Anda di halaman 1dari 53

RANCANG BANGUN SIMULASI PENGUKUR TEKANAN UDARA PADA

BAN KENDARAAN DENGAN SENSOR TEKANAN MPX5700AP


BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO

PROJEK AKHIR 2

ROYDO PUTRA SARAGIH


162411034

PROGRAM STUDI D-III METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

Rancang Bangun Simulasi Pengukur Tekanan Udara Pada Ban Kendaraan


Dengan Sensor Tekanan MPX5700AP Berbasis Mikrokontroler Arduino

PROJEK AKHIR 2

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan
ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbenya.

Medan, Juli 2019

Roydo Putra Saragih


NIM: 162411034

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Rancang Bangun Simulasi Pengukur Tekanan


Udara Pada Ban Kendaraan Dengan Sensor
Tekanan MPX5700AP Berbasis
Mikrokontroler Arduino
Kategori : Projek Akhir 2
Nama : Roydo Putra Saragih
Nomor Induk Mahasiswa : 162411034
Program Studi : D3 Metrologi dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Disetujui di
Medan, Januari 2019

Disetujui Oleh
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
FMIPA USU
Ketua, Dosen Pembimbing

Junedi Ginting, S.Si, M.Si


NIP. 197306222003121001

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering melupakan hal-hal yang kecil dan remeh. Terutama
pada kendaraan transportasi yang setiap hari digunakan untuk melakukan aktivitas seperti
pengojek, supir bus/angkot, pengantar surat, pengantar makanan siap saji, pembalap dan
sebagainya. Hal yang sering diabaikan adalah tekanan ban pada kendaraan yang merupakan
faktor yang sangat penting. Tekanan ban pada suatu kendaraan yang ideal membuat konsumsi
BBM (Bahan Bakar Minyak) jauh lebih irit. Setiap ban mobil dan motor pasti ada udara
didalamnya yang memiliki tekanan tertentu, tekanan udara ban ini menjadi salah satu faktor
utama bagi kemampuan, kenyamanan dan keselamatan pada saat berkendara. Pada setiap ban
pasti memiliki tekanan udara standar (spesifikasinya), dan apabila tekanan udara pada ban tidak
sesuai standar yang direkomendasikan maka dapat mengakibatkan hal hal yang merugikan bagi
kendaraan maupun pengemudi dan penumpang. Sehingga alat dirancang karena perkembangan
teknologi saat ini berkembang begitu pesat. Salah satu implementasinya yaitu mengatur tekanan
udara pada ban kendaraan. Dan dari masalah yang ada, maka dibuatlah aplikasi pengaturan
tekanan udara pada pengisian ban kendaraan untuk mempermudah pekerjaan dalam bidang
perhitungan serta mengetahui nilai ideal tekanan ban saat berkendara yang di kendalikan oleh
program Arduino. Oleh karena itu sebagai mahasiswa di harapkan dapat merancang sesuatu alat
yang dapat bekerja secara sistematis.
Kata kunci: Sistem Pengatur Tekanan Udara, Arduino, Sensor MPX 5700 AP

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK

In everyday life people often forget the small and trivial things. Especially in transportation
vehicles that are used daily for activities such as pengojek, bus drivers / public transportation,
delivery letters, delivery of fast food, racers and so forth. The thing that is often overlooked is the
tire pressure on the vehicle which is a very important factor. Tire pressure in an ideal vehicle
makes the fuel consumption (Fuel Oil) much more efficient. Every car and motorcycle tire there
must be air inside which has a certain pressure, tire air pressure is one of the main factors for
the ability, comfort and safety while driving. On each tire must have standard air pressure
(specifications), and if the air pressure on the tire does not meet the recommended standard it
can lead to adverse things for the vehicle as well as the driver and passenger. So the tool is
designed because the current technological development is growing so rapidly. One of its
implementation is to regulate air pressure on vehicle tires. And from the existing problems, then
made the application of air pressure regulation on the filling of vehicle tires to facilitate the
work in the field of calculation and to know the ideal value of tire pressure when driving is
controlled by the Arduino program. Therefore as a student is expected to design something that
can work systematically.
Keywords: Air Pressure Regulatory System, Arduino, MPX 5700 AP Sensor

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat dan kasih karunia-
NYA sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Simulasi Pengukur Tekanan Udara
Pada Ban Kendaraan Dengan Sensor Tekanan MPX5700AP Berbasis Mikrokontroler Arduino”,
dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh ujian Projek Ahir 2 pada jurusan Metrologi dan Instrumentasi di
Universitas Sumatera Utara.
Disadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan Tugas
Akhir 1 ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih yang Tulus kepada:
1. Dr.Kerista Sebayang, M.Sc., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
2. Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc., Ketua Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Sumatera Utara
3. Junaidi Ginting M.Si, Sekertaris Jurusan Metrologi dan Instrumentasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dan pembimbing
yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan laporan projek akhir 2 ini.
4. Seluruh dosen prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi yang telah membimbing dan
memberikan ilmu pengetahuan dan contoh yang baik
5. Teristimewa Terimakasih kepada ayah tercinta Saralam Saragih dan ibunda tercinta
Sintaria Sinaga yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh doa, kasih sayang
dan kesabaran, dan mendukung dengan moril, materi dan motivasi. Terimakasih juga
untuk saudara kandung saya Risda Saragih dan Romaida Saragih. Terimakasih atas doa
dan dukungan yang diberikan, tiada kata-kata yang dapat mewakili ucapan terimakasih
selain doa
6. Terimakasih untuk Cristin Yesica Aritonang, Yeny Putri Bagariang, Damos Hutagalung,
dan Cristin Natalia Ginting sebagai sahabat yang tidak hanya sabar namun banyak
memberi motivasi, doa serta dukungan untuk menyelesaikan Projek Akhir 2 ini

iii
Universitas Sumatera Utara
7. Seluruh teman-teman seperjuangan Metrologi dan Instrumentasi stambuk 2016 yang
kompak, saling membantu, selalu memberi semangat dan memberi kritik dan saran yang
sangat membangun
Disadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Projek Akhir 2. Diharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Semoga apa yang terkandung dalam
laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, Januari 2019


Penulis,

Roydo Putra Saragih


NIM: 162411034

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Pernyataan
Lembar Pengesahan
Abstrak ……………………………………………………………………… i
Abstract ……………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ………………………………………………………………. iii
Daftar Isi …………………………………………………………………….. v
Daftar Gambar ………………………………………………………………. vii
Daftar Tabel …………………………………………………………………. viii
Daftar Lampiran …….………………………………………………………. ix
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………….………………………………… 2
1.4 Batasan Masalah ……………….………………………………… 2
1.5 Metode Pembahasan …………………………………………………. 2
1.6 Sistematika Penulisan ……………………………………………… 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………… 3
2.1 umum …………………………………………………. …………… 5
2.2 Sensor MPX 5700 AP ……………………………………………… 5
2.3 Arduino …………..………………………………………………. 7
2.4 Buzzer ……………………..…………………………………….. 8
2.5 LED (Light Emitting Diode) …………………………………… 9
2.6 LCD (Liquid Cryistal Display………………………………………. 10
2.7 Resistor …………………………………………………………….. 12
2.7.1 Kapasitas Daya Resistor ………………………………………… 12
2.7.2 Nilai Toleransi Resistor ………………………………………….. 13
2.7.3 Jenis-jenis Resistor ……………………………………………… 15
2.8 Adaptor …………………………………………………………… 16
BAB III. PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN ….….. 19

v
Universitas Sumatera Utara
3.1 Diagram Blok Rangkaian…………………………………………… 19
3.2 Skema Rangkaian ………………………………….…………..... 20
3.3 Flowchart Diagram …………………………………………………. 21
3.4 Rangkaian Skematik LCD (Liquid Cryistal Display) ……………… 22
3.5 Perancangan Sensor Tekanan MPX 5700 AP……………………… 22
3.6 Perancangan Skematik Buzzer …………………………………….. 23
BAB IV. ANALISIS DAN PENGUJIAN …………………………………… 20
4.1 Pengujian Rangkaian LED Indicator dengan Arduino …..……...... 25
4.2 Pengujian Minimum Sistem Arduino Uno dengan LCD…………… 28
4.3 Pengujian Sensor Tekanan MPX 5700 AP dengan LCD …………. 31
4.4 Data Percobaan Ukuran Ban Kendaraan ………………………… 34
4.4.1 Data Percobaan Ukuran Ban Motor……………………………… 34
4.5 Tabel Konversi Tekanan ………………………………………… 35
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………. 25
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 36
5.2 Saran …………………………………………………………….. 36
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………………

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

NO.Gambar JudulGambar Halaman


2.1. MPX 5700 AP 6
2.2. Arduino UNO 7
2.3. Buzzer 8
2.4. Polaritas LED 10
2.5. Resistor Kawat 14
2.6 Resistor Arang 15
2.7 Resistor Oksida Logam 15
2.8 Adaptor 16
3.1 Diagram Blok Sistem 19
3.2 Skema Rangkaian Sistem Minimum Arduino 20
3.3 Flowchart Diagram 21
3.4 Skematik Rangkaian LCD 16 x 2 22
3.5 Skematik Rangkaian Sensor Tekanan MPX 5700 AP 22
3.6 Skematik Rangkaian Buzzer 23
4.1 Blok Pengujian Rangkaian LED Indikator 26
4.2 Tampilan Sketch Arduino IDE Untuk Menuliskan Program 26
4.3 Listing Program 26
4.4 Kotak Dialog Menyimpan Program 27
4.5 Proses Uploading Dari Komputer keArduino 27
4.6 Blok Diagram Pengujian LCD Indikator 28
4.7 Listing Program 29
4.8 Kotak Dialog Menyimpan Program 29
4.9 Proses Uploading Dari Komputer keArduino 30
4.10 Blok Diagram Pengujian LCD Indikator 31
4.11 Listing Program Pengujian Sensor 1 32
4.12 Listing Program Pengujian Sensor 2 32
4.13 Listing Program Pengujian Sensor 3 33

vii
Universitas Sumatera Utara
4.14 Kotak Dialog Penyimpan Program 33
DAFTAR TABEL

NO.Tabel Judul Tabel Halaman


2.1. Konfigurasi LCD 16 x 2 11
2.2. Kode Warna Resistor 13
2.3 Keterangan Nilai Resistor 16
4.1 Hasil Pengukuran Tekanan Kendaraan 34
4.2 Konvrensi Tekanan 35

viii
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan kemajuan teknologi saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang
berkembang sangat pesat. Teknologi elektronika juga memberikan kontribusi bagi kehidupan
manusia dengan adanya perkembangan di bidang ini. Dengan berbagai jenis peralatan yang telah
dibuat oleh manusia untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dalam menjalankan segala
aktifitas, dimana peranan elektronika begitu penting bagi perkembangan teknologi. Dalam
kehidupan manusia, contoh yang sering dihadapi adalah pengisian ban kendaraan, dimana
kurangnya pengetahuan orang-orang cara pengisian dan pengaturan tekanan angin pada ban
kendaraan sehingga sering terjadinya ketidaktepatan dalam pengissian jumlah tekanan pada ban
kendaraan yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkendara.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merancang suatu sistem pengukuran
dan pengatur tekanan kendaraan dengan judul “Rancang Bangun Simulasi Pengukur
Tekanan Udara Pada Ban Kendaraan Dengan Sensor Tekanan MPX5700AP Berbasi
Mikrokontroler Arduino”yang memberikan kemudahan dalam pengaturan tekanan ban agar
tetap berada pada ukuran ban yang ideal dengan memberikan peringatan sebuah Buzzer dan Led
yang ditampilkan di LCD.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk memfokuskan pembahasan tugas akhir ini, maka pembahasan masalah
dirumuskan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana cara merancang alat pengukur tekanan ban dengan menggunakan Arduino.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhidalammerancangalatpengukur teknan ban.
3. Menganalisa rangkaian alat pengukur tekanan ban berdasarkan skematik yang ada di
Arduino.
4. Diharapkan alat pengukur tekanan ban ini dapat mempermudah dalam mendeteksitekanan
pada ban kendaraan.

1
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk:
1. Merancangsuatualatpengukur tekanan ban dankemudianditampilkanpada LCD
denganmenggunakanArduino.
2. Memberikan penjelasan cara kerja alat pengukur tekanan ban melalui udara didalam ban
dalam sepeda motordengan menggunakan sensor tekananMPX 5700 APyang berbasis
Mikrokontroler Arduino.
3. Mengtahui manfaat pengukuran tekanan udara pada ban kendaraan.

1.4 Batasan Masalah


Mengacu pada hal diatas, dibuat suatu batasan-batasan dengan maksud memudahkan
analisis yang dibutuhkan dalam rangka pemecahan masalah.
Adapunbatasannyayaitusebagaiberikut:
1. Menjelaskanbagaimanaprinsipkerja Sensor tekananMPX 5700 AP.
2. MenjelaskanPrinsip dan perangkat dari Arduino.
3. Pengujiandilakukandidalamruangantertutup.

1.5 MetodologiPembahasan
Untuk dapat mengimplementasikan sistem di atas, maka secara garis besar digunakan
beberapa metode sebagai berikut:
1. Studi Literatur, dengan cara mempelajari buku-buku acuan dan literatur yang
berhubungan dengan materi dalam penulisan tugas akhir.
2. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan informasi dan mempelajari tentang sistem cara
kerja alat dan penggunaan Arduino, Sensor tekananMPX 5700 AP, Buzzer dan
komponen pendukung lainnya.
3. Analisa permasalahan, untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem
sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif dalam penyelesaian permasalahan.
4. Perancangan alat, setelah menganalisa permasalahan, selanjutnya dilakukan pengumpulan
data dan perancangan alat dengan menggunakan model perancangan alat yang telah
ditetapkan.

2
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi alat, membuat alat berdasarkan rancangan alat yang telah dibuat sesuai
dengan data yang ada.
6. Uji coba alat, menguji alat yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah alat sudah bekerja
sesuai dengan prosedur, serta melacak kesalahan dan memperbaikinya.

1.6 SistematikaPenulisan
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, pembahasan mengenai system alat yang
dibuat dibagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi
pembahasan, sistematika penulisan dan relevansi dari penulisan laporan ini
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan
dan cara kerja dari Arduino teori pendukung itu antara lain tentang sensor tekanan
MPX 5700 AP, Buzzer dan prinsip kerjanya, software pendukung dan bahasa
program yang digunakan
BAB III : PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.
BAB IV : ANALISIS DAN PENGUJIAN
Membahas tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat
dan lain-lain
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan laporan projek akhir 1 ini dan
saran-saran untuk pengembangannya

3
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Umum
Tekanan ban yang terlalu tinggi atau berlebihan dapat memberi efek kurang nyaman
karena kondisi ban yang keras sehingga sangat sensitif terhadap kondisi jalan yang dilalui. Selain
berpotensi menimbulkan kerusakan pada beberapa bagian dari, tekanan ban yang over juga dapat
mempercepat terjadinya aus pada ban, terlebih pada bagian tengahnya.Kemungkinan terburuk
dari tekanan ban yang terlalu tinggi adalah dapat menyebabkan ban pecah.
Biasanya hal ini terjadi saat kondisi cuaca sedang panas terik, dimana temperatur aspal
juga ikut-ikutan panas sehingga ketika beradu dengan ban bertekanan tinggi maka gesekan yang
terbentuk juga menjadi besar dan menyebabkan angin di dalam ban mendesak keluar hingga
akhirnya pecah. Di sisi lain, tekanan ban yang terlalu rendah juga tidak baik karena dapat
mempercepat terjadinya aus pada ban terutama bagian tepi.
Dampak terburuk dari hal ini adalah pecahnya ban karena terlalu tipis, serta juga
berpotensi merusak velg kendaraan yang akan bengkok ketika berbenturan dengan jalan
berlubang. Selain itu ban yang kurang angin juga menyebabkan bentuk dari ban itu sendiri jadi
gampang berubah sehingga hambatan gelinding pun juga bertambah. Kondisi ini menyebabkan
energi dari mesin terbuang percuma untuk melawan hambatan gelinding yang terjadi. Alhasil
kendaraan jadi lebih boros bahan bakar karena mesin benar-benar dipacu untuk bekerja.

3.2 Sensor MPX 5700 AP


Sensor MPX 5700 AP adalah port tunggal, mutlak silikon sensor tekanan terintegrasi
dalam paket SIP 6 pin yang merupakan ManifoldAbsolute Pressure (MAP) yaitu sensor tekanan
yang dapat membaca tekanan udara dalam suatu manifold. Sensor MPX 5700 AP dilengkapi
oleh rangkaian pengkondisian sinyal dan temperatur kalibrator. Pengolahan bipolar di dalam
transistor memberikan tingkat analog sinyal output yang akurat dan tinggi yang sebanding
dengan tekanan diterapkan, sehingga sensor mpx 5700 ap memiliki 2,5% kesalahan maksimum
lebih dari 0 ° C hingga 85 ° C, tekanan berkisar dari 15KPa ke 700Kpa, pasokan rentang

4
Universitas Sumatera Utara
tegangan dari 4.75VDC ke 5.25VDC, sensitivitas 1.0 kPa (kiloPascal) setara dengan 0.145 psi,
dan operasi rentang suhu dari -40 ° C sampai 125 ° C.

Gambar 2.1 MPX 5700 AP


Kaki 1 berfungsi sebagai Vout atau keluaran dari besar jumlah tekanan yg diukur pada benda,
Kaki 2 berfungsi sebagai GND atau tegangan negatif pada arduino, Kaki 3 berfungsi sebagai
masukan analog. Kaki 4, 5, dan 6 tidak berfungsi jika pengukuran ganya dilakukan pada satu
lobang saja.
Sensor ini digunakan untuk mengetahui tekanan udara dalam sebuah benda, baik itu di
dalam botol, didalam ban, dan lainnya, sensor ini bisa mengukur dengan range 0 to 700 kPa (0 to
101.5 psi) - 15 to 700 kPa (2.18 to 101.5 psi), serta tegangan outputnya berada di range 0.2 to 4.7
volt.

3.3 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, yang dirancang
untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware (perangkat keras)-
nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software (perangkat lunak)-nya memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Open source IDE yang digunakan untuk membuat aplikasi mikrokontroler
yang berbasis platform arduino. Mikrokontroler single-board yang bersifat open source hardware
dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroller AVR 8 bit dan ARM 32 bit.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar
rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian
menghasilkan output seperti yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang
mengendalikan input, proses, dan output sebuah rangkaian elektonik. Secara umum Arduino
terdiri dari dua bagian, yaitu:

5
Universitas Sumatera Utara
 Hardware papan input/output (I/O).
 Software Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program, driver untuk koneksi
dengan komputer, contoh program dan library untuk pengembangan program.
Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masing-masing
menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default mereka mengukur
dari ground sampai 5 volt, perubahan tegangan maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference(). Selain itu,beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin
A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan
Wire.Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi pada
tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki
resistor pull-up internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms.

Gambar 2.2 Arduino uno


Arduino Uno menggunakan ATmegayang diprogram menggunakan USBto-serial
converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB. Tampak atas Arduino Uno
dapat dilihat pada gambar 2.2.
Adapun data teknis board Arduino Uno adalah sebagai berikut :
 Mikrokontroller : Atmega328
 Tegangan Operasi : 5 V
 Tegangan input (recommended) : 7 – 12 V
 Tegangan input (limit) : 6 – 20 V
 Pin input/output : 14 (6 diantaranya pin PWM)
 Arus DC per pin I/O : 40 mA

6
Universitas Sumatera Utara
 Arus DC untuk pin 3,3V : 50 mA
 Flash Memori : 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader
 Kecepatan pewaktuan : 16 Mhz

3.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan
loudspeaker, jadi Buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet.kumparan tadi akan
tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.3 Buzzer


Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya
desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan
kenyataan yang sebenarnya.Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna,
dan makna warna.Pada buzzer ini menggunakan dua kabel dan dua warna, diamana fungsi kabel
adalah untuk menhubungkan suatu komponen ke komponen yang lain, dan terdiri dari warna
merah sebagai tanda positif atau Vcc dan warna hitam sebagai tanda negatif atau GND.

3.5 LED (Light EmitingDioda)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED

7
Universitas Sumatera Utara
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED
juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita
jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.Bentuk
LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan
mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Cara kerja Led hampir sama dengan Dioda
yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). Disebut monokromatik
karena diode LED hanya memancarkan satu warna saja. Bentuk LED ini sangat mirip dengan
dengan bohlam atau bola lampu yang kecil serta bisa dipasangkan dengan sangat mudah dalam
berbagai rangkaian elektronika. Dan perbedaan LED dengan lampu pijar adalah LED tak
memerlukan pembakaran flamen maka dari itu tidak memerlukan pembakaran filamen, maka
dari itu tidak akan menimbulkan panas pada saat mengeluarkan cahaya. Dan oleh sebab itu LED
yang mempunyai bentuk kecil sudah banyak sekali pemanfaatannya, misalnya saja digunakan
untuk lampu penerang didalam LCD televisi yang menggeser fungsi lampu tube.
LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda. Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada
LED maka dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar dibawah ini. Ciri-ciri Terminal
Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil.
Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang
besar serta terletak di sisi yang Flat. Saat LED teraliri bias forward atau tegangan maju dari
anoda atau P menuju ke katoda atau K, maka kelebihan elektron dalam N-type material akan
segera berpindah ke bagian yang kelebihan Hole atau lubang yaitu dibagian yang bermuatan
positif atau P-Type material. Dan pada saat elektron bertemu dengan hole maka akan melepaskan
photon lalu memancarkan cahaya monokromatik. Pengertian LED yang bisa memancarkan
cahaya saat dialiri tegangan maju atau bias forward ini juga bisa digolongkan dalam transduser
yang bisa mengubah energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Sekarang ini LED memiliki
beraneka ragam yang tergantung pada panjang gelombang serta senyawa semikonduktor yang
diperunakannya.

8
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Polaritas LED

3.6 LCD (Liquid Crystal Display)


Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan tulisan. Salah
satu jenisnya memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas enam belas karakter, atau biasa
disebut LCD 16x2. Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat efektif dan
efisien dalam penggunaannya. Untuk menampilkan sebuah karakter pada layar LCD diperlukan
beberapa rangakaian tambahan. Untuk lebih memudahkan para pengguna, maka beberapa
perusahaan elektronik menciptakan modul LCD.Rangkaian LCD pada umumnya dibuat dengan
mengunakan sistem komunikasi jenis parallel. Dalam hal ini tentunya akan banyak port
microcontroller yang dibutuhkan pada saat menggunakan LCD. Untuk dapat mengcover segala
jenis komunikasi atau semua sistem yang akan saling berhubungan dengan microcontroller
memerlukan port prnghrmstsn mikrokontroller. Kelebihan dan keunggulan LCD yaitu dapat
digunakan dengan tekanan daya pemakaian listrik yang lebih rendah dari plasma. Selain itu
adanya layar on glossy yang sangat cocok dan pas untuk ruang yang banyak memiliki cendela
dan banyak menerima cahaya atau dalam artian cahaya tidak dapat terpantul. Selain kelebihan
atau keunggulan yang dimiliki oleh LCD tentunya juga ada kekurangan atau kelemahan yang
terdapat pada LCD. Kelemahan tersebut yaitu memiliki tampilan sedikit gelap atau hitam.
Kemudian kekurangan lainnya terdapat pada brightness atau tingkat pencahayaan dan juga
terangnya tidak juga semua permukaan layar sama persis. Selain itu juga ada rasio kontras yang
nampak lebih rendah. Namun tentunya kekurangan ini tidak mempengaruhi fungsinya untuk
menampilan beberapa banyak aplikasi.
LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang terdiri dari banyak
dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian belakang panel LCD yang
berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD sehingga dapat menampilkan huruf, angka, dan simbol

9
Universitas Sumatera Utara
khusus yang dapat terbaca.LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting
memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan
fasilitas pin yang tersedia maka LCD 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk
menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi pin-pin pada
LCD dituliskan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Konfigurasi Pin LCD 16x2

kaki-kaki LCD nomor 1, 2, dan 3 adalah kaki VSS/GND, VCC, dan VEE/VO. Kaki VEE
berfungsi untuk mengatur kecerahan tampilan karakter LCD. Untuk mengaturnya, digunakan
VR 10K yang dapat diputar-putar untuk mendapatkan kecerahan tampilan yang diinginkan.
Kaki LCD nomor 4 (RS) adalah kaki Register Selector yang berfungsi untuk memilih Register
Kontrol atau Register Data. Register kontrol digunakan untuk mengkonfigurasi LCD. Register
Data digunakan untuk menulis data karakter ke memori display LCD.Kaki LCD nomor 5 (R/W)
digunakan untuk memilih aliran data apakah READ ataukah WRITE. Karena kita tidak
memerlukan fungsi untuk membaca data dari LCD dan hanya perlu menulis data saja ke LCD,
maka kaki ini dihubungkan ke GND (WRITE).Kaki LCD nomor 6 (ENABLE) digunakan untuk
mengaktifkan LCD pada proses penulisan data ke Register Kontrol dan Register Data LCD.Kaki
11, 12, 13, 14 adalah kaki data D4, D5, D6, D7. Perhatikan bahwa kaki data D0, D1, D2, D3
tidak digunakan karena mode yang digunakan adalah mode 4-bit.

3.7 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang

10
Universitas Sumatera Utara
sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori
komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan
dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan
jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki
nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai
yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu
rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan
resistor tersebut.
2.7.1 Kapasitas Daya Resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan
oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor
dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar.
Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak
karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk
efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
2.7.2 Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi
resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional
resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi
kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan
toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).Nilai
toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode
huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada
cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar.
Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.

11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2Kode Warna Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansitertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan
listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang
mengalir, berdasarkan hukum Ohm yang berbunyi:
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”. Sehingga jika di rumuskan menjadi:
V=I. R (1)
Ohm (simbol Ω) merupakan satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg
Ohm.Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat
atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik.
Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung
dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat
dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.

2.7.3 Jenis jenis Resistor


Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi

resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film .

1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Resistor Kawat
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat
yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang
dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
2. Resistor Arang (Carbon Resistor)

Gambar 2.6 Resistor Arang


Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang
arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak
diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt,
1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
3. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

Gambar 2.7 Resistor Oksida Logam

13
Universitas Sumatera Utara
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor
yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor
metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film
ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam
penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi
dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak
digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.

Value 330 Ω

Type 4 Band Colour Code System

Colour Code Orange, Orange, Brown, Gold

Multiplier Brown, 10

Tolerance Gold Band ±5%

Tabel 2.3 Keterangan Nilai Resistor

3.8 Adaptor
Adaptor adalah sebuah perangkat berupa rangkaian elektronika untuk mengubah tegangan listrik
yang besar menjadi tegangan listrik lebih kecil, atau rangkaian untuk mengubah arus bolak-balik
(arus AC) menjadi arus searah (arus DC). Adaptor yang kita kenal kebanyakan yaitu mengubah
dari listrik PLN 220 Volt (arus AC) menjadi tegangan listrik lebih kecil (arus DC) yaitu menjadi
5 volt DC, 12 volt DC, 19 volt DC, 24 volt DC.Ada juga adaptor yang mengubah dari listrik
PLN 220 Volt AC menjadi tegangan listrik lebih kecil namun arusnya tetap AC, misalnya
menjadi 9 volt AC, atau 24 Volt AC. Adaptor bisa dikatakan sebagai pengganti baterai/aki. Jadi
dengan adanya alat ini, rangkaian elektronik yang membutuhkan catu daya baterai bisa diganti
dengan adaptor. Selain sebagai pengganti baterai, adaptor juga banyyak digunakan sebagai
pencatu daya dan charger baterai. Oleh sebab itu alat ini sangat penting dalam dunia elektronika.
Sebab jika alat tersebut tidak ada, maka listrik dirumah hanya akan digunakan untuk menyalakan
lampu dan peralatan listrik lainnya.

14
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Adaptor
Adapun jenis adaptor:
1. Adaptor trafo/transformator
Adaptor konvensional merupakan adaptor yang menggunakan komponen utama bernama
trafo yaitu berupa gulungan kawat dan lempengan logam.Oleh karena itu adaptor jenis ini
sangat berat, contoh adaptor untuk radio tape compo, TV mini, alat kesehatan,
keyboard/organ dan lainnya.
2. Adaptor switching
Adaptor switching yaitu adaptor yang menggunakan komponen utama berupa rangkaian
elektronika (yang lebih rumit) namun menghasilkan tegangan listrik yang sesuai dan sangat
stabil.Contoh adaptor switching: Adaptor untuk : laptop, handphone, monitor LCD/LED,
televisi kecil kurang dari 20-inch, komputer PC All in One.
4. Adaptor DC konverter
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan DC yang besar menjadi
tegangan DC yang kecil. Contohnya tegangan 12 V menjadi 6 V.
5. Adaptor step up dan step down
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan AC yang kecil dengan
tegangan AC yang besar. Contohnya tegangan 110 V menjadi 220 V.
6. Adaptor step down
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan AC yang besar menjadi
tegangan AC yang kecil. Contohnya tegangan 110 V menjadi 220 V.
7. Adaptor inverter
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan DC yang kecil menjadi
tegangan AC yang besar. Contohnya tegangan 12 V DC menjadi 220 V AC.
8. Adaptor power suply

15
Universitas Sumatera Utara
Merupakan jenis adaptor yang bekerja dengan merubah tegangan AC yang besar menjadi
tegangan DC yang kecil. Contohnya tegangan 220 V AC menjadi tegangan 6 V, 9 V, atau 12
V DC.
Proses pengubahan dimulai dari penye-arah oleh diode, penghalusan tegangan kerut
(Ripple Viltage Filter) dengan menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh
rangkaian regulator. Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik
regulasi pada pembuatan adaptor, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik regulasi
switching.
Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu:
1. Tranformasi (travo) tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan yang
diinginkan.
2. Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus bolak balik
ke arus searah.
3. Filter (Condesator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi penyearah yang
menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.
4. Regulasi adalah parameter yang sangat penting pada adaptor dan regulator tegangan
dengan bahan bervariasi.
Pada teknologi modern saat ini adaptor/ power supply rata-rata sudah tidak lagi menggunakan
transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan terlebih dahulu melalui sebuah
transformator step down keluaran trafo diserahkan dengan diode dan diratakan dengan kapasitor
elekronik (elco).

16
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Adaptor Supply
12 Volt

Sensor Tekanan
Arduino Uno LCD
MPX5700

Buzzer

Led Indikator

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem


Proses rangkaian kerja :
1. Sensor tekanan MPX 5700AP di hubungkan ke Arduino, kaki 1 sensor tekanan dihubungkan
ke VCC pada arduino, Kaki 2 pada sensor tekanan dihubungkan ke GND pada arduino, dan
Kaki 3 Sensor tekanan dihubungkan ke A0 pada arduino atau input Analog.
2. LCD dihubungkan ke Arduino dengan ketentuan kaki 1 dan 5 LCD dihubungkan ke GND
arduino, Kaki 2 dan 3 LCD dihubungkan ke VCC, kaki 4 LCD dihubungkan ke kaki 8
arduino, kaki 6 LCD dihubungkan ke kaki 9 arduino. Kaki 11 LCD dihubungkan ke kaki 4
arduino, kaki 12 LCD dihubungkan ke kaki 5 arduino, kaki 13 LCD dihubungkan ke kaki 6
arduino, dan kaki 14 LCd dihubungkan kek kaki 7 arduino.
3. Buzzer dihubungkan ke arduino dengan ketentuan kutub positif dihubungkan ke VCC
arduino dan kutub negatif dihubungkan ke GND arduino.
4. LED dihubungkan ke arduino yang saling berhubungan dengan resistor 330 ohm sebagai
indikator dari pengukuran besar tekanan.
Fungsi daritiap blok :

17
Universitas Sumatera Utara
1. Blok Sensor MPX 5700 AP : Sebagaiinput/output data yang diukur
2. Blok ArduinoUno : Sebagaipengkonversi data dari sensor
3. Blok Display LCD 16x2 : Sebagaipenampilhasilpengukuran
4. Blok Buzzer : Sebagaiindikatorsuara
5. Blok Led Indikator : Sebagailamputanda
6. Power Supply :Sebagai sumber tegangan.

3.2 Skema Rangkaian

Gambar 3.2 Skema RangkaianSistem Minimum Arduino

18
Universitas Sumatera Utara
3.3 Flowchart Diagram
Mulai

Inisialisasi
Data

Pembacaan
Sensor

Ya
Sensor < 28 LED mati

Tidak

Sensor Ya Hidupkan 1
>28<=29 LED

Tidak

Sensor Ya Hidupkan 2
>30<=31 LED

Tidak

Ya Hidupkan 3
Sensor = 32
LED

Tidak

Ya Hidupkan 4
Sensor = 33
LED

Tidak

Ya Hidupkan 5
Sensor >-34
LED

Tidak

Hidupkan Ya
Sensor >max
Buzzer

Tidak

Selesai

19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Flowchart Diagram
3.4 Rangkaian Skematik LCD (Liquid Crystal Display)
Pengoperasian LCD dengan Mikrokontroler Arduino menggunakan komunikasi 4bit.
Setelah sensor pelampung sudah melakukan pengukuran, variable resistor akan mengirimkan
data ke mikrokontroler melalui Port A kemudian mikrokontroler menerima data ukuran jarak
yang terbaca dan ditampilkan oleh LCD. Berikut adalah skematik rangkaian LCD.

Gambar 3.4SkematikRangkaian LCD 16x2 Karakter


Pada gambar 3.4, kaki 1 merupakan Vss, kaki 2 Vdd, kaki 3 Vee, kaki 4 merupakan Rs,
kaki 5 merupakan Rw, kaki 6 Enable, kaki 7 sampai kaki 14 merupakan D0-D7. Kaki 1 dan 5
dihubungkan ke Ground, pin 2 dan 3merupakan Vout, kaki 4 dihubungkan ke pin 8, kaki 6
dihubungkan ke kaki 9, kaki 11 sampai kaki 14 dihubungkan ke pin 4 sampai pin 7.

3.5 Perancangan Sensor Tekanan MPX 5700 AP

Gambar 3.5 SkematikRangkaianSensor Tekanan MPX 5700 AP

20
Universitas Sumatera Utara
Sensor tekanan yang telah beredar di pasaran, diantaranya adalah sensor tabung Bourdon, Helix
dan tabung spiral, spring dan bellow, diafragma, manometer, dan lain sebagainya. Pada
penggunaan pengukuran praktis yang umum dan dapat disambung dengan peralatan elektronika
adalah yang berbasis mikroprosessor.
Mikroprosessor yang terbuat dari elemen tunggal yang dikombinasikan menggunakan
teknik micromachining dengan logam film tipis dan diproses secara bipolar untuk menghasilkan
level tinggi yang akurat dan proporsional untuk aplikasi tekanan. Salah satu sensor tekanan yang
berbasis mikroprosessor adalah sensor MPX 5700AP dengan konsep yang digunakan sebagai
pengatur tegangan pada ban dalam kendaraan sebuah sepeda motor agar dapat diketahui ketika
terjadi perubahan resistansi akibat gesekan dan faktor lainnya.
Keterangan Pin 1: Vout
Pin 2: Ground
Pin 3: Vcc
Pin 4: V1
Pin 5: V2
Pin 6: Vex

3.6 Perancangan Skematik Buzzer


Rangkaian buzzer ini berfungsi sebagai indicator dengan mengeluarkan bunyi suara sebagai
pertanda Sensor mendeteksi adanya potensi kebakaran yaitu nilai suhu dan asapnya tinggi.
Rangkaian buzzer dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.6 Skematik Rangkaian Buzzer

21
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar 3.6 kaki negative pada buzzer dihubungkan ke ground dan kaki positif buzzer
dihubungkan ke mikrokontroller. Maka untuk menghidupkan buzzer,port yang terhubung ke
mikrokontroller cukup mengeluarkan logika 1 (high) dan buzzer akan mati ketika port yang
terhubung ke mikrokontroller mengeluarkan logika 0 atau (low).
Dalam perancangan alat ini jika besar tekanan ban kendaraan >= 34 Psi maka buzzer akan
mengeluarkan suara atau berbunyi. Sesuai dengan yang telah di atur dalam program.

22
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
ANALISIS DAN PENGUJIAN

Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang
dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan
untuk mengetahui kehandalan dari sistem dan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan
perencanaan atau belum. Pengujian pertama-tama dilakukan secara terpisah, dan kemudian ke
dalam dilakukan ke dalam sistem yang telah terintegrasi.
Pengujian yang dilakukan pada bab ini antara lain:
1. Pengujian Rangkaian Led Indikator dengan Arduino
2. Pengujian Minimum Sistem Arduino Uno dengan LCD
3. Pengujian Sensor Tekanan MPX 5700 AP dengan LCD
4. Pengujian Alat secara keseluruhan

4.1. Pengujian Rangkaian LED Indikator dengan Arduino


Rangkaian led indikator pada penelitian ini berfungsi sebagai lampu penanda kondisi
sensor suhu dan asap yang dibaca oleh mikrokontroler. Untuk mengetahui apakah rangkaian led
indikator yang telah dibuat dapat bekerja sesuai yang diinginkan maka dilakukan pengujian
rangkaian led indikator yang dihubungkan dengan minimum sistem Arduino Uno. Peralatan yang
dibutuhkan untuk melakukan pengujian ini yaitu :
1. Minimum Sistem Arduino Uno
2. Kabel data Arduino Uno
3. Rangkaian Led Indikator
4. Software Arduino IDE
Blok diagram pengujian rangkaian Led Indikator :

Laptop Kabel Data Arduino Arduino Uno

LED Indikator

Gambar 4.1 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Led Indikator


Langkah-langkah melakukan pengujian rangkaian Led Indikator :

23
Universitas Sumatera Utara
1. Buka aplikasi Arduino IDE
2. Selanjutnya akan muncul tampilan awal “sketch_xxxxxx” secara otomatis. Pada gambar
4.2. dimulai menuliskan progam sesuai yang diinginkan.

Gambar 4.2 Tampilan Skecth Arduino IDE untuk Menuliskan Program

3. Mengetikkan listing program untuk pengujian rangkaian Led Indikator seperti pada gambar
4.3.

Gambar 4.3 Listing Program

24
Universitas Sumatera Utara
4. Klik SketchVerify. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk menyimpan file project
yang baru dibuat. Dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Kotak Dialog menyimpan Program

5. Jika sudah tidak ada error, maka klik ikon Upload atau Ctrl + U. Dapat dilihat pada
gambar 4.5 di bawah:

Gambar 4.5 Proses Uploading Program Dari Komputer Ke Arduino

Hasil dan Analisa :


Pada pengujian rangkaian led indikator ini programnya cukup sederhana, yaitu dengan
melakukan pengaturan output pada pin arduino yang terhubung dengan rangkaian led indikator.
Rangkaian led indikator ini terhubung dengan pin 2, 3, 4, 5 dan 6 pada arduino. Untuk mengatur
menjadi output yaitu dengan mengetikkan perintah “pinMode(ledPin2, OUTPUT);” yang artinya
mengatur pin 2 pada arduino menjadi output.
Selanjutnya untuk menyalakan dan mematikan lampu led yaitu dengan mengetikkan
program “digitalWrite(ledPin2, HIGH);” untuk menyalakan lampu led, dan
“digitalWrite(ledPin2, LOW);” untuk mematikan lampu led. Sedangkan “delay(1000);” artinya
memberikan waktu tunda selama 1000 milisekon atau 1 detik.

25
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengujian Minimum Sistem Arduino Uno dengan LCD
Rangkaian led indikator pada penelitian ini berfungsi untuk menampilkan informasi
berupa tulisan dan data sensor suhu dan asap yang dibaca oleh mikrokontroler. Untuk
mengetahui apakah rangkaian LCD yang telah dibuat dapat bekerja sesuai yang diinginkan maka
dilakukan pengujian rangkaian LCD yang dihubungkan dengan minimum sistem Arduino Uno.
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian ini yaitu :
1. Minimum Sistem Arduino Uno R3
2. Kabel data Arduino Uno R3
3. Rangkaian LCD 16 x 2
4. Software Arduino IDE
Blok diagram pengujian rangkaian LCD dengan Arduino :

Laptop Kabel Data Arduino Arduino Uno

LCD 16 x 2

Gambar 4.6 Blok Diagram Pengujian Rangkaian LCD Indikator

Langkah-langkah melakukan pengujian rangkaian Led Indikator :


1. Buka aplikasi Arduino IDE
2. Selanjutnya akan muncul tampilan awal “sketch_xxxxxx” secara otomatis seperti pada
langkah sebelumnya.
3. Mengetikkan listing program untuk pengujian rangkaian LCD seperti pada gambar 4.7.

26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Listing Program

4. Klik SketchVerify. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk menyimpan file project
yang baru dibuat. Dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Kotak Dialog menyimpan Program

5. Kalau sudah tidak ada error, maka klik ikon Upload atau Ctrl + U. Dapat dilihat pada
gambar 4.9. berikut :

27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Proses Uploading Program Dari Komputer Ke Arduino

Hasil dan Analisa :


Pada uji coba rangkaian Arduino Uno terhubung dengan LCD, diperlukan pemanggilan
library“#include <LiquidCrystal.h>” yang berfungsi untuk menambahkan fungsi-fungsi
program menampilkan karakter pada LCD. Kemudian “LiquidCrystal lcd(8,9,10,11,12,13);”
adalah listing program untuk pengaturan letak pin-pin kaki LCD dihubungkan ke pin-pin
Arduino Uno.
Penulisan pin-pin ini harus sesuai antara program dengan alat yang telah dipasang.
Selanjutnya “lcd_begin(16,2);” yaitu pengaturan jumlah baris dan kolom sesuai LCD yang
digunakan. Karena yang digunakan yaitu LCD 16x2 karakter, maka penulisan pada program ini
yaitu “lcd_begin(16,2);”. Apabila menggunakan LCD yang berukuran 16 x 2, maka pada
program seharusnya tertulis “lcd_begin(16,2);”.
Untuk menuliskan “Metrologi” pada baris atas, dituliskan perintah “lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Roydo Saragih");” yang artinya penulisan karakter “Metrologi” dimulai dari kolom
pertama dan baris pertama (0,0). Angka 0 menyatakan dari awal kolom dan awal baris. Apabila
menginginkan penulisan pada baris kedua, yaitu menggunakan perintah “lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("162411065"); Secara keseluruhan hasil keluaran listing program yang ditunjukkan
pada gambar 4.10.

4.3 Pengujian Sensor Tekanan MPX 5700 AP dengan LCD


Sensor Tekanan MPX 5700 AP merupakan komponen utama pada pembuatan alat pendeteksi
suhu ruangan ini. sensor mempunyai fungsi untuk mengukur tekananudara di dalam ban. Untuk
mengetahui nilai dari data sensor tersebut, dibutuhkan LCD sebagai media untuk menampilkan
data sensor dalam bentuk huruf dan angka. Untuk mengetahui apakah rangkaian sensor Tekanan
MPX 5700 APini sudah bekerja dengan baik atau belum, maka perlu dilakukan
pengujian.Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian ini yaitu :
1. Minimum Sistem Arduino Uno

28
Universitas Sumatera Utara
2. Kabel data Arduino Uno
3. Rangkaian Sensor suhu LM35
4. Software Arduino IDE
Blok diagram pengujian rangkaian Sensor Tekanan MPX 5700 APdengan Arduino :

Sensor Tekanan MPX 5700 AP

Laptop Kabel Data Arduino Uno


p Arduino

LCD 16 Led
x2 Indikator
Gambar 4.10 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Led Indikator

Langkah-langkah melakukan pengujian rangkaian Led Indikator :

1. Buka aplikasi Arduino IDE


2. Selanjutnya akan muncul tampilan awal “sketch_xxxxxx” secara otomatis seperti pada
langkah sebelumnya.
3. Mengetikkan listing program untuk pengujian rangkaian LCD seperti pada gambar 4.12
berikut :

29
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11 Listing Program Pengujian Sensor (1)

Gambar 4.12 Listing Program Pengujian Sensor (2)

Gambar 4.13 Listing Program Pengujian Sensor (3)

4. Klik SketchVerify. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk menyimpan file project
yang baru dibuat. Dapat dilihat pada gambar 4.15

30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14 Kotak Dialog menyimpan Program

5. Kalau sudah tidak ada error, maka klik ikon Upload atau Ctrl + U. Dapat dilihat pada
gambar 4.16 di bawah:

Gambar 4.15 Proses Uploading Program Dari Komputer Ke Arduino

31
Universitas Sumatera Utara
4.4 Data Percobaan Ukuran Ban Kendaraan
4.4.1 Data Percobaan Ukuran Ban Motor

Kendaraan Ban Depan Ban Belakang

Uji (Psi) Standart (Psi) Uji (Psi) Standart


(Psi)

Kawasaki 27 28 32,5 34
Ninja

Vespa 27,2 28 32 33

Mio J 31 30 31 32

Revo 30,4 32 31,3 33

Vario 33 32 33,1 34

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tekanan Kendaraan

Persen Ralat Ban Depan :


Kawasaki Ninja = = 3,57

Vespa = = 2,85

Mio J = = 3,33

Revo = =5

Vario = = 3,12

Persen Ralat Ban Belakang :


Kawasaki Ninja = = 4,41

Vespa = = 3,03

Mio J = = 3,12

32
Universitas Sumatera Utara
Revo = = 5,15

Vario = = 2,64

4.5 Tabel Konversi Tekanan

Tabel 4.2 Konversi Tekanan

33
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan pengujian dan pengamatan, alat yang dirancang dapat menampilkan data
informasi tekanan udara bankendaraan,dengan menyalanya sebuah LED dalam tiap
perbedaan tekanan dan hasilnya akan ditampilkan di LCD.Apabila proses pengukuran
tekanan telah selesai, maka buzzer akan berbunyi.
2. Sensor Tekanan MPX 5700 AP ini dapat bekerja dengan baik membaca tekanan dan
mendeteksinya pada ban kendaraan.Arduino Uno memenuhi syarat untuk melakukan
proses pengolahan data dalam pembuatan alat pengukur tekanan ban kendaraan sepeda
motor.
3. Menjaga kestabilan mengemudi terutama pada kecepatan tinggi dan tikungan. Mencegah
pecahnya ban, memberikan jarak pengereman yang lebih baik, memperpanjang usia
pemakaian ban dan memberikan daya tahan ban yang lebih baik.

5.2 Saran
1. Supaya rangkaian yang digunakan tidak terganggu, sebaiknya alat ini dikemas
dalam bentuk yang lebih aman dan terlindungi, sehingga penggunaannya lebih
efektif.
2. Dengan beberapa pengembangan dan penyempurnaan sistem dari alat ini akan dapat
lebih baik lagi hasilnya.

34
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Marcelo dan Edward J. 1979. Dasar Dasar Fisika Universitas. Erlangga:
Jakarta
http://digilib.unila.ac.id/7324/16/BAB%20II.pdf
http://pdf1.alldatasheet.com/datasheet-pdf/view/310106/FREESCALE/MPX5700AP.html
Purwanto, Budi. 2000. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Tiga serangkai:
Solo
Setiawan, Iwan. Buku Ajar Sensor danTranduser. 2009
http://teknikelektrolinks.com/starduino/starduino-lcd-16x2-4bit.htm
http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/
http://www.masputz.com/2015/08/pengertian-adaptor-fungsi-dan-jenis.html
https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/

35
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(8, 9, 4, 5, 6, 7);

const int numReadings = 10;


int readings[numReadings]; // the readings from the analog input
int readIndex = 0; // the index of the current reading
int total = 0; // the running total
int average = 0; // the average
int inputPin = A1;
int sensorValue = 0; // variable to store the value coming from the sensor
const int buzzer = 13,ledPin2 = 1,ledPin3 = 2,ledPin4 = 3,ledPin5 = 11,ledPin6 = 12;

void setup() {
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(ledPin2, OUTPUT);
pinMode(ledPin3, OUTPUT);
pinMode(ledPin4, OUTPUT);
pinMode(ledPin5, OUTPUT);
pinMode(ledPin6, OUTPUT);
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, HIGH);
digitalWrite(ledPin2, HIGH);
for (int thisReading = 0; thisReading < numReadings; thisReading++) {
readings[thisReading] = 0;}

lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Metrologi");

36
Universitas Sumatera Utara
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("angkatan 2016");
delay(1000);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" XXXXXX");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" 142411079 ");
delay(2000);
lcd.clear();
digitalWrite(ledPin6, LOW);
digitalWrite(ledPin5, LOW);
digitalWrite(ledPin4, LOW);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(2000);

void loop() {

total = total - readings[readIndex];


readings[readIndex] = analogRead(inputPin);
total = total + readings[readIndex];
readIndex = readIndex + 1;
if (readIndex >= numReadings) {
readIndex = 0;}
average = total / numReadings;

int sensorValue1 = average;


float voltage1 = (sensorValue1 * (5000 / 1023));

37
Universitas Sumatera Utara
float tekanan=(((voltage1/9)*0.145)-2.3)*7;
if (tekanan<=0) tekanan=0;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("nilai:"); lcd.print(voltage1); lcd.print(" mV");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Pres:"); lcd.print(tekanan); lcd.print(" Psi");

if(tekanan<28) {
digitalWrite(ledPin6, LOW);
digitalWrite(ledPin5, LOW);
digitalWrite(ledPin4, LOW);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW);
}

else if(tekanan>=28 && tekanan<=29) {


digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, LOW);
digitalWrite(ledPin4, LOW);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
}

else if(tekanan>=30 && tekanan<=31) {


digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, LOW);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);

38
Universitas Sumatera Utara
}

else if(tekanan=32) {
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, LOW);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
}

else if(tekanan=33) {
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, HIGH);
digitalWrite(ledPin2, LOW);
}

else if(tekanan>=34) {
digitalWrite(ledPin6, HIGH);
digitalWrite(ledPin5, HIGH);
digitalWrite(ledPin4, HIGH);
digitalWrite(ledPin3, HIGH);
digitalWrite(ledPin2, HIGH);
}

if (tekanan>=28) digitalWrite(buzzer, HIGH);


if (tekanan<=28) digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(250);
}

39
Universitas Sumatera Utara
Datasheet Program
/*
LiquidCrystal Library - Hello World
Demonstrates the use a 16x2 LCD display. The LiquidCrystal
library works with all LCD displays that are compatible with the
Hitachi HD44780 driver. There are many of them out there, and you
can usually tell them by the 16-pin interface.
This sketch prints "Hello World!" to the LCD
and shows the time.
The circuit:
* LCD RS pin to digital pin 12
* LCD Enable pin to digital pin 11
* LCD D4 pin to digital pin 5
* LCD D5 pin to digital pin 4
* LCD D6 pin to digital pin 3
* LCD D7 pin to digital pin 2
* LCD R/W pin to ground
* LCD VSS pin to ground
* LCD VCC pin to 5V
* 10K resistor:
* ends to +5V and ground
* wiper to LCD VO pin (pin 3)
Library originally added 18 Apr 2008
by David A. Mellis
library modified 5 Jul 2009
by Limor Fried (http://www.ladyada.net)
example added 9 Jul 2009
by Tom Igoe
modified 22 Nov 2010
by Tom Igoe
This example code is in the public domain.
http://www.arduino.cc/en/Tutorial/LiquidCrystal

40
Universitas Sumatera Utara
*/
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7, 6);
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16, 2);
// initialize serial communication at 9600 bits per second:
Serial.begin(9600);
pinMode(13,OUTPUT);//buzzer
pinMode(5,OUTPUT);// led
Serial.begin(9600);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Simulasi M.T.R");
delay(1500);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("HAY METROLOGI 16");
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("--");
delay(1000);
lcd.clear();
}
void loop() {
// read the input on analog pin A5:
int value=analogRead(A5);
int sensorValue = analogRead(A5);
// Convert the analog reading (which goes from 0 - 1023) to a voltage (0-5):
float voltage = sensorValue * (5.0 / 1023.0);
// print out the value you read:
Serial.print("voltage");
Serial.print(voltage);
Serial.print(" adc ");

41
Universitas Sumatera Utara
Serial.println(sensorValue);
lcd.setCursor(1,8);
lcd.print ("volt : " );
lcd.print(voltage);
delay (100);
if (voltage>4.0)
{
lcd.setCursor(5,0);// SETTING CORDINAT LCD
lcd.print("KERUH"); // PRINT CHARACTER ON LCD
digitalWrite(13,LOW);// TURN ON BUZZER
digitalWrite(5,LOW); // TURN ON LED
}
else
{
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("JERNIH");
digitalWrite(13,LOW);// TURN OFF BUZZER
digitalWrite(5,LOW); // TURN OFF LED
delay(500);
digitalWrite(13,LOW);// TURN ON BUZZER
digitalWrite(5,LOW);
delay(500);
}
delay(100);
lcd.clear();
}

42
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai