Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN LENGKAP PERCOBAAN PEMBUATAN

ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO

I. Topik Percobaan
Topik percobaan ini adalah Pembuatan Alat Penyiram Tanaman
Otomatis Berbasis Arduino.

II. Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui cara pembuatan alat penyiram tanaman otomatis
berbasis arduino.
b. Untuk mengetahui prinsip kerja alat penyiram tanaman otomatis
berbasis arduino.
c. Sebagai penerapkan atas pengembangan alat elektronika berbasis
arduino.

III. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan yaitu:

No Nama Alat Jumlah


1 Arduino 1 buah
2 Relay 1 buah
3 Sensor Moinsture 1 buah
4 Kabel Jumper 6 buah
5 Pompa Air 1 buah
6 Pot tanaman 1 buah

IV. Dasar Teori


Arduino sebagai mikrokontroller open-source bisa dimanfaatkan
untuk berbagai kebutuhan manusia. Penggunaannya begitu beragam dan
luas. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai alat penyiram otomatis
sebagai solusi untuk masalah warga kota yang ingin merawat tanaman
mereka tanpa repot.
Tanaman selain sebagai makhluk hidup autotrof (makhluk hidup
yang dapat membuat makannannya sendiri) yang sangat dibutuhkan
manusia untuk menghasilkan sumber makanan dan oksigen juga memiliki
fungsi lain, yaitu bisa menambah niali estetik (keindahan). Tanaman
biasanya digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah
pemandangan suasana di rumah atau di halaman. Layaknya tumbuhan
pada umumnya, tanaman hias memerlukan penyiraman secara rutin agar
tidak layu.
Alat penyiram tanaman otomatis dapat menggantikan peran
manusia untuk menyiram tanaman secara berkala. Dengan sensor
kelembapan, alat ini mampu mendeteksi kapan diperlukan penyiraman
pada tanaman. Sehingga, mencegah tanaman menjadi layu yang
disebabkan oleh kekurangan air. Selain hal diatas, alat ini juga hemat dan
praktis dibandingkan harus menyewa tukang kebun untuk merawat
tanaman.
Alat penyiram tanaman otomatis dibuat dengan beberapa macam
alat dna bahan yang diperlukan. Hal yang mesti ada pada pembuatan alat
penyiram tanaman otomatis ini adalah arduino, relay, serta moinsture.
a. Arduino
Arduino adalah kit elektronika atau papan rangkaian elektronik
open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah
chip mikrokontroller dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
Mikrokontroller itu sendiri adalah chip atai IC (integrated circuit) yang
bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan dari penanaman
program pada mikrokontroller adalah agar rangkaian elektronik dapat
membaca input, memproses input tersbut dna kemudian mengahsilkan
output sesuai yang diinginkan. Jadi, mikrokontroller berfungsi sebagai
‘otak’ yang mengendalikan input, proses, dan output sebuah rangkaian
elektronik.
Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini
sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana
sehingga pemula pu bisa mempelajarinya dengan cukup mudah. Untuk
membuat program Arduino dan mengupload ke dalam board Arduino,
maka diperlukan suatu sofware yang disebut Arduino IDE (Integrated
Development Environment).
Arduino dapat menyederhanakan proses bekerja dengan
mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan
antara lain:
1) Murah
Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif
murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan
dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah
lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena
semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia
lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas
Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga
cocok bekerja di Linux.
2) Sederhana dan mudah pemrogramannya
Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di
Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi
mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino
berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika
mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing
tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
3) Perangkat lunaknya Open Source
Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open
Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk
pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih
lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C
untuk AVR.
4) Perangkat kerasnya Open Source
Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler
ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280
(yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa
membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras
Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat
lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk
membuat perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang
dibutuhkan.
b. Relay
Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay adalah Saklar (Switch)
yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil
(low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay
(yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V
2A.
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam
peralatan Elektronika diantaranya adalah :
1) Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic
Function)
2) Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu
(Time Delay Function)
3) Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi
dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4) Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung
singkat (Short).
c. Moinsture
Moisture meter adalah alat yang berfungsi mengukur kelembaban
kadar air pada suatu zat, seperti kayu ataupun yang lainnya.
Kandungan kelembaban dipengaruhi oleh zat yang mempunyai sifat
fisik seperti berat, densitas, indeks bias, kekentalan, konduktivitas, dan
lain-lain. Metode pengukuran dapat dibagi dalam beberapa metode,
yaitu metode termogravimetri, metode kimia, metode spektroskopi,
dan lain-lain.
Alat ukur kadar air jika diartikan bukan berarti 1 fungsi saja akan
tetapi mempunyai 2 makna fungsi yaitu alat yang betul betul untuk
mengukur kadar air (liter, kubik, dll) atau alat ukur kadar air untuk
suatu zat, yaitu moisture meter. Pada zaman dahulu tentunya tidak ada
penunjang alat untuk mengetahui kelembaban kadar air pada beras,
Oleh karena itu dijaman tersebut masih menggunakan cara kebiasaan
yaitu diraba dan dirasakan menggunakan gigitan yang dipatahkan
biji/berasnya.
Moisture meter digunakan untuk mengukur persentase air dalam
suatu zat tertentu. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan
apakah bahan siap digunakan, tiba-tiba basah atau kering, atau
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Kayu dan produk kertas
sangat sensitif terhadap kadar air mereka. Sifat fisik sangat dipengaruhi
oleh kadar air. Dimensioning juga berubah dengan kadar air.

V. Langkah Kerja
Langkah-langkah pembuatan alat penyiram tanaman otomatis
berbasis arduino ini adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dna bahan yang diperlukan.
b. Merangkai alat dan bahan berdasarkan Gambar 1.
c. Menghubungkan Sensor tanah dengan VCC 3,5V, Ground dan 2 pada
Arduino.
d. Menghubungkan relay dengan VCC 5V, Ground dan 13 Pada Arduino
e. Menghubungkan pompa di COM dan NC pada relay.
f. Jika rangkaian sudah terpasang masukaan program di bawah ini untuk
di upload ke arduino.

const int sensorTanah = 2; // nomor untuk sensor tanah


const int pompaAir = 10; // nomor untuk pompa air atau relay

int menyiram = 0; // variabel untuk pembaca

void setup() {
pinMode(pompaAir, OUTPUT);
pinMode(sensorTanah, INPUT);
Serial.begin(9600);
}

void loop() {
Serial.println("MENYIRAM");
menyiram = digitalRead(sensorTanah);
if (menyiram == HIGH) {
// turn pompaair hidup:
digitalWrite(pompaAir, HIGH);
} else {
// turn pompa air mati:
digitalWrite(pompaAir, LOW);
}
}
g. Melakukan uji coba alat dengan memasukkan sensor pada suatu tempat
yang berair.
h. Melakukan uji coba alar dengan mengangkat kembali sensor dari
tempat yang berair sebelumnya tadi.
VI. Gambar Rangkaian

Gambar 1 Rangkaian Alat Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Arduino

VII. Hasil dan Pembahasan


Hasil dari percobaan pembuatan alat penyiram tanaman otomatis
berbasis arduino ini adalah setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa
alat ini terbukti mampu untuk menyiram tanaman sesuai kadar kelembapan
yang dibaca oleh sensor. Disamping mudah dan efektif, alat ini juga dapat
menghemat penggunaan air untuk menyiram tanaman.
Prinsip kerja alat penyiram tanaman otomatis berbasis arduino ini
adalah menggunakan sensor untuk mengukur kadar air dalam tanaman.
Jika air di dalam sebuah pot tanaman sudah kering atau kurang dari ukuran
yang telah ditentukan, maka sensor akan mengantar isyarat ke arduino
hingga diterukan ke relay yang telah terhubung ke pompa air. Air
kemudian di pompa dan diterukan ke pot tanaman sebagai penyiram
hingga kebutuhan air pada tanaman terpenuhi.
Air yang menyiram tanaman akan berhenti mengalir jika pada
sensor telah menerima isyarat bahwa air sudah cukup atau tepat pada
ukuran kadar air yang maksimal pada tanah di pot tanaman. Alat akan
kembali menyiram tanaman jika air pada tanah di dalam pot sudah kurang
dari yang telah ditentukan ukuran minimalnya.
Pada uji coba alat, sensor dimasukkan ke dalam botol yang berisi
air. Kemudian pompa air tidak memompa air, yang dianalogikan bahwa
artinya air pada tanah di tanaman itu tidak kering. Dan sebaliknya, jika
sensor diangkat, air kemudian dipompa dan akhirnya menyiram tanaman.
Ini sebagai analogi bahwa air di tanah pada tanaman itu kering.

Gambar 2 Rangkaian alat yang terdiri atas arduino, sensor, relay dan pompa air.

Gambar 3 Rangkaian Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Arduino

VIII. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Percobaan yang dilakukan ialah membuat alat penyiram tanaman
otomatis yang berbasis arduino. Hasilnya, alat tersebut terbukti dapat
menyiram tanaman sesuai kadar kelembapan yang diperlukan tanaman
berdasarkan yang terbaca oleh sensor. Alat dan bahan yang diperlukan
seperti Arduino, relay, kabel jumper serta moisture.
b. Saran
Saran atas percobaan selanjutnya terkait alat ini adalah agar lebih
dikembangkan lagi hingga bisa menjadikan alat tersebut bisa dibuat
multifungsi selain hanya untuk menentukan kadar air kemudian
dilakukan penyiraman pada tanaman berdasarkan sensor yang terbaca.

IX. Daftar Pustaka

Arief. 2014. Pengertian fungsi dan kegunaan arduino.


https://ariefeeiiggeennblog.wordpress.com/2014/02/07/pengertian-
fungsi-dan-kegunaan-arduino/ Diakses pada 24 Januari 2019.

Efendi, Ilham. 2018. Pengertian dan Kelebihan Arduino. https://www.it-


jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/ . Diakses pada
tanggal 25 Januari 2018 Pukul 21:39 WIB.

Solihin, Aminul., Hafidh Rendyanto, Lisa M Simamarta. Penyiram


Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembapan dan Relay
Bebasis Mikrokontroller Arduino Uno.
http://www.academia.edu/5954872/Sistem_Penyiram_Tanaman_Ot
omatis_Mengacu_pada_Kelembaban_Tanah_Berbasis_Arduino_U
no . Diakses pada tanggal 15 Januari 2019 pukul 21:48.
Pengertian Relay dan Fungsinya.
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-tungsi-relay/ .
Diakses pada tanggal 25 Januari 2019 Pukul 22.05 WIB.

Apa sih Kegunaan Mpoisture Meter?. 2013.


http://www.alatlabor.com/article/detail/15/pengertian-moisture-
meter . Diakses pada 26 Januari 2019 Pukul 8.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai