Anda di halaman 1dari 58

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL PINTU AIR IRIGASI

BERDASARKAN KELEMBABAN TANAH BERBASIS IOT

PROPOSAL
PROYEK AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik

Oleh
IPUNG DWI CAHYANTO
NIM. 16507134034

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA D3


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iklim tropis menjadikan Indonesia sebagai negara agraris dengan potensi

pertanian yang sangat besar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat

produksi padi selama 5 tahun terakhir (2010 – 2015) relatif selalu mengalami

peningkatan, meskipun terjadi penurunan tingkat produksi tahun 2011 dan 2014.

Selama musim tanam berlangsung, banyak metode yang dilakukan petani

untuk perawatan tanaman padi. Baik metode dari segi pemilihan bibit, pengolahan

lahan, dan metode irigasi yang sesuai. Menurut Hansen Vaughn E dkk dalam buku

“Dasar – dasar dan Praktik Irigasi, 1992” mendefinisikan irigasi sebagai

penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan tanaman. Dalam metabolisme tumbuhan, peran air sangat fital

karena berfungsi sebagai zat pengangkut unsur hara yang diperoleh dari tanah

menuju tempat fotosintesis. Sehingga ketersediaan air sangat berpengaruh terhadap

kualitas tanaman. Selain itu, komposisi tanah pertanian juga sangat menentukan.

Tanah yang ideal untuk ditanami adalah yang mengandung unsur organik dan

anorganik dengan kadar yang seimbang.

Selama masa tanam padi, mulai dari menanam hingga panen terdapat sedikit

kendala, yaitu pada saat melakukan pengairan, kuantitas air juga perlu diperhatikan

untuk memperhitungkan kapan saat lahan harus dalam keadaan tergenang dan

kapan lahan harus dalam keadaan lembab. Disisi lain petani harus selalu memantau

keadaan langsung yang juga membutuhkan waktu. Berdasarkan permasalahan


tersebut maka diperlukan sebuah alat yang dapat mengontrol jumlah air yang masuk

pada area lahan. Dengan adanya rancang bangun alat pengontrol pintu air irigasi

berdasarkan kelembaban tanah berbasis IoT yang memanfaatkan board

mikrokontroler Arduino Mega 2560 dam Arduino Nano, diharapkan dapat

diimplementasikan serta membantu petani dalam efisiensi waktu khususnya dalam

masalah pengairan dan monitoring tanah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yang

berhubungan dengan rancang bangun alat pengontrol pintu air irigasi berdasarkan

kelembaban tanah berbasis IoT sebagai berikut :

1. Buka tutup saluran irigasi masih secara manual.

2. Petani harus datang ke sawah untuk memantau keadaan air saat melakukan

pengairan pada lahan persawahan sehingga mempengaruhi efisiensi waktu.

3. Kuantitas pengairan untuk setiap tanaman pertanian berbeda – beda.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu adanya batasan masalah

sehingga ruang lingkup permasalahan lebih jelas. Pada proyek akhir ini penulis

membatasi pada poin 1 dan 3 yaitu buka tutup saluran irigasi masih secara manual

dan kuntitas pengairan untuk setiap tanaman berbeda – beda. Dalam konteks ini

penulis membatasi untuk jenis tanaman sebagai indikator yaitu padi dan palawija.
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana rancang bangun Hardware dan Software Alat Pengontrol Pintu Air

Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT ?

2. Bagaimana perhitungan Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT untuk tanaman padi dan palawija ?

3. Bagaimana unjuk kerja Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT ?

E. Tujuan

Tujuan dari pembuatan Proyek Akhir dengan judul “Alat Pengontrol Pintu

Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT” yaitu :

1. Menghasilkan rancang bangun Hardware dan Software Alat Pengontrol Pintu

Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT.

2. Mengetahui perhitungan Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT untuk tanaman padi dan palwija.

3. Mengetahui unjuk kerja Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT.

F. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari terciptanya rancang bangun Alat Pengontrol

Pintu Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis IoT sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa
a. Melatih penulis untuk mengemukakan gagasan dalam bentuk karya ilmiah.

b. Mendorong penulis untuk berfikir kreatif dan inovatif serta dapat

mengaplikasikannya dalam bentuk karya yang sebenarnya.

c. Sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh bangku

kuliah.

2. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

a. Terciptanya alat yang inofatif dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

b. Sebagai bentuk partisipasi dalam pengembangan IPTEK

c. Sebagai tolak ukur dan daya serap mahasiswa selama menempuh

pendidikan dan kemampuan secara praktis.

3. Bagi Masyarakat / Petani

a. Sebagai kontribusi pengembangan teknologi dalam bidang pertanian.

b. Membantu efisiensi waktu petani selama masa tanam.

G. Keaslian Gagasan

Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban Tanah berbasis

IoT ini merupakan gabungan dan pengembangan dari beberapa ide yang telah

dipublikasikan dalam bentuk karya ilmiah dan penelitian lainnya.

Beberapa karya dan penelitian yang dapat dijadikan acuan untuk Proyek

Akhir ini, yaitu :

1. Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Irigasi Pipa Lahan Sawah Berbasis

Tenaga Surya (Sudirman Sirait, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

(IPB), 2015). Pada karya ini dijelaskan sistem irigasi menggunakan pipa
sebagai perantara aliran air, sensor water level dan sensor moisture sebagai

input untuk mengontrol kran air elektrik Valworx 561086, serta Arduino Uno

ATMega328P sebagai unit pemroses.

2. Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman Otomatis Menggunakan Wireless

Sensor Network (M. Dzulkifli S, Muhammad Rivai, Suwito, Teknik Elektro,

Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

2016). Pada karya ini dijelaskan rancang bangun sistem irigasi dengan

komunikasi Wireless. Menggunakan Arduino Uno sebagai unit pemroses, Soil

Moisture Sensor sebagai input, dan NRF24L01+ sebagai node tranceiver dan

receiver. Bekerja secara optium tanpa antena yaitu pada jarak 0 - 35 meter.

3. Prototype Sistem Buka Tutup Otomatis Pada Pintu Air Bendungan Untuk

Mengatur Ketinggian Air Berbasis Arduino (Muhammad Rosyid Alfatah,

Program Studi Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2016). Pada karya ini dijelaskan mengenai pintu air otomatis dengan unit

pemroses menggunakan Arduino Nano. Dengan input dari sensor ultrasonik

dan output menggunakan motor DC. Pada saat bekerja sensor ultrasonik akan

mendeteksi ketinggian air, saat ketinggian air pada salah satu lokasi berada

pada batas atas maka pintu air akan membuka untuk mengurangi debit air untuk

menyalurkan pada lokasi yang lain. Dan akan menutup kembali saat

permukaan air berada pada batas bawah atau kurang dari batas atas sensor

ultrasonik.
Dalam pembuatan Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT terdapat perbedaan dengan alat sebelumnya.

Adapun perbedaannya, yaitu :

1. Menggunakan Arduino Nano dan Arduino Mega2560 sebagai unit pemroses.

2. Komunikasi jarak jauh mengunakan RF 433 MHz.


BAB II

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

A. Irigasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), irigasi yaitu pengaturan


pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 2006, irigasi
adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah
tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Irigasi memiliki banyak fungsi, antara lain :
1. Sebagai pemasok kebutuhan air pada tanaman
2. Membantu mengurangi kerusakan tanah akibat frost
3. Membantu melunakkan lapisan keras pada saat pengolahan tanah
4. Menurunkan suhu tanah
Kebutuhan air irigasi adalah total volume air yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman
dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan
kontribusi air tanah (Sosrodarsono dan Takeda, 2003).

