Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
1. Pengertian Bimbingan
Dipandang dari segi etimologi, istilah bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa
inggris yaitu, guidance, artinya : bantuan atau tuntunan. Namun, kita harus ingat bahwa tidak
semua antuan atau tuntunan itu berarti bimbingan (guidance).
Adapun menurut Jear Book of Education: definisi bimbingan adalah suatu proses
membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan
kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan social.
Jadi, bimbingan tersebut pada hakikatnya adalah pemberian bantuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi konseli. Pemberian bantuan itu harus dilakukan secara berkesinambungan
dan disusun secara sistematis agar konseli dapat memahami dan menerima dirinya dan memiliki
kemampuan untuk merealisasikan dirinya, sesuai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik
lingkungan keluarga maupun masyarakat (M. Solihin, 2004: 14-15).
2. Pengertian Konseling
Pada prinsipnya, konseling dilaksanakan secara individual, yaitu antar konseli dan
konselor. Pemecahan masalah dalam proses konseling dilakukan dengan wawancara atau diskusi
secara face to face.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan
kepada individu dalam memecahkan masalah dalam kehidupannya dengan cara wawancara atau
dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu tersebut untuk mencapai kesejahteraan
hidupnya (M. solihin, 2004: 15-16).
B. Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling
Konseling lebih identik dengan psikoterapi, yaitu usaha untuk menggarap menolong
individu yang mengalami kesulitan dan gangguan psikis yang serius. Sedangkan bimbingan
dalam pandangan ini dianggap sebagai identic dengan pendidikan.
Pandangan lain berpendapat bahwa keduanya merupakan kegiatan integral, tak dapat
dipisahkan dan selalu dirangkaikan. Konseling merupakan salah stau metode dari bimbingan.
Dengan demikian, pengertian bimbingan lebih luas dari pada konseling. Oleh karena itu,
konseling merupakan bimbingan, tetapi tidak semua bentuk bimbingan merupakan konseling.
Dengan memperhatikan pendapat diatas, jelaslah bahwa konseling merupakan salah satu
teknik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan, yait dengan memberikan bantuan
individual (face to face relationship). Bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang erat.
Perbedaannya terletak di dalam tingkatannya (Pupuh Fathurrahman,2004:18-19).
D. Tujuan Bimbingan dan Konseling
1. Fungsi Pencegahan
Fungsi ini bertujuan agar peserta didik terhindar dari berbagai masalah yang dapat
menghambat perkembangannya.
2. Fungsi Penyaluran
Yang dimaksud dari fungsi ini adalah untuk setiap peserta didik hendaknya mendapatkan
kesempatan untuk mengembnagkan dirinya, sesuai dengan keadaannya masing-masing.
3. Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud dari fungsi ini adalah pelayanan bimbingan dan konseling berfungsi
membantu terciptanya penyesuaian antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Fungsi Perbaikan
5. Fungsi Pengembangan
Yang dimaksud fungsi ini adalah bimbingan dan konseling harus berfungsi membantu
peserta didik agar dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu yang
berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga (keluarga), maupun masyarakat pada umumnya.
Uraian
1. Asas Kerahasiaan
Segala sesuatu yang dibicarakan konseli kepada konselor tidak boleh disampaikan kepada
orang lain.
2. Asas Kesukarelaan
Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari
pihak terbimbing atau konseli, maupun dari pihak konselor.
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kekinian
5. Asas Kemandirian
6. Asas Kegiatan
Usaha bimbingan konseling tidak akan memberikan buah yang berarti bila konseli tidak
melakukan sendiri kegiatan dalam mencapai tujuan bimbingan dan konseling.
7. Asas Kedinamisan
Usaha pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri
konseli yaitu perubahan tingkah laku kea rah yang lebih baik.
8. Asas Keterpaduan
9. Asas Kenormatifan
Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku.
Usaha bimbingan dan konselingperlu dilakukan asas keahlian secara teratur dan
sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik, dan alat yang memadai.
Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling, asas alih tangan jika konselor sudah
mengarahkan segenap kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang
bersangkutan belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat
mengirim individu tersebut kepada tugas atau badan yang lebih ahli.
Asas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan
keseluruhan antara konselor dan konseli.
Proses pendidikan dapat bersifat formal dan informal. Pendidikan formal lazimnya
diberikan di sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang bersifat formal, dan
pendidikan informal yaitu yang diberikan dalam lingkungan dan lingkungan lain yang sifatnya
informal.
BAB II
Landasan Historis
Secara umum, konsep bimbingan dan konseling telah lama dikenal manusia
melalui sejarah. Sejarah tentang developing ones potential (pengembangan potensi
individu) dapat ditelusuri dari masyarakat Yunani kuno. Mereka menekankan tentang
upaya-upaya untuk mengembangkan dan memperkuat individu melalui pendidikan,
sehingga mereka dapat mengisi peranan nya di masyarakat. Mereka meyakini bahwa
dalam diri individu terdapat kekuatan yang dapat distimulasi dan dibimbing kea rah
tujuan-tujuan yang berguna, bermanfaat, atau menguntungkan baik bagi dirinya sendiri
maupun masyarakat.
Landasan Filosofis
Pemikiran dan pemahaman filosofis menjadi alat yang bermanfaat bagi pelayanan
bimbingan dan konseling pada umumnya, dan bagi konselor pada khususnya, yaitu
membantu konselor dalam memahami situasi konseling dan dalam mengambil keputusan
yang tepat.
Landasan Religius
Bagi layanan bimbingan dan konseling perlu ditekankan tiga hal pokok, yaitu :
Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk Tuhan.
Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan kea rah
dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama, dan
Landasan Psikologis
Agar perkembangan pribadi peserta didik itu dapat berlangsung dengan baik, dan
terhindar dari munculnya masalah-masalah psikologis, maka mereka perlu diberikan
bantuan yang sifatnya pribadi. Bantuan yang dapat memfasilitasi perkembangan peserta
didik melalui pendekatan psikologis adalah layanan bimbingan dan konseling.
Jadi kebutuhan akan bimbingan itu timbul karena terdapat faktor yang menambah
rumitnya keadaan masyarakat di mana individu itu hidup.
Landasan Pedagogis
Pendidikan merupakan salah satu lembaga sosial yang universal dan berfungsi
sebagai sarana reproduksi sosial. Dengan reproduksi sosial ini nilai-nilai budaya dan norma-
norma sosial yang melandasi kehidupan masyarakat itu diwujudkan dan dibina
ketangguhannya. Karena itulah pendidikan dilakukan masyarakat untuk mendidik
anggotanya. Kegiatan pendidikan ini meluas dilakukan disekolah dengan menggunakan alat
bantu yang didukung dengan teknologi modern.
BAB IV
Para konselor perlu memahami konsep psikologi sebagai landasan dalam konseling, dan
mengkaji berbagai teori. Daya psikologis pada dasarnya merupakan satu daya atau kekuatan
yang menggerakan individu untuk berbuat dalam menjalani tuntunan keseluruhan hidupnya.
Dimensi pemenuhan kebutuhan merujuk pada kekuatan psikis yang diperlukan untuk memenuhi
seluruh kebutuhan hidup agar dapat mencapai kualitas kehidupan secara bermakna dan
memberikan kebahagiaan. Makin banyak kekuatan psikis dalam dimensi ini, makin besar
kemungkinan individu mampu memenuhi kebutuhan hidup agar lebih bermakna.
Tugas konselor adalah memperkuat ketiga dimensi daya psikis sehingga saling terkait
untuk kemudian memperkuat derajat fungsi daya psikis secara keseluruhan.
1. Pemenuhan Kebutuhan
Makin banyak dicapai kebutuhan psikologis, orang akan makin kuat secara psikologis
seperti halnya orang yang cukup gizi akan makin kuat fisiknya. Orang yang mendapatkan
pemenuhan kebutuhan akan menikmati fungsi-fungsi psikologis secara normal, terbebas dari
stres dan gangguan-gangguan lainnya. sebaliknya orang yang pemenuhan kebutuhannya dalam
derajat tidak memadai, cenderung akan banyak mengalami gangguan psikologis dan berada
dalam rentangan fungsi psikologis yang tergolong distres atau abnormal.
Beberapa macam kebutuhan yang terkait dengan konseling yaitu sebagai berikut:
a. Memberi dan menerima kasih sayang
b. Kebebasan
c. Memiliki kesenangan
d. Menerima stimulasi
f. Memiliki harapan
g. Memiliki ketenangan
Kekuatan psikologis sangat dittentukan oleh seberapa jauh orang mengenal dan
berhubungan dengan diri pribadi. Kompetensi intra pribadi adalah kecakapan yang dipelajari
yang dapat membantu orang berhubungan secara baik dengan dirinya. Tujuan kompetensi
intrapribadi adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pemenuhan kebutuhan pribadi.
Hubungan dengan orang lain mempunyai kesamaan dan keterkaitan, apabila orang
mampu berhubungan dengan dirinya sendiri secara efektif, maka efektif pula dalam berhubungan
dengan orang lain. sebaliknya kegagalan dalam berhubungan dengan diri sendiri, dapat
menimbulkan kegagalan berhubungan dengan orang lain.
b. Ketegasan diri
1. Kualitas konselor
Konselor mengetahui secara baik mengenai dirinya sendiri, apa yang dilakukan, mengapa
melakukan itu, masalah yang dihadapi, pentingnya pengetahuan konselor tentang dirinya sendiri
dengan alasan karena seorang konselor yang mengetahui dirinya sendiri dengan baik cenderung
mengetahui persepsi diri konsell yang sedang dibantu. Dengan demikian semakin besar
kemampuan yang dimiliki semakin besar pula kemampuan untuk memahami konseli.
Kompetensi sangat penting bagi seorang konselor karena konseli datang ke konseling
untuk belajar dan mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai hidup yang
lebih efektif dan bahagia. Semakin banyak kompetensi yang dimiliki konselor maka semakin
besar kemungkinan konselor dapat membantu konseli dengan baik secraa langsung maupun tidak
langsung dalam memperoleh kompetensi hidup.
Seorang konselor harus memiliki kesehatan psikologis karena kesehatan psikologis akan
mendasari pemahaman perilaku dan keterampilan, dan akan memberikan dampak yang positif
bagi konseli. konselor yang memiliki kekurangan kesehatan psikologisnya dapat menimbulkan
kecemasan dalam diri konseli akibatnya konselor akan menjadi sumber masalah bagi konseli
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh konselor pemula agar dapat berkembang
menjadi konselor yang memiliki kompetensi antara lain :
a. Kesehatan psikologis
BAB V
Pada dasarnya, bimbingan dan konseling terdri atas dua bentuk, yaitu:
Bimbingan dan konseling ini dilakukan secara bersama-sama dalam suatu kelompok.
Bimbingan dan konseling kelompok ini lebih menekankan pada komitmen kebersamaan dari
masing-masing individu. Bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara
sehingga data yang benar tentang orang yang dibimbing berikut persoalan-persoalan yang
dihadapinya dapat ditemukan oleh pembimbing dan konseling (konselor). Teknik bimbingan dan
konselingnya antara lain :
a. Wawancara
b. Observasi
Kesiapan merupakan suatu kondisi yang harus dipenuhi sebelum konseli membuat
hubungan konseling. Kesiapan konseli untuk konseling ini ditentukan oleh berbagai faktor
diantaranya :
c. Kecakapan intelektual
Beberapa hambatan yang sering dijumpai dalam mencapai kesiapan konseling adalah :
5. Teknik-teknik hubungan
Hubungan antara konselor dengan konseli merupakan inti proses konseling dan
psikoterapi. Oleh karena itu para konselor hendaknya menguasai berbagai teknik dalam
menciptakan hubungan diantaranya :
a. Teknik Rapport
Teknik Rapport mempunyai makna sebagai suatu kondisi saling memahami dan
mengenal tujuan bersama. Tujuan utama teknik rapport adalah untuk menjembatani hubungan
antara konselor dengan konseli, sikap penerimaan dan minat yang mendalam terhadap konseli
dan masalahnya. Dalam teknik rapport ini akan tercipta suatu hubungan yang ditandai dengan
saling mempercayai.
b. Refleksi perasaan
Refleksi perasaan merupakan suatu usaha konselor untuk menyatakan dalam bentuk kata-
kata yang enak didengar dan sikap yang baik. Refleksi ini merupakan teknik penengah yang
bermanfaat untuk digunakan setelah hubungan permulaan dibuat dan sebelum pemberian
informasi dan tahap interpretasi dimulai.
c. Teknik-teknik penerimaan.
d. Teknik Menstrukturkan
Teknik Menstrukturkan merupakan proses penetapan batasan oleh konselor tentang
hakekat, batas-batas dan tujuan proses konseling pada umumnya, dan hubungan tertentu pada
khususnya. Menata struktur akan memberikan kerangka kerja atau orientasi terapi pada konseli.
Bimbingan konseling di sekolah dasar memiliki tujuan untuk memberikan bekal bagi
peserta didik dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga
negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan menengah dan pendidikan selanjutnya. Selain itu konseling di sekolah dasar juga
bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi
aspek sosial, pribadi, pendidikan dan karir.
Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar
untuk kehidupannya dengan muatan materi motivasi, keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan pemecahan masalah , keaktifan dalam hubungan pribadi dan lain sebagainya.
Dalam sistem perencanaan individual yaitu untuk membantu siswa untuk merencanakan,
memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, mempersiapkan masa depan karir dan dunia
kerja.
Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan, dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Pemahaman
yang diperoleh melalui layanan informasi digunakan sebagai bahan acuam dalam meningkatkan
kegiatan dan prestasi sehari-hari dan mengambil keputusan.. Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh jenis layanan informasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan.
Bidang isi bimbingn dirumuskan de dalam tiga komponen utama, yaitu layanan
bimbingan, layanan responsip dan layanan perencanaan individual. Selain bidang bimbingan
dukungan sistem juga dapat mempengaruhi konseling di sekolah lanjutan. Dukungan tersebut
meliputi kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memanfaatkan, memelihara serta
meningkatkan program bimbingan.