Anda di halaman 1dari 59

MENGUKUR KONSENTRASI POLUTAN UDARA BERBASIS

ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR MQ-135

TUGAS AKHIR

JADI TUA ERICSON SITOHANG


142411009

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MENGUKUR KONSENTRASI POLUTAN UDARA BERBASIS
ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR MQ-135

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar


Ahli Madya

JADI TUA ERICSON SITOHANG


142411009

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Mengukur Konsentrasi Polutan Udara


BerbasisArduino Menggunakan Sensor
MQ-135
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Jadi Tua Ericson Sitohang
Nomor Induk Mahasiswa : 1424111009
Program Studi : D-3 Metrologi dan Instrumentasi
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Disetujui di
Medan Juli 2018

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


NIP.196607291992032002 NIP.196607291992032002
LEMBAR PERNYATAAN

MENGUKUR KONSENTRASI POLUTAN UDARA BERBASIS


ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR MQ-135

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2018

Jadi Tua Ericson Sitohang


142411009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGHARGAAN

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesehatan, serta pertolongan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Barang siapa yang Tuhan beri petunjuk, maka
tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Tuhan sesatkan,
maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Terimakasih kepada kedua orang tua tercinta, yaitu Anggiat Sitohang
dan Rupina Sinaga yang telah membesarkan penulis. Semoga buah hatimu ini
kelak menjadi orang yang berguna bagi keluarga serta masyarakat. Begitu juga
kepada saudara saudari tercinta Atas Aden Saniro Sitohang, Maya Engelina
Sitohang dan Septriany Wahyu Sitohang yang telah banyak membantu dan
menyemangati penulis. Hanya Tuhan yang dapat membalas jasa-jasa kalian
semua.
Selama masa perkuliahan sampai penyelesaian tugas akhir ini, penulis
banyak memperoleh bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang


telah meluangkan waktu selama penyusunan tugas akhir ini. Semoga
ilmu yang penulis dapat berguna untuk penulis dan masyarakat.
Semoga Tuhan membalas semua kebaikan beliau yang telah
diberikan kepada penulis.
2. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng. Sc. Selaku Dosen Penguji yang
telah meluangkan waktunya untuk menguji, Semoga ilmu yang
penulis dapat berguna untuk penulis dan masyarakat. Semoga Tuhan
membalas semua kebaikan beliau yang telah diberikan kepada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


penulis.
3. Ibu Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc, selaku Ketua Program Studi
Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Junedi Ginting, S.Si, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi
Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi Diploma-III Metrologi
dan Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh teman-teman DIII-Metrologi dan Instrumentasi, Sumatran
Sumatran Youth Food Movement, Serikat Petani Indonesia, Minum
Kopi, Pasukan Bodrex, Parnap dan 4 Tahun Lebih Baik yang telah
mendukung dan membantu penulis menyelesaikan tugas akhir.
7. Dan semua pihak yang telah membantu penulis namun tidak dapat
disebutkan satuper satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas akhir ini


masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan tugas akhir ini.
Semoga laporan ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu
yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2018

Penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MENGUKUR KONSENTRASI POLUTAN UDARA BERBASIS
ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR MQ-135

ABSTRAK

Polusi udara menjadi masalah penting yang dapat mengancam kehidupan


manusia. Banyak aktifitas-aktifitas manusia yang menyebabkan terjadinya
polusi udara. Oleh sebab itu, diperlukan suatu monitoring tingkat polusi udara
untuk mengetahui indeks polusi udara di kawasan tersebut dalam rangka
mempertahankan kadar polutan di bawah nilai ambang batasnya. Untuk
mengetahui kadar gas polutan dengan menggunakan sensor gas MQ-135 yang
peka terhadap kualitas udara. Dan untuk tampilan indeks menggunakan LCD
dan secara software dengan komunikasi serial yang sebelumnya di proses oleh
arduino. Sistem ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap masalah
pencemaran udara karena biaya yang diperlukan terjangkau dibanding dengan
alat dari badan lingkungan hidup. Tugas Akhir ini dilakukan perancangan dan
pembuataan alat monitoring polusi udara dengan sensor MQ135
diimplementasikan pada sebuah miniplant berbasis arduino uno.

Kata kunci : Sensor gas MQ-135, Arduino, LCD

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEASURED THE CONCENTRATION OF ARDUINO BASED AIR
POLLUTANTS USING THE MQ-135

ABSTRACK

Air pollution is an important problem that can threaten human life. Many
human activities that cause air pollution. Therefore, we need a monitoring air
pollution levels to determine the index of air pollution the region in order to
maintain the levels of pollutants below the thershold value. To determine levels
of pollutant gaes by using the MQ-135 gas sensors are sensitive to air quality.
And to the LCD display using the previous index in the process by the arduino.
The system is expected to provide a solution to the problrm of air pollution due
to the cost of the required affordable compared by means of the environmental
agency. Thesis is to design and manufacture of air pollution monitoring with
sensor MQ135 is implemented in a arduino mini based miniplant.

Keyword : MQ-135 Gas Sensors, Arduino, Liquid Crystal Display (LCD)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... ii
PENGHARGAAN ................................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................................. v
ABSTRACT .............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
1.5 Metode Penelitian .......................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pencemaran Udara ......................................................................... 5
2.1.1 ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) ................................ 10
2.1.2 Protokol TCP/IP ........................................................................ 11
2.2 Sensor MQ-135 ............................................................................ 11
2.2.1 Konektor Dan Pengaturan Jumper ............................................ 13
2.2.2 Prinsip Kerja Sensor MQ-135.....................................................13
2.3 Arduino ........................................................................................ 15
2.3.1 Sejarah Arduino ........................................................................ 16
2.3.2 Arduino Mini ............................................................................ 19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.3.3 Hardware Arduino .................................................................... 22
2.3.4 Software Arduino ...................................................................... 23
2.3.5 Melakukan Penginstalan Arduino Ke Komputer ....................... 25
2.3.6 MelakukanPenginstalan Driver Utuk Windows ........................ 26
2.4 LCD (Liquid Crystal Display) ...................................................... 26
2.4.1 TOPWAY LM162A...................................................................27
2.4.2 Cara Kerja LCD..........................................................................28

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN


3.1 Prinsip Kerja Sistem ..................................................................... 30
3.1.1 Diagram Blok dan Fungsinya.....................................................30
3.2 Rangkaian Perangkat Keras ......................................................... 31
3.3 Rangkaian Pembagi Tegangan ..................................................... 32
3.4 Rangkaian Arduino ...................................................................... 33
3.5 Rangkaian Skematik LCD (Liquid Crystal Display) .................... 33
3.6 Diagram Alir (Flowchart) ............................................................ 37

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM


4.1 Hasil Rancangan Alat Ukur Kualitas Udara ................................. 39
4.2 Pengujian Sensor MQ-135 ........................................................... 40
4.3 Pengujian Arduino.........................................................................41
4.4 Pengujian Rangkaian LCD............................................................46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ................................................................................. 50
5.2 Saran ............................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel

2.1 Angka dan Kategori Index Standar Pencemar Udara (ISPU) 10


2.2 Spesifikasi Sensor MQ-135 12
2.3 Konektor dan Pengaturan Jumper 13
2.4 Spesifikasi Arduino Mini 20
3.1 Pin LCD dan Fungsinya 34
4.1 Data Hasil Pengukuran 40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar

2.1 Sensor Gas MQ-135 12


2.2 Arduino Mini 20
2.3 Hardware Arduino 22
2.4 LCD TOPWAY LM162A 27
3.1 Blok Diagram Sistem 31
3.2 Rangkaian Keseluruhan 32
3.3 Koneksi Arduino 32
3.4 PCB layout 33
3.5 LCD 2x16 karakter 33
3.6 Blok Diagram LCD 34
3.7 Koneksi Antara LCD dengan Arduino 36
3.8 Koneksi Antara Arduino dengan LCD dan Trimport 36
3.9 Diagram Alir (Flowchart) 37
4.1 Perangkat keras dari bagian luar 39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang


sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai
kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan.
Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara
yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan
oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam
beracun, dan lain-lain. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah
menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap
kesehatan manusia.
Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dan lain-lain
disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan
dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan kebisingan
baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor)
yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan terjadinya penularan
penyakit.
Kualitas udara di suatu tempat dapat berkurang kelayakannya karena
adanya berbagai gas polutan. Padahal kualitas udara yang baik sangat
diperlukan untuk kenyaman hidup manusia. Kita dapat mengambil contoh kasus
terjadinya kebocoran tabung gas yang tidak diketahui oleh pemiliknya yang
sudah menelan banyak korban. Oleh sebab itu, diperlukan suatu monitoring
untuk mengetahui indeks kualitas udara di kawasan tersebut dalam rangka untuk
mengetahui kadar gas berbahaya dengan menggunakan sensor gas mq-135 yang
peka terhadap kualitas udara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.2. Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan tugas akhir ini, maka pembahasan


masalah dirumuskan pada hal sebagai berikut : Mambahas tentang pendektisian
kualitas udara yang terdiri dari sensor MQ-135, Arduino sebagai pengontrolnya
beserta software pemogramannya, LCD sebagai display hasil pengukuran.

1.3. Batasan Masalah

Agar isi dan pembahasan Tugas Akhir menjadi terarah maka penulis
perlu membuat batasan masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah
pada penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Sensor MQ-135 hanya digunakan untuk mendeteksi kualitas udara.
2. Perancangan perangkat keras (hardware) yang terdiri dari arduino,
sensor MQ-135, dan LCD.
3. Display atau penampil nilai data menggunakan LCD (liquid crystal
display) .
4. Ardiuno yang digunakan adalah Arduino Mini.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mengukur


konsentrsi polutan udara dan merancang alat ukur kualitas udara berbasis
arduino dengan menggunakan sensor MQ-135 untuk mengetahui kualitas udara
pada suatu daerah tersebut.

1.5. Metode Penelitian


1. Studi pustaka
Penulisan mengumpulkan data dan teori yang dibutuhkan dalam
penulisan tugas akhir melalui buku-buku dan referensi laiinya yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berkaiatan dengan tugas akhir.
2. Lembar data (Datasheet) komponen yang dipakai pada alat
Lembar data (Datasheet) merupakan data-data yang dikeluarkan oleh
produsen komponen elektronika mengenai fungsi,karakteristik dan
data-data penting lainnya tentang komponen hasil produksi dari
produsen komponen elektronika yang bersangkurtan.
3. Persiapan pembuatan konsep alat ukur
Merupakan suatu tahap awal dalam merumuskan masalah dan
membuat rancangan konsep dalam menyelesaikan suatu masalah.
Bentuknya adalah konsep tertulis dan tergambarkan dalam bentuk
diagram blok.
4. Perancangan dan pembuatan alat ukur
Proses merancang desain dan bentuk alat ukur sampai membuat alat
ukurnya.
5. Menguji mekanik dan elektronik dari alat ukur
Merupakan tahap menguji mekanik dan elektronik dari alat ukur,
untuk dilanjutkan agar dapat melakukan pemograman.
6. Proses pembuatan pemrograman
7. Uji tahap awal
8. Mengkalibrasi alat ukur
9. Membuat kesimpulan dari hasil alat ukur kualitas udara.

1.6. Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Berisi judul latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan pembahasan, metodologi,
pembahasan, sistematika penulisan dan relevansi dari
penulisan tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


digunakan untuk pembahasan pencemaran udara dan cara
kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang
Arduino Mini, Sensor MQ-135, program yang dipergunakan,
serta cara kerja dari arduino mini dan komponen pendukung.

BAB III PERANCANGAN SISTEM


Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem
secara keseluruhan.

BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN


Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian
dan spesifikasi alat dan lain-lain.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Merupakan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab
sebelumnya dan kemungkinan pengembangan alat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem.


Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam
merencanakan suatu sistem. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka
landasan teori merupakan bagian yang harus dipahami untuk pembahasan
selanjutnya. Pengetahuan yang mendukung perencanaan dan realisasi alat
meliputi arduino, sensor MQ-135, LCD dan program.

2.1. Pencemaran Udara

Pencemaran lingkungan merupakan masalah yang sangat serius bagi


seluruh penduduk didunia. Karena, banyak dampak yang akan diperoleh akibat
tidak terpeliharanya lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan dapat
menyebabkan penurunan kualitas udara, penyakit akibat tercemarnya udara,
perubahan iklim atau cuaca di lingkungan tertentu yang jika dibiarkan pada
akhirnya dapat berujung dengan kematian massal.
Polusi atau pencemaran lingkungan sendiri dapat diartikan masuknya
atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidakdapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang
kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak
tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia,
debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah
merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya),
pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
» Pencemaran air
» Pencemaran tanah
» Pencemaran udara
Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya,
polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara
diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi
yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup,
merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini
maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat
asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara
dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)
Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-
unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan.
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan
asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, contoh :
» abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
» gas-gas vulkanik
» debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
» bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik.

b. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia,


contoh :
» hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
» bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimia organik dan anorganik
» pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
» pembakaran sampah rumah tangga
» pembakaran hutan

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya


pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan
dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global
atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1. Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari
sumber tertentu, dan dapat berupa:
a. Polutan Gas terdiri dari:
» Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan
karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari
pembakaran
» Senyawa sulfur, yaitu oksida.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


» Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida,
hidrokarbon terklorinasi, dan bromin.
b. Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik,
dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair sulfur di
atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses
kondensasi, proses (misalnya proses penyemprot/spraying) maupun
proses erosi bahan tertentu.

2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer ekunder biasanya terjadi karena
reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia.
Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain:
» Konsentrasi relatif dari bahan reaktan
» Derajat fotoaktivasi
» Kondisi iklim
» Topografi lokal dan adanya embun.

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
» Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan
kendaraan bermotor.
» Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
» Sulfur dioksida (SO2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur
terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar
pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
» Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan
dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel,
yaitu :
1. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara
2. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada diudara
3. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan
cair dan melayang berhamburan di udara
4. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang
di udara
» Hidrokarbon (HC)
» Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna.
» Chlorofluorocarbon (CFC)
» Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di
atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas,
AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot
(aerosol) pada parfum dan hair spray.
» Timbal (Pb)
» Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran
pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan
timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup
oleh manusia.
» Karbon Dioksida (CO2)
» Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan
bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.1.1. ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara)

ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu : karbon


monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), ozon
permukaan (O3), dan partikel debu (PM10). Di Indonesia ISPU diatur
berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal)
Nomor KEP107/KABAPEDAL/11/1997.

1-50 Baik Tidak memberikan dampak bagi


kesehatan manusia atau hewan.
51-100 Sedang Tidak berpengaruh pada kesehatan
manusia ataupun hewan tetapi
berpengaruh pada tumbuhan yang
peka.
101-199 Tidak Sehat Bersifat merugikan pada manusia
ataupun kelompok hewan yang
peka atau dapat menimbulkan
kerusakan pada tumbuhan ataupun
nilai estetika.
200-299 Sangat Tidak Sehat Kualitas udara yang dapat
merugikan kesehatan pada jumlah
segmen populasi yang terpapar.
300-Lebih Lebih Berbahaya Kualitas udara berbahaya yang
secara umum dapat merugikan
kesehatan yang serius pada
populasi (misalnya iritasi mata,
batuk dahak dan lain-lain.

Table 2.1 Angka dan Kategori Index Standar Pencemar Udara (ISPU) dan
Dampak Kesehatan Indeks Kategori Dampak Kesehatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.1.2. Protokol TCP/IP

TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat.


Keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Network Interface Layer
Lapisan ini sering disebut juga link layer paling bawah yang bertanggung
jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya
dapat berupa kabel, serat optik, dll
2. Internet Layer
Protokol yang berada pada lapisan ini bertanggung jawab dalam
pengiriman paket ke alamat yang tepat.
3. Transport Layer
Lapisan ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua host.
4. Application Layer
Pada lapisan ini pengguna memakai semua aplikasi yang disediakan oleh
layanan TCP/IP. Program aplikasi akan memilih jenis protokol tranportasi
yang diperlukan.

2.2. Sensor MQ-135

MQ-135 Air Quality Sensor adalah sensor yang memonitor kualitas


udara untuk mendeteksi gas amonia (NH3), natrium-(di)oksida (NOx), alkohol
/ ethanol (C2H5OH), benzena (C6H6), karbondioksida (CO2), gas belerang /
sulfurhidroksida (H2S) dan asap / gas-gas lainnya di udara. Sensor ini
melaporkan hasil deteksi kualitas udara berupa perubahan nilai resistensi analog
di pin keluarannya.
Pin keluaran ini bisa disambungkan dengan pin ADC (analog-to-digital
converter) di mikrokontroler / pin analog input Arduino denganmenambahkan
satu buah resistor saja (berfungsi sebagai pembagi tegangan / voltage divider).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 2.1 Sensor Gas MQ-135

Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor MQ-135

1. Sumber catu daya menggunakan tegangan 5V.


2. Menggunakan ADC dengan resolusi 10 bit.
3. Tersedia 1 jalur output kendali ON/OFF.
4. Pin Input/Output kompatibel dengan level tegangan TTL
dan CMOS.
5. Dilengkapi dengan antarmuka UART TTL dan I2C.
6. Signal instruksi indikator output;
7. Output Ganda sinyal (output analog, dan output tingkat
TTL);
8. TTL output sinyal yang valid rendah; (output sinyal
cahaya rendah, yang dapat diakses mikrokontroler IO
port).
9. Analog Output dengan meningkatnya konsentrasi,
semakin tinggi konsentrasi,semakin tinggi tegangan;
10. Memiliki umur panjang dan stabilitas handal;
11. Karakteristik pemulihan respon cepat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.2.1 Konektor dan Pengaturan Jumper

Tabel 2.3 Konektor dan Pengaturan Jumper


Pin Nama Fungsi
1. GND Titik refrensi untuk catu daya input
2. VCC Terhubung ke catu daya (5V)
3. RX TTL Input serial level TTL ke modul sensor
4. TX Output serial level TTL ke modul sensor
5. SDA 12C-bus data input/output
6. SCL 12C-bus clock input

2.2.2 Prinsip Kerja Sensor MQ-135

Pada modul sensor MQ-135 terdapat 2 buah LED indikator yaitu LED
indikator merah dan LED indikator hijau. Pada saat power-up, LED merah akan
berkedip sesuai dengan alamat I2C modul. Jika alamat I2C adalah 0xE0 maka
LED indikator akan berkedip 1 kali. Jika alamat I2C adalah 0xE2 maka LED
indikator akan berkedip 2 kali. Jika alamat I2C adalah 0xE4 maka LED
indikator akan berkedip 3 kali dan demikian seterusnya sampai alamat I2C
0xEE maka LED indikator akan berkedip 8 kali.
Pada saat power-up, LED hijau akan berkedip dengan cepat sampai
kondisi pemanasan sensor dan hasil pembacaan sensor adalah stabil. Waktu
yang diperlukan untuk mencapai kondisi stabil berbeda-beda untuk tiap sensor
yang digunakan tergantung pada kecepatan respon sensor dan kondisi heater
pada sensor. Jika kondisi sensor stabil sudah tercapai, maka LED hijau akan
menyala tanpa berkedip. Pada kondisi operasi normal (setelah kondisi power-
up), LED merah akan menyala atau padam sesuai dengan hasil pembacaan
sensor stabil, LED hijau akan tetap menyala dan hanya berkedip pelan (tiap 1
detik) jika ada perubahan konsentrasi gas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Modul sensor juga memiliki 1 pin output open collector yang status
logikanya akan berubah-ubah, sesuai dengan hasil pembacaan sensor gas dan
batas atas serta batas bawah yang telah ditentukan. Pin output ini dapat
dihubungkan dengan aktuator (exhaust atau alarm) sehingga modul ini dapat
berfungsi sebagai pemonitor konsentrasi gas secara mandiri. Modul ini akan
membaca nilai yang telah diatur dan kemudian mengubah status logika pin
output kendali ON/OFF sesuai dengan mode operasi yang digunakan.

Ada 2 mode operasi yang dapat tersedia, yaitu mode operasi Hysterisis:
1. Jika nilai sensor hasil konversi ADC lebih kecil dari pada batas bawah, maka
pin output akan Off (Transistor Open Collector berada pada keadaan Cut-off
dan LED indikator merah tidak menyala).
2. Jika nilai sensor hasil konversi ADC lebih besar dari pada batas atas, maka
pin output akan On (Transistor Open Collector berada pada keadaan Saturasi
dan LED indikator merah menyala).
3. Jika nilai sensor hasil konversi ADC sama dengan atau berada di antara batas
atas dan batas bawah, maka logika pin output tidak berubah (jika sebelumnya
Off, maka akan tetap Off atau jika sebelumnya On akan tetap On).

Pada mode operasi Window:


1. Jika nilai sensor hasil konversi ADC lebih kecil dari pada batas bawah, maka
pin output akan On (Transistor Open Collector berada pada keadaan Saturasi
dan LED indikator merah menyala).
2. Jika nilai sensor hasil konversi ADC lebih besar dari pada batas atas, maka
pin output akan On (Transistor Open Collector berada pada keadaan Saturasi
dan LED indikator merah menyala).
3. Jika nilai sensor hasil konversi ADC sama dengan atau berada pada batas atas
dan batas bawah, maka logika pin output akan Off (Transistor Open Collector
berada pada keadaan Cut-off dan LED indikator merah tidak menyala).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jika sumber nilai batas yang dipilih adalah menggunakan variabel
resistor pada modul sensor, maka mode operasi yang bisa berlaku hanya mode
operasi Hysterisis. Nilai variabel resistor akan digunakan sebagai nilai batas
atas. Sedangakn nilai batas bawah akan selalu bernilai 50 poin di bawah nilai
batas atas. Jika sumber nilai batas yang dipilih adalah menggunakan nilai yang
tersimpan pada EEPROM modul sensor, maka mode operasi yang batas bawah
dan mode operasi dapat diatur melalui antarmuka UART TTL atau I2C dengan
menggunakan bahasa pemograman.

2.3. Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-


source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor
Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini
Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal
robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak
hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan
aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino
bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan
bantuan pustakapustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan
proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam
kelebihan antara lain:

» Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah


(antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform
mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat
sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk
membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di
website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


windows, namun juga cocok bekerja di Linux.
» Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan
pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup
fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino
berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika
mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja
akan mudah menggunakan Arduino.
» Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE
dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram
berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa
dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada
Bahasa C untuk AVR.
» Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis
mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan
ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja
bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino
ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE
nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino
beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.

2.3.1. Sejarah Arduino

Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami


terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan physical computing. Physical
computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan
menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat
menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing
adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara
lingkungan yang sifat alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada
prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desaindesain alat atau projek-projek

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk menerjemahkan input
analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-
mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.
Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat
penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang
perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen,
ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali
sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan
angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi
kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal
yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan menemukan/mengoreksi
kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya non-eksakta. Prototyping
adalah gabungan antara akurasi perhitungan dan seni. Proses prototyping bisa
menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan atau menyebalkan, itu tergantung
bagaimana kita melakukannya. Misalnya jika untuk mengganti sebuah
komponen, merubah ukurannya atau merombak kerja sebuah prototype
dibutuhkan usaha yang besar dan waktu yang lama, mungkin prototyping akan
sangat melelahkan karena pekerjaan ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai
puluhan kali – bayangkan betapa frustasinya perancang yang harus melakukan
itu. Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana
perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan
mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti.
Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat proses
prototyping menjadi mudah.
Pada masa lalu (dan masih terjadi hingga hari ini) bekerja dengan
hardware berarti membuat rangkaian menggunakan berbagai komponen
elektronik seperti resistor, kapasitor, transistor dan sebagainya. Setiap
komponen disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga yang
disebut dengan istilah “hard wired” sehingga untuk merubah rangkaian maka
sambungansambungan itu harus diputuskan dan disambung kembali. Dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


hadirnya teknologi digital dan microprocessor fungsi yang sebelumnya
dilakukan dengan hired wired digantikan dengan program-program software.
Ini adalah sebuah revolusi di dalam proses prototyping. Software lebih mudah
diubah dibandingkan hardware, dengan beberapa penekanan tombol kita dapat
merubah logika alat secara radikal dan mencoba versi ke-dua, ke-tiga dan
seterusnya dengan cepat tanpa harus mengubah pengkabelan dari rangkaian.
Saat ini ada beberapa alat pengembangan prototype berbasis
microcontroller yang cukup populer, misalnya:
» Arduino http://www.arduino.cc
» I-CubeX http://www.infusionsystems.com
» Arieh Robotics Project Junior http://www.arobotineveryhome.com
» Dwengo http://www.dwengo.org
» EmbeddedLab http://www.embedded.arch.ethz.ch
» GP3 http://www.awce.com/gp3.htm
Di antara sekian banyak alat pengembangan prototype, Arduino adalah salah
satunya yang paling banyak digunakan. Arduino dikatakan sebagai sebuah
platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama
perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang
tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah
kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development
Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat
berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng
upload ke dalam memory microcontroller.
Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan
profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul
modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat
oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi
menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak
praktisi. Salah satu yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


karena sifatnya yang open source, baik untuk hardware maupun software-nya.
Diagram rangkaian elektronik Arduino digratiskan kepada semua orang.
Anda bisa bebas men-download gambarnya, membeli komponen-
komponennya, membuat PCB-nya dan merangkainya sendiri tanpa harus
membayar kepada para pembuat Arduino. Sama halnya dengan IDE Arduino
yang bisa di-download dan diinstal pada komputer secara gratis. Kita patut
berterima kasih kepada tim Arduino yang sangat dermawan membagi-bagikan
kemewahan hasil kerja keras mereka kepada semua orang. Saya pribadi betul-
betul kagum dengan desain hardware, bahasa pemrograman dan IDE Arduino
yang berkualitas tinggi dan sangat berkelas. Arduino dikembangkan oleh
sebuah tim yang beranggotakan orang-orang dari berbagai belahan dunia.
Anggota inti dari tim ini adalah:
» Massimo Banzi Milano, Italy
» David Cuartielles Malmoe, Sweden
» Tom Igoe New York, US
» Gianluca Martino Torino, Italy
» David A. Mellis Boston, MA, USA

2.3.2. Arduino Mini

Arduino Pro Mini adalah board mikrokontroler dengan Atmega


328. Memiliki 14 digital pin input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, resonator on-board, tombol reset, dan lubang
untuk pemasangan pin header. Header enam pin dapat dihubungkan ke kabel
FTDI atau Sparkfun board breakout untuk memberikan daya USB dan
komunikasi untuk board.
Arduino Pro Mini dimaksudkan untuk instalasi semi permanen di suatu
objek. Dengan Pro Mini memungkinkan penggunaan berbagai jenis konektor
atau solder langsung kabel. Pin tata letak kompatibel dengan Arduino Mini.
Ada dua versi Pro Mini. Satu berjalan pada 3.3V dan 8 MHz, yang lainnya di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5V dan 16 MHz. Arduino Pro Mini dirancang dan diproduksi oleh SparkFun
Electronics.

Gambar 2.2 Arduino Mini

Tabel 2.4 Spesifikasi Arduino Mini


Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 3.3V or 5V (depending on model)
Input Voltage 3.35 -12 V (3.3V model) or 5 – 12 V (5V model)
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per 40 mA
I/O Pin
Flash Memory 32 kB (of which 0.5 kB used by bootloader)
SRAM 2 kB
EEPROM 1 kB
Clock Speed 8 MHz (3.3V model) or 16 MHz (5V model)

Arduino Pro Mini dapat didukung dengan kabel FTDI atau board breakout
terhubung ke nya enam pin header, atau dengan tegangan 3.3V atau 5V
(tergantung pada model) pada pin Vcc. Ada tegangan regulator di papan
sehingga dapat menerima tegangan sampai 12VDC. Jika Anda memasuk listrik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


diatur ke board, pastikan untuk terhubung ke “RAW” pin pada tidak VCC.
1. Memory
ATmega328 memiliki 32 kB flash memori untuk menyimpan kode (yang
0.5kB digunakan untuk bootloader). Memiliki 2 kB SRAM dan 1kBs
EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan library EEPROM).
2. Input dan Output
Masing-masing dari 14 pin digital pada Pro Mini dapat digunakan sebagai
input atau output, menggunakan pin Mode (), digitalWrite (), dan digital Read
() fungsi. Mereka beroperasi di 3,3 atau 5 volt (tergantung pada model).
Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki
resistor pull-up internal yang (terputus secara default) dari 20-50 kOhms.
Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus.
3. Arduino Pro Mini memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. The ATmega328
menyediakan UART TTL komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang
memungkinkan data tekstual sederhana yang akan dikirim ke dan dari papan
Arduino melalui koneksi USB.
Sebuah perpustakaan Software Serial memungkinkan untuk komunikasi
serial pada salah digital pin Pro Mini.
The ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat
lunak Arduino termasuk perpustakaan kawat untuk menyederhanakan
penggunaan bus I2C; melihat referensi untuk rincian. Untuk menggunakan
komunikasi SPI, silakan lihat datasheet ATmega328.
4. Pemrograman
Arduino Pro Mini dapat diprogram dengan software Arduino. ATmega328
pada Arduino Pro Mini sudah preburned dengan bootloader yang
memungkinkan Anda untuk meng-upload kode baru untuk itu tanpa
menggunakan programmer hardware eksternal. Ini berkomunikasi
menggunakan protokol asli STK500.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Reset Otomatis (Software)
Ketimbang membutuhkan pers fisik tombol reset sebelum upload, Arduino
Pro Mini dirancang dengan cara yang memungkinkan untuk reset oleh
perangkat lunak yang berjalan pada komputer yang terhubung. Salah satu pin
pada header enam pin terhubung ke garis reset dari ATmega328 melalui 100
nF kapasitor. Pin ini terhubung ke salah satu jalur kontrol hard wire dari USB-
to-serial konverter yang terhubung ke header. Software Arduino
menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan Anda untuk meng-
upload kode dengan hanya menekan tombol upload di software Arduino. Ini
berarti dapat mempersingkat waktu.

2.3.3 Hardware Arduino

Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil


atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang
didalamnya terdapat komputer berbentuk suatu chip yang kecil. Pada Gambar
2.2. dapat dilihat sebuah papan Arduino dengan beberapa bagian komponen
didalamnya.

Gambar 2.3 Hardware Arduino


Pada hardware arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi:
a. 14 pin IO Digital (pin 0–13)
Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau
output yang diatur dengan cara membuat program IDE.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. 6 pin Input Analog (pin 0–5)
Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca
nilai input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka
antara 0 dan 1023.
c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)
Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin
tersebut dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara
membuat programnya pada IDE.

Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer
dengan menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan
menggunakan suatu AC adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat
power supply yang melalui AC adapter, maka papan Arduino akan mengambil
daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya melalui AC adapter secara
bersamaan dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil daya
melalui AC adapter secara otomatis.

2.3.4 Software Arduino

Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun


masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan
arduino. IDE atau Integrated Development Environment suatu program khusus
untuk suatu komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program
untuk papan Arduino.IDE arduino merupakan software yang sangat canggih
ditulis dengan menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:
1. Editor Program
Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
program dalam bahasa processing .
2. Compiler
Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa
processing.
3. Uploader
Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di
dalam papan arduino.

Dalam bahasa pemrograman arduino ada tiga bagian utama yaitu


struktur, variabel dan fungsi (Artanto, 2012:27):
Struktur Program Arduino:
a. Kerangka Program
Kerangka program arduino sangat sederhana, yaitu terdiri atas dua blok.
Blok pertama adalah void setup() dan blok kedua adalah void loop.Blok
Void setup ()
Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali sesaat setelah arduino
dihidupkan atau di-reset.Merupakan bagian persiapan atau instalasi program.
Blok void loop()
Berisi kode program yang akan dijalankan terus menerus. Merupakan tempat
untuk program utama.
b. Sintaks Program
Baik blok void setup loop () maupun blok function harus diberi tanda kurung
kurawal buka “{“ sebagai tanda awal program di blok itu dan kurung kurawal
tutup “}” sebagai tanda akhir program.
Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi
untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas dengan menggunakan
sebuah varibel.Fungsi pada bagian ini meliputi fungsi input output digital,
input output analog, advanced I/O, fungsi waktu, fungsi matematika serta
fungsi komunikasi.
Pada proses Uploader dimana pada proses ini mengubah bahasa
pemrograman yang nantinya dicompile oleh avr-gcc (avr-gcc compiler) yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


hasilnya akan disimpan kedalam papan arduino.
Avr-gcc compiler merupakan suatu bagian penting untuk software bersifat
open source. Dengan adanya avr-gcc compiler, maka akan membuat bahasa
pemrogaman dapat dimengerti oleh mikrokontroler. Proses terakhir ini sangat
penting, karena dengan adanya proses ini maka akan membuat proses
pemrogaman mikrokontroler menjadi sangat mudah.

Berikut ini merupakan gambaran siklus yang terjadi dalam melakukan


pemrogaman Arduino:
1. Koneksikan papan Arduino dengan komputer melalui USB port.
2. Tuliskan sketsa rancangan suatu program yang akan dimasukkan ke dalam
papan Arduino.
3. Upload sketsa program ke dalam papan Arduino melalui kabel USB dan
kemudian tunggu beberapa saat untuk melakukan restart pada papan
Arduino.
4. Papan Arduino akan mengeksekusi rancangan sketsa program yang telah
dibuat dan di-upload ke papan Arduino.

2.3.5 Melakukan Penginstalan Arduino Ke Komputer

Untuk melakukan pemrogaman pada papan Arduino, disarankan untuk


men-download IDE Arduino terlebih dahulu yang dapat diperoleh dari situs:
www.arduino.cc/en/Main/Software. Dan kemudian pilih versi yang tepat untuk
sistem operasi komputer yang digunakan. Setelah melakukan download,
lakukanlah proses uncompress dengan cara melakukan double-click pada file
tersebut. Proses ini secara otomatis akan membuat suatu folder yang bernama
arduino-[version], contohnya seperti arduino-0012.
Setelah melakukan penginstalan IDE Arduino pada komputer, tahap
selanjutnya adalah harus melakukan penginstalan untuk driver.Fungsi utama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


penginstalan driver ini adalah agar komputer dapat melakukan komunikasi
dengan papan Arduino melalui USB port.

2.3.6 Melakukan Penginstalan Driver Untuk Windows

Koneksikan papan Arduino dengan komputer dan ketika Found New


Hardware Wizard pada layar muncul, Windows secara otomatis akan mencoba
menemukan terlebih dahulu driver tersebut pada halaman Windows Update.
Windows XP akan meminta untuk memeriksa Windows Update, dan jika tidak
ingin menggunakan Windows Update pilih menu “No,not at this time” dan
tekan tombol Next. Dan pada layar selanjutnya, pilih menu “Install from a list
or specific location” dan tekan tombol Next. Periksa layar berjudul “Include
this location in the search” dan tekan tombol Browse. Kemudian pilih folder
dimana Arduino sudah terinstal dan pilih folder Drivers\FTDIUSB Drivers
untuk menetukan lokasinya dan tekan tombol OK dan Next pada layar tesebut.
Windows Vista akan berusaha menemukan driver tersebut pada
Windows Update, dan jika terjadi kegagalan dalam melakukan pencarian driver,
maka lakukan pencarian secara manual pada folder Drivers\FTDIUSB Drivers.
Proses pencarian driver secara manual memiliki dua prosedur yang harus
dilewati, yang pertama komputer harus menginstal driver low-level terlebih
dahulu dan yang kedua adalah menginstal bagian kode yang membuat papan
Arduino terlihat seperti suatu serial port untuk komputer. Apabila driver telah
terinstal, maka Arduino IDE dapat diaktifkan dan papan Arduino dapat
digunakan pada komputer.Untuk tahap selanjutnya adalah harus selalu
mengingat serial port komputer yang telah ditandai untuk papan Arduino

2.4 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan komponen display yang dapat


menampilkan karakter hurup, angka, symbol yang di kemas dalam 16 karakter

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


display sebanyak 2 baris. Dalam penggunaannya LCD dapat di program dengan
4 bit dan 8 bit data, tergantung kebutuhan saja.

2.4.1 TOPWAY LM162A

LCD TOPWAY LM162A merupakan modul LCD dengan tampilan 16x2


dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan desain
mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.

Gambar 2.4 LCD TOPWAY LM162A

Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari setiap kaki pada LCD, sebagai
berikut :
1. Kaki 1 (GND)
Kaki ini dihubungkan dengan tegangan 0 Volt (ground)
2. Kaki 2 (VCC)
Kaki ini dihubungkan dengan tegangan +5 Volt yang merupakan
tegangan untuk sumber daya dari mikrokontroler.
3. Kaki 3 (VEE)
Tegangan pengatur kontras LCD, kaki ini terhubung pada V5. Kontras
mencapai nilai maksimum pada saat kondisi kaki ini pada tegangan 0
Volt.
4. Kaki 4 (RS)
Register select, kaki pemilih register yang akan diakses. Untuk akses
ke register data, logika dari kaki ini adalah 1 dan untuk akses ke
register perintah, logika dari kaki ini adalah 0.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Kaki 5 (R/W)
Logika 1 pada kaki ini menunjukan bahwa modul LCD sedang pada
mode pembacaan dan logika 0 menunjukan bahwa modul LCD sedang
pada mode penulisan. Untuk aplikasi yang tidak memerlukan
pembacaan data pada modul LCD, Kaki ini dapat dihubungkan
langsung ke ground.
6. Kaki 6 (E)
Enable Clock LCD, kaki ini mengaktifkan clock LCD. Logika 1 pada
kaki ini diberikan pada saat penulisan atau pembacaan data.
7. Kaki 7-14 (D0-D7)
Data bus, kedelapan kaki modul LCD ini adalah bagian dimana aliran
data sebanyak 4 bit atau 8 bit mengalir saat proses penulisan maupun
pembacaan data.
8. Kaki 15 (Anoda)
Kaki ini berfungsi untuk tegangan positif dari backlight modul LCD
sekitar 4,5 Volt
9. Kaki 16 (Katoda)
Tegangan negatif backlight modul LCD sebesar 0 Volt.

2.4.2 Cara Kerja LCD (Liquid Crystal Display)

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri
dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4
sampai DB7. Sebagaimana terlihat pada tabel diskripsi, interface LCD
merupakan sebuah paralel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat
cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang
ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8-bit pada satu
waktu.
Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk
membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk
memberitahu LCD bahwa mikrokontroler mengirimkan data ke LCD. Untuk
mengrim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “I” dan
kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga
mengirimkan data ke jalur data bus.
Satu jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa
saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “I”. Ketika
jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap
sebagai sebuah perintah atau intruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi
kursor, dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “I”, data yang dikirimkan adalah
data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal untuk menampilkan huruf “A”
pada layar maka RS harus diset ke “I”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam
kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila
R/W berada dalam kondisi high atau “I”, maka program akan melakukan query
(pembacaan) dari data LCD.
Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status
LCD), lainnya merupakan intruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang
menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8
jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4,
DB5, DB6, dan DB7. Mengirim data secara paralel baik data 4-bit atau 8-bit
merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface
LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang sangat penting.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan
dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4-bit minimal hanya membutuhkan
7bit (3 pin untuk kontrol , 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih
apakah data atau intruksi yang ditransfer antara mikrokontroler dan LCD. Jika
bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca
atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan intruksi yang dikirim ke
LCD atau status eksekusi dari intruksi terakhir yang dibaca.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

PERANCANGAN ALAT

Dalam penelitian Tugas Akhir ini digunakan beberapa metode untuk


mendapatkan hasil yang baik dalam menulis laporan Tugas Akhir ini. Metode
tersebut antara lain :

3.1 PRINSIP KERJA SISTEM

Dalam percobaan yang saya lakukan yaitu dengan memberikan asap


kertas hit magic (kertas anti nyamuk) pada sensor MQ-135 sebagai gas yang
berbahaya. Selang waktu 5 detik sensor MQ-135 langsung mendeteksi gas
berbahaya yang ditandai keterangan pada LCD mengenai kandungan pada
gasnya dan pernyataan “Buruk!”.
Prinsip kerja sensor MQ-135 pada rancang alat ukur kualitas ini adalah
sensor membutuhkan pemanasan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Fungsinya untuk membuat pembacaan sensor digital.
Program arduino yang digunakan untuk membaca nilai ADC, jika nilai
yang terdeteksi lebih dari 314 maka kualitas udara “buruk!” dan sebaliknya, jika
kualitas udara dibawah 314 artinya kualitas udara baik atau bersih.

3.1.1 Blok Diagram dan Fungsinya

Secara keseluruhan, sistem untuk mengukur kualitas udara tampak ini


terdiri dari beberapa bagian yang digambarkan menjadi blok diagram pada
gambar 3.1.1 berikut ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Catu Daya

Deteksi Sensor Gas


Arduino Display
Gas MQ-135
LCD

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Keterangan fungsi masing-masing sistem:


1) Blok Deteksi Gas
Sebagai elemen yang diukur
2) Blok Sensor Gas MQ-135
Sebagai input data gas yang diukur
3) Blok Catu Daya
Sebagai sumber tegangan
4) Blok Arduino Mini
Sebagai pengkonversi data dari sensor
5) Blok Display
Sebagai penampil hasil pengukuran
6) Blok Serial
Port serial aebagai interface ke PC
7) Blok PC
Penampil hasil/data yang terakhir

3.2 Rangkaian Perangkat Keras

Pada perancangan perangkat keras, hal yang dilakukan dengan


mengintegrasikan modul perangkat-perangkat dengan arduino sebagai
pemroses data. Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian keseluruhan prototipe

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


alat yang akan dirancang.

Gambar 3.2 Rangkaian Keseluruhan

3.3 Rangkaian Pembagi Tegangan

Pada perancangan ini, rangkaian pembagi tegangan dikoneksikan


dengan arduino sebagai pusat kontrol melalui pin analog.

Gambar 3.3 Koneksi Arduino


3.4 Rangkaian Arduino

Gambar 3.4 menunjukkan rangkaian arduino. Rangkaian sistem


minimum arduino terdiri dari sensor MQ-135, arduino uno, LCD, dan trimport.

Gambar 3.4 PCB layout

3.5 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)


LCD adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang
pengobrasiannya menggunakan sistem dot matriks. LCD banyak digunakan
sebagai display alat-alat elektronika seperti kalkulator, multitester digital, jam
digital dan sebagainya.

Gambar 3.5 LCD 2x16 karakter

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 3.6 Blok diagram LCD

LCD dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroler AVR


ATmega 8. LCD yang digunakan dalam percobaan adalah LCD 2 x 16, lebar
display 2 baris 16 kolom, yang mempunyai 16 pin konektor yang didefinisikan
sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pin LCD dan Fungsinya

PIN Nama PIN Fungsi

1 VSS Ground voltage

2 VCC +5V

3 VEE Contrast voltage

4 RS Register select

0 = Instruction Resister

1 = Data Register

5 R/W Read Write, to chose write or


read mode

menunjukkan pin-pin pengujian dari LCD.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 3.8 Koneksi antara Arduino dengan LCD dan Trimpor

3.6 Diagram Alir (Flowchart)

Penjelasan Flowchart:
1. Inisialisasi sensor (sensor warp-up)
Pada saat power on maka rangkaian akan berada dalam kondisi wam-
up dengan waktu kurang lebih 3-5 menit untuk menyetabilkan
tegangan dan kondisi sensor.
2. Mode sensitivitas tinggi (intitial high-sensitive operation)
Rangkaian bekerja dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari keadaan
normalnya selama kurang lebih 3 menit setelah periode warm-up dan
sensor lebih peka.
3. Operasi normal (normal operation)
Dalam keadaan ini sistem bekerja normal. Jika terdeteksi adanya
polusi maka sistem akaan mengeluarkan sinyal yang diterjemahkan ke
dalam nyala LED. Mikroprosesor terus memantau perubahan dari
sensor gas dan perubahan pada tombol-tombol pilihan mode.
Mikroprosesor akan memproses lebih lanjut input tegangan yang
didapat sensor dan kemudian akan memutuskan apakah kondisi udara
saat ini bersih atau terpolusi. Tampilan LED menunjukkan tingkat
polusi udara saat ini.
4. Indikator LED

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Digunakan sebagai penunjuk tingkat kualitas udara, yang nyalanya
diatur mikroprosesor, tampilan LED menunjukkan kondisi udara saat
ini.

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

4.1 Hasil Rancangan Alat Ukur Konsentrasi Udara

Berdasarkan rancangan bangun pada Bab 3, maka dibuatlah sistem


secara keseluruhan, dan hasilnya pada gambar 4.1 memperihatkan perangkat
keras dari bagian luar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.1. Perangkat Keras dari Bagian Luar

4.2 Pengujian Sensor MQ-135

Pada sistem yang sudah dibuat kemudian dilakukan pengujian untuk


mengukur kualitas udara pada sebuah ruang terhadap kertas hit magic (kertas
anti nyamuk).

Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian

Percobaan Standar Uji Waktu Status


(ppm)
Ke (ppm) (s)

1 314 518 5 Buruk

2 314 535 10 Buruk

3 314 557 15 Buruk

4 314 434 20 Buruk

5 314 560 25 Buruk

Rata-rata 520,8 ppm

Persentase kesalahan pada pengukuran dalam satuan ppm pada setiap


interval nya yaitu :

1. Untuk 518 ppm

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


% kesalahan

2. Untuk 535 ppm


% kesalahan

3. Untuk 557 ppm


% kesalahan

4. Untuk 434 ppm


% kesalahan

5. Untuk 560 ppm


% kesalahan

Rata-rata keseluruhan

= 6585,6 %

4.3 Pengujian Rangkaian Arduino

Program arduino yang diberikan adalah sebagai berikut:


#include "arduino.h"
#include <LiquidCrystal.h>
#include <sstream>
#include <string>
#include <iostream>
using namespace std;

float concentration(float x) {
const float A[] = {
2.71494E+02, -3.10999E+02, 6.85051E+02, -3.47587E+02, 7.47499E+01
};

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


float result;
float B[4];
B[0] = x*x;
B[1] = B[0]*x;
B[2] = B[1]*x;
B[3] = B[2]*x;

result = A[0]*x+A[1]*B[0]+A[2]*B[1]+A[3]*B[2]+A[4]*B[3];
return result;
}

char messages[5][16] = {
"Heating sensor", "64 seconds", "Autozero", "Ready!", "ppm"};

int L;
float x;

float x0[5];
float x_initial;

LiquidCrystal lcd(12, 11,10, 9, 8,7,6); // Wiring microcontroller - LCD:

const int pushbutton = 8; // Pushbutton (normally open). Stops initial heating


time when it is pressed. .
const int analogPin = A0; // Reads sensor voltage as a float int the interval (0-
1)
corresponding to (0 - 3.3V).
float sensor_value_AnalogIn = 7; // Analog output to a multimeter or
datalogger (1V = 1000 ppm).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


void text_screen( char messages[], int colum, int row) {
lcd.setCursor( colum, row);
lcd.print(messages);
}

void setup() {
lcd.begin(16,2);
Serial.begin(9600);
lcd.clear();
text_screen(messages[0], 0, 0);
text_screen(messages[1], 0, 1);
delay(2000);

for (int j = 0; j<4; j++)


{
lcd.clear(); // Heating sensor 4x16 = 64 seconds
text_screen(messages[0], 0, 0);

for (int i = 0; i<16; i++){


if (pushbutton == 1){ // Pressing pushbutton stops initial heating and enters
in measuring mode.
break;
}

lcd.setCursor(i, 1);
lcd.write(62);
delay(1000);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


}*/
}

lcd.clear();
text_screen(messages[2], 0, 0);
delay(1000);

float sensor_value_AnalogIn = 7; // Analog output to a multimeter or


datalogger (1V = 1000 ppm).

for (int i=0; i<5; i++)


{
x0[i]= analogRead(analogPin);

delay(2000);

}
x_initial = (x0[0]+x0[1]+x0[2]+x0[3]+x0[4])/5.0; // Autozero. Average of 5
initial measures.

lcd.clear();
text_screen(messages[3], 0, 0);
delay(2000);

void loop() {
x = analogRead(analogPin);
Serial.println(x);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


x = (x-x_initial)*3.3; // Calculate real voltage.
float sensor_value_AnalogIn = x/1000;

if(x<0)
x = 0;

x = concentration(x);

delayMicroseconds(100);

//Float to string conversion.

char buffer[10];

dtostrf(x, 10, 3, buffer);

lcd.clear();

for (int i=0; i<strlen(buffer); i+=1)


{
lcd.setCursor(i,0);
lcd.write(buffer[i]);

text_screen(messages[4], 10, 0);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


delay(2000);
}

4.4 Pengujian Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui LCD tersebut dapat berfungsi


menampilkan pesan-pesan sesuai dengan proses yang dibuat:
Listing program percobaan LCD:

/*
LiquidCrystal Library - Hello World

Demonstrates the use a 16x2 LCD display. The LiquidCrystal


library works with all LCD displays that are compatible with the
Hitachi HD44780 driver. There are many of them out there, and you
can usually tell them by the 16-pin interface.

This sketch prints "Hello World!" to the LCD


and shows the time.

The circuit:
* LCD RS pin to digital pin 12
* LCD Enable pin to digital pin 11
* LCD D4 pin to digital pin 5
* LCD D5 pin to digital pin 4
* LCD D6 pin to digital pin 3
* LCD D7 pin to digital pin 2
* LCD R/W pin to ground
* LCD VSS pin to ground
* LCD VCC pin to 5V

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


* 10K resistor:
* ends to +5V and ground
* wiper to LCD VO pin (pin 3)

Library originally added 18 Apr 2008


by David A. Mellis

library modified 5 Jul 2009


by Limor Fried (http://www.ladyada.net)
example added 9 Jul 2009
by Tom Igoe
modified 22 Nov 2010
by Tom Igoe

This example code is in the public domain.

http://www.arduino.cc/en/Tutorial/LiquidCrystal
*/

// include the library code:


#include <LiquidCrystal.h>
#include <Wire.h>
// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(13,12,11, 10, 9, 8, 7) ;
int BUZZER=2;
int LED=5;
void setup() {
// set up the LCD's number of columns and rows:
lcd.begin(16,2);
Serial.begin(9600);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pinMode(BUZZER,OUTPUT);
pinMode(LED,OUTPUT);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("KUALITAS UDARA");
delay(1000);

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("TUGAS AKHIR2");
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("METROLOGI 2014");

delay(2000);

lcd.clear();

void loop() {
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("KUALITAS UDARA");

int sensorValue = analogRead(A4);


lcd.setCursor (12,1);
lcd.print(sensorValue);
Serial.print(sensorValue);
if(sensorValue>=250)
{
lcd.setCursor(0,1);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


lcd.print("TERDETEKSI ");
Serial.print(" TERDETEKSIB");
digitalWrite(BUZZER,HIGH);
digitalWrite(LED, HIGH);
}

else
{
digitalWrite(BUZZER,LOW);
digitalWrite(LED,LOW);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Aman");
analogWrite(BUZZER,0);
Serial.println(" AMAN");
}
delay(200);
lcd.clear();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian teori dan pengujian yang telah dilakukan, maka dengan ini
dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Sistem memerlukan tegangan yang stabil. Sehingga harus
membutuhkan waktu yang reltif lebih lama untuk mencapai kesalahan.
2. Sensor ini hanya dapat mendeteksi perubahan kualitas udara
pencemaran udara
3. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka rata-rata
kesalahan alat tersebut 6585,6 %.

5.2 Saran

Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan


alat ini adalah:
1. Perlu pendalaman lebih lanjut mengenai pemrosesan sinyal jika kita
ingin membuat sendiri rangkaian sensor kualitas udara.
2. Diperlukan pengkalibrasian alat lebih lanjut agar pengukuran terhadap
kualitas udara lebih akurat.
3. Alat ini dapat dikembangkan dengan menambahkan alarm detector
jikas gas yang dideteksi berbahaya/berpolusi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Agfianto Eko Putra, Teknik antar muka komputer : konsep & aplikasi, Penerbit
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002
Charles L. Philips, Royce D. Harbor, Sistem Kontrol, Penerbit PT Prenhallindo,
Jakarta,
Arisman, Dr., MB, Gizi dalam daur kehidupan, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, DEPKES, 1996
Suhata, ST, VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik, Penerbit Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2005
Arduino-pengenalan.pdf
Data Sheet LCD.pdf
Data Sheet MQ-135.pdf

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai