BERBASIS IOT
SKRIPSI
SHELLA GESTIKA
151401039
SKRIPSI
SHELLA GESTIKA
151401039
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan
sumbernya.
Shella Gestika
151401039
ii
Universitas Sumatera Utara
UCAPAN TERIMA KASIH
iii
Universitas Sumatera Utara
7. Bapak M.Andri Budiman, ST.M.Comp.Sc, M.E.M. selaku dosen
Penguji II yang telah memberikan masukan, saran, motivasi dan
semangat kepada penulis dalam melengkapi kekurangan dari skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di Program Studi S1 Ilmu Komputer
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera
Utara.
9. Teman seperjuangan Joshua, Dormen, Roy, Ekal, Raka, Mufri, Sobir,
Ezra yang selalu berbagi keceriaan dan bertukar pikiran bersama
penulis. Dan terima kasih juga untuk teman seperjuangan di tengah
pandemi Covid-19 yang masih berjuang bersama-sama. Dukungan
moral kalian sangat membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu memberikan berkat karunia dan kasih sayang-
Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat,
perhatian, motivasi, serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pribadi, keluarga, organisasi
dan negara.
Penulis
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
v
Universitas Sumatera Utara
HYDROPONIC NUTRIET CONTROL SYSTEM BASED IOT
ABSTRACT
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Ucapan Terimakasih iv
Abstrak vi
Abstract vii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
Daftar Lampiran xv
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metode Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 Landasan Teori 7
2.1 Mikrokontroler 7
2.2 Manfaat Mikrokontroler 8
2.3 Perkembangan Mikrokontroler 9
2.4 Jenis-jenis Mikrokontroler 9
2.5 Modul Relay 11
vii
Universitas Sumatera Utara
2.6 Media Tanam Hidroponik 11
2.7 Cairan Nutrisi 12
2.8 Internet of Things 13
2.9 ESP8266 15
2.10 Sejarah NodeMCU 16
2.11 Sensor Larutan Nutrisi 20
2.12 Logika If Else 22
2.13 Penelitian yang Relevan 23
BAB 3 Analisis dan Perancangan 25
3.1 Analisis Sistem 25
3.1.1 Analisis Masalah 25
3.1.2 Analisis Kebutuhan 26
3.1.2.1 Kebutuhan Fungsional 27
3.1.2.2 Kebutuhan Non-fungsional 27
3.1.3 Diagram Umum 27
3.1.4 Pemodelan Sistem 28
3.1.4.1 Diagram Use Case 28
3.1.4.2 Diagram Activity 30
3.1.5 Flowchart 31
3.2 Perancangan Sistem 32
3.2.1 Perancangan Perangkat Keras 33
3.2.1.1 Main Board (ESP8266) 33
3.2.1.2 Sensor Larutan Nutrisi 34
3.2.1.3 Relay 35
3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak 36
BAB 4 Implementasi dan Pengujian 37
4.1 Implementasi Sistem 37
viii
Universitas Sumatera Utara
4.1.1 Konstruksi Utama 37
4.1.2 Sensor TDS EC Meter 38
4.1.3 Relay 38
4.1.4 Pompa 39
4.1.5 Daya Listrik 39
4.2 Penggabungan Perangkat Keras 40
4.2.1 Experimentas Setup 40
4.3 Pembuatan Perangkat Lunak 41
4.3.1 Perangkat Lunak Arduino 41
4.3.2 Perangkat Lunak Internet of Things 42
4.3.2.1 Menu Utama 42
4.3 Pengujian Sistem 43
4.4.1 Pengujian Sensor TDS EC Meter 43
4.4.2 Pengujian Pompa 51
4.4.3 Pengujian Modul WiFi ESP8266 51
BAB 5 Kesimpulan dan Saran 53
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 53
Daftar Pustaka 55
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Binary Operator 22
Tabel 2.2 Tabel Relational Operator 23
Tabel 3.1 Naratif Use Case Komputer dengan Esp8266 30
Tabel 3.2 Rancangan Board Modul Wifi Esp8266 34
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor TDS EC Meter dan TDS Meter 44
Tabel 4.2 Pengujian yang dilakukan pukul 13:00 45
Tabel 4.3 Pengujian yang dilakukan pukul 14:00 45
Tabel 4.4 Pengujian yang dilakukan pukul 15:00 46
Tabel 4.5 Pengujian yang dilakukan pukul 16:00 47
Tabel 4.6 Pengujian yang dilakukan pukul 17:00 47
Tabel 4.7 Pengujian yang dilakukan pukul 18:00 48
Tabel 4.8 Pengujian yang dilakukan pukul 19:00 49
Tabel 4.9 Hasil pengujian larutan nutrisi 50
x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Mikrokontroler 7
Gambar 2.2 Gambar tabel PPM sayuran daun 13
Gambar 2.3 Posisi pin-pin dari ESP-12E 18
Gambar 2.4 Skematik posisi Pin NodeMCU Devkit v1 19
Gambar 2.5 Skematik posisi Pin NodeMCU Devkit v2 20
Gambar 2.6 Skematik posisi Pin NodeMCU Devkit v3 20
Gambar 2.7 Sensor Larutan Nutrisi 21
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa 26
Gambar 3.2 Diagram Umum 28
Gambar 3.3 Use case Diagram Sistem Pengontrolan Nutrisi 29
Gambar 3.4 Diagram Activity 31
Gambar 3.5 Flowchart Sistem 32
Gambar 3.6 Bentuk Fisik ESP8266 33
Gambar 3.7 Sensor Larutan Nutrisi 35
Gambar 3.8 Relay 35
Gambar 3.9 Rancangan Layout Website 36
Gambar 4.1 PCB dengan Modul WiFi ESP8266 37
Gambar 4.2 Sensor TDS EC Meter 38
Gambar 4.3 Relay 39
Gambar 4.4 Pompa dengan Relay 39
Gambar 4.5 Kabel USB 40
xi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Perangkat Keras Sistem 40
Gambar 4.7 Experimental setup Wadah Penampung Cairan Nutrisi 41
Gambar 4.8 Sensor TDS EC Meter 41
Gambar 4.9 Source Code Arduino 42
Gambar 4.10 Layout yang telah terkoneksi dengan jaringan WiFi 43
Gambar 4.11 Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi 44
Gambar 4.12 Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi 45
Gambar 4.13 Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi 46
Gambar 4.14 Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi 46
Gambar 4.15 Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi 47
Gambar 4.16 Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi 48
Gambar 4.17 Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi 48
Gambar 4.18 Grafik Perbandingan Sensor TDS EC Meter dan TDS Meter 49
Gambar 4.19 Genangan air pada tanaman selada 50
Gambar 4.20 Tanaman Selada 51
xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Listing Program A
Curriculum Vitae H
xiii
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu hal yang paling penting dalam proses hidroponik agar tumbuhan
tumbuh dengan baik adalah dengan pemberian nutrisi. Nutrisi dibutuhkan
agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik. Dengan memperhatikan waktu
dari nutrisi yang akan ditambahkan ke dalam tanaman, itu akan membuat
hasil panen lebih maksimal.
Dari penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Nadia Al Karina dalam jurnal
yang berjudul “Perancangan Sistem Alir Larutan Nutrisi Otomatis pada
Tanaman Hidroponik dengan Mikrokontroler Arduino Uno Berbasis
Android” penelitian ini membuat sebuah alat alir larutan nutrisi ke tanaman
hidroponik secara otomatis menggunakan mikrokontroler Arduino Uno
yang dapat mengalirkan larutan nutrisi secara otomatis dengan logika if else
serta mengirimkan data berupa ketinggian larutan dan suhu sekitar tanaman
ke smart phone android yang terhubung. Penelitian lainnya oleh
Muhammad Ikhlas, Sony Sumaryo, Estananto yang berjudul “Perancangan
1
Universitas Sumatera Utara
Kendali Nutrisi pada Hidroponik NFT dengan Metode PID” dalam
penelitian ini menggunakan sensor EC untuk mengukur nutrisi yang
terkandung dalam air dan mengalirkan air ke bak penampungan dengan
menggunakan metode PID.
Dari penelitian diatas, maka pada judul yang saya ajukan ini adalah saya
akan membuatnya dengan menggunakan ESP8266 karena ESP8266 ini
merupakan modul wifi dimana modul wifi ini berfungsi untuk
berkomunikasi melalui jaringan internet yang sama. Dan hasil output dari
penelitian ini berupa nilai dari cairan nutrisi yang di dapat melalui sensor
TDS EC Meter dan TDS Meter, kemudian akan di tampilkan melalui layar
handphone Android atau komputer yang dikirim menggunakan ESP8266.
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini terkait dari latar
belakang diatas adalah :
1. Bagaimana cara mengontrol cairan nutrisi di tanaman hidroponik
dengan menggunakan modul ESP8266.
2. Bagaimana cara mengirimkan data dari software arduino ke website
menggunakan modul ESP8266.
3. Bagaimana perbandingan hasil keluaran cairan nutrisi pada sensor TDS
EC Meter dan TDS Meter.
2
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk koneksi internet harus berada dalam satu jaringan yang sama dan
maksimal 4 perangkat yang dapat terhubung.
5. Tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah selada.
6. Cairan nutrisi untuk tanaman telah tercampur dengan air.
7. Link untuk mengakses berupa IP Address (Internet Protocol) dari Modul
WiFi ESP8266.
1. Studi Literatur
3
Universitas Sumatera Utara
skripsi ini. Referensi yang digunakan dapat berupa buku, jurnal, artikel,
situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
3. Perancangan Sistem
4. Implementasi
5. Pengujian
6. Dokumentasi
Pada tahap ini, penelitian yang telah dilakukan, didokumentasikan mulai
dari tahap analisa sampai kepada pengujian dalam bentuk laporan
penelitian (skripsi).
4
Universitas Sumatera Utara
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam menulis skripsi terdiri atas beberapa hal yakni
bagian utama, yang terdiri dari beberapa bab-bab berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan
yang berjudul “Sistem Pengontrolan Nutrisi Tanaman Hidroponik
Berbasis IoT”, ada juga beberapa hal yang akan terlampir seperti
tujuan dari penelitian, batasan masalah untuk penelitian dan manfaat
serta metode dan sistematika dalam penulisan skripsi.
5
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini berisi implementasi dari sistem yang telah dirancang di bab
sebelumnya. Implementasi dan pengujian dilakukan berdasarkan
dari rancangan yang telah disebutkan.
6
Universitas Sumatera Utara
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Mikrokontroler
7
Universitas Sumatera Utara
Dalam sistem terkomputerisasi ada bagian terpenting yakni sebuah program.
Jadi dapat dikatakan bahwa mikrokontroler ini memiliki input dan output
serta kendali program yang dapat dihapus atau ditulis secara khusus. Secara
umum dapat disebut sebagai “pengendali kecil” maksudnya adalah sebuah
sistem yang memerlukan komponen pendukung untuk dapat direduksi atau
diperkecil sehingga dapat dikendalikan.
8
Universitas Sumatera Utara
dengan rangkaian eksternal tersebut mikrokontroler dapat beroperasi.
Sistem minimal yang dimaksud adalah komponen lain atau rangkaian
mikrokontroler untuk menjalankan aplikasi.
9
Universitas Sumatera Utara
1. Keluarga MCS51
Mikrokontroler ini merupakan keluarga dari CISC dan sebagian besar
intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Berdasarkan arsitekur
Harvad, mikrokontroler ini memiliki kemampuan pemrosesan boolean
yakni operasi logika tingkatan bit secara langsung dan efisien dalam
register internal dan RAM. Oleh sebab itu, MCS51 merupakan rancangan
awal PLC (Programmable Logic Control).
2. AVR
AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit dan merupakan singkatan
dari Mikrokontroler Alv and Vegard’s Risc processor. Mikrokontroler ini
sering digunakan dalam bidang instrumentasi dan elektronika.
3. PIC
PIC merupakan singkatan dari Programmable Interface Controller yang
berkembang menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC dibuat
oleh Microchip yang merupakan keluarga mikrokontroler yang
berarsitektur Harvard. Di kalangan developer, PIC cukup populer karena
ketersediaan dan penggunaannya luas, biaya yang rendah, pemrograman
melalui hubungan serial pada komputer dan database aplikasi yang besar.
4. Arduino
Arduino memiliki chip mikrokontroler jenis AVR dari perusahaan Atmel,
serta arduino juga memiliki rangkaian elektronik yang open source.
5. ARM Cortex-M0
Advanced RISC Machine merupakan singkatan dari ARM. Memiliki
arsitektur set intruksi 32 bit RISC (Reduced Instruction Set Computer)
yang dikembangkan oleh ARM Holdings.
10
Universitas Sumatera Utara
2.5. Modul Relay
Prinsip kerja modul relay secara umum adalah sama dengan kontraktor
magnet yaitu berdasarkan kemagnetan yang didapat dari kumparan coil yang
telah diberikan arus listrik. Kumparan coil merupakan sebuah komponen
yang telah tersusun menjadi lilitan kawat. Saat lilitan kawat tersebut
mendapatkan energi listrik, maka akan terlihat gaya elektromagnet yang
menarik armature berpegas dan contract menutup.
Untuk kasus ini akan menggunakan sistem hidroponik dari DFT karena
termasuk sistem ini cukup banyak dilakukan. Pada sistem Hidroponik DFT
ini, peletakan akar tanaman pada lapisan air berkisar 4-6 cm. Keunggulan
dari sistem ini adalah tanaman tidak akan kering atau layu ketika sistem
11
Universitas Sumatera Utara
tidak bekerja karena pasokan listrik mati, nutrisi selalu tersedia dalam
jumlah yang cukup dan tidak selalu membutuhkan listrik selama 24 jam.
Adapun manfaat dari AB-Mix yang dibagi menjadi unsur hara mikro dan
unsur hara makro. Pada unsur hara makro bagi tanaman, AB memiliki
manfaat sebagai berikut :
12
Universitas Sumatera Utara
Kepekaan sebuah nutrisi dilihat dari nilai PPM (Part Per Million) dan
penambahan atau peningkatan nutrisi tersebut berdasarkan umur tanaman,
semakin tua usia tanaman maka semakin tinggi pula nilai PPM yang
dibutuhkan. PPM merupakan satuan yang digunakan pada konsentrasi
larutan atau kelimpahan partikel yang sangat kecil. Pada penelitian ini akan
menggunakan tanaman selada, dimana nilai PPM dari selada adalah 560 -
840. Setiap tumbuhan seperti sayuran daun memiliki nilai ppm yang
berbeda-beda. Adapun terlampir pada Gambar 2.2 berikut ini.
13
Universitas Sumatera Utara
pemrograman, ini cara Internet of Things bekerja. Manusia dalam Internet
of Things bertugas untuk mengatur dan mengawas dari mesin-mesin yang
bekerja secara langsung.
Pada mulanya internet dikenal pada tahun 1989. Seorang peneliti bernama
John Romkey di tahun 1990 membuat sebuah perangkat pemanggang roti
yang dapat dijalankan melalui internet. Awal kepopuleran IoT muncul di
tahun 1999 yakni dengan ditemukannya sebuah mesin berbasis Radio
Frequency Identification (RFID). Sebuah perusahaan meluncurkan IPSO di
tahun 2008 untuk memasarkan IP dalam jaringan “Smart Object” yang
bertujuan untuk mengaktifkan internet of things itu sendiri. Dengan
berkembangnya infrastruktur internet tersebut, akan ada berbagai macam
benda nyata yang dapat terkoneksi dengan internet, tidak hanya komputer
atau smartphone saja. Sebagai contohnya adalah mesin produksi, mobil,
benda nyata yang telah terhubung ke dalam jaringan lokal atau global,
peralatan yang dikenakan manusia (wearables).
14
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan kehidupan warga negara (Mário Campolargo, 2013). Internet
of things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan
oleh internet, bahkan mungkin lebih baik (Ashton, 2009).
2.9. ESP8266
ESP8266 adalah sebuah modul wifi yang membuat koneksi TCP/IP dan
berguna sebagai perangkat tambahan dalam mikrokontroler. Modul wifi ini
memiliki tiga mode wifi yaitu Station, Access Point dan Both (Keduanya)
serta membutuhkan daya sekitar 3.3 Volt. Modul wifi ini dapat dijalankan
sendiri tanpa menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah memiliki
perlengkapan layaknya mikrokontroler yakni ada prosesor, GPIO yang
jumlah pinnya tergantung dari jenis ESP8266 dan juga memiliki memori..
2. Wemos
Pada bagian ini terdapat perbedaan dari perangkat ESP8266 di series
sebelumnya yakni di wemos sudah terdapat board. Perangkat ini juga telah
embeded dengan board dan usb uart, jadi tidak terlalu sulit dalam
memasangkan board dan menyediakan usb loader untuk upload program
pada perangkat ESP8266 tersebut.
15
Universitas Sumatera Utara
3. NodeMCU
Keistimewaan dari NodeMCU ini adalah perangkat yang lebih detail dari
wemos dan board yang digunakan lebih nyaman. ESP yang terpasang
pada perangkat ini menggunakan ESP-12E. Dan untuk penelitian ini
penulis menggunakan NodeMCU.
4. ESPDuino
Bentuk ESPDuino jika dilihat sekilas akan terlihat mirip dengan ardunio.
Akan tetapi, perangkat ini hanya memiliki board desain yang mirip
dengan perangkat arduino, meski begitu perangkat ini tetap original
ESP8266 tanpa ada chip tambahan dari arduino uno. Dan secara fungsi,
perangkat ini memiliki fungsi yang sama dengan wemos dan NodeMCU.
Spesifikasi ESP8266 :
Tegangan : 3.3V
Konsumsi Arus : 10uA - 170mA
Flash Memory : 16MB max (512K normal)
Prosesor : Tensilica L106 32 bit
Kecepatan Prosesor : 32K + 80K
GPIOs (General Purpose : 17 (dapat berlipat ganda dengan
Input/Output) fungsi lain)
Analog ke Digital : 1 input dengan 1024 langkah (10
bit) resolusi
802.11 support : b/g/n/d/e/i/k/r
Koneksi maksimum TCP : 5
16
Universitas Sumatera Utara
buatan Espressif System, juga firmware yang digunakan, yang menggunakan
bahasa pemrograman scripting Lua.
2. Funsionalitas PWM
4. Antarmuka 1 Wire
5. ADC
17
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Posisi pin-pin dari ESP-12E
18
Universitas Sumatera Utara
Adapun beberapa versi NodeMCU sebagai berikut :
19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Skematik posisi Pin NodeMCU Devkit v2
20
Universitas Sumatera Utara
dimana EC merupakan penghantar listrik yang ada pada cairan. Nilai EC
atau ppm di dapat dari pengukuran perlawanan antara dua pin steker ketika
steker terendam dalam cairan.
Spesifikasi :
1. Water quality probe, TDS conductivity, water quality testing tds probe
21
Universitas Sumatera Utara
2.12. Logika If Else
Pada ilmu komputer, ada beberapa jenis logika yang bisa digunakan. Salah
satu logika yang digunakan dalam penelitian ini adalah logika if else. Untuk
pengertian logika sendiri yakni merupakan suatu pemikiran yang identik
dengan nalar dan akal. Pada logika if else, pemikiran ini digunakan untuk
melihat suatu kondisi apakah kondisi tersebut benar atau tidak. Logika if
else memiliki ciri khas untuk menyeleksi suatu pernyataan. Adapun di
perlukannya operator dalam menyeleksi suatu pernyataan. Pengertian
operator sendiri yakni sebuah simbol atau tanda yang terdapat pada sebuah
data untuk mendapatkan sebuah hasil. Berikut ini adalah beberapa jenis
operator yang biasa digunakan dalam logika if else :
1. Binary Operator
Untuk pengoperasian pada binary operator biasanya digunakan untuk
mengoperasikan dua buah operand (data). Binary operator ini berbentuk
variabel atau konstanta, dimana pengertian variabel sendiri adalah nilai
yang dapat berubah dan tidak tetap, sedangkan konstanta kebalikan dari
pengertian variabel yakni memiliki nilai tetap dan tidak dapat di ubah.
Tabel 2.1 Binary Operator
Operator Operasi
* Perkalian
DIV Pembagian bulat
/ Pembagian real
MOD Modulus
+ Pertambahan
/ Pengurangan
2. Relational Operator
Operator ini biasanya digunakan untuk menghasilkan sebuah pernyataan
yang memiliki keluaran true atau false.
22
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Relational Operator
Operator Operasi
= Sama dengan
<> Tidak sama dengan
> Lebih besar dari
>= Lebih besar sama dengan dari
< Lebih kecil dari
<= Lebih kecil sama dengan dari
IN Seleksi dari anggota himpunan
23
Universitas Sumatera Utara
Film Technique) dengan Metode PID”. Hasil akhir dari perancangan
sistem ini adalah nutrisi tersebut akan mengalir pada Hidroponik dan
dapat dikontrol dengan mengukur nilai EC serta dengan menggunakan
kandungan A dan B mix yang bernilai 3 ms/cm.
3. Yuga Hadfridar Putra, Dedi Triyanto, dan Suhardi (2018) pada
penelitian yang berjudul “Sistem Pemantauan dan Pengendalian Nutrisi,
Suhu, dan Tinggi Air pada Pertanian Hidroponik Berbasis Website”
menjelaskan bahwa sistem pemantau dan pengendali diterapkan pada
sistem hidroponik dengan metode NFT.
4. Wahyu Rilo Pambudi (2018) pada penelitian yang berjudul “Prototype
Sistem Pemeliharaan Otomatis pada Pertanian Hidroponik
Menggunakan Metode Aeroponik”. Pada penelitian ini kuantitas nutrisi
dikontrol menggunakan flow sensor.
5. Sotyohadi, Wahyu Surya Dewa, I Komang Somawirata (2020) pada
penelitian yang berjudul “Perancangan Pengatur Kandungan TDS dan
PH pada Larutan Nutrisi Hidroponik Menggunakan Metode Fuzzy
Logic”. Pada penelitan ini fuzzy logic digunakan melalui arduino uno
dan output yang dihasilkan di tampilkan menggunakan LCD.
24
Universitas Sumatera Utara
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
25
Universitas Sumatera Utara
juta atau 31,86 persen dari jumlah penduduk yang jumlahnya 124,54 juta
orang menurut Kepala BPS Suhariyanto pada Jum’at, 5 Mei 2017. Dari data
tersebut membuktikan bahwa pertanian merupakan pekerjaan yang cukup
banyak di lakukan. Dan untuk mempermudah pekerjaan tersebut,
dimanfaatkan teknologi salah satunya adalah dengan menggunakan sistem
pengontrolan nutrisi tanaman. Pada diagram ishikawa di Gambar 3.1 akan
menjelaskan tentang implementasi dari sistem pengontrolan nutrisi tanaman
hidproponik berbasis Internet of Thing.
26
Universitas Sumatera Utara
3.1.2.1. Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan yang terdiri dari proses-proses yang akan disediakan pada
sistem, seperti bagaimana sistem akan bereaksi terhadap input tertentu atau
bagaimana cara perilaku sistem terhadap situasi tertentu disebut kebutuhan
fungsional. Adapun kebutuhan fungsional dalam penelitian ini mencakup
beberapa hal berikut ini :
Diagram umum dari penelitian ini diberikan seperti pada Gambar 3.2.
Cara kerja sistem sesuai dengan diagram umum adalah sebagai berikut ini :
27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Diagram Umum
Cara kerja sistem sesuai dengan diagram umum adalah sebagai berikut ini :
1. Relay digunakan sebagai delay time untuk memompa larutan nutrisi agar
air nutrisi dapat mengalir.
2. Sensor larutan nutrisi untuk mengecek nilai nutrisi dalam satuan PPM.
3. Modul ESP8266 sebagai modul wifi atau penghubung yang dapat
mengkomunikasikan relay ke website.
Pada diagram Use Case ini mendeskripsikan interaksi sistem yang dibuat
untuk mempermudah user memahami kegunaan sistem tersebut. Diagram
use case juga bermanfaat untuk mengetahui fungsi dari sebuah komponen
yang digunakan dalam sebuah sistem dan siapa yang berhak menggunakan
fungsi tersebut. Diagram use case diberikan seperti pada Gambar 3.3.
28
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3. Use case Diagram Sistem Pengontrolan Nutrisi Tanaman
29
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Naratif Use Case Proses Menghubungkan Komputer dengan
Esp8266
Diagram activity tersebut akan terlihat seperti pada Gambar 3.4 berikut ini.
30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4. Diagram Activity
3.1.5. Flowchart
31
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5. Flowchart Sistem
Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sistem
terdiri atas beberapa bagian utama yaitu sirkuit utama (main board), sensor,
relay dan pompa untuk menjalankan larutan nutrisi. Perancangan antarmuka
dilakukan sebaik mungkin agar user dapat dengan mudah
mengoperasikannya. Kemudian perancangan perangkat keras dirancang
sesimpel mungkin untuk tidak mengganggu proses pertumbuhan tanaman.
32
Universitas Sumatera Utara
Dalam perancangan sistem ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu,
perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak yang akan
dirincikan sebagai berikut.
Komponen utama dalam sistem ini adalah ESP8266 sebagai main board,
karena alat ini akan menjadi inti yang akan menghubungkan satu komponen
dengan komponen lain.
33
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Rancangan Board Modul Wifi ESP8266
Nama
No Banyak Fungsi Keterangan
Barang
· Sensor larutan
Tegangan Positif nutrisi
2 VCC 2
(5V)
· Relay
· Sensor larutan
Tegangan Negatif
3 GND 2 nutrisi
(0V)
· Relay
Mengeluarkan
4 D1 1 Relay
tegangan (Output)
34
Universitas Sumatera Utara
Sensor yang digunakan pada sistem ini adalah TDS EC Meter.
(Sumber :https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-
1/2018/5/30/374410/374410_de7d26e9-9f21-4a6d-acd4-
552c478bf692_800_800.jpg)
3.2.1.3. Relay
Relay berfungsi sebagai saklar atau switch listrik. Pada sistem ini, relay
digunakan untuk menggerakkan pompa.
35
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada sistem ini adalah sebuah program dari
website. Program ini memiliki kemampuan untuk menghubungkan sistem
dengan website dengan menggunakan modul ESP8266.
Keterangan :
36
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem sesuai pada analisis dan
perancangan yang sudah ditentukan dan kemudian melakukan pengujian
sistem.
Kerangka utama dari sistem ini berupa sebuah modul WiFi ESP8266 karena
ini akan menjadi pengontrol utama. Kemudian ada PCB yang berguna
sebagai tempat penghubung antara sensor dan modul WiFi ESP8266. Pada
Gambar 4.1 menunjukkan bentuk fisik dari papan protoboard yang telah
terhubung ke modul WiFi ESP8266.
37
Universitas Sumatera Utara
Fungsi untuk PCB (Printed Circuit Board) atau biasa disebut Papan Sirkuit
Cetak ini berguna untuk menghubungkan semua komponen elektronik
menjadi satu kesatuan rangkaian elektronika.
4.1.3. Relay
Pada relay, penggunaan perangkat ini bertujuan untuk mengatur waktu atau
kecepatan pompa. Perangkat ini memiliki tiga kabel yang terdiri dari ground,
power, dan output. Pada output relay, pin D1 yang terdapat pada modul WiFi
ESP8266 akan dihubungkan. Gambar 4.3 dibawah ini menunjukkan bentuk
fisik dari relay.
38
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Relay
4.1.4. Pompa
Pompa ini diletakkan di dalam wadah berisi cairan larutan nutrisi. Nantinya
pompa akan bekerja sesuai dengan intruksi dari relay yang telah terkontrol
waktu atau kecepatannya. Gambar 4.4 dibawah ini menunjukkan bentuk
fisik dari pompa yang telah terhubung ke relay.
Alat ini menggunakan kabel usb yang biasa digunakan pada charging
handphone. Guna dari kabel usb ini untuk menghantarkan arus listrik dan
menjalankan sistem. Adapun gambar 4.5 di bawah ini merupakan bentuk
fisik dari kabel USB.
39
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5. Kabel USB
Gambar 4.7. dibawah ini menunjukkan experimental setup, yaitu alat dan
bahan yang diperlukan dalam percobaan dibawah ini.
40
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7. Experimental setup Wadah Penampung Cairan Nutrisi
Pada tahap pembuatan perangkat lunak, tahap ini dibagi menjadi dua yaitu
perangkat lunak Arduino dan perangkat lunak Internet of Things.
41
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9. Source code Arduino
42
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10. Layout yang telah terkoneksi dengan jaringan WiFi
Pengujian sistem dilakukan agar dapat mengetahui apakah sistem yang telah
dibuat akan bekerja sesuai dengan analisis dan perancangan sistem yang
telah dilakukan sebelumnya dan untuk mengetahui apakah sistem telah
bekerja dengan baik atau tidak. Pada sistem ini, akan mengontrol larutan
nutrisi yang telah tercampur dengan air menggunakan modul ESP8266.
Dimana akan menghasilkan output berupa nilai dari perbandingan antara
sensor TDS EC Meter dengan TDS Meter. Pada tahap ini, pengujian yang
dilakukan mencakup pengujian sensor TDS EC Meter, pengujian relay dan
pengujian konektifitas modul WiFi ESP8266.
43
Universitas Sumatera Utara
melalui proses program yang dilakukan di software arduino. Pengujian
dilakukan apakah sensor dapat mendeteksi jumlah padatan larutan cairan
nutrisi atau tidak, yang perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Output Sensor TDS EC Meter dengan TDS Meter
Berikut adalah dokumentasi dari hasil pengujian yang ada pada tabel :
Gambar 4.11. Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi
44
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Pengujian yang dilakukan pada pukul 13:00
Berdasarkan data pada tabel 4.2 diatas menunjukkan nilai TDS dari masing-
masing sensor bernilai 812 dan 824.
Gambar 4.12. Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi
Berdasarkan data pada tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai TDS dari masing-
masing sensor bernilai 807 dan 809.
45
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian pada pukul 15:00
Gambar 4.13. Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi
Berdasarkan data pada tabel 4.4 diatas menunjukkan nilai TDS dari masing-
masing sensor bernilai 809 dan 830.
Gambar 4.14. Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi
46
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Pengujian yang dilakukan pada pukul 16:00
Berdasarkan data pada tabel 4.5 diatas menunjukkan nilai TDS dari masing-
masing sensor bernilai 802 dan 833.
Gambar 4.15. Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi
Berdasarkan data pada tabel 4.6 diatas menunjukkan nilai TDS dari masing-
masing sensor bernilai 787 dan 827.
47
Universitas Sumatera Utara
6. Pengujian pada pukul 18:00
Gambar 4.16. Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi
Berdasarkan data pada tabel 4.6 diatas menunjukkan nilai TDS dari masing-
masing sensor bernilai 779 dan 825.
Gambar 4.17. Output data dari hasil terkoneksi dengan jaringan WiFi
48
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Pengujian yang dilakukan pada pukul 19:00
Berdasarkan data pada tabel 4.7 diatas menunjukkan nilai TDS dari masing-
masing sensor bernilai 771 dan 826.
Dari grafik diatas menampilkan nilai antara sensor TDS EC Meter dengan
TDS Meter. Untuk sensor TDS EC Meter dikontrol menggunakan modul
ESP8266. Sedangkan TDS Meter digunakan untuk membandingkan nilai
antara keduanya. Hasil perbandingan ini membuktikan bahwa sensor TDS
EC Meter hampir mendekati nilai dari TDS Meter. TDS Meter adalah alat
yang telah di rancang untuk mengukur nilai ppm dari suatu tumbuhan. TDS
Meter tidak menggunakan koneksi internet, tetapi menggunakan baterai.
Sedangkan untuk sistem yang saya rancang menggunakan modul wifi
ESP8266 untuk mengontrol sensor TDS EC Meter.
49
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Nilai larutan Nutrisi
50
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.19. Genangan air pada tanaman selada
Pompa yang digunakan ini memiliki tegangan 220 Volt. Guna dari pompa
ini adalah untuk menjalankan dan menghentikan aliran cairan nutrisi melalui
website. Pada gambar 4.9 terlihat ada dua button yang bertuliskan ON dan
OFF.
51
Universitas Sumatera Utara
Arduino Uno” oleh Tri Puji Astuti. Perbedaan ini terlihat pada
mikrokontroler yang digunakan atau pengendali yang menjalankan
semua komponen tersebut. Alat tersebut bekerja dengan bantuan
Smartphone Android yang telah disetting oleh pengguna dengan cara
mengaktifkan Bluetooth dan membuka Aplikasi Virtuino.
2. Penelitian yang berjudul “Perancangan sistem air larutan nutrisi otomatis
pada tanaman Hidroponik dengan mikrokontroler Arduino Uno Berbasis
Android” oleh Nadia Al Karina. Perbedaan ini terlihat pada output nya
di tampilkan menggunakan LCD.
3. Penelitian yang berjudul “Sistem pengontrolan PH nutrisi otomatis pada
rangkaian Hidroponik Deep Flow Technique (DFT)” oleh Eleazar
Reymond Gea. Perbedaan ini terlihat pada komponen yang mengontrol
PH air di tangki dengan cara mengirim nilai PH ke device android
menggunakan bluetooth.
Dari tiga perbandingan judul sebelumnya, penelitian yang saya buat berjudul
“Sistem pengontrolan Nutrisi berbasis Internet of Things (IOT)”. Internet of
things yang dimaksud disini adalah bagaimana penggunaan modul WiFi
ESP8266 yang diimplementasikan dengan komponen lain seperti sensor
TDS EC Meter, relay dan pompa. Kemudian output yang dihasilkan
menampilkan nilai yang diperoleh dari sensor TDS EC Meter yang
dikirimkan menggunakan modul WiFi ESP8266. Nilai yang di dapat
tersebut dikontrol menggunakan modul WiFi, sehingga user atau pengguna
dapat menggunakan sistem ini menggunakan koneksi internet yang telah
terhubung sebelumnya dengan jaringan yang sama.
52
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan dan hasil dari penelitian tersebut, maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian tersebut, ada beberapa saran yang dapat digunakan
untuk penelitian atau pengembangan dari hasil penelitian ini agar penelitian
ini dapat dikembangkan lebih lanjut, yakni:
1. Pada penelitian ini, data yang diambil adalah jumlah padatan terlarut dan
membandingkan nilai dari sensor TDS EC Meter dengan TDS Meter.
Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya dapat menggunakan
sensor lain dan membandingan dengan sensor lain juga.
2. Pada penelitian ini, sistem yang ditampilkan menggunakan website yang
dapat dibuka melalui browser Handphone atau Laptop dengan tampilan
interface yang di program menggunakan HTML dan link berupa IP.
Diharapkan pada penelitian lanjutan, link untuk mengakses dapat
menggunakan hosting.
53
Universitas Sumatera Utara
3. Pada penelitian ini, sensor yang digunakan adalah sensor TDS EC Meter,
diharapkan ada sensor lain yang dapat digunakan untuk penelitian
lanjutan.
54
Universitas Sumatera Utara
Daftar Pustaka
55
Universitas Sumatera Utara
Pancawati Dian. Andik Yulianto. 2016. Implementasi Fuzzy Logic
Controller Untuk Mengatur PH Nutrisi pada Sistem Hidroponik
Nutriet Film Technique (NFT). Jurnal Nasional Teknik Elektro. 5(2).
Rifai Faqih Aulia. 2016. Sistem Pendeteksi dan Monitoring Kebocoran Gas
(Liquefied Petrolum Gas) Berbasis Internet of Things. JISKa. 1(1).
56
Universitas Sumatera Utara
LISTING PROGRAM
#include <ESP8266WiFi.h>
int A;
int O;
IPAddress IP(192,168,43,10);
IPAddress NETMASK(255,255,255,0);
IPAddress NETWORK(192,168,43,1);
IPAddress DNS(192,168,43,1);
WiFiServer server(80);
void setup()
pinMode(relay, OUTPUT);
A
Universitas Sumatera Utara
digitalWrite(relay, HIGH);
Serial.println();
Serial.println();
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(ssid);
delay(500);
Serial.print(".");
B
Universitas Sumatera Utara
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.println(WiFi.localIP());
void loop()
if (!client)
return;
while(!client.available())
C
Universitas Sumatera Utara
{
delay(1);
Serial.println(request);
client.flush();
if(request.indexOf("/relay=ON") != -1)
value = LOW;
if(request.indexOf("/relay=OFF") != -1)
value = HIGH;
D
Universitas Sumatera Utara
//*------------------HTML Page Code---------------------*//
client.println("Content-Type: text/html");
client.println("");
client.println("<!DOCTYPE HTML>");
client.println("<html>");
client.println("<br/><br/>");
client.println("<br />");
client.print("<br>");
A = 1024 - sensor;
O = A - 131 ;
E
Universitas Sumatera Utara
client.print (O);
client.print("  PPM");
client.print("<br>");
if(value == LOW)
client.print("ON");
else
client.print("OFF");
client.println("<br><br>");
F
Universitas Sumatera Utara
client.println("<br>");
client.println("</html>");
delay(1);
Serial.println("Client disonnected");
Serial.println("");
G
Universitas Sumatera Utara
SHELLA GESTIKA
PENDIDIKAN FORMAL
SD Swasta Muallaf Alwashliyah Mabar (2004 - 2009)
SMPN 2 Bangun Purba (2009 - 2012)
SMAN 1 Bangun Purba (2012 - 2015)
S1 Universitas Sumatera Utara (2015 - 2020)
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Divisi Keputrian UKMI Al-Khuwarizmi USU (2015-2016)
2. Anggota Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan) Sikonek USU (2017-2018)
SEMINAR
1. Seminar What Will You Be “Motivation to Create Innovation” (2015)
2. Seminar Microsoft “Global Student Technology Competition” (2016)
3. Seminar Industri Kreatif Bersama Digidoy Komik (2016)
4. As Participant in International Seminar “Waste Alert for Sustainable Life” (2017)
5. Seminar Nasional Gamadiksi USU EXPO “Melalui Inovasi Teknologi Untuk
Menciptakan Mahasiswa Kreatif dan Mandiri” (2017)
KEMAMPUAN KOMPUTER
1. Programmer : HTML, C
2. Database : MySQL
3. Desain : Inskcape
4. Software : Ms. Office
H
Universitas Sumatera Utara
I
Universitas Sumatera Utara
J
Universitas Sumatera Utara