Faktor penentu kebutuhan air untuk tanaman padi antara lain :


1. Penyiapan Lahan
Metode yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan irigasi pada penyiapan
lahan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlsha
(1968) yang didasarkan pada laju air konstan dalam lt/dt/ha selama periode
penyiapan lahan dengan rumus :
IR = Mek/(ek – 1) (1)
Dimana :
IR = Kebutuhan air persawahan (mm/hari)
M = Kebutuhan air pengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di
sawah yang sudah dijenuhkan
M = Eo + P (2)
Dimana :
Eo = Evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 ETo selama penyiapan lahan
(mm/hari)
P = Perkolasi (mm/hari)

K = M.T/S (3)
Dimana :
T = Jangka waktu penyiapan lahan (hari)
S = Kebutuhan air, untuk penjenuhan di tambah dengan lapisan air 50 mm

2. Penggunaan Konsumtif

Yaitu kebutuhan air untuk proses fotosintesis tanaman tersebut. Dihitung

menggunakn rumus :

ETc = Kc . ETo (4)


Dimana :
Kc = Koefisien tanaman
ETo = Evapotranspirasi potensial (mm/hari)

Tabel 1. Koefisien Tanaman


Padi (Nedeco/Prosida) FAO
Periode FAO
15 hari ke Varitas Varitas Varitas Palawija
Varitas Biasa
Unggul Biasa Unggul

1 1.20 1.20 1.10 1.10 0.50

2 1.20 1.27 1.10 1.10 0.59

3 1.32 1.33 1.10 1.05 0.96

4 1.40 1.30 1.10 1.05 1.05

5 1.35 1.30 1.10 1.05 1.02


6 1.24 0 1.05 0.95 0.95
7 1.12 - 0.95 0 -

8 0 - - - -
Sumber : Standar Perencanaan Irigasi, Perencanaan jaringan Irigasi
KP – 01, 1986

3. Perkolasi dan Rembesan

Perkolasi yaitu gerakan air turun ke bawah dari zona tidak jenuh yang tertekan

di antara sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya perkolasi (P) yaitu laju

perkolasi maksimum yang dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi

tanah dalam zona tidak jenuh.

Pada tanah berlempung berat dengan karakteristik pengelolaan yang baik, laju

perkolasi dapat mencapai 1 – 3 mm/hari. Sedangkan pada tanah yang lebih ringan

memiliki laju perkolasi yang lebih tinggi.

Tabel 2. Harga Perkolasi Berbagai Jenis Tanah


No. Jenis Tanah Perkolasi (mm/hari)

1. Sandy loam 3–6

2. Loam 2–3

3. Clay 1–2
Sumber : Soemarto, 1987

4. Penggantian Lapisan Air


Penggantian lapisan air dilakukan setelah pemupukan dan sesuai kebutuhan.

Jika tidak ada penjadwalan yang pasti dapat dilakukan sebanyak 2 kali, masing –

masing 50 mm (3,3 mm/hari selama ½ bulan) selama sebulan dan dua bulan setelah

transplantasi.

5. Curah Hujan
a. Curah Hujan Rata – Rata
Perhitungan cara rata – rata aljabar, dilakukan berdasarkan curah hujan di

sekitar daerah yang bersangkutan.


1
R = 𝑛 ( R1 + R2 + .... + Rn ) (5)

Dimana :

R = Curah hujan daerah (mm)

n = Jumlah titik pos pengamatan

R1,R2,...Rn = Curah hujan pada titik pengamatan

b. Curah Hujan Efektif


Ditentukan besarnya R80 merupakan curah hujan yang besarnya dapatt

dilampaui sebanyak 80% atau dengan kata lain dilampaui 8 kali kejadian dari

10 kali kejadian. Yang berarti curah hujan kurang dari 80% mempunyai

kemungkinan hanya 20%.


𝑚
R80 =
𝑛+1

m = R80 x (n + 1) (6)

Dimana :

R80 = Curah hujan sebesar 80%

n = Jumlah data

m = Ranking curah hujan yang dipilih

Sedangkan curah hujan untuk padi adalah 70% dari curah hujan tengah bulan

yang terlampaui 80% dari waktu periode tersebut. Sehingga diperoleh :

Re padi = (R80 x 0,7)/ periode pengamatan (7)


Re palawija = (R80 x 0,5)/ periode pengamatan (8)

Dimana :

Re = Curah hujan efektif (mm/hari)

R80 = Curah hujan dengan kemungkinan terjadi sebesar 80%

6. Pola Tanam
Penentuan pola tanam merupakan hal yang harus dipertimbangkan guna

memenuhi tingkat kebutuhan air.

Tabel 3. Tabel Pola Tanaman


Ketersediaan air untuk Pola tanam dalam satu
jaringan irigasi tahun
Padi – Padi – Palawija
1. Tersedia

Padi – Padi – Bera

2. Tersedia air dalam


jumlah cukup Padi – Palawija – Palawija

Padi – Palawija – Bera


3. Daerah yang
cenderung
kekurangan air Palawija – Padi – Bera

Sumber : S.K. Sidharta, Irigasi dan Bangunan Air,1997

7. Analisis Kebutuhan Air Irigasi


a. Kebutuhan bersih air sawah untuk tanaman padi :
NFR = ETc + P + WLR – Re (9)
b. Kebutuhan air untuk palawija :

NFR = (Etc – Re) / e (10)

Dimana :

NFR = Netto Field Water Requirement, kebutuhan bersih air di sawah

(mm/hari)

ETc = Evaporasi tanaman (mm/hari)

P = Perkolasi (mm/hari)

WLR = Penggantian lapisan air (mm/hari)

Re = Curah hujan efektif (mm/hari)

Kebutuhan air irigasi untuk tanaman padi :

NFR
IR = (11)
e

Dimana :

IR = Kebutuhan air irigasi (mm/hari)

e = Efisiensi irigasi keseluruhan

c. Kebutuhan pengambilan air pada sumbernya :

IR
DR = (12)
8,64

Dimana :

DR = Kebutuhan pengambilan air pada sumbernya (lt/dt/ha)

1/8,64 = Angka konversi satuan dari mm/hari ke lt/dt/ha

A. Arduino Nano

Arduino Nano adalah sebuah board mikrokontroler berukuran kecil berbasis

Atmega 328 (Arduino Nano 3.0) atau Atmega168 (Arduino Nano 2.x) memiliki 14
pin I/O dengan 6 pin PWM, dan terdapat 8 pin input analog, resonansi kristal 16

MHz, koneksi Mini-B USB,Chip FTDI FT232L, tombol restart dan tegangan

operasi 7 – 12 Volt DC. Breadboard mikrokontroler ini dirancang dan diproduksi

oleh Gravitech.

Gambar 1. Arduino Nano


(http://score-electronics.com.aunano-v3-0-board.html)

Tabel 4. Spesifikasi Teknik Arduino Nano


Mikrokontroler Atmega 328 (Arduino Nano 3.0) atau
Atmega168 (Arduino Nano 2.x)

Tegangan kerja 5V

Tegangan input (rekomendasi) 7 – 12 V

Tegangan input (batas) 6 – 20 V

Pin I/O digital 14 pin (6 pin PWM)

Pin I/O analog 8 pin

Pin I/O PWM 6 pin

Arus pin I/O 40 mA


Flash memory 16 KB (ATmega168) or 32 KB
(ATmega328) dan 2 KB sebagai
bootloader

SRAM 1 KB (ATmega168) or 2 KB
(ATmega328)

EEPROM 512 bytes (ATmega168) or 1 KB


(ATmega328)

Clock speed 16 MHz

Dimensi 0.73" x 1.70"

Sumber : http://www.phablabs.eu/

Arduino Nano berbasis Atmega328 yang terdiri dari 32 pin. Pemetaan pin
Atmega328 pada Arduino Nano ditunjukkan pada gambar dan tabel berikut:

Gambar 2. Pin Pada Atmega 328

(Sumber : Datasheet)
Gambar 3. Pin Pada
Arduino Nano
(www.robotics.org.za)

Tabel 5. Pemetaan Pin Atmega328 pada Arduino Nano


Atmega328 Arduino Nano

Pin Nama Pin Pin Nama Pin

1 PD3 (PCINT19/OCB2B/INT1) 6 Digital Pin 3 (PWM)

2 PD4 (PCINT20/XCK/T0) 7 Digital Pin 4

3 GND 4, 29 GND

4 VCC 27 VCC

5 GND 4, 29 GND

6 VCC 27 VCC

7 PB6 -
(PCINT6/XTAL1/TOASC1)

8 PB7 -
(PCINT7/XTAL2/TOASC2)
9 PD5 (PCINT21/OC0B/T1) 8 Digital Pin 5 (PWM)

10 PD6 (PCINT22/OC0A/AIN0) 9 Digital Pin 6 (PWM)

11 PD7 (PCINT23/AIN1) 10 Digital Pin 7

12 PB0 (PCINT0/CLK0/ICP1) 11 Digital Pin 8

13 PB1 (PCINT1/OC1A) 13 Digital Pin 9 (PWM)

14 PB2 (PCINT2/SS/OC1B) 13 Digital Pin 10 (PWM – SS)

15 PB3 (PCINT3/OC2A/MOSI) 14 Digital Pin 11 (PWM – MOSI)

16 PB4 (PCINT4/MISO) 15 Digital Pin 12 (MISO)

17 PB5 (PCINT5/SCK) 16 Digital Pin 13 (SCK)

18 AVCC 27 VCC

19 ADC6 25 Analog Input 6

20 AREF 18 AREF

21 GND 4, 29 GND

22 ADC7 26 Analog Input 7

23 PC0 (PCINT8/ADC0) 19 Analog Input 0

24 PC1 (PCINT9/ADC1) 20 Analog Input 1

25 PC2 (PCINT10/ADC2) 21 Analog Input 2

26 PC3 (PCINT11/ADC3) 22 Analog Input 3

27 PC4 (PCINT12/ADC4/SDA) 24 Analog Input 4 (SDA)

28 PC5 (PCINT13/ADC5/SCL) 25 Analog Input 5 (SCL)

29 PC6 (PCINT14/RESET) 28, 3 RESET

30 PD0 (PCINT16/RXD) 2 Digital Pin 0 (RX)

31 PD1 (PCINT17/TXD) 1 Digital Pin 1 (TX)

32 PD2 (PCINT18/INT0) 5 Digital Pin 2

Sumber : https://archtz.wordpress.com/

Bagian – bagian pada Arduino Nano, yaitu:


a. Power Supply

Untuk mengaktifkan Arduino Nano dapat menggunakan koneksi Mini-B

USB atau dengan menggunakan tegangan eksternal antara 6 -20 V yang

dihubungkan pada pin 30 atau pin VIN, selain itu juga dapat melalui pin 27

atau pin 5 V dengan tegangan 5 V. Arduino Nano akan secara otomatis memilih

tegangan yang lebih tinggi. Saat menggunakan sumber tegangan melalui Mini-

B USB maka Chip FTDI akan aktif, dan akan non-aktif saat menggunakan

sumber tegangan dari luar, pada saat pin digital 0 dan 1 pada posisi HIGH maka

LED TX dan RX akan berkedip.

b. Memori

Arduino Nano berbasis Atmega168 memiliki 16 KB flash memory dengan

2 KB sebagai bootloader, 1 KB SRAM dan 512 bytes EEPROM. Sedangkan

untuk Arduino dengan basis Atmega328 memiliki 32 KB flash memory dengan

2 KB sebagai bootloader, 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM.

c. Input / Output

Arduino Nano terdiri dari 14 pin digital yang dapat bertindak sebagai input

atau output dengan perintah pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead() pada

program arduino. Masing – masing pin bekerja pada tegangan 5 V dengan arus

maksimal 40 mA. Pin digital pada Arduino Nano juga memiliki fungsi khusus,

yaitu :

1) Serial : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Bertindak sebagai penerima (RX) dan

pengirim (TX) TTL data serial yang terhubung ke pin dari chip FTDI USB-to-

TTL Serial.
2) External Interrupt : pin 2 dan pin 3 digunakan untuk memicu sebuah interupsi

pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, serta perubahan nilai.

3) PWM : pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Bertindak sebagai output PWM 8 – bit dengan

menggunakan fungsi analogWrite().

4) SPI : pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK). Bertindak sebagai

pendukung untuk komunikasi SPI.

5) LED : pin 13. Saat pin diberi logika HIGH maka led akan menyala dan jika

diberi logika LOW maka led akan padam.

Selain pin digital pada Arduino Nano terdapat 8 pin analog yang berlabel A0 sampai

A7 dengan resolusi 10 bit. Secara default pin ini dapat diukur mulai dari ground

sampai 5 V dengan fungsi analogReference(). Terdapat pin dengan fungsi khusus

yaitu:

1) I2C : pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL). Sebagai pendukung komunikasi I2C

(TWI) dengan library Wire pada program arduino.

2) AREF : sebagai referensi tegangan untuk input analog dengan mengunakan

fungsi analogReference().

3) RESET : digunakan untuk memuat ulang mikrokontroler saat diberi logika

LOW.

d. Komunikasi

Arduino Nano memiliki beberapa fasilitas untuk mendukung komunikasi


dengan komputer, arduino lain atau dengan mikrokontroler lain. Pada
Atmega168 dan Atmega328 menyediakan komunikasi serial UART TTL (5
V) yang terhubung dengan pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Chip FTDI FT232RL
pada Arduino Nano berfungsi untuk komunikasi serial dengan USB, dan
driver FTDI (tersedia pada software Arduino) yang digunakan untuk
menghubungkan port pada komputer. LED RX dan TX akan berkedip saat
terjadi transfer data atau komunikasi serial melalui chip FTDI dan koneksi
USB yang terhubung dengan komputer (namun tidak untuk komunikasi
serial untuk pin 0 dan pin 1).
B. Arduino Mega 2560

Gambar 4.
Arduino Mega
2560

(http://www.labelektronika.com)

Arduino Mega 2560 adalah papan mikrokontroler dengan basis


Atmega2560. Dengan 54 pin I/O digital (14 pin dapat digunakan sebagai output
PWM), 16 pin analog, 4 UART (port serial perangkat keras), osilator kristal 16
MHz, koneksi USB, header ICSP, dan tombol reset.

Tabel 6. Spesifikasi Teknik Arduino Mega 2560


Mikrokontroler Atmega2560
Tegangan Operasi 5V
Tegangan Input (Rekomendasi) 7 – 12 V
Tegangan Input (Limit) 6 – 20 V
Pin Digital I/O 54 ( 15 PWM Output)
Pin Analog Input 16
Arus DC per Pin I/O 20 mA
Arus DC untuk Pin 3.3 V 50 mA
Memori Flash 256 KB ( 8 KB bootloader)
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz
LED_BUILTIN 13
Dimensi 101.52 x 53.3 mm
Berat 37 gram
Sumber : www.labelektronika.com
Bagian – bagian pada Arduino Mega 2650, yaitu:
a. Power Supply
Daya pada Arduino Mega 2560 dapat menggunakan koneksi USB atau
dengan daya eksternal. Daya eksternal dapat berasal dari baterai atau
adaptor yang dihubungkan ke socket daya pada board arduino. Selain itu
juga dapat dihubungkan pada pin VIN untuk positif dan GND untuk negatif.
Daya yang dianjurkan yaitu 7 – 12 Volt, jika kurang dari 7 Volt
dimungkinkan tidak stabil dan jika lebih dari 12 Volt regulator mungkin
terlalu panas yang dapat merusak board arduino.

b. Memori
Arduino Mega 2560 dengan basis Atmega2560 memiliki memori flash
sebesar 256 KB dengan 8 KB sebagai bootloader, 8 KB SRAM serta 4 KB
EEPROM.

c. Input / Output
Pada Arduino Mega 2560 terdapat 54 pin yang dapat digunakan sebagai pin
Input / Output. Beroperasi pada tegangan 5 Volt dengan arus maksimum
40 mA dan memiliki resistor pull-up internal 20 – 50 kOhm. Setiap pin pada
Arduino Mega 2560 memiliki fungsi yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 7. Fungsi pin pada Arduino Mega 2560


Pin Fungsi
0 (RX) dan 1 (TX)
19 (RX) dan 18 (TX) Serial : Untuk mengirim (TX) dan
17 (RX) dan 16 (TX) menerima (RX) data serial

15 (RX) dan 14 (TX)


2 (interupsi 0)
3 (interupsi 1)
18 (interupsi 5) Interupsi Eksternal : untuk memicu
interupsi pada nilai rendah, tepi naik
19 (interupsi 4) atau turun serta perubahan nilai.
20 (interupsi 3)
21 (interupsi 2)
0 – 13, 44, 45, 46 PWM : sebagai output PWM 8 bit
(PWM) dengan fungsi analogWrite().
50 (MISO)
51 (MOSI)
SPI : untuk komunikasi SPI
52 (SCK)
53 (SS)
20 (SDA) I2C : untuk komunikasi I2C (TWI)
21(SCL)

d. Komunikasi
Arduino Mega 2560 memiliki fitur yang dapat digunakan untuk komunikasi
dengan komputer, dan dengan Arduino atau mikrokontroler lain. Fitur
tersebut yaitu 4 perangkat UART untuk komunikasi Seial TTl (5V). Chip
Atmega8U2 pada board menyediakan port com virtual untuk perangkat
lunak pada komputer serta perangkat lunak Arduino yang juga termasuk
monitor serial yang memungkinkan data tekstual dikirim dari dan ke board.
Saat terjadi transmisi data LED RX dan TX akan berkedip melalui chip
Atmega8U2 dan koneksi USB ke komputer (namun tidak berlaku
komunikasi serial pin 0 dan 1).
C. Moisture Sensor

Gambar 5. Soil Moisture Sensor


(https://robosap.inproduct13015.com)

Sensor kelembaban tanah atau Soil Moisture Sensor adalah salah satu jenis

sensor yang digunakan untuk mengukur kadar air dalam tanah. Sensor ini terdiri

dari dua probe untuk melewatkan arus melalui media tanah dan membaca

reistansinya untuk memperoleh nilai kelembaban. Pada saat tanah mengandung

banyak air maka akan mudah menghantarkan arus listrik (resistansi kecil) dan pada

saat tanah mengandung sedikit air maka akan sulit untuk menghantarakan arus

listrik (resistansi besar). Berikut spesifikasi sensor kelembaban tanah YL-69 :

Tabel 8. Spesifikasi Teknik Sensor Kelembaban Tanah YL-69


Input voltage 3.3 – 5 V
Output voltage 0 – 4.2 V
Input current 35 mA
Output signal Both Analog and Digital
Sumber : http://www.circuitstoday.com/arduino-soil-moisture-sensor

Sensor kelembaban tanah YL-69 terdiri dari dua komponen sebagai berikut :

1. Probe berupa dua plat yang berfungsi sebagai pengantar arus listrik untuk

mengukur resistansi tanah.


2. Modul driver yang memuat sebuah IC komparator LM393 dan potensiometer

digital.

IC komparator merupakan IC pembanding yang berfungsi membandingkan dua

macam tegangan yang diperoleh dari dua input. IC komparator LM393 memiliki

dua input dan sebuah output seperti pada gambar berikut :

Gambar 6. IC LM393
(http://www.learningaboutelectronics.com/Articles/LM393-comparator-circuit.php)

IC LM393 memiliki fitur sebagai berikut :

1. Dapat bekerja dengan Single – Supply : 2.0 – 36 Vdc

2. Split – Supply Range : ±1.0 – ±18 Vdc

3. Very Low Current Drain Independent of Supply Voltage: 0.4 mA

4. Dapat bekerja dengan segala bentuk gelombang logika

5. Dapat bekerja dengan masukan yang hampir mendekati ground

Potensiometer digital mirip dengan potensiometer analog pada umumnya namun

dikendalikan secara digital. Potensiometer digital pada driver berperan sebagai

Digital to Analog Converter (DAC) untuk mengatur dan menyesuaikan sensitivitas

sensor.
D. RF Rx/Tx 433 MHz

Gambar 7. Modul RF Rx/Tx 433 MHz


(www.makerlab-electronics.com)

Modul RF Rx/Tx 433 MHz merupakan salah satu modul wireless (RF)

Simplex Transmitter dan Receiver. Terdiri dari dua buah hardware yang bertindak

sebagai pengirim informasi dan penerima informasi. Sepsifikasi teknik dari modul

transmiter dan receiver terlihat pada tabel berikut :

Tabel 9. Spesifikasi Teknik Modul Transmitter


Product model XD-FST

Launch distance 20 – 200 meters (different voltage,


different result)

Operating voltage 3.5 – 12 V

Dimensions 19 x 19 mm

Operating mode AM

Transfer rate 4 KB/s

Transmitting power 10 mV

Transmitting frequency 433 MHz

Pin out from left – right (DATA; VCC; GND)

Sumber : http://electronics-diy.com
Tabel 10. Spesifikasi Teknik Modul Receiver
Produnct model XD-RF-5V

Operating voltage 5 VDC

Quiescent current 4 MA

Receiving frequency 433.92 MHz

Receiver sensitivity -105 DB

Dimensions 30 x 14 x 7 mm

Sumber : http://electronics-diy.com

Memiliki tegangan operasi 3,5 – 12 Volt DC dan arus 5,5 mA. Beroperasi

pada frekuensi 433 MHz. Jarak transmisi berkisar dari 0 – 200 meter. Jika tanpa

antena jarak transmisi hanya 3 meter, dengan penambahan antena dan catu daya

yang tepat secara teoritis jarak transmisi dapat mencapai 200 meter. Modul RF

Rx/Tx 433 MHz hanya dapat digunakan berpasangan dan hanya komunikasi

simpleks, artinya pemancar hanya dapat mengirimkan data dan penerima hanya

dapat menerima data, jadi hanya dari titik A ke B tidak bisa B ke A.

Pada sistem kerjanya modul ini memerlukan pengkodean sebelum dipancarkan dan

pengkodean ulang setelah diterima sehingga perlu menggunakan IC encoder

HT12E dan IC decoder HT12D atau menggunakan mikrokontroler pada setiap

ujungnya.
E. SIM800L

Gambar 8. SIM800L
(www.nettigo.eu)

Modul SIM800L adalah salah satu modul GSM/GPRS Serial yang dapat

digunakan bersama Arduino/AVR. Dengan adanya modul ini memungkinkan untuk

transmisi GPRS, mengirim dan menerima SMS dan membuat serta menerima

panggilan suara. Spesifikasi modul SIM800L sebagai berikut:

Tabel 11. Spesifikasi Modul SIM800L


Supply Voltage 3.8 V – 4.2 V
Recommended supply voltage 4V
Power Consumption:
Sleep mode 2.0 mA
Idle mode 7.0 mA
GSM transmission (avg) 350 mA
GSM transmission (peek) 2000 mA
Module size 25 x 23 mm
UART (max. 2.8 V) and
Interface
AT commands
SIM card socket microSIM (bottom side)
Quad Band
Supported frequencies
(850/950/1800/1900 MHz)
Antenna connector IPX
Status signaling LED
Working temperature range -40 to +85oC

Selain tabel spesifikasi teknik dari Modul SIM800L, berikut adalah konfigurasi

Pin Out dari Modul SIM800L:

Tabel 12. Konfigurasi Pin Out Modul SIM800L


Pin Out (Bottom Side – Left)
RING (not marked on PCB, first from
LOW state while receiving call
top, square)
Sleep mode. Default in HIGH state
(module in sleep mode, serial
DTR
communication disabled). After setting
it in LOW the module will wake up.
MICP, MICN Microphone (P + / N -)
SPKP, SPKN Speaker (P + / N -)
Pin Out (Bottom Side – Right)
NET Antenna
VCC Supply voltage
RESET Reset
RXD Serial communication
TXD Serial communication
GND Ground
F. LCD 16 x 2

Gambar 9. Liquid Crystal Display (LCD)


(http://www.hobbytronics.co.uk)

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan perangkat elektronika yang terbuat

dari kristal cair dan berfungsi sebagai penampil output baik dalam bentuk gambar

atau tulisan. Adapun fitur yang dimiliki LCD 16x2 yaitu :

1. Aktif dengan tegangan operasi 4.7 V – 5.3 V.

2. Terdiri dari 2 baris dengan 16 karakter.

3. Dapat menyimpan 192 karatkter.

4. Memiliki karakter generator terprogram.

5. Memiliki mode 4-bit dan 8-bit.

6. Tersedia fitur backlight.


Tabel 13. Konfigurasi Pin LCD 16x2
Pin Nama Fungsi
1 GND Sebagai ground ( 0V )
2 Vcc Sebagai pin input tegangan (4.7 V – 5.3 V)
3 VEE Sebagai pengatur kontras dan terhubung
dengan variabel resistor
4 Register Select Untuk memilih perintah saat kondisi rendah
dan tinggi
5 Read/Write R =0 / W=1
6 Enable Mengirimkan data ke tiap pin saat diberi
pulsa tinggi ke rendah
7 DB0
8 DB1
9 DB2
10 DB3
Sebagai pin data 8-bit
11 DB4
12 DB5
13 DB6
14 DB7
15 Led+ Backlight Vcc (5V)
16 Led- Backlight GND (0V)

G. Motor Stepper 28BYJ-48

Gambar 10. Motor Stepper 28BYJ-48-5V & ULN2003


(www.iberobotics.com)
Motor stepper 28BYJ-48 merupakan perangkat elektromekanik yang

mengubah pulsa listrik menjadi gerakan mekanik diskrit dengan tegangan operasi

5 Volt DC. Saat ada pulsa listrik yang masuk maka poros atau spindel pada motor

stepper akan berputar. Masukan pulsa listrik dalam hal ini memiliki beberapa

hubungan dengan rotasi spindel, yaitu arah rotasi dipengaruhi oleh urutan pulsa

listrik yang diterapkan, kecepatan rotasi dipengaruhi oleh frekuensi pulsa masukan,

serta panjang rotasi dipengaruhi oleh jumlah pulsa input yang diterapkan.

Spesifikasi teknis dari motor stepper 28BYJ-48 ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 14. Spesifikasi Teknik Motor Stepper 28BYJ-48


Model 28BYJ-48

Rated voltage 5 VDC

Number of Phase 4

Speed Variation Ratio 1 / 64

Stride Angle 5.625o / 64

Frequency 100 Hz

DC resistance 50 Ω ± 7 % (25 oC)

Idle In-traction Frequency > 600 Hz

Idle Out-traction Frequency > 1000 Hz

In-traction Torque > 34.3 mN.m

Self-positioning Torque 600 – 1200 gf.cm

Friction torque 300 gf.cm

Insulated resistance > 10 MΩ (500V)


Insulated electricity power 600 VAC/1mA/1s

Insulation grade A

Rise in Temperature < 40 K (120 Hz)

Noise < 35 dB (120 Hz, No loas, 10


cm)

Coil Unipolar 5 lead coil

Sumber : http://www.geeetech.com

Motor Stepper 28BYJ-48 merupakan jenis motor stepper yang paling umum

digunakan yang tersusun oleh empat kumparan unipolar. Memiliki sudut 5.625o /

64 yang berarti motor harus membuat 64 langkah dalam satu putaran dan pada

setiap langkah mencakup 5.625o. Pada Motor Stepper 28BYJ-48 terdapat lima

kabel yang terdiri dari empat kabel coil dan sebuah kabel +5 V yang pada umunya

diwakili dengan beberapa warna seperti pada gambar berikut :

Gambar 11. Wiring motor stepper 28BYJ-48


(https://components101.com/motors/28byj-48-stepper-motor)
Karena mengkonsumsi arus yang besar maka perlu adanya driver yang diperlukan

untuk mengatur kestabilannya. Cara kerja motor stepper 28BYJ-48 ditunjukkan

pada gambar dan tabel berikut:

Gambar 12. Wiring motor stepper 28BYJ-48

Pada gambar diatas terdapat empat coil atau kumparan yang terdiri dari warna

biru, merah muda, kuning, dan oranye serta kumparan warna merah yang mengikat

setiap ujung dari masing – masing kumparan. Pada kumparan warna merah selalu

mendapat pasokan tegangan +5 V konstan, dan akan memberi energi pada koil

lainnya saat koil tersebut digroundingkan. Dengan kata lain motor stepper hanya

dapat berputar saat koil diberi energi atau digroundingkan dalam urutan logis.

