TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
AGUNG SAEFULLAH
5150711150
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN JUDUL
RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI SUHU DAN KELEMBAPAN
OTOMATIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY SUGENO PADA
BUDIDAYA JAMUR
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
AGUNG SAEFULLAH
5150711150
YOGYAKARTA
2019
i
HALAMAN PERNYATAAN
Agung Saefullah
5150711150
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
AGUNG SAEFULLAH
5150711150
DEWAN PENGUJI
Lapotan Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi S1-Teknik Elektro
Yogyakarta ,….......………….
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Elektro
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelsaikan laporan tugas akhir
yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Kendali Suhu Dan Kelembapan
Otomatis Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno Pada Budidaya Jamur” ini
dapat terselesaikan dengan baik. Laporan tugas akhir ini dimaksudkan untuk
menempuh Sidang Ujian Sarjana Teknik Eleketro Universitas Teknologi
Yogyakarta guna mendapatkan gelar Sarjana Teknik.
Proses penelitian ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dan
dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan trimakasih kepada:
1. Bapak Bambang Muertono Setiawan, MM, Akt. CA., selaku Rektor
Universitas Teknologi Yogyakarta.
2. Bapak Sutarman, Ph.D., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Teknologi
Informasi dan Elektro Universitas Teknologi Yogyakarta.
3. Bapak M.S. Hendriyawan A., S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro, Universitas
Teknologi Yogyakarta
4. Bapak M.S. Hendriyawan A., S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing tugas
akhir.
5. Bapak dan Ibu tersayang yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan
dalam bentuk moril, materil, serta spiritual yang ditunjukan kepada penulis.
6. Rekan S1 Teknik Elektro Universitas Teknologi Yogyakarta atas
kerjasamanya selama kerja praktik.
7. Serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
iv
Akhir kata, penulis menyadari bahwa sepenuhnya akan terbatasnya
pengetahuan penyusun, sehingga tidak menutup kemungkinan jika ada kesalahan
serta kekurangan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, untuk itu sumbang
saran dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan pelajaran berharga dimasa
yang akan datang.
v
ABSTRAK
VFVFV
vi
DAFTAR ISI
vii
4.2 Perancangan Mekanik ............................................................................... 39
4.3 Perancangan Perangkat Lunak .................................................................. 43
4.3.1 Pemodelan logika fuzzy ..................................................................... 44
4.4 Implementasi Perangkat Lunak ................................................................. 47
4.4.1 Proses fuzzyfikasi ............................................................................... 48
4.4.2 Aplikasi Fungsi Implikasi (Basis Aturan) .......................................... 53
4.4.3 Penegasan (Defuzzyfikasi) ................................................................. 57
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 58
5.1 PURWARUPA .......................................................................................... 58
5.2 PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 59
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
sepanjang hari seperti yang terjadi pada masa pancaroba, maka tidak cukup hanya
disemprot dengan sprayer tiap pagi dan sore.
Penganturan suhu dan kelembapan pada budidaya jamur akan menjadi
permasalaahn bagi para petani jika setiap saat berada di kumbung untuk mengontrol
suhu dan kelembapan kumbung. Maka diperlukan sebuah alat pengendali suhu dan
kelembapan secara real time dengan metode logika fuzzy untuk menjaga
pertumbuhan jamur secara optimal.
4
5
Pada penelitian yang berjudul perancangan sistem kendali suhu dan akuisisi
data tingkat kelembapan pada mesin pengering kertas berbasis kendali logika fuzzy,
yang disusun oleh Mahsuri, A., (2014), dijelaskan alat ini dirancang agar dapat
mengendalikan suhu pada mesin pengeringan kertas agar kertas memiliki suhu dan
kelembaban yang ideal yaitu 33oC – 35.5oC dan 40% dari kadar air pada ketebalan
0.0075 inchi setiap lembarnya. Alat pengendali suhu dan kelambapan pengering
kertas menggunakan heater sebagai sumber energy panas ,dan 2 kipas sebagai
pengendali aliran fluida dan keluaran pembuang udara basah. Masukan dari sistem
ini adalah sensot SHT 11 sebagai pembaca suhu dan kelembapan pengering kertas,
kemudian logika control fuzzy akan memproses nilai pembacaan sensor dan
diproses menjadi output yang akan mengendalikan heater.
Pada penlitian yang berjudul perancangan dan implementasi prototype
sistem pendeteksi asap dan panas pada ruangan tertutup menggunkan logika fuzzy
metode sugeno, yang disusun oleh Prayogi, S., (2016), dijelaskan pada alat ini
dirancang agar dapat mendeteksi kebakara dalam ruangan sedini mungkin. Alat
yang digunakan untuk merancang sistem pendeteksi kebakaran menggunkan
sensor DHT11 untuk mengukur suhu dan sensor MQ135 untuk mendeteksi asap
dengan menggunakan logika fuzzy metode sugeno sebagai pengambil keputusan
dalam memberikan informasi dan mencegah kebakaran. Pengambilan keputisan
berupa mengatifkan alarem untuk menginformasikan adanya indikasi kebakaran,
pompa air untuk menyemprotkan air, dan kipas untuk menormalkan asap pada
ruangan.
Untuk lebih ringkasnya tinjauan pustaka dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut
ini:
6
No Keterangan Isi
1 Judul Perancangan Kipas Angin Pengatur Suhu dan Kelembapan Ruangan
Dengan Metode Fuzzy Sugeno Berbasis Arduino
Penulis Algifari A
Tahun 2018
Metode Logika fuzzy Sugeno
Hasil/kesimpulan Berdasarkan hasil ujicoba pengatur suhu dan kelembapan bahwa
komponen yang digunakan untuk menghasilkan udara yang sejuk
sangat efektif digunakan dan dapat bekerja sesuai yang diharapkan,
dan metode fuzzy sugeno yang diterapkan pada arduino sebagai otak
sistem dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan memiliki
tingkat akurasi sebesar 85%
2 Judul Pengatur Suhu Dan Kelembapan Otomatis Pada Budidaya Jamur
Tiram Berbasis Internet Of Things (IoT)
Penulis Syarifuddin A
Tahun 2018
Metode Internet Of Things
Hasil/kesimpulan Dalam menentukan suhu dan kelembaban menggunakan sensor
yang terintergrasi dengan mikrokontroller ESP8266 NodeMCU
dimana mikrokontroller ini mengirimkan data tersebut ke dalam
database web server melalui jaringan internet via WiFi hingga dapat
ditampilkan pada halaman web. Sistem dapat mengatur suhu dan
kelembapan sesuai yang diinginkan dan dapat menampilkan data
pada halam web.
3 Judul Prototype Penyaring Asap Rokok Pada Smoking Area
Menggunakan Pulse Width Modulation (PWM) dan Logika Fuzzy
Metode Tsukamoto
Penulis Kinanti, V. N
Tahun 2016
Metode Logika fuzzy Tsukamoto
Hasil/kesimpulan Prototype penyaring asap rook dapat dirancang menggunkan logika
fuzzy metode Tsukamoto pada arduino UNO. metode fuzzy
digunakan untuk mengatur kecepatan perputaran exhaust fan sesuai
dengan set point. Hasil pengujian berupa himpunan sensor MQ-2
untuk kategori asap rendah 2,44%, asap agak tinggi 0,51%, asap
tinggi 0,149% diperoleh kesalahan relatif dari tiap-tiap data yaitu
0,1033%
7
No Keterangan Isi
4 Judul Perancangan Sistem Kendali Suhu dan Akuisisi Data Tingkat
Kelembapan Pada Mesin Pengering Kertas Berbasis Kendali Logika
Fuzzy
Penulis Mahsuri, A
Tahun 2014
Metode Logika fuzzy Sugeno
Hasil/kesimpulan Pada pengujian tanpa beban ataupun dengan beban semakin besar
referensi suhu yang diberikan maka waktu untuk mencapai keadaan
tunak akan semakin lama. Untuk mendapatan hasil ideal yaitu suhu
33-35 oC dan kelembapan 41% maka setting referensi suhu yang
sesuai adalah 50oC. Pengujian dengan gangguan kontinyu, dimana
nilai referensi = 50oC, respon suhu sulit mencapai referensi keadaan
tunak yang diberikan.
Kotak
Input Output
Hitam
0; 𝑥≤𝑎
𝜇[𝑥] = {(𝑥 − 𝑎)/(𝑏 − 𝑎) 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 (2.1)
1; 𝑥≥𝑏
a. Operator AND
Operator AND berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan. α–
predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan
mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-
himpunan yang bersangkutan. Oprator AND ditunjuakan pada rumus 2.5
berikut.
𝜇𝐴 ∩ 𝐵 = min(𝜇𝐴[𝑥], 𝜇𝐵[𝑦]) (2.5)
b. Operator OR
Operator OR berhubungan dengan operasi union pada himpunan. α–
predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan
mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-
himpunan yang bersangkutan. Oprator OR ditunjuakan pada rumus 2.6
berikut.
Dalam proses pemanfaatan logika fuzzy, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain yaitu cara mengolah input menjadi output melalui sistem
infrensi fuzzy. Infrensi fuzzy adalah suatu proses mengubah input fuzzy menjadi
output fuzzy dengan cara mengikuti aturan-aturan (IF-THEN Rules) yang telah
ditetapkan pada basis pengetahuan fuzzy (Putri, A. D. dan Effendi, 2017). Hasil
dari proses ini akan menghasilkan sebuah sistem yang disebut dengan FIS (Fuzzy
Inferensi System). Dalam logika fuzzy tersedia beberapa jenis FIS diantaranya
adalah Mamdani, Sugeno, dan Tsukamoto.
2.2.4 Struktur Dasar Logika Fuzzy
Pada prinsipnya kendali logika fuzzy memiliki beberapa tahapan
operasional yang ditunjukan pada Gambar 2.6:
Pada metode TSK proses agresi dan defuzzyfikasi untuk mendapatkan nilai
tegas sebagai output untuk M aturan fuzzy juga dilakukan dengan
menggunakan rata-rata terbobot. Rumus defuzzyfikasi ditunkukan pada
rumus 2.10 berikut:
∑𝑀
𝑘=1 𝑎𝑘𝑍𝑘
𝑍= ∑𝑚
(2.10)
𝑘=1 𝑎𝑘
2.2.6 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa
sebuah IC (Integrated Circuit). Mikrokontroler biasanya digunakan dalam sistem
yang kecil, murah dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks
seperti dalam aplikasi di PC. Mikrokontroler memiliki bagian utama yaitu CPU
(Central Processing Unit), RAM (Random-Access Memory), ROM (Read-Only
Memory) dan port I/O (Input/Output). Selain bagian-bagian utama tersebut,
terdapat beberapa perangkat keras yang dapat digunakan untuk banyak keperluan
seperti melekukan pencacahan, melakukan komunikasi serial, melakukan intrupsi,
ADC (Analog-To-Digital Converter) USB controller, CAN (Controller Area
Network) dan lain-lain, (Dharmawan, H. A., 2017).
Mikrokontroler bekerja berdasarkan program (perangkat lunak) yang
ditanamkan didalamnya. Aplikasi mikrokontroler normalnya terkait dengan
pembcaan data dari luar dan atau pengontrolan peralatan diluarnya. Mikrokontroler
memiliki jalur-jalur masukan (port masukan) serta jalur-jalur keluaran (port
keluaran) agar mikrokontroler bias digunakan dalam aplikasi pembacaan data,
pengontrolan serta penyajian informasi. Port masukan digunakan untuk
memasukkan informasi atau data dari luar ke mikrokontroler. Jalur masukan berupa
jalur digital (logika 0 atau 1) dan analog. Port keluaran digunakan untuk
mengeluarkna data atau informasi dari mikrokontroler, (Dharmawan, H. A., 2017).
Bentuk mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 2.7.
17
Gambar 2. 7 Mikrokontroler
(Sumber: www.tokopedia.com)
1. Duty Cycle
Duty Cycle adalah perbandingan antara waktu ketika sinyal mencapai
kondisi ON dan ketika mencapai OFF dalam satu periode sinyal. Contoh
misalkan suatu sinyal PWM memiliki duty cycle sebesar 75% maka itu
berarti bahwa sebanyak 75% dari waktu periode sinyal merupakan sinyal
aktif (ON) dan 25% sisanya adalah sinyal tidak aktif (OFF).
2. Periode Satu periode sinyal adalah satu satuan waktu yang ditetapkan di
awal. Nilainya dapat ditentukan sendiri tergantung kebutuhan sinyal yang
diinginkan. Namun, sebagian besar perancang menentukan nilainya pada
orde milisekon (ms).
3. Amplitude
Amplitude merupakan besar nilai sinyal saat mencapai keadaan aktif.
4. Frekuensi
Sinyal yang dihasilkan akan memiliki frekuensi tertentu yang akan
dipergunakan untuk menentukan periode dari sinyal.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai langkah penelitian, alat dan bahan
dan deskripsi sistem.
19
20
3.1.6 Pembuatan
Adapun proses dalam pembuatan sistem rancang bangun sistem kendali
suhu dan kelembaban otomatis menggunakan metode fuzzy sugeno pada budidaya
jamur ini dengan beberapa langkah meliputi pembuatan rangkaian elektronik,
mekanik dan program.
3.1.7 Pengujian Alat
Pengujian sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem dapat
bekerja dengan baik dan untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem yang
selanjutnya dilakukan perbaikan pada sistem tersebut. Pengujian yang akan
dilakukan meliputi:
1. Sensor DHT11
Pada pengujian sensor DHT11, digunakan kipas dan solder. Untuk
pengujian sensor DHT11 apakah sensor dapat membaca suhu dan
kelembapan.
2. Modul MOSFET
Pengujian MOSFET dilakukan untuk mengetahui kemampuan MOSFET
dalam melakukan swiching sesuai dengan inputan PWM. Pengujian ini
dilakukan dengan cara memberikan perinah pada arduino untuk
memberikan nilai PWM pada MOSFET yang mengaktifkan beban mist
maker dan peltier.
3. Mist maker
Pada pengujian mist maker dilakukan untuk mengetahui banyak sedikitnya
pembuatan kabut, karena mist maker berperan penting untuk pengaturan
kelambapan pada kumbung jamur. Pengujian ini dilakukan dengan cara
memberikan perintah pada arduino untuk memberikan nilai PWM pada
23
3.2.1 Alat
Untuk merancang sistem kendali suhu dan kelembapan otomatis
menggunakan metode fuzzy sugeno pada budidaya jamur, maka alat-alat
pendukung yang digunakan ditunjukan pada table 3.1 berikut.
3.2.2 Bahan
Untuk merancang sistem kendali suhu dan kelembapan otomatis
menggunakan metode fuzzy sugeno pada budidaya jamur diperlukan bahan, bahan
terdiri dari dua kategori yaitu hardware dan software.
A. Perangkat Keras (Hardware)
1. Arduino Uno
Arduino UNO adalah sebuah board (papan) mikrokontroler yang didasarkan
pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital
input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power
jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat
semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau
mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya. Gambar 3.2 menunjukkan tampilan board Arduino Uno.
25
(Sumber : www.robotistan.com)
Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai
20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt
mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi
tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage
regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO.
Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt. Setiap 14 pin digital
pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan
fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi- fungsi tersebut
beroperasi di tegangan 5Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima
suatu arus maksimum 40mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus
secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-
fungsi spesial:
1. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic).
Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial
Atmega8U2 USB-ke-TTL.
2. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk
dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu
kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai.
3. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan
fungsi analogWrite() .
26
(Sumber : ardubotics.eu)
Sensor DHT11 mempunyai empat pin yaitu VCC, DATA, NC dan GND.
Spesifikasi sensor DHT11 ditunjukan pada Tabel 3. 2.
27
Spesifikasi Keterangan
Tegangan 5V
Rentang temperatur 0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
Kelembaban 20-90% RH ± 5% RH error
Interface Digital
3. Peltier
Peltier pada prinsip kerjanya akan menghasilkan panas dan dingin pada kedua
sisinya jika dialiri dengan arus listrik. Tetapi seiring dengan majunya dunia
pengetahuan, telah banyak orang yang mengutak atik dan menjadikan peltier
ini sebagai salah satu solusi untuk proses pendinginan CPU pada PC karena
peltier pada saat disupply tegangan DC 12 Volt maka salah satu sisi akan
menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin, (Algifari, A., 2018).
Adapun fungsi dari peltier pada penelitian ini sebagai pendingin pada kumbung
jamur agar suhu tetap dalam keadaan rendah. Bentuk dari peltier seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3. 4 Peltier
(Sumber : www.amazon.com)
Peltier memiliki spesifikasi, spesifikasi peltier ditunjukan pada Tabel 3.3.
28
Spesifikasi Keterangan
Model TEC1-12706
Ukuran: 40mm x 40mm x 3.6mm.
Arus kerja 4.3-4.6 A (rated 12 v)
Arus max 6A
Tegangan DC12V (V Max: 15 v arus awal 5.8 A)
Suhu kerja -30 to 70
Daya pendinginan. Qcmax 50-60 w
4. Mist Maker
Mist Maker atau Ultrasonic Humidifier adalah alat yang berfungsi untuk
mengingkatkan kelembaban udara. Humidifier menghasilkan kabut di udara,
sehingga menciptakan kelembaban yang diperlukan untuk lingkungan atau
suasana sehat dan menjaga suhu untuk tetap seimbang. Humidifier(mesin
pelembab) menambahkan kelembaban udara menggunakan frekuensi tinggi
getaran suara. Getaran-getara tersebut membuat kabut halus di udara, (Riyanto,
S. R., 2017). Adapun fungsi dari mist maker pada penelitian ini sebagai
pengembun pada kumbung jamur agar kelembapan tetap dalam keadaan tinggi.
Bentuk dari mist maker seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan
spesifikasi Ultrasonic Humidifier dapat dilihat pada Tabel 3. 4.
(Sumber:www.jumia.co.ke)
29
Mist maker memiliki spesifikasi, spesifikasi mist maker ditunjukan pada Tabel
3.4.
Tabel 3. 4 Spesifikasi Mist Maker
Spesifikasi Keterangan
Tegangan 24V DC
Diameter 3,6 cm
Tinggi 2,5 cm
Arus 800mA
Kapasitas 0.5 L/jam
Kedalaman 20 - 75mm
(Sumber : www.tokopedia.com)
LCD 16x2 mempunyai 16 pin yang masing-masing pin memiliki fungsi
berbeda, spesifikasi pin-pin LCD 16x2 ditunjukan pada Table 3.5.
Tabel 3. 5 Spesifikasi Pin-pin LCD 16x2
(Sumber: articulo.mercadolibre.com.ar)
Modul MOSFET D4184 memiliki spesifikasi, spesifikasi MOSFET D4184
ditunjukan pada Tabel 3.6.
Tabel 3. 6 Spesifikasi Modul MOSFET D4184
Spesifkasi Keterangan
Input digital 3,3V – 20V DC
Frekuensi PWM 0-20 kHZ
Output DC 5V – 36V, continuous
current 15A
Suhu kerja -40 – 85 OC
32
1. Arduino IDE
Arduino IDE merupakan sebuah perangkat lunak yang bersifat open source.
Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Linux
dan Mac OS X. Arduino IDE ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java
dan berdasarkan pada pemrosesan, AVR-GCC, dan perangkat open source
lainnya, (Syarifuddin, A., 2018).
Penggunaan Arduino IDE sebagai tools perancangan program yang
mengunakan bahasa pemrograman Arduino untuk menerapkan logika fuzzy
kedalam mikrokontroler. Tampilan aplikasi Arduino IDE dapat dilihat pada
Gambar 3.8.
2. MATLAB
MATLAB adalah bahasa tingkat tinggi yang interaktif dan memungkinkan
pengguna melakukan komputasi secara intensif, (Setyaningsih, E., 2015). Pada
peneltian ini MATLAB digunakan sebagai tools pemodelan sistem kedalam
logika fuzzy metode Sugeno. Tampilan aplikasi MATLAB dapat dilihat pada
Gambar 3.9.
Cara kerja sistem secara umum berdasarkan Gambar 3.12 adalah sebagai
berikut:
1. Seluruh kinerja sistem dikendalikan oleh mikrokontroler yang berkerja
berdasarkan perintah yang diinputkan.
2. Dibutuhkan sumber tegangan listrik 5-12V untuk mengaktifkan
mikrokontroler dan mist maker. Dibutukana juga sumber tegangan 24V
untuk mengaktifkan peltier dengan cara menaikan tegangan 12V dengan
modul step up. Adaptor berfungsi sebagai pengontrol arus listrik PLN yang
masuk ke mikrokontrol agar listrik yang masuk tidak melebihi batas.
3. Pada saat sistem menyala, sensor suhu dan kelembapan akan membaca suhu
dan kelmbapan kumbung jamur.
4. Nilai-nilai dari hasil pembacaan sensor yang diperoleh akan dikirim ke
dalam mikrokontorler untuk diproses dan dilakukan perhitungan
menggunakan logika fuzzy metode sugeno. Setelah dilakukan perhitungan,
sistem akan melakukan proses defuzzyfikasi untuk menghasilkan output
yang dibutuhkan.
5. Hasil defuzzyfikasi berupa niali PWM yang kemudian diteruskan pada
modul MOSFET D4184 untuk mengendalikan mist maker dan peltier untuk
mengotrol kondisi suhu dan kelembapan pada kumbung jamur.
6. Hasil pembacaaan dari sensor suhu dan kelembapan akan ditampilkan pada
layar LCD.
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan sistem yang dilakukan
untuk memudahkan dalam penelitain Rancang Bangun Sistem Kendali Suhu dan
Kelembapan Otomatis Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno Pada Budidaya Jamur.
Perancangan ini nantinya meliputi perancangan perangkat keras (hardware), dan
perangkat lunak (software). Pada perancangan perangkat keras, terdiri atas dua
bagian yaitu perancangan mekanik dan perancangan elektronik.
38
39
Pada Gambar 4.2 memperlihatkan gambar perancangan bentuk dan ukuran dari
setiap sisi box elektronik yang dibuat sedangkan Gambar 4.3 menunjukan
bentuk 3D dari box elektronik.
2. Desain Kumbung Jamur
Pada desai kumbung jamur menggunakan matrial utama dari kayu sebagai
kerangka kumbung jamur dan menggunakan triplek sebagai penutp kumbung
jamur. Desain kerangka dan dimensi ditunjukan pada Gambar 4.4 sedangakan
desain penutup dan dimensi ditunjukan pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6
Dari Gambar 4.7 dijelaskan proses fuzzy yang terjadi dalam mikrokontroler arduino
sebagai otak pengendali sistem. Data yang diperoleh dari pembacaan suhu dan
kelembapan akan dilakukan pembentukan himpunan fuzzy. Setelah terbentuk
himpunan fuzzy, akan dilakukan proses fungsi implikasi, pada tahap ini hasil dari
himpunan fuzzy akan dicari nilai implikasi berdasarkan rules yang telah dibuat.
Rule-rule ini dibuat berdasarkan logika manusia, serta berkaitan erat dengan jalan
pikiran dan pengalaman pribadi. Setelah nilai implikasi terpenuhi, dilakukanlah
komposisi aturan fuzzy dengan fungsi MIN untuk mencari nilai predikat berupa a
dan z pada tiap-tiap rule. setelah ketemu dilakukan proses defuzzyfikasi
(penegasan) untuk memperoleh hasil akhir fuzzy.
Pada perancangan ini logika fuzzy dimodelkan memiliki dua variabel input
yauitu suhu dan kelembapan. Pada variabel suhu memiliki lima bentuk himpunan
fuzzy yaitu dingin (15o-25 o), sejuk (20 o-30 o), normal(25 o-35 o), hangat(30 o-40 o),
dan panas(35 o-40 o). Lima himpunan keanggotaan suhu sebagai masukan dapat
dilihat pada Gambar 4.8.
1. Jika suhu dingin dan kelembapan kering maka mist maker cepat
2. Jika suhu sejuk dan kelembapan kering maka mist maker cepat
3. Jika suhu normal dan kelembapan kering maka mist maker cepat
4. Jika suhu hangat dan kelembapan kering maka mist maker cepat
5. Jika suhu panas dan kelembapan kering maka mist maker sangat
cepat
6. Jika suhu dingin dan kelembapan normal maka mist maker normal
7. Jika suhu sejuk dan kelembapan normal maka mist maker normal
8. Jika suhu normal dan kelembapan normal maka mist maker normal
9. Jika suhu hangat dan kelembapan normal maka mist maker cepat
10. Jika suhu panas dan kelembapan normal maka mist maker sangat
cepat
46
11. Jika suhu dingin dan kelembapan basah maka mist maker padam
12. Jika suhu sejuk dan kelembapan basah maka mist maker padam
13. Jika suhu normal dan kelembapan basah maka mist maker redup
14. Jika suhu hangat dan kelembapan basah maka mist maker normal
15. Jika suhu panas dan kelembapan basah maka mist maker cepat
16. Jika suhu dingin dan kelembapan kering maka peltier pelan
17. Jika suhu sejuk dan kelembapan kering maka peltier normal
18. Jika suhu normal dan kelembapan kering maka peltier cepat
19. Jika suhu hangat dan kelembapan kering maka peltier sangat cepat
20. Jika suhu panas dan kelembapan kering maka peltier sangat cepat
21. Jika suhu dingin dan kelembapan normal maka peltier pelan
22. Jika suhu sejuk dan kelembapan normal maka peltier pelan
23. Jika suhu normal dan kelembapan normal maka peltier normal
24. Jika suhu hangat dan kelembapan normal maka peltier sangat cepat
25. Jika suhu panas dan kelembapan normal maka peltier sangat cepat
26. Jika suhu dingin dan kelembapan basah maka peltier padam
27. Jika suhu sejuk dan kelembapan basah maka peltier padam
28. Jika suhu normal dan kelembapan basah maka peltier normal
29. Jika suhu hangat dan kelembapan basah maka peltier cepat
30. Jika suhu panas dan kelembapan basah maka peltier sangat cepat
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
#include "DHT.h"
#define DHTPIN 2
#define DHTTYPE DHT11
#define pwm 10
#define pwm1 11
48
float a,b,c;
float suhu, kelembapan;
float member_suhu;
float member_kelembapan;
float dingin, sejuk, normal, panas, hangat;
float kering,normal_k, basah;
float a1, a2, a3, a4, a5, a6, a7, a8, a9, a10,a11,
a12, a13, a14, a15;
int PD=0, PL=65, NR=125, CP=175, SC=255;
float A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, AA,
BB, CC, DD, EE, FF, GG, HH, II, JJ, KK, LL,MM, NN, OO;
float output=0;
float output1=0;
float crispy;
unsigned long interval=1000;
unsigned long previousMillis=0;
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
void membership()
{
//SENSOR suhu
member_suhu = 0;
Sensor_suhu_min(a=15, b=25); //Buat Dingin
dingin = member_suhu;
Sensor_suhu_med(a=20, b=25, c=30); //Buat Sejuk
sejuk = member_suhu;
Sensor_suhu_med(a=25, b=30, c=35); //Buat Normal
normal = member_suhu;
Sensor_suhu_med(a=30, b=35, c=40); //Buat Panas
hangat = member_suhu;
Sensor_suhu_max(a=35, b=40); //Buat Sangat Panas
panas = member_suhu;
//SENSOR kelembapan
member_kelembapan = 0;
Sensor_kelembapan_min(a=30, b=40); //Buat kering
kering = member_kelembapan;
Sensor_kelembapan_med(a=25, b=50, c=75); //Buat
normal
normal_k = member_kelembapan;
Sensor_kelembapan_max(a=60, b=80); //Buat basah
basah = member_kelembapan;
output = (A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K +
L + M + N + O)/(a1 + a2 + a3 + a4 + a5+ a6 + a7 + a8
+ a9 + a10 + a11 + a12 + a13 + a14 + a15);
output1 = (AA + BB + CC + DD + EE + FF + GG + HH +
II + JJ + KK + LL +MM + NN + OO)/(a1 + a2 + a3 + a4
+ a5+ a6 + a7 + a8 + a9 + a10 + a11 + a12 + a13 +
a14 + a15);
5.1 PURWARUPA
5.2 PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
59