Anda di halaman 1dari 23

MEMONITORING SUHU DAN KELEMBABAN DENGAN LCD 16X2 DAN

DHT11

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Final Project Pada Mata Kuliah Sistem
Microprosesor Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

Supri Suhendra
13.2018.097

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3

2.1. Proteus.............................................................................................................3

2.1.1. Pengenalan proteus (software simulasi & desain pcb)..........................3

2.1.2. Langkah sederhana belajar ISIS PROTEUS 8......................................4

2.2. Pengertian Fungsi dan Kegunaan Arduino.................................................6

2.2.1. Kelebihan arduino....................................................................................7

2.2.2. Soket usb....................................................................................................7

2.2.3. Input/output digital dan input analog.....................................................7

2.2.4. Catu daya...................................................................................................7

2.2.5. Baterai / adaptor.......................................................................................7

2.3. Sensor DHT 11................................................................................................8

2.3.1. Definisi.......................................................................................................8

2.4. LCD 16x2.......................................................................................................11

2.4.1. Cara Kerja LCD 16x2............................................................................12

2.5. Cara Mengukur Suhu dan Kelembaban Udara dengan Sensor DHT 11
dan Arduino13

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................16

3.1. Desain Alat....................................................................................................16

3.2. Diagram Flowchat........................................................................................18

3.3. Skema Desain Proteus..................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera
peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah
termometer untuk mengukur suhu dengan valid. (Hidayati, 2011)
Dalam kehidupan sehari-hari tentu setiap orang memerlukan jaringan
elektronika untuk menunjang segala kegiatan yang akan dilakukan. Seiring dengan
munculnya berbagai inovasi yang tiada hentinya. Perlu juga diperhatikan bahwa
penggunaan komponen elektronika secara luas sudah mencakup ke segala bidang
kehidupan manusia yang semakin canggih .Salah satu komponen elektronika yang
paling sering kita dengar yaitu sensor suhu. Suhu merupakan salah satu hal yang
dapat menjelaskan mengenai kondisi lingkungan. Misalnya pencatatan statistik
suhu dari sebuah kota, gunung, ruangan, ruang pembakaran pada pembangkit
listrik tenaga gas, dan lain-lain pasti akan lebih mudah tanpa harus mencatat
secara manual dengan waktu tertentu. (Malvino, 2000)
Kebutuhan akan data mengenai kondisi lingkungan sekitar telah mendorong
kami untuk membuat alat yang bisa mengetahui kondisi lingkungan. Pengambilan
data berupa suhu suatu lingkungan sangat dibutuhkan,misalnya untuk mengetahui
kondisi suhu pada ruang komputer Server yang harus terjaga suhunya. Pengukuran
suhu juga sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian atau pengamatan pada suatu
lingkungan. Hal tersebut akan merepotkan dilakukan jika data tersebut dibutuhkan
secara berkala untuk pengamatan suatu lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu perangkat yang dapat mengukur suhu tersebut. Untuk itu dibuatkanlah alat
atau tools untuk membantu mendesain rangkaian atau PCB yang kita gunakan
bernama

1
proteus. Dan adapun alat untuk mendesain dengan sebuah gambar atau schema
bisa digunakan alat yang bernama fritzing. Proteus sangat membantu untuk
mendesain sebuah rangkaian PCB untuk dibuatkan nantinya sebuah implementasi
alat yang nantinya tidak terjadi kesalahan dalam prosesnya. Namun ada beberapa
kendala dalam menggunakan alat ini, yaitu. Tidak lengkapnya library dari sebuah
komponen yang disediakan oleh aplikasi ini sehingga menjadi sedikit faktor
penghalang dalam pembuatan desain sensor suhu ini. (Ahmad Charis Elyasa
Hafidianto, 2020)

1.2. Rumusan Masalah

 Bagaimana rancang bangun monitoring suhu dan kelembaban dengan lcd 16x2
dan dht11 menggunakan Arduino UNO dan proteus?
 Bagaimana unjuk kerja dari rancang bangun monitoring suhu dan kelembaban
dengan lcd 16x2 dan dht11 menggunakan Arduino UNO dan proteus?

1.3. Tujuan

 Merancang monitoring suhu dan kelembaban dengan lcd 16x2 dan dht11
menggunakan Arduino UNO dan proteus.
 Mengetahui unjuk kerja dari memonitoring suhu dan kelembaban dengan lcd
16x2 dan dht11 menggunakan Arduino UNO dan proteus.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proteus

2.1.1. Pengenalan proteus (software simulasi & desain pcb)

Proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang juga dilengkapi dengan
simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik diupgrade ke PCB shingga
sebelum PCBnya di cetak  kita  akan tahu apakah PCB yang akan kita cetak sudah benar atau
tidak. Proteus mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian
dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang kita buat.
Pengalaman saya menggunakan Proteus ini, software ini  bagus digunakan untuk desain
rangkaian mikrokontroller. Proteus juga bagus untuk belajar elektronika seperti dasar2
elektronika sampai pada aplikasi mikrokontroller. Software ini jika di install menyediakan
banyak contoh aplikasi desain yang disertakan sehingga kita bisa belajar dari contoh2 yang
sudah ada.?[ CITATION Two16 \l 1033 ]
Pengenalan PROTEUS.   Fitur-fitur dari PROTEUS adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik digital maupun
analog maupun gabungan keduanya,Mendukung simulasi yang menarik dan simulasi
secara grafis,
2. Mendukung simulasi berbagai jenis microcontroller seperti PIC, 8051 series.
3. Memiliki model-model peripheral yang interactive seperti LED, tampilan LCD,
RS232, dan berbagai jenis library lainnya,
4. Mendukung instrument-instrument virtual seperti voltmeter, ammeter, oscciloscope,
logic analyser, dll,
5. Memiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara grafis seperti
transient, frekuensi, noise, distorsi, AC dan DC, dll.
6. Mendukung berbagai jenis komponen-komponen analog,
7. Mendukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan program seperti C++
untuk keperluan simulasi,

3
8. Mendukung pembuatan PCB yang di-update secara langsung dari program ISIS ke
program pembuat PCB-ARES.

Pengenalan ISIS. ISIS dipergunakan untuk keperluan pendidikan dan perancangan. Beberapa
fitur umum dari ISIS adalah sebagai berikut :
1. Windows dapat dioperasikan pada Windows 98/Me/2k/XP dan Windows terbaru.
2. Routing secara otomatis dan memiliki fasilitas penempatan dan penghapusan dot.
3. Sangat powerful untuk pemilihan komponen dan pemberian properties-nya.
4. Mendukung untuk perancangan berbagai jenis bus dan komponen-komponen pin,
port modul dan jalur.
5. Memiliki fasilitas report terhadap kesalahan-kesalahan perancangan dan simulasi
elektrik.
6. Mendukung fasilitas interkoneksi dengan program pembuat PCB-ARES.
7. Memiliki fasilitas untuk menambahkan package dari komponen yang belum
didukung.
Pengenalan ARES. ARES (Advanced Routing and Editing Software) digunakan untuk
membuat modul layout PCB. Adapun fitur-fitur dari ARES adalah sebagai berikut :
1. Memiliki database dengan tingkat keakuratan 32-bit dan memberikan resolusi
sampai 10 nm, resolusi angular 0,1 derajat dan ukuran maksimim board sampai
kurang lebih 10 m. ARES mendukung sampai 16 layer.
2. Terintegrasi dengan program pembuat skematik ISIS, dengan kemampuan untuk
menentukan informasi routing pada skematik.
3. Visualisasi board 3-Dimensi.
4. Penggambaran 2-Dimensi dengan simbol library.

2.1.2. Langkah sederhana belajar ISIS PROTEUS 8


ISIS Proteus merupakan program simulasi dari rangkaian elektronik. Disini kita
menggunakan Atmega8353sebagai otak dari rangkaian yang digunakan dan tentu
saja Atmega8353 tersebut kita isi program yang kita buat sendiri. Sekarang langkah –
langkah belajar ISIS Proteus :

1. Buka ISIS Profesional

4
2. Untuk memanggil komponen klik Component di toolbar kemudian klik P ( part ).
3. Tuliskan keyword komponen yang ingin kita masukkan, dalam contoh 8535, klik
Ok. Kemudian klik di lembar kerja yang banyak titik – titiknya.
4. Setelah kita memanggil Atmega8353 sekarang kita akan memanggil LED. Lakukan
langkah no 2 dan 3 namun keyword yang digunakan di no 3 adalah LED, pilih led
sesuai dengan warna kesukaan kamu kemudian klik Ok.

5. Sekarang panggil VCC ( 5 Volt ), dengan klik di toolbar icon Generator. Klik kanan
( 1 x sampai komponen berwarna merah kemudian klik kiri ) dan isi Voltage dengan
5.
6. Sambungkan rangkaian seperti ini (bebas)
7. Setelah semua di sambungkan, selesai sudah kita dalam membuat rangkaian
sederhana Atmega8353 yang nantinya bisa dikembangkan lebih jauh
8. Untuk mengisikan program kedalam micro, klik kanan pada Atmega8353 dan klik
kiri, masukkan file .hex ke program file, dan klik OK.
9. Coba klik start dan lihat jalannya.

5
6
2.2. Pengertian Fungsi dan Kegunaan Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan


dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang
belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak
hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi
elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler
yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka
(libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler,
sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

            Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara
125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro
lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali
karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website
Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk
Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.

Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan


pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka
yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan
pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan
Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan
sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan
lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang
berbasis pada Bahasa C untuk AVR.

7
 Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler
ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru
ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa
menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat
lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat
Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.

2.2.1. Kelebihan arduino


Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder
yang akan menangani upload program dari computer.Sudah memiliki sarana komunikasi
USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa
menggunakannya Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board
arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.

2.2.2. Soket usb


Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop.
Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi
serial.

2.2.3. Input/output digital dan input analog


Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino
dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip,
LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground.
komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa
disambungkan ke pin pin ini. Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi
untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya , potensiometer,
sensor suhu, sensor cahaya, dll.

2.2.4. Catu daya


pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau
rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset.
Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan
pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui
tombol atau rangkaian eksternal.

8
2.2.5. Baterai / adaptor
Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari
baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino
sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari
USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.

2.3. Sensor DHT 11

2.3.1. Definisi

DHT-11 adalah chip tunggal kelembapan relatif dan multi sensor suhu
yang terdiri dari modul yang dikalibrasi keluaran digital. Pada pengukuran
suhu data yang dihasilkan sebesar 14 bit, sedangkan pengukuran untuk
kelembapan data yang dihasilkan sebesar 12 bit. Keluaran dari DHT11 adalah
digital sehingga untuk mengaksesnya diperlukan pemrograman dan tidak
diperlukan pengkondisi sinyal atau ADC. DHT memiliki banyak varian, salah
satunya yaitu DHT22 (AM2302).

Gambar 2.5 Sensor DHT-11

Sensor DHT-11 dipilih daripada sensor DHT-11 karena memiliki range


pengukuran yang luas yaitu 0 sampai 100% untuk kelembapan dan
-40°C sampai 125°C untuk suhu. Sensor ini juga memiliki output digital
(single-bus) dengan akurasi yang tinggi. Sebagai reaksi dari sensor ini, saya
menggunakan fan DC yang akan berputar ketika level kelembapan mencapai

9
60% atau ketika suhu lebih dari 40°C, tetapi dapat mengganti nilainya pada
sketchnya. DHT-22 membutuhkan supply tegangan 2.4 dan
5.5 V. SCK (Serial Clock Input) digunakan untuk mensinkronkan
komunikasi antara mikrokontroler dengan DHT-22, kemudian digunakan
untuk transfer data dari dan ke DHT-22 .
DHT-11 adalah sebuah single chip sensor suhu dan kelembapan relatif
dengan multi modul sensor yang output-nya telah dikalibrasi secara digital.
Pada bagian dalam sensor tersebut terdapat kapasitas polimer sebagai elemen
untuk sensor kelembapan relatif dan sebuah pita regangan yang digun akan
sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan
dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip
yang sama. Sensor ini mengeluarkan sinyal yang baik dengan waktu respon.

Sensor DHT 11 merupakan salah satu sensor yang dapat kita gunakan
untuk mendapatkan data suhu sekaligus data kelembaban,sensor DHT 11
juga mudah berkomunikasi dengan berbagai macam jenis kontroller yang
populer saat ini seperti Arduino dan Mikrokontroler dengan metode
komunikasi serial (single wire bi-directional (Hartono, 2010)
Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembapan
adalah DHT-11 dengan sumber tegangan 5 Volt dan komunikasi
bidirectonal 2-wire. Sistem sensor ini mempunyai 1 jalur data yang
digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan data. Pengambilan
data untuk masing- masing pengukuran dilakukan dengan memberikan
perintah pengalamatan oleh mikrokontroler. Kaki serial Data yang terhubung
dengan mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin Data
DHT-22 “00000101” untuk mengukur kelembapan relatif dan “00000011”
untuk pengukuran temperatur. DHT- 22 memberikan keluaran data
kelembapan dan temperatur pada pin Data secara bergantian sesuai dengan
clock yang diberikan mikrokontroler agar sensor dapat bekerja. Sensor DHT-
22 memiliki ADC (Analog to Digital Converter) di dalamnya sehingga
keluaran data DHT-22 sudah terkonversi dalam bentuk data digital dan tidak
memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada mikrokontroler.
(Afandi, 2018)Spesifikasi Sensor DHT-11

10
Sensor ini memiliki spesifikasi diantaranya:

Humidity Range 20-90% RH


Humidity Accuracy ±5% RH
Temperature Range 0-50 °C
Temperature Accuracy ±2% °C
Operating Voltage 3V to 5.5
Tabel 2.1. Spesifikasi Sensor DHT-11

a. Pengukuran Kelembapan Udara

Resolusi pengukuran 16 bit


Repeatability ±1% RH
Akurasi pengukuran 25 °C ±5% RH
Interchangeability fully interchangeable
Waktu respon 1 / e (63%) of 25°C 6 detik
Histeresis < ± 0,3% RH
Long-term stability < ± 0,5% RH / yr in

Tabel 2.2. Pengukuran Kelembapan Udara

b. Pengukuran Temperatur

Resolusi pengukuran 16 bit


Repeatability ±0,2°C
Range At 25°C ± 2°C
Waktu respon 1 / e (63%) 10 detik

Tabel 2.3. Pengukuran Temperature atau Suhu

c. Karakteristik Elektrikal

11
Power supply DC 3,5 – 5,5 V
Konsumsi arus measurement 0,3 mA, stan-by 60 µA
Periode sampling lebih dari 2 detik

Tabel 2.4. Karakteristik Elektrikal

2.4. LCD 16x2

Gambar LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau
pun layar komputer. Fungsi LCD pada perancangan ini untuk untuk menampilkan
nilai yang dihasilkan dari sensor kelembaban dan suhu. (Prasetyo Diyan
Rebiyanto, 1945)
Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan
jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya
akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan
dalam LCD ini adalah :
a) Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

b) Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c) Terdapat karakter generator terprogram.

12
d) Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

e) Dilengkapi dengan back light (Umi Pratiwi, 2011)

2.4.1. Cara Kerja LCD 16x2

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari
4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai
dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD
merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat
cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang
ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu
waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk
membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan
pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk
memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk
mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan
kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga
mengirimkan data ke jalur data bus.

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa
saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high“1”. Ketika
jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap
sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi
kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah
data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf
“A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada
dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD.
Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan
query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get
LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi
hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur
data

13
dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0,
DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik
4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah
aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling
penting.

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan


dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan
7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih
apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan
LCD. Jika bit ini diset (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu
dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini direset (RS=0), merupakan instruksi yang
dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.
(Purnama, 2012)

2.5. Cara Mengukur Suhu dan Kelembaban Udara dengan Sensor DHT 11 dan
Arduino

Sebelum kita bekerja dengan sensor DHT11, ada baiknya kita ketahui dulu
spesifikasinya agar tidak salah mengolah hasil pengukurannya :

1. Pengukuran Kelembaban Udara

a) Resolusi pengukuran: 16Bit

b) Repeatability: ±1% RH

c) Akurasi pengukuran: 25℃ ±5% RH

d) Interchangeability: fully interchangeable

e) Waktu respon: 1 / e (63%) of 25℃ 6 detik

14
f) Histeresis: <± 0.3% RH

g) Long-term stability: <± 0.5% RH / yr in

2. Pengukuran Temperatur

a) Resolusi pengukuran: 16 Bit

b) Repeatability: ±0.2℃

c) Range: At 25℃ ±2℃

d) Waktu Respon: 1 / e (63%) 10 detik

3. Karakteristik Electrikal

a) Power supply: DC 3.5 – 5.5V

b) Konsumsi arus: measurement 0.3mA, standby 60μ A

c) Periode sampling : lebih dari 2 detik

15
 Pin 1: Vcc 3.5 – 5.5V DC

 Pin 2: DATA/serial data (single bus)

 Pin 3: NC, not used

 Pin 4: GND/ground

Cara identifikasi pin, hadapkan sensor menghadap kita, pin yang paling
kiri adalah pin 1. biasanya dalam modul DHT11 sudah ada tulisan angka
(1,2,3,4) atau fungsinya (Vcc, Data, Gnd).

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Alat

LCD 16 x 2 memiliki beberapa pin yang diantaranya digunakan untuk mengirim


data untuk menampilkan tulisan keluaran yang diperintah oleh Arduino.

Desain board mikrokontroler Arduino UNO berbasis ATmega328

R1
10k

Desain Resistor 10㏀

17
1 U1

27.0

2
VOUT

3 LM35

Desain TMP36 adalah sensor yang bisa digunakan untuk mengukur suhu. Memiliki 3
pin. PIN (1) menuju ke power, PIN (2) adalah pin yang digunakan untuk mengirim data ke
arduino, dan PIN (3) menuju ground.

D1

1N4007

Dioda Rectifier

18
3.2. Diagram Flowchat

Mulai

Input Sensor
Proteus
DHT11

Tampilan Suhu dan Mengambil data


Kelembaban pada suhu dari sensor
LCD DHT11

Selesai

3.3. Skema Desain Proteus

19
DAFTAR PUSTAKA

A.H. Saptadi , 2016. Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan Kelembaban Antara
Sensor DHT 11 dan DHT 22.. Jurnal, Banjarmasin: Unversitas Islam
Kalimantan, pp. 28-29.

Afandi, M. N., 2018. Monitoring Suhu dan Kelembapan RuangServer PT. SIER
Surabaya Menggunkan ARDUINO Dengngan Databes Thingspeak.
STIKOMSURABAYA, pp. 17-26.

Ahmad Charis Elyasa Hafidianto, A. N. M. N. A., 2020. SIMULASI DESAIN DAN


ANALISIS ALAT PENDETEKSI SUHU MENGGUNAKAN PROTEUS.
METHOMIKA, Volume 4, p. 27.

Anggher Dea Pangestu, F. A. B. A., 2019. SISTEM MONITORING BEBAN


LISTRIK BERBASIS ARDUINO NODEMCU ESP8266. JURNAL AMPERE,
Volume 4, p. 188.

Denny Wijanarko, S. H., 2017. Monitoring Suhu dan Kelembabsn Menggunkan SMS
Gateway Pada Proses Fermentasi Tempe Secara Otomatis Berbasis
Mikrokontroler. Jurnal Informatika Polinema, Volume 4, p. 50.

Ema Sastri Puspita, L. Y., 2016. RANCANGAN SISTEM PERAMALAN

CUACA BERBASIS LOGIKA FUZZY. Jurnal Media Infotama, Volume 12, p.


2.

Hartono, R., 2010. “Universitas Sumatera Utara 70,”. Cureent, pp. 1-6.

Hidayati, P., 2011. Pengaruh Setting Temperatir Terhadap Kinerja AC Split.

Jurnal Teknik Konverensi Energi.


Isnawaty, 2016. "Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah
Melalui SMS Berdasarkan Hasil Penyiraman Tananaman Cabai
Two, Z. (2016, SEPTEMBER 13). PROTEUS DAN ARDUINO. Retrieved NOVEMBER 21,
2020, from PENGERTIAN FUNGSI DAN KEGUNAAN ARDUINO:
http://triyuli345.blogspot.com/2016/09/proteusdan-arduino-
assalamualaikumwarohm.htm|?m=1

20
21

Anda mungkin juga menyukai