Tentang
Heriadi (1304900)
Julius (1304887)
Osy Khalisyah Anggraiani (1300343)
Refsilia Agustin (1304861)
Siska Maryomi Nosya (1304901)
2014
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SLTP DAN SLTA (LANJUTAN)
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing dan
konselor bertugas :
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan.
b. Merencanaan program bimbingan.
c. Melaksanakan segenap bimbingan.
d. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
e. Menilai proses dan hasil pelaksanaan bimbingan dan kegiatan
pendukungnya.
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
yang di laksanakan.
h. Mempertanggung jawabkan tugas dan pelaksanaannya dalam
bimbingan dan konseling.
B. Petunjuk pelaksanaan.
Pada setiap ajaran baru masing-masing guru pembimbing menerima
tugas dari kepala sekolah, dengan cara penunjukkan melalui surat pelayanan
tugas, seperti:
1. Pembagian siswa asuh.
Tentang pembagian jumlah siswa asuh masing-masing guru pembimbing
telah di atur dalam SKB Mendikbud kepala BAKN No.0433/p/1993 dan
no.25 tahun 1992 poin 3, 4,7,9 bunyi pasalnya adalah sebagai berikut:
Jumlah peserta didik yang harus di bimbing oleh seorang guru
pembimbing adalah 150 siswa.
Kelebihan peserta didik bagi guru pembimbing yang di beri angka
kredit adalah 75 orang, berasal dari pelaksanaan program bimbingan
dan konseling.
Guru pembimbing yang menjadi kepala sekolah, wajib melaksanakan
bimbingan dan konseling terhadap 40 orang peserta didik.
2. Beban kerja.
Sebagaimana yang tercantum dalam UU No.14 tahun 2005, pasal 35
poin (2) di sebitkan bahwa beban kerja guru sebagaimana yang di maksud
pada ayat 1 adalah sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-
banyaknya 40 jam tatap muka dalam satu minggu.guru pembimbing
melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling selama 24 jam pula. Jika
satu kali kegiatan layanan bimbingan dan konseling di hargai 2 jam, maka
guru pembimbing wajib melaksanakan kegiatan sebanyak 12 kali.
3. Waktu pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan di
dalam jam pelajaran sekolah dan di luar jam sekolah (panduan
pengembangan bimbingan dan konseling dari 2006).
a) Didalam jam pelajaran
kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan
penyaluran, penguasaan konten, dan kegiatan instrumentasi serta
layanan atau kegiatan lain yang dapat dilakukan secara luas.
volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 jam pelajaran
perkelas perminggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggaraka layanan konsultasi, konferensi kasus, dan
himpunan data.
b) Diluar jam pelajaran
kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan orientasi, konseing perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok dan mediasi serta
kegiatan lainnya yang dapat di laksanakan di luar kelas.
Satu kali kegiatan layanan konseling di luar kelas atau di luar
jam pelajaran ekuivelen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka
di dalam kelas.
Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pelajaran sekolah
maksimum 50% dari seluruh kegiatan kegiatan pelaksanaan
konseling di laporkan kepada Pembina Sekolah/Madrasah.
Sedangkan, penyelenggaraan layanan peminatan pesreta didik oleh
guru bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1. Bekerjasama dengan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk
tersedianya secara lengkap hasil belajar siswa yang akan di
perhitungkan sebagai salah satu aspek arah peminatan siswa.
2. Memberikan pelayanan kepada siswa berkenaan dengan:
a) Informasi sekolah yang sedang di jalani.
b) Informasi mata pelajaran.
c) Informasi pekerjaan /karir sesuai dengan peminatan siswa.
d) Materi, prosedur dan mekanisme pelayanan arah peminatan
yang di laksanakan guru bimbingan dan konseling terhadap
siswa.
3. Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk berkonsultasi
dengan memperoleh keminatan siswa.
4. Menyelenggarakan instrumentasi dan mengolah data tentang
aspek-aspek arah peminatan serta mempertimbangkan penggunaan
hasilnya.
5. Berkonsultasi dengan Kespsek tentang keseluruhan upaya
pelayanan peminatan siswa serta hasilnya.
3) Kegiatan pendukung
a) Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data dan
keterangan tentang klien baik melalui tes maupun non tes.
b) Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta
didik.
c) Konferensi kasus, yaitu suatu kegiatan membahas masalah klien
dalam proses yang di hadiri oleh berbagai pihak.
d) Kunjungan rumah, yaitu suatu kegiatan memperoleh data keterangan
tentang klien melalui kunjungan rumah.
e) Tampilan kepustakaan.
f) Alih tangan kasus, yaitu suatu kegiatan memindahkan kasus klien
dari satu pihak ke pihak yang lain untuk mendapatkan pengangganan
yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Rineka Cipta.
http:// arief-hugrohothebest.bolgspot.com/2009/12/layanan-bimbingan-