Anda di halaman 1dari 59

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Fisika Kertas Karya Diploma (Metrologi dan Instrumentasi)

2017

Rancang Bangun Alat Ukur Kecepatan


Aliran Air Menggunakan Sensor Flow
Meter Berbasis Arduino Uno 328p

Harahap, Duski Saad

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3850
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN AIR
MENGGUNAKAN SENSOR FLOW METER
BERBASIS ARDUINO UNO 328P

PROJEK AKHIR

DUSKI SAAD HARAHAP


142411036

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN AIR
MENGGUNAKAN SENSOR FLOW METER
BERBASIS ARDUINO UNO 328P

PROJEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma


Pada Departmen Fisika Jurusan D3 Metrologi dan Instrumentasi

DUSKI SAAD HARAHAP


142411036

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERSETUJUAN

Judul : Rancang Bangun Alat Ukur Kecepatan Aliran


Air Menggunakan Sensor Flow Meter Berbasis
Arduino Uno 328p
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Duski Saad Harahap
NIM : 142411036
Program Studi : Diploma (D-3)Metrologi Dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu PengetahuanAlam
Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di
Medan, ............ 2017

Komisi Pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
Ketua, Pembimbing,

(Dr. Diana Alemin Barus M,Sc) (Junedi Ginting, S.Si. M.Si)


NIP. 196607291992032002 NIP. 197306222003121001

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN AIR

MENGGUNAKAN SENSOR FLOW METER

BERBASIS ARDUINO UNO 328P

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali

beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing di sebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2017

Duski Saad Harahap


142411036

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah

Subhanahuwata‟ala, atas segala karuniaNya yang telah diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan Tugas Projek Akhir ini dengan baik. Shalawat dan

Salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapatkan syafa‟atnya di akhir

kelak.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima

kasih yang sebesar – besarnya kepada keluarga tercinta, khususnya kepada Ibunda

atas kasih saying dan kepercayaan yang telah kalian berikan kepada anak kalian ini,

serta saudara – saudaraku tercinta terima kasih untuk dukungannya. Doa dan

motivasi yang diberikan dari awal mulai perkuliahan sampai penulisan Tugas Projek

Akhir ini serta untuk seluruh keluarga yang telah membantu, mendukung dan

memberikan kelonggaran serta support terhadap pendidikan Saya hingga bisa

berkembang seperti sekarang.

Serta Orang-orang yang mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Projek Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

banyak kepada :

1. Yth. Bapak Dekan Dr. Kerista Sebayang beserta jajarannya di lingkungan

FMIPA USU

2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M,Sc, selaku Ketua Program Studi D3 Metrologi

dan Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bapak Junedi Ginting, S.Si, M.Si. selaku dosen pembimbing dalam penyelesaian

tugas projek akhir ini. Penulis sangat berterima kasih untuk setiap bimbingan,

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
masukan, saran bahkan waktu yang senantiasa diberikan kepada penulis sampai

pada akhir penyelesaian tugas projek akhir ini.

4. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D-3 Metrologi Dan Instrumentasi

Departemen Fisika FMIPA USU

5. Kakak Juliana dan Juliani, kepada teman – teman sekelas terima kasih atas

bimbingan, dorongan, dukungan dan kesabaran kalian dalam pengerjaan tugas

projek akhir ini dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

kehidupan penulis yang tidak mampu saya tuliskan satu persatu.Jazakumullah

khairan katsiran

6. Kepada Murabbi yang selalu sabar mengajarkan ilmunya yang bermanfaat.

Jazakumullah khairan katsiran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas projek akhir ini

masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan tugas projek akhir ini.

Semoga laporan tugas projek akhir ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis

dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Amin YaaRabbal‟alamin.

Medan, Juli 2017

Penulis,

Duski Saad Harahap


142411036

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Telah dirancang dan dibuat alat pengukur kecepatan aliran air yang
efektif.Alat ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno 328P dan Sensor Flow
Meter. Prinsip kerja alat ini adalah mencacah jumlah putaran rotor pada Sensor Flow
Meter yang kemudian dikonversikan menjadi kecepatan arus air. Mikrokontroler
Arduino Uno 328P digunakan sebagai pencacah sinyal digital, pengambilan data dan
pengontrol tampilan LCD. Hasil pengukuran ditampilkan pada layar LCD. Hasil
pengujian alat menunjukkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik. Pengujian alat
dilakukan dengan cara pengaliran air melalui sensor flow meter.

Kata Kunci : Kecepatan Aliran Air, Mikrokontroler Arduino Uno 328P, Sensor Flow
Meter

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

It has been designed and manufactured gauge the flow of water flow is
effective. This tool uses the Arduino Uno microcontroller 328P and Sensor Flow
Meter. The working principle of this tool is to count the number of revolutions of the
rotor on the Sensor Flow Meter which is then converted into the current velocity of
water. Arduino Uno microcontroller is used as a counter 328P digital signal, data
retrieval and LCD display controller. The measurement results displayed on the LCD
screen. The test results show that the tool can work with good tools. Testing is done
by means of the drainage of water through the flow meter sensor.

Keywords: Water Flow Speed, Microcontroller Arduino Uno 328P, Flow Meter
Sensor

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ........................................................................................................i

PERNYATAAN .........................................................................................................ii

PENGHARGAAN ............................................................................................................ iii

ABSTRAK ......................................................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................x

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ......................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................2

1.3. Batasan Masalah ...................................................................................3

1.4. Maksud dan tujuan ................................................................................3

1.5. Metode Penelitian .................................................................................3

1.6. Tinjauan Pustaka ...................................................................................4

1.7. Sistematika Penulisan ...........................................................................4

BAB 2. LANDASAN TEORI

2.1. Aliran Fluida .........................................................................................6

2.2. Arduino Uno .........................................................................................7

2.3.Sensor .....................................................................................................14

2.3.1. Flow Meter ..................................................................................16

2.4.Liquid Crystal Display(LCD) ................................................................20

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5. LED .......................................................................................................23

2.5.1.Fungsi Fisikal LED ......................................................................25

2.5.2. Emisi Cahaya ..............................................................................25

2.5.3. Tegangan Maju ...........................................................................26

2.5.4. Sirkuit LED .................................................................................26

2.5.5. Substrat LED ...............................................................................27

2.6. Buzzer ...................................................................................................28

2.7. Trimpot .................................................................................................30

BAB 3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1. Diagram Blok Rangkaian ......................................................................32

3.2. Rangkaian Arduino Uno .......................................................................33

3.3. Rangkaian Sensor Flow Meter ..............................................................34

3.4. Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) ............................................35

3.5. Rangkaian Alat Secara Keseluruhan .....................................................35

3.6. Perancangan Perangkat Lunak ..............................................................36

3.7. Rangkaian Pada ARES .........................................................................38

3.8. Flowchart ..............................................................................................39

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian Alat .......................................................................................40

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................................. 42

5.2. Saran............................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

2.2. Board Arduino Uno 8

2.3.1. Fisik dan skematik instalasi Water Flow Sensor G1/2 17

2.3.1.1. Mechanic Dimensi Water Flow sensor G1/2 17

2.4. Fisik LCD 2 x 16 21

2.5. Simbol LED dan LED 24

2.5.1. Struktur dasar LED 24

2.6. Buzzer dan simbol buzzer 29

2.6.1. Skematik buzzer 30

2.7. (a) Trimpot, (b) Simbol trimpot, (c) Rangkaian pembagi

tegangan 31

3.1. Diagram Block 32

3.2. Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno 33

3.3. Rangkaian Sensor Flow Meter 34

3.4. Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari

LCD ke Arduino Uno 35

3.5. Rangkaian alat secara keseluruhan 36

3.6. Program arduino 1.6.6 untuk Void Setup 37

3.6.1. Program arduino 1.6.6 untuk Void Loop 38

3.7. Rangkaian pada ARES 38

3.8. Flowchart 39

4.1. Pengukuran Flow meter dengan serial monitor 40

4.1.1. Konfigurasi sensor flow meter dengan Arduino Uno 41

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Saat uji sensor tampilan data xiv

Lampiran 2 Saat pengujian alat atau mengukur kecepatan aliran air xiv

Lampiran 3 Program Alat Pengukur Kecepatan Aliran Air xv

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

2.2. Deskripsi Arduino Uno 9

2.3.1. Komponen sensor 18

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam memantau penggunaan air oleh pelanggan, PDAM menggunakan

meter air yang terpasang pada masing – masing rumah pelanggan. Sebagai

pengukur penggunaan air, alat ini dilengkapi beberapa karakteristik metrologis salah

satunya alat penunjuk yang berfungsi untuk mengukur volume air yang digunakan

dengan satuan liter per jam (L/hour). Bentuk fisik dari alat penunjuk salah satunya

adalah digit angka. Digit angka dari penunjuk ini nantinya akan dicatat oleh petugas

pencatat meter air setiap bulannya yang datang ke rumah pelanggan secara manual

dengan menggunakan alat tulis dan kartu pencatatan. Angka yang dicatat oleh

petugas tersebut dimasukkan ke dalam program komputer secara manual diseluruh

cabang terkait diproses menjadi tagihan yang harus dibayar oleh pelanggan.

Alat ukur yang tadinya masih manual, sekarang sudah banyak yang

menggunakan sistem digital. Sehingga kita mendapatkan kemudahan untuk

membaca nilai hasil pengukuran, dan itu pun lebih akurat dari pada alat ukur yang

manual, karena ditampilkan berupa angka. Misalkan untuk mengukur berat suatu

benda, sekarang sudah ada timbangan digital di mana nilai berat benda yang

ditimbang akan ditampilkan pada display. Pada kendaraan bermotor juga sudah

dilengkapi dengan speedometer digital, sehingga memudahkan pengendara untuk

melajukan kendaraannya pada kecepatan yang di inginkan, misalkan pada kecepatan

yang tertera pada rambu lalu lintas.

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dan masih banyak alat ukur lain yang menggunakan sistem digital.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis mencoba untuk merancang

dan membuat sebuah Flowmeter digital dengan memanfaatkan Arduino Uno dengan

menambahkan sensor flowmeter sebagai sensor yang selanjutnya menjadi masukan

bagi program kemudian diproses dan hasilnya akan ditampilkan digital pada display

(LCD) dengan judul :

“RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN AIR

MENGGUNAKAN SENSOR FLOW METER BERBASIS ARDUINO UNO

328P”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa

masalah antara lain :

1. Bagaimana merancang dan membuat suatu model sensor kecepatan aliran

air sehingga mempunyai karakteristik yang sama dengan sensor yang

sebenarnya?

2. Bagaimana merancang dan membuat rangkaian pengubah sinyal keluaran

analog dari sensor ke sinyal digital yang akan diolah oleh Arduino Uno?

3. Bagaimana merancang dan membuat mekanik pada alat tersebut agar sensor

tidak terkena air?

1.3. Batasan Masalah

Mengingat pembahasan dalam perancangan alat yang dibuat dapat meluas

maka tulisan ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut :

2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Sensor yang digunakan adalah sensor flowmeter

2. Tampilan data dengan LCD (Liquid Crystal Display)

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan projek akhir ini antara lain guna membuat Rancang

Bangun Alat Ukur Kecepatan Aliran Air Menggunakan Sensor Flow Meter Berbasis

Arduino Uno 32P.

Tujuan dari projek ini adalah merancang dan membuat suatu instrumentasi,

yaitu :

1. Merancang dan membuat alat yang dapat mengetahui kecepatan aliran air.

2. Mengetahui suatu sistem kerja dari sensor flow meter.

3. Mengetahui cara kerja Arduino Uno.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan projek akhir ini adalah sebagai

berikut:

a. Metode Pustaka

Mencari data-data yang berkaitan dengan alat yang akan dibuat, dari

literatur buku–buku, jurna–jurnal, majalah–majalah elektronika, dan situs–situs

internet untuk mempelajari hal–hal sebagai berikut:

1. Karakteristik Arduino uno.

2. Karakteristik sensor flow meter.

3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Karakteristik Liquid Crystal Display ( LCD ).

b. Metode Perancangan dan pembahasan alat

Membahas tentang langkah – langkah membuat alat yang dirancang secara

keseluruhan dimulai dari perancangan hardware, perancangan software pada

mikrokontroler Arduino uno sampai menampilkan layar pada LCD.

1.6. Tinjauan Pustaka

Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori, data-data atau

informasi sebagai bahan acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan,

pembuatan dan persyaratan tugas akhir.

1.7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan projek akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang projek akhir,

identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metode penelitan, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi penjelasan dasar teori mengenai konsep yang

digunakan dalam pembahasan sistem perancangan alat ukur ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada bab ini akan dibahas secara detail tentang perancangan dan

pembuatan sistem secara keseluruhan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi uraian hasil pengujian alat yang telah dibuat,

pengoperasian, dan spesifikasi alat dan lain-lain.

BAB V : PENUTUP

Sebagai bab terakhir penulisan, penulis akan menguraikan beberapa

kesimpulan dari uraian bab-bab sebelumnya dan penulis akan

berusaha memberikan saran yang mungkin bermanfaat.

5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II

LANDASAN TEORI

Tinjauan pustaka sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem.

Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan di dalam

merencanakan suatu sistem. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka tinjauan

pustaka merupakan bagian yang harus di pahami untuk pembahasan selanjutnya.

Pengetahuan yang mendukung perencanaan dan realisasi alat meliputi arduino dan

sensor flow meter.

2.1. Aliran Fluida

Tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida bergerak. Yang

dimaksud fluida bergerak adalah jika fluida tersebut bergerak lurus terhadap sekitar.

Aliran fluida dikatakan aliran garis lurus apabila aliran fluida yang mengalir

mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung pangkalnya. Aliran garis

lurus juga disebut aliran berlapis atau aliran laminar (laminar flow). Kecepatan-

kecepatan partikel di tiap titik pada garis arus, searah dengan garis singgung di titik

itu. Dengan demikian garis arus tidak pernah berpotongan. Pada fluida yang tak

termampatkan, hasil kali antara kelajuan aliran fluida dan luas penampangnya selalu

tetap. Jadi A.v = konstan, atau disebut debit (Q). Debit adalah volume fluida ( m 3 )

yang mengalir melewati suatu penampang dalam selang waktu tertentu. Dirumuskan

dengan persamaan berikut :

6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Q = V/ t..................................................................................(2.1).

Keterangan :

Q = debit ( m3 / s )

V = volume fluida ( m3 )

t = waktu fluida mengalir (s)

2.2. Arduino Uno

Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta

memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan. Arduino dapat

mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat

mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya. Arduino

mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino Mega 2560, Arduino

Fio, dan lainnya. Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis

ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat

digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi

USB, jack power, kepala ICSP, dan tombolreset. Arduino mampu men-support

mikrokontroller dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.2. Board Arduino Uno

Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega

328 yang merupakan produk dari Atmel. Arduino memiliki kelebihan tersendiri

dibanding board mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, arduino juga

mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam

board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan

kita ketika memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada

kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian

loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram mikrokontroler.

Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan

sebagai port komunikasi serial.

Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14

pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai

output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah

tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi

pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0 – 13,

8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada

keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14 – 19. dengan kata lain pin analog 0 –

5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14 – 16. Sifat open source arduino juga

banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini,

karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung

pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang

ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah

disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam

mempelajari dan mendalami mikrokontroller. Deskripsi Arduino Uno sebagai

nberikut :

Mikrokontroller Atmega 328

Tegangan Pengoperasian 5V

Tegangan Input yang disarankan 7 – 12 V

Batas Tegangan Input 6 – 20 V

14 pin digital (6 diantaranya

Jumlah pin I/O digital menyediakan keluaran PWM)

Jumlah pin input analog 6 pin

Arus DC tiap pin I/O 40 mA

Arus DC untuk pin 3,3 V 50 mA

32 KB (Atmega 328) sekitar 0,5 KB

Memori Flash digunakan oleh bootloader

SRAM 2 KB (Atmega 328)

EPROM 1 KB (Atmega 328)

Clock Speed 16 MHz

Tabel. 2.2. Deskripsi Arduino Uno

9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Power

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.

Powernya diselek secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC

atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada

koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply

dari luar sebesar 6 – 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan

menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan

lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan

kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Penjelasan

pada pin power adalah sebagai berikut :

 Vin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar

(seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang

diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika

tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

5V

Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen

lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board,

atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3V

Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya

adalah 50mA.

 Pin Ground

berfungsi sebagai jalur ground pada Arduino

 Memori

ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB

yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan

1 KB untuk EEPROM.

1. Input & Output

Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output,

menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digital Read(). Input/output

dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum

40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50K

Ohm. Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

 Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim

(TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari

USB ke TTL chip serial.

 Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger

sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi

analogWrite().

 SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport

komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak

termasuk pada bahasa arduino.

 LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin

bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

2. Komunikasi

Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan

komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan

UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1

(TX). Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada

driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file ini diperlukan.

Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data

sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan

berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke

komputer.

3. Software Arduino

Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino . Pada

ATMega328 di Arduino terdapat bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng

– upload kode baru untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware

eksternal.IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan

menggunakan Java.IDE Arduino terdiri dari:

12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan

mengeditprogram dalam bahasa Processing.

 Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)

menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa

memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler

adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

 Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari computer ke

dalammemory didalam papan Arduino.

Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch.

Kata“sketch” digunakan secara bergantian dengan “kode program” dimana keduanya

memiliki arti yang sama.

4. Bahasa Pemograman Arduino Berbasis Bahasa C

Seperti yang telah dijelaskan diatas program Arduino sendiri menggunakan

bahasa C. walaupun banyak sekali terdapat bahasa pemrograman tingkat tinggi (high

level language) seperti pascal, basic, cobol, dan lainnya. Walaupun demikian,

sebagian besar dari paraprogramer profesional masih tetap memilih bahasa C sebagai

bahasa yang lebih unggul, berikut alasan-alasannya:

Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti

dapat menyelesaikan program – program besar seperti pembuatan sistem operasi,

pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan kompilator bahasa

pemrograman baru. Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat

dijalankan di beberapa sistem operasi yang berbeda. Sebagai contoh program yang

13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kita tulis dalam sistem operasi windows dapat kita kompilasi didalam sistem operasi

linux dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.

2.3. Sensor

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran

mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor

sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau

pengendalian.Sensor adalah alat untuk mendeteki/mengukur sesuatu, yang digunakan

untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan

dan arus listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor

memberikan kesamaan yanag menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang

kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya.

Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi

mengubah tegangan fisika (misalnya: temperatur, cahaya, gaya, kecepatan putaran)

menjadi besaran listrik yang proposional. Sensor dalam teknik pengukuran dan

pengaturan ini harus memnuhi persyaratan-persyaratan kualitas yakni :

a. Linieritas

Konversi harus benar-benar proposional, jadi karakteristik konversi harus linier.

b. Tidak tergantung temperatur

Keluaran inverter tidak boleh tergantung pada temperatur disekelilingnya, kecuali

sensor suhu.

c. Kepekaan

14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kepekaan sensor harus dipilih sedemikian, sehingga pada nilai-nilai masukan yang

ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang cukup besar.

d. Waktu tanggapan

Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor untuk mencapai

nilai akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak. Sensor harus

dapat berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah.

Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat

dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu :

a) Sensor thermal (panas)

Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala

perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang

tertentu.Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo

dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dan

sebagainya.

b) Sensor mekanis

Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis,

seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tek anan,

aliran, level dan sebagainya. Contoh; strain gage, linear variable deferential

transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dan

sebagainya.

c) Sensor optik (cahaya)

15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sensor optik atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya

dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda

atau ruangan.Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo

multiplier, pyrometer optic, dan sebagainya.

2.3.1. Flow Meter

Sensor aliran adalah alat untuk merasakan laju aliran fluida. Biasanya sensor

aliran adalah elemen penginderaan yang digunakan dalam flow meter atau aliran

logger untuk merekam aliran cairan. Seperti yang terjadi untuk semua sensor, akurasi

mutlak pengukuran memerlukan fungsi untuk kalibrasi. Ada berbagai macam sensor

aliran dan aliran meter termasuk beberapa yang memiliki baling-baling yang

didorong oleh cairan dan dapat mendorong potensiometer putar atau perangkat

sejenis. Sensor aliran lain didasarkan pada sensor yang mengukur transfer panas

yang disebabkan oleh media bergerak. Prinsip ini umum untuk mikrosensor untuk

mengukur aliran.

Water Flow sensor terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air, dan sensor hall

efek. Ketika air mengalir melalui gulungan rotor-rotor, kecepatan perubahan dengan

tingkat yang berbeda aliran sesuai sensor hall efek output sinyal pulsa. Kelebihan

sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5V dc dan Ground.

Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 2.3.1. Fisik dan skematik instalasi Water Flow Sensor G1/2

16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.3.1.1. Mechanic Dimensi Water Flow sensor G1/2

No Name Kuantitas Material Catatan

1. Valve body 1 PA66+33% glass fiber

2. Stainless steel body 1 Stainless steel SUS304

3. Axis 1 Stainless steel SUS304

4. Impeller 1 POM

5. Ring magnet 1 Ferrite

6. Middle ring 1 PA66+33% glass fiber

7. O-seal ring 1 Rubber

8. Electronic seal ring 1 Rubber

9. Cover 1 PA66+33% glass fiber

10. Screw 4 Stainless steel SUS304 3.0*11

11. Cable 1 1007 24AWG

Tabel 2.3.1. Komponen sensor

17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jenis pengukur aliran yang paling luas digunakan adalah pengukuran tekanan

diferensial. Pada prinsipnya beda luas penampang melintang dari aliran dikurangi

dengan yang mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikan pula energi

gerakan atau energi kinetis. Karena energi tidak bisa diciptakan atau dihilangkan

(Hukum perpindahan energi ), maka kenaikan energi kinetis ini diperoleh dari energi

tekanan yang berubah. Lebih jelasnya, apabila fluida bergerak melewati penghantar

(pipa) yang seragam dengan kecepatan rendah, maka gerakan partikel masing-

masing umumnya sejajar disepanjang garis dinding pipa.Kalau laju aliran meningkat,

titik puncak dicapai apabila gerakan partikel menjadi lebih acak dan kompleks.

Kecepatan kira-kira di mana perubahan ini terjadi dinamakan kecepatan kritis dan

aliran pada tingkat kelajuan yang lebih tinggi dinamakan turbulen dan pada tingkat

kelajuan lebih rendah dinamakan laminer.

Kecepatan kritis dinamakan juga angka Reynold, dituliskan tanpa dimensi:

di mana :

D = penampang arus fluida

ρ = kerapatan fluida

V = kecepatan fluida

μ = kecepatan absolut fluida

Batas kecepatan kritis untuk pipa biasanya berada diantara 2000 dan 2300.

Pengukuran aliran metoda ini dapat dilakukan dengan banyak cara misalnya:

menggunakan pipa venturi, pipa pitot, orifice plat (lubang sempit), turbine flow

18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
meter, rotameter, cara thermal menggunakan bahan radio aktif, elektromagnetik,

ultar sonic dan flowmeter gyro. Cara lain dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan

kebutuhan proses.

Spesifikasi Sensor Flow Meter :

a. Bekerja pada tegangan 5 V DC – 24 VDC

b. Arus Maksimum saat ini 15 mA (DC 5 V)

c. Berat sensor 43 g

d. Tingkat Aliran rentang 0,5 ~ 60 L / menit

e. Suhu Pengoperasian 0° C ~ 80°

f. Operasi kelembaban 35 % ~ 90 % RH

g. Operasi tekanan bawah 1.75 Mpa

h. Store temperature -25°C~+80°

i. Store humidity 25 % ~ 90 % RH

2.4. LCD

Liquid Crystal Display (LCD) 2 x 16 Kegunaan LCD banyak sekali dalam

perancangan suatu system dengan menggunakan mikrokontroler. LCD (Liquid

Crystal Display) dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor,

menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. Pada

praktek proyek ini, LCD yang digunakan adalah LCD 16 x 2 yang artinya lebar

19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
display 2 baris 16 kolom dengan 16 Pin konektor. Adapun konfigurasi dan deskripsi

dari pin-pin LCD antara lain:

 VCC (Pin 1)

Merupakan sumber tegangan +5V.

 GND 0V (Pin 2)

Merupakan sambungan ground.

 VEE (Pin 3)

Merupakan input tegangan Kontras LCD.

 RS Register Select (Pin 4)

Merupakan Register pilihan 0 = Register Perintah, 1 = Register Data.

 R/W (Pin 5)

Merupakan read select, 1 = read, 0 = write.

 Enable Clock LCD (Pin 6)

Merupakan masukan logika 1 setiap kali pengiriman atau pembacaan data.

 D0 – D7 (Pin 7 – Pin 14)

Merupakan Data Bus 1 -7

 Anoda ( Pin 15)

Merupakan masukan tegangan positif backlight

20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Katoda (Pin 16)

Merupakan masukan tegangan negatif backlight

Gambar 2.4. Fisik LCD 2 x 16

Setiap memori mempunyai fungsi – fungsi tersendiri :

a. DDRAM

DDRAM merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan. Contohnya

karakter ‗A„ atau 41h yang ditulis pada alamat 00 akan tampil pada baris pertama

dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut di alamat 40h, karakter

tersebut akan tampil pada baris kedua kolom pertama dari LCD.

b. CGRAM

CGRAM merupakan memori untuk menggambarkan pola seluruh karakter

dan bentuk karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Akan tetapi isi memori

akan hilang saat power supply tidak aktif sehingga pola karakter akan hilang.

c. CGROM

CGROM adalah memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dan

pola tersebut ditentukan secara permanen dari HD44780 sehingga arah yang melalui

transistor.

21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Tipe: UJT, BJT, JFET, MOSFET, IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET,MESFET

HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC.

2. Polaritas : NPN atau N-Channel, PNP atau P – channel

3. Maximum kapasitas daya : Low Power, Medium Power, High Power

4. Maksimum frekuensi kerja : low, medium, atau high frequency, RF transistor,

Microwave, dan lain-lain.

5. Aplikasi : Amplifier, Saklar, General purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain –

lain.

2.5. LED

Suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak

koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminensi.

Warna yang diasilkan tergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa

juga ultraviolet dekat atau infra merah dekat. Fungsi lampu LED (Light Emiting

Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita.

LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer.

Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan

bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan

sebagainya.

LED sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan

global karena efisiensinya. Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk :

- Penerangan untuk rumah

22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
- Penerangan untuk jalan

- Penerangan untuk lalu lintas

- Penerangan untuk advertising

- Penerangan untuk interior/eksterior gedung

Gambar 2.5. Simbol LED dan LED

Light Emiting Diode (LED) merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat

mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan. Semikonduktor merupakan

material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik konduktor

listrik. Semikonduktor umunya dibuat dari konduktor lemah yang diberi „pengotor‟

berupa material lain. Dalam LED digunakan konduktor dengan gabungan unsur

logam aluminium-gallium-arsenit (AlGaAs). Konduktor AlGaAs murni tidak

memiliki pasangan elektron bebas sehinga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Oleh

karena itu dilakukan proses doping dengan menambahkan elektron bebas untuk

mengganggu keseimbangan konduktor tersebut, sehingga material yang ada menjadi

semakin konduktif.

23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.5.1. Struktur dasar LED

2.5.1. Fungsi Fisikal LED

Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor istimewa. Sepeti sebuah

diode normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh,

atau di pop dengan ketidak murnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut

p-n junction. Pembawa muatan elektron dan lubang mengalir ke junction dari

elektrode dengan voltaseberbeda.Ketika elektron betemu dengan lubang, dia jatuh ke

tingkat energi yang lebih rendah dan melepas energi dalam bentuk photon.

2.5.2. Emisi Cahaya

Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu

warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n

junction. Sebuah diode normal biasanya terbuat dari silikon atau germanium,

memancarkan cahaya tampak infra merah dekat. Tetapi bahan yang digunakan untuk

sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya infra merah dekat, tampak,

dan ultra ungu dekat.

Tidak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan

polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan

24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan

semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan

tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit

arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan

emisi cahaya. Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif

rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator

searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.

2.5.3. Tegangan Maju

Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik

diode yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila

diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang

diberikan adalah tegangan maju. Tegangan yang diperlukan sebuah diode untuk

dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf).

2.5.4. Sirkuit LED

Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi seri

maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah

jumlah tegangan yang diperlukan seluru LED dalam rangkaian tadi. Namun bila

LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan jumlah arus

yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini. Menyusun LED dalam rangkaian

seri akan lebih sulit jika warna LED berbeda-beda, karena setiap warna LED yang

berlainan mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda.

Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan oleh

sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka beberapa

25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan terlalu besar

akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju relatif rendah.

Pada umumnya LED ang disusun secara seri harus mempunyai tegangan

maju yang sama atau paling tidak tak berbeda jauh supaya rangkaian LED ini dapat

bekerja dengan baik. Jika LED digunakan untuk indikator pada voltase lebih tinggi

dari operasinya dirangkai seri dengan resistor unutk menyesuaikan arus agar tidak

melampaui arus maksimum LED, kalau arus maksimum terlampaui LED jadi rusak.

2.5.5. Substrat LED

Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dan merah dibuat

dengan gallium arsenide. Perkembangan dalam ilmu material telah memungkinkan

produksi alat dengan panjang gelombang yang lebih pendek, menghasilkan cahaya

dengan warna bervariasi. LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang

bervariasi, menghasilkan warna sebagai berikut :

- Aluminium gallium arsenide (AlGaAs) - merah dan infra merah

- Gallium aluminium phosphide - hijau

- Gallium arsenide/phosphide (GaAsP) - mera, oranye-merah, oranye, dan

kuning

- Gallium nitride (GaN) - hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru

- Gallium phosphide (GaP) - merah, kuning, dan hijau

- Zinc selenide (ZnSe) - biru

- Indium gallium nitride (InGaN) - hijau kebiruan dan biru

26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
- Indium gallium aluminium phosphide - oranye-merah, oranye, kuning, dan

hijau

- Silicon carbide (SiC) - biru

- Diamond (C) - ultraviolet

- Silicon (Si) - biru (dalam pengembangan)

- Sapphire (Al2O3) - biru

2.6. Buzzer

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah

sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah

perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, alarm pada jam

tangan, bel rumah, peringatan mundur pada truk dan perangkat peringatan bahaya

lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang

berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai

kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam

menggabungkannya ke rangkaian elektronika lainnya.

Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut

dengan Beeper.Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh

dua orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada

tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan

Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970-an.

Rangkaian buzzer sebagai tanda dan pengingat memiliki kemampuan

istimewa yaitu bisa mendeteksi gerakan dalam kondisi gelap. Berdasarkan

27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengalaman begitu banyaknya kasus pencurian dimana si pencuri beraksi dalam

keadaan tanpa cahaya. Untuk itulah sistem keamanan dibuat untuk mengurangi

tindak kejahatan pencurian.

Rangkaian alarm buzzer tidak hanya digunakan sebagai penanda pada sistem

keamanan. Buzzer juga digunakan pada bel rumah, jam alarm, AC, dan perangkat

elektronik lainnya yang menggunakan sistem pengingat.Rangkaian buzzer sederhana

terdiri dari transistor sebagai driver yang berfungsi sebagai saklar dan penguat arus.

Cara kerja rangkaian alarm buzzer yaitu ketika sinyal keluar dari mikrokontroler

berlogika high, maka mikrokontroler akan mengirimkan sinyal ke buzzer sehingga

memicu buzzer untuk bekerja. Ketika buzzer telah bekerja maka akan menciptakan

suara yang telah diatur sesuai dengan instruksi coding pada mikrokontroler.

Gambar 2.6. Buzzer dan simbol buzzer

Gambar 2.6.1. Skematik buzzer

28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7. Trimpot

Resistor tidak tetap (Variable Resistor) merupakan jenis resistor yang

memiliki nilai resistansi yang berubah-ubah secara langsung yaitu dengan cara

menggeser atau memutar tuas yang ada. Resistor jenis Trimpot merupakan resistor

dimana nilai resistansinya dapat berubah, dalam dunia elektronika akrab disebut

Trimpotensiometer. Karakter dan sifat resistor trimpot hampir sama dengan

potensiometer, yang membedakan adalah bentuknya, kalau trimpot relatif kecil

sedangkan potensiometer lebih besar.

(a) (b) (c)

Gambar 2.7. (a) Trimpot, (b) Simbol trimpot, (c) Rangkaian pembagi tegangan

Perubahan nilai dalam resistor trimpot juga sama denga potensiometer yaitu

linier dan logaritmatik. Adapun cara mengubah nilai resistor trimpot adalah dengan

cara memutar lubang tengah yang terdapat di tengah trimpot dengan menggunakan

obeng. Trimpot merupakan suatu komponen elektronik yang berfungsi sebagai

hambatan yang memiliki nilai hambatan yang dapat diubah sesuai dengan keinginan.

Trimpot memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pembagi tegangan.

29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1. Diagram Block

Adapun diagram block yang dapat dibuat dari alat ukur kecepatan arus air

adalah sebagai berikut :

Aliran air LCD

Sensor
flow meter Arduino Uno

Gambar 3.1. Diagram Block

Alat ukur kecepatan arus air secara keseluruhan terdiri dari 3 (tiga) bagian

utama yaitu bagian masukan berupa sensor kecepatan air, bagian pemrosesan berupa

rangkaian mikrokontroler Arduino dan bagian keluaran berupa LCD. Bagian

masukan berupa sensor kecepatan air yang menggunakan sensor flow meter ada

baling – baling warna putih yang akan berputar jika ada aliran air. Pada baling –

baling putih tersebut ada magnet yang ikut berputar. Gerakan magnet ini dideteksi

oleh sensor „Hall Effect‟ yang ada di bagian bawah. Sensor ini terhubung ke 3 buah

kabel warna hitam, kuning dan merah. Kabel hitam untuk GND, kabel merah untuk

VCC, kabel kuning untuk output pulsa. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi

jumlah putaran persatuan waktu. Bagian pemrosesan yang berupa rangkaian

30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mikrokontroler Arduino yang berperan sebagai pencacah dan pengolah data arus dari

sensor flow meter tersebut. Bagian keluaran berupa layar LCD dengan 2 (dua) baris

dan 16 (enam belas) kolom yang berperan menampilkan secara langsung hasil

pengukuran.

3.2. Rangkaian Arduino Uno

Dalam aplikasinya adapun cara kerja rangkaian ini yaitu Water Flow sensor

terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air, dan sensor hall efek. Ketika air mengalir

melalui, gulungan rotor-rotor. Kecepatan perubahan dengan tingkat yang berbeda

aliran. Sesuai sensor hall efek output sinyal pulsa akan menyalurkan sinya menuju

mikrokontroler arduino uno. Saat mikrokontroler arduino uno mendapat logic high

(1), kemudian akan diproses pada sistem mikrokontroler arduino uno. Setelah

diproses oleh mikrokontroler arduino uno, kemudian mikrokontroler arduino uno

tersebut mengeluarkan output yang disalurkan ke tampilan LCD.

Gambar 3.2. Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno

31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3. Rangkaian Sensor Flow Meter

Sensor aliran adalah elemen penginderaan yang digunakan dalam flow meter,

atau aliran logger, untuk merekam aliran cairan. Seperti yang terjadi untuk semua

sensor, akurasi mutlak pengukuran memerlukan fungsi untuk kalibrasi. Ada berbagai

macam sensor aliran dan aliran meter, termasuk beberapa yang memiliki baling-

baling yang didorong oleh cairan, dan dapat mendorong potensiometer putar, atau

perangkat sejenis. Sensor aliran lain didasarkan pada sensor yang mengukur transfer

panas yangdisebabkan oleh media bergerak. Prinsip ini umum untuk mikrosensor

untuk mengukur aliran.

Water Flow sensor terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air, dan sensor hall

efek. Ketika air mengalir melalui, gulungan rotor-rotor. Kecepatan perubahan dengan

tingkat yang berbeda aliran sesuai sensor hall efek output sinyal pulsa. Kelebihan

sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5V dc dan Ground.

Kemudian akan diproses pada sistem mikrokontroler arduino uno. Setelah diproses

oleh mikrokontroler arduino uno, kemudian mikrokontroler arduino uno tersebut

mengeluarkan output yang disalurkan ke tampilan LCD.

Gambar 3.3. Rangkaian Sensor Flow Meter

3.4. Rangkaian LCD ( Liquid Crystal Display)

Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD ( Liquid Crystal

Display) ke mikrokontroler arduino uno dapa dilihat pada gambar dibawh ini :

32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.4. Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD ke Arduino

3.5. Rangkaian Alat Secara Keseluruhan

Perancangan sistem elektronik atau perangkat keras dalam sistem pengukur

kecepatan arus air ini perancangan meliputi rangkaian perancangan pembanding

(penguat) dan perancangan display LCD. Untuk menghindari kesalahan dalam

sistem, maka sistem ini dibuat dalam board PCB yang terpisah.

Dari gambar dibawah ini penulis menjelaskan bahwa rangkaian yang akan

dibuat menggunakan mikrokontroler Arduino Uno, Sensor Flow Meter dan LCD.

Mikrokontroler Arduino Uno merupakan pemrograman dari alat tersebut, Sensor

Flow Meter sebagai sensor yang dapat menjadi pengirim sinyal, Liquid Crystal

Display (LCD) berfungsimenampilkan data yang dikirim oleh mikrokontroler

Arduino Uno.

Gambar 3.5. Rangkaian alat secara keseluruhan

33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6. Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak pada program mikrokontroler arduino ini

menggunakan perangkat lunak software arduino IDE yang berbasis bahasa C++ yang

telah dipermudah melalui library. Arduino menggunakan Software Processing yang

digunakan untuk menulis program kedalam arduino.Untuk memasukkan program

kedalam sebuah mikrokontroler arduino, dibutuhkan Driver USB, IDE Arduino 1.6.6

dan Ardunio Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan di dalam

mikrokontroler. Dengan membuat program sebagai berikut :

Gambar 3.6. Program arduino 1.6.6 untuk Void Setup

34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.6.1. Program arduino 1.6.6 untuk Void Loop

3.7. Rangkaian pada ARES

Pada bagian ini akan menghubungkan jalur rangkaian sesuai dari yang dibuat

pada ISIS dan disini akan dirangkaian kembali sesuai dengan peletakan yang

diinginkan dan siap untuk di cetak pada papan PCB.

Gambar 3.7. Rangkaian pada ARES

35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.8. Flowchart

Dari flowchart dibawah ini dijelaskan bahwa setelah sensor flow meter

membaca arus air, kemudian dikirimkan data ke mikrokontroler Arduino lalu di

tampilkan di Liquid Crystal Display (LCD).

START

Baca data sensor


flow meter

Konversi Data
Pulse ke m/s

Tampilkan Data
ke LCD

END

Gambar 3.8. Flowchart

36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian Alat

Proses pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem

yang dibuat telah dapat berfungsi dengan yang diharapkan. Pengujian alat dilakukan

terhadap semua blok pada sistem yang diuji secara mandiri dan setelah itu dilakukan

pengujian secara keseluruhan. Pada bagian ini pengukuran hasil keluaran berupa

satuan liter, dilakukan dengan cara mandiri yang dimonitor langsung menggunakan

serial monitor pada program Arduino. Gambar 4.1 ditunjukkan sebuah sampel yang

diambil dari pengukuran menggunakan serial monitor Arduino.

Gambar 4.1 Pengukuran Flow meter dengan serial monitor

Dari gambar 4.1 terlihat sebuah keluaran liter didapat dari sebuah persamaan

Volume = ( pulsa/63 )/60…………………………. (4.1).

37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sehingga sesuai dari gambar 4.1 keluaran liter 0.23 = (873/63)/60. Sebuah

konfigurasi dari sensor flow meter ini memiliki tiga pengkabelan yaitu ground, VCC,

dan data pada sensor flow meter dihubungkan pada pin 2 Arduino Uno. Pengkabelan

sensor flow meter ini ditunjukkan pada gambar 4.1.1

Gambar 4.1.1 Konfigurasi sensor flow meter dengan Arduino Uno

38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengukur kecepatan arus air

menggunakan sensor flow meter berbasis mikrokontroler arduino uno dapat

disimpulkan bahwa :

1. Alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik, sensor pendeteksi

kecepatan arus air dengan setting point yang diberikan. Dengan

menggunakan sensor flow meter dan diteruskan ke sistem, dapat diketahui

kecepatan arus air yang mengalir melewati sensor flow meter tersebut dari

LCD dan PC.

2. Data dari sensor flow meter masih berbentuk analog maka oleh dari

rangkaian komponen mikrokontroler arduino uno diubah mejadi logic

sehingga dapat dilihat juga dengan PC.

3. Alat ukur kecepatan arus air yang menggunakan sensor flow meter begitu

efektif bagi para pelajar yang ingin mengetahui lebih banyak ilmu tentang

kecepatan arus air, dan dapat melakukan dengan alat ini yang sangat mudah

dalam pembuatan dan bahan yang dibutuhkan juga terjangkau.

39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2. Saran

1. Alat agar lebih ditingkatkan lagi ke sistem wireless.

2. Sensor lebih dispesifikasikan lagi dan konstruksinya agar lebih di perhatikan

lagi.

3. Pengambilan data lebih banyak lagi.

40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA

Muzakki. 2003. Elektronika. Surabaya; Universitas Airlangga


Olson, Reuben M. 1993. Dasar – Dasar Mekanika Fluida Teknik. Jakarta; Gramedia
Pustaka Utama
Pratomo, Andi. 2004. Belajar Cepat Dan Mudah Mikrokontroler PIC16F84. Jakarta.
ElexMedia Komputindo
Resnick, Halliday. 1996. Fisika Jilid 1, Edisi Ketiga. Jakarta; Erlangga
Widjanarka, Wijaya. 2006. Teknik Digital. Jakarta; Erlangga
Chattopadhyay. D. 1989. Dasar Elektronika: Jakarta: UI-Press
Joseph, Mahmood. 1997. Electric Circuits. Malaysia: McGraw-Hill
Malvino, Albert.2007. Electronic Principles. New York: McGraw-Hill International
Edition
Sutanto. 1997. Rangkaian Elektronika Analog dan Terpadu. Jakarta: UI – Press

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Saat uji sensor tampilan data seperti gambar dibawah ini :

Saat pengujian alat atau mengukur kecepatan aliran air tampilan data yang akan
muncul seperti dibawah ini :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Program Alat Pengukur Kecepatan Aliran Air :
 Program arduino 1.6.6 untuk Void Setup

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


 Program arduino 1.6.6 untuk Void Loop

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai