Anda di halaman 1dari 18

BAB III

KONSEP RANCANGAN

Pada perancangan alat ini penulis menggunakan metode analisis, desain,

pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi. Dimulai dari identifikasi kebutuhan

untuk selanjutnya dilakukan perancangan sistem. Kemudian analisis secara spesifik

untuk menentukan komponen yang digunakan dan membuat rancangan perangkat

keras serta perangkat lunak dilanjutkan dengan pembuatan dan pengujian alat.

A. Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi kebutuhan diperlukan untuk menentukan kebutuhan terhadap alat

yang akan dibuat beserta seluruh kerja sistemnya. Dalam hal ini ditentukan

kebutuhan sebagai berikut :

Tabel 16. Identifikasi Kebutuhan


No Nama Bagian Nama Komponen Spesifikasi Jumlah
1. Catu Daya Power Supply 12 Volt 3 1 buah
Ampere
2. Masukan Sensor Moisture 1 buah
Sensor
Water level 1 buah
Push button - 2 buah
3. Proses Mikrokontroler Arduino Nano 1 buah
Arduino Mega 1 buah
Modul wireless RF 433 MHz 1 pasang
SIM800L 1 buah
4. Keluaran Motor Stepper 28BYJ-48 2 buah
5Vdc
LCD 16 x 2 1 buah
LED Warna kuning 1 buah
5. Lain - lain Kabel Jumper - Secukupnya
Pin header - Secukupnya
B. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan identifikasi kebutuhan di atas maka diperoleh analisis kebutuhan

terhadap sistem yang akan dirancang yaitu sebagai berikut:

1. Catu Daya

Menggunakan Power Supply Switching 12 Volt 3 Ampere dengan sumber

tegangan input 86 – 240 Volt AC. Memiliki tengan Output 12 Volt DC

dengan arus maksimum 3 Ampere.

2. Sensor Kelembaban Tanah / Moisture Sensor

Sensor kelembaban tanah berfungsi untuk mengukur kadar air tanah. Pada

saat tanah lembab atau tergenang maka daya hantar antar probe semakin besar

yang berarti resistansinya kecil. Pada saat tanah dalam keadaan kering maka

daya hantar antar probe kecil yang berarti resistansinya besar.

3. Water Level

Water level dibuat dengan tiga plat sebagai probe untuk mendeteksi

ketinggian air dan terletak pada tiang dam atau pintu air. Terdapat tiga titik

yang mewakili tinggi, cukup, dan rendah. Saat air pada titik tinggi dan cukup

maka rangkaian dam atau pintu air dapat berfungsi. Namun saat titik air pada

posisi rendah maka rangkaian dam tidak berfungsi dan akan memberikan

pemberitahuan ke server bahwa air tidak mencukupi.

4. Arduino Nano

Arduino Nano berfungsi sebagai kontrol sistem pada Node. Arduino Nano

dipilih karena memiliki bentuk yang relatif kecil sehingga menghemat ruang.

Selain itu jumlah pin juga sesuai dengan kebutuhan. Dari segi pemrograman,
Arduino menggunakan software Arduino IDE dengan bahasa C yang relatif

mudah dan simpel untuk dipelajari. Arduino nano dapat bekerja dengan

memberikan tegangan masukan yang direkomendasikan 7 – 12 Vdc.

5. Arduino Mega 2560

Arduino Mega berfungsi sebagai sistem kontrol pada Pintu Air.

Menggunakan Arduino Mega 2560 karena disesuai kan dengan jumlah

kebutuhan pin yang relatif lebih banyak. Dapat diprogram dengan software

Arduino IDE dalam bahasa C. Arduino Mega 2560 bekerja pada tegangan

yang direkomendasikan 7 – 12 Volt dengan tegangan keluaran 3.3 dan 5 Volt.

6. Transmitter dan Receiver

Transmitter dan Receiver digunakan untuk mengirimkan dan menerima data.

Transmitter dipasang pada rangkaian Node untuk selanjutnya mengirimkan

data hasil pembacaan sensor ke receiver. Receiver dipasang pada rangkaian

Pintu Air. Saat receiver menerima data pembacaan sensor oleh transmitter,

kemudian mikrokontroler akan mengolah informasi yang digunakan sebagai

acuan untuk mengaktifkan motor stepper.

7. SIM800L

Sim800L berfungsi sebagai pembangun koneksi antara alat dengan perangkat

Android atau perangkat lain yang terhubung ke internet. SIM800L akan

mengirimkan informasi dari pembacaan sensor pH dan sensor kelembaban

melalui sebuah Web khusus. Dengan ini maka informasi dapat dipantau setiap

saat.
8. Motor Stepper

Motor Stepper 5 Volt digunakan untuk menggerakan tutup pintu air atau dam.

Apabila pada rangkaian dam mendapat informasi bahwa tanah kering maka

motor stepper akan berputar dan membuka pintu air, dan akan berputar

kembali untuk menutup pintu air saat menerima informasi kembali bahwa

tanah sudah dalam kondisi basah.

9. LCD

LCD berfungsi menampilkan hasil pembacaan sensor. LCD digunakan untuk

memantau kondisi di tempat secara langsung.

10. Software Arduino IDE

Merupakan Software yang berfungsi sebagai fasilitator dalam pembuatan

program untuk membangun perangkat. Hasil program yang telah dibuat pada

Arduino IDE di-upload ke board Arduino menggunakan kabel yang

terhubung dengan port USB pada komputer.

C. Blok Diagram Rangkaian

Blok diagram Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban

Tanah berbasis IoT terdiri dari tiga bagian utama yaitu blok input, blok controller,

dan blok output.


Gambar 15. Blok Diagram Rangkaian

1. Blok Input

Pada bagian blok input terdiri dari sensor Water Level, Moisture Sensor, dan

Power Supply. Water Level berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air di sekitar

pintu air. Moisture Sensor berfungsi untuk mengukur tingkat kelembaban tanah.

Power Supply berfungsi sebagai sumber daya listrik untuk alat tersebut.

2. Blok Controller

Hasil dari pembacaan sensor Water Level, Moisture Sensor akan diproses oleh

unit kontrol yang terdiri dari Arduino Nano dan Arduino Mega 2560, Transmitter,

Receiver, dan SIM800L. Arduino Nano digunakan untuk memproses hasil

pembacaan sensor pada Node kemudian mengirimkan data hasil pembacaan ke

Arduino Mega 2560 melalui transmitter dan receive. Serta SIM800L digunakan

sebagai media pengirim data ke server.


3. Blok Output

Pada blok output terdiri dari Web Server, LCD 16x2, dan Motor Stepper. LCD

akan menampilkan hasil pembacaan kelembaban tanah secara langsung. Web

Server akan menampilkan hasil pembacaan sensor dan keadaan sistem secara

online. Motor stepper berfungsi sebagai penggerak dibagian pintu air. Saat sensor

mendeteksi keadaan tanah sedang kering maka motor stepper akan membua pintu

air, dan saat tanah sedang basah / terendam maka motor stepper akan menutup pintu

air.

D. Perancangan Sistem

Perancangan sistem Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :

1. Rangkaian Catu Daya

Catu Daya atau Power Supply berfungsi sebagai penyedia sumber arus listrik.

Supply yang digunakan adalah tegangan DC yang stabil. Oleh karena itu digunakan

sebuah Switching Power Supply untuk merubah tegangan AC dari PLN ke dalam

tegangan DC. Switching Power Supply yang digunakan yaitu 12 Volt 3 Ampere,

dengan keunggulan yaitu efisiensi yang besar antara 65% - 85%, ringan, serta

memiliki kemampuan untuk beroperasi pada kisaran tegangan input yang kecil dan

besar dengan range 80 Volt – 240 Volt.


2. Rangkaian Sensor pada Node

Pada alat ini menggunakan dua sensor, yaitu sensor kelembaban tanah atau

Moisture Sensor, dan sensor Water Level. Skema jalur pada rangkaian Sensor

ditunjukkan oleh gambar berikut:

Gambar _. Skema Jalur Rangkaian Node

3. Rangkaian Pengiriman Data

Data hasil pembacaan sensor akan dikirim oleh Transmitter dari node menuju

Receiver yang berada pada dam atau pintu air. Kemudian data yang diterima oleh

Receiver akan di-upload oleh SIM800L ke Web.

4. Rangkaian Output Motor Stepper

Terdapat dua motor stepper berada pada sisi kanan dan kiri pintu air berfungsi

untuk membuka dan menutup pintu air. Pada rangkaian motor stepper, terdapat

tambahan yaitu driver ULN2003 untuk menghubungkan motor stepper ke Arduino

Nano. Skema rangkaian jalur pada rangkaian Dam ditunjukkan oleh gambar

berikut:
Gambar _. Skematik Jalur Rangkaian Pintu Air / Dam.

E. Langkah Pembuatan Alat

Langkah pembuatan alat terdiri dari pembuatan jalur rangkaian, pembuatan


PCB, pembuatan box, dan pemasangan komponen.

1. Pembuatan Jalur Rangkaian


Pembuatan jalur untuk masing – masing komponen menggunakan software

Eagle 7.2.0. Jalur rangkaian dapat dilihat pada Gambar _. dan Gambar _.
2. Pembuatan PCB

Layout PCB dibuat menggunakan software Eagle 7.2.0 dengan perintah

Generate/Switch to board. Berikut adalah layout PCB pada rangkaian Node

dan Pintu Air / Dam.

Gambar _. Layout PCB Rangkaian Pintu Air / Dam

Gambar _. Layout PCB Rangkaian Node


3. Pembuatan Box

Bahan yang digunakan untuk box yaitu akrilik dengan tebal 2 mm dan untuk

pembuatan desain box menggunakan software CorelDraw X7. Berikut adalah

desain box untuk rangkaian Node dan Pintu Air / Dam:

Gambar _. Desain Box Rangkain Node


Gambar _. Desain Box Rangkain Pintu Air / Dam

4. Pemasangan Komponen

Langkah selanjutnya yaitu melakukan pemasangan komponen pada PCB

dengan mensolder sesuai dengan tata letak. Kemudian memasang PCB ke

dalam box.
F. Perangkat Lunak

1. Algoritma

a. Mulai

b. Inisialisasi input sensor

c. Baca kelembaban tanah dan ketinggian air

d. Transmitter mengirimkan data pembacaan sensor

e. Receiver menerima data pembacaan sensor

f. Kirim data ke server

g. Jika kelembaban tanah kurang dari 10% pintu air terbuka

h. Jika kelembaban mencapai 100% dan tinggi air = 1 pintu air menutup

i. Jika push button up ditekan maka pintu air terbuka

j. Jika push button down ditekan maka pintu air menutup

k. Selesai
2. Flowchart

Gambar 20. Flowchart Program

G. Spesifikasi Alat

PESIT (Pengontrol Sistem Irigasi dan Monitoring Tanah) berbasis IoT

memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Arduino Nano dan Arduino Mega 2560 sebagai kendali sistem.


2. Menggunakan sensor YL-69 untuk mengukur kelembaban tanah.

3. Modul RF 433 MHz sebagai komunikasi Wireless antara Node dan Dam.

4. SIM800L sebagai komunikasi alat dengan server.

5. LCD 16 x 2 untuk menampilkan hasil pembacaan sensor.

6. Motor stepper 28BYJ-48 driver ULN2003 sebagai output penggerak pada

Pintu Air / Dam.

7. Switching Power Supply 12 Volt / 3 Ampere sebagai konverter daya dari

listrik 220 Volt AC.

8. Dimensi keseluruhan alat yaitu _ x _ x _ cm.

H. Rencana Pengujian Alat

Untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu dilakukan pengujian alat.

Pengujian alat terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Pengujian Fungsional

Pengujian fungsional dimaksudkan untuk menguji setiap bagian komponen

penyusun alat berdasarkan karakteristik dan fungsi masing - masing, yaitu

pengujian, sensor kelembaban tanah, LCD 16x2, Transmitter & Receiver,

SIM800L, dan motor stepper.

2. Pengujian Unjuk Kerja

Pengujian unjuk kerja dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

bekerja secara keseluruhan serta untuk mngetahui apakah terjadi error untuk

selanjutnya dilakukan perbaikan sehingga alat dapat bekerja dengan baik.


I. Tabel Uji

1. Tabel Uji Fungsional

a. Pengujian Sensor Kelembaban Tanah

Tabel 17. Rencana Pengujian Sensor Kelembaban Tanah


Nilai
Nilai Pembacaan
No. Nilai ADC Kelembaban (Rh
Sensor
%)

b. Pengujian RF Transmitter & Receiver 433 MHz

Tabel 18. Rencana Pengujian Transmisi RF Transmitter &


Receiver 433 MHz
Hasil Transmisi
No. Kondisi Jarak (m)
Diterima Ditolak

Tanpa
1.
Penghalang

Terdapat
2.
Penghalang
c. Pengujian Tegangan Catu Daya

Tabel 20. Rencana Pengujian Catu Daya


V – Out
V – Out Error
No. Pengukuran Terbaca
(Volt) (%)
(Volt)

1. Tanpa Beban

2. Dengan Beban

2. Tabel Unjuk Kerja

Tabel 21. Rencana Pengujian Unjuk Kerja


Nilai
Hasil Motor
No. Waktu Kelembaban Keterangan
Transmisi Stepper
(Rh %)
DAFTAR PUSTAKA

Anton Priyonugroho, 2014. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus


pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat
Lawang). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas
Sriwijaya – Vol. 2. No. 3, September 2014. ISSN: 2355-374X.

Andi Julisman, dkk. 2017. Prototipe Pemanfaatan Panel Surya Sebagai


Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
Online Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala – Vol. 2 No. 1
2017: 35 – 42. e-ISSN: 2252 – 7036.

Anonim. RF Rx/Tx 433 MHz. Diakses dari


https://components101.com/433-mhz-rf-receiver-module/ pada 11
November 2018.

Anonim. Apa itu Arduino IDE dan Arduino Sketch. Diakses dari
http://allgoblog.com/apa-itu-arduino-ide-dan-arduino-sketch/ pada
15 Maret 2019.

Archtz. 2015. Mengenal Arduino Nano. Diakses dari


https://archtz.wordpress.com/2015/05/12/mengenal-arduino-nano/
pada 28 November 2018.

Julisman, A, dkk. 2017. Prototype Pemanfaatan Panel Surya Sebagai


Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
Online Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,
Fakultas Teknik, Universitas Syah Kuala. Vol. 2 No. 1 e-ISSN:
2252-7036. Diakses dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/kitektro/article/download/6756/5
580 pada 17 Desember 2018
Julisman, A, dkk. 2017. Prototype Pemanfaatan Panel Surya Sebagai
Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
Online Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,
Fakultas Teknik, Universitas Syah Kuala. Vol. 2 No. 1 e-ISSN:
2252-7036. Diakses dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/kitektro/article/download/6756/5
580 pada 17 Desember 2018

Munandar, Aris, 2012. Liquid Crystal Display (LCD) 16 x 2. Diakses dari


http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-
x-2.html pada 1 Desember 2018.

M. Dzulkifli S, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman


Otomatis Menggunakan Wireless Sensor Network. Jurnal Teknik
ITS – Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print).
Diakses dari :
https://www.researchgate.net/publication/318561340 pada 3
Desember 2018.

Sudirman Sirait, dkk. 2015. Rancang Bangun Sistem Ototmatisasi Irigasi


Pipa Lahan Sawah Berbasis Tenaga Surya. Jurnal Irigasi – Vol. 10,
No. 1. Diakses dari
http://www.researchgate.net/publication/323962408 pada 3
Desember 2018.

Ulya, 2017. Pengertian Sistem Irigasi Pertanian Menurut Pakar. Diakses


dari www.ulyadays.com/irigasi pada 20 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai