Anda di halaman 1dari 58

IMPLEMENTASI REAL TIME MONITORING LAHAN PERTANIAN

PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN


SMART SENSOR

SKRIPSI

PUJIARTI
131402071

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


IMPLEMENTASI REAL TIME MONITORING LAHAN PERTANIAN
PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN SMART SENSOR

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh


Ijazah Sarjana Teknologi Informasi

PUJIARTI
131402071

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


iii

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI REAL TIME MONITORING LAHAN


PERTANIAN PADA TANAMAN PADI
MENGGUNAKAN SMART SENSOR
Kategori : SKRIPSI
Nama : PUJIARTI
Nomor Induk Mahasiswa : 131402071
Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI
Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komisi Pembimbing :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., Ainul Hizriadi, S.Kom, M.Sc


M.Sc NIP. 198603032010121004 NIP. 198510272017061001

Diketahui/disetujui oleh
Program Studi Teknologi
Informasi Ketua,

Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc


NIP. 198603032010121004

Universitas Sumatera Utara


iv

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI REAL TIME MONITORING LAHAN PERTANIAN PADA


TANAMAN PADI MENGGUNAKAN SMART SENSOR

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Januari 2018

PUJIARTI
131402071

Universitas Sumatera Utara


v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan izin dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer, pada Program Studi S1 Teknologi Informasi Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prof. Runtung
Sitepu, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Opim
Salim Sitompul selaku Dekan Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara, Bapak Romi
Fadillah Rahmat B.Comp.Sc., M.Sc selaku Ketua Program Studi S1 Teknologi
Informasi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Pembibing I yang telah
memberikan ide serta saran, Bapak Ainul Hizriadi, S.Kom, M.Sc selaku Dosen
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada penulis, Ibu Sarah
Purnamawati, S.T., M.Sc sebagai Dosen Pembanding I dan bapak Ivan Jaya, S.Si.,
M.Kom sebagai Dosen Pembanding II. Seluruh dosen serta staf pegawai di
lingkungan Program Studi S1 Teknologi Informasi dan Fasilkom-TI Universitas
Sumatera Utara, yang telah membantu proses administrasi selama masa perkuliahan.
Ucapan sayang juga saya ucapkan kepada kedua orang tua dan kedua abang
saya (Suhardi, S.Pdi dan Radiansyah, S.Kom) yang telah mendukung dan mendoakan,
serta kepada sahabat-sahabat saya (Siti Suhartina, Dita Saputri, dan Diana Ardhi
Pratiwi) yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi. Untuk teman-teman
seperjuangan dalam memperoleh gelar S.kom (Novi Endah Marhaen, Sri Artika,
Anggi Damira, Hafni Silfizah, dan Yuni Marsinta Butar-butar) serta kepada seluruh
teman-teman Teknologi Informasi angkatan 2013 khususnya kom A yang tidak bisa
penulis ucapkan satu persatu.

Universitas Sumatera Utara


vi

Semoga Allah SWT melimpahkan berkah kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, perhatian, serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

Medan, Januari 2018

Penulis

Universitas Sumatera Utara


vii

ABSTRAK

Kesuburan lahan persawahan sangat penting bagi keberhasilan petani dalam


memproduksi padi. Untuk mencapai hasil panen yang maksimal petani perlu
memperhatikan beberapa faktor dari lingkungan tumbuh tanaman padi. Saat ini
pemakaian sistem kendali sudah banyak ditemui dalam berbagai aspek kehidupan,
pengukuran yang manual untuk mengetahui kondisi lingkungan tanaman padi tentu
akan kurang efisien dari segi waktu, oleh karena itu dibutuhkannya suatu sistem yang
dapat memantau tanaman padi secara real time. Metode yang dipakai dalam penelitian
dengan menggunakan beberapa parameter yaitu perubahan kelembaban udara,
temperatur, pH, kelembaban tanah dan intensitas cahaya. Data dari setiap sensor akan
tersimpan pada database dan petani akan menerima notifikasi monitoring lahan
pertanian berupa SMS Gateway. Sensor ini akan diletakkan di beberapa lokasi pada
lahan pertanian untuk meningkatkan keakuratan pengukuran. Berdasarkan pengujian
selama 1 minggu semua sensor memberikan nilai yang stabil dan rata-rata error dari
pH sebesar 1.99%, temperatur sebesar 1.29%, kelembaban udara sebesar 0.54%,
kelembaban tanah sebesar 0.31%, dan intensitas cahaya sebesar 0.49%. Hasil dari
pengujian sistem ini sudah sesuai dengan perancangan dan semua sensor
menunjukkan hasil monitoring yang berjalan dengan baik.

Kata Kunci : real-time monitoring, tanaman padi, smart sensor, gsm/gprs, arduino
uno, sms gateway.

Universitas Sumatera Utara


viii

IMPLEMENTATION OF REAL TIME MONITORING


AGRICULTURAL LAND IN RICE PLANT USING SMART SENSOR

ABSTRACT

The fertility of paddy fields is very important for the success of farmers in producing
rice. To achieve maximum yield of farmers need to pay attention to several factors
from the growing environment of rice plants. Currently the use of control systems are
widely encountered in various aspects of life, manual measurements to determine the
environmental conditions of rice plants will be less efficient in terms of time,
therefore the need for a system that can monitor rice plants in real time. The method
used in the research by using several parameters that change air humidity,
temperature, pH, soil moisture and light intensity. Data from each sensor will be
stored in the database and farmers will receive notification of monitoring agricultural
land in the form of SMS Gateway. This sensor will be placed in several locations on
the farm to improve the accuracy of the measurements. Based on the 1-week test all
sensors provide stable values and average error of pH of 1.99%, temperature of
1.29%, air humidity of 0.54%, soil moisture by 0.31%, and light intensity of 0.49%.
The results of this system testing are in accordance with the design and all sensors
show the results of monitoring that goes well.

Keywords: real-time monitoring, rice plant, smart sensor, gsm/gprs, arduino uno, sms
gateway.

Universitas Sumatera Utara


ix

DAFTAR ISI

Halaman

KULIT DALAM i
HALAMAN JUDUL ii
PERSETUJUAN iii
PERNYATAAN ORISINALITAS iv
UCAPAN TERIMA KASIH v
ABSTRAK vii
ABSTRACK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Tujuan Penelitian 4
1.5. Manfaat Penelitian 4
1.6. Metodologi Penelitian 5
1.7. Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1. Gambaran Umum Tanaman Padi 7
2.2. Sensor 8
2.2.1. Sensor DHT11 9
2.2.2. Sensor pH ETP306 10

Universitas Sumatera Utara


x

2.2.3. Light Sensor 11


2.3.4. Sensor Soil Moisture 11
2.3. Arduino Uno 12
2.4. SIM800L 14
2.5. Penelitian Terdahulu 15

BAB 3ANALISIS DAN PERANCANGAN SITEM


3.1. Analisis Sistem 18
3.2. Arsitektur Umum 19
3.2.1. Input 20
3.2.2. Output 20
3.2.3. Proses 21
3.3. Data yang digunakan 21
3.4. Pemantauan Kualitas Tanaman Padi 21
3.4.1. Pemantauan 21
3.4.2. Notifikasi 22
3.5. Perancangan Hardware 22
3.5.1. Perancangan Sensor pH, LDR, DHT11 dan Soil Moisture 22
3.5.2. Perancangan SIM800L dan Arduino Uno 23
3.6. Perancangan Sistem 24
3.6.1. Use Case Diagram Simtem Monitoring 24
3.6.2. Block Diagram Sistem Monitoring 25
3.6.3. Flowchart Keseluruhan Sistem Monitoring 27
3.6.4. Perancangan Web Base 28
3.6.5. Perancangan Database Server 28
3.6.6. Alur Pemograman 29
3.7. Rancangan Antarmuka 30

BAB 4IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN


4.1. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat 32
4.2. Implementasi Perancangan Antarmuka 32

Universitas Sumatera Utara


xi

4.2.1. Tampilan SMS Gateway 33


4.3.2. Tampilan Grafik 33
4.3.3. Tampilan Tabel Monitoring 36
4.3.Pengujian Kinerja Sistem 36
4.4.Perbandingan Data Pengukuran Manual dengan Pengkuruan Alat 38

BAB 5KESIMPILAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan 42
5.2. Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 43

Universitas Sumatera Utara


xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Spesifikasi dari Arduino Uno 14


Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu 16
Tabel 3.1. Keterangan Use Case Diagram Sistem Monitoring 25
Tabel 3.2. Struktur Database 28
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Sistem 38
Tabel 4.2. Perbandingan Pengukuran 39
Tabel 4.3. Data hasil pengujian sensor pH 39
Tabel 4.4. Data hasil pengujian sensor temperatur 40
Tabel 4.5. Data hasil pengujian sensor kelembaban udara 40
Tabel 4.6. Data hasil pengujian sensor kelembaban tanah 41
Tabel 4.7. Data hasil pengujian sensor intensitas cahaya 41

Universitas Sumatera Utara


xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Sensor DHT11 9
Gambar 2.2. Sensor pH ETP306 10
Gambar 2.3. Sensor LDR 11
Gambar 2.4. Sesnsor Soil Moisture 12
Gambar 2.5. Arduino Uno 13
Gambar 2.6. SIM800L 14
Gambar 3.1. Arsitektur Umum 19
Gambar 3.2. Rangkaian Sensor 22
Gambar 3.3. Arduino dan SIM800L 24
Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Monitoring 25
Gambar 3.5. Diagram Block Sistem Monitoring 26
Gambar 3.6. Flowchart Keselurahn Sistem Monitoring 27
Gambar 3.7. Pendeklarasian Variabel 29
Gambar 3.8. Fungsi SMS 29
Gambar 3.9. Fungsi HTTP Request 30
Gambar 3.10. Halaman Grafik 30
Gambar 4.1. SMS Monitoring 33
Gambar 4.2. Intensitas Cahaya 33
Gambar 4.3. Kelembaban Tanah 34
Gambar 4.4. Temperatur 34
Gambar 4.5. pH 35
Gambar 4.6. Kelembaban Udara 35
Gambar 4.7. Logsensor 36
Gambar 4.8. Sebelum Penanaman 37
Gambar 4.9. Setelah Penanaman 37
Gambar 4.10. Perbandingan Pengukuran Alat 38

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman padi adalah tanaman yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat
Indonesia karena hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagi
makanan pokok. Hal tersebut menjadikan tanaman padi sebagai tanaman pangan yang
paling banyak diproduksi oleh masyarakat Indonesia.

Pertanian juga memiliki arti penting dalam pembangunan perekonomian bangsa.


Sektor pertanian tidak saja sebagai penyedia kebutuhan pangan, tetapi juga sumber
penghidupan bagi penduduknya. Walaupun Indonesia adalah negara dengan kawasan
yang luas, namun akibat peningkatan kebutuhan akan bahan pangan pokok,
pemerintah melalui Bulog harus melakukan impor setiap tahunnya. Jika luas panen
dan laju pertumbuhan penduduk tetap, maka untuk mengantisipasi peningkatan
permintaan beras tahun 2030, produktivitas padi harus naik sedikitnya 30% atau
menjadi minimal 6.5 ton/ha dibandingkan dengan data BPS 10 tahun terakhir sebesar
5,0 ton/ha (Destarianto, 2017).

Pemakaian sistem kendali dalam hal ini smart sensor sudah banyak ditemui dalam
berbagai aspek kehidupan, sistem kendali digunakan untuk mempermudah pekerjaan
manusia seperti di bidang industri, manufakturing, kesehatan, maupun pertanian dan
perkebunan. Smart sensor ialah sebuah sensor yang akan lebih mudah diaplikasikan
dan diintegrasikan dengan device elektronika lainnya, mendukung teknologi terkini,
ukurannya semakin kecil, dan memiliki nilai sensitivitas yang semakin tinggi
(Nuralam, 2017). Semakin berkembangnya sistem kendali memungkinkan untuk dapat
meningkatkan kinerja sistem dan mengoptimalkan hasil pada penelitian ini yaitu
pertanian. Hambatan utama dalam pengembangan budidaya tanaman padi ialah

Universitas Sumatera Utara


2

masalah faktor lingkungan yang sering berubah seperti temperatur, pH, kelembaban
maupun intensitas cahaya sebagai salah satu faktor penghambat produksi yang cukup
tinggi dan mengakibatkan kerugian.

Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena berpengaruh


terhadap pola tanam, waktu tanam, produksi, dan kualitas hasil (Nurdin, 2011). Iklim
erat hubungannya dengan perubahan cuaca dan pemanasan global dapat menurunkan
produksi pertanian antara 5-20 persen (Suberjo, 2009). Perubahan iklim merupakan
suatu kondisi yang ditandai dengan berubahnya pola iklim dunia yang mengakibatkan
fenomena cuaca yang tidak menentu. Perubahan iklim terjadi karena adanya
perubahan variabel iklim, seperti suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara terus
menerus dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2004). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai
hasil panen optimal tanaman padi adalah dengan mengendalikan lingkungan tumbuh
dari tanaman padi. Lingkungan tumbuh meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari,
dan lainnya. Kondisi lingkungan tumbuh tanaman padi tersebut dapat berubah-ubah
setiap saat, perubahan ini yang akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman padi.

Sistem pemantauan kondisi persawahan perlu dibuat guna membantu para petani
mendapatkan informasi pengukuran kadar pH, kelembaban udara, temperatur,
intensitas cahaya dan kelembaban tanah untuk memperkecil terjadinya gagal panen.
Melalui sistem seperti itu para petani dapat memantau dan menghitung pemupukan
yang perlu dilakukan pada lahan sawahnya demi mencapai hasil panen yang
maksimal. Proses pemupukan yang dilakukan secara berlebihan maupun kekurangan
akan mempengaruhi proses produksi tanaman padi.

Penggunaan sensor untuk pemantauan tanaman padi sebelumnya telah diteliti oleh
beberapa orang, diantaranya oleh Eko Ihsanto dan Sadri Hidayat (2014) yang telah
membuat “Rancang Bangun Sistem Pengukuran pH Meter dengan Menggunakan
Mikrokontroller Arduino Uno”. Pada sistem ini dilakukan pengukuran kadar pH
dengan menggunakan sensor pH dan Mikroprosesor Arduino Uno dengan pengiriman
data melalui modul Bluetooth HC-06. Dengan adanya sistem ini kita dapat
mengetahui pengukuran kadar pH pada Android secara wireless dengan aplikasi
BlueTerm.

Universitas Sumatera Utara


3

Penelitian lainnya dilakukan oleh Yamping Wang dan Zongtao Chi (2016) dengan
judul “System of Wireless Temperature and Humidity Monitoring Based on Arduino
Uno Platform”. Pada sistem ini menggunakan AVR sebagai mikroprosesor dan sensor
DHT11 yang digunakan untuk pengukuran suhu dan kelembaban. Sistem ini akan
memberikan hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada tampilan LCD12864 dan
sistem dapat memberikan notifikasi berupa suara bel dan sebuah LED yang berkedip
apabila suhu dan kelembaban tidak sesuai dengan ruang lingkup pengaturan suhu.

Berdasarkan latar belakang diaatas, serta berdasarkan penelitian sebelumnya,


penulis ingin membuat pemantauan lahan pertanian pada tanaman padi dengan
mengambil beberapa parameter yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi.
Parameter tersebut yaitu pengukuran kelembaban tanah yang dapat dilakukan dengan
menggunakan sensor soil moisture, pengukuran kadar keasaman menggunakan sensor
analog pH meter, intensitas cahaya dengan menggunakan sensor LDR, serta
temperatur dan kelembaban udara dengan sensor DHT11 yang akan menggunakan
mikrokontroller Arduino Uno.

Sistem yang akan dibuat penulis adalah “Implementasi Real Time Monitoring
Lahan Pertanian Pada Tanaman Padi Menggunakan Smart Sensor”. Metode ini
memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan waktu yang cepat,
guna membuat pendugaan produktivitas padi melalui monitoring secara langsung.
Dengan adanya sistem ini dapat membantu para petani yang ingin mengetahui kondisi
lahan sawahnya secara cepat, sehingga dapat mengetahui tindakan pemupukan yang
harus dilakukan berdasarkan hasil pemantauan data pengukuran yang diperoleh.

1.2. Rumusan Masalah

Tingkat kesuburan lahan pertanian akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan


produktivitas dari tanaman padi. Untuk mencapai hasil panen yang maksimal dari
tanaman padi, para petani harus selalu memperhatikan beberapa faktor dari
lingkungan tumbuh tanaman padi yaitu perubahan kelembaban udara, temperatur, pH,
kelembaban tanah dan intensitas cahaya. Disebabkan pengukuran yang manual tentu
akan kurang efisien dari segi waktu, oleh karena itu dibutuhkannya suatu sistem untuk

Universitas Sumatera Utara


4

dapat memantau faktor dari lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas lahan
pertanian tanaman padi secara real time monitoring.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah :


1. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengambil sampel pada lahan persawahan
yang berukuran 20 x 20 m.
2. Penelitian hanya mengukur perubahan kadar pH, suhu udara, kelembaban udara,
intentitas cahaya dan kelembaban tanah pada sawah.
3. Penelitian dilakukan hanya untuk memonitoring lahan pertanian.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah pemantauan kualitas lahan pertanian pada tanaman
padi untuk mendapatkan data secara real time mengenai perubahan kadar pH,
temperatur, kelembaban udara, intentitas cahaya dan kelembaban tanah menggunakan
mikrokontroller arduino pada jaringan sensor.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah :


1. Memudahkan petani dalam memonitoring lahan pertanian.
2. Membantu petani untuk mendapatkan data secara real time mengenai kondisi
lahan pertanian mereka.
3. Membantu petani dalam mengambil keputusan secara tepat dan akurat.
4. Sebagai media bantu dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi lahan.
5. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan di bidang
computer system.

Universitas Sumatera Utara


5

1.6. Metodologi Penelitian

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai


berikut:
1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan referensi mengenai syarat hidup
tanaman padi, sensor pH, sensor suhu udara, sensor kelembaban udara, sensor
intentitas cahaya, sensor kelembaban tanah, SIM800L, dan arduino uno dari
berbagai buku, jurnal, artikel dan beberapa sumber referensi lainnya.
2. Analisis
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap bahan referensi yang telah dikumpulkan
dari beberapa sumber sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai
jaringan sensor untuk memudahkan proses monitoring.
3. Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur, pengumpulan data, pelatihan, dan
perancangan antar muka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis
terhadap studi literatur yang sudah dikumpulkan.
4. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap analisis dan perancangan yang
telah dilakukan ke dalam pembangunan sebuah program sesuai dengan kebutuhan
dan alur yang telah ditentukan.
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sensor yang ditempatkan pada lahan
pertanian untuk membaca faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
tanaman padi dan mengrim hasil monitoring dalam bentuk SMS notifikasi kepada
para petani, serta memastikan sistem dan hasil monitoring telah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
6. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan dan dokumentasi dari hasil analisis dan
implementasi smart sensor dalam sistem monitoring faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas tanaman padi.

Universitas Sumatera Utara


6

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama antara lain sebagai
berikut :

Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan
masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2: Landasan Teori


Bab ini berisi kumpulan teori-teori yang yang berhubungan dengan pokok
pembahasan dalam penelitian ini. Teori-teori yang akan dibahas berhubungan dengan
syarat hidup tanaman padi, sensor pH, sensor suhu udara, sensor kelembaban udara,
sensor intentitas cahaya, sensor kelembaban tanah, SIM800L, arduino uno serta
penelitian terdahulu.

Bab 3: Analisis dan Perancangan


Bab ini berisi tentang perancangan sistem, arsitektur umum, alur kerja sistem dalam
bentuk use case diagram, block diagram, flowchart serta perancangan antarmuka
aplikasi.

Bab 4: Implementasi dan Pengujian


Bab ini berisi tentang pembahasan implementasi dari analisis dan perancangan yang
telah disusun pada bab 3 dan pengujian sistem yang telah dibangun untuk mengetahui
apakah hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan.

Bab 5: Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisi tentang ringkasan dan kesimpulan dari analisis rancangan yang telah
dibahas pada bab 3, serta hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab 4. Bagian
akhir pada bab ini berisikan saran-saran yang diajukan untuk pengembangan
penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada tinjauan pusataka akan membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


kualitas tanaman padi dengan menggunakan arduino untuk memantau kondisi
tanaman padi pada perubahan kadar pH, suhu udara, kelembaban udara, intentitas
cahaya dan kelembaban tanah.

2.1. Gambaran Umum Tanaman Padi

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun yang telah dikembangkan
sejak zaman dahulu. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di
Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM dan fosil butir padi serta gabah
ditemukan di India berumur 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah
asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos dan Vietnam. Padi
memiliki klasifikasi botani sebagai berikut:

- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Monotyledonae
- Keluarga : Gramineae
- Genus : Oryza
- Spesies : Oryza sp.

Agar padi dapat tumbuh dengan baik, diperlukan iklim yang menunjang
pertumbuhannya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pertumbuhan padi yang
optimal ialah:

Universitas Sumatera Utara


8

a. Tumbuh di daerah tropis/ subtropis pada 45° LU sampai 45° LS dengan cuaca
panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.
b. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun.
Tanaman padi dapat ditanam baik pada musim kemarau dengan bantuan air irigasi
sedangkan pada musim hujan perlunya pengendalian jumlah air yang tersedia.
c. Di dataran rendah tanaman padi memerlukan ketinggian 0 -650 m dpl dengan
temperatur 22-27°C sedangkan di dataran tinggi 650-1500 m dpl dengan
temperatur 19-23°C.
d. Tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan.
e. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencang
akan merobohkan tanaman.
f. Keasaman tanah untuk tanaman padi berkisar antara pH 4,0 - 7,0.

2.2. Sensor

Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala -gejala atau
sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi
fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh
adalah kamera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit
sebagai sensor peraba, LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan
lainnya (Sharma, 1998).

Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam
sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama
atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini
bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau thermal (panas). Misalnya
generator merupakan transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik,
motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan
sebagainya. Adapun alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan
nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan
suatu energi, seperti voltmeter dan ampermeter untuk sinyal listrik, tachometer dan
speedometer untuk kecepatan gerak mekanik, lux-meter untuk intensitas cahaya, dan
sebagainya. Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai

Universitas Sumatera Utara


9

dengan sistem yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor
yaitu linearitas, kepekaan, dan tanggapan waktu (Modjahidin, 2006). Berikut beberapa
sensor yang akan digunakan dalam penelitian ini :

2.2.1. Sensor DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di
sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki
tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien
kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor
mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam
kalkulasinya.

DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon,
pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil,
dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan
untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban. Spesifikasi DHT 11
:
 Supply Voltage: +5 V

 Temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C

 Humidity : 20-90% RH ± 5% RH error

 Interface : Digital

Gambar 2.1. Sensor DHT11 (DFrobot , 2017)

Universitas Sumatera Utara


10

2.2.2. Sensor pH ETP306

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH pada tanaman berperan penting dalam
pertumbuhan tanaman. Jika pH media di dalam kondisi asam, maka akar tanaman
tidak akan mampu untuk menyerap nutrisi dan sekaligus akan menyebabkan tanaman
tidak memperoleh nutrisi. Inilah diantara salah satu sebab mengapa tanaman akan
terlihat kekuningan pada bagian daun, terutama pada bagian pucuk.

Alat ukur tanah ETP306 merupakan alat uji tanah dengan fungsi mengukur kadar
pH. Penggunaannya degan menancapkan garpu sensor alat ukur ke dalam tanah pada
kedalaman lebih dari 10 cm. Berikut ini Spesifikasi pH tanah ETP306 :

 Warna : Hijau

 Meter : 5 x 8 x 3.5cm [2 x 3,2 x 1,5 “]

 Panjang Probe : 21cm [8 “]

 Probe warna perunggu diameter : 4.8 mm

 Probe warna silver diameter : 5.1 mm

 Jarak antara probe : 1.2 cm

 Berat : 69.0g

 pH tanah (3,5 – 8)

Gambar 2.2. pH Sensor

Universitas Sumatera Utara


11

2.2.3. Light Sensor


Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai
hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya.
Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya
akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light
Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah
intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm
(kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya
Terang.
LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka
cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai
sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling,
Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.

Gambar 2.3. Sensor LDR (Kitronik , 2017)

2.2.4. Soil Moisture Sensor


Soil Moisture sensor adalah sensor yang dapat mendeteksi kelembaban tanah. Prinsip
kerja sensor kelembaban tanah adalah memberikan nilai keluaran berupa besaran
listrik saebagai akibat adanya air yang berada diantara lempeng kapasitor sensor
tersebut. Sensor ini sangat sederhana, tetapi sangat ideal untuk memantau kelembaban
taman kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan rumah. Sensor ini terdiri dua
probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk
mendapatkan tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah

Universitas Sumatera Utara


12

menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit
menghantarkan listrik (resistansi besar).
Spesifikasi soil moisture sensor :
 Power supply: 3.3v or 5v

 Output voltage signal: 0~4.2v

 Current: 35mA

 Pin definition:

 Analog output(Blue wire)

 GND(Black wire)

 Power(Red wire)

 Size: 60x20x5 mm

Pin out soil moisture sensor :


 Red - VCC (5v)

 Black - Ground (GND)

 Blue - Signal (Data)

Gambar 2.4. Soil Moisture Sensor (DFrobot , 2017)

2.3. Arduino Uno

Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino


memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM,
6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan

Universitas Sumatera Utara


13

tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan


dengan komputer menggunakan kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor
AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.(FeriDjuandi, 2011)

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO
tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah
USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang
menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan
ke dalam DFU mode.

Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power
suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB)
dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat
dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1
mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam
header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER.Board Arduino
UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai
dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5
Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai
yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas dan
membahayakan board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai
12 Volt.

Gambar 2.5. Arduino Uno (Arduino.cc , 2017)

Universitas Sumatera Utara


14

Ringkasan Spesifikasi dari Arduino Uno :

Tabel 2.1. Spesifikasi dari Arduino Uno

No. Nama Keterangan


1 Mikrokontroler ATmega328
2 Operasi tegangan 5Volt
3 Input tegangan disarankan 7-11Volt
4 Input tegangan batas 6-20Volt
5 Pin I/O digital 14 (6 bisa untuk PWM)
6 Pin Analog 6
7 Arus DC tiap pin I/O 50mA
8 Arus DC ketika 3.3V 50mA
9 Memori flash 32 KB (ATmega328) dan 0,5 KB digunakan oleh bootloader
10 SRAM 2 KB (ATmega328)
11 EEPROM 1 KB (ATmega328)
12 Kecepatan clock 16 Hz

2.4. Modul SIM800L

Modul SIM800L merupakan salah satu jenis module GSM/GPRS Serial yang paling
populer digunakan oleh para penghobi, maupun profesional elektronika untuk
berbagai keperluan pengendalian jarak jauh. Untuk saat ini, terdapat beberapa tipe
dari Breakout Board, tetapi yang paling banyak dijual di Indonesia yaitu versi mini
dengan kartu GSM jenis Micro SIM.

Gambar 2.6. SIM800L (DFrobot , 2017)

Keterangan PinOut :
1. ANT : Antena
2. VCC : tegangan masukan 3.7 – 4.2Vdc
3. RST : Reset

Universitas Sumatera Utara


15

4. RX : Rx Data Serial
5. TX : Tx Data Serial
6. GND : Ground
7. RING : ketika ada telp masuk
8. DTR
9. MIC + : ke microphone kutub +
10. MIC – : ke microphone kutub –
11. Speaker + : ke speaker atau amplifier kutub +
12. Speaker – : ke speaker atau amplifier kutub –
13. Micro Sim (Kartu GSM)

Spesifikasi Modul SIM800L :


1. Menggunakan ic Chip : SIM800
2. Tegangan ke VCC : antara 3.7 – 4.2Vdc (tetapi pada datasheet = 3.4 – 4.4V), dan
disarankan menggunakan 3.7 Vdc agar tidak terdapat notifikasi “Over Voltage“
3. Bekerja pada frequency jaringan GSM yaitu QuadBand (850/900/1800/1900Mhz)
4. Konektifitas class 1 (1W) pada DCS 1800 dan PCS 1900GPRS, sedangkan pada
class 4 (2W) pada GSM 850 dan EGSM 900
5. GPRS multi-slot class 1~12 (option) tetapi default pada class 12
6. Suhu pengoperasian normal : 40°C ~ +85°C
7. Menggunakan port TTL serial port, sehingga dapat langsung diakses
menggunakan microcontroler tanpa perlu memerlukan MAX232
8. Transmitting power
9. Power module automatically boot, homing network
10. Terdapat Led pada modul yang berfungsi sebagai indikator. Apabila ada sinyal
GSM maka akan berkedip perlahan, tetapi apabila tidak ada sinyal maka akan
berkedip cepat
11. Ukuran module : 2.5cm x 2.3cm

2.5. Penelitian Terdahulu

Tahun 2014 dilakukan penilitian oleh Eko Ihsanto dan Sadri Hidayat dengan judul
“Rancang Bangun Sistem Pengukuran pH Meter dengan Menggunakan

Universitas Sumatera Utara


16

Mikrokontroller Arduino Uno”. Pada penelitian ini pH Sensor dihubungkan langsung


pada Analog Input pin (A0) dari Arduino Uno yang dapat membaca data float dengan
jankauan 1 – 9 pH dan dengan resolusi 0,01. Koneksi Arduino dan Android untuk
mengirim data float menggunakan modul Bluetooth HC-06 dan untuk menampilkan
hasil dari pemantauannya dengan menggunakan aplikasi Blueterm di Android.

Tahun 2014 penelitian yang dilakukan oleh C. H. Chavan dan P.V.Karande yaitu
“Wireless Monitoring of Soil Moisture, Temperature & Humidity Using Zigbee in
Agriculture”. Penelitian ini merupakan pemantauan secara wireless kondisi
lingkungan berupa temperatur, kelembaban udara, dan kelembaban tanah dengna
menggunakan AVR sebagai mikrokontroller. Sistem ini memungkinkan pengguna
untuk melihat perubahan kondisi lingkungan sescara akurat yang dapat dilihat pada
tampilan berupa LCD.

Tahun 2015 penelitian yang dilakukan oleh Jimmi Martin, Erwin Susanto, dan
Unang Sunarya yaitu “Kendali pH dan Kelembaban Tanah Berbasis Logika Fuzzy
Menggunakan Mikrokontroller”. Pada penelitian ini sistem kendali logika fuzzy
digunakan utuk mengendalikan sensor- sensor dan mengkoordinasikan dengan pompa
sehingga sistem kendali pH dan kelembaban dapat berjalan dengan baik.

Pada tahun 2016 Yanping Wang dan Zongtao Chi melakukan penelitian dengan
judul “System of Wireless Temperature and Humidity Monitoring Based on Arduino
Uno platform”. Sistem ini menggunakan AVR chip tunggal mikro sebagai modul
kontrol utama dan mengunakan sensor suhu dan kelembaban DHT11. Hasil akan
ditampilkan pada LCD12864 dot -matrix, pengguna juga dapat mengetahui ketika
suhu dan kelembaban lingkungan tidak dalam lingkup pengaturan suhu melalui suara
bel atau berkedip sebuah LED.

Berikut rangkuman dari penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2. PenelitianTerdahulu


No. Peneliti Tahun Judul

1 Eko Ihsanto, 2014 Rancang Bangun Sistem Pengukuran pH Meter


Sadri Hidayat dengan Menggunakan Mikrokontroller Arduino
Uno

Universitas Sumatera Utara


17

2 C. H. Chavan, 2014 Wireless Monitoring of Soil Moisture,


P.V.Karande Temperature & Humidity Using Zigbee in
Agriculture
3 Jimmi Martin, 2015 Kendali pH dan Kelembaban Tanah Berbasis
Erwin Susanto, Logika Fuzzy Menggunakan Mikrokontroller
Unang Sunarya
4 Yanping Wang, 2016 System of Wireless Temperature and Humidity
Zongtao Chi Monitoring Based on Arduino Uno platform

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pengembangan sistem


monitoring hanya menggunakan satu atau dua parameter untuk mengukur kondisi
lingkungan, kemudian monitoring yang dilakukan terbatas oleh jarak. Pada penelitian
yang akan dilakukan kali ini yaitu akan mengukur tingkat kelembaban udara, suhu,
pH, kelembaban tanah dan intensitas cahaya pada lahan pertanian dengan
menggunakan sensor yang dihubungkan pada mikrokontroller arduino yang akan
memberikan notifikasi data pemantauan kepada petani melalui SMS Gateway setiap 8
jam dan tampilan admin berupa web base.

Universitas Sumatera Utara


BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada tahap
analisis akan dilakukan analisis terhadap data yang digunakan untuk memantau
keadaan tanaman padi yang diteliti. Pada tahap perancangan akan dibahas mengenai
perancangan flowchart, use case diagram, block diagram serta tampilan antarmuka
sistem.

3.1. Analisis Sistem

Smart sensor yang dibangun ini terdiri dari beberapa sensor yang dipaketkan menjadi
satu, sensor tersebut terdiri dari sensor pH yang digunakan untuk megukur kadar
keasaman pada area persawahan, sensor LDR untuk mengukur intensitas cahaya pada
area persawahan, sensor DHT11 untuk mengukur tempeartur dan kelembaban udara
dan sensor soil mouisture untuk mengukur kelembaban sawah.

Penggunaan smart sensor ini dapat dilakukan dengan jarak jauh karena smart
sensor ini menggunkan SIM800L yang akan mengirimkan hasil dari monitoring
kepada pengguna. Setiap sensor akan mengambil nilai dari hasil pengukuran pada
lahan pertanian dan data dari monitoring akan tersimpan pada database server yang
telah dikonfigurasi sebelumnya sehingga dapat diakses melalui alamat website
http://monitoringpadi.000webhostapp.com/. Hasil dari monitoring dapat dilihat dalam
bentuk SMS gateway yang akan diterima oleh para petani. Setiap 8 jam sekali sensor
akan ototmatis mengambil data dan mengirimkan hasil monitoring berupa kondisi
lahan pertanian kepada petani.

Universitas Sumatera Utara


19

3.2. Arsitektur Umum

Arsitektur umum adalah bagan yang menggambarkan dan menjelaskan proses, alur
dan interaksi antar komponen dalam suatu sistem. Desain arsitektur umum dari suatu
sistem adalah merepresentasikan struktur data komponen pada aplikasi yang
diperuntukkan dalam membangun suatu sistem (Pressman, 2010). Perancangan
keseluruhan aplikasi ini akan dijabarkan pada arsitektur umum yang dapat dilihat pada
Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Arsitektur Umum

Universitas Sumatera Utara


20

Keterangan dari Gambar 3.1. Arsitektur Umum :

3.2.1. Input

Input yang diterima pada penelitian ini berasal dari pengambil data pH,
kelembaban tanah, suhu udara, kelembaban udara, dan intentitas cahaya pada
lahan persawahan. Temperature and Humiditysensor yang digunakan yaitu
DHT11. Sensor ini digunakan untuk pemantaun kondisi suhu dan kelembaban
udara. Sensor pH tanah digunakan untuk mengukur kadar keasaman yang
terdapat pada sawah. LDR sensor (Light Dependent Resistor) digunakan untuk
mengukur intensitas cahaya pada lingkungan persawahan dimana nilai hambatan
LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan
menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Soil moisture sensor digunakan untuk
mengukur tingkat kelembaban dari tanah, dimana jika lebih banyak air akan
membuat tanah menghantarkan listrik lebih mudah (resistansi kurang),
sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi
besar).

3.2.2. Proses

Tahap proses pada penelitian ini semua data pada tahanapan input yang telah
didapat akan diolah dan diteruskan pada tahanpan ini. Semua sensor akan
digabungkan pada papan mikrokontroller arduino. Data dari setiap sensor berupa
sinyal analog, untuk mengubahnya menjadi sinyal digital harus dengan melalui
tahap ADC (Analog To Digital Converter). Setelah data menjadi digital maka
arduino akan menghitung berapa besaran data dari setiap sensor. Data dari setiap
sensor akan dipaketkan menjadi satu, kemudian semua data akan dikirim pada
database sever untuk sistem monitoring web base dan pada saat yang bersamaan
juga akan mengirimkan notifikasi SMS Gateway kepada user. Untuk pengiriman
notifikasi SMS akan dikirim setiap 8 jam sekali. SIM800L digunakan untuk
pengiriman data dari arduino ke server dan untuk menghubungkan server
dengan arduino.

Universitas Sumatera Utara


21

3.2.3. Output

Output yang dihasilkan dari penelitian ini berupa aplikasi monitoring berupa web
base dan notifikasi SMS Gateway setiap 8 jam sekali yang akan menampilkan
informasi monitoring lahan pertanian berupa temperatur, pH, kelembaban udara,
intensitas cahaya dan kelembaban tanah.

3.3. Data yang digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat langsung dari
pengukuran setiap sensor. Beberapa hal yang diperhatikan untuk penggunaan data
dalam pembuatan sistem ini :

1. Pengambilan data pada lahan sawah berukuran 20 x 20 m yang berada di Desa


Suka Berbakti, Kec. Sirapit, Kab. Langkat.
2. Lahan sawah yang digunakan untuk pengukuran ini yaitu sebelum penanaman
dan setelah penanaman.
3. Data yang diambil dari lahan sawah berupa nilai kelembaban tanah, pH,
intensitas cahaya, temperatur dan kelembaban udara.

3.4. Pemantuan Kualitas Tanaman Padi

Pada bagian ini akan membahas tentang pemantauan dari kualitas tanaman padi pada
lahan persawahan.

3.4.1. Pemantauan

Pemantauan atau monitoring merupakan sebuah proses pengumpulan informasi dari


penerapan suatu program termasuk mengecek apakah suatu program telah berjalan sesuai
dengan rencana yang diinginkan sehingga setiap masalah yang ditemukan dapat diatasi
(Foe, 2013). Pada penelitian ini akan dilakukan pemantauan atau memonitoring faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tanaman padi. Pemantauan akan meberikan
informasi kondisi lingkungan pada area sekitar persawahan.

Universitas Sumatera Utara


22

3.4.2. Notifikasi

Data yang masuk dari arduino akan masuk ke dalam database server, dan jika sudah
masuk pada database server maka data akan selalu di cek oleh sistem monitoring.
Dalam pemantauan kualitas tanaman padi ini sistem akan mengirimkan notifikasi
berupa SMS Gateway kepada para petani tentang keadaan lahan persawahan berupa
nilai dari kelembaban udara, kadar pH, temperatur udara, intensitas cahaya, dan
kelembaban tanah yang akan dikirimkan setiap 8 jam sekali.

3.5. Perancangan Hardware

Perancangan hardware yang dibangun terdiri dari perancangan setiap sensor,


perancangan server, dan perancangan SIM800L dengan arduino.

3.5.1. Perancangan Sensor pH, LDR, DHT11 dan Soil Moisture

Sensor pH, LDR, DHT11 dan Soil Moisture akan dipasang pada papan arduino.
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino
dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal.
Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau
batteray. Rangkaian sensor ini yang kemudian akan di program pada arduino dan
dikalibrasikan agar dapat digunakan.

Gambar 3.2. Rangkaian sensor

Universitas Sumatera Utara


23

Keterangan dari gambar 3.2. :

1. DHT11 adalah sensor suhu udara dengan antarmuka digital kawat tunggal.
sensor dikalibrasi sehingga Anda bisa mendapatkan hak untuk mengukur
kelembaban relatif dan suhu. Sensor DHT11 memiliki tiga koneksi (positif,
negatif dan data). Hubungkan kabel merah dengan terminal positif (ditandai
sebagai "VCC" di papan), kabel hitam dengan terminal negatif (ditandai
sebagai "GND" di papan) dan kawat putih dengan terminal data (ditandai
sebagai "DATA" di papan).
2. Soil Moistire sensor memiliki tiga koneksi (positif, negatif dan data),
Hubungkan kabel merah dengan terminal positif (ditandai sebagai "VCC" di
papan), kabel hitam dengan terminal negatif (ditandai sebagai "GND" di
papan) dan kawat putih dengan terminal data (ditandai sebagai "DATA" di
papan).
3. Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya
yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya
terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
Sensor ini dihubungkan dengan arduino meggunakan kabel berwarna merah
dengan terminal positif (ditandai sebagai "VCC" di papan), kabel hitam
dengan terminal negatif (ditandai sebagai "GND" di papan).
4. pH sensor adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H) Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya
didasarkan pada perhitungan teoritis. PH sensor dihubungkan dengan papan
arduino dengan menggunakan kabel berwarna hitam dan putih.

3.5.2. Perancangan SIM800L dan Arduino Uno

Arduino GSM adalah sebuah board modul yang menghubungkan sebuah papan
Arduino untuk terhubung ke internet, membuat / menerima panggilan suara dan
mengirim / menerima pesan SMS. SIM800L menggunakan modem radio M10. Hal ini
dimungkinkan untuk berkomunikasi dengan papan menggunakan AT commands.

Universitas Sumatera Utara


24

Pada modul GSM terdapat library untuk metode komunikasi. SIM800L menggunakan
pin digital 2 dan 3 untuk komunikasi serial dengan modem M10. Pin RX yang terletak
pada pin 2 modem M10 akan dihubungkan dengan pin TX di arduino uno dan pin TX
yang terletak pada pin 3 modem akan dihubungkan dengan RX arduino. M10 adalah
Quad-band GSM / GPRS modem yang bekerja pada frekuensi GSM 850 MHz, GSM
900 MHz, DCS 1800 MHz dan PCS 1900 MHz. Ini mendukung TCP / UDP dan
HTTP protokol melalui koneksi GPRS. Modul ini akan dipasang secara stackable
pada arduino seperti terlihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Arduino dan SIM800L

3.6. Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang akan dibangun pada penelitian ini terdiri dari use case
diagram, flowchart, diagram block, dan rancangan halaman utama.

3.6.1. Use Case Diagram Sistem Monitoring

Use case adalah salah satu pemodelan yang digunakan untuk memodelkan persyaratan
sistem. Use case akan digambarkan siapa saja yang berinteraksi dengan sistem dan
apa saja yang dapat dilakukan dengan sistem. Diagram menunjukkan interaksi antara
pengguna dan entitas eksternal lainnya dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Universitas Sumatera Utara


25

Lebih jelasnya use case diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi


antara pengguna dengan aplikasi. Pada sitem ini pengguna dapat mengetahui secara
langsung hasil dari monitoring tanaman padi berupa aplikasi dan juga akan langsung
dikirimkan pada setiap 8 jam kepada pengguna berupa SMS Gateway. Use case
diagram real time monitoring lahan pertanian dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Use case diagram sistem monitoring

Tabel 3.1. Keterangan Usecase diagram sistem monitoring

Nama Use Case Monioring tanaman padi menggunakan smartsensoring


Actors Pengguna
Description Proses ini mendeskripsikan proses pengambilan data dari sensor
dengan mengirimkannya kepada pengguna dengan SIM800L
Pre-Condition Sisem dihidupkan (power on)
Basic Flow Kegiatan Pengguna Respon Sitem
Menjalankan aplikasi Memproses seluruh data sensor
Alternate Flow Menyimpan data Menyimpan data
Post-Condition Sistem akan mengambil data secara otomatis

3.6.2. Diagram Block Sistem Monitoring


Diagram Block ini bertujuan untuk melihat bagaimana sistem ini terhubung dengan
yang lain, sehingga baik pengguna mengerti alur kerja sistem dari sistem monitoring
tanaman padi ini. Dari gambar 3.5. dapat terlihat bahwa semua modul sensor
tersambung ke mikrokontroler arduino dan dari mikrokontroler inilah yang akan
memproses semua data sehingga user akan mendapatkan informasi dari handphone

Universitas Sumatera Utara


26

mereka. Rancangan Diagram Block monitoring tanaman padi dapat dilihat seperti pada
Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Diagram block sistem monitoring

Keterangan dari gambar 3.5. :

1. Pada penelitian ini Humidity sensor, LDR sensor, Soil Moisture sensor, dan
pH sensor akan diletakkan pada sawah untuk mengambil data.
2. Semua sensor akan dipasang pada mikrokontroller arduino yang kemuadian
data yang didapat akan dikalibrasi kemudian dipaketkan menjadi satu agar
dapat dikirim ke server dengan jaringan GSM agar dapat ditampikan pada
pengguna.
3. Pada penelitian ini juga mikrokontroller akan mengirim data hasil dari
monitoring yang dilakukan oleh sensor kepada pengguna berupa SMS
Gateway.
4. Pengambilan data akan dilakukan secara otomatis untuk sistem monitoring
sedangkan untuk pengiriman SMS kepada pengguna pengambilan data akan
dilakukan oleh sistem setiap 8 jam sekali yang kemudian data akan langsung
dikirimkan.

Universitas Sumatera Utara


27

3.6.3. Flowchart Keseluruan Sistem Monitoring

Untuk mendapatkan hasil pengujian dari mulai sensor mengambil data sampai
menampilkannya maka dibutuhkan sebuah alur yang akan menjelaskan tahapan proses
tersebut. Flowchart sistem secara umum dapat dilihat seperti pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Flowchart keseluruhan sistem

Universitas Sumatera Utara


28

3.6.4. Perancangan Web Base

Web base yang dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP yang berfungsi
sebagai tempat pelayanan dan pengolahan data antara Arduino, database dan client.
Web akan menerima data dari Arduino berupa besarnya pH, temperatur, kelembaban
udara, intentitas cahaya dan kelembaban tanah pada ruang lingkup tanaman tersebut.
Data ini selanjutnya akan disimpan ke dalam database dan siap diolah untuk di
tampilkan kembali kepada client. Web base ini juga akan menampilkan grafik pada
masing-masing sensor, dimana grafik ini akan menampilkan data dari sensor pH,
DHT11, LDR, dan soil moisture. Dimana grafik tersebut akan terupdate secara berkala
dalam waktu yang telah ditentukan. Web Base juga akan menampilkan hasil dari
semua data berupa tabel untuk memudahkan dalam melihat kondisi lahan persawahan.

3.6.5. Perancangan Database Server

Struktur dari field database yang dibuat untuk menampung data yang dikirim dari
sensor dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Struktur Database

Nama Tipe Data Extra

id Int(25) Auto_increment

time Timestamp Current_timestamp

kelembaban_tanah Char(10) None

temperatur Char(10) None

kelembaban_udara Char(10) None

ph Char(10) None

intensitas_cahaya Char(10) None

Universitas Sumatera Utara


29

3.6.6. Alur Pemograman

a. Pendeklarasian Variabel

Gambar 3.7. Pendeklarasian variabel

Dalam hal ini SoftwareSerial merupakan library dari sensor, rx 3 dan tx 4


merupakan pin tempat dimana sensor dipasang. Untuk pendeklarasian variabel
pada bagian url[] merupakan alamat website yang akan kita gunakan untuk
mengirim data.

b. Fungsi untuk pengiriman SMS

Gambar 3.8. Fungsi SMS

Pada bagian “AT+CMGF=1\r” digunakan untuk pengaturan mode text dalam


pengiriman sms, dan “AT+CMGS” merupan command yang digunakan untuk
pengiriman sms.

Universitas Sumatera Utara


30

c. Fungsi untuk http request

Gambar 3.9. Fungsi http request

3.7. Rancangan Anatarmuka

Pada halaman utama ini terdapat nilai dari masing-masing sensor dari hasil pegukuran
pada lahan persawahan yang dapat dilihat oleh pengguna dalam bentuk grafik.
Rancangan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10. Halaman Grafik

Universitas Sumatera Utara


31

Keterangan :

a. Pada bagian ini akan menampilkan hasil monitoring berupa data grafik, setiap
sensor akan mengirimkan data dan akan ditampilkan pada halaman ini, grafik
akan selalu terupdate setiap kali sensor mengirim data. Halaman ini dapat
diakses melalui alamat http://monitoringpadi.000webhostapp.com/

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas hasil yang didapatkan dari implementasi dan pengujian sistem
dalam melakukan pemantauan tanaman padi menggunakan media smart sensor
dengan analisis dan perancangan yang telah dibahas pada Bab 3.

4.1. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat

Dalam pembuatan sistem monitoring tanaman padi dengan sensor ini menggunakan
beberapa perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menunjang kelancaran
sistem, bahasa pemrograman yang digunakan yaitu C++ dan PHP. Adapun beberapa
spesifikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Processor Intel Core i3-4030U


2. Sistem Operasi Windows 8.1 Pro
3. Memory 2.00 GB RAM DDR3
4. Kapasitas Harddisk 500 GB
5. Arduino IDE v 1.6.9
6. PHP 5.6
7. XAMPP versi 3.2.2.
8. Library yang digunakan yaitu highcharts.js, SoftwareSerial.h, dht11.h, GSM.h

4.2. Implementasi Perancangan Antarmuka

Implementaasi perancangan antarmuka adalah perancangan yang telah ditentukan


pada bab sebelumnya yang kemudian menajadi acuhan dalam pembuatan aplikasi,

Universitas Sumatera Utara


33

untuk hasil dari sistem ini telah dibuat berdasarkan peranacangan tersebut. Adapun
implementasi perancangan antarmuka pada sistem yang telah dibangun adalah sebagai
berikut :

4.2.1. Tampilan SMS Gateway

Pada sistem ini setiap pengguna akan mendapatkan notifikasi berupa SMS Gateway
yang akan dikirimkan setiap 8 jam sekali. Pesan SMS tersebut berisi hasil monitoring
dari lahan persawahan berupa nilai dari kelembaban udara, intensitas cahaya,
temperature, kelembaban tanah, dan kadar pH.

Gambar 4.1. SMS Monitoring

4.2.2. Halaman Grafik


Pada tampilan ini akan memperlihatkan nilai dari sensor kelembaban udara, sensor
intensitas cahaya, sensor temperatur, sensor kelembaban tanah, dan sensor pH yang di
dapat dari lahan pertanian dalam bentuk grafik. Grafik ini digunakan untuk memantau
lahan pertanian dan akan terupdate secara berkala setiap 8 jam sekali.

Gambar. 4.2. Intensitas cahaya

Universitas Sumatera Utara


34

Gambar 4.2. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor
intensitas cahaya yang sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan
intensitas cahaya berada pada nilai 84.

Gambar 4.3. Kelembaban tanah


Gambar 4.3. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor
kelembaban tanah yang sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan
kelembaban tanah berada pada nilai 78.

Gambar 4.4. Temperatur


Gambar 4.4. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor
temperatur yang sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan
temperatur berada pada nilai 26.

Universitas Sumatera Utara


35

Gambar 4.5. pH

Gambar 4.5. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor pH yang
sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan pH berada pada nilai 5.

Gambar 4.6. Kelembaban udara

Gambar 4.6. menunjukkan tampilan hasil dari pengambilan nilai pada sensor
kelembaban udara yang sedang berjalan, dan data pada grafik tersebut menunjukkan
kelebaban udara berada pada nilai 62.

Universitas Sumatera Utara


36

4.2.3. Tampilan Tabel Monitoring

Tampilan kedua pada sistem ini yaitu berupa tampilan data tabel yang akan
memudahkan pengguna dalam membaca hasil monitoring lahan persawahan yang
berisi nilai dari sensor kelembaban udara, sensor intensitas cahaya, sensor temperatur,
sensor kelembaban tanah, dan sensor pH.

Gambar 4.7. Logsensor

4.3. Pengujian Kinerja Sistem

Pada tahap ini akan membahas masalah pengujian kinerja sistem atau alat yang
dibangun. Pada tahap ini akan melakukan pengujian pada lahan persawahan untuk
memantau kondisi tanaman pada perubahan kadar pH, kelembaban udara, temperatur,
kelembaban tanah, dan intentitas cahaya. Waktu yang dilakukan untuk pengujian
selama 7 hari. Tempat pengujian alat dilakukan pada lahan sawah yang belum diolah
atau belum dilakukan proses penanaman dan lahan sawah setelah dilakukan
penanaman. Adapun pengujian sistem dapat dilihat pada Gambar 4.8. dan 4.9.

Universitas Sumatera Utara


37

Gambar 4.8. Sebelum penanaman

Gambar 4.8. menunjukkan tampilan dari pengujian alat pada lahan persawahan
sebelum dilakukan penanaman. Pengujian ini dilakukan dengan meletakkan alat pada
beberapa tempat pada lahan sawah.

Gambar 4.9. Setelah penanaman

Gambar 4.9. menunjukkan tampilan dari pengujian alat pada lahan persawahan setelah
dilakukan penanaman. Keseluruhan penguajian ini dilakukan selama 7 hari. Pengujian
kinerja sistem yang dilakukan adalah untuk mengetahui mengetahui rata-rata kadar
pH, temeperatur, kelembaban tanah, intensitas cahaya, dan kelembaban udara.
Pengujian ini dilakukan selama 3 hari pada lahan sawah sebelum ditanam dan 4 hari
pada lahan sawah setelah ditanam dan data yang didapat adalah data hitungan rata-rata
setiap harinya. Adapun data yang didapat dari setiap sensor berbeda-beda setiap
harinya. Sensor pH mendapatkan data dari nilai keasaman lahan persawahan, sensor
ldr mendapatkan data dari cahaya matahari, sensor dht11 mendaptkan data dari udara

Universitas Sumatera Utara


38

disekitar, sedangkan sensor soil moisture mendapatkan data dari tanah. Adapun hasil
pengujian keseluruhan sistem dari setiap sensor dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Sistem


Nilai pH Temperatur KelembabanIntensitasKelembaban
Hari
(pH) (°C) Tanah (%) Cahaya (%) Udara (%)
I 5.4 27 76 81 64
Sebelum
II 5 28 80 84 64
ditanaman
III 6.1 28 79 79 72
IV 4.5 27 85 80 68
Setelah V 4.2 30 82 79 65
ditanaman VI 5.4 27 80 84 70
VII 4.8 28 73 85 75

Dari hasil pegujian diatas didapatkan data dari setiap sensor yang menunjukkan nilai
perubahan namun tidak terlalu jauh berbeda pada setiap sensornya.

4.4. Perbandingan Data Pengukuran Manual dengan Pengkuruan Alat

Pengujian sensor dilakukan dengan membandingkan hasil percobaan menggunakan


alat dengan percobaan secara manual atau dengan alat standart yang biasa digunakan
oleh petani. Adapun hasil perbandingan pengukuran alat dapat dilihat pada gambar
4.10.

Gambar 4.10. Perbandingan pengukuran alat

Universitas Sumatera Utara


39

Untuk detail hasil perbandingan pengukuran dari alat yang diuji dengan alat standart
yang biasa digunakan oleh petani dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Perbandingan Pengukuran


Alat yang diuji Manual (alat standart)
Hari
pH Temp Tanah Cahaya Udara pH Temp Tanah Cahaya Udara
I 5.4 27 76 81 64 5.3 26 77 80 64.5
II 5 28 80 84 64 5.1 28.5 80 83 64.8
III 6.1 28 79 79 72 6 28 79.1 79.5 71
IV 4.5 27 85 80 68 4.6 27 85.5 80.2 68.2
V 4.2 30 82 79 65 4.3 30.5 82.2 79 65
VI 5.4 27 80 84 70 5.5 27.5 80 84.1 70
VII 4.8 28 73 85 75 4.7 28 73 85 75.1

Dari data diatas dapat terlihat adanya tingkat penyimpangan data antara data yang
diambil secara manual dengan data yang diambil menggunakan alat. Penyimpangan
data terjadi di beberapa sensor, hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan
perhitungan pada library. Berikut detail dari hasil setiap sensor beserta nilai rata-rata
error yang didapat dari perbandingan dengan hasil pengukuran secara manual atau
alat standart yang digunakan oleh petani. Besarnya error pada pengukuran dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Persentase error = | Pengukuran−Aktual | . 100%
Aktual

Tabel 4.3. Data hasil pengujian sensor pH

Hari Alat yang diuji Alat standart % Error


I 5.4 5.3 1.88
II 5 5.1 1.96
III 6.1 6 1.66
IV 4.5 4.6 2.17
V 4.2 4.3 2.32
VI 5.4 5.5 1.81
VII 4.8 4.7 2.12

Universitas Sumatera Utara


40

Dari hasil pegukuran sensor pH pada tabel diatas didapatkan bahwa rata-rata error
pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur standart yang
dgunakan oleh petani sebesar 1.99%.

Tabel 4.4. Data hasil pengujian sensor temperatur

Hari Alat yang diuji Alat standart % Error


I 27 26 3.84
II 28 28.5 1.75
III 28 28 0.00
IV 27 27 0.00
V 30 30.5 1.63
VI 27 27.5 1.81
VII 28 28 0.00

Dari hasil pegukuran sensor temperatur pada tabel diatas didapatkan bahwa rata-rata
error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur standart
yang dgunakan oleh petani sebesar 1.29 %.

Tabel 4.5. Data hasil pengujian sensor kelembaban udara

Hari Alat yang diuji Alat standart % Error


I 64 64.5 0.77
II 64 64.8 1.23
III 72 71 1.40
IV 68 68.2 0.29
V 65 65 0.00
VI 70 70 0.00
VII 75 75.1 0.13

Dari hasil pegukuran sensor kelembaban udara pada tabel diatas didapatkan bahwa
rata-rata error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur
standart yang dgunakan oleh petani sebesar 0.54%.

Universitas Sumatera Utara


41

Tabel 4.6. Data hasil pengujian sensor kelembaban tanah

Hari Alat yang diuji Alat standart % Error


I 76 77 1.29
II 80 80 0.00
III 79 79.1 0.12
IV 85 85.5 0.58
V 82 82.2 0.24
VI 80 80 0.00
VII 73 73 0.00

Dari hasil pegukuran sensor kelembaaban tanah pada tabel diatas didapatkan bahwa
rata-rata error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur
standart yang dgunakan oleh petani sebesar 0.31%.

Tabel 4.7. Data hasil pengujian sensor intensitas cahaya

Hari Alat yang diuji Alat standart % Error


I 81 80 1.25
II 84 83 1.20
III 79 79.5 0.62
IV 80 80.2 0.24
V 79 79 0.00
VI 84 84.1 0.11
VII 85 85 0.00

Dari hasil pegukuran sensor intensitas cahaya pada tabel diatas didapatkan bahwa
rata-rata error pembacaan sensor dari alat yang diuji dibandingkan dengan alat ukur
standart yang dgunakan oleh petani sebesar 0.49%.

Dari perhitungan keseluruhan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alat yang
dibangun sudah memberikan hasil yang mendekati nilai sebenarnya. Error tersebut
dapat terjadi dikarenakan beberapa hal, karena adanya kesalahan perhitungan pada
library, bisa juga dikarenakan rangkaian dan pembacaan sensor yang kurang stabil.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan dari penerapan metode yang diajukan untuk
melakukan sistem pemantauan kualitas tanaman padi serta saran-saran pengembangan
yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengujian sistem pemantauan


kualitas tanaman padi yaitu:
1. Penelitian real time monitoring untuk tanaman padi menggunakan mikrokontroller
arduino pada jaringan sensor berhasil diimplementasikan.
2. Berdasarkan hasil penelitian selama 1 minggu, semua sensor memberikan nilai
yang stabil dan rata-rata error dari pH sebesar 1.99%, temperature sebesar 1.29%,
kelembaban udara sebesar 0.54%, kelembaban tanah sebesar 0.31%, dan untuk
intensitas cahaya sebesar 0.49%.

5.2. Saran

Saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan alat lebih dari satu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
2. Desain alat yang lebih praktis dan energi alternatif yang lebih besar untuk
menambah daya dari sensor.
3. Dapat dikembangkan tidak hanya untuk monitoring tetapi juga dapat memberikan
saran dan otomatisasi tindakan yang harus dilakukan.

Universitas Sumatera Utara


44

DAFTAR PUSTAKA

Arduino. (n.d.). Mikrokontroller Arduino Uno. Retrieved 2017, from


http://www.arduino.cc/arduino_uno.

Chasanah. 2010. Kegiatan Pertanian Selalu Berhubungan Dengan Fluktuasi Unsur-


Unsur Cuaca Yang Mempengaruhi Hasil Pertanian Baik Yang Bersifat Positif.

Chavan, C. H., Karande, P. V. 2014. Wireless Monitoring of Soil Moisture,


Temperature & Humidity Using Zigbee in Agriculture. International Journal
of Engineering Trends and Technology (IJETT) Volume 11 Number 10.

Coughlin, F. 1994. Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear. Erlangga,


Jakarta.

Destarianto, P., Prasiwi, S. B. 2017. Desain Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan


Lahan Untuk Peningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan. Politeknik Negeri
Jember.

DFRobot. (n.d.). DHT11 Temperature and Humidity Sensor. Retrieved 2017, from
http://www.dfrobot.com/wiki/index.php/DHT11_Temperature_and_Humidity
_Sensor.

Djuandi, F. 2011. Pengenalan Arduino. Elexmedia. Jakarta.

Foe, F.G. 2013. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Debitur Litigasi di PT
Bank Tabungan Negara pada Area Collection III Surabaya. Skripsi. STIKOM
Surabaya.

Girisonta. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara


45

Harisurya, R., Sumardi., Setiyono, B. 2015. Sistem pengukuran data suhu,


kelembaban, dan tekanan Udara dengan telemetri berbasis frekuensi radio.
Transient. vol.4, no. 3.

Ihsanto, E., Hidayat, S. 2014. Rancang Bangun Sistem Pengukuran pH Meter dengan
Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno. Universitas Mercu Buana.
Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Perubahan Iklim Global.

Kitronik. (n.d.). LDR (Light Dependent Resistor) Sensor. Retrieved 2017, from
http://www.kitronik.com/index.php/ldr_sensor.

Lei, Xiao., Lejiangguo. 2010. The Realization of Precision Agriculture Monitoring


System Based on Wireless Sensor Network. IEEE.

Lim, W., Torres, H.K., Oppus, C.M. 2014. An Agricultural Telemetry System
Implemented Using an Arduino-Android Interface. IEEE sensors journal.

Martin, J., Susanto, E., Sunarya, U. 2015. Kendali pH dan Kelembaban Tanah
Berbasis Logika Fuzzy Menggunakan Mikrokontroller. Universitas Telkom.

Modjahidin, K. 2006. Pengembangan Plobe Sensor Kelembaban Serat Optik Dengan


Cladding Gelatin. Makara, Teknologi, Vol. 10 : 45-50.

Nuralam. 2017. Prototype Smart Sensor Pengukur Suhu Untuk Sistem Monitoring
Pada Smart Building Management System. Politeknik Negeri Jakarta.

Nurdin. 2011. Antisipasi Perubahan Iklim Untuk Keberlanjutan Ketahanan Pangan.


Sulawesi Utara: Universitas Negeri Gorontalo.

Pressman, R.S. 2010. Software Engineering : a practitioner’s approach. McGraw-


Hill. New York. 68.

Sharma, S. 1998. Analisa Performansi Sensor Ph Berbasis Fiber Optik Berdasarkan


Pengamatan Kondisi Sol-Gel Pada Optrode. ITS-Press, Surabaya.

Suberjo. 2009. Adaptasi Pertanian Dalam Pemanasan Global. UGM : Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara


46

Wang, Y. and Chi, Z. 2016. System of Wireless Temperature and Humidity


Monitoring Based on Arduino Uno platform. Sixth International Conference
on Instrumentation & Measurement, Computer, Communication and Control.

Wang Y., Song J., Liu X., Jiang S., and Liu Y. 2013. Plantation Monitoring System
Based on Internet of Things. IEEE and Internet of Things (iThings / CPSCom)
pp. 366, 369.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai