SKRIPSI
PUJIARTI
131402071
SKRIPSI
PUJIARTI
131402071
PERSETUJUAN
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Diketahui/disetujui oleh
Program Studi Teknologi
Informasi Ketua,
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
PUJIARTI
131402071
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan izin dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer, pada Program Studi S1 Teknologi Informasi Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prof. Runtung
Sitepu, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Opim
Salim Sitompul selaku Dekan Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara, Bapak Romi
Fadillah Rahmat B.Comp.Sc., M.Sc selaku Ketua Program Studi S1 Teknologi
Informasi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Pembibing I yang telah
memberikan ide serta saran, Bapak Ainul Hizriadi, S.Kom, M.Sc selaku Dosen
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada penulis, Ibu Sarah
Purnamawati, S.T., M.Sc sebagai Dosen Pembanding I dan bapak Ivan Jaya, S.Si.,
M.Kom sebagai Dosen Pembanding II. Seluruh dosen serta staf pegawai di
lingkungan Program Studi S1 Teknologi Informasi dan Fasilkom-TI Universitas
Sumatera Utara, yang telah membantu proses administrasi selama masa perkuliahan.
Ucapan sayang juga saya ucapkan kepada kedua orang tua dan kedua abang
saya (Suhardi, S.Pdi dan Radiansyah, S.Kom) yang telah mendukung dan mendoakan,
serta kepada sahabat-sahabat saya (Siti Suhartina, Dita Saputri, dan Diana Ardhi
Pratiwi) yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi. Untuk teman-teman
seperjuangan dalam memperoleh gelar S.kom (Novi Endah Marhaen, Sri Artika,
Anggi Damira, Hafni Silfizah, dan Yuni Marsinta Butar-butar) serta kepada seluruh
teman-teman Teknologi Informasi angkatan 2013 khususnya kom A yang tidak bisa
penulis ucapkan satu persatu.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkah kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, perhatian, serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis
ABSTRAK
Kata Kunci : real-time monitoring, tanaman padi, smart sensor, gsm/gprs, arduino
uno, sms gateway.
ABSTRACT
The fertility of paddy fields is very important for the success of farmers in producing
rice. To achieve maximum yield of farmers need to pay attention to several factors
from the growing environment of rice plants. Currently the use of control systems are
widely encountered in various aspects of life, manual measurements to determine the
environmental conditions of rice plants will be less efficient in terms of time,
therefore the need for a system that can monitor rice plants in real time. The method
used in the research by using several parameters that change air humidity,
temperature, pH, soil moisture and light intensity. Data from each sensor will be
stored in the database and farmers will receive notification of monitoring agricultural
land in the form of SMS Gateway. This sensor will be placed in several locations on
the farm to improve the accuracy of the measurements. Based on the 1-week test all
sensors provide stable values and average error of pH of 1.99%, temperature of
1.29%, air humidity of 0.54%, soil moisture by 0.31%, and light intensity of 0.49%.
The results of this system testing are in accordance with the design and all sensors
show the results of monitoring that goes well.
Keywords: real-time monitoring, rice plant, smart sensor, gsm/gprs, arduino uno, sms
gateway.
DAFTAR ISI
Halaman
KULIT DALAM i
HALAMAN JUDUL ii
PERSETUJUAN iii
PERNYATAAN ORISINALITAS iv
UCAPAN TERIMA KASIH v
ABSTRAK vii
ABSTRACK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Tujuan Penelitian 4
1.5. Manfaat Penelitian 4
1.6. Metodologi Penelitian 5
1.7. Sistematika Penulisan 6
DAFTAR PUSTAKA 43
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Sensor DHT11 9
Gambar 2.2. Sensor pH ETP306 10
Gambar 2.3. Sensor LDR 11
Gambar 2.4. Sesnsor Soil Moisture 12
Gambar 2.5. Arduino Uno 13
Gambar 2.6. SIM800L 14
Gambar 3.1. Arsitektur Umum 19
Gambar 3.2. Rangkaian Sensor 22
Gambar 3.3. Arduino dan SIM800L 24
Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Monitoring 25
Gambar 3.5. Diagram Block Sistem Monitoring 26
Gambar 3.6. Flowchart Keselurahn Sistem Monitoring 27
Gambar 3.7. Pendeklarasian Variabel 29
Gambar 3.8. Fungsi SMS 29
Gambar 3.9. Fungsi HTTP Request 30
Gambar 3.10. Halaman Grafik 30
Gambar 4.1. SMS Monitoring 33
Gambar 4.2. Intensitas Cahaya 33
Gambar 4.3. Kelembaban Tanah 34
Gambar 4.4. Temperatur 34
Gambar 4.5. pH 35
Gambar 4.6. Kelembaban Udara 35
Gambar 4.7. Logsensor 36
Gambar 4.8. Sebelum Penanaman 37
Gambar 4.9. Setelah Penanaman 37
Gambar 4.10. Perbandingan Pengukuran Alat 38
PENDAHULUAN
Tanaman padi adalah tanaman yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat
Indonesia karena hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagi
makanan pokok. Hal tersebut menjadikan tanaman padi sebagai tanaman pangan yang
paling banyak diproduksi oleh masyarakat Indonesia.
Pemakaian sistem kendali dalam hal ini smart sensor sudah banyak ditemui dalam
berbagai aspek kehidupan, sistem kendali digunakan untuk mempermudah pekerjaan
manusia seperti di bidang industri, manufakturing, kesehatan, maupun pertanian dan
perkebunan. Smart sensor ialah sebuah sensor yang akan lebih mudah diaplikasikan
dan diintegrasikan dengan device elektronika lainnya, mendukung teknologi terkini,
ukurannya semakin kecil, dan memiliki nilai sensitivitas yang semakin tinggi
(Nuralam, 2017). Semakin berkembangnya sistem kendali memungkinkan untuk dapat
meningkatkan kinerja sistem dan mengoptimalkan hasil pada penelitian ini yaitu
pertanian. Hambatan utama dalam pengembangan budidaya tanaman padi ialah
masalah faktor lingkungan yang sering berubah seperti temperatur, pH, kelembaban
maupun intensitas cahaya sebagai salah satu faktor penghambat produksi yang cukup
tinggi dan mengakibatkan kerugian.
Sistem pemantauan kondisi persawahan perlu dibuat guna membantu para petani
mendapatkan informasi pengukuran kadar pH, kelembaban udara, temperatur,
intensitas cahaya dan kelembaban tanah untuk memperkecil terjadinya gagal panen.
Melalui sistem seperti itu para petani dapat memantau dan menghitung pemupukan
yang perlu dilakukan pada lahan sawahnya demi mencapai hasil panen yang
maksimal. Proses pemupukan yang dilakukan secara berlebihan maupun kekurangan
akan mempengaruhi proses produksi tanaman padi.
Penggunaan sensor untuk pemantauan tanaman padi sebelumnya telah diteliti oleh
beberapa orang, diantaranya oleh Eko Ihsanto dan Sadri Hidayat (2014) yang telah
membuat “Rancang Bangun Sistem Pengukuran pH Meter dengan Menggunakan
Mikrokontroller Arduino Uno”. Pada sistem ini dilakukan pengukuran kadar pH
dengan menggunakan sensor pH dan Mikroprosesor Arduino Uno dengan pengiriman
data melalui modul Bluetooth HC-06. Dengan adanya sistem ini kita dapat
mengetahui pengukuran kadar pH pada Android secara wireless dengan aplikasi
BlueTerm.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Yamping Wang dan Zongtao Chi (2016) dengan
judul “System of Wireless Temperature and Humidity Monitoring Based on Arduino
Uno Platform”. Pada sistem ini menggunakan AVR sebagai mikroprosesor dan sensor
DHT11 yang digunakan untuk pengukuran suhu dan kelembaban. Sistem ini akan
memberikan hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada tampilan LCD12864 dan
sistem dapat memberikan notifikasi berupa suara bel dan sebuah LED yang berkedip
apabila suhu dan kelembaban tidak sesuai dengan ruang lingkup pengaturan suhu.
Sistem yang akan dibuat penulis adalah “Implementasi Real Time Monitoring
Lahan Pertanian Pada Tanaman Padi Menggunakan Smart Sensor”. Metode ini
memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan waktu yang cepat,
guna membuat pendugaan produktivitas padi melalui monitoring secara langsung.
Dengan adanya sistem ini dapat membantu para petani yang ingin mengetahui kondisi
lahan sawahnya secara cepat, sehingga dapat mengetahui tindakan pemupukan yang
harus dilakukan berdasarkan hasil pemantauan data pengukuran yang diperoleh.
dapat memantau faktor dari lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas lahan
pertanian tanaman padi secara real time monitoring.
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama antara lain sebagai
berikut :
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan
masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
LANDASAN TEORI
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun yang telah dikembangkan
sejak zaman dahulu. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di
Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM dan fosil butir padi serta gabah
ditemukan di India berumur 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah
asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos dan Vietnam. Padi
memiliki klasifikasi botani sebagai berikut:
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Monotyledonae
- Keluarga : Gramineae
- Genus : Oryza
- Spesies : Oryza sp.
Agar padi dapat tumbuh dengan baik, diperlukan iklim yang menunjang
pertumbuhannya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pertumbuhan padi yang
optimal ialah:
a. Tumbuh di daerah tropis/ subtropis pada 45° LU sampai 45° LS dengan cuaca
panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.
b. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun.
Tanaman padi dapat ditanam baik pada musim kemarau dengan bantuan air irigasi
sedangkan pada musim hujan perlunya pengendalian jumlah air yang tersedia.
c. Di dataran rendah tanaman padi memerlukan ketinggian 0 -650 m dpl dengan
temperatur 22-27°C sedangkan di dataran tinggi 650-1500 m dpl dengan
temperatur 19-23°C.
d. Tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan.
e. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencang
akan merobohkan tanaman.
f. Keasaman tanah untuk tanaman padi berkisar antara pH 4,0 - 7,0.
2.2. Sensor
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala -gejala atau
sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi
fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh
adalah kamera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit
sebagai sensor peraba, LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan
lainnya (Sharma, 1998).
Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam
sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama
atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini
bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau thermal (panas). Misalnya
generator merupakan transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik,
motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan
sebagainya. Adapun alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan
nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan
suatu energi, seperti voltmeter dan ampermeter untuk sinyal listrik, tachometer dan
speedometer untuk kecepatan gerak mekanik, lux-meter untuk intensitas cahaya, dan
sebagainya. Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai
dengan sistem yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor
yaitu linearitas, kepekaan, dan tanggapan waktu (Modjahidin, 2006). Berikut beberapa
sensor yang akan digunakan dalam penelitian ini :
DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di
sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki
tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien
kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor
mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam
kalkulasinya.
DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon,
pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil,
dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan
untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban. Spesifikasi DHT 11
:
Supply Voltage: +5 V
Temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C
Humidity : 20-90% RH ± 5% RH error
Interface : Digital
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH pada tanaman berperan penting dalam
pertumbuhan tanaman. Jika pH media di dalam kondisi asam, maka akar tanaman
tidak akan mampu untuk menyerap nutrisi dan sekaligus akan menyebabkan tanaman
tidak memperoleh nutrisi. Inilah diantara salah satu sebab mengapa tanaman akan
terlihat kekuningan pada bagian daun, terutama pada bagian pucuk.
Alat ukur tanah ETP306 merupakan alat uji tanah dengan fungsi mengukur kadar
pH. Penggunaannya degan menancapkan garpu sensor alat ukur ke dalam tanah pada
kedalaman lebih dari 10 cm. Berikut ini Spesifikasi pH tanah ETP306 :
Warna : Hijau
Meter : 5 x 8 x 3.5cm [2 x 3,2 x 1,5 “]
Panjang Probe : 21cm [8 “]
Probe warna perunggu diameter : 4.8 mm
Probe warna silver diameter : 5.1 mm
Jarak antara probe : 1.2 cm
Berat : 69.0g
pH tanah (3,5 – 8)
menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit
menghantarkan listrik (resistansi besar).
Spesifikasi soil moisture sensor :
Power supply: 3.3v or 5v
Output voltage signal: 0~4.2v
Current: 35mA
Pin definition:
Analog output(Blue wire)
GND(Black wire)
Power(Red wire)
Size: 60x20x5 mm
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO
tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah
USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang
menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan
ke dalam DFU mode.
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power
suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB)
dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat
dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1
mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam
header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER.Board Arduino
UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai
dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5
Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai
yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas dan
membahayakan board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai
12 Volt.
Modul SIM800L merupakan salah satu jenis module GSM/GPRS Serial yang paling
populer digunakan oleh para penghobi, maupun profesional elektronika untuk
berbagai keperluan pengendalian jarak jauh. Untuk saat ini, terdapat beberapa tipe
dari Breakout Board, tetapi yang paling banyak dijual di Indonesia yaitu versi mini
dengan kartu GSM jenis Micro SIM.
Keterangan PinOut :
1. ANT : Antena
2. VCC : tegangan masukan 3.7 – 4.2Vdc
3. RST : Reset
4. RX : Rx Data Serial
5. TX : Tx Data Serial
6. GND : Ground
7. RING : ketika ada telp masuk
8. DTR
9. MIC + : ke microphone kutub +
10. MIC – : ke microphone kutub –
11. Speaker + : ke speaker atau amplifier kutub +
12. Speaker – : ke speaker atau amplifier kutub –
13. Micro Sim (Kartu GSM)
Tahun 2014 dilakukan penilitian oleh Eko Ihsanto dan Sadri Hidayat dengan judul
“Rancang Bangun Sistem Pengukuran pH Meter dengan Menggunakan
Tahun 2014 penelitian yang dilakukan oleh C. H. Chavan dan P.V.Karande yaitu
“Wireless Monitoring of Soil Moisture, Temperature & Humidity Using Zigbee in
Agriculture”. Penelitian ini merupakan pemantauan secara wireless kondisi
lingkungan berupa temperatur, kelembaban udara, dan kelembaban tanah dengna
menggunakan AVR sebagai mikrokontroller. Sistem ini memungkinkan pengguna
untuk melihat perubahan kondisi lingkungan sescara akurat yang dapat dilihat pada
tampilan berupa LCD.
Tahun 2015 penelitian yang dilakukan oleh Jimmi Martin, Erwin Susanto, dan
Unang Sunarya yaitu “Kendali pH dan Kelembaban Tanah Berbasis Logika Fuzzy
Menggunakan Mikrokontroller”. Pada penelitian ini sistem kendali logika fuzzy
digunakan utuk mengendalikan sensor- sensor dan mengkoordinasikan dengan pompa
sehingga sistem kendali pH dan kelembaban dapat berjalan dengan baik.
Pada tahun 2016 Yanping Wang dan Zongtao Chi melakukan penelitian dengan
judul “System of Wireless Temperature and Humidity Monitoring Based on Arduino
Uno platform”. Sistem ini menggunakan AVR chip tunggal mikro sebagai modul
kontrol utama dan mengunakan sensor suhu dan kelembaban DHT11. Hasil akan
ditampilkan pada LCD12864 dot -matrix, pengguna juga dapat mengetahui ketika
suhu dan kelembaban lingkungan tidak dalam lingkup pengaturan suhu melalui suara
bel atau berkedip sebuah LED.
Berikut rangkuman dari penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.2
Pada bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada tahap
analisis akan dilakukan analisis terhadap data yang digunakan untuk memantau
keadaan tanaman padi yang diteliti. Pada tahap perancangan akan dibahas mengenai
perancangan flowchart, use case diagram, block diagram serta tampilan antarmuka
sistem.
Smart sensor yang dibangun ini terdiri dari beberapa sensor yang dipaketkan menjadi
satu, sensor tersebut terdiri dari sensor pH yang digunakan untuk megukur kadar
keasaman pada area persawahan, sensor LDR untuk mengukur intensitas cahaya pada
area persawahan, sensor DHT11 untuk mengukur tempeartur dan kelembaban udara
dan sensor soil mouisture untuk mengukur kelembaban sawah.
Penggunaan smart sensor ini dapat dilakukan dengan jarak jauh karena smart
sensor ini menggunkan SIM800L yang akan mengirimkan hasil dari monitoring
kepada pengguna. Setiap sensor akan mengambil nilai dari hasil pengukuran pada
lahan pertanian dan data dari monitoring akan tersimpan pada database server yang
telah dikonfigurasi sebelumnya sehingga dapat diakses melalui alamat website
http://monitoringpadi.000webhostapp.com/. Hasil dari monitoring dapat dilihat dalam
bentuk SMS gateway yang akan diterima oleh para petani. Setiap 8 jam sekali sensor
akan ototmatis mengambil data dan mengirimkan hasil monitoring berupa kondisi
lahan pertanian kepada petani.
Arsitektur umum adalah bagan yang menggambarkan dan menjelaskan proses, alur
dan interaksi antar komponen dalam suatu sistem. Desain arsitektur umum dari suatu
sistem adalah merepresentasikan struktur data komponen pada aplikasi yang
diperuntukkan dalam membangun suatu sistem (Pressman, 2010). Perancangan
keseluruhan aplikasi ini akan dijabarkan pada arsitektur umum yang dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
3.2.1. Input
Input yang diterima pada penelitian ini berasal dari pengambil data pH,
kelembaban tanah, suhu udara, kelembaban udara, dan intentitas cahaya pada
lahan persawahan. Temperature and Humiditysensor yang digunakan yaitu
DHT11. Sensor ini digunakan untuk pemantaun kondisi suhu dan kelembaban
udara. Sensor pH tanah digunakan untuk mengukur kadar keasaman yang
terdapat pada sawah. LDR sensor (Light Dependent Resistor) digunakan untuk
mengukur intensitas cahaya pada lingkungan persawahan dimana nilai hambatan
LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan
menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Soil moisture sensor digunakan untuk
mengukur tingkat kelembaban dari tanah, dimana jika lebih banyak air akan
membuat tanah menghantarkan listrik lebih mudah (resistansi kurang),
sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi
besar).
3.2.2. Proses
Tahap proses pada penelitian ini semua data pada tahanapan input yang telah
didapat akan diolah dan diteruskan pada tahanpan ini. Semua sensor akan
digabungkan pada papan mikrokontroller arduino. Data dari setiap sensor berupa
sinyal analog, untuk mengubahnya menjadi sinyal digital harus dengan melalui
tahap ADC (Analog To Digital Converter). Setelah data menjadi digital maka
arduino akan menghitung berapa besaran data dari setiap sensor. Data dari setiap
sensor akan dipaketkan menjadi satu, kemudian semua data akan dikirim pada
database sever untuk sistem monitoring web base dan pada saat yang bersamaan
juga akan mengirimkan notifikasi SMS Gateway kepada user. Untuk pengiriman
notifikasi SMS akan dikirim setiap 8 jam sekali. SIM800L digunakan untuk
pengiriman data dari arduino ke server dan untuk menghubungkan server
dengan arduino.
3.2.3. Output
Output yang dihasilkan dari penelitian ini berupa aplikasi monitoring berupa web
base dan notifikasi SMS Gateway setiap 8 jam sekali yang akan menampilkan
informasi monitoring lahan pertanian berupa temperatur, pH, kelembaban udara,
intensitas cahaya dan kelembaban tanah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat langsung dari
pengukuran setiap sensor. Beberapa hal yang diperhatikan untuk penggunaan data
dalam pembuatan sistem ini :
Pada bagian ini akan membahas tentang pemantauan dari kualitas tanaman padi pada
lahan persawahan.
3.4.1. Pemantauan
3.4.2. Notifikasi
Data yang masuk dari arduino akan masuk ke dalam database server, dan jika sudah
masuk pada database server maka data akan selalu di cek oleh sistem monitoring.
Dalam pemantauan kualitas tanaman padi ini sistem akan mengirimkan notifikasi
berupa SMS Gateway kepada para petani tentang keadaan lahan persawahan berupa
nilai dari kelembaban udara, kadar pH, temperatur udara, intensitas cahaya, dan
kelembaban tanah yang akan dikirimkan setiap 8 jam sekali.
Sensor pH, LDR, DHT11 dan Soil Moisture akan dipasang pada papan arduino.
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino
dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal.
Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau
batteray. Rangkaian sensor ini yang kemudian akan di program pada arduino dan
dikalibrasikan agar dapat digunakan.
1. DHT11 adalah sensor suhu udara dengan antarmuka digital kawat tunggal.
sensor dikalibrasi sehingga Anda bisa mendapatkan hak untuk mengukur
kelembaban relatif dan suhu. Sensor DHT11 memiliki tiga koneksi (positif,
negatif dan data). Hubungkan kabel merah dengan terminal positif (ditandai
sebagai "VCC" di papan), kabel hitam dengan terminal negatif (ditandai
sebagai "GND" di papan) dan kawat putih dengan terminal data (ditandai
sebagai "DATA" di papan).
2. Soil Moistire sensor memiliki tiga koneksi (positif, negatif dan data),
Hubungkan kabel merah dengan terminal positif (ditandai sebagai "VCC" di
papan), kabel hitam dengan terminal negatif (ditandai sebagai "GND" di
papan) dan kawat putih dengan terminal data (ditandai sebagai "DATA" di
papan).
3. Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya
yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya
terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
Sensor ini dihubungkan dengan arduino meggunakan kabel berwarna merah
dengan terminal positif (ditandai sebagai "VCC" di papan), kabel hitam
dengan terminal negatif (ditandai sebagai "GND" di papan).
4. pH sensor adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H) Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya
didasarkan pada perhitungan teoritis. PH sensor dihubungkan dengan papan
arduino dengan menggunakan kabel berwarna hitam dan putih.
Arduino GSM adalah sebuah board modul yang menghubungkan sebuah papan
Arduino untuk terhubung ke internet, membuat / menerima panggilan suara dan
mengirim / menerima pesan SMS. SIM800L menggunakan modem radio M10. Hal ini
dimungkinkan untuk berkomunikasi dengan papan menggunakan AT commands.
Pada modul GSM terdapat library untuk metode komunikasi. SIM800L menggunakan
pin digital 2 dan 3 untuk komunikasi serial dengan modem M10. Pin RX yang terletak
pada pin 2 modem M10 akan dihubungkan dengan pin TX di arduino uno dan pin TX
yang terletak pada pin 3 modem akan dihubungkan dengan RX arduino. M10 adalah
Quad-band GSM / GPRS modem yang bekerja pada frekuensi GSM 850 MHz, GSM
900 MHz, DCS 1800 MHz dan PCS 1900 MHz. Ini mendukung TCP / UDP dan
HTTP protokol melalui koneksi GPRS. Modul ini akan dipasang secara stackable
pada arduino seperti terlihat pada Gambar 3.3.
Perancangan sistem yang akan dibangun pada penelitian ini terdiri dari use case
diagram, flowchart, diagram block, dan rancangan halaman utama.
Use case adalah salah satu pemodelan yang digunakan untuk memodelkan persyaratan
sistem. Use case akan digambarkan siapa saja yang berinteraksi dengan sistem dan
apa saja yang dapat dilakukan dengan sistem. Diagram menunjukkan interaksi antara
pengguna dan entitas eksternal lainnya dengan sistem yang sedang dikembangkan.
mereka. Rancangan Diagram Block monitoring tanaman padi dapat dilihat seperti pada
Gambar 3.5.
1. Pada penelitian ini Humidity sensor, LDR sensor, Soil Moisture sensor, dan
pH sensor akan diletakkan pada sawah untuk mengambil data.
2. Semua sensor akan dipasang pada mikrokontroller arduino yang kemuadian
data yang didapat akan dikalibrasi kemudian dipaketkan menjadi satu agar
dapat dikirim ke server dengan jaringan GSM agar dapat ditampikan pada
pengguna.
3. Pada penelitian ini juga mikrokontroller akan mengirim data hasil dari
monitoring yang dilakukan oleh sensor kepada pengguna berupa SMS
Gateway.
4. Pengambilan data akan dilakukan secara otomatis untuk sistem monitoring
sedangkan untuk pengiriman SMS kepada pengguna pengambilan data akan
dilakukan oleh sistem setiap 8 jam sekali yang kemudian data akan langsung
dikirimkan.
Untuk mendapatkan hasil pengujian dari mulai sensor mengambil data sampai
menampilkannya maka dibutuhkan sebuah alur yang akan menjelaskan tahapan proses
tersebut. Flowchart sistem secara umum dapat dilihat seperti pada Gambar 3.6.
Web base yang dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP yang berfungsi
sebagai tempat pelayanan dan pengolahan data antara Arduino, database dan client.
Web akan menerima data dari Arduino berupa besarnya pH, temperatur, kelembaban
udara, intentitas cahaya dan kelembaban tanah pada ruang lingkup tanaman tersebut.
Data ini selanjutnya akan disimpan ke dalam database dan siap diolah untuk di
tampilkan kembali kepada client. Web base ini juga akan menampilkan grafik pada
masing-masing sensor, dimana grafik ini akan menampilkan data dari sensor pH,
DHT11, LDR, dan soil moisture. Dimana grafik tersebut akan terupdate secara berkala
dalam waktu yang telah ditentukan. Web Base juga akan menampilkan hasil dari
semua data berupa tabel untuk memudahkan dalam melihat kondisi lahan persawahan.
Struktur dari field database yang dibuat untuk menampung data yang dikirim dari
sensor dapat dilihat pada tabel 3.2.
id Int(25) Auto_increment
ph Char(10) None
a. Pendeklarasian Variabel
Pada halaman utama ini terdapat nilai dari masing-masing sensor dari hasil pegukuran
pada lahan persawahan yang dapat dilihat oleh pengguna dalam bentuk grafik.
Rancangan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Keterangan :
a. Pada bagian ini akan menampilkan hasil monitoring berupa data grafik, setiap
sensor akan mengirimkan data dan akan ditampilkan pada halaman ini, grafik
akan selalu terupdate setiap kali sensor mengirim data. Halaman ini dapat
diakses melalui alamat http://monitoringpadi.000webhostapp.com/
Bab ini membahas hasil yang didapatkan dari implementasi dan pengujian sistem
dalam melakukan pemantauan tanaman padi menggunakan media smart sensor
dengan analisis dan perancangan yang telah dibahas pada Bab 3.
Dalam pembuatan sistem monitoring tanaman padi dengan sensor ini menggunakan
beberapa perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menunjang kelancaran
sistem, bahasa pemrograman yang digunakan yaitu C++ dan PHP. Adapun beberapa
spesifikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
untuk hasil dari sistem ini telah dibuat berdasarkan peranacangan tersebut. Adapun
implementasi perancangan antarmuka pada sistem yang telah dibangun adalah sebagai
berikut :
Pada sistem ini setiap pengguna akan mendapatkan notifikasi berupa SMS Gateway
yang akan dikirimkan setiap 8 jam sekali. Pesan SMS tersebut berisi hasil monitoring
dari lahan persawahan berupa nilai dari kelembaban udara, intensitas cahaya,
temperature, kelembaban tanah, dan kadar pH.
Gambar 4.2. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor
intensitas cahaya yang sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan
intensitas cahaya berada pada nilai 84.
Gambar 4.5. pH
Gambar 4.5. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor pH yang
sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan pH berada pada nilai 5.
Gambar 4.6. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor
kelembaban udara yang sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan
kelebaban udara berada pada nilai 62.
Tampilan kedua pada sistem ini yaitu berupa tampilan data tabel yang akan
memudahkan pengguna dalam membaca hasil monitoring lahan persawahan yang
berisi nilai dari sensor kelembaban udara, sensor intensitas cahaya, sensor temperatur,
sensor kelembaban tanah, dan sensor pH.
Pada tahap ini akan membahas masalah pengujian kinerja sistem atau alat yang
dibangun. Pada tahap ini akan melakukan pengujian pada lahan persawahan untuk
memantau kondisi tanaman pada perubahan kadar pH, kelembaban udara, temperatur,
kelembaban tanah, dan intentitas cahaya. Waktu yang dilakukan untuk pengujian
selama 7 hari. Tempat pengujian alat dilakukan pada lahan sawah yang belum diolah
atau belum dilakukan proses penanaman dan lahan sawah setelah dilakukan
penanaman. Adapun pengujian sistem dapat dilihat pada Gambar 4.8. dan 4.9.
Gambar 4.8. menunjukkan tampilan dari pengujian alat pada lahan persawahan
sebelum dilakukan penanaman. Pengujian ini dilakukan dengan meletakkan alat pada
beberapa tempat pada lahan sawah.
Gambar 4.9. menunjukkan tampilan dari pengujian alat pada lahan persawahan setelah
dilakukan penanaman. Keseluruhan penguajian ini dilakukan selama 7 hari. Pengujian
kinerja sistem yang dilakukan adalah untuk mengetahui mengetahui rata-rata kadar
pH, temeperatur, kelembaban tanah, intensitas cahaya, dan kelembaban udara.
Pengujian ini dilakukan selama 3 hari pada lahan sawah sebelum ditanam dan 4 hari
pada lahan sawah setelah ditanam dan data yang didapat adalah data hitungan rata-rata
setiap harinya. Adapun data yang didapat dari setiap sensor berbeda-beda setiap
harinya. Sensor pH mendapatkan data dari nilai keasaman lahan persawahan, sensor
ldr mendapatkan data dari cahaya matahari, sensor dht11 mendaptkan data dari udara
disekitar, sedangkan sensor soil moisture mendapatkan data dari tanah. Adapun hasil
pengujian keseluruhan sistem dari setiap sensor dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Dari hasil pegujian diatas didapatkan data dari setiap sensor yang menunjukkan nilai
perubahan namun tidak terlalu jauh berbeda pada setiap sensornya.
Untuk detail hasil perbandingan pengukuran dari alat yang diuji dengan alat standart
yang biasa digunakan oleh petani dapat dilihat pada tabel 4.2.
Dari data diatas dapat terlihat adanya tingkat penyimpangan data antara data yang
diambil secara manual dengan data yang diambil menggunakan alat. Penyimpangan
data terjadi di beberapa sensor, hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan
perhitungan pada library. Berikut detail dari hasil setiap sensor beserta nilai rata-rata
error yang didapat dari perbandingan dengan hasil pengukuran secara manual atau
alat standart yang digunakan oleh petani. Besarnya error pada pengukuran dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Persentase error = | Pengukuran−Aktual | . 100%
Aktual
Dari hasil pegukuran sensor pH pada tabel diatas didapatkan bahwa rata-rata error
pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur standart yang
dgunakan oleh petani sebesar 1.99%.
Dari hasil pegukuran sensor temperatur pada tabel diatas didapatkan bahwa rata-rata
error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur standart
yang dgunakan oleh petani sebesar 1.29 %.
Dari hasil pegukuran sensor kelembaban udara pada tabel diatas didapatkan bahwa
rata-rata error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur
standart yang dgunakan oleh petani sebesar 0.54%.
Dari hasil pegukuran sensor kelembaaban tanah pada tabel diatas didapatkan bahwa
rata-rata error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur
standart yang dgunakan oleh petani sebesar 0.31%.
Dari hasil pegukuran sensor intensitas cahaya pada tabel diatas didapatkan bahwa
rata-rata error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur
standart yang dgunakan oleh petani sebesar 0.49%.
Dari perhitungan keseluruhan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alat yang
dibangun sudah memberikan hasil yang mendekati nilai sebenarnya. Error tersebut
dapat terjadi dikarenakan beberapa hal, karena adanya kesalahan perhitungan pada
library, bisa juga dikarenakan rangkaian dan pembacaan sensor yang kurang stabil.
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari penerapan metode yang diajukan untuk
melakukan sistem pemantauan kualitas tanaman padi serta saran-saran pengembangan
yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan alat lebih dari satu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
2. Desain alat yang lebih praktis dan energi alternatif yang lebih besar untuk
menambah daya dari sensor.
3. Dapat dikembangkan tidak hanya untuk monitoring tetapi juga dapat memberikan
saran dan otomatisasi tindakan yang harus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
DFRobot. (n.d.). DHT11 Temperature and Humidity Sensor. Retrieved 2017, from
http://www.dfrobot.com/wiki/index.php/DHT11_Temperature_and_Humidity
_Sensor.
Foe, F.G. 2013. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Debitur Litigasi di PT
Bank Tabungan Negara pada Area Collection III Surabaya. Skripsi. STIKOM
Surabaya.
Ihsanto, E., Hidayat, S. 2014. Rancang Bangun Sistem Pengukuran pH Meter dengan
Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno. Universitas Mercu Buana.
Kebun Jeruk - Jakarta Barat.
Kitronik. (n.d.). LDR (Light Dependent Resistor) Sensor. Retrieved 2017, from
http://www.kitronik.com/index.php/ldr_sensor.
Lim, W., Torres, H.K., Oppus, C.M. 2014. An Agricultural Telemetry System
Implemented Using an Arduino-Android Interface. IEEE sensors journal.
Martin, J., Susanto, E., Sunarya, U. 2015. Kendali pH dan Kelembaban Tanah
Berbasis Logika Fuzzy Menggunakan Mikrokontroller. Universitas Telkom.
Nuralam. 2017. Prototype Smart Sensor Pengukur Suhu Untuk Sistem Monitoring
Pada Smart Building Management System. Politeknik Negeri Jakarta.
Wang Y., Song J., Liu X., Jiang S., and Liu Y. 2013. Plantation Monitoring System
Based on Internet of Things. IEEE and Internet of Things (iThings / CPSCom)
pp. 366, 369.