PENDAHULUAN
A. latar belakang
1
Pelayanan pengembangan diri yang terkandung dalam KURIKULUM
2013. Sebagian dari pengembangan diri dilaksanakan melalui pelayanan
bimbingan dan konseling. Dengan demikian pengembangan diri tidak
menggantikan fungsi bimbingan dan konseling melainkan sebagai wilayah
komplementer dimana guru dan konselor memberikan kontribusi dalam
pengembangan diri konseli.
B. Rumusan masalah
1) Apa pengertian dari pengembangan diri
2) Bagaimana posisi pengembangan diri dalam bimbingan dan konseling
3) Bagaimana bentuk pelaksanaan pengembangan diri
4) Siapa yang menjadi sasaran pengembangan diri?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari pengembangan diri.
2) Untuk mengetahui posisi pengembangan diri dalam bimbingan dan
konseling.
3) Untuk mengetahui bentuk pelaksanaan pengembangan diri dalam
bimbingan dan konseling.
4) Untuk mengetahui target atau sasaran dari pengembangan diri dalam
bimbingan dan konseling.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
B. Defenisi Pengembangan diri menurut para ahli:
Abraham Maslow – pengembangan diri merupakan suatu usaha individu
untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi
merupakan kebutuhan puncak/tertinggi diantara kebutuhan-kebutuhan
manusia.
Mc Clelland – Pengembangan Diri bisa dikategorikan pada usaha
pemenuhan kebutuhan untuk berprestasi (n’Ach – need for achievement).
Prestasi disini adalah dalam pengertian luas, tidak sekedar dalam ruang
lingkup akademis
Erik Erikson – menegaskan bahwa setiap orang mengalami serangkaian
“krisis psikososial” pada saat jatuh tempo. Setiap orang memiliki
rintangan emosional tertentu untuk mengatasinya. Bagaimana mereka
mengatasi rintangan tersebut mempengaruhi perkembangan pribadi
mereka.
Lev Vygotsky – teori ini juga disebut sebagai “ Kontruktivisme Sosial “.
Dia percaya bahwa bahasa, khususnya inner speech memainkan peran
utama dalam pengembangan diri.
4
BAB III
A. Pengembangan Diri
a) Pengertian
b) Tujuan
1. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan
perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi
sekolah/madrasah.
2. Tujuan khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan:
a) Bakat
b) Minat
c) Kreativitas
d) Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e) Kemampuan kehidupan keagamaan
f) Kemampuan sosial
g) Kemampuan belajar
h) Wawasan dan perencanaan karir
5
i) Kemampuan pemecahan masalah
j) Kemandirian
c) Ruang lingkup
1. Bimbingan karir meliputi pengembangan:
a. Kehidupan pribadi
b. Kemampuan sosial
2. Bimbingan konseling meliputi pengembangan:
a. Kehidupan pribadi
b. Kehidupan sosial
3. Ekstrakurikuler
a. Kepramukaan,latihan kepemiminan
b. Ilmiah remaja,palang remaja
c. Seni,olahraga dan keagaaam
6
Dengan demikian, bimbingan dan konseling tetap sebagai bagian yang
terintegrasi dari sistem pendidikan dimana pelayanan pengembangan diri
merupakan bagian dari kurikulum dan pengembangan diri tidak menggantikan
fumgsi bimbingan dan konseling melainkan sebagai wilayah komplementer
dimana guru dan konselor memberikan konstribusi dalam pengembangan diri
konseli.
C. Bentuk-bentuk Pelaksanaan
Pengembangan diri terdiri atas kegiatan bimbingan karir, konseling dan
pengembangan kreativitas, dilakukan secara terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan terprogram dilaksanakan melalui perencanaan khusus dalam kurun
waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual,
kelompok, atau klasikal yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pribadi.
Kegiatan tidak terprogram (rutin, spontan, keteladanan) dilakasnakan
secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan disekolah/madrasah
yang diikuti oleh semua peserta didik.
1. Kegiatan terprogram
Dalam ruang lingkup bimbibngan karir (hubungan industrial)
dan konseling dilaksanakan dalam bentuk: kunjungan
lapangan, dan pertemuan kelas.
Dalam ruang lingkup pengembangan kreativitas dilaksanakan
melalui kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk: PMR,
PRAMUKA, dan pecinta alam.
7
b. Kegiatan spontan adalah kegiatan tidak terjadwwal dalam
kegiatan khusus seperti: pembentukan perilaku memberi
salam dan membuang sampah pada tempatnya.
c. Kegiatan keteladanan adalah kegiatan dalam bentuk
perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi dan datang
tepat waktu.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, semoga materi yang tercantum
dapat sodara-sodari pahami. Makalah ini belum semuanya dibahas sesuai
dengan judul karena keterbatasan sumber, dengan demikian kami
mengharapkan kritik dan saran untuk pembuatan makalah kedepannya
menjadi lebih baik lagi.
9
Daftar pustaka
Jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/12 (27-03-2017/05:15
WIB)
http://www.g-excess.com/pengembangan-diri-dalam-pembelajaran-bimbingan-
konseling-bk.html (27-03-2017/05:30)
https://sites.google.com/site/espatkonseling/training/pengembangan-diri(28-03-
2017/03:00)
10