Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai hasil pengujian dan pembahasan dari
modul yang dibuat yaitu : “Penghangat Air Susu Ibu (ASI) Berbasis Arduiono Uno Atmega
328”. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program dan rangkaian yang telah
dibuat sudah sesuai apa belum dengan yang direncanakan. Data hasil pengujian ini
diharapkan dapat menjadi data yang mewakili hasil penelitian secara keseluruhan.
Metode yang digunakan dalam pengukuran pada pelaksanaan pendataan ini adalah
dengan menentukan titik pengukuran (TP) serta uji fungsi untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan.
4.1 Hasil
pengukuran. Untuk itu penulis melakukan pendataan melalui beberapa tahap proses
pengukuran dan pengujian. Tujuan pengukuran dan pengujian adalah untuk mengetahui
ketetapan dari pembuatan modul dan memastikan masing – masing bagian komponen.
Adapun langkah – langkah untuk menentukan titik pengukuran pada alat dengan cara
sebagai berikut :
Untuk membantu penulis dalam melakukan tahap pengujian dan pengukuran maka
1. Multimeter
Merk : Sanwa
Tipe : CD800A
Made In : Japan
4.2. Pembahasan
Sebelum pendataan dilakukan tentukan terlebih dahulu titik pengukuran (TP) agar
mempermudah proses pendataan. Adapun titik pengukuran pada modul ini adalah sebagai
berikut :
3. TP 3 Basis Heater
4. TP 4 Colektor Heater
5. TP 5 Basis fan
6. TP 6 Colektor fan
7. TP 7 Input Heater
Pengujian dan analisa data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut;
1. TP 1 AVO Meter
2. TP 2 AVO Meter
3. TP 3 AVO Meter
4. TP 4 AVO Meter
5. TP 5 AVO Meter
6. TP 6 AVO Meter
7. TP 7 AVO Meter
Dibawah ini adalah tabel – tabel data TP 1 nilai volt keluaran dari catu daya yang
NO Mati Hidup
1. 0V 11.9 V
2. 0V 11.9 V
3. 0V 11.9 V
Dari uraian di atas setelah melakukan 3 kali pengukuran pada output catu daya maka
di dapatkan hasil saat catu daya mati memiliki tegangan 0 V dan saat catu daya hidup
Dibawah ini adalah tabel data TP 2 nilai volt keluaran dari catu daya yang diukur
NO Mati Hidup
1. 0V 4.9 V
2. 0V 4.9 V
3. 0V 4.9 V
Dari uraian di atas setelah melakukan 3 kali pengukuran pada output catu daya maka
di dapatkan hasil saat catu daya mati memiliki tegangan 0 V dan saat catu daya hidup
Dibawah ini adalah tabel data TP 3 nilai volt keluaran dari Basis Heater diukur
NO Mati Hidup
1. 0V 0.7 V
2. 0V 0.7 V
3. 0V 0.7 V
Dari uraian di atas setelah melakukan 3 kali pengukuran pada output Basis Heater
maka di dapatkan hasil saat Basis Heter mati memiliki tegangan 0 V dan saat Basis Heater
Dibawah ini adalah tabel data TP 4 nilai volt keluaran dari Colektor Heater diukur
NO Mati Hidup
1. 11.9 V 0V
2. 11.9 V 0V
3. 11.9 V 0V
Dari uraian di atas setelah melakukan 3 kali pengukuran pada output Colektor Heater
maka di dapatkan hasil saat Colektor Heter mati memiliki tegangan 11.9 V dan saat Basis
NO Mati Hidup
1. 0V 0.7 V
2. 0V 0.7 V
3. 0V 0.7 V
Dari uraian di atas setelah melakukan 3 kali pengukuran pada output Basis Fan maka
di dapatkan hasil saat Basis Fan mati memiliki tegangan 0 V dan saat Basis Fan hidup
Dibawah ini adalah tabel data TP 6 nilai volt keluaran dari Colektor Fan diukur
NO Mati Hidup
1. 4.9 V 0V
2. 4.9 V 0V
3. 4.9 V 0V
Dari uraian di atas setelah melakukan 3 kali pengukuran pada output Colektor Fan
maka di dapatkan hasil saat Colektor Heter mati memiliki tegangan 4.9 V dan saat Colektor
Dibawah ini adalah tabel data TP 7 nilai volt keluaran dari Input Heater diukur
NO Mati Hidup
1. 0V 225.8 V
2. 0V 225.8 V
3. 0V 225.8 V
Dari uraian di atas setelah melakukan 3 kali pengukuran pada Input Heater maka di
dapatkan hasil saat Input Heter mati memiliki tegangan 0 V dan saat Input Heater hidup
Dibawah ini adalah tabel data TP 8 nilai volt keluaran dari Output Sensor LM 35
4.4.