PROJEK AKHIR 2
PROJEK AKHIR 2
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan
ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbenya.
Disetujui di
Medan, Januari 2019
Disetujui Oleh
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
FMIPA USU
Ketua, Dosen Pembimbing
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering melupakan hal-hal yang kecil dan remeh. Terutama
pada kendaraan transportasi yang setiap hari digunakan untuk melakukan aktivitas seperti
pengojek, supir bus/angkot, pengantar surat, pengantar makanan siap saji, pembalap dan
sebagainya. Hal yang sering diabaikan adalah tekanan ban pada kendaraan yang merupakan
faktor yang sangat penting. Tekanan ban pada suatu kendaraan yang ideal membuat konsumsi
BBM (Bahan Bakar Minyak) jauh lebih irit. Setiap ban mobil dan motor pasti ada udara
didalamnya yang memiliki tekanan tertentu, tekanan udara ban ini menjadi salah satu faktor
utama bagi kemampuan, kenyamanan dan keselamatan pada saat berkendara. Pada setiap ban
pasti memiliki tekanan udara standar (spesifikasinya), dan apabila tekanan udara pada ban tidak
sesuai standar yang direkomendasikan maka dapat mengakibatkan hal hal yang merugikan bagi
kendaraan maupun pengemudi dan penumpang. Sehingga alat dirancang karena perkembangan
teknologi saat ini berkembang begitu pesat. Salah satu implementasinya yaitu mengatur tekanan
udara pada ban kendaraan. Dan dari masalah yang ada, maka dibuatlah aplikasi pengaturan
tekanan udara pada pengisian ban kendaraan untuk mempermudah pekerjaan dalam bidang
perhitungan serta mengetahui nilai ideal tekanan ban saat berkendara yang di kendalikan oleh
program Arduino. Oleh karena itu sebagai mahasiswa di harapkan dapat merancang sesuatu alat
yang dapat bekerja secara sistematis.
Kata kunci: Sistem Pengatur Tekanan Udara, Arduino, Sensor MPX 5700 AP
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
In everyday life people often forget the small and trivial things. Especially in transportation
vehicles that are used daily for activities such as pengojek, bus drivers / public transportation,
delivery letters, delivery of fast food, racers and so forth. The thing that is often overlooked is the
tire pressure on the vehicle which is a very important factor. Tire pressure in an ideal vehicle
makes the fuel consumption (Fuel Oil) much more efficient. Every car and motorcycle tire there
must be air inside which has a certain pressure, tire air pressure is one of the main factors for
the ability, comfort and safety while driving. On each tire must have standard air pressure
(specifications), and if the air pressure on the tire does not meet the recommended standard it
can lead to adverse things for the vehicle as well as the driver and passenger. So the tool is
designed because the current technological development is growing so rapidly. One of its
implementation is to regulate air pressure on vehicle tires. And from the existing problems, then
made the application of air pressure regulation on the filling of vehicle tires to facilitate the
work in the field of calculation and to know the ideal value of tire pressure when driving is
controlled by the Arduino program. Therefore as a student is expected to design something that
can work systematically.
Keywords: Air Pressure Regulatory System, Arduino, MPX 5700 AP Sensor
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat dan kasih karunia-
NYA sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Simulasi Pengukur Tekanan Udara
Pada Ban Kendaraan Dengan Sensor Tekanan MPX5700AP Berbasis Mikrokontroler Arduino”,
dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh ujian Projek Ahir 2 pada jurusan Metrologi dan Instrumentasi di
Universitas Sumatera Utara.
Disadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan Tugas
Akhir 1 ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih yang Tulus kepada:
1. Dr.Kerista Sebayang, M.Sc., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
2. Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc., Ketua Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Sumatera Utara
3. Junaidi Ginting M.Si, Sekertaris Jurusan Metrologi dan Instrumentasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dan pembimbing
yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan laporan projek akhir 2 ini.
4. Seluruh dosen prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi yang telah membimbing dan
memberikan ilmu pengetahuan dan contoh yang baik
5. Teristimewa Terimakasih kepada ayah tercinta Saralam Saragih dan ibunda tercinta
Sintaria Sinaga yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh doa, kasih sayang
dan kesabaran, dan mendukung dengan moril, materi dan motivasi. Terimakasih juga
untuk saudara kandung saya Risda Saragih dan Romaida Saragih. Terimakasih atas doa
dan dukungan yang diberikan, tiada kata-kata yang dapat mewakili ucapan terimakasih
selain doa
6. Terimakasih untuk Cristin Yesica Aritonang, Yeny Putri Bagariang, Damos Hutagalung,
dan Cristin Natalia Ginting sebagai sahabat yang tidak hanya sabar namun banyak
memberi motivasi, doa serta dukungan untuk menyelesaikan Projek Akhir 2 ini
iii
Universitas Sumatera Utara
7. Seluruh teman-teman seperjuangan Metrologi dan Instrumentasi stambuk 2016 yang
kompak, saling membantu, selalu memberi semangat dan memberi kritik dan saran yang
sangat membangun
Disadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Projek Akhir 2. Diharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Semoga apa yang terkandung dalam
laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Pernyataan
Lembar Pengesahan
Abstrak ……………………………………………………………………… i
Abstract ……………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ………………………………………………………………. iii
Daftar Isi …………………………………………………………………….. v
Daftar Gambar ………………………………………………………………. vii
Daftar Tabel …………………………………………………………………. viii
Daftar Lampiran …….………………………………………………………. ix
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………….………………………………… 2
1.4 Batasan Masalah ……………….………………………………… 2
1.5 Metode Pembahasan …………………………………………………. 2
1.6 Sistematika Penulisan ……………………………………………… 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………… 3
2.1 umum …………………………………………………. …………… 5
2.2 Sensor MPX 5700 AP ……………………………………………… 5
2.3 Arduino …………..………………………………………………. 7
2.4 Buzzer ……………………..…………………………………….. 8
2.5 LED (Light Emitting Diode) …………………………………… 9
2.6 LCD (Liquid Cryistal Display………………………………………. 10
2.7 Resistor …………………………………………………………….. 12
2.7.1 Kapasitas Daya Resistor ………………………………………… 12
2.7.2 Nilai Toleransi Resistor ………………………………………….. 13
2.7.3 Jenis-jenis Resistor ……………………………………………… 15
2.8 Adaptor …………………………………………………………… 16
BAB III. PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN ….….. 19
v
Universitas Sumatera Utara
3.1 Diagram Blok Rangkaian…………………………………………… 19
3.2 Skema Rangkaian ………………………………….…………..... 20
3.3 Flowchart Diagram …………………………………………………. 21
3.4 Rangkaian Skematik LCD (Liquid Cryistal Display) ……………… 22
3.5 Perancangan Sensor Tekanan MPX 5700 AP……………………… 22
3.6 Perancangan Skematik Buzzer …………………………………….. 23
BAB IV. ANALISIS DAN PENGUJIAN …………………………………… 20
4.1 Pengujian Rangkaian LED Indicator dengan Arduino …..……...... 25
4.2 Pengujian Minimum Sistem Arduino Uno dengan LCD…………… 28
4.3 Pengujian Sensor Tekanan MPX 5700 AP dengan LCD …………. 31
4.4 Data Percobaan Ukuran Ban Kendaraan ………………………… 34
4.4.1 Data Percobaan Ukuran Ban Motor……………………………… 34
4.5 Tabel Konversi Tekanan ………………………………………… 35
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………. 25
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 36
5.2 Saran …………………………………………………………….. 36
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………………
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
vii
Universitas Sumatera Utara
4.14 Kotak Dialog Penyimpan Program 33
DAFTAR TABEL
viii
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk:
1. Merancangsuatualatpengukur tekanan ban dankemudianditampilkanpada LCD
denganmenggunakanArduino.
2. Memberikan penjelasan cara kerja alat pengukur tekanan ban melalui udara didalam ban
dalam sepeda motordengan menggunakan sensor tekananMPX 5700 APyang berbasis
Mikrokontroler Arduino.
3. Mengtahui manfaat pengukuran tekanan udara pada ban kendaraan.
1.5 MetodologiPembahasan
Untuk dapat mengimplementasikan sistem di atas, maka secara garis besar digunakan
beberapa metode sebagai berikut:
1. Studi Literatur, dengan cara mempelajari buku-buku acuan dan literatur yang
berhubungan dengan materi dalam penulisan tugas akhir.
2. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan informasi dan mempelajari tentang sistem cara
kerja alat dan penggunaan Arduino, Sensor tekananMPX 5700 AP, Buzzer dan
komponen pendukung lainnya.
3. Analisa permasalahan, untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem
sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif dalam penyelesaian permasalahan.
4. Perancangan alat, setelah menganalisa permasalahan, selanjutnya dilakukan pengumpulan
data dan perancangan alat dengan menggunakan model perancangan alat yang telah
ditetapkan.
2
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi alat, membuat alat berdasarkan rancangan alat yang telah dibuat sesuai
dengan data yang ada.
6. Uji coba alat, menguji alat yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah alat sudah bekerja
sesuai dengan prosedur, serta melacak kesalahan dan memperbaikinya.
1.6 SistematikaPenulisan
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, pembahasan mengenai system alat yang
dibuat dibagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi
pembahasan, sistematika penulisan dan relevansi dari penulisan laporan ini
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan
dan cara kerja dari Arduino teori pendukung itu antara lain tentang sensor tekanan
MPX 5700 AP, Buzzer dan prinsip kerjanya, software pendukung dan bahasa
program yang digunakan
BAB III : PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.
BAB IV : ANALISIS DAN PENGUJIAN
Membahas tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat
dan lain-lain
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan laporan projek akhir 1 ini dan
saran-saran untuk pengembangannya
3
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Umum
Tekanan ban yang terlalu tinggi atau berlebihan dapat memberi efek kurang nyaman
karena kondisi ban yang keras sehingga sangat sensitif terhadap kondisi jalan yang dilalui. Selain
berpotensi menimbulkan kerusakan pada beberapa bagian dari, tekanan ban yang over juga dapat
mempercepat terjadinya aus pada ban, terlebih pada bagian tengahnya.Kemungkinan terburuk
dari tekanan ban yang terlalu tinggi adalah dapat menyebabkan ban pecah.
Biasanya hal ini terjadi saat kondisi cuaca sedang panas terik, dimana temperatur aspal
juga ikut-ikutan panas sehingga ketika beradu dengan ban bertekanan tinggi maka gesekan yang
terbentuk juga menjadi besar dan menyebabkan angin di dalam ban mendesak keluar hingga
akhirnya pecah. Di sisi lain, tekanan ban yang terlalu rendah juga tidak baik karena dapat
mempercepat terjadinya aus pada ban terutama bagian tepi.
Dampak terburuk dari hal ini adalah pecahnya ban karena terlalu tipis, serta juga
berpotensi merusak velg kendaraan yang akan bengkok ketika berbenturan dengan jalan
berlubang. Selain itu ban yang kurang angin juga menyebabkan bentuk dari ban itu sendiri jadi
gampang berubah sehingga hambatan gelinding pun juga bertambah. Kondisi ini menyebabkan
energi dari mesin terbuang percuma untuk melawan hambatan gelinding yang terjadi. Alhasil
kendaraan jadi lebih boros bahan bakar karena mesin benar-benar dipacu untuk bekerja.
4
Universitas Sumatera Utara
tegangan dari 4.75VDC ke 5.25VDC, sensitivitas 1.0 kPa (kiloPascal) setara dengan 0.145 psi,
dan operasi rentang suhu dari -40 ° C sampai 125 ° C.
3.3 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, yang dirancang
untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware (perangkat keras)-
nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software (perangkat lunak)-nya memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Open source IDE yang digunakan untuk membuat aplikasi mikrokontroler
yang berbasis platform arduino. Mikrokontroler single-board yang bersifat open source hardware
dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroller AVR 8 bit dan ARM 32 bit.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar
rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian
menghasilkan output seperti yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang
mengendalikan input, proses, dan output sebuah rangkaian elektonik. Secara umum Arduino
terdiri dari dua bagian, yaitu:
5
Universitas Sumatera Utara
Hardware papan input/output (I/O).
Software Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program, driver untuk koneksi
dengan komputer, contoh program dan library untuk pengembangan program.
Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masing-masing
menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default mereka mengukur
dari ground sampai 5 volt, perubahan tegangan maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference(). Selain itu,beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin
A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan
Wire.Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi pada
tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki
resistor pull-up internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms.
6
Universitas Sumatera Utara
Arus DC untuk pin 3,3V : 50 mA
Flash Memori : 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader
Kecepatan pewaktuan : 16 Mhz
3.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan
loudspeaker, jadi Buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet.kumparan tadi akan
tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).
7
Universitas Sumatera Utara
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED
juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita
jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.Bentuk
LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan
mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Cara kerja Led hampir sama dengan Dioda
yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). Disebut monokromatik
karena diode LED hanya memancarkan satu warna saja. Bentuk LED ini sangat mirip dengan
dengan bohlam atau bola lampu yang kecil serta bisa dipasangkan dengan sangat mudah dalam
berbagai rangkaian elektronika. Dan perbedaan LED dengan lampu pijar adalah LED tak
memerlukan pembakaran flamen maka dari itu tidak memerlukan pembakaran filamen, maka
dari itu tidak akan menimbulkan panas pada saat mengeluarkan cahaya. Dan oleh sebab itu LED
yang mempunyai bentuk kecil sudah banyak sekali pemanfaatannya, misalnya saja digunakan
untuk lampu penerang didalam LCD televisi yang menggeser fungsi lampu tube.
LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda. Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada
LED maka dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar dibawah ini. Ciri-ciri Terminal
Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil.
Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang
besar serta terletak di sisi yang Flat. Saat LED teraliri bias forward atau tegangan maju dari
anoda atau P menuju ke katoda atau K, maka kelebihan elektron dalam N-type material akan
segera berpindah ke bagian yang kelebihan Hole atau lubang yaitu dibagian yang bermuatan
positif atau P-Type material. Dan pada saat elektron bertemu dengan hole maka akan melepaskan
photon lalu memancarkan cahaya monokromatik. Pengertian LED yang bisa memancarkan
cahaya saat dialiri tegangan maju atau bias forward ini juga bisa digolongkan dalam transduser
yang bisa mengubah energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Sekarang ini LED memiliki
beraneka ragam yang tergantung pada panjang gelombang serta senyawa semikonduktor yang
diperunakannya.
8
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Polaritas LED
9
Universitas Sumatera Utara
khusus yang dapat terbaca.LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting
memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan
fasilitas pin yang tersedia maka LCD 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk
menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi pin-pin pada
LCD dituliskan pada Tabel 2.1.
kaki-kaki LCD nomor 1, 2, dan 3 adalah kaki VSS/GND, VCC, dan VEE/VO. Kaki VEE
berfungsi untuk mengatur kecerahan tampilan karakter LCD. Untuk mengaturnya, digunakan
VR 10K yang dapat diputar-putar untuk mendapatkan kecerahan tampilan yang diinginkan.
Kaki LCD nomor 4 (RS) adalah kaki Register Selector yang berfungsi untuk memilih Register
Kontrol atau Register Data. Register kontrol digunakan untuk mengkonfigurasi LCD. Register
Data digunakan untuk menulis data karakter ke memori display LCD.Kaki LCD nomor 5 (R/W)
digunakan untuk memilih aliran data apakah READ ataukah WRITE. Karena kita tidak
memerlukan fungsi untuk membaca data dari LCD dan hanya perlu menulis data saja ke LCD,
maka kaki ini dihubungkan ke GND (WRITE).Kaki LCD nomor 6 (ENABLE) digunakan untuk
mengaktifkan LCD pada proses penulisan data ke Register Kontrol dan Register Data LCD.Kaki
11, 12, 13, 14 adalah kaki data D4, D5, D6, D7. Perhatikan bahwa kaki data D0, D1, D2, D3
tidak digunakan karena mode yang digunakan adalah mode 4-bit.
3.7 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang
10
Universitas Sumatera Utara
sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori
komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan
dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan
jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki
nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai
yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu
rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan
resistor tersebut.
2.7.1 Kapasitas Daya Resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan
oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor
dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar.
Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak
karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk
efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
2.7.2 Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi
resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional
resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi
kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan
toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).Nilai
toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode
huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada
cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar.
Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2Kode Warna Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansitertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan
listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang
mengalir, berdasarkan hukum Ohm yang berbunyi:
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”. Sehingga jika di rumuskan menjadi:
V=I. R (1)
Ohm (simbol Ω) merupakan satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg
Ohm.Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat
atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik.
Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung
dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat
dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film .
12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Resistor Kawat
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat
yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang
dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
2. Resistor Arang (Carbon Resistor)
13
Universitas Sumatera Utara
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor
yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor
metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film
ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam
penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi
dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak
digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
Value 330 Ω
Multiplier Brown, 10
3.8 Adaptor
Adaptor adalah sebuah perangkat berupa rangkaian elektronika untuk mengubah tegangan listrik
yang besar menjadi tegangan listrik lebih kecil, atau rangkaian untuk mengubah arus bolak-balik
(arus AC) menjadi arus searah (arus DC). Adaptor yang kita kenal kebanyakan yaitu mengubah
dari listrik PLN 220 Volt (arus AC) menjadi tegangan listrik lebih kecil (arus DC) yaitu menjadi
5 volt DC, 12 volt DC, 19 volt DC, 24 volt DC.Ada juga adaptor yang mengubah dari listrik
PLN 220 Volt AC menjadi tegangan listrik lebih kecil namun arusnya tetap AC, misalnya
menjadi 9 volt AC, atau 24 Volt AC. Adaptor bisa dikatakan sebagai pengganti baterai/aki. Jadi
dengan adanya alat ini, rangkaian elektronik yang membutuhkan catu daya baterai bisa diganti
dengan adaptor. Selain sebagai pengganti baterai, adaptor juga banyyak digunakan sebagai
pencatu daya dan charger baterai. Oleh sebab itu alat ini sangat penting dalam dunia elektronika.
Sebab jika alat tersebut tidak ada, maka listrik dirumah hanya akan digunakan untuk menyalakan
lampu dan peralatan listrik lainnya.
14
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Adaptor
Adapun jenis adaptor:
1. Adaptor trafo/transformator
Adaptor konvensional merupakan adaptor yang menggunakan komponen utama bernama
trafo yaitu berupa gulungan kawat dan lempengan logam.Oleh karena itu adaptor jenis ini
sangat berat, contoh adaptor untuk radio tape compo, TV mini, alat kesehatan,
keyboard/organ dan lainnya.
2. Adaptor switching
Adaptor switching yaitu adaptor yang menggunakan komponen utama berupa rangkaian
elektronika (yang lebih rumit) namun menghasilkan tegangan listrik yang sesuai dan sangat
stabil.Contoh adaptor switching: Adaptor untuk : laptop, handphone, monitor LCD/LED,
televisi kecil kurang dari 20-inch, komputer PC All in One.
4. Adaptor DC konverter
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan DC yang besar menjadi
tegangan DC yang kecil. Contohnya tegangan 12 V menjadi 6 V.
5. Adaptor step up dan step down
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan AC yang kecil dengan
tegangan AC yang besar. Contohnya tegangan 110 V menjadi 220 V.
6. Adaptor step down
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan AC yang besar menjadi
tegangan AC yang kecil. Contohnya tegangan 110 V menjadi 220 V.
7. Adaptor inverter
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan DC yang kecil menjadi
tegangan AC yang besar. Contohnya tegangan 12 V DC menjadi 220 V AC.
8. Adaptor power suply
15
Universitas Sumatera Utara
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan AC yang besar menjadi
tegangan DC yang kecil. Contohnya tegangan 220 V AC menjadi tegangan 6 V, 9 V, atau 12
V DC.
Proses pengubahan dimulai dari penye-arah oleh diode, penghalusan tegangan kerut
(Ripple Viltage Filter) dengan menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh
rangkaian regulator. Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik
regulasi pada pembuatan adaptor, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik regulasi
switching.
Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu:
1. Tranformasi (travo) tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan yang
diinginkan.
2. Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus bolak balik
ke arus searah.
3. Filter (Condesator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi penyearah yang
menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.
4. Regulasi adalah parameter yang sangat penting pada adaptor dan regulator tegangan
dengan bahan bervariasi.
Pada teknologi modern saat ini adaptor/ power supply rata-rata sudah tidak lagi menggunakan
transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan terlebih dahulu melalui sebuah
transformator step down keluaran trafo diserahkan dengan diode dan diratakan dengan kapasitor
elekronik (elco).
16
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN
Adaptor Supply
12 Volt
Sensor Tekanan
Arduino Uno LCD
MPX5700
Buzzer
Led Indikator
17
Universitas Sumatera Utara
1. Blok Sensor MPX 5700 AP : Sebagaiinput/output data yang diukur
2. Blok ArduinoUno : Sebagaipengkonversi data dari sensor
3. Blok Display LCD 16x2 : Sebagaipenampilhasilpengukuran
4. Blok Buzzer : Sebagaiindikatorsuara
5. Blok Led Indikator : Sebagailamputanda
6. Power Supply :Sebagai sumber tegangan.
18
Universitas Sumatera Utara
3.3 Flowchart Diagram
Mulai
Inisialisasi
Data
Pembacaan
Sensor
Ya
Sensor < 28 LED mati
Tidak
Sensor Ya Hidupkan 1
>28<=29 LED
Tidak
Sensor Ya Hidupkan 2
>30<=31 LED
Tidak
Ya Hidupkan 3
Sensor = 32
LED
Tidak
Ya Hidupkan 4
Sensor = 33
LED
Tidak
Ya Hidupkan 5
Sensor >-34
LED
Tidak
Hidupkan Ya
Sensor >max
Buzzer
Tidak
Selesai
19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Flowchart Diagram
3.4 Rangkaian Skematik LCD (Liquid Crystal Display)
Pengoperasian LCD dengan Mikrokontroler Arduino menggunakan komunikasi 4bit.
Setelah sensor pelampung sudah melakukan pengukuran, variable resistor akan mengirimkan
data ke mikrokontroler melalui Port A kemudian mikrokontroler menerima data ukuran jarak
yang terbaca dan ditampilkan oleh LCD. Berikut adalah skematik rangkaian LCD.
20
Universitas Sumatera Utara
Sensor tekanan yang telah beredar di pasaran, diantaranya adalah sensor tabung Bourdon, Helix
dan tabung spiral, spring dan bellow, diafragma, manometer, dan lain sebagainya. Pada
penggunaan pengukuran praktis yang umum dan dapat disambung dengan peralatan elektronika
adalah yang berbasis mikroprosessor.
Mikroprosessor yang terbuat dari elemen tunggal yang dikombinasikan menggunakan
teknik micromachining dengan logam film tipis dan diproses secara bipolar untuk menghasilkan
level tinggi yang akurat dan proporsional untuk aplikasi tekanan. Salah satu sensor tekanan yang
berbasis mikroprosessor adalah sensor MPX 5700AP dengan konsep yang digunakan sebagai
pengatur tegangan pada ban dalam kendaraan sebuah sepeda motor agar dapat diketahui ketika
terjadi perubahan resistansi akibat gesekan dan faktor lainnya.
Keterangan Pin 1: Vout
Pin 2: Ground
Pin 3: Vcc
Pin 4: V1
Pin 5: V2
Pin 6: Vex
21
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar 3.6 kaki negative pada buzzer dihubungkan ke ground dan kaki positif buzzer
dihubungkan ke mikrokontroller. Maka untuk menghidupkan buzzer,port yang terhubung ke
mikrokontroller cukup mengeluarkan logika 1 (high) dan buzzer akan mati ketika port yang
terhubung ke mikrokontroller mengeluarkan logika 0 atau (low).
Dalam perancangan alat ini jika besar tekanan ban kendaraan >= 34 Psi maka buzzer akan
mengeluarkan suara atau berbunyi. Sesuai dengan yang telah di atur dalam program.
22
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
ANALISIS DAN PENGUJIAN
Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang
dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan
untuk mengetahui kehandalan dari sistem dan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan
perencanaan atau belum. Pengujian pertama-tama dilakukan secara terpisah, dan kemudian ke
dalam dilakukan ke dalam sistem yang telah terintegrasi.
Pengujian yang dilakukan pada bab ini antara lain:
1. Pengujian Rangkaian Led Indikator dengan Arduino
2. Pengujian Minimum Sistem Arduino Uno dengan LCD
3. Pengujian Sensor Tekanan MPX 5700 AP dengan LCD
4. Pengujian Alat secara keseluruhan
LED Indikator
23
Universitas Sumatera Utara
1. Buka aplikasi Arduino IDE
2. Selanjutnya akan muncul tampilan awal “sketch_xxxxxx” secara otomatis. Pada gambar
4.2. dimulai menuliskan progam sesuai yang diinginkan.
3. Mengetikkan listing program untuk pengujian rangkaian Led Indikator seperti pada gambar
4.3.
24
Universitas Sumatera Utara
4. Klik SketchVerify. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk menyimpan file project
yang baru dibuat. Dapat dilihat pada gambar 4.4
5. Jika sudah tidak ada error, maka klik ikon Upload atau Ctrl + U. Dapat dilihat pada
gambar 4.5 di bawah:
25
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengujian Minimum Sistem Arduino Uno dengan LCD
Rangkaian led indikator pada penelitian ini berfungsi untuk menampilkan informasi
berupa tulisan dan data sensor suhu dan asap yang dibaca oleh mikrokontroler. Untuk
mengetahui apakah rangkaian LCD yang telah dibuat dapat bekerja sesuai yang diinginkan maka
dilakukan pengujian rangkaian LCD yang dihubungkan dengan minimum sistem Arduino Uno.
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian ini yaitu :
1. Minimum Sistem Arduino Uno R3
2. Kabel data Arduino Uno R3
3. Rangkaian LCD 16 x 2
4. Software Arduino IDE
Blok diagram pengujian rangkaian LCD dengan Arduino :
LCD 16 x 2
26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Listing Program
4. Klik SketchVerify. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk menyimpan file project
yang baru dibuat. Dapat dilihat pada gambar 4.8.
5. Kalau sudah tidak ada error, maka klik ikon Upload atau Ctrl + U. Dapat dilihat pada
gambar 4.9. berikut :
27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Proses Uploading Program Dari Komputer Ke Arduino
28
Universitas Sumatera Utara
2. Kabel data Arduino Uno
3. Rangkaian Sensor suhu LM35
4. Software Arduino IDE
Blok diagram pengujian rangkaian Sensor Tekanan MPX 5700 APdengan Arduino :
LCD 16 Led
x2 Indikator
Gambar 4.10 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Led Indikator
29
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11 Listing Program Pengujian Sensor (1)
4. Klik SketchVerify. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk menyimpan file project
yang baru dibuat. Dapat dilihat pada gambar 4.15
30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14 Kotak Dialog menyimpan Program
5. Kalau sudah tidak ada error, maka klik ikon Upload atau Ctrl + U. Dapat dilihat pada
gambar 4.16 di bawah:
31
Universitas Sumatera Utara
4.4 Data Percobaan Ukuran Ban Kendaraan
4.4.1 Data Percobaan Ukuran Ban Motor
Kawasaki 27 28 32,5 34
Ninja
Vespa 27,2 28 32 33
Mio J 31 30 31 32
Vario 33 32 33,1 34
Vespa = = 2,85
Mio J = = 3,33
Revo = =5
Vario = = 3,12
Vespa = = 3,03
Mio J = = 3,12
32
Universitas Sumatera Utara
Revo = = 5,15
Vario = = 2,64
33
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan pengujian dan pengamatan, alat yang dirancang dapat menampilkan data
informasi tekanan udara bankendaraan,dengan menyalanya sebuah LED dalam tiap
perbedaan tekanan dan hasilnya akan ditampilkan di LCD.Apabila proses pengukuran
tekanan telah selesai, maka buzzer akan berbunyi.
2. Sensor Tekanan MPX 5700 AP ini dapat bekerja dengan baik membaca tekanan dan
mendeteksinya pada ban kendaraan.Arduino Uno memenuhi syarat untuk melakukan
proses pengolahan data dalam pembuatan alat pengukur tekanan ban kendaraan sepeda
motor.
3. Menjaga kestabilan mengemudi terutama pada kecepatan tinggi dan tikungan. Mencegah
pecahnya ban, memberikan jarak pengereman yang lebih baik, memperpanjang usia
pemakaian ban dan memberikan daya tahan ban yang lebih baik.
5.2 Saran
1. Supaya rangkaian yang digunakan tidak terganggu, sebaiknya alat ini dikemas
dalam bentuk yang lebih aman dan terlindungi, sehingga penggunaannya lebih
efektif.
2. Dengan beberapa pengembangan dan penyempurnaan sistem dari alat ini akan dapat
lebih baik lagi hasilnya.
34
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcelo dan Edward J. 1979. Dasar Dasar Fisika Universitas. Erlangga:
Jakarta
http://digilib.unila.ac.id/7324/16/BAB%20II.pdf
http://pdf1.alldatasheet.com/datasheet-pdf/view/310106/FREESCALE/MPX5700AP.html
Purwanto, Budi. 2000. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Tiga serangkai:
Solo
Setiawan, Iwan. Buku Ajar Sensor danTranduser. 2009
http://teknikelektrolinks.com/starduino/starduino-lcd-16x2-4bit.htm
http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/
http://www.masputz.com/2015/08/pengertian-adaptor-fungsi-dan-jenis.html
https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/
35
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(8, 9, 4, 5, 6, 7);
void setup() {
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(ledPin2, OUTPUT);
pinMode(ledPin3, OUTPUT);
pinMode(ledPin4, OUTPUT);
pinMode(ledPin5, OUTPUT);
pinMode(ledPin6, OUTPUT);
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, HIGH);
digitalWrite(ledPin2, HIGH);
for (int thisReading = 0; thisReading < numReadings; thisReading++) {
readings[thisReading] = 0;}
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Metrologi");
36
Universitas Sumatera Utara
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("angkatan 2016");
delay(1000);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" XXXXXX");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" 142411079 ");
delay(2000);
lcd.clear();
digitalWrite(ledPin6, LOW);
digitalWrite(ledPin5, LOW);
digitalWrite(ledPin4, LOW);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(2000);
void loop() {
37
Universitas Sumatera Utara
float tekanan=(((voltage1/9)*0.145)-2.3)*7;
if (tekanan<=0) tekanan=0;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("nilai:"); lcd.print(voltage1); lcd.print(" mV");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Pres:"); lcd.print(tekanan); lcd.print(" Psi");
if(tekanan<28) {
digitalWrite(ledPin6, LOW);
digitalWrite(ledPin5, LOW);
digitalWrite(ledPin4, LOW);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
38
Universitas Sumatera Utara
}
else if(tekanan=32) {
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
}
else if(tekanan=33) {
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, HIGH);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
}
else if(tekanan>=34) {
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, HIGH);
digitalWrite(ledPin2, HIGH);
}
39
Universitas Sumatera Utara
Datasheet Program
/*
LiquidCrystal Library - Hello World
Demonstrates the use a 16x2 LCD display. The LiquidCrystal
library works with all LCD displays that are compatible with the
Hitachi HD44780 driver. There are many of them out there, and you
can usually tell them by the 16-pin interface.
This sketch prints "Hello World!" to the LCD
and shows the time.
The circuit:
* LCD RS pin to digital pin 12
* LCD Enable pin to digital pin 11
* LCD D4 pin to digital pin 5
* LCD D5 pin to digital pin 4
* LCD D6 pin to digital pin 3
* LCD D7 pin to digital pin 2
* LCD R/W pin to ground
* LCD VSS pin to ground
* LCD VCC pin to 5V
* 10K resistor:
* ends to +5V and ground
* wiper to LCD VO pin (pin 3)
Library originally added 18 Apr 2008
by David A. Mellis
library modified 5 Jul 2009
by Limor Fried (http://www.ladyada.net)
example added 9 Jul 2009
by Tom Igoe
modified 22 Nov 2010
by Tom Igoe
This example code is in the public domain.
http://www.arduino.cc/en/Tutorial/LiquidCrystal
40
Universitas Sumatera Utara
*/
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7, 6);
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16, 2);
// initialize serial communication at 9600 bits per second:
Serial.begin(9600);
pinMode(13,OUTPUT);//buzzer
pinMode(5,OUTPUT);// led
Serial.begin(9600);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Simulasi M.T.R");
delay(1500);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("HAY METROLOGI 16");
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("--");
delay(1000);
lcd.clear();
}
void loop() {
// read the input on analog pin A5:
int value=analogRead(A5);
int sensorValue = analogRead(A5);
// Convert the analog reading (which goes from 0 - 1023) to a voltage (0-5):
float voltage = sensorValue * (5.0 / 1023.0);
// print out the value you read:
Serial.print("voltage");
Serial.print(voltage);
Serial.print(" adc ");
41
Universitas Sumatera Utara
Serial.println(sensorValue);
lcd.setCursor(1,8);
lcd.print ("volt : " );
lcd.print(voltage);
delay (100);
if (voltage>4.0)
{
lcd.setCursor(5,0);// SETTING CORDINAT LCD
lcd.print("KERUH"); // PRINT CHARACTER ON LCD
digitalWrite(13,LOW);// TURN ON BUZZER
digitalWrite(5,LOW); // TURN ON LED
}
else
{
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("JERNIH");
digitalWrite(13,LOW);// TURN OFF BUZZER
digitalWrite(5,LOW); // TURN OFF LED
delay(500);
digitalWrite(13,LOW);// TURN ON BUZZER
digitalWrite(5,LOW);
delay(500);
}
delay(100);
lcd.clear();
}
42
Universitas Sumatera Utara