Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“LAYANAN INFORMASI “

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling


Dosen Pengampu : Drs. Fahmi M.Pd.

Disusun Oleh:
Jumaira
1601130353

Disusun Oleh:
Halipatul Janah (1601130356)
Muhammad Ridwan (1711130398)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
TAHUN 1440 H/2018 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah
dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah “Layanan Informasi”
yang digunakan sebagai salah satu tugas mata kuliah “Bimbingan Konseling”.
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada segala pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bisa membantu bagi
siapa yang membutuhkan sedikit pengetahuan tentang “Layanan Informasi dalam
Bimbingan Konseling”.
Namun demikian, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk di masa yang
akan datang.

Palangka Raya, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................3

B. Rumusan Masalah......................................................................................3

C. Tujuan........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

A. Pengertian Layanan Informasi...................................................................5

B. Tujuan Layanan Informasi.........................................................................5

C. Metode Layanan Informasi........................................................................6

D. Operasi Layanan Informasi............................................................................7

E. Indikator Keberhasilan Layanan Informasi...............................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan..............................................................................................10

B. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, ilmu terapan
seperti bimbingan dan konseling pun juga mengalami peningkatan.
Layanan informasi di peruntukkan bagi siswa-siswi atau masyarakat
umum yang akan memasuki dunia yang baru dan tidak mengetahui akan
hal tersebut. Baik dalam bidang pendidikan, kemasyarakatan maupun
dunia kerja.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dari manusia
untuk manusia dan oleh manusia (Prayitno, 1994). Proses Bimbingan dan
Konseling seperti itu melibatkan manusia dan kemanusiaan sebagai
totalitas yang menyangkut potensi-potensi dan kecenderungan-
kecenderungannya, perkembangannya dinamika kehidupannya,
permasalahan-permasalahannya dan interaksi dinamis antar berbagai unsur
yang ada. Maka untuk dapat tercapainya pelayanan Bimbingan dan
Konseling dibutuhkan pemahaman terkait pelayanan-pelayanan yang ada
dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan Bimbingan dan
Konseling diselenggarakan terhadap sasaran layanan baik secara individu
maupun kelompok. Dalam hal ini, penyusun mencoba menggali terkait
pelayanan informasi yang termasuk juga dalam layanan Bimbingan dan
Konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Layanan Informasi dalam Bimbingan dan
Konseling ?
2. Apa Tujuan adanya Layanan Informasi dalam Bimbingan dan
Konseling?
3. Bagaimana Metode Layanan Informasi dalam Bimbingan dan
Konseling?

3
4. Bagaimana Operasi Layanan Informasi dalam Bimbingan dan
Konseling?
5. Bagaimana Indikator Keberhasilan Layanan Informasi dalam
Bimbingan dan Konseling?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Layanan Informasi
dalam Bimbingan dan Konseling ?
2. Untuk mengetahui apa tujuan adanya Layanan Informasi dalam
Bimbingan dan Konseling?
3. Untuk mengetahui Metode Layanan Informasi dalam Bimbingan dan
Konseling?
4. Untuk mengetahu Operasi Layanan Informasi dalam Bimbingan dan
Konseling?
5. Untuk mengetahui Indikator Keberhasilan Layanan Informasi dalam
Bimbingan dan Konseling?

4
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Informasi


Layanan informasi merupakan layanan yang memungkinkan
individu untuk memperoleh pemahaman dari suatu informasi
danpengetahuan yang diperlukan sehingga dapat dipergunakan untuk
mengenali dirisendiri dan lingkungan.
Mugiarso menjelaskan bahwa layanan informasi bertujua untuk
membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman
tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan
dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga
dan masyarakat. Winkel (dalam Tohirin) menjelaskan bahwa layanan
informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan
individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi juga
bermakna usaha-usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya.

B. Tujuan Layanan Informasi


Pemberian layanan informasi merupakan kegiatan pemberian
bantuan dari seorang ahli dalam hal ini guru pembimbing kepada peserta
didik baik berupa informasimengenai pemahaman diri, penyesuaian bakat,
minat, kemampuan, cita-cita,pendidikan maupun pekerjaan yang akan
dipilihnya dimasa depan.Agar tercapainya suatu tujuan yang ingin
dicapai.Prayitno menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan layananinformasi
dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yaitu
sebagaiberikut:
1. Tujuan umum
Tujuan umum layanan informasi adalah dikuasainya informasi
tertentu oleh peserta layanan. Informasi tersebut selanjutnya digunakan
oleh peserta untuk keperluan kehidupannya sehari-hari (effective
dailyliving) dan perkembangan dirinya.

5
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus layanan informasi terkait dengan fungsi-fungsi
konseling. Fungsi pemahaman paling dominan dan langsung diemban
oleh layanan informasi. Peserta layanan memahami informasi dengan
berbagai seluk beluknya sebagai isi layanan. Penguasaan informasi
tersebut dapat digunakan untuk pemecahan masalah (apabila peserta
yang bersangkutan mengalaminya); untuk mencegah timbulnya
masalah; dan untuk memungkinkan peserta yang bersangkutan
membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya

C. Metode Layanan Informasi


Layanan informasi dapat diselenggarakan secara langsung dan
terbuka oleh guru pembimbing kepada seluruh peserta didik di sekolah dan
madrasah. Berbagai teknik dan media yang bervariasi serta fleksibel dapat
digunakan melalui format klasikal dan kelompok. Format yang digunakan
tentu tergantung jenis informasi dan karakteristik peserta layanan.
Menurut Prayitno menjelaskan bahwa cara penyampaian informasi yang
paling biasa dipakai dalam layanan adalah ceramah, yang diikuti dengan
tanya jawab. Untuk mendalami informasi tersebut dapat dilakukan diskusi
antara para peserta layanan :
Menurut Winkel ada beberapa bentuk dalam penyampaian layanan
informasi yaitu:
1. Lisan, bahan informasi dalam bentuk lisan disajikan melaluiceramah
umum, secara tanya jawab, diskusi dan wawancara;
2. Tertulis, bentuk tertulis biasanya mendapat tempat utama dan
mengenal banyak ragam, seperti deskripsi jawaban, karangan dalam
majalah profesional atau majalah popular, buku pedoman atau buku
khusus yang menguraikan tentang yang akan diberikan;
3. Audio visual, bentuk audio visual berupa penggunaan video kaset,
video compact disc (VCD), slides, dan film sebagai perangkat lunak;
dan

6
4. Disket program computer, bentuk program komputer memungkinkan
siswa meminta informasi dari komputer mengenai dunia pekerjaan dan
program variasi, program pendidikan atau mengadakan interaksi
dengan komputer dalam rangka pengambilan keputusan tentang masa
depan.
Menurut Tohirin menyebutkan bahwa teknik yang biasa digunakan
untuk layanan informasi adalah:
1. Ceramah
Tanya jawab dan diskusi, teknik ini paling umum digunakan
dalam penyampaian informasi dalam berbagai kegiatan termasuk
layanan bimbingan dan konseling.
2. Melalui media
Penyampaian informasi bisa dilakukan melalui media tertentu
seperti alat peraga, media tertulis, media gambar, poster dan media
elektronik seperti tape recorder, film, televisi, internet, dan lain-lain.
3. Acara khusus
Layanan informasi melalui cara ini dilakukan berkenaan
dengan acara khusus di sekolah atau madrasah; misalnya “hari tanpa
asap rokok”, “hari kebersihan lingkungan hidup,” dan lain sebagainya.
4. Narasumber
Layanan informasi juga bisa diberikan kepada peserta layanan
dengan mengundang nara sumber (manusia sumber). Misalnya
informasi tentang obat-obatan terlarang, psikotropika dan narkoba
mengundang nara sumber dari Dinas Kesehatan, Kepolisian atau dari
instansi lain yang terkait.

D. Operasi Layanan Informasi


Prayitno menjelaskan operasionalisasi layanan informasi,layanan
informasi perlu direncanakan oleh konselor dengan cermat, baik mengenai
informasi yang menjadi isi layanan, metode maupun media

7
yangdigunakan. Kegiatan peserta, selain mendengar dan menyimak, perlu
mendapatpengarahan secukupnya.
1. Perencanaan
a. Identifikasi kebutuhan akan informasi bagi subjek (calon) peserta
layanan;
b. Menetapkan materi informasi sebagai isi layanan;
c. Menetapkan subjek sasaran layanan;
d. Menetapkan nara sumber;
e. Menyiapkan prosedur, perangkat dan media layanan; dan
f. Menyiapkan kelengkapan administrasi.
2. Pelaksanaan
a. Mengorganisasikan kegiatan layanan;
b. Mengaktifkan peserta layanan; dan
c. Mengoptimalkan penggunaan metode dan media.
3. Evaluasi
a. Menetapkan materi evaluasi;
b. Menetapkan prosedur evaluasi;
c. Menyusun instrumen evaluasi;
d. Mengaplikasikan instrumen evaluasi; dan
e. Mengolah hasil aplikasi instrument.
4. Analisis hasil evaluasi
a. Menetapkan norma/standar evaluasi;
b. Melakukan analisis; dan
c. Menafsirkan hasil analisis.
5. Tindak lanjut
a. Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut;
b. Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihakterkait;
dan
c. Melaksanakan rencana tindak lanjut.
6. Pelaporan
a. Menyusun laporan layanan orientasi;

8
b. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait; dan
c. Mendokumentasikan laporan.

E. Indikator Keberhasilan Layanan Informasi


Menurut Dewa Ketut Sukardi, layanan penyajian informasi
dikatakan berhasil dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika para peserta didik telah dapat menyesuaikan diri dengan sebaik
mu ngkin dengan lingkungan yang baru; dan
2. Jika para peserta didik telah memperoleh sebanyak mungkin sumber
sinformasi tentang : cara belajar, informasi sekolah sambungan,
informasi pemilihan jurusan/program.
Menurut Yusuf Gunawan, layanan informasi dikatakan berhasil
apabila:
1. Mudah masuk dan menyesuaikan diri pada kelas atau sekolah baru;
2. Memilih secara tepat kurikulum,jurusan,mata pelajaran, sekolah baru
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya;
3. Mengembangkan karier setelah tamat sekolah; dan
4. Mengembangkan pegertian dirinya sendiri dan perkembangan proses
kesadarannya dalam hubungan dengan orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari pemberian layanan
informasi yaitu : dapat menyesuaikan diri dengan baik di segala situasi,
sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik, serta telah
memengurangi menggunakan smartphone terutama disekolah.

9
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Layanan inforamsi yaitu layanan BK yang memungkinkan peserta
didik menerima dan memahami berbagai inforamsi yanhg dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan
untuk kepentingan peserta didik. Layanan yang membantu pesetrta
didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
2. Tujuan umum layanan informasi adalah dikuasainya informasi tertentu
oleh peserta layanan. Informasi tersebutselanjutnya digunakan oleh
peserta untuk keperluan kehidupannya sehari-hari (effective
dailyliving) dan perkembangan dirinya.
Tujuan khusus layanan informasi terkait dengan fungsifungsi
konseling. Fungsi pemahaman paling dominan dan langsung diemban
oleh layanan informasi. Pesertalayanan memahami informasi dengan
berbagai seluk beluknya sebagai isi layanan.
Pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai
cara, seperti metode ceramah, diskusi panel, wawancara, karyawisata,
alat-alat peraga dan alat-alat bantu lainnya, buku panduan, kegiatan
sanggar karier, sosiodrama.
3. Metode layanan informasi dapat berupa empat macam, yaitu lisan,
tertulis, audiovisual, dan disket program komputer.
4. Operasi layanan informasi berupa perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
tindak lanjut, dan pelaporan.
5. Keberhasilan dari pemberian layanan informasi yaitu : dapat
menyesuaikan diri dengan baik di segala situasi, sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki peserta didik, serta telah memengurangi
menggunakan smartphone terutama disekolah.

10
D. Saran
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan bahan
belajar untuk menambah pengetahuan kita untuk lebih memperdalam lagi
pembaca bisa membaca buku-buku lain sesuai dengan topik ini, agar
pengetahuannya semakin luas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:


PT RINEKA CIPTA.
Tohirin.2007.Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah.Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada.
W. S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.2004.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai