Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PROJEK AKHIR II

PERANCANGAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA DENGAN


MENGGUNAKAN SENSOR PRESSURE GAUGE MPX5700
BERBASIS Arduino Uno

TOMMY MAULANA
142411075

PROGRAM STUDI DIPLOMA III METROLOGI DAN


INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


LAPORAN PROJEK AKHIR II
PERANCANGAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA DENGAN
MENGGUNAKAN SENSOR PRESSURE GAUGE MPX5700 BERBASIS
Arduino Uno

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma


Pada Departmen Fisika Jurusan D3 Metrologi dan Instrumentasi

TOMMY MAULANA
142411075

PROGRAM STUDI DIPLOMA III METROLOGI DAN


INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


HALAMAN PENGESAHAN

PERANCANGAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA DENGAN


MENGGUNAKAN SENSOR PRESSURE GAUGE MPX5700
BERBASIS Arduino Uno

TOMMY MAULANA
142411075

Medan, 25 Januari 2019


Menyetujui

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing


D3 Metrologi dan Instrumentasi

Dr.Diana Alemin Barus,M.Sc Junedi Ginting, S.Si,M.Si.


NIP. 19660729 199203 2 002 NIP. 19730622 200312 1 0001

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : TOMMY MAULANA


Tempat/Tanggal Lahir : MEDAN, 23 Juni 1996
Dept./Program Studi : Fisika/D3 Metrologi dan Instrumentasi
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara
Judul Karya Tulis Ilmiah : Perancangan Alat Ukur Tekanan Udara dengan
Menggunakan Sensor Pressure Gauge MPX5700
Berbasis Arduino Uno

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang saya sampaikan pada
kegiatan projek akhir II ini adalah benar karya sendiri dan/atau bukan merupakan
plagiasi.
Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa karya tulis ilmiah yang saya
sampaikan bukan karya saya sendiri/plagiasi, saya bersedia menerima sanksi
akademik atau yang lainnya.

Medan, 25 Januari 2018


Yang menyatakan

TOMMY MAULANA
NIM. 142411075

Universitas Sumatera Utara


PENGHARGAAN

Puji dan syukur kepada Allah karena rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Projek Akhir II ini dengan
baik.
Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan
Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.
Selama pelaksanaan penyusunan Laporan Projek Akhir hingga selesainya
laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc, selaku Ketua Program Studi D-III
Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU
3. Bapak Junedi Ginting, S.Si,M.Si. selaku Pembimbing dan dosen yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian laporan ini.
4. Kepada orang tua, Alm. Elfian Effendi dan Bintang Helena Siregar yang
telah memberikan doa serta dukungannya kepada penulis.
5. Kepada Sahabat yang selalu menuntun, mendukung dan memotivasi penulis.
6. Kepada Yayasan Sintesa, SPI Sumut, dan Sumatran Youth Food Movement
yang telah memberikan dukungan dan dorongan serta motivasi kepada
penulis.
7. Kepada seluruh teman Bodrex yang selalu mendukung dan berjuang sama-
sama.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di kemudian hari. Akhir kata, semoga
laporan Projek Akhir II ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan
maupun pengetahuan kita.

Universitas Sumatera Utara


Medan, 25 Januari 2019
Penulis

TOMMY MAULANA

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Pada tugas akhir ini telah dikembangkan sebuah alat ukur tekanan udara
untuk mengetahui suatu tekanan udara dalam ruang tertutup dengan hasil
pengukuran berupa satua psi dan dikonversikan ke kPa dan Atm. Pada alat akur
ini, alat pembantu dalam pengukuran tekanan adalah dengan menggunakan sensor
pressure gauge seri MPX5700 yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan
beberapa komponen sehingga menjadi sebuah alat ukur. Sebuah tekan udara akan
diberikan dari alat berupa pompa sepeda kemudian tekanan udara akan masuk ke
sensor. Keluaran dari sensor kemudian akan masuk ke port ADC pada Mikro dan
diubah menjadi data digital. Dari hasil pengujian beberapa sampel diatas maka
didapat nilai ADC yang hampir mendekati dengan nilai sebenarnya.
Kata Kunci: Tekanan Udara, Sensor Tekanan, Mikrokontroller Arduino Uno

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

In this final project has developed an air pressure gauge to determine the
air pressure in a confined space with measurement results in the form of satua psi
and converted to kPa, Atm. At this along tool, a tool to help in the measurement
of pressure is to use a gauge pressure sensor MPX5700 series which will then be
applied using several components so that it becomes a measuring instrument. An
air press will be given in the form of tools bicycle pump then the air pressure will
go into the sensor. The output of the sensor will then be entered into the ADC port
on Micro and converted into digital data. From the results of testing several
samples above the ADC values obtained are almost close to the true value.
Keywords: Air Pressure, Pressure Sensors, Microcontroller Arduino Uno

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

PERSETUJUAN......................................................................................................................... i
PERNYATAAN.........................................................................................................................ii
PENGHARGAAN................................................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................................................v
DAFTAR ISI............................................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah................................................................................................................ 3
1.5 Sistem Penulisan Laporan..............................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Tekanan Udara................................................................................................................... 5
2.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara............................8
2.2.2 Rumus Tekanan Udara..............................................................................8
2.3 Sensor..............................................................................................................10
2.3.1 Jenis-jenis Sensor........................................................................................10
2.3.1.1 Sensor Proximity......................................................................................10
2.3.1.2 Sensor Magnet..........................................................................................10
2.3.1.3 Sensor Cahaya..........................................................................................10
2.3.1.4 Sensor Ultrasonik.....................................................................................11
2.3.1.5 Sensor Tekanan.......................................................................................11
2.3.1.6 Sensor Kecepatan (RPM)........................................................................13
2.3.1.7 Sensor Penyandi (Encoder).....................................................................13
2.3.1.8 Sensor Suhu..............................................................................................13
2.4 Mikrokontroler .............................................................................................14
2.5 LCD (Liquid Crystal Display..........................................................................15

Universitas Sumatera Utara


BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Diagram Blok Rancangan…….....……………………………………………….…..18
3.2 Rangkaian Power Supply…………….………………………………….……………19
3.3 Rangkaian Sensor Pressure Gauge MPX5700….………...………...……..……20
3.4 Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno…………....………….……….….…..23
3.4.1 Bahasa Pemrograman Arduino.................................................................25
3.5 Buzzer.............................................................................................................25
3.6 LED (Light Emiting Dioda)..........................................................................25
3.7 Pengaplikasian LCD……......…………………………..………………………….…..26
3.7.1. Cara kerja LCD (Liquid Crystal Display).............................................27
3.8 Cara Kerja Sistem.............................................................................................29
3.6 Alur Kerja Rangkaian….....…………………………….…...………………………..30

BAB IV PENGUJIAN ALAT UKUR DAN ANALISIS


RANGKAIAN
4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply…………………......….……………..31
4.2 Pengujian Sensor Pressure Gauge MPX5700……………..………………32
4.3 Pengujian Mikrokontrol Arduino Uno…………......……………………..33
4.4 Pengujian Rangkaian LCD 2x16……………………………………......…34
4.5 Pengujian Rangkaian Keseluruhan……………………………………..…35
4.6 Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Udara…………………...........................…36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan.……………………..………………………………………….39
5.2 Saran……...……………………...………………………………………….39

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................40

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi saat ini membawa kita pada tahap lebih maju dalam
pengamatan parameter cuaca.Penggunaan alat digital dalam pengamatan cuaca
sudah banyak dilakukan bersamaan dengan pengamatan alat konvensional.Tidak
bisa dihindari adanya kelemahan dari alat konvensional membuat kita memilih
menggunakan aat otomatis untuk menggantikan kegiatan operasional dalam
pengamatan cuaca.Pemanfaatan teknologi mikrokontroler bisa digunakan untuk
pengamatan metrologi.Parameter cuaca seperti suhu, kelembaban, tekanan udara,
arah dan kecepatan angin serta lama penyinaran matahari yang biasanya diukur
menggunakan alat konvensional seperti thermometer, barometer, hygrometer,
anemometer dan Campbell-Stokes dapat digantikan dengan penggunaan sensor-
sensor yang sudah banyak diproduksi.Alat-alat ini bekerja secara tersendiri,
dengan embuat suatu alat portable yang dapat mengukur tekanan udara, dapat
membantu efisiensi dalam penggunaan alat dan mengurangi angka kesalahan
dalam pembacaan.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi atau kapasitas, biasanya
terhadap suatu standar atau satuan pengukuran.Pengukuran tidak hanya terbatas
pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua
benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian.Secara umum, hasil
pengukuran hanya merupakan taksiran atau pendekatan nilai besaran ukur, oleh
karena itu hasil tersebut hanya lengkap bila disertai dengan pernyataan
ketidakpastian dari pernyataan tersebut.Ketidakpastian adalah ukuran sebaran
yang secara layak dapat dikaitkan dengan nilai terukur, yang memberikan rentang,
terpusat pada nilai terukur, dimana dalam rentang tersebut terletak nilai benar
dengan kemungkinan tertentu.
Udara memiliki massa meskipun sangat kecil. Akan tetapi dengan jumlah
mereka yang sangat banyak massa mereka tidak bisa dianggap ringan. Di bumi
ada yang namanya gravitasi yang menarik udara ini ke bawah sehingga dikenal

Universitas Sumatera Utara


namanya berat. Berat udara inilah yang akan menekan permukaan bumi sehingga
timbul tekanan udara. Jadi pengertian tekanan udara adalah besarnya berat udara
pada satu satuan luas bidang tekan.
Dasar pengambilan judul Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui
tekanan udara yang terdapat didalam ruang kosong dengan menggunakan sensor
PressureGauge Series MPX5700 berbasis mikrokontroler Arduino Uno yang
kemudian hasilpembacaan data akan ditampilkan pada LCD Character dalam
bentuk digital. Hasil data pendeteksi ini dapat langsung diketahui secara cepat
dalam satuan psi yang kemudian akan dikonversikan secara manual ke dalam
satuan kPa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka pada Tugas Akhir ini, Penulis
membuat proyek dengan topik:

PERANCANGAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA DENGAN


MENGGUNAKAN SENSOR PRESSURE GAUGE MPX5700 BERBASIS
ARDUINO UNO

Yaitu, suatu rangkaian alat yang dapat difungsikan sebagai pengukur


tekananudara sederhana secara digtital untuk dapat digunakan secara portabel.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan laporan proyek ini adalah sebagai berikut.
1. Merancang suatu alat pengukuran tekanan udara berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno.
2. Mengetahui konsep maupun cara kerja sensor Pressure Gauge
MPX5700 dan merangkainya dengan komponen lain sehingga
menjadi suatu alat ukur.
3. Memahami tentang penggunaan dan cara kerja alat ukur tekanan
udara memakai MPX5700 berbasis Mikrokontroler Arduino Uno.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam proyek ini hanya mencakup beberapa
point utama, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pembahasan Sensor Pressure Gauge Series MPX5700 hanya
sebatas pengukuran tekanan udara (kPa).
2. Mikrokontrol yang digunakan adalah Arduino Uno yang hanya
difungsikan sebagai pembaca arus dan menghitung besaran daya.
3. Display LCD yang digunakan hanya difungsikan sebagai
penampil hasilproses input dan output.

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman dalam laporan
ini maka penulis memberikan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang proyek akhir, tujuan penulisan,
batasanmasalah,dansistematikapenulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI


Berisi penjelasan dasar teori mengenai konsep yang digunakan dalam
pembuatan sistem pendeteksi tekanan udara ini.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Pada Rancangan sistem dijelaskan sistem kerja dalam diagram blok.

BAB IV : PENGUJIAN ALAT UKUR DAN ANALISIS


RANGKAIAN
Rangkaian sensor Pressure Gauge diuji sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan sebagaimana semestinya.

Universitas Sumatera Utara


BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir Penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari
uraian bab-bab sebelumnya, dan Penulis akan berusaha memberikan saran yang
mungkin bermanfaat.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tekanan Udara


Pressure (tekanan) adalah gaya yang diberikan pada per unit area. Bisa
juga dijelaskan bahwa pressure adalah ukuran intensitas gaya yang diberikan pada
suatu titik permukaan. Satuan tekanan untuk hasil pengukuran tekanan biasanya
berupa psi, psf, mmHg, inHg, bar, dan atmosphere (atm). Namun satuan yang
digunakan dalam hasil pengukuran tekanan ini adalah satuan psi.
Salah satu unsur cuaca dan iklim adalah tekanan udara. Tekanan udara
pada suatu permukaan adalah gaya yang diberikan kepada suatu permukaan atau
area oleh sekolom udara di atas permukaan tersebut. Tekanan yang diberikan
tersebut sebanding dengan massa udara vertikal yang terdapat di atas permukaan
tersebut sampai pada batas ketinggian lapisan atmosfer terluar.
Hal itu yang membuat tekanan udara di setiap tempat berbeda menurut
ketinggian dari tempat tersebut.Besarnya tekanan udara disuatu tempat sangat
bergantung pada jumlah udara diatasnya. Semakin tinggi suatu tempat maka
semakin sedikit jumlah udara diatasnya, semakin sedikit berat udara yang ditahan
wilayah tersebut sehingga tekanannya semakin sedikit. Berbanding terbalik
dengan daerah atau dataran rendah, mereka mempunyai tekanan udara yang lebih
besar. Jadi tekanan udara di suatu wilayah sangat ditentukan oleh ketinggian
tempat atau wilayah tersebut dari permukaan air laut.
Tekanan udara juga merupakan salah satu parameter yang diamati oleh
observer ketika melakukan pengamatan udara permukaan atau synoptic
observation. Pada kenyataannya terdapat banyak alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan udara, diantaranya barometer air raksa, barometer aneroid,
aneroid barograph, serta bourdon tube barograph.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.
Barometer banyak jenisnya antara lain barometer air raksa, barometer aneroid,
aneroid barograph, serta bourdon tube barograph. Barometer yang umum
digunakan di BMKG adalah barometer air raksa termasuk di Stasiun Meteorologi

Universitas Sumatera Utara


Polonia Medan. Barometer air raksa digunakan oleh pengamat cuaca (observer)
secara manual dimana hasil pembacaan nilai tekanan udara sangat dipengaruhi
oleh ketelitian pembacaan dari pengamat (observer) sehingga kesalahan paralaks
(pembacaaan) dapat terjadi dan mempengaruhi keakuratan data tekanan udara.
Kemajuan teknologi saat ini membawa kita pada tahap lebih maju dalam
pengamatan parameter cuaca. Penggunaan alat digital dalam pengamatan cuaca
sudah banyak dilakukan bersamaan dengan pengamatan alat konvensional.Tidak
bisa dihindari adanya kelemahan dari alat konvensional membuat kita memilih
menggunakan alat otomatis untuk menggantikan kegiatan operasional dalam
pengamatan cuaca. Pemanfaatan teknologi mikrokontroler bisa digunakan untuk
pengamatan metrologi.Alat-alat ini bekerja secara tersendiri, dengan embuat suatu
alat portable yang dapat mengukur tekanan udara, dapat membantu efisiensi
dalam penggunaan alat dan mengurangi angka kesalahan dalam pembacaan.
Penggunaan manometer digital diharapkan mampu membaca tekanan
udara dengan tingkat galat (error) yang relatif kecil. Alat yang dibuat dapat
menampilkan nilai hasil pengukuran pada LCD dan sebagai indikator peringatan
bahwa tekanan telah maksimum menggunakan buzzer yang akan berbunyi, serta
menampilkan satuan tekanan dalam tiga satuan, yaitu satuan kPa, Psi dan Bar.
Dalam penelitian ini dirancang dan dibuat sebuah alat pengukur tekanan
udara potable. Karena bentuknya yang portable, alat ini dapat dibawa untuk
pengamanan seperti survey dan hemat dalam penggunaan daya.Alat ini dilengkapi
dengan modul sensor tekanan, RTC untuk pewaktuan dan sebuah chip
mikrokontroler untuk pemrosesan.
Peralatan-peralatan serta komponen dari pneumatik tersebut harus dijaga
sebaik mungkin agar usia (life time) dari peralatan tersebut dapat berlangsung
lama. Harga suku cadang (spare part) atau komponen pneumatik sangatlah mahal
dan masih jarang ditemukan di toko-toko biasa, sehingga pemeliharaan peralatan
komponen pneumatik tersebut mutlak harus dilakukan. Salah satu indikasi
kerusakan peralatan pneumatik adalah tekanan udara yang diberikan pada
komponen pneumatik tersebut berlebihan sehingga akan merusak komponen
pneumatik tersebut. Saat ini alat ukur tekanan udara digital sangatlah mahal,
sedangkan untuk yang murah biasanya menggunakan manometer analog.

Universitas Sumatera Utara


Kelemahan dari alat ukur manometer analog yaitu masih menggunakan panel
jarum konvensional, sehingga terjadinya kesalahan pembacaan data tekanan udara
kemungkinan besar akan terjadi.
Dalam pembahasan kali ini, tekanan yang diukur adalah tekanan diruang
tertutup. Udara di dalam ruang tertutup memiliki ciri yang berbeda dengan udara
di ruang terbuka (atmosfer). Ciri-ciri tersebut menyangkut volume, tekanan, dan
suhu. Alat pengukur tekanan udara dalam ruang tertutup disebut manometer.
Perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar ruang ditunjukkan oleh
perbedaan ketinggian permukaan zat cair tersebut. Semakin besar tekanan udara di
dalam ruang, perbedaan ketinggian ini juga semakin besar.
Tekanan udara didefenisikan sebagai berat dari suatu kolom udara.
Tekanan udara sangat mempengaruhi cuaca karena perubahan tekanan udara akan
menyebabkan perubahan kecepatan dan arah angin dan perubahan ini akan
membawa pada perubahan suhu dan curah hujan yang pada umumnya sangat
menentukan sifat-sifat iklim dan cuaca suatu daerah. Semakin besar perbedaan
tekanan udara, semakin kencang angin yang berhembus sehingga terjadi
keseimbangan tekanan. Dalam penerbangan, tekanan udara yaitu QFF (Qantas
Frequent Flyer) dan QFE (Qantas Field Elevation) merupakan salah satu
informasi meteorologi (cuaca) yang penting karena diperlukan oleh pesawat untuk
dijadikan acuan ketinggian pesawat terbang saat takeoff dan landing. QFE adalah
tekanan udara di atas landasan bandara dan QFF adalah tekanan udara di atas
permukaan laut.
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam satuan wilayah tertentu dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tekanan
udara sangat dipengaruhi tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas) massa udara.
Densitas udara adalah massa per satuan volume gas atmosfer . Hal ini
dilambangkan dengan huruf Yunani rho (ρ) . Kepadatan udara tergantung pada
suhu dan tekanan udara . Satuan SI massa jenis udara adalah kilogram per meter
kubik (kg·m-3).
Udara memiliki massa meskipun sangat kecil. Akan tetapi dengan jumlah
mereka yang sangat banyak massa mereka tidak bisa dianggap ringan. Di bumi
ada yang namanya gravitasi yang menarik udara ini ke bawah sehingga dikenal

Universitas Sumatera Utara


namanya berat. Berat udara inilah yang akan menekan permukaan bumi sehingga
timbul tekanan udara. Jadi pengertian tekanan udara adalah besarnya berat udara
pada satu satuan luas bidanng tekan.
Besarnya tekanan udara di suatu tempat sangat bergantung pada jumlah
udara di atasnya. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin sedikit jumlah udara
di atasnya, semakin sedikit berat udara yang ditahan wilayah tersebut sehingga
tekanannya semakin sedikit. Berbanding terbalik dengan daerah atau dataran
rendah, mereka mempunyai tekanan udara yang lebih besar. Jadi tekanan udara di
suatu wilayah sangat ditentukan oleh ketinggian tempat atau wilayah tersebut dari
permukaan air laut.

2.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara


Ada 2 hal yang sangat mempengaruhi tekanan udara yaitu suhu dan tinggi
suatu daerah
1. Tinggi suatu tempat, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tinggi suatu
tempat berbanding terbalik dengan tekanan udara di daerah tersebut.
2. Suhu udara, sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu tinggi
molekul udara akan mengembang dan volume udara menjadi lebih besar. Jika
volume di udara di atas suatu tempat adalah tetap maka ketika suhu udara naik,
massa udara total akan berkurang, berat udara berkurang, demikian juga dengan
tekanan udara. Sebaliknya, ketika suhu rendah makan tekanan udara akan semakin
tinggi.
Tekanan udara di berbagai tempat berbeda-beda terutama tergantung pada
tinggi daerah tersebut dari permukaan air laut.Perbedaan tekanan udara inilah
yang mengakibatkan berbagai fenomena cuaca seperti angin, topan, badai, dan
sebagainya.

2.2.2 Rumus Tekanan Udara


Bagaimana menetukan tinggi suatu tempat bila diketahui tekanannya?
Bagaimana pula menentukan tekanan jika yang kita ketahui adalah tekanannya.
Tekanan udara dipermukaan air laut adalah 76 cmHg yang akan jadi patokan dan

Universitas Sumatera Utara


setiap perubahan tinggi 100 m maka akan terjadi perubahan tekanan sebesaar 1
mmHg.
Ph = (Pu – h/100) cmHg Ph = tekanan pada ketinggian h Pu = tekanan udara
permukaan air laut h = tinggi suatu tempat untuk mencari ketinggian
h = (Pu-Ph) x 100 m

Jadi, Tekanan udara merupakan besaran turunan yang dapat diukur dengan
alat ukur yang dinamakan barometer yang berasal dari bahasa yunani baros =
berat dan metron = udara. Barometer ada beberapa jenis seperti barometer.Alat
yang ditemukan oleh Ilmuwan asal Irlandia (Robert Boyle) ini memiliki beberapa
jenis seperti barometer air raksa, barometer air, barometer aneroid, dan beberapa
jenis barometer lainnya.Pada umumnya dunia menggunakan hektopascal untuk
menyatakan nilai tekanan udara. Akan tetapi sobat hitung mungkin masih ada
yang menjumpai satuan cmHg pada barometer tua dengan konversi satuan 1
cmHg = 1,103 x 105 Pa = 1 x 1,013 x 103 hektopascal. Penggunaan hektopascal
sebagai pengganti milibar.Hektopascal adalah satuan pengukuran langsung dari
tekanan udara (gaya/luas alas) seperti halnya newton/cm persegi tetapi dalam
satuan metrik. 1 Hektopascal = 100 Pascal sedangkan 1 bar = 100.000 newton/m2
= 100.000 Pa.
Massa jenis udara merupakan salah satu besaran yang diperhitungkan
untuk menentukan koreksi dalam proses pengujian alat ukur di laboratorium
massa dan volume. Selama ini pada penerapannya di laboratorium massa, volume,
dan tekanan, nilai massa jenis udara didapat dengan tiga cara. Yaitu cara pertama,
nilai massa jenis udara didapatkan dari perhitungan manual berdasarkan hasil
pengukuran termohygrometer dan barometer. Cara kedua, nilai massa jenis udara
langsung diasumsikan sama dengan nilai massa jenis udara rata-rata menurut ISA
(International Standard Atmosphere) yaitu 1.2 kg/m3. Cara ketiga, nilai massa
jenis udara didapat dari pembacaan tabel hubungan antara massa jenis udara
dengan ketinggian permukaan tanah yang disusun oleh CSIRO Australia (The
Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation Australia).

Universitas Sumatera Utara


2.3 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah
dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat
kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.

2.3.1 Jenis-jenis Sensor


2.3.1.1 Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi
adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini
terdiri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari
pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity
dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu
kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.

2.3.1.2 Sensor Magnet


Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan
terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada
keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh
adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk
kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.

2.3.1.3 Sensor Cahaya


Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat
sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan
adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan
menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang
akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi
intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.
Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan

Universitas Sumatera Utara


karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun
target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

2.3.1.4 Sensor Ultrasonik


Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara,
di mana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya
kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan
waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali
gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek
yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera di antaranya adalah: objek
padat, cair, butiran maupun tekstil.

2.3.1.5 Sensor Tekanan


Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur
ketegangan kawat, di mana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik.
Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang
berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
Sensor pengukur tekanan (pressure sensor) bertindak sebagai pembaca
nilai tekanan dari materi gas maupun cairan. Sementara pengertian tekanan
(pressure) adalah ekspresi dari gaya yang dibutuhkan untuk cairan / gas per unit
area, satuan untuk tekanan adalah gaya per satuan luas.
Sensor yang bersentuhan langsung dengan materi yang di deteksi
menghasilkan sinyal, dalam hal ini sensor tekanan bertindak sebagai transducer.
Sinyal yang dihasilkan sebanding dengan besarnya tekanan materi yang di deteksi
terhadap sensor tersebut.
Sensor tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat.
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas
(A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan
atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu.
Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu
akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di

Universitas Sumatera Utara


pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah
tekanan lebih tinggi.
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk
uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas
kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan
dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan
permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan
gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi. Prinsip kerja dari sensor
tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang
ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan
panjang dan luas penampang.
Sensor tekanan banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai
alat pendukung sistem dalam peralatan rumah tangga serta peralatan industri.
Sensor tekanan juga bisa diaplikasikan dalam mengukur besarnya/banyaknya
jumlah aliran gas maupun cairan, kecepatan aliran, ketinggian cairan dan
ketinggian sebuah benda yang dipengaruhi oleh gaya tekan gravitasi bumi.
Beberapa jenis peralatan yang berhubungan langsung dengan sensor tekanan
misalnya adalah:
1. Pressure Transducer,
2. Pressure Transmitter,
3. Pressure Sender,
4. Pressure Indicator,
5. Piezometer,
6. Manometer, dll.

Sensor tekanan dapat ditemukan di pasaran dengan bermacam variasi, secara


tingkat teknologi, performa, desain dan pemakaian dalam aplikasi. Ada sekitar
300 perusahaan di dunia yang memproduksi sensor tekanan da lebih dari
50 teknologi yang digunakan diantaranya.

Universitas Sumatera Utara


2.3.1.6 Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari
suatu motor, di mana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

2.3.1.7 Sensor Penyandi (Encoder)


Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear
atau putaran menjadi sinyal digital, di mana sensor putaran memonitor gerakan
putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;
Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari
pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak
pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode
binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang
sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak
yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.

2.3.1.8 Sensor Suhu


Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu
thermocouple (T/C)- lihat gambar 1.6, resistance temperature detector (RTD),
termistor dan IC sensor. Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang
transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, di mana
terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan
referensi yang berfungsi sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector
(RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi
sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat
konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan
yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan
reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang
biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka

Universitas Sumatera Utara


tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan
5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC
Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan
chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output
tegangan dan arus yang sangat linear

2.4 Mikrokontroler
Mikrokontroller adalah suatu sistem komputer lengkap dalam satu chip.
Lengkap dalam artian memiliki unit CPU, port I/O (paralel dan serial), timer,
counter, memori RAM untuk penyimpanan data saat eksekusi program, dan ROM
tempat dari mana perintah yang akan dieksekusi. Mikrokontroller merupakan
teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun
hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam
jumlah banyak) sehingga harganya menjadi lebih murah.
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam
program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya),
mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Perbedaan
lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM-nya. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna
disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka
perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada
mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar artinya program
kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang
ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat
penyimpanan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada
mikrokontroler yang bersangkutan.
Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang dapat digunakan untuk
mengendalikan suatu sistem, baik yang bersifat sederhana maupun kompleks.
Chip ini dibuat dengan beberapa ciri khasnya, yaitu memiliki memori internal
yang relatif sedikit dengan beberapa varian seperti memiliki unit input/output
langsung, memproses bit, memiliki program relatif sederhana yang berhubungan
langsung dengan input/output. Sedangkan untuk aplikasinya, sistem ini memiliki

Universitas Sumatera Utara


karakteristik tersendiri, yaitu memiliki program khusus yang disimpan dalam
memori untuk aplikasi tertentu, mengkonsumsi sedikit daya, murah, memiliki
rangkaian dan unit input/output yang sederhana dan kompak, serta tahan lama.
Chip ini mudahdiprogram, sederhana, dan baik untuk para pemula atau
profesional di bidang elektronika. Mikrokontroler adalah sebuah system computer
fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor,
memori (sejumlah kecil Read Acess Memory atau RAM, memori program, atau
keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler
adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

2.5 LCD (Liquid Crystal Display)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah satu alat untuk display berbagai
character. Antaranya LCD yang mempunyai dot matrix controller
HD44780.HD44780 boleh beroperasi pada 5X8 atau 5X10 dot matrix. LCD ini
mempunyai beberapa ukuran mengikut bilangan character. Antaranya 16X2 atau
20X4 character. 16X2 character bermakna LCD itu mempunyai 16 character
pada line dengan 2 lines.
LCD adalah LCD yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter,
khususnya karakter ASCII (seperti karakter-karakter yang tercetak pada keyboard
komputer). Sedangkan LCD Graphics = LCD Grafik, adalah LCD yang
tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto. LCD Grafik inilah
yang terus berkembang seperti layar LCD yang biasa dilihat di notebook atau
laptop. Dalam pembahasan kali ini akan dikonsentrasikan pada LCD karakter.
LCD sebagai sarana output yang dapat menampilkan gambar atau tulisan
sehingga lebih mudah dimengerti, dibandingkan jika kita menggunakan LED saja.
Dalam hal ini kita menggunakan LCD 16x2 karakter untuk menampilkan tulisan
atau karakter saja. Tampilan LCD terdiri dari dua bagian, yakni bagian panel LCD
yang terdiri dari banyak „titik-titik‟ LCD dan sebuah mikrokontoler yang
menempel di panel dan berfungsi mengatur „titik-titik‟ LCD tadi menjadi huruf
(angka) yang terbaca.

Universitas Sumatera Utara


Huruf (angka) yang akan ditampilkan dikirim ke LCD dalam bentuk kode
ASCII. Kode ASCII ini diterima dan diolah oleh mikrokontroler di dalam LCD
menjadi „titik-titik‟ LCD yang terbaca sebagai huruf (angka).Dengan demikian
tugas mikrokontroler pemakai tampilan LCD hanyalah mengirimkan kode-kode
ASCII untuk ditampilkan.

Gambar 2.5 Penunjukkan Kolom dan Baris Pada LCD 16x2

Jenis LCD karakter yang beredar di pasaran biasa dituliskan dengan


bilangan matriks dari jumlah karakter yang dapat dituliskan pada LCD tersebut,
yaitu jumlah kolom karakter dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD
16X2, artinya terdapat 16 kolom dalam 2 baris ruang karakter, yang berarti total
karakter yang dapat dituliskan adalah 32 karakter.
LCD Karakter dalam pengendaliannya cenderung lebih mudah
dibandingkan dengan LCD Grafik. Namun ada kesamaan diantara keduanya, yaitu
inisialisasi. Inisialisasi adalah prosedur awal yang perlu dilakukan dan
dikondisikan kepada LCD agar LCD dapat bekerja dengan baik. Hal yang sangat
penting yang ditentukan dalam proses inisialisasi adalah jenis interface
(antarmuka) antara LCD dengan controller (pengendali). Pada umumnya terdapat
dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam pengendalian LCD karakter:
Untuk dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik, tentu perlu
koneksi yang benar. Dan koneksi yang benar dapat diwujudkan dengan cara
mengetahui pin-pin antarmuka yang dimiliki oleh LCD karakter tersebut.
Seperti yang dipaparkan di paragraph sebelumnya, bahwa ada dua jenis
antarmuka yang dapat digunakan dalam mengendalikan LCD karakter: 4 Bit, 8
Bit. Dalam 4 BitAntarmuka hanya membutuhkan empat pin data komunikasi data

Universitas Sumatera Utara


parallel, DB4 (pin 11) – DB7 (pin14), yang dikoneksikan dengan pengendali.
Langkah-langkah inisialisasi haruslah bersesuaian dengan apa yang telah
dituliskan pada datasheet LCD karakter yang digunakan. Tiap jenis antarmuka
memiliki langkah inisialisasi yang unik, dan langkah-langkah pemrograman biasa
dituliskan dalam bentuk diagram-alir (flowchart):

Gambar 2.7 Diagram-alir 4 Bit Antarmuka

Universitas Sumatera Utara


BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Rancangan


Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau
lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri, dan setiap blok
komponen mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan
salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu
sistem. Dengan diagram blok kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan
merancang hardware yang akan dibuat secara umum.Adapun diagram blok dari
sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.9

PSA

Modul Sensor Mikrokontrol LCD


MPX5700 Arduino
Modul

Gambar 3.9 Diagram Blok Sistem

Perancangan sistem terdiri dari perancangan hardware yaitu cara


penempatan komponen elektronik, sedangkan perancangan software yaitu
penulisan instruksi dengan bahasa BASIC. Manometer digital yang akan dibuat
merupakan sistem alat instrumentasi atau alat ukur. Data hasil pembacaan dari
tekanan akan ditampilkan ke display LCD, sehingga akan mempermudah
seseorang untuk mengetahui dengan cepat berapa tekanan yang diukurnya. Sistem
akan dibuat dalam 3 satuan pengukuran yaitu kPa, Psi dan Bar dengan 3 mode
pengukuran yaitu Gauge, Absolute dan Differential. Unit pemroses menggunakan

Universitas Sumatera Utara


mikrokontroler Arduino Uno, karena mikrokontroler AVR jenis ini mudah
didapat dan harganya yang relatif murah, sistem juga akan dilengkapi dengan
buzzer yang akanberbunyi apabila tekanan yang diukur telah mendekati batas
maksimum.
Dari diagram blok di atas menggambarkan bahwa sistem yang penulis
rancang akan mengukur tekanan udara dalam ruang kosong dengan menggunakan
sensor pressure gauge MPX5700 dalam satuan kPa yang kemudian akan
dikonversikan kesatuan psi. Ketika sensor telah mendapatkan udara yaitu dengan
menerjemahkan sifat fisis udara menjadi sinyal listrik yaitu perubahan tegangan
output sensor, maka kemudian output ini dibaca oleh ADC internal dari
mikrokontroler Arduino Uno dankemudian data dikalkulasikan dengan rumusan
tertentu sehingga pada tahap berikutnya sistem dapat menentukan apakahtekanan
udara yang dihasilkansudah sesuai dengan nilai yang seharusnya atau belum. Nilai
tekanan udara yang sedang di pantau oleh sensor akan ditampilkan ke display
LCD (Liquid Crystal Display)yang ditampilkan dalam suatu bentuk tegangan
keluaran yaitu dengan ketentuan 6,4 Mv/kPa dan 6,4 mV/0,145 psi yang
kemudian akan dikonversikan menjadi satuan psi dan kPa.

3.2 Rangkaian Power Supply


Rangkaian power supply berfungsi mensupplay arus dan tegangan ke
seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power supply ini terdiri dari dua keluaran,
yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke
seluruh rangkaian atau dengan kata lain menghidupkan seluruh rangkaian,
sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke relay.
Rangkaian skematik powersupply dapat dilihat pada gambar 3.10 di atas. Trafo
stepdown yang berfungsi untukmenurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi
12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua
buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 F.
Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakanagar keluaran yang dihasilkan
tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya
sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi
sebagai penguat arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga

Universitas Sumatera Utara


regulator tegangan (LM7805CT) tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus
yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran jembatan
dioda.

3.3 Rangkaian Sensor Pressure Gauge MPX5700


Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
fluida (gas atau liquid) dalam tabung tertutup. Satuan dari alat ukur tekanan ini
berupa psi (pound per square inch), psf (pound per square foot), mmHg
(millimeter of mercury), inHg (inch of mercury), bar, atm (atmosphere).

Gambar 2.1 Konfigurasi Sensor Pressure Gauge MPX5700

MPX5700 merupakan sensor tekanan dengan output analog, sensor ini


merupakan sensor produk dari Fresscaal Semikonduktor, Inc. MPX5700 dapat
mengukur tekanan udara, oil maupun cairan lain dengan batas tekanan maksimum
sebesar 700 kPa. Sensor MPX5700 dapat mengukur tekanan dengan 3 macam
mode pengukuran yaitu, pengukuran Gauge, Absolute maupun
Diferential.Sedangkan paket dari sensor MPX5700 banyak jenisnya.Gambar 2.1
merupakan konfigurasi sensor pressure gauge seri MPX5700DPCASE 867C-05.
Sensor ini memiliki daerah ukur untuk tekanan dari 0-700 kPa, dengan tingkat
akurasi ±2,5%. Idealnya cocok untuk sistem Microprosessor atau
Microcontroller. Untuk mengkonversi terhadap hasil pengukuran tekanan udara
tertutup, sensor ini memerlukan suatu sirkuit listrik tambahan.

Universitas Sumatera Utara


Konfigurasi pin sensor MPX5700 terdiri dari 6 pin dan yang digunakan
hanya 3 pin saja, yaitu pin 1 sebagai tegangan output, pin 2 sebagai ground
sedangkan pin 3 sebagai masukan dari tegangan supply sebesar 5 volt, sedangkan
3 pin yang lain NC (Not Connects). Dari spesifikasi, sensor MPX5700 bekerja
pada tegangan 5 volt. Tingkat sensitivitas dari sensor sebesar 6,4 mV/kPa dengan
tegangan output dari 0,2 volt hingga maksimum 4,7 volt.
Kelebihan dari sensor ini adalah memiliki kepekaan yang baik terhadap
tekanan yang dihasilkan, masa aktif yang lama, dan membutuhkan biaya yang
lebih rendah. Sensor ini juga memiliki tingkat sensitivitas yang rendah sehingga
mudah dibawa kemana-mana, karena sensor ini akan bekerja jika ada tekanan
udara yang diberikan. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MPX5700
ini, tekanan didalam ruang tertutup dapat diukur.
Sensor MPX 5700 AP adalah port tunggal, mutlak silikon sensor tekanan
terintegrasi dalam paket SIP 6 pin yang merupakan sei Manifold Absolute
Pressure (MAP) yaitu sensor tekanan yang dapat membaca tekanan udara dalam
suatu manifold. Sensor MPX 5700 AP dilengkapi oleh rangkaian pengkondisian
sinyal dan temperatur kalibrator. Pengolahan bipolar di dalam transistor
memberikan tingkat analog sinyal output yang akurat dan tinggi yang sebanding
dengan tekanan diterapkan, sehingga sensor mpx 5700 ap memiliki 2,5%
kesalahan maksimum lebih dari 0 ° C hingga 85 ° C, tekanan berkisar dari 15KPa
ke 700Kpa, pasokan rentang tegangan dari 4.75VDC ke 5.25VDC, sensitivitas 1.0
kPa (kiloPascal) setara dengan 0.145 psi, dan operasi rentang suhu dari -40 ° C
sampai 125 ° C.
Sensor ini digunakan untuk mengetahui tekanan udara dalam sebuah
benda, baik itu di dalam botol, didalam ban, dan lainnya, sensor ini bisa mengukur
dengan range 0 to 700 kPa (0 to 101.5 psi) - 15 to 700 kPa (2.18 to 101.5 psi),
serta tegangan outputnya berada di range 0.2 to 4.7 volt.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.11 Rangkaian Sensor Pressure Gauge MPX5700

Struktur dan konfigurasi MPX5700 ditunjukkan pada gambar 3.11, sensor


merupakan penggabungan tekanan silikon yang didalamnya terdapat elemen
sensing berupa chip yang digunakan untuk membaca tekanan yang masuk dalam
sensor. Sensor MPX5700 seri Piezoresistif Tranducer merupakan keadaan
monolitik sensor tekanan silikon yang dirancang untuk berbagai aplikasi, terutama
yang menggunakan mikrokontroller atau mikroprosessor dengan A/D input. Hal
ini ditetapkan dengan kombinasi elemen tunggal transduser dengan
menggabungkan teknik mikromesin, logam selaput tipis, dan proses bipolar untuk
memberikan akurasi, tingkat ketinggian sinyal analog yang sebanding dengan
tekanan yang diterapkan. Sensor ini terdiri dari 6 kaki. Pada 6 kaki tersebut hanya
kaki 1, 2, dan 3 yang berfungsi sedangkan kaki 4, 5, dan 6 tidak berfungsi dan
terkoneksi. Pada kaki 1 merupakan Vout yang merupakantegangan keluaran yang
dihasilan dari pembacaan tekanan. Pada kaki 2 merupakan ground dan pada kaki
3 merupakan Vcc.
Sensor tidak diperkenankan diberikan tegangan melebihi dari 5 Volt. Serta
output pada pin 3 jangan terjadi hubungan singkat dengan Vcc. Sedangkan
untuktekanan yang diizinkan sensor MPX5700 mampu mensensing tekanan
hingga maksimum 700 kPa (101.5 psi). Tingkat ketelitian dari sensor sebesar
° °
2,5% dengan kompensasi suhu sebesar 0 C sampai 85 C.

Universitas Sumatera Utara


3.4 Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
bidang. Hardware (perangkat keras)-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan
software (perangkat lunak)-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Open
source IDE yang digunakan untuk membuat aplikasi mikrokontroler yang berbasis
platform arduino. Mikrokontroler single-board yang bersifat open source
hardware dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroller AVR 8 bit dan ARM 32
bit. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa
diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,
memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output seperti yang
diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan input,
proses, dan output sebuah rangkaian elektonik.
Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Hardware papan
input/output (I/O) 2. Software Software Arduino meliputi IDE untuk menulis
program, driver untuk koneksi dengan komputer, contoh program dan library
untuk pengembangan program. Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0
sampai A5, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai
yang berbeda). Secara default mereka mengukur dari ground sampai 5 volt,
perubahan tegangan maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference(). Selain itu,beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi,
yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI
menggunakan perpustakaan Wire. Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat
digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(),
digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap
pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor
pull-up internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms.
Arduino Uno menggunakan ATmega16u2 yang diprogram sebagai
USBtoserial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB.
Tampak atas Arduino Uno dapat dilihat pada gambar 2.2. Adapun data teknis
board Arduino Uno adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1. Mikrokontroller : Atmega328
2. Tegangan Operasi : 5 V
3. Tegangan input (recommended) : 7 – 12 V
4. Tegangan input (limit) : 6 – 20 V
5. Pin input/output : 14 (6 diantaranya pin PWM)
6. Arus DC per pin I/O : 40 mA
7. Arus DC untuk pin 3,3V : 50 mA
8. Flash Memori : 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader
9. Kecepatan pewaktuan : 16 Mhz 2.4

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada


Atmega328 (datashet). Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input/ouput (6
diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah
osilator Kristal 16 MHz sebuah koneksi USB, sebuah poewer jack, sebuah ICSP
header, dan sebuah tombol reset. Arduino Uno memuat semua yang dibutuhkan
untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah
komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor
AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Arduio Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak
menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2
(Atmega8U2 hingga versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi
2 dari dewan Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga
lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Revisi 3 dari board Arduino
Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:
 Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan
dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF
yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang
disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan
kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi
dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan
tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak
terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.

Universitas Sumatera Utara


 Sirkit RESET yang lebih kuat.
 Atmega 16U2 menggantikan 8U2.

3.4.1 Bahasa Pemrograman Arduino


Arduino board merupakan perangkat yang berbasiskan mikrokontroler.
Perangkat lunak (software) merupakan komponen yang membuat sebuah
mikrokontroller dapat bekerja. Arduino board akan bekerja sesuai dengan perintah
yang ada dalam perangkat lunak yang ditanamkan padanya. Bahasa Pemrograman
Arduino adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan untuk membuat
program untuk arduino board. Bahasa pemrograman arduino menggunakan bahasa
pemrograman C sebagai dasarnya. Karena menggunakan bahasa pemrograman C
sebagai dasarnya, bahasa pemrograman arduino memiliki banyak sekali
kemiripan, walaupun beberapa hal telah berubah.

3.5 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi Buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet. Dalam perancangan alat ini jika tekanan pada
ban kendaraan >=34 maka buzzer akan mengeluarkan suara atau berbunyi.

3.6 LED (Light Emiting Dioda)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang
kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat

Universitas Sumatera Utara


elektronika. Cara kerja Led hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub
yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda. Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED
maka dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar dibawah ini. Ciri-ciri
Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame
yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih
pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat. Dalam
perancangan alat ini telah ditetapkan dalam pemrograman jika tekanan ban
kendaraan sebesar =28<=29 Psi maka hidup satu LED, jika tekanan sebesar
>=30<=31Psi maka hidup dua LED, jika tekanan Sebesar =32 Psi maka hidup tiga
LED, jika tekanan sebesar =33 Psi maka hidup empat LED, dan jika tekanan
sebesar >34 Psi maka hidup lima LED atau semua LED.

3.7 Pengaplikasian LCD


Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan
tulisan. Salah satu jenisnya memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas
enam belas karakter, atau biasa disebut LCD 16x2. Layar LCD merupakan suatu
media penampilan data yang sangat efektif dan efisien dalam penggunaannya.
Untuk menampilkan sebuah karakter pada layar LCD diperlukan beberapa
rangakaian tambahan. Untuk lebih memudahkan para pengguna, maka beberapa
perusahaan elektronik menciptakan modul LCD.
LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang
terdiri dari banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada
bagian belakang panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD
sehingga dapat menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang dapat terbaca.
LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting memiliki 16
pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan
fasilitas pin yang tersedia maka LCD 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal
untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler.
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan

Universitas Sumatera Utara


diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti televisi, kalkulator,
ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD
dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai
penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light
Rangkaian ske matik kon ektor yang dihubungkan dari L D
(LiquidCrystalDisplay) kemikrokontroler dapatdilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.13 Rangkaian skematik konektor yang dihubungk an dari LC ke


Mikrokontroler

3.7.1. Cara kerja LCD (Liquid Crystal Display)


Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri
dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4
sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface
LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan
sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode
ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8
bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data

Universitas Sumatera Utara


dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-
bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN
digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan
data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke
kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan
R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah
siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada
datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”.
Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan
ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti
bersihkan layar, posisi kursor dan lain-lain). Ketika RS dalam kondisi high
atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan
dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset
ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi
pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi
high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD.
Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status
LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi
yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4
atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3,
DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit
merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface
LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi
keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O
(3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya
membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan
untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara
mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi
kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0),
merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi
terakhir yang dibaca.

Universitas Sumatera Utara


3.8 Cara Kerja Sistem
Perancangan proses alur kerja sistem diharapkan mampu menjadikan
sistem digital pressure meter yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Alur kerja
sistem yang dibuat sebagai garis besarnya saja untuk mempermudah dalam
penulisan kode program dan pembuatan flowchart sistem nantinya. Sistem akan
bekerja jika mikrokontroler ATMega 8 telah mendapatkan supply tegangan dan
arus sebesar 5 volt. Berikut penjelasan cara kerja sistem :
1. Langkah pertama mikrokontroler akan menginisialisasi dan
mengkonfigurasi penggunaan crystal, jenis mikrokontroler, EEPROM dan
port yang digunakan.
2. Langkah selajutnya sistem akan memeriksa isi data EEPROM dan
membaca data ADC sensor MPX5700.
3. Kemudian data EEPROM tersebut akan diperiksa datanya, jika data
EEPROM bernilai 1 maka hasil pembacaan sensor tekanan MPX5700
akan diubah menjadi satuan “kPa”. Sedangan jika data EEPROM bernilai
2 maka sistem akan mengkonversi pembacaan data sensor tekanan
MPX5700 dalam satuan “Bar” dan jika data EEPROM bernilai 3 maka
sistem akan mengkonversinya menjadi data satuan “Psi”.
4. Langkah berikutnya sistem akan memeriksa apakah data hasil konversi
tersebut telah mendekati batas maksimal sensor, jika tidak maka buzzer
akan dimatikan sedangkan jika telah mendekati maka buzzer akan
dihidupkan agar pengguna sistem mendapatkan peringatan untuk
menurunkan tekanan.
5. Selanjutnya sistem akan menampilkan data hasil konversi untuk
ditampilkan pada LCD dengan satuan sesuai dengan satuan yang ada pada
EEPROM.
6. Penekanan saklar pada sitem bertujuan untuk memilih jenis satuan yang
akan dikonversi pada tekanan sensor MPX5700.
7. Data hasil penekanan tombol push button akan disimpan didalam
EEPROM agar ketika sistem mati atau tidak mendapatkan sumber

Universitas Sumatera Utara


tegangan, maka sistem masih dapat mengetahui pemilihan satuan tekanan
alat yang diinginkan pada satuan sebelumnya.
8. Langkah berikutnya sistem akan kembali pada langkah 3.

3.9 Alur Kerja Rangkaian


Alur kerja program akan menjelaskan aliran kerja perangkat software
dalam mengendalikan kerja hardware, sehingga dapat dikatakan bahwa perangkat
software memberikan peranan yang besar pada sistem, telah dijelaskan
sebelumnya bahwa program yang digunakan oleh penulis adalah BASIC compiler
atau biasa disebut dengan BASCOM AVR. Alur kerja alat atau flowchart
merupakan bahan acuan bagi penulis didalam proses pembuatan kode-kode
program.
Untuk menyederhanakan proses perhitungan dan pembacaan sistem
ditunjukkanseperti pada Gambar 3.14 berikut ini.

Start

Inisialisasi Program

Baca Data Tekanan


Udara Dari Sensor

Ubah Data Dari


Sensor pada ADC

Olah Data di Mikro

Tampilan Hasil di LCD

Stop

Gambar 3.14 Alur Proses Kerja Rangkaian

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PENGUJIAN ALAT UKUR DAN ANALISIS RANGKAIAN

Sebelum dilakukan pengukuran watt dengan berbagai beban resistif pada


alat maka terlebih dahulu dilakukan beberapa prosedur pengujian yang penting,
diantaranya adalah pengujian dan kalibrasi terhadap:
1. Pengujian PSA
2. Pengujian Sensor Pressure Gauge MPX5700
3. Pengujian Mikrokontroller ATMega8535
4. Pengujian Rangkaian LCD 2x16
5. Pengujian Rangkaian Keseluruhan
6. Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Udara

4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply


Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui
tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan
keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan
pengukuran makadiperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Dengan
begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak.
Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar +9 Volt dan +12
Volt, tetapi +8.97 Volt dan +12.03 Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa
faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya
tidak murni. Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.
Tahap pengujian sistem secara keseluruhan dimana pengujian akhir ini
nantinya akan membandingkan nilai dari Air Regulator Supply Unit pada
peralatan pneumatik dengan nilai hasil konversi tekanan udara tersebut dalam 3
satuan yakni satuan kPa, Psi maupun Bar. Serta membandingkan data hasil
pengukuran dengan data hasil perhitungan untuk mencari nilai besaran galat
(error).

Universitas Sumatera Utara


4.2 Pengujian Sensor Pressure Gauge MPX5700
Pengujian sensor tekanan ini, diukur menggunakan alat ukur tekanan
udara atau seperti perangkat untuk mengukur tekanan udara.

Gambar 4.1 Pengujian Sensor Pressure Gauge MPX5700

Dapat dilihat pada gambar diatas, untuk pengujian sensor ini sendiri
digunakan peralatan seperti pompa sepeda yang dihubungkan ke selang yang telah
terhubung ke sensor itu sendiri dan sensor itu sendiri dihubungkan ke perangkat
alat ukur tekanan.
Kemudian melalui pompa udara tersebut, diberikan tekanan udara tertutup
ke sensor tekanan. Keluaran dari sensor yang berupa tegangan, masuk ke
Mikrokontroller dalam bentuk tegangan. Kemudian didalam Mikrokontroller
tegangan yang masukdiolah oleh ADC sehingga tegangan diubah menjadi digital.
Hasil perubahan tegangan yang diubah oleh ADC didalam Mikrokontroller
tersebut kemudian ditampilkan oleh LCD dalam bentuk digital. Jika penunjukkan
angka pada LCD sudah tertera, maka itulah tegangan yang dihasilkan pada setiap
tekanan yang kemudian pembacaan setiaptegangan merupakan hasil tekanan
setiap kPa. Namun pada hasil pengujian Penulis menambahkan nilai psi sebagai
pembanding antara standar tekanan (Manual PressureGauge) dengan hasil alat
pengukuran tekanan yang telah dirancang oleh Penulis (Digital Pressure Gauge).
Jika ingin mencari nilai kPa pada hasil pengukuran, makayang harus dilakukan
adalah dengan menghitung nilai hasil tekanan berupa tegangan ke psi. Untuk

Universitas Sumatera Utara


perhitungan nilai tekanan dalam psi dan kPa, keluaran tegangan sensor sebesar 6,4
mV/kPa dan 6,4 mV/0,145 psi. Untuk memudahkan dalam pengkonversian hasil
pengukuran, nilai 6,4 mV/0,145 psi sama-sama dibagi 10 menjadi 64 mV/1,45 psi.
Misalnya pada pengujian hasil tekanan pada gambar 4.16 dihasilkan adalah
586.26 mV dengan 13,28 psi. Kemudian cara menghitung tekanan (P) secara teori
(psi) dan kPa nya adalah sebagai berikut:

………………. (1)

…………………………(2)
1 psi = 6,89 Kpa
1 kpa = 1,45 psi

Menghitung tekanan yang terbaca secara teori:


Palat (kpa) = 13,28 x 6,89

= 13,28 psi = 91,51 kpa

Dilihat dari hasil konversi diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam keluaran
tegangan yang dihasilkan dari tekanan 13 psi (Manual Pressure Gauge)
menghasilkan 13,28 psi (Digital Pressure Gauge) yang kemudian dikonversikan
ke kPa dengan hasil 91,51 kPa. Pada hasil pengujian sensor ini, sensor dinyatakan
dalam keadaan baik untuk digunakan. Menampilkan nilai yang tertera pada LCD
dalam tampilan tegangan yang keluar yang dihasilkan dari tekanan yang
diberikan.

4.3 Pengujian Mikrokontrol Arduino Uno


Pengujian pada rangkaian mikrokontroler Arduino Uno ini dilakukan
dengan menghubungkan rangkaian tersebut terhadap power supply sebagai
sumber tegangan. Kaki 10 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt,
sedangkan kaki 11 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10
diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan
pada kaki 10 sebesar 4,9 volt.Langkah selanjutnya adalah memberikan program
pengujian pada mikrokontroler Arduino Uno yaitu seperti listing program sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara


Listing ProgramPengujian Mikrokontrol
#include <mega8535.h>

#include <delay.h>

#include <stdio.h>

while (1)

// Place
your code here
PORTA=0xFF;
DDRA=0xFF;
{

delay_us(100);
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;
}

4.4 Pengujian Rangkaian LCD 2x16


Pengetesan ini bertujuan untuk mengetahui apakah LCD tersebut dapat
menampilkan pesan-pesan sesuai dengan proses yang diharapkan. Listing
program

pengetesan LCD :

Cls

LCD "SENSOR PRESSURE GAUGE MPX5700"

Universitas Sumatera Utara


Lowerline

LCD "MPX5700"

Perintah di atas menampilkan teks "SENSOR PRESSURE GAUGE


MPX5700" pada baris pertama dan "MPX5700" pada baris kedua.Dengan
tampilnya teks tersebut berarti menandakan modul LCD bekerja dengan baik.
Hasil dan Analisa : Pada uji coba rangkaian Arduino Uno terhubung
dengan LCD, diperlukan pemanggilan library “#include ” yang berfungsi untuk
menambahkan fungsi-fungsi program menampilkan karakter pada LCD.
Kemudian “LiquidCrystal lcd(8,9,10,11,12,13);” adalah listing program untuk
pengaturan letak pin-pin kaki LCD dihubungkan ke pin-pin Arduino Uno.
Penulisan pin-pin ini harus sesuai antara program dengan alat yang telah dipasang.
Selanjutnya “lcd_begin(16,2);” yaitu pengaturan jumlah baris dan kolom sesuai
LCD yang digunakan. Karena yang digunakan yaitu LCD 16x2 karakter, maka
penulisan pada program ini yaitu “lcd_begin(16,2);”. Apabila menggunakan LCD
yang berukuran 16 x 2, maka pada program seharusnya tertulis
“lcd_begin(16,2);”. Untuk menuliskan “Metrologi” pada baris atas, dituliskan
perintah “lcd.setCursor(0,0); lcd.print("MonikaRianti");” yang artinya penulisan
karakter “Metrologi” dimulai dari kolom pertama dan baris pertama (0,0). Angka
0 menyatakan dari awal kolom dan awal baris. Apabila menginginkan penulisan
pada baris kedua, yaitu menggunakan perintah “lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("142411007");

4.5 Pengujian Rangkaian Keseluruhan


Pengujian akhir bertujuan untuk membuktikan apakah alat yang dibuat
dapat mengubah tekanan udara menjadi data dengan satuan kPa, Psi maupun Bar.
Langkah pengujian sistem sebagai berikut:
1. Sistem dihubungkan.
2. Kemudian rangkaian manometer digital yang dibuat oleh penulis diberi sumber
tegangan agar sistem dapat bekerja.
3. Atur kondisi tekanan kompresor sebesar yang diperlukan.

Universitas Sumatera Utara


4. Langkah selanjutnya klep pada kompresor dibuka agar aliran udara masuk
kebagian air regulator.
5. Selanjutnya atur tekanan udara pada air regulator dan lihat nilai hasil
pembacaan pada manometer digital. Tekan tombol mode jika ingin mengganti
nilai satuan pembacaan kemudian hasil pembacaan tersebut di tulis pada kertas
untuk didokumentasikan.
6. Langkah 5 diulangi hingga mencapai tekanan maksimum.
Secara elektronis rangkaian telah bekerja dengan baik, output dari
mikrokontroler dapat mengirimkan data ke LCD. Tampilan pada LCD dapat
menampilkan nilai tekanan udara yang dikirimkan oleh sensor pressure gauge
MPX5700 yang menampilkan hasil tegangan yang dihasilkan dengan setiap
tegangan per psi.

Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Keseluruhan

4.6 Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Udara


Dalam proses perancangan suatu alat ukur, tentu tidak terlepas dari proses
kalibrasi yang digunakan untuk membandingkan antara suatu alat ukur yang
telahstandar dengan alat ukur yang baru dirancang agar dapat diketahui mengenai
suatu kebenaran pengukuran.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur
sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan
suatustandar yang terhubung dengan standar Nasional maupun Internasional dan

Universitas Sumatera Utara


bahan-bahan acuan tersertifikasi. Ada tiga alasan penting mengapa sebuah alat
ukur perlu dikalibrasi:
1. Memastikan bahwa penunjukkan alat tersebut sesuai dengan hasil
pengukuran lain.
2. Menentukan akurasi penunjukkan alat.
3. Mengetahui keandalan alat, yaitu bahwa alat tersebut dapat dipercayai
Dalam proses kalibrasi pada perancangan alat ukur ini, standar acuan yang
digunakan adalah Manual Pressure Gauge atau sering disebut sebagai
Manometer tetapi pembacaan secara manual yang telah terhubung pada dua buah
ban sepeda motor.

Gambar 4.3 Pengisian Ban I (28 psi)

Gambar 4.4 Pengisian Ban II (25 psi)

Universitas Sumatera Utara


Berikut merupakan tabel hasil kalibrasi alat ukur yang telah didapat dari
proses pengkalibrasian.
Percobaan Acuan Pembanding Digital Pressure Error (%) (Acuan
(psi) Gauge (psi) Pembanding – Digital
Pressure Gauge)
Ban I Ban II Ban I Ban II Ban I Ban II
I 28 25 28,7 26,2 ± 0,7 ± 1,2
II 28 25 28,1 25,5 ± 0,1 ± 0,5
III 28 25 27,5 25,1 ± 0,5 ± 0,1

Dari hasil kalibrasi tersebut dapat kita ketahui bahwa nilai tekanan yang
ditetapkan pada acuan pembanding (Manual Pressure Gauge) dengan nilai
pembacaan pada Digital Pressure Gauge hampir mendekati. Sedangkan untuk
setiap tekanan (psi) baik dalam pembacaan secara langsung (Digital Pressure
Gauge) maupun dalam pembacaan pada acuan pembanding menghasilkan hasil
pengukuran yang tidak jauh berbeda. Hal ini sesuai dengan tingkat koreksi yang
dimiliki oleh sensor Pressure Gauge itu sendiri. Dari data diatas: ban I, acuan
pembanding 28 psi dan hasil pembacaan alat pada percobaan pertama
menunjukkan 28,7 psi, pada percobaan kedua 28,1 psi dan pada percobaan ketiga
27,5 psi. Ban II, acuan pembanding 25 psi dan hasil pembacaan alat pada
percobaan pertama 26,2 psi, pada percobaan kedua 25,5 psi dan pada percobaan
ketiga 25,1 psi. Sehingga hasil pengukuran keseluruhan mendekati dengan hasil
yang sebenarnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Sensor Pressure Gauge MPX5700 cukup baik dalam pengukuran tekanan
udara didalam ruang hampa.
2. Pada pembacaan tekanan yang diberikan terhadap acuan pembanding
maupun praktek, hasilnya hampir mendekati.
3. Dari data yang didapat: ban I, acuan pembanding 28 psi dan hasil
pembacaan alat pada percobaan pertama menunjukkan 28,7 psi, pada
percobaan kedua 28,1 psi dan pada percobaan ketiga 27,5 psi. Ban II,
acuan pembanding 25 psi dan hasil pembacaan alat pada percobaan
pertama 26,2 psi, pada percobaan kedua 25,5 psi dan pada percobaan
ketiga 25,1 psi.
4. Perpaduan mikrokontroler ATMega8535 dengan sensor Pressure Gauge
MPX5700 membuat rangkaian lebih sederhana, karena ADC sudah
terintegrasi langsung di dalam mikrokontroler ATMega8535.

4.2 Saran
Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat
ini adalah:
1. Agar rangkaian yang digunakan tidak terganggu, sebaiknya alat ini
dikemas dalam bentuk yang lebih aman dan terlindungi, sehingga
penggunaannya lebih efektif.
2. Dengan beberapa pengembangan dan penyempurnaan sistem dari alat ini
akan dapat lebih baik lagi hasilnya.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

http://www.geetech.com/wiki/index.php/Arduino_Uno
Diakses pada tanggal 2Juli2018
http://elektrokita.com/lcd-designer
Diakses pada tanggal 5Juli 2018
http://kl801.ilearning.me/2015/04/28/lccd-2x16-character-3/)
Diakses pada tanggal 6Juli 2018
http://nuruzahro.blogspot.co.id/2014/01/laporan-boraks.html
Diakses pada tanggal 8 Juli 2018
http://jamilah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/33355/pengenalan-c-
sdcc.pdf
Diakses pada tanggal 11 Juli 2018
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=111788&val=2311
Diakses pada tanggal 11 Juli 2018
https://jurnal.stmkg.ac.id/index.php/jmkg/article/download/25/23
Diakses pada tanggal 12 juli 2018
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44551/Chapter%20I.pdf;se
quence=4
Diakses pada tanggal 14 Juli 2018
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43914/Chapter%20I.pdf?s
equence=5&isAllowed=y
Diakses pada tanggal 17 Juli 2018
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68677/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
Diakses pada tanggal 18 juli 2018
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45281/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
Diakses pada tanggal 18 juli 2018

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai