Anda di halaman 1dari 38

Oleh:

NINGSIH FADHILAH, M.Pd

PGMI-IAIN PEKALONGAN
Konsep Dasar BK
1. Pengertian Bimbingan Konseling
2. Perbedaan konseling dan penyuluhan
3. Urgensi BK MI/SD
4. Kedudukan bimbingan dan konseling dalam Pendidikan
5. Karekteristik BK di berbagai jenjang pendidikan (PAUD, SD,
SMA, SMA dan PT)
BIMBINGAN KONSELING:
Istilah Baru
Bimbingan

Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975)

Bimbingan sebagai proses bantuan


terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri yang dibutuhkan untuk
melakukan penyesuaian diri secara
maksimum di sekolah, keluarga dan
masyarakat.
 Bimbingan berasal dari bahasa
Inggris guidance

 berasal kata guide yang


mempunyai arti to direct, pilot,
manager, or steer (menunjukkan,
menentukan, mengatur, atau
mengemudikan
 Division of Counseling Psychology:
• Konseling merupakan suatu proses untuk membantu
individual mengatasi hambatan-hambatan
perkembangan dirinya dan untuk mencapai
perkembangan optimal kemampuan pribadi yang
dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.
 Mc Daniel , 1956:

▪ suatu rangkaian pertemuan langsung dengan individu


yang ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya
untuk dapat menyesuaikn dirinya secara lebih efektif
dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya
BIMBINGAN :

“Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada


individu agar mampu memahami dan menerima diri dan
lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan
diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan
norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men-
capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik
secara personal maupun sosial)”.

KONSELING :

“Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee


baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung
(melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-
bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya
atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

9
PROSES BANTUAN YANG PROAKTIF DAN SISTEMATIK DALAM
MEMFASILITASI INDIVIDU MENCAPAI TINGKAT PERKEMBANGAN
YANG OPTIMAL, PRIBADI YANG EFEKTIF - PRODUKTIF, DAN
KEBERFUNGSIANNYA DI DALAM LINGKUNGAN MELALUI INTERAKSI
YANG SEHAT.

• Penuntasan Pribadi yg Efektif


Pribadi yg Produktif
Tugas-tugas • Kompeten
• Self – Esteem
Perkembangan • Konsisten
• Social-Responsibility
• Perkembangan • Komitmen
• Self-Identity
Kecerdasan (IQ, • Kontrol
• Coping
EI, SI) • Kreatif

10
 Konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien

 Penyuluhan adalah pemberian penerangan


kepada masyarakat tentang suatu hal yang
dianggap perlu baik bersifat informatif,
persuasif, rekreatif atau model gabungan
 Dilakukan oleh seorang konselor yang kompeten
dan ahli dalam menangani konflik atau masalah.
 Melibatkan dua orang yang saling berinteraksi.
 Menggunakan berbagai model interaksi multi
dimensional, tidak terbatas pada dimensi verbal
saja.
 Interaksi antara konselor dan klien berlangsung
dalam waktu yang relatif lama dan terarah pada
pencapaian tujuan.
 Terjadi perubahan tingkah laku klien kearah
yang lebih baik.
 Konseling merupakan proses yang dinamis,
dimana individu klien dibantu untuk dapat
mengembangkan dirinya.
 Konseling bersifat pribadi (privacy) dan
bersifat rahasia (confidential).
 Konseling bersifat formal, professional dan
terarah antara konselor dengan konseli
 Adanya seorang atau lebih pembicara
sebagai nara sumber.
 Lebih banyak menggunakan komunikasi
verbal.
 Dapat digabung denagn berbagai
kegiatan.
 Bersifat Umum.
 Sasarannya Khalayak
 Tidak menuntut Khalayak terlibat lebih jauh
dalam target penyuluhan, mereka cukup
mengetahui informasinya saja.
 Bersifat fleksible dapat dilakukan dimana saja
(formal, informal, dalam skala besar maupun
kecil).
 Sejalan dengan Tujuan Sisdiknas, maka tujuan pendidikan
dasar dirumuskan sbb (PP nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan) :
▪ beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan berkepribadian luhur;
▪ berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
▪ sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
▪ toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab

 Artinya pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) bertujuan


memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi , anggota
masyarakat , warga Negara dan anggota umat manusia
serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan
menengah
 Guru MI/SD bertanggung jawab dalam:
 memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi , anggota
masyarakat , warga Negara dan anggota umat manusia
serta
 mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan
menengah

 Tanggung jawab itulah yang mendorong


keharusan adanya BK MI/SD
 BK di MI/SD tidak hanya diberikan kepada mereka yang
mempunyai perilaku bermasalah, melainkan juga harus
diberikan kepada mereka yang sedang dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan.
 Fungsi pencegahan
 Fungsi pengentasan
 Fungsi pengembangan
 Fungsi penyesuaian
 Fungsi pembimbingan
 Fungsi penyaluran dll

 Yang bertugas melaksanakan BK di MI/SD adalah guru


kelas/guru mapel yang sekaligus merangkap sebagai
seorang konselor
 1. Pelaksana Pelayanan BK pada PAUD
▪ Pendidikan AUD adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.

▪ Guru PAUD dan sekaligus menjadi konselor bertanggung


jawab dalam memahami anak didiknya dan berfokus pada
aspek perkembangan AUD (perkembangan fisik-motorik,
sosio-emosional, kognitif, bahasa dan mental-spiritual.)
 2. Pelaksana Pelayanan BK pada SD/MI/SDLB
 Guru Kelas sebagai pelaksana pelayanan BK di SD/
MI/SDLB melaksanakan layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten
dengan cara menginfuskan materi layanan BK tersebut ke
dalam pembelajaran mata pelajaran.

 Khusus untuk siswa Kelas IV, V, dan VI dapat


diselenggarakan layanan BK perorangan, bimbingan
kelompok, dan konseling kelompok.

 Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat


diangkat seorang Guru BK atau Konselor untuk
menyelenggarakan pelayanan BK.

Tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum
pada lampiran IV
 3. Pelaksana Pelayanan BK pada
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan
SMK/MAK.

 Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK


diangkat sejumlah Guru BK atau Konselor dengan rasio 1 :
150 (satu Guru BK atau Konselor melayani 150 orang siswa)
pada setiap tahun ajaran.

 Pemberian konseling remaja dan problematikanya

 Jika diperlukan Guru BK atau Konselor yang bertugas di


SMP/MTs dan/atau SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta
bantuan untuk menangani permasalahan peserta didik
SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.
 Pelaksana Pelayanan BK pada PT
 Konselor dipeguruan tinggi bertanggung jawab penuh terhadap
fungsi bimbingan dan konseling terhadap mahasiswa.
 Konselor di PT bertanggung jawab kepada atasan langsung atau
akademik.
 Dalam tinggkat perguruan tinggi peran konselor di emban oleh PA
(pembimbing akademik ).
 Konselor program bimbingan yang sistematis yang meliputi:
1. Program pengembangan pendidikan,
2. Program konsultasi dan konseling bagi mahasiswa,
3. Program pengembangan dan penelitian,
4. konsultasi bidang akademik, hasil belajar dan layanan
bimbingan lainnya.
 Posisi pendidikan sangat penting untuk
membangun kepribadian siswa
 Diperlukan pendidikan yang efektif, yakni
pendidikan yang tidak hanya mentransfer
ilmu pengetahuan namun memperhatikan
perkembangan dan kepribadian siswa.
PENDIDIKAN YANG EFEKTIF:

TUJUAN PENDIDIKAN
Leadership 1. Beriman dan bertaqwa
Kepada Tuhan YME
2. Berakhlak mulia
3. Memiliki pengetahuan
Pendidikan Dan keterampilan
Pengajaran 4. Memiliki kesehatan jas-
Mani dan rohani
5. Memiliki kepribadian yg
Layanan Bantuan Mantap dan mandiri
6. Memiliki rasa tgjawab
Terhadap Siswa
Kemasyarakatan dan
(Bimb. & Konseling)
kebangsaan

29
Pengelolaan sumber daya pendidikan:
 Pengelolaan ketenagakerjaan
 Pengelolaan sarana prasarana
 Pengelolaan keuangan
 Pengelolaan partisipasi masyarakat
 Berkenaan dengan penyampaian bahan ajar
dan pengembangan segi kognitif, afektif dan
psikomotor.
 Pihak yang bertanggungjawab secara
langsung adl guru
 Bidang ini terkait dengan program pemberian bantuan
kepada peserta didik dalam upaya mencapai perkembangan
yang optimal
 Layanan bimbingan konseling lebih memfokuskan
pengembangan pribadi, sosial, belajar, karir serta pemecahan
masalah secara individual.

 DISINILAH BK MEMEGANG KEDUDUKAN YANG URGEN


DLM SISTEM PENDIDIKAN
 Penerapan di MI/SD: seorang guru otomatis juga berperan
sebagai seorang konselor.
TERIMA KASIH
Parson =>
- pengakuan Choosing a
resmi bagi
Era Vocational
konselor (NBBC)
Perintisan Bimbingan pendidikan 
-muncul
Pengenalan tes psikologi
“konseling karier” alfred binet dan Theodore
-- kons on line Simon
era
globalisasi Era PD I
(1980- (1914-1934)
sekarang)

Muncul asosiasi
guru
- Mendesak Berbagai
peningkatan mutu pendekatan:
Era Perang Era PD II -TF, CCT, Kons
pendidikn Dingin (1935-1950) sekolh&masy,
-Pentingnya bimb (1950-1980)
Kons kelompok,
dlm pendd dll
-Standarisasi
sertifikasi kons
 Hari ini
 Belajar Lagi
 Bersama kita berkumpul belajar lagi

 Gembi.....ra ceri.....a
 Bersama kita kumpul belajar lagi
(2 x)

Anda mungkin juga menyukai