Untuk mengatur urutan logis tersebut dapat dilakukan menggunakan

mikrokontroler atau dengan rangkaian digital.


Urutan kumparan yang harus dipicu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15. Urutan Picu Kumparan

Logika “1” merupakan kumparan yang diberi tegangan +5 V sedangkan

logika “0” yaitu saat digroundingkan. Pada saat kedua ujung mendapat tegangan

(merah dan ujung lain) maka kumparan tidak akan diberi energi, saat salah satu

kumparan selain warna merah digroundingkan atau diberi logika “0” berarti koil

mendapat energi.

Cara paling sederhana untuk menghubungkan motor stepper 28BYJ-48

dengan arduino adalah dengan menggunakan ULN2003. ULN2003 merupakan

sebuah driver motor yang menggunakan breakout transistor ULN2003A chip array.

Berisi tujuh driver transistor darlington dan TIP120 transistor dalam satu paket.

ULN2003 dapat melewati 500 mA per channel dan dapat menurunkan tegangan

internal sebesar 1 Volt pada saat aktif. Hal ini karena terdapat dioda yang berguna

membuang lonjakan tegangan saat mengontrol beban induktif.


Konfigurasi pin Motor Stepper 28BYJ-48 dan ULN2003A dengan Arduino

terlihat pada gambar berikut:

Gambar 13. Konfigurasi Pin Motor Stepper 28BYJ-48 dengan ULN2003A

H. Arduino IDE

Arduino IDE (Integrated Development Environment) merupakan software


yang digunakan untuk memprogram board Arduino. Software ini berfungsi sebagai
text editor untuk membuat, mengedit serta memvalidasi program dan selanjutnya
dapat di-upload ke board Arduino. Bahasa yang digunakan adalah serupa bahasa
C. Kode program pada Arduino IDE dikenal dengan istilah Sketch dengan ekstensi
file .ino.
Pada tampilan Arduino IDE terdapat beberapa perintah yang diwakili
dengan simbol tertentu, yaitu :
1. Verify code adalah perintah untuk memverifikasi program sebelum di-
upload ke board Arduino. Jika terdapat kesalahan, maka akan muncul pesan
error.
2. Upload yaitu sebagai perintah untuk mengupload sketch yang telah
diverifikasi ke board Arduino.
3. New Sketch digunakan untuk membuat sketch baru.
4. Open Sketch digunakan untuk membuka sketch yang pernah dibuat.
5. Save Sketch digunakan untuk menyimpan sketch yang telah dibuat.
6. Serial Monitor digunakan sebagai interface pada komunikasi serial.
7. Keterangan berisi pesan yang sedang dijalankan oleh aplikasi, misal berisi
pesan Compiling dan Done Compiling saat program sedang di-compile dan
selesai dicompile.
8. Number Sketch menunjukkan posisi kursor berada pada baris yang aktif di
program.
9. Info board dan port koneksi menunjukkan jenis board Arduino serta Port
yang dipakai.

Gambar 14. Software Arduino IDE


(http://allgoblog.com)
Penulisan program pada Arduino IDE terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Structure
Terdiri dari fungsi setup () dan loop ().
a. Setup () adalah fungsi yang pertama kali dipanggil saat menjalankan
sketch. Digunakan sebagai tempat inisialisasi variabel, pin, library, dan
lainnya. Setup () hanya dijalankan sekali ketika Arduino dinyalakan atau
di-reset.
b. Loop () adalah fungsi untuk melakukan perulangan yang memungkinan
program untuk mengubah dan menanggapi. Berisi program inti yang
digunakan untuk mengatur board Arduino.

2. Value
Berisi variabel sesuai tipe data yang digunakan.

3. Function
Merupakan segmentasi kode ke dalam fungsi yang memungkinkan
dibuatnya potongan – potongan kode untuk melakukan tugas tertentu.
Fungsi digunakan untuk melakukan tugas yang sama beberapa kali dalam
sebuah program.

I. Blynk

Gambar 15. Aplikasi Blynk


(Sumber: https://raw.githubusercontent.com)
Blynk merupakan salah satu aplikasi IoT berbasis Android dan iOS untuk
mengontrol board Arduino, NodeMcu, Rasberry Pi, dan sejenisnya melalui koneksi
internet. Blynk dapat digunakan untuk menampilkan suatu nilai dari pembacaan
sensor, penyimpanan data, visualisasi, kendali jarak jauh, dan lain-lain.
Terdapat tiga komponen utama dalam Blynk, yaitu aplikasi, server, dan
libraries. Aplikasi Blynk berfungsi untuk membuat interface dengan tampilan
widget sesuai kebutuhan dan dapat diunduh melalui PlayStore pada Android atau
App Store pada iOS. Server berfungsi menangani komunikasi antara aplikasi
dengan hardware. Pada penggunaannya, Blynk tidak terikat pada sebuah
mikrokontroler tertentu namun selama terdapat koneksi internet maka aplikasi ini
dapat digunakan.
Gambar 16. Komunikasi Aplikasi Blynk dengan Hardware
(Sumber: https://docs.blynk.cc/)
Cara pembuatan interface pada aplikasi Blynk sebagai berikut:
1. Membuat akun atau dapat masuk menggunakan akun Facebook. Kemudian
membuat project, setelah melakukan registrasi maka akan memperoleh
Auth Token yang selanjutnya dimasukkan kedalam program.

Gambar 17. Registrasi dan Pembuatan Project


2. Langkah selanjutnya yaitu membuat tampilan perintah dengan
menggunakan fitur Widget, misalnya menggunakan sebuah button.
Kemudian melakukan konfigurasi pin button dan penempatan button pada
tampilan.

Gambar 18. Pembuatan interface dan konfigurasi button.


BAB III

KONSEP RANCANGAN

Pada perancangan alat ini penulis menggunakan metode analisis, desain,

pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi. Dimulai dari identifikasi kebutuhan

untuk selanjutnya dilakukan perancangan sistem. Kemudian analisis secara spesifik

untuk menentukan komponen yang digunakan dan membuat rancangan perangkat

keras serta perangkat lunak dilanjutkan dengan pembuatan dan pengujian alat.

J. Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi kebutuhan diperlukan untuk menentukan kebutuhan terhadap alat

yang akan dibuat beserta seluruh kerja sistemnya. Dalam hal ini ditentukan

kebutuhan sebagai berikut :

Tabel 16. Identifikasi Kebutuhan


No Nama Bagian Nama Komponen Spesifikasi Jumlah
1. Catu Daya Power Supply 12 Volt 3 1 buah
Ampere
2. Masukan Sensor Moisture 1 buah
Sensor
Water level 1 buah
Push button - 2 buah
3. Proses Mikrokontroler Arduino Nano 1 buah
Arduino Mega 1 buah
Modul wireless RF 433 MHz 1 pasang
SIM800L 1 buah
4. Keluaran Motor Stepper 28BYJ-48 2 buah
5Vdc
LCD 16 x 2 1 buah
LED Warna kuning 1 buah
5. Lain - lain Kabel Jumper - Secukupnya
Pin header - Secukupnya

K. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan identifikasi kebutuhan di atas maka diperoleh analisis kebutuhan

terhadap sistem yang akan dirancang yaitu sebagai berikut:

1. Catu Daya

Menggunakan Power Supply Switching 12 Volt 3 Ampere dengan sumber

tegangan input 86 – 240 Volt AC. Memiliki tengan Output 12 Volt DC

dengan arus maksimum 3 Ampere.

2. Sensor Kelembaban Tanah / Moisture Sensor

Sensor kelembaban tanah berfungsi untuk mengukur kadar air tanah. Pada

saat tanah lembab atau tergenang maka daya hantar antar probe semakin besar

yang berarti resistansinya kecil. Pada saat tanah dalam keadaan kering maka

daya hantar antar probe kecil yang berarti resistansinya besar.

3. Water Level

Water level dibuat dengan tiga plat sebagai probe untuk mendeteksi

ketinggian air dan terletak pada tiang dam atau pintu air. Terdapat tiga titik

yang mewakili tinggi, cukup, dan rendah. Saat air pada titik tinggi dan cukup

maka rangkaian dam atau pintu air dapat berfungsi. Namun saat titik air pada

posisi rendah maka rangkaian dam tidak berfungsi dan akan memberikan

pemberitahuan ke server bahwa air tidak mencukupi.


4. Arduino Nano

Arduino Nano berfungsi sebagai kontrol sistem pada Node. Arduino Nano

dipilih karena memiliki bentuk yang relatif kecil sehingga menghemat ruang.

Selain itu jumlah pin juga sesuai dengan kebutuhan. Dari segi pemrograman,

Arduino menggunakan software Arduino IDE dengan bahasa C yang relatif

mudah dan simpel untuk dipelajari. Arduino nano dapat bekerja dengan

memberikan tegangan masukan yang direkomendasikan 7 – 12 Vdc.

5. Arduino Mega 2560

Arduino Mega berfungsi sebagai sistem kontrol pada Pintu Air.

Menggunakan Arduino Mega 2560 karena disesuai kan dengan jumlah

kebutuhan pin yang relatif lebih banyak. Dapat diprogram dengan software

Arduino IDE dalam bahasa C. Arduino Mega 2560 bekerja pada tegangan

yang direkomendasikan 7 – 12 Volt dengan tegangan keluaran 3.3 dan 5 Volt.

6. Transmitter dan Receiver

Transmitter dan Receiver digunakan untuk mengirimkan dan menerima data.

Transmitter dipasang pada rangkaian Node untuk selanjutnya mengirimkan

data hasil pembacaan sensor ke receiver. Receiver dipasang pada rangkaian

Pintu Air. Saat receiver menerima data pembacaan sensor oleh transmitter,

kemudian mikrokontroler akan mengolah informasi yang digunakan sebagai

acuan untuk mengaktifkan motor stepper.

7. SIM800L

Sim800L berfungsi sebagai pembangun koneksi antara alat dengan perangkat

Android atau perangkat lain yang terhubung ke internet. SIM800L akan


mengirimkan informasi dari pembacaan sensor pH dan sensor kelembaban

melalui sebuah Web khusus. Dengan ini maka informasi dapat dipantau setiap

saat.

8. Motor Stepper

Motor Stepper 5 Volt digunakan untuk menggerakan tutup pintu air atau dam.

Apabila pada rangkaian dam mendapat informasi bahwa tanah kering maka

motor stepper akan berputar dan membuka pintu air, dan akan berputar

kembali untuk menutup pintu air saat menerima informasi kembali bahwa

tanah sudah dalam kondisi basah.

9. LCD

LCD berfungsi menampilkan hasil pembacaan sensor. LCD digunakan untuk

memantau kondisi di tempat secara langsung.

10. Software Arduino IDE

Merupakan Software yang berfungsi sebagai fasilitator dalam pembuatan

program untuk membangun perangkat. Hasil program yang telah dibuat pada

Arduino IDE di-upload ke board Arduino menggunakan kabel yang

terhubung dengan port USB pada komputer.

L. Blok Diagram Rangkaian

Blok diagram Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan Kelembaban

Tanah berbasis IoT terdiri dari tiga bagian utama yaitu blok input, blok controller,

dan blok output.


Gambar 19. Blok Diagram Rangkaian

1. Blok Input

Pada bagian blok input terdiri dari sensor Water Level, Moisture Sensor, dan

Power Supply. Water Level berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air di sekitar

pintu air. Moisture Sensor berfungsi untuk mengukur tingkat kelembaban tanah.

Power Supply berfungsi sebagai sumber daya listrik untuk alat tersebut.

2. Blok Controller

Hasil dari pembacaan sensor Water Level, Moisture Sensor akan diproses oleh

unit kontrol yang terdiri dari Arduino Nano dan Arduino Mega 2560, Transmitter,

Receiver, dan SIM800L. Arduino Nano digunakan untuk memproses hasil

pembacaan sensor pada Node kemudian mengirimkan data hasil pembacaan ke

Arduino Mega 2560 melalui transmitter dan receive. Serta SIM800L digunakan

sebagai media pengirim data ke server.


3. Blok Output

Pada blok output terdiri dari Web Server, LCD 16x2, dan Motor Stepper. LCD

akan menampilkan hasil pembacaan kelembaban tanah secara langsung. Web

Server akan menampilkan hasil pembacaan sensor dan keadaan sistem secara

online. Motor stepper berfungsi sebagai penggerak dibagian pintu air. Saat sensor

mendeteksi keadaan tanah sedang kering maka motor stepper akan membua pintu

air, dan saat tanah sedang basah / terendam maka motor stepper akan menutup pintu

air.

M. Perancangan Sistem

Perancangan sistem Alat Pengontrol Pintu Air Irigasi Berdasarkan

Kelembaban Tanah berbasis IoT terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :

1. Rangkaian Catu Daya

Catu Daya atau Power Supply berfungsi sebagai penyedia sumber arus listrik.

Supply yang digunakan adalah tegangan DC yang stabil. Oleh karena itu digunakan

sebuah Switching Power Supply untuk merubah tegangan AC dari PLN ke dalam

tegangan DC. Switching Power Supply yang digunakan yaitu 12 Volt 3 Ampere,

dengan keunggulan yaitu efisiensi yang besar antara 65% - 85%, ringan, serta

memiliki kemampuan untuk beroperasi pada kisaran tegangan input yang kecil dan

besar dengan range 80 Volt – 240 Volt.

2. Rangkaian Sensor pada Node

Pada alat ini menggunakan dua sensor, yaitu sensor kelembaban tanah atau

Moisture Sensor, dan sensor Water Level. Skema jalur pada rangkaian Sensor

ditunjukkan oleh gambar berikut:


Gambar 20. Skema Jalur Rangkaian Node

3. Rangkaian Pengiriman Data

Data hasil pembacaan sensor akan dikirim oleh Transmitter dari node menuju

Receiver yang berada pada dam atau pintu air. Kemudian data yang diterima oleh

Receiver akan di-upload oleh SIM800L ke Web.

4. Rangkaian Output Motor Stepper

Terdapat dua motor stepper berada pada sisi kanan dan kiri pintu air berfungsi

untuk membuka dan menutup pintu air. Pada rangkaian motor stepper, terdapat

tambahan yaitu driver ULN2003 untuk menghubungkan motor stepper ke Arduino

Nano. Skema rangkaian jalur pada rangkaian Dam ditunjukkan oleh gambar

berikut:
Gambar 21. Skematik Jalur Rangkaian Pintu Air / Dam.

N. Langkah Pembuatan Alat

Langkah pembuatan alat terdiri dari pembuatan jalur rangkaian, pembuatan


PCB, pembuatan box, dan pemasangan komponen.

1. Pembuatan Jalur Rangkaian


Pembuatan jalur untuk masing – masing komponen menggunakan software

Eagle 7.2.0. Jalur rangkaian dapat dilihat pada Gambar _. dan Gambar _.

2. Pembuatan PCB

Layout PCB dibuat menggunakan software Eagle 7.2.0 dengan perintah

Generate/Switch to board. Berikut adalah layout PCB pada rangkaian Node

dan Pintu Air / Dam.


Gambar 22. Layout PCB Rangkaian Pintu Air / Dam

Gambar 23. Layout PCB Rangkaian Node

3. Pembuatan Box

Bahan yang digunakan untuk box yaitu akrilik dengan tebal 2 mm dan untuk

pembuatan desain box menggunakan software CorelDraw X7. Berikut adalah

desain box untuk rangkaian Node dan Pintu Air / Dam:


Gambar 24. Desain Box Rangkain Node
Gambar 25. Desain Box Rangkain Pintu Air / Dam

4. Pemasangan Komponen

Langkah selanjutnya yaitu melakukan pemasangan komponen pada PCB

dengan mensolder sesuai dengan tata letak. Kemudian memasang PCB ke

dalam box.
O. Perangkat Lunak

1. Algoritma

a. Mulai

b. Inisialisasi input sensor

c. Baca kelembaban tanah dan ketinggian air

d. Transmitter mengirimkan data pembacaan sensor

e. Receiver menerima data pembacaan sensor

f. Kirim data ke server

g. Jika kelembaban tanah kurang dari 10% pintu air terbuka

h. Jika kelembaban mencapai 100% dan tinggi air = 1 pintu air menutup

i. Jika push button up ditekan maka pintu air terbuka

j. Jika push button down ditekan maka pintu air menutup

k. Selesai
2. Flowchart

Gambar 26. Flowchart Program

P. Spesifikasi Alat

PESIT (Pengontrol Sistem Irigasi dan Monitoring Tanah) berbasis IoT

memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Arduino Nano dan Arduino Mega 2560 sebagai kendali sistem.


2. Menggunakan sensor YL-69 untuk mengukur kelembaban tanah.

3. Modul RF 433 MHz sebagai komunikasi Wireless antara Node dan Dam.

4. SIM800L sebagai komunikasi alat dengan server.

5. LCD 16 x 2 untuk menampilkan hasil pembacaan sensor.

6. Motor stepper 28BYJ-48 driver ULN2003 sebagai output penggerak pada

Pintu Air / Dam.

7. Switching Power Supply 12 Volt / 3 Ampere sebagai konverter daya dari

listrik 220 Volt AC.

8. Dimensi keseluruhan alat yaitu _ x _ x _ cm.

Q. Rencana Pengujian Alat

Untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu dilakukan pengujian alat.

Pengujian alat terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Pengujian Fungsional

Pengujian fungsional dimaksudkan untuk menguji setiap bagian komponen

penyusun alat berdasarkan karakteristik dan fungsi masing - masing, yaitu

pengujian, sensor kelembaban tanah, LCD 16x2, Transmitter & Receiver,

SIM800L, dan motor stepper.

2. Pengujian Unjuk Kerja

Pengujian unjuk kerja dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

bekerja secara keseluruhan serta untuk mngetahui apakah terjadi error untuk

selanjutnya dilakukan perbaikan sehingga alat dapat bekerja dengan baik.


R. Tabel Uji

1. Tabel Uji Fungsional

a. Pengujian Sensor Kelembaban Tanah

Tabel 17. Rencana Pengujian Sensor Kelembaban Tanah


Nilai Pembacaan Nilai Nilai Kelembaban (Rh
No.
Sensor ADC %)

b. Pengujian RF Transmitter & Receiver 433 MHz

Tabel 18. Rencana Pengujian Transmisi RF Transmitter &


Receiver 433 MHz
Hasil Transmisi
No. Kondisi Jarak (m)
Diterima Ditolak

Tanpa
1.
Penghalang

Terdapat
2.
Penghalang
c. Pengujian Tegangan Catu Daya

Tabel 19. Rencana Pengujian Catu Daya

V – Out V – Out Error


No. Pengukuran Terbaca
(Volt) (Volt) (%)

1. Tanpa Beban

2. Dengan Beban

2. Tabel Unjuk Kerja

Tabel 20. Rencana Pengujian Unjuk Kerja


Nilai
Hasil Motor
No. Waktu Kelembaban Keterangan
Transmisi Stepper
(Rh %)
DAFTAR PUSTAKA

Anton Priyonugroho, 2014. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus


pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat
Lawang). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas
Sriwijaya – Vol. 2. No. 3, September 2014. ISSN: 2355-374X.

Andi Julisman, dkk. 2017. Prototipe Pemanfaatan Panel Surya Sebagai


Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
Online Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala – Vol. 2 No. 1
2017: 35 – 42. e-ISSN: 2252 – 7036.

Anonim. RF Rx/Tx 433 MHz. Diakses dari https://components101.com/433-


mhz-rf-receiver-module/ pada 11 November 2018.

Anonim. Apa itu Arduino IDE dan Arduino Sketch. Diakses dari
http://allgoblog.com/apa-itu-arduino-ide-dan-arduino-sketch/ pada 15
Maret 2019.

Archtz. 2015. Mengenal Arduino Nano. Diakses dari


https://archtz.wordpress.com/2015/05/12/mengenal-arduino-nano/
pada 28 November 2018.

Julisman, A, dkk. 2017. Prototype Pemanfaatan Panel Surya Sebagai


Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
Online Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,
Fakultas Teknik, Universitas Syah Kuala. Vol. 2 No. 1 e-ISSN:
2252-7036. Diakses dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/kitektro/article/download/6756/5580
pada 17 Desember 2018
Julisman, A, dkk. 2017. Prototype Pemanfaatan Panel Surya Sebagai
Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
Online Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,
Fakultas Teknik, Universitas Syah Kuala. Vol. 2 No. 1 e-ISSN:
2252-7036. Diakses dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/kitektro/article/download/6756/5580
pada 17 Desember 2018

Munandar, Aris, 2012. Liquid Crystal Display (LCD) 16 x 2. Diakses dari


http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-x-
2.html pada 1 Desember 2018.

M. Dzulkifli S, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman


Otomatis Menggunakan Wireless Sensor Network. Jurnal Teknik
ITS – Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print).
Diakses dari : https://www.researchgate.net/publication/318561340
pada 3 Desember 2018.

Sudirman Sirait, dkk. 2015. Rancang Bangun Sistem Ototmatisasi Irigasi


Pipa Lahan Sawah Berbasis Tenaga Surya. Jurnal Irigasi – Vol. 10,
No. 1. Diakses dari
http://www.researchgate.net/publication/323962408 pada 3 Desember
2018.

Ulya, 2017. Pengertian Sistem Irigasi Pertanian Menurut Pakar. Diakses


dari www.ulyadays.com/irigasi pada 20 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai