dan Motivasi
Motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakan
seseorang berperilaku, baik motif primer maupun motif sekunder
Selanjutnya motif tersebut diaktifkan dan digerakkan baik dari
dalam maupun dari luar diri individu menjadi bentuk perilaku atau
aktivitas tertentu yang mengarah pada satu tujua,
b. Pembawaan dan Lingkungantu yang dibawa sejak lahir dan
merupakan hasil dari keturunan yang mencakup aspek psiko-fisik
Pembawaan bersifat potensial yang perlu dikembangkan dan untuk
mengoptimalkan dan mewujudkan bergantung pada lingkungan
dimana individu itu berada.
c. Perkembangan Individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan
berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi
hingga akhir hayatnya, diantaranya mencakup aspek fisik dan
psikomotorik, bahasa dan kognitif, moral soaial dan emosi.
Beberapa teori perkembangan individu yang dapat dijadikan
rujukan adalah : (1) Teori Freud tentang dorongan seksual, (2)
Teori Ericson tentang perkembangan psiko-sosial, (3) Teori Peaget
tentang perkembangan kognitif, ($) Teori Kohlberg tentang
perkembangan moral, (5) Teori Havighurst tentang tugas
perkembangan individu.
d. Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari
psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang
tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya,
dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan
mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar
adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan
memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu. Penguasaan yang
baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang baru itulah
tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor/keterampilan. Untuk terjadinya proses belajar
diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang
dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya.
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar
terdapat beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan,
diantaranya adalah : (1) Teori Belajar Behaviorisme; (2) Teori
Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3) Teori
Belajar Gestalt. Dewasa ini mulai berkembang teori belajar
alternatif konstruktivisme.
e. Kepribadian
Abin Syamsuddin, 2003 (dalam artikel Akhmad Sudrajat, 2008) 
mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup:
1) Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika
perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau
pendapat.
2) Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat
lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang
datang dari lingkungan.
3) Sikap sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif
atau ambivalen.
4) Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional
terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
tersinggung, sedih, atau putus asa.
5) Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima
resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti
mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan
diri dari resiko yang dihadapi.
6) Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan
hubungan interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau
tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Upaya konselor dalam landasan ini adalah adanya perubahan tingkah


laku siswa, baik dalam mengatasi masalahnya ataupun tujuan yang ingin
dicapainya dengan pemahaman tingkah laku yang jadi sasaran pelayanan
memiliki latar belakang yang berbeda. Konselor harus bisa memahami
tingkah laku individu, motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan,
perkembangan individu, belajar, balikan dan penguatan serta
keprbadiannya.

4. Landasan Sosial Budaya


Kebudayaan akan bimbingan timbul karena terdapat faktor yang
menambah rumitnya keadaan masyarakat dimana individu itu hidup.
Faktor-faktor tersebut seperti perubahan kontelasi keuangan, perkembagan
pendidikan, dunia-dunia kerja, perkembangan komunikasi dll (Jonh),
Pietrofesa dkk, 1980; M. Surya & Rochman N, 1986; dan Rocman N,
1987).
a. Individu sebagai Produk Lingkungan Sosial Budaya
MC Daniel memandang setiap anak, sejak lahirnya harus memenuhi
tidak hanya tuntutan biologisnya, tepapi juga tuntutan budaya ditempat
ia hidup, tuntutan Budaya itu menghendaki agar ia mengembangkan
tingkah lakunya sehingga sesuai dengan pola-pola yang dapat diterima
dalam budaya tersebut
Tolbert memandang bahwa organisasi sosial, lembaga keagamaan,
kemasyarakatan, pribadi, dan keluarga, politik dan masyarakat secara
menyeluruh memberikan pengaruh yang kuat terhadap sikap,
kesempatan dan pola hidup warganya. Unsur-unsur budaya yang
ditawarkan oleh organisasi dan budaya lembaga-lembaga tersebut
mempengaruhi apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh individu,
tingkat pendidikan yang ingin dicapainya, tujuan-tujuan dan jenis-jenis
pekerjaan yang dipilihnya, rekreasinya dan kelompok-kelompok yang
dimasukinya.
Bimbingan konseling harus mempertimbangkan aspek sosial budaya
dalam pelayanannya agar menghasilkan pelayanan yang lebih efektif.

b. Bimbingan dan Konseling Antara Budaya


Menurut Pedersen, dkk ada 5 macam sumber hambatan yang mungkin
timbul dalam komunikasi dan penyesuaian diri antarbudaya yaitu
sumber-sumber berkenaan dengan perbedaan bahasa, komunikasi non-
verbal, stereotip, kecenderungan menilai, dan kecemasan.
Perbedaan dalam latar belakang ras atau etnik, kelas sosial ekonomi
dan pola bahasa menimbulkan masalah dalam hubungan konseling.
Beberapa Hipotesis yang dikemukakan Pedersen dkk, 1976 (dalam
Prayitno dan Erman Amti, 2004;175) tentang berbagai aspek
konseling budaya antara lain:
1) Makin besar kesamaan harapan tentang tujuan konseling antara
budaya pada diri konselor dan klien maka konseling akan
berhasil
2) Makin besar kesamaan pemohonan tentang ketergantungan,
komunikasi terbuka, maka makin efektif konseling tersebut
3) Makin sederhana harapan yang diinginkan oleh klien maka
makin berhasil konseling tersebut
4) Makin bersifat personal, penuh suasana emosional suasana
konseling antar budaya makin memudahkan konselor
memahami klien.
5) Keefektifan konseling antara budaya tergantung pada
kesensitifan konselor terhadap proses komunikasi
6) Keefektifan konseling akan meningkat jika ada latihan khusus
serta pemahaman terhadap permasalahan hidup yang sesuai
dengan budaya tersebut.
7) Makin klien (antarbudaya) kurang memahami proses
konseling, makin perlu konselor atau program konseling
antarabudaya memberikan pengarahan/pengganjaran/latihan
kepada klien (antarbudaya) itu tentang ketrampilan
berkomunikasi, pengambilan keputusan dan transfer
(mempergunakan keterampilan tertentu pada situasi-situasi
yang berbeda).

5. Landasan Religius
Dalam landasan religius Bimbingan dan Konseling diperlukan
penekanan pada 3 hal pokok, yaitu; (a) Keyakinan bahwa manusia dan
seluruh alam adalah mahluk Tuhan, (b) Sikap yang mendorong
perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan kearah dan sesuai
dengan kaidah-kaidah agama, dan (c) Upaya yang memungkinkan
berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat
budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama
untuk membentuk perkembangan dan pemecahan masalah individu.
a.    Manusia sebagai Mahluk Tuhan
Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki sisi-sisi
kemanusiaan. Sisi-sisi kemanusiaan tersebut tdiak boleh dibiarkan
agar tidak mengarah pada hal-hal negatif. Perlu adanya bimbingan
yang akan mengarahkan sisi-sisi kemanusiaan tersebut pada hal-hal
positif.
b. Sikap Keberagamaan
Agama yang menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat
menjadi isi dari sikap keberagamaan. Sikap keberagamaan tersebut
pertama difokuskan pada agama itu sendiri, agama harus dipandang
sebagai pedoman penting dalam hidup, nilai-nilainya harus diresapi
dan diamalkan. Kedua, menyikapi peningkatan iptek sebagai upaya
lanjut dari penyeimbang kehidupan dunia dan akhirat.
c. Peranan Agama
Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar,
tidak dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang yang
bebas dan berhak mengambil keputusan sendiri sehingga agama
dapat berperan positif dalam konseling yang dilakukan agama
sebagai pedoman hidup ia memiliki fungsi memelihara fitrah,
memelihara jiwa, memelihara akal dan memelihara keturunan.

6. Landasan Pedagogis
Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau
dari tiga segi, yaitu:
a. Pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan bimbingan
merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan;
b. Pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling; dan
c. Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan
konseling.
C. Visi dan Misi BK SMPN 1 Cimanggung
Visi dan Misi BK disesuaikan dengan Visi dan Misi SMP Negeri 1 Cimanggung.
Adapun Visi dan Misi SMP Negeri 1 Cimanggung adalah :
Visi : Mewujudkan sumber daya manusia berakhlak mulia dan
berprestasi
Misi : 1. Menciptakan lingkungan sekolah yang religius
2. Meningkatkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
4. Meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi dana

D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam meraih visi dan misi :
1. Terealisasinya siswa yang cerdas dapat diikutsertakan dalam lomba bidang
akademik
2. Terealisasinya siswa yang terampil dapat dikutsertakan dalam lomba bidang
non akademik
3. Terealisasinya perilaku siswa yang penuh tatakrama, taat pada aturan, tidak
melanggar norma etika dan norma agama.
4. Terealisasinya pembiasaan siswa dalam melaksanakan bimbingan agama, di
sekolah seperti berdo’a bersama, sholat berjamaah, membaca Al Qur’an,
menutup aurat (bagi perempuan), pesantern kilat
5. Terealisasinya pelaksanaan Ekstrakurikuler yang didukung sarana dan
prasarana yang memadai.
6. Terealisasinya hubungan sosial siswa yang harmonis,, toleransi dan
kekeluargaan
7. Terealisasinya emosi siswa yang stabil, mampu mengendalikan diri.
8. Terealisasinya siswa yang mandiri dan bertanggung jawab dalam menentukan
arah masa depan
9. Terealisasi segala kegiatan siswa dengan transparansi dana yang efektif dan
efisien
BAB II
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN
SMP NEGERI 1 CIMANGGUNG

1. Karakteristik dan Kebutuhan Sekolah


a. Karakteristik Sekolah
1) Potensi Geografis
SMP Negeri 1 Cimanggung terletak di Jalan Parakanmuncang –
Simpang pada KM 23 Desa Sindanggalih Kec. Cimanggung
Kabupaten Sumedang.
Jalan Parakanmuncang – Simpang adalah sebuah jalan provinsi
yang merupakan sebuah jalan alternatif yang ‘hidup’, berkonstruksi
jalan aspal feksibel (hotmik), menjadi jalan alternatif yang dapat
menghubungkan Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Bandung.
Juga dapat menghubungkan antara kabupaten Sumedang dengan
Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, dilalui angkutan umum pedesaan
jurusan Tanjungsari – Cicalengka. Dengan lokasi yang strategis ini
akan memudahkan akses untuk menuju ke SMP Negeri 1
Cimanggung.
Sekolah tidak terganggu hiruk pikuk lalu lintas, Dekat dari
perumahan masyarakat sehingga berpotensi geografis yang enak dan
nyaman untuk ketenangan proses pembelajaran para siswa.
Sekolah terletak sekitar 25 km dari pusat kota Kabupaten
Sumedang sehingga tidak ada kesulitan yang berarti untuk
berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

2) Potensi Sarana Prasarana


Saat ini SMP Negeri 1 Cimanggung memiliki tanah seluas 7450
meter persegi dan masih memungkinkan diperluas ke atas atau
berlantai dua.
Sekolah memiliki 39 unit bangunan sehingga dapat menampung
950 siswa yang ada saat ini.
Berikut ini data bangunan yang ada di SMP Negeri 1 Cimanggung:
Tabel 2.1
Sarana di SMPN 1 Cimanggung

Fasilitas Jumlah Keterangan


Ruang Kelas 27 Memadai
Ruang Perpustakaan 1 Memadai
Ruang Lab IPA 1 Memadai
Ruang Lab TIK 1 Kurang Memadai
Ruang Kepala Sekolah 1 Memadai
Ruang Wakasek 1 Memadai
Ruang Guru 1 Memadai
Ruang TU 1 Memadai
Ruang BK 1 Memadai
Ruang KOPSIS 1 Memadai
Ruang Multiguna 1 Memadai
Mushola 1 Kurang Memadai
Ruang OSIS 1 Kurang Memadai
Ruang UKS 1 Memadai
Ruang Lab Bahasa - Belum ada
Toilet guru & TU 2 Memadai
Toilet Siswa 8 Kurang
Lapang Upacara 1 Memadai
Lapang Olah Raga 1 Memadai
Gor 1 Memadai

Prasarana lainnya yang mendukung seperti listrik, jalan,


transportasi terjaga dengan baik sekaligus berimplikasi terhadap daya
kritis masyarakat sekitar sekolah yang cukup tinggi terhadap
pelayanan pendidikan di sekolah.

3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan


SMP Negeri 1 Cimanggung dipimpin oleh kepala sekolah Ibu
ENI HENIAWATI,M.Pd, dibantu oleh 8 orang Wakasek. Jumlah
tenaga pendidik ada 49 dan 9 orang tenaga kependidikan, dengan latar
pendidikan S2 berjumlah 7 orang, S1 berjumlah 39 orang, SMA
berjumlah 7 orang, SMP 1 orang. Adapun rinciannya tertera dalam
tabel berikut :
Tabel 2.2
Kualifikasi Pendidikan PTK
PTK SMP SMA S1 S2 PNS GTT
Kepala Sekolah 1 1
Guru 35 5 40 13
TU 2 8 2 5 12

Tabel 2.3
Jumlah Guru Per Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Jumlah Guru PNS GTT Keterangan


PAI 3 2 1 Memadai
PKn 4 4 1 Memadai
Bahasa Indonesia 6 5 1 Memadai
Matematika 6 5 1 Memadai
Bahasa Inggris 6 4 2 Memadai
IPA 7 6 1 Memadai
IPS 5 5 Memadai
Seni Budaya 3 2 1 Memadai
Penjaskes 5 1 4 Memadai
Bahasa Sunda 2 2 Kurang Memadai
Tata Busana 3 1 2 Memadai
BK 2 2 Kurang Memadai
JUMLAH 52 39 14

b. Kebutuhan Sekolah
Melihat karakteristik sekolah di atas, maka SMP Negeri 1
Darmaraja memiliki kebutuhan :
1. Penyediaan sarana dan prasarana yang belum lengkap, agar KBM bisa
berjalan dengan lancar
2. Menambah tenaga Guru BK (konselor), mengingat tenaga BK yang
ada tidak seimbang dengan jumlah siswa (seharusnya 1 : 250 siswa)
3. Meningkatkan sumber daya manusia ( guru dan staf administrasi )
untuk menjadi tenaga yang berkompeten dan profesinal dalam
bidangnya.
4. Menggunakan kemampuan pendidik sesuai dengan keahliannya
5. Pengadaan biaya, mengingat banyak kebutuhan yang tidak tertutupi
oleh dana BOS
6. Kerjasama dan koordinasi yang sinergis antara Kepala Sekolah, Guru
Mata Pelajaran, Guru BK, dan Staf TU dalam melaksanakan program
sekolah.
7. Membuat program kerja yang jelas dan terarah dari seluruh unit yang
terkait untuk mencapai visi dan misi sekolah
8. Keteladana guru untuk menjadi figur yang bisa dibanggakan baik dari
kemampuan maupun keterampilan
9. Kebersamaan untuk membangun mental dan spiritual siswa mencapai
tingkat kemandirian
10. Menegakkan kedisiplinan dan kesadaran hukum yang berlaku
2. Karakteristik dan Kebutuhan Siswa SMP Negeri 1 Cimanggung
a. Karakteristik Siswa
1) Jumlah Siswa
Jumlah siswa saat ini di SMP Negeri 1 Cimanggung adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.4
Jumlah Siswa

JUMLAH SISWA NAMA WALI KELAS


NO KELAS
L P JML
1 VII A 16 16 32 H. Syarip Hidayat, S.Pd
2 VII B 15 17 32 Nia Dewi Kurniati, S.Pd
3 VII C 16 16 32 Sri Maryati, S.Pd
4 VII D 16 16 32 Dadan Hidayatulloh, S.Pd
5 VII E 17 15 32 Lilis Rohmalia, S.Pd
6 VII F 15 16 32 S.Sofi Rosmayanti, S.Pd,.M.Pd
7 VII G 14 18 32 Mia Fonaningrum, S.Pd
8 VII H 16 16 32 Anis Farida, S.Pd
9 VII I 15 17 32 Sri Lestari, S.Pd, Fis
10 VII J 14 18 32 Anik KartikaWati, S.Pd
11 VII K 16 16 32 Brilian Reza, S. P, S.Pd
JUMLAH 170 181 351
10 VIII A 18 14 32 Eka Anggiani Iman,S.Pd, M.Pd
11 VIII B 18 14 32 Nia Handayani, S.Pd
12 VIII C 14 18 32 Dra. Entin Rianti
13 VIII D 16 16 32 Udan Hudayam, S.Pd
14 VIII E 16 16 32 Oni Mahmudin, S.Pd
15 VIII F 16 16 32 Yuyun Yuningsih, S.Pd
16 VIII G 17 15 32 Sobar, S.Pd
17 VIII H 16 16 32 Yayat Sutaryat,S.Pd
18 VIII I 16 16 25 Atikah Sri Utama, S.Pd
19 VIII J 16 16 27 Aam Muharam, S.Pd
JUMLAH 163 157 320
19 IX A 16 16 32 Ita Puspita Sari, S.Pd
20 IX B 16 16 32 Nenih Jubaedah, S.Pd
21 IX C 16 16 32 Yanti Sulvianti, S.Pd
22 IX D 16 16 32 Edi Mulyadi, S.Pd
23 IX E 16 16 32 Euis Sitisaroh, S.Pd
24 IX F 15 17 32 Dra. Eulis Suryani Sadiah, S.Pd
25 IX G 14 18 32 Drs. Enjang Sofian, S. Pd
26 IX H 13 15 28 Adah Sulaeman, S.Pd
27 IX I 11 16 27 H. Gandi
JUMLAH 133 146 279
TOTAL 466 484 950
JUMLAH
2) Perilaku Siswa
Siswa SMP Negeri 1 Darmaraja memiliki karakter yang lugu,
polos dan kebersamaan sosialnya begitu tinggi. Sikap seperti ini
mengkhawatirkan akan mudahnya terkena pengaruh dari lingkungan
sekitar. Beruntung kalau pengaruh itu berdampak positif, tapi kalau
berdampak negatif itu yang akan merugikan perkembangan siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi terhadap perilaku
siswa sehari-hari di sekolah, serta hasil analisis aplikasi instrumentasi
data siswa, maka perilaku yang menjadi masalah siswa di SMP
Negeri 1 Darmaraja adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5
Perilaku Siswa Bermasalah

Masalah Kelas Intensitas


VII VIII IX S K TP
1. Kehadiran
a. Jarang masuk v v v
b. Sering terlambat datang v v v
c. Membuat surat sakit v v
palsu
2. Perilaku di sekolah
a. Cuek v V
b. Berdo’a tidak khusyu v v v
c. Saat kegiatan lupa v v v v
sholat v V
d. Over acting v V
e. Sering membawa HP V V v v
f. Jarang ikut Upacara V V
Bendera
3. Penampilan
a. Baju dikeluarkan V V V
b. Pakaian ketat V V
c. Rok mini (Wanita) V V
d. Jarang melengkapi V V V
PSAS
4. Bahasa
a. Kasar V V V V
b. Menyakitkan V V V
c. Asal celetuk V V V V
5. Emosi
a. Sering membuat V V V V
keributan
b. Suka mengadu domba V V
c. Mudah marah V V
d. Mudah tersinggung V V
6. Motivasi Belajar
a. Kurang keinginan untuk V V
merubah diri
b. Kurang berusaha V V
c. Kurang percaya diri V V V
d. Kurang pemahaman diri V V V
7. Membawa kendaraan ke
sekolah V V V V
8. Krimininalitas
a. Malak V V v
b. Mencuri
c. Berkelahi V V
9. Pergaulan
a. Merokok V V v
b. Pacaran diluar batas V V
10. Pemahaman masa depan
a. Masa bodoh
b. Belum merencanakan v V V V
masa depan
c. Cemas menghadapi V V
masa depan

3) Potensi Ekonomi
Pekerjaan atau profesi orang tua siswa SMP Negeri 1
Cimanggung beragam. Ada PNS, Guru, Petani, Buruh, Wiraswasta
dan sebagainya. Semua itu bisa dijadikan peta kekuatan sekolah
dalam melaksanakan pendidikan di SMP Negeri 1 Cimanggung.
Berdasarkan hasil analisis realitas data sosial ekonomi orang
tua siswa, kemampuan orang tua dalam membiayai anak-anaknya
dapat ditemukan 85 % mampu membiayai pendidikan anaknya di
SMP dan 15 % termasuk golongan keluarga kurang mampu atau
keluarga miskin.
Tabel 2.6
Data Pekerjaan Orang Tua Siswa

KLS Jml Tani Buruh PNS Polri Dag Wiraswa Peg. Lain
Siswa /TNI ang sta Swasta
VII 351 121 78 23 3 76 22 23 62
VIII 320 134 67 27 1 93 31 4 18
IX 279 87 15 15 - 25 133 11 44

Tabel 2.7
Data Penghasilan Orang Tua Siswa

Kelas Jml < Rp. 1000.000- 2000.000- 3.500.000- >


Siswa 1.000.000 2000.000 3500.000 5.000.000 50000.0000
VII 351 156 142 94 7 9
VIII 320 152 116 89 13 5
IX 279 142 86 53 44 5

4) Potensi Latar Pendidikan Orang Tua


Sebagian besar latar belakang pendidikan orang tua SD, SMP
dan SMA. Hal tersebut berimplikasi pada tingginya motivasi orang
tua untuk mendorong siswa belajar. Melihat angka melanjutkan
sekolah dari SMP Negeri 1 Cimanggung ke SMA atau SMK sudah
mencapai 90 %. Kondisi ini membuat sekolah terus terpacu untuk
menghasilkan kelulusan yang semakin besar, baik dalam jumlah
maupun kualitas.
Pendidikan orang tua turut mendorong dan memotivasi siswa
untuk bekerja keras meraih cita-cita yang diharapkannya setelah
tamat SMP. Sehingga angka pengangguran diharapkan semakin
menurun di usia remaja.
Berikut ini data pendidikan orang tua siswa SMP Negeri 1
Cimanggung :

Tabel 2.8
Data Pendidikan Orang Tua Siswa

Kelas Jml Siswa SD SMP SMA PT


VII 351 154 110 127 17
VIII 320 126 111 107 31
IX 279 72 98 137 23
b. Kebutuhan Siswa
Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka banyak kebutuhan
siswa yang belum terpenuhi dalam upaya membantu menjalani tugas
perkembangan yang harus dilalui di jenjang SMP. Munculnya perilaku
perilaku siswa yang menyimpang disebabkan karena mereka kurang
memahami tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam
menjalani tugas perkembangan tersebut. Ini disebabkan karena
kurangnya informasi atau pemahaman tentang diri dan lingkungannya,
baik informasi yang disampaikan oleh sekolah maupun dari pihak orang
tua. Perilaku yang menyimpang tersebut disebut masalah atau konflik.
Dukungan keluarga dalam memotivasi putra – putrinya tentang
pentingnya dunia pendidikan untuk mencapai karir yang diinginkan
belum sepenuhnya berhasil. Pola asuh keluarga yang beragam juga
sangat berpengaruh terhadap pola pikir siswa dalam memandang dunia
pendidikan. Tidak sedikit siswa yang hanya asal sekolah tanpa punya
beban tanggung jawab sebagai seorang siswa ‘terdidik’ yang harus
punya bekal kuat untuk masa yang akan datang. Sehingga muncullah
perilaku yang menyimpang saat anak berada di lingkungan sekolah.
Dalam upaya membantu siswa menyelesaikan masalah tersebut
maka BK SMP Negeri 1 Cimanggung membuat tabel tentang apa yang
dibutuhkan siswa dalam korelasinya dengan Tugas Perkembangan siswa
di jenjang SMP, dengan harapan dapat menjadi pedoman pelaksanaan
program BK Tahun Pelajaran 2020 - 2021.

Tabel 2.9
Kebutuhan Siswa SMPN 1 Cimanggung

Tingkat Perkembangan Kebutuhan Siswa


1. Kehidupan Religius Harus diperdalam lagi arti dan tujuan ibadah
dalam kehidupan sehari-hari
1.1 Melaksanakan solat
1.2 Berdo’a sebelum kegiatan
1.3 Membaca Al Qur’an
1.4 Belajar ikhlas menjalani kehidupan
1.5 Selalu bersyukur atas nikmat Allah
1.6 Bersabar
2. Landasan Perilaku Siswa harus diarahkan untuk memahami:
Etis 2.1 Peraturan di SMPN 1 Cimanggung
2.2 Sanksi yang yang akan terjadi dalam
melanggar aturan
2.3 Cara berperilaku yang sesuai etika dan
norma agama
3. Kematangan Emosi Siswa harus diarahkan untuk mampu
mengendalikan diri :
3.1 Mengekspresikan perasaan dengan
wajar
3.2 Menghargai perasaan orang lain
3.3 Tidak menyakiti orang lain
4. Kematangan Untuk kecerdasan, siswa SMPN 1
Intelektual Cimanggung banyak meraih prestasi, namun
perlu bimbingan dalam :
4.1 Bertanggung jawab apa yang dilakukan
4.2 Berfikir Kritis dalam mengambil
keputusan
4.3 Siap menerima resiko
5. Kesadaran tanggung Siswa perlu mendapat bimbingan :
jawab sosial 5.1 Saling menghargai dan menghormati
5.2 Bekerjasama
5.3 Tidak curiga, dendam dan iri hati
5.4 Berkata sopan dan ramah
6. Kesadaran Gender Dalam kegiatan KBM, siswa sudah
menunjukkan kerjasama yang baik antara
laki-laki dan perempuan, namun masih perlu
pembinaan dalam keseharian jangan sampai
pria meniru gaya wanita atau sebaliknya.
7. Pengembangan Siswa sudah memahami perubahan fisik
Pribadi yang terjadi pada dirinya, namun secara
psikologis mereka belum siap menerima
perubahan dirinya.
7.1 Menemukan bakat, minat, kemampuan,
sikap dan emosi yang ada pada dirinya
7.2 Menyesuaikan harapan dan cita-cita
sesuai potensi yang dimiliki
8. Perilaku Hasil observasi menunjukkan sikap siswa
Kewirausahaan cenderung boros dan tidak mau berusaha,
(kemandirian perlu pembinaan untuk :
perilaku ekonomis) 8.1 Bersikap hemat
8.2 Tekun dan ulet dalam meraih sukses
9. Wawasan dan 9.1 Informasi tentang SMA/MA dan SMK
Kesiapan Karir 9.2 Peminatan di SMA
9.3 Prospek kerja SMA/MA dan SMK
9.4 Syarat masuk SMA/MA dan SMK
10. Kematangan Hubungan teman sebaya begitu kuat dan
Hubungan dengan kompak, sehingga perlu bimbingan untuk :
Teman Sebaya 10.1 Mengenal teman dari latar belakang
kehidupannya
10.2 Membedakan etika pergaulan teman
yang baik dan tidak baik
10.3 Menentukan tujuan pertemanan ke
arah positif.
BAB III
KERANGKA KERJA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Kalender Akademik
1. Perhitungan alokasi waktu
Banyaknya minggu Efektif dan minggu Tidak Efektif dalam semester ganjil
dan semester genap tahun pelajaran 2020 - 2021 :

Tabel 3.1
Jumlah Minggu Efektif dan Tidak Efektif

JML JUMLAH MINGGU


SMT NAMA BULAN
MINGGU EFEKTIF TIDAK EFEKTIF
Juli 2020 2 1 1
Agustus 2020 5 4 1
September 2020 4 2 2
Ganjil
Oktober 2020 4 4
November 2020 4 4
Desember 2020 5 1 4

JUMLAH 24 16 8

Januari 2021 4 3 1
Pebruari 2021 4 4
Genap Maret 2021 5 3 2
April 2021 4 2 2
Mei 2021 5 3 2
Juni 2021 2 2

JUMLAH 24 15 9

2. Penugasan Pengasuhan Peserta Didik Kepada Konselor


Berdasarkan Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Cimanggung pada
awal Juli Tahun Pelajaran 2020-2021, tentang penetapan Guru BK dengan
pembagian siswa asuh diserahkan kepada koordinator BK, maka setelah
berdiskusi maka dapat ditetapkan bahwa tugas pembimbingan siswa
dilimpahkan guru BK seperti tertera dalam tabel berikut :

Tabel 3.2
Pengasuhan Peserta Didik

NO NAMA GURU BK KELAS JML JABATAN


ASUH SISWA
1. Dra. N. Rodiah VII A/J Koordinator BK
IX E/I 502 Konselor
2. Yayah K Sundari, S.Pd VIII A/J Guru BK
IX A/ D 448 merangkap guru IPS

3. Banyaknya Siswa Asuh


Jumlah siswa asuh konselor sebagai Koordinator BK SMP Negeri 1
Cimanggung Tahun Pelajaran 2020 – 2021 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3
Jumlah Siswa Asuh

JUMLAH SISWA TOTAL


NO KELAS
LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. IX A 16 16 32
2. IX B 16 16 32
3. IX C 16 16 32
4. IX D 16 16 32
5. IX E 16 16 32
6. IX F 15 17 32
7. IX G 14 18 32
8. IX H 13 15 28
9. IX I 11 16 27
JUMLAH 133 146 279
  

4. Jumlah Jam Pelayanan BK


Jumlah Siswa Asuh Guru BK seharusnya adalah 250 siswa = 24 jam
Jumlah Siswa Asuh Guru BK Tahun Pelajaran 2020-2021 adalah 330 orang
Jumlah Jam Pelayanan adalah 330 – 250 = 80
80 (Jumlah siswa selebihnya ) = 2 x 2 = 4
36 ( jumlah siswa dalam rombel )
Total beban membimbing pada Tahun Pelajaran 2019 - 2020 adalah 28 jam
Sementara setiap 1 (satu) kali penyelengaraan salah satu jenis layanan
bimbingan konseling ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran.
Jadi dalam 1 (satu) minggu efektif, guru BK harus memberikan 14 kali
layanan bimbingan konseling, baik pada jam sekolah maupun diluar jam
sekolah.
Tabel 3.4
Jam Layanan BK Per Minggu

No Nama Kegiatan Target Jam Jam Jumlah


Pencapain Pembelajaran Pelayanan Kegiatan
1 Landasan Dasar 36 % 10 jam 5 jam 5 kali
Bimbingan
2 Layanan 29 % 8 jam 4 jam 4 kali
Responsif
3 Layanan 21 % 6 jam 3 jam 3 kali
Perencanaan
Individual
4 Dukungan Sistem 14 % 4 jam 2 jam 2 kali

Jumlah 100 % 28 jam 14 jam 14 kali


                                                                                                          

B. Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling


Pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1
Cimanggung didasarkan kepada empat komponen, yaitu :

1. Layanan Dasar Bimbingan


a. Pengertian
Yaitu proses pemberian bantuan kepada seluruh siswa melalui
kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku
jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan (yang
tertuang dalam standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam
pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam
menjalani kehidupannya.

b. Tujuan
Untuk membantu semua siswa agar :
1) Memiliki pemahaman tentang diri ( bakat, minat, kemampuan, emosi,
sikap) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan
agama)
2) Mampu mengembangkan ketrampilan untuk mengidentifikasi
tanggung jawab bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya.
3) Mampu menangani masalah atau memenuhi kebutuhannya.
4) Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.

c. Materi
Materi layanan menyangkut aspek-aspek Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir
yang mencakup pengembangan :
1) Fungsi agama bagi kehidupan
2) Motivasi berprestasi
3) Ketrampilan mengambil keputusan
4) Ketrampilan memecahkan masalah
5) Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
6) Pemilihan teman sebaya
7) Pemilihan sekolah lanjutan
8) Pemahaman diri

d. Strategi
Strategi yang digunakan dalam layanan dasar bimbingan adalah :
1) Bimbingan Klasikal
Program yang dirancang konselor secara terjadwal untuk
melakukan kontak langsung dengan siswa di kelas. Kegiatan ini
bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat ).
Mengingat BK SMP Negeri 1 Cimanggung belum memiliki jam
tatap muka ke kelas, maka bimbingan klasikal dilakukan dengan
memburu kelas kosong saat guru tidak haadir ke kelas.

2) Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui
kelompok-kelompok kecil. Topik yang didiskusikan adalah
masalah yang bersifat umum dan tidak rahasia, seperti : cara-cara
belajar yang efektif, kiat menghadapi ujian dan mengelola stress.
Tujuan bimbingan kelompok mengembangkan keterampilan atau
perilaku baru yang lebih efektif dan produktif.

3) Pelayanan Orientasi
Kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan
sekolah untuk mempermudah berperannya mereka di lingkungan
tersebut. Materi layanan orientasi mencakup organisasi sekolah,
staf dan guru-guru, kurikulum, program BK, ekstrakurikuler, sarana
dan prasarana sekolah, tata tertib sekolah.

4) Pelayanan Informasi
Pemberian informasi tentang berbagai hal yang perlu dipandang
bermanfaat bagi siswa melalui komunikasi langsung maupun tidak
langsung, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, internet

5) Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi


Instrumentasi)
Kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi
siswa dan lingkungannya.

2. Layanan Responsif
a. Pengertian
Yaitu pemberian bantuan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan
dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika
tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses
pencapaian tugas perkembangan.

b. Tujuan
Untuk membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan
memecahkan masalah yang dialaminya yang berkaitan dengan masalah
sosial-pribadi, karir atau masalah pendidikannya.

c. Materi
Materi layanan responsif tergantung masalah atau kebutuhan siswa
yang berkaitan dengan berbagai hal yang dialami atau dirasakan
mengganggu kenyamanan hidupnya. Masalah siswa pada umumnya
tidak mudah diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui
gejala-gejala perilaku yang ditampilkannya.

d. Strategi
1) Konseling Individual dan Kelompok
Layanan konseling ditujukan untuk membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai
tugas-tugas perkembangannya. Melalui konseling siswa dibantu
untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan
alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara
tepat.

2) Referal
Apabila konselor kurang mampu untuk menangansi masalah
siswa, maka sebaiknya direferal atau dialihtangankan pada pihak
lain yang lebih berwenang, seperti dokter atau kepolisisan.

3) Konsultasi
Konselor menerima pelayanan konsultasi dengan guru, orang tua,
kepala sekolah untuk membangun kesamaan persepsi dalam
memberikan bimbingan kepada siswa, menciptakan lingkungan
yang kondusif, melakukan referal dan meningkatkan kualitas
program bimbingan dan konseling.

4) Kunjungan Rumah
Kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang siswa
yang sedang ditangani dalam upaya mengentaskan masalahnya
melalui kunjungan ke rumahnya.

5) Konferansi Kasus
Kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalam suatu
pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan siswa.

6) Bimbingan Teman Sebaya


Bimbingan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lainnya.
Siswa yang membimbing telah diberikan dulu latihan atau
pembinaan oleh konselor.Siswa ini berfungsi sebagai mediator
yang membantu konselor memberikan informasi tentang kondisi,
perkembangan atau masalah siswa yang perlu mendapat
pelayanan bantuan bimbingan dan konseling.

7) Kolaborasi dengan Guru Mapa Pelajaran atau Wali Kelas


Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rengka
memperoleh informasi tentang siswa seperti prestasi belajarnya,
kehadiran atau pribadinya, sehingga memudahkan untuk
menandai siswa yang bermasalah, memahami karakteristyik siswa
yang unik dan beragam, memudahkan referal dan memudahkan
pelaksanaan remedial teaching.

8) Kolaborasi dengan Orang tua


Diharapkan melalui kerjasama denga orang tua dapat saling
memberikan informasi, pengertian dan tukar pikiran dalam upaya
mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang
mungkin dihadapi siswa. Ini bisa dilakukan melalui undangan dari
sekolah untuk para orang tua tentang perkembangan anak-anaknya
atau orang tua diminta hadir untuk melaporkan keadaan anaknya
di rumah.

9) Kolaborasi dengan Pihak Terkait


Upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur
masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu
pelayanan bimbingan.

3. Layanan Perencanaan Individual


a. Pengertian
Merupakan proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan
dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kepercayaan masa depan
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.

b. Tujuan
Layanan Perencanaan Individual bertujuan untuk membantu siswa :
a) Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya.
b) Mampu merumuskan tujuan, perencanaan atau pengelolaan terhadap
perkembangan dirinya yang menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar
dan karir.
c) Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan
rencana yang telah dirumuskannya.

c. Materi
Materi layanan perencanaan individual berkaitan erat dengan
pengembangan aspek pribadi- sosial, akademik dan karir.
1) Pribadi- sosial mencakup pengembangan konsep diri yang positif
dan pengembangan ketrampilan sosial yang efektif.
2) Akademik, mencakup pemanfaatan ketrampilan belajar, pelihan
sekolah lanjutan dan memahami nilai belajar sepanjang hayat
3) Karir, mencakup eksplorasi peluang karir, eksplorasi latihan
pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang
positif.

d. Strategi
Konselor membantu siswa menganalisis kekuatan dan kelemahan
dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh menyangkut aspek
pribadi, sosial, akademik dan karir sehingga siswa memiliki pemahaman,
penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Layanan
ini dapat dilakukan melalui layanan penempatan.

4. Layanan Dukungan Sistem


a. Pengembangan Profesional
Konselor berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya melalui :
1) In-House Training
2) Aktif dalam organisasi profesi MGBK
3) Aktif dalam kegiatan ilmiah

b. Riset dan
Pengembangan
Konselor berusaha melakukan penelitian baik berupa studi kasus ataupun
penelitian tindakan bimbingan dan konseling.

c. Manajemen
Program
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan
tercipta, terselenggara dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem
pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas,
sistematis dan terarah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling harus
ditempatkan sebagai bagian terpadu dari seluruh program sekolah dengan
dukungan sarana dan pembiayaan.

C. Kalender Kegiatan
Rencana pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan konseling di SMP
Negeri 1 Cimanggung Tahun Pelajaran 2020 – 2021 telah dituangkan dalam
bentuk Program Kerja Tahunan serta Program Kerja Semester Ganjil dan
Semester Genap berikut ini.
Program tersebut merupakan landasan konselor dalam menjalankan
pelaksanaan layanan bimbingan konseling selama satu tahun pelajaran.
Rincian waktu disesuaikan dengan kalender akademik dan program sekolah.

D. Jadwal Kegiatan
Berdasarkan komponen di atas, maka dapat dibuat jadwal kegiatan
layanan bimbingan konseling sebagai berikut :

Tabel 3.5
Jadwal Kegiatan Layanan BK

No Jenis Kegiatan Butir Kegiatan Waktu


1 Persiapan 1.1    Penyusunan Program Juli
1.2    Konsultasi Program Juli
1.3    Penyediaan Fasilitas / Sarana Juli
1.4    Pembagian Tugas Guru BK Juli

2 Pelaksanaan 2.1 Layanan Orientasi Juli


Program 2.2 Layanan Informasi Juli sd Juni
2.3 Layanan Penempatan Penyaluran Juli
2.4 Layanan Penguasaan konten Juli sd Juni
2.5 Layanan Konseling Perorangan Juli sd Juni
2.6 Layanan Bimbingan Kelompok Juli sd Juni
2.7 Layanan Konseling Kelompok Juli sd Juni
2.8 Layanan Konsultasi Juli sd Juni
2.9 Layanan Mediasi Juli sd Juni
2.10 Aplikasi Instrumentasi Juli sd Juni
2.11 Himpunan Data Juli sd Juni
2.12 Konferensi Kasus Juli sd Juni
2.13 Kunjungan Rumah Juli sd Juni
2.14 Tampilan Kepustakaan Juli sd Juni
2.15 Alih Tangan Kasus / Referal Juli sd Juni

3 Evaluasi, 3.1 Pelaksanaan Evaluasi Des & Juni


Analisis 3.2 Pelaksanaan Analisis Hasil Evaluasi Des & Juni
4 Pelaporan 4.1 Laporan Bulanan Juli sd Juni
4.2 Laporan Semester Des & Juni
4.3 Laporan Tahunan Juni
Pengembangan MGP/MGBK, Seminar, Work Shop,
5 Juli sd Juni
Profesi Diklat

E. Pembiayaan
Perencanaan anggaran merupakan komponen penting dari manajemen
bimbingan dan konseling. Tanpa dukungan biaya tak mungkin program akan
terlaksana dengan baik.
Biaya yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan layanan BK sepenuhnya
menjadi tanggung jawab sekolah dari dana BOS yang sudah dianggarkan di dalam
RAKS.
Berikut ini anggaran dana yang dibutuhkan selama tahun pelajaran 2020 –
2021 :
Tabel 3.6
Anggaran Biaya BK

No Kegiatan Dana yang Sumber Dana


Dibutuhkan
1 Pembuatan Program Rp. 50.000 BOS
2 Sosialisasi Program BK Rp. 100.000 BOS
3 Penggandaan Program BK Rp. 100.000 BOS
4 Pengadaan Buku Pribadi Siswa Rp. 1.500.000 BOS
5 Fotocopy angket Rp. 150.000 BOS
6 Fotokopi Lembar Jawab ITP Rp. 50.000 BOS
7 Transpor Home Visit
@ Rp. 40.000 x 44 Rp. 1.760.000 BOS
8 Biaya konferensi kasus
@ Rp. 250.000 X 4 Rp. 1.000.000 BOS
9 Mengikuti MGBK / seminar
@ Rp. 100.000 X 12 Rp. 1.200.000 BOS
10 Pembelian software sosiometri Rp. 150.000 BOS

Jumlah Rp. 6.060.000

F. Sarana Prasarana
Penyediaan sarana dan prasaran merupakan aspek yang sangat penting
dalam keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Kebutuhan sarana dan prasana memerupakan bagian dari program BK
yang harus direalisasikan keberadaannya.oleh pihak sekolah..
Di bawah ini data sarana yang dibutuhkan oleh BK SMP Negeri 1
Cimanggung.

Tabel 3.7
Sarana BK

No Sarana Keadaan Upaya Pengadaan


1 Ruang BK Ada
2 Meja dan kursi Kerja Ada
3 Kursi tamu Ada
4 Lemari kayu Ada
5 Lemari File Ada
6 Papan Informasi Ada
7 Papan bimbingan Ada
8 Kotak masalah Ada
9 Instrumen ITP Ada
10 Instrumen DCM Ada Mengajukan
11 Instrumen Sosiometri Belum ada permintaan ke sekolah
12 Lampu penerangan Ada
13 Gordyn Ada
14 ATK Ada
15 Komputer Belum ada Mengajukan
16 Box file Belum ada permintaan ke sekolah
17 Kamera Belum ada
18 Angket siswa Ada
19 Buku pribadi Ada
20 Data psikotes Belum ada Mengajukan
permintaan ke sekolah

G. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling


Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling ( RPL ) dituangkan
ke dalam Satuan Layanan ( Satlan ) Bimbingan Konseling yang memuat : Topik,
Standar kompetensi yang ingin dicapai, Indikator, Tujuan, Materi, Sasaran,
Waktu kegiatan, Alat bantu, Pelaksana, Langkah pelaksanaan, dan Penilaian
Semua Satuan Layanan BK ( Satlan ) telah dibuat berdasarkan kebutuhan
siswa dan standar kompetensi yang ingin dicapai dalam rangka membantu
perkembangan siswa.
Mengingat tenaga BK yang aktif hanya seorang, maka Satuan Layanan
yang dibuat difokuskan untuk kelas IX
Semua satuan layanan terlampir.

H. Evaluasi dan Analisis


1. Evaluasi
Setiap akhir kegiatan layanan bimbingan dan konseling, konselor
selalui melakukan penilaian atau evaluasi, baik itu penilaian program
maupun penilaian hasil layanan bimbingan konseling.

a. Evaluasi Program
Dalam evaluasi program diberi instrumen untuk mengetahui :
1) Tingkat keterlaksaan program
2) Kesesuaian program dengan pelaksanaan.
3) Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan
pelayanan bimbingan, perubahan siswa pencapaian tugas-tugas
perkembangan dan hasil belajar, serta keberhasilan siswa dalam
menamatkan sekolah.
4) Hambatan-hambatan yang dijumpai
5) Dampak pelayanan bimbingan terhadap kegiatan belajar
mengajar.
6) Respon siswa, personil sekolah, orang tua dan masyarakat
terhadap pelayanan bimbingan.

b. Evaluasi Hasil Layanan


Dalam evaluasi hasil layanan diberi instrumen untuk mengetahui :
1) Manfaat layanan bagi siswa
2) Kesesuaian layanan dengan kebutuhan siswa
3) Perubahan pemikiran siswa ke arah yang positif
4) Terentaskannya masalah yang dihadapi siswa
5) Perubahan perilaku yang kondusif

2. Analisis
Analisis merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang telah dilakukan, dengan
harapan
a. Analisis Program
Setelah di evaluasi, program dianalisis dengan tujuan :
1) Menemukan faktor penghambat keberhasilan program
2) Menggantikan program yang tidak berhasil dengan program
yang lebih baik.
3) Mampu merencanakan program yang benar – benar menjadi
kebutuhan baik oleh siswa maupun sekolah

b. Analisis Hasil Layanan


Layanan imbingan konseling setelah dievaluasi terus dianalisis dengan
tujuan :
1) Menemukan faktor penghambat keberhasilan layanan
2) Menemukan kelemahan dalam pelaksanan layanan
3) Mencari layanan yang benar – benar dibutuhkan baik oleh siswa
maupun oleh sekolah
c. Menemukan kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin
dicapaiMenemukan alternatif yang lebih baik dalam
mengentaskan masalah siswa.
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan BK yang lebih baik
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya tujuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
adalah untuk membantu para siswa menemukan jati diri, mengenal lingkungan
dan merencanakan masa depannya agar mereka mampu mengembangkan
potensi diri seoptimal mungkin dengan tidak melupakan hakekatnya sebagai
Mahluk Tuhan, Mahluk Individu dan Mahluk Sosial.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu adanya kerjasama yang baik
antara kepala sekolah, guru pengajar, personel sekolah, orang tua dan
konselor sebagai guru pembimbing dalam memahami kebutuhan dan
karakteristik siswa yang unik dan beragam sehingga mereka mampu mencapai
tugas-tugas perkembangan secara utuh sesuai standar kompetensi kemandirian
yang harus dicapai dan terhindar dari masalah-masalah yang menghambat
perkembangan dirinya.
.Dalam pelaksanaannya kami menggunakan seluruh komponen
Bimbingan dan Konseling, meliputi komponen layanan dasar bimbingan
(Pribadi, Sosial, Akademik dan Karir), Layanan Responsif, Layanan
Perencanaan Individual dan Layanan Dukungan Sistem. Strategi Layanan
Bimbingan menggunakan Bimbingan Klasikal, Bimbingan Kelompok,
Konseling Individual dan Konseling Kelompok, Layanan Orientasi, Pelayanan
Informasi, Referal, Konsultasi, Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah,
Bimbingan Teman Sebaya, dan Pelayanan Pengumpulan Data. Semua itu kami
lakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan oleh sekolah terhadap keberhasilan siswa didik.
Kami sadar sebaik apapun penyusunan program kerja Bimbingan dan
Konseling apabila tidak didukung oleh berbagai pihak terkait, tak mungkin
program ini bisa berjalan dengan baik sesuai harapan. Untuk itu kami sangat
mengharapkan dukungan dan kerjasama yang baik dalam melaksanakan
program layanan bimbingan dan konseling ini demi terwujudnya tujuan
pendidikan.

B. Saran
Program Bimbingan dan Konseling akan terlaksana dengan baik apabila
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami sarankan :
1. Kepada Ibu Kepala Sekolah agar melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten Sumedang mengirimkan seorang tenaga konselor
ke SMP Negeri 1 Cimanggung mengingat jumlah siswa yang ada tidak
seimbang dengan pelayanan yang diberikan oleh konselor yang ada saat
ini.
2. Kepada Ibu Kepala Sekolah agar melengkapi
sarana yang belum tersedia, demi lancarnya sebuah proses pendidikan.
3. Kepada seluruh Bapak dan Ibu wali kelas dan
guru mata pelajaran SMP Negeri 1 Cimanggung agar lebih meningkatkan
kerjasama dengan pihak BK dalam membimbing dan menangani siswa
menjadi pribadi yang mandiri dan berkembang sesuai harapan.
4. Kepada seluruh personil sekolah agar mau
mendukung dan melaksanakan apa yang telah menjadi kesepakatan
bersama untuk meraih visi dan misi sekolah.
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK
TINGKAT SMP / MTs

NO Standar Kompetensi Internalisasi Kompetensi Dasar


Tujuan

1 Landasan Hidup Pengenalan Mengenal arti dan tujuan


Religius Ibadah
Akomodasi Berminat mempelajari arti
dan tujuan setiap bentuk
Ibadah
Tindakan Melakukan berbagai
kegiatan Ibadah dengan
kemauan sendiri

2 Landasan Perilaku Etis Pengenalan Mengenal alasan perlunya


mentaati aturan / norma
yang berperilaku
Akomodasi Memahami keragaman
aturan / patokan dalam
berperilaku dalam konteks
budaya
Tindakan Bertindak atas
pertimbangan diri terhadap
norma yang berlaku

3 Kematangan Emosi Pengenalan Mengenal cara-cara


mengekspresikan perasaan
secara wajar
Akomodasi Memahami keragaman
ekspresi perasaan diri dan
orang lain
Tindakan Mengekspresikan perasaan
atas dasar pertimbangan
kontekstual

4 Kematangan Pengenalan Mempelajari cara-cara


Intelektual pengembilan keputusan dan
pemecahan masalah
Akomodasi Menyadari adanya resiko
dari pengambilan keputusan
Tindakan Mengambil keputusan
berdasarkan pertimbangan
resiko yang mungkin terjadi

5 Kesadaran Tanggung Pengenalan Mempelajari cara-cara


Jawab Sosial memperoleh hak dan
memenuhi kewajiban dalam
lingkungan kehidupan
sehari-hari
Akomodasi Mengharhai nilai-nilai
persahatan dan
keharmonisan dalam
kehidupan sehari-hari
Tindakan Berinteraksi dengan orang
lain atas dasar nilai-nilai
persahabatan dan
keharmonisan hidup.

6 Kesamaan Gender Pengenalan Mengenal peran-peran


sosial sebagai laki-laki
dan perempuan
Akomodasi Menghargai peranan diri
dan orang lain sebagai
laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-
hari
Tindakan Berinteraksi dengan lain
jenis secara kolaboratif
dalam memerankan
peran jenis

7 Pengembangan Pribadi Pengenalan Mengenal kemampuan


dan keinginan diri
Akomodasi Menerima keadaan diri
secara positif
Tindakan Menampilkan perilaku
yang merefleksikan
keragaman diri dalam
lingkungannya

8 Perilaku Kewirausahaan Pengenalan Mengenal nilai-nilai perilaku


(Kemandirian Perilaku hemat, ulet, sungguh-
Ekonomis ) sungguh dan kompetitif
dalam kehidupan sehari-hari.
Akomodasi Menyadari manfaat perilaku
hemat, ulet, sungguh-
sungguh dan kompetitif
dalam kehidupan sehari-hari
Tindakan Membiasakan diri hidup
hemat, ulet, sungguh-
sungguh dan kompetitif
dalam kehidupan sehari-hari.

9 Wawasan dan Kesiapan Pengenalan Mengekspresikan ragam


Karir pekerjaan, pendidikan dan
aktivitas dalam kaitan
dengan kemampuan diri
Akomodasi Menyadari keragaman nilai
dan persyaratan dan aktivitas
yang menuntut pemenuhan
kemampuan tertentu
Tindakan Mengidentifikasi ragam
alternatif pekerjaan,
pendidikan dan aktivitas
yang mengandung relevansi
dengan kemampuan diri

10 Kematangan Hubungan Pengenalan Mempelajari norma-norma


dengan Teman Sebaya pergaulan dengan teman
sebaya yang beragam latar
belakangnya
Akomodasi Menyadari keragaman latar
belakang teman sebaya yang
mendasari pergaulan
Tindakan Bekerjasama dengan teman
sebaya yang beragam latar
belakangnya